1. Era Kolonial : Menelusuri perkembangan awal hukum agraria di Indonesia pada
masa kolonial, terutama di bawah pemerintahan Belanda. Identifikasi peraturan- peraturan penting yang berpengaruh pada sistem pertanahan. 2. Kemerdekaan : Analisis perubahan yang terjadi setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Bagaimana hukum agraria direformasi untuk mencapai tujuan agraria nasional? Apakah ada undang-undang atau kebijakan penting yang harus diperhatikan? 3. Era Kontemporer : Lihat bagaimana hukum agraria di Indonesia berkembang dalam dekade terkini. Apakah ada perubahan signifikan dalam undang-undang pertanahan, kebijakan agraria, atau perubahan dalam tata kelola pertanahan? 4. Kesimpulan dan rekomendasi : Membuat kesimpulan yang merangkum temuan anda tentang sejarah hukum agraria di Indonesia, termasuk perubahan signifikan dan dampaknya terhadap masyarakat dan pertanian. Berikan rekomendasi atau ide perbaikan untuk masa depan hukum agraria di Indonesia 5. Referensi : Sertakan daftar referensi yang mencakup suber-sumber yang digunakan dalam penelitian JAWABAN
1. . Identifikasi peraturan-peraturan penting yang berpengaruh pada sistem pertanahan di
bawah pemerintahan Belanda, sebagai berikut : 1) Menurut peraturan yang ditetapkan dalam undang-undang, maka tanah dapat diberikan dengan hak erfpacht selama tidak lebih dari 75 tahun. 2) Gubernur jenderal menjaga agar dalam pemberian tanah, hak tanah dari bangsa Indonesia tidak dilanggar. 3) Tanah-tanah yang dibuka oleh bangsa Indonesia untuk keperluan sendiri atau tanah kepunyaan desa sebagai panggonan umum ataupun dengan sifat-sifat lain tidak boleh digunakan oleh gubernur jenderal, kecuali untuk kepentingan umum bersandar atas Pasal 77 (sekarang Pasal 13 3 I, S) dan untuk perkembangan pemerintah, menurut peraturan-peraturan yang bersangkutan dengan itu, dengan disertai uang kerugian yang saksama. 4) Tanah milik bangsa Indonesia atas permohonan dapat diberikan kepadanya dengan hak eigendom dengan pembatasan menurut undang-undang yang harus ditetapkan, dan dicantumkan dalam surat eigendom-nya, yaitu mengenai kewajiban terhadap negara dan desa pun hak untuk menjual tanah itu kepada orang bukan Indonesia. 5) Persewaan atau pemberian pemakaian tanah oleh bangsa Indonesia dilakukan menurut peraturan yang harus ditetapkan dalam undang- undang. 2. Hukum Agraria era Kemerdekaan, berlaku tahun 1947 sampai 1960. Akibat kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia menguasai nasibnya sendiri. Karena banyak orang yang tidak punya waktu untuk bercocok tanam mencoba mengambil alih tanah yang bukan miliknya, maka penguasaan tanah masyarakat menjadi sangat rumit. Baru setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia atas Indonesia, pejabat pemerintah mulai mereformasi tata guna lahan. 3. Peraturan hukum agraria pada saat ini lebih menekankan kepada kepastian hukum dan belum mengarah kepada keadilan serta berhasil guna dalam pengaturan pemilikan ataupun penguasaan tanah. 4. Dalam perkembangan hukum agraria di Indonesia banyak terjadi pergolakan panjang dari zaman kolonial hingga zaman kemerdekaan, dan hingga pada era kontemporer ini masih banyak permasalahan yang perlu diperbaiki. Tentunya segala kebijakan pemerintah juga harus bersikap tegas terkait banyaknya mafia tanah yang merugikan masyarakat. Kehadiran pemerintah tidak hanya Dalam perkembangan hukum agraria di negara Indonesia banyak terjadi pergolakan panjang dari zaman penjajahan hingga zaman kemerdekaan, dan sampai saat ini pasca reformasi masih banyak permasalahan yang perlu di selesaikan. Tentunya segala kebijakan pemerintah juga harus dibarengi dengan sikap tegas terkait banyaknya mafia tanah yang merugikan masyarakat. Kehadiran pemerintah tidak hanya memberikan kepastian hukum, tetapi juga harus turut serta mengendalikan perkembangan hukum agraria itu sendiri, melalui kementerian dan instansi terkait. Perkembangan agraria di Indonesia dewasa ini banyak mengalami pasang surut dinamika, sehingga pemerintah perlu membuat konsep pelayanan dalam hal pemberian sertifikat berdasarkan program yang telah dibuat, dan pengawasan hukum yang berbasis keadilan sosial agar masyarakat dapat terlindungi dan terhindar dari berbagai konflik agraria di Indonesia