Anda di halaman 1dari 16

VII.

PRAKTIKUM

MEMBUAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Keberhasilan dalam proses pendidikan kesehatan diperlukan adanya suatu ketentuan dan

ketepatan dalam menentukan perangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan

penyuluhan serta cara yang akan digunakan untuk menyuluh sebagai pedoman dalam . Untuk

itu diperlukan suatu pedoman yang benar dalam penulisan dan penyusunan Satuan Acara

Penyuluhan (SAP).

1. Dasar Penyusunan SAP

Pendidikan kesehatan akan berhasil apabila direncanakan terlebih dahulu dengan

cermat, teliti, dan sistematis dari semua faktor-faktor yang terkait, yaitu tujuan

pendidikan, siapa yang di didik, materi yang akan di bahas, bagaimana cara

penyajiannya dan media penunjang yang akan digunakan, sumber pendidikan serta

bagaimana cara mengevaluasinya. Oleh karena itu, dalam pendidikan kesehatan perlu

disusun suatu arahan yang benar dan relevan yang disusun bukan hanya sebagai

dokumen yang memuat tujuan pendidikan kesehatan tetapi harus diterjemahkan secara

relevan dalam bentuk proses penyuluhan, yang secara operasional juga sangat

dipengaruhi oleh kemampuan individu dalam menyusun suatu Satuan Acara

Penyuluhan (SAP). Kesimpulannya, pemberian materi penyuluhan harus sesuai dengan

SAP yang telah disusun dan sangat penting diketahui oleh pemberi informasi

agar tujuan penyuluhan dapat tercapai.

2. Fungsi SAP

Satuan Acara Penyuluhan berfungsi sebagai pedoman kerja dalam melaksanakan

kegiatan penyuluhan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, yaitu:


a. Preventif
Mencegah penyuluh kesehatan dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan
yang telah ditentukan dalam rencana.
b. Korektif

Satuan Acara Penyuluhan berfungsi sebagai rambu-rambu yang harus ditaati dan

sebagai pedoman dalam melaksanakan pendidikan kesehatan.

c. Konstruktif

Satuan Acara Penyuluhan memberikan arah secara rinci bagi pelaksanaan dan

pengembangan pendidikan kesehatan.

3. Prinsip penyusunan SAP

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pembuatan Satuan Acara Penyuluhan,

yaitu:

❖ Relevansi:

a) Relevan dengan lingkungan hidup peserta (masyarakat).

b) Relevan dengan perkembangan kehidupan masa sekarang dan masa yang

akan datang (kemajuan IPTEK).

c) Relevan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

❖ Efektifitas:

a) Efektif digunakan bagi si penyuluh.

b) Efektif informasi yang didapatkan oleh masyarakat.

❖ Efisiensi:

Efisien dalam pendidikan kesehatan berarti efisien dalam: waktu, biaya,


penggunaan tenaga dan peralatan.
❖ Kontinuitas:

Satuan Acara Penyuluhan memiliki keterkaitan dengan informasi yang


sebelumnya mungkin pernah didapatkan oleh si penerima informasi.
❖ Komprehensif:
Semua kegiatan dan komponen dalam Satuan Acara Penyuluhan merupakan
satu kesatuan yang berinteraksi dan berinterfungsi secara terpadu dan harmonis
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan kesehatan yang telah dirumuskan.
❖ Flexibilitas:
Satuan Acara Penyuluhan tidak boleh kaku, harus luwes, dapat bertindak dan
mempunyai keleluasaan bergerak yang disebabkan oleh situasi dan kondisi
yang tiba-tiba berubah atau sangat diperlukan adanya suatu perubahan.

4. Langkah Penyusunan SAP

a. Persiapan

Mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan akan pendidikan kesehatan yang

dibutuhkan oleh individu/keluarga/masyarakat diantaranya :

1) Tujuan kurikuler, untuk dijabarkan menjadi:

Tujuan instruksional umum (TIU), kemudian dijabarkan menjadi tujuan

instruksional khusus (TIK) yang akan dicapai dalam memberikan penyuluhan

kesehatan.

a) Perumusan TIU bersifat umum karena mencakup hal-hal/makna yang


lebih luas. Contoh kata yang sering digunakan : Memahami, mengetahui,
menguasai, menggunakan, mempertimbangkan, dll.
b) Beberapa petunjuk untuk merumuskan TIK yang baik. antara lain :
❖ Tujuan harus berorientasi kepada audiens
❖ Harus jelas → dpt menyampaikan informasi yg jelas tentang tingkah
laku yg diharapkan
❖ Harus menggunakan kata kerja yg menunjukkan tingkah laku →
operasional dan dapat diukur
Contoh :
Menyebutkan - Menjelaskan

Menuliskan - Membedakan

Menghubungkan - Mendemontrasikan, dsb


2) Deskripsi materi yang akan disampaikan/diajarkan, untuk dijabarkan menjadi

pokok bahasan.

3) Buku sumber yang menunjang pokok-pokok bahasan.

b. Mempersiapkan Format Satuan Acara Penyuluhan

Format Satuan Acara Penyuluhan dapat dibuat dengan bentuk kolom-kolom

memanjang horizontal atau dalam bentuk kolom, tetapi memanjang kebawah.

c. Peyusunan Satuan Acara Penyuluhan Dengan Mengisi Format

1) Materi yang akan diajarkan, setelah melalui proses pengkajian kebutuhan

penerima informasi.

2) Deskripsi materi, yang selanjutnya akan dijabarkan dalam pokok-pokok

bahasan.

d. Pengisian Kolom

1) Tujuan instruksional umum, merupakan penjabaran tujuan kurikuler yang

relevan dengan pokok bahasan.

2) Tujuan instruksional khusus, merupakan penjabaran dan spesifikasi dari

tujuan instruksional umum.

3) Materi, merupakan uraian dari pokok bahasan yang relevan dengan tujuan

instruksional khusus.

4) Strategi, merupakan kegiatan belajar atau mengajar yang paling efektif dan

efisien yang ditempuh untuk mencapai tujuan instruksional khusus yang telah

dirumuskan.

5) Metode, metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan

kesehatan diantaranya (Notoatmodjo, 2002):

a) Metode Ceramah; adalah suatu cara dalam menerangkan dan

menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada


sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang

kesehatan.

b) Metode Diskusi Kelompok; adalah pembicaraan yang direncanakan

dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5-20

peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah

ditunjuk.

c) Metode Curah Pendapat; adalah suatu bentuk pemecahan masalah di

mana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan

masalah yang terpikirkan oleh masing-masing peserta, dan evaluasi

atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian.

d) Metode Panel; adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan

pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang

atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.

e) Metode Bermain Peran; adalah memerankan sebuah situasi dalam

kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh

dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh

kelompok.

f) Metode Demonstrasi; dalah suatu cara untuk menunjukkan

pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah

dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara

melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat

peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu

besar jumlahnya.
g) Metode Simposium; adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh

2-5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan

erat.

h) Metode Seminar; adalah suatu cara di mana sekelompok orang

berkumpul untuk membahas suatu masalah dibawah bimbingan

seorang ahli yang menguasai bidangnya.

6) Media, merupakan alat penunjang tercapainya tujuan instruksional. Oleh

karena itu pemilihan media harus releven dengan tujuan instruksional,

kondisi dan situasi yang ada.

7) Evaluasi, merupakan alat untuk mengukur apakah tujuan sudah tercapai

atau belum.

a) Tipe evaluasi; format, sumatif, placement dan diagnostik.

b) Jenis evaluasi dapat berupa; lisan, tulisan dan perbuatan.

c) Bentuk evaluasi; subyektif dan obyektif.

8) Sumber Referensi

Merupakan buku yang dipakai sebagai sumber bahan pendidikan

kesehatan, meliputi: judul buku, penulis atau pengarang, penerbit,

tahun terbit BAB dan halaman. Daftar pustaka di tulis sesuai dengan

materi yang disajikanPenulisan dengan menggunakan APA Style atau

MLA Style
Gambar. Diagram Proses Penyusunan SAP
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik/Pokok Bahasan : ...........................................................................................


Sub Pokok Bahasan : ...........................................................................................
Sasaran : ...........................................................................................
Target : ...........................................................................................
Hari/Tanggal : ...........................................................................................
Waktu : ...........................................................................................
Tempat : ...........................................................................................
Penyuluh : ...........................................................................................

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

D. MATERI PENYULUHAN

E. METODE

F. MEDIA

G. EVALUASI

H. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS :


1. Protokol/Pembawa Acara
2. Penyuluh/Pengajar
3. Fasilitator
4. Observer

I. PROSES PELAKSANAAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1 Pembukaan
2 Pelaksanaan
3 Evaluasi
4 Terminasi
J. EVALUASI :
1. Evaluasi Struktur

2. Evaluasi Proses

3. Evaluasi Hasil

K. PENGORGANISASIAN

Pembawa acara : ……………………………………………..

Pembicara : ……………………………………………..

Observer : ……………………………………………..

Fasilitator : ……………………………………………..

Pembimbing : ……………………………………………..

L. SUMBER

M. MATERI

N. LEMBAR SOAL
Lampiran 3. Contoh SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Kesehatan Reproduksi


Sub Pokok Bahasana : Tumbuh Kembang Remaja
Sasaran : Siswa-siswi SD
Hari / Tanggal : Senin, 12 Maret 2022
Jam : 09.30–10.15 WITA
Tempat : SD Negeri 51 Kambu
Waktu Penyuluhan : 45 menit
Penyuluh/Petugas : Kelompok I

I. Tujuan Instruksional Umum


Memberikan Pengetahuan dan Pemahaman pada remaja tentangtumbuh kembang re-
maja agar remaja mampu memahami tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada
dirinya secara benar.
II. Tujuan Instruksional Umum
a. Menjelaskan Pengertian remaja
b. Menjelaskan Pengertian Tumbuh Kembang Remaja
c. Menjelaskan Prinsip Tumbuh Kembang Remaja
d. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang Remaja
e. Menjelaskan Perubahan fisik pada remaja
f. Menjelaskan masalah tumbuh kembang remaja
g. Menjelaskan cara mengatasi masalah tumbuh kembang remaja
III. Materi
Berisi garis besar materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran / penyuluhan
IV. Metode
Ceramah, tanya jawab
V. Media
Power point, Leaflet
VI. Strategi Pelaksanaan
Berisi urut-urutan / langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan :
a. Pembukaan : 2 menit
b. Penyampaian Materi : 10 menit
c. Diskusi / Tanya Jawab : 5 menit
d. Evaluasi : 2 menit
e. Penutup : 1 menit
VII. Evaluasi
Memberikan pertanyaan teori dan aplikasi yang berhubungan dengan
tumbuhkembang remaja, antara lain :
a. Sebutkan pengertian remaja
b. Sebutkan pengertian Tumbuh Kembang Remaja
c. Sebutkan prinsip Tumbuh Kembang Remaja
d. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang Remaja
e. Sebutkan perubahan fisik pada remaja
f. Sebutkan masalah tumbuh kembang remaja
g. Sebutkan cara mengatasi masalah tumbuh kembang remaja
VIII. Sumber
Narendra, Moersintowarti B dkk. 2005. Buku Ajar II Tumbuh Kembang Anak dan
Remaja. Jakarta : Sagung Seto
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans
InfoMedia Remaja Mengenal Dirinya (Seri Informasi KRR dan Buku Bacaan
Remaja)
BKKBN Provinsi Jawa Tengah. 2003
Rumini, Sri dan Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta :Rineka
Cipta
Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya.Jakarta :
Sagung Seto
IX. Lampiran Materi

Perubahan Fisiologis Pada Remaja

A. Pengertian Remaja
Yaitu seseorang baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada masa atau usia
13 – 20 tahun.
Remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan
psikis, masa remaja yaitu antara usia 10-19 tahun adalah suatu periode masa
pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas.
Masa remaja adalah periode peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Batasan usia remaja itu sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Masa Remaja awal (10-12 tahun)


2. Masa Remaja tegah (13-15 tahun)
3. Masa remaja akhir (16-19 tahun)

B. Pengertian Tumbuh Kembang Remaja


Tumbuh ialah tahap perubahan ukuran dan bentuk tubuh atau anggota tubuh.
Misalnya:
a. Pertumbuhan tinggi badan
b. Pertumbuhan berat badan
c. Pertumbuhan alat kelamin
Sedangkan Kembang ialah tahap perubahan fungsi yang sifatnya bukan fisik.
Misalnya:
a. Perkembangan kecerdasan
b. Perkembangan sosial/kemasyarakatan
c. Perkembangan bahasa
d. Perkembangan emosi dan lain-lain
C. Prinsip Tumbuh Kembang Remaja
a. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan remaja laki-laki dan perempuan
berbeda.
b. Setiap anak memiliki ciri dan sifat yang khas, sehingga tidak ada dua anak
yang persis sama, walaupun mereka kembar.
c. Tumbuh kembang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan faKtor lingkungan
yang saling mempengaruhi secara timbal balik.
d. Tumbuh kembang mengikuti pola atau aturan tertentu dan
berkesinambungan.
e. Tumbuh kembang pada masa remaja paling mencolok dan mudah diamati.
f. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan remaja laki-laki dan perempuan
berbeda.
1) Remaja wanita mengalami pertumbuhan lebih cepat pada usia 10-13
tahun.
2) Remaja laki-laki mengalami pertumbuhan lebih cepat pada usia 13-15
tahun.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
1. Faktor Internal
faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, yang diturunkan dari kedua
orang tuanya.
2. Faktor Eksternal
faktor yang berasal dari luar seseorang seperti lingkungan keluarga, sosial,
pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
3. Interaksi antara Internal dan Eksternal
Perpaduan antara kedua faktor tersebut secara utuh.
E. Perubahan Fisik pada Remaja
1. Pada remaja perempuan
a) Pinggul menjadi lebar dan besar
b) Payudara membesar
c) Tumbuh rambut halus di ketiak dan alat kelamin
d) Kulit cenderung berminyak dan mudah berjerawat
e) Suara menjadi lebih merdu
f) Tumbuh badan tumbuh lebih pesat
g) Mengalami menstruasi
2. Pada remaja Laki-Laki
a) Tumbuh rambut halus disekitar ketiak dan alat kelamin
b) Kulit cenderung berminyak dan berjerawat
c) Dada bertambah besar dan bidang
d) Suara bertambah besar dan berat
e) Otot bertambah besar dan kuat
f) Tinggi badan dan berat badan tumbuh pesat
g) Tumbuh jakun
h) Penis dan buah zakar membesar
i) Mengalami mimpi basah
F. Perubahan Psikologi Pada Remaja
1. Perkembangan Psikososial
a) Pencarian identitas 12-15 tahun, ingin tahu, kemauan yang tidak dapat
dikompromikan
b) Ingin disapih, diperlakukan dewasa
c) Hambatan lingkungan sosial; kecemasan dan ketegangan
d) Hambatan pergaulan dengan lawan jenis = menarik diri
e) Penyesuaian belajar, bagi waktu
f) Perhatian terhadap lawan jenis
2. Perkembangan Emosi
a) Kepekaan emosi meningkat = luapan emosi yang besar; mudah marah,
menyendiri, gelisah
b) Peran emosi menonjon = suka lagu, buku bacaan/novel, naik kendaraan
3. Perkembangan Kecerdasan
a) Perkembangan intelegensi masih berlangsung sampai usia 21 tahun
b) Lebih suka belajar = logika
c) Imajinasi menungkat
d) Mampu mengadakan generalisasi
e) Mampu berbicara intelek
f) Senang mengkritik
g) Mampu berpikir abstrak
G. Masalah Tumbuh Kembang pada Remaja
1. Penyakit infeksi
2. Kurang darah
3. Obesitas (kegemukan)
4. Pergaulan bebas
5. Penyalahagunaan NAPZA
6. Sekolah
7. Kesehatan
8. Jerawat
9. Keuangan
10. Seks
11. Persiapan berkeluarga
12. Pemilihan pekerjaan
13. Perubahan pribadi
14. Agama dan akhlak
15. Kehidupan sosial
16. Politik
H. Cara Mengatasi Masalah Tumbuh Kembang Remaja
1. Menjaga kebersihan diri
2. Mengatur pola makan
3. Makan-makanan yang bergizi
4. Hindari makanan yang berlemak dan manis
5. Olahraga teratur
6. Mengembangkan kemampuan. Kemampuan yang harus dikembangkan pada masa
remaja :
a. Keadaan jasmani yang prima
b. Semangat yang tinggi
c. Gagasan yang kreatif
d. Memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih
dewasa dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin
e. Memperoleh peranan sosial
f. Menerima keadaan tubuhnya dan menggunakan secara efektif
g. Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua
h. Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
i. Memiliki dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan
j. Mempersiapkan diri untuk perkawinan dan kehidupan berkeluarga
k. Mengembangkan dan membentuk konsep-konsep moral
LATIHAN MEMBUAT SAP

❖ Buatlah Rancangan SAP serta materi sesuai tema yang telah dibagikan untuk kelompok
masing-masing
❖ Tema SAP Kelompok
1. Kelompok I : Bulliying
2. Kelompok II : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
3. Kelompok III : Personal Hygiene
4. Kelompok IV : Imunisasi
5. Kelompok V : Gerakan 4M untuk mencegah DBD

Anda mungkin juga menyukai