LAPORAN KASUS
KLASIFIKASI
Tingkat Keparahan Perluasan Lokasi
Stadium 0
Stadium 1 Retina mata dipandang seperti jam
Stadium 2 Zona 1
dengan 12 bagian area. Luas ROP
Stadium 3 Zona 2
dicatat berdasarkan jumlah area Zona 3
Stadium 4
jam (clock hours) yang terlibat
Stadium 5
Klasifikasi ROP berdasarkan lokasi dalam zona dan
perluasan menurut jam
Pemeriksaan
Penunjang Komplikasi
foto digital retina jarak jauh /
• Miopia
• Astigmatisme
telemedicine • Strabismus
• kelainan visual serebral/
cerebral visual impairment
(CVI)
• Anisometropia
• katarak, dan glaukoma
Tatalaksana
Retinopati pada prematuritas yang ringan (stadium I dan II) pembuluh darah
retina yang abnormal dapat beregresi secara spontan dan bayi akan tumbuh dengan
penglihatan normal. Namun pada tingkat yang lebih berat yaitu grade III, IV, V
diperlukan terapi yang lebih agresif, misalnya krioterapi, foto koagulasi laser,
skleral buckle, vitrektomi, dan Injeksi Anti VGEF
PATOGENESIS
Keluhan Tambahan :
Tidak ada
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Anamnesis
Bayi laki laki lahir di RSUD Lahat pada tanggal 18 September 2023 dengan usia
gestasi 29-30 minggu (Preterm), keadaan Compos mentis dengan BBL 1400gr,
BB Nicu 1250gr, dan BB Sekarang 1800gr, bayi lahir tidak menangis, bayi
terlihat merintih dan Sesak Nafas.
Pemeriksaan Oftalmologikus
OD OS
20/400 Visus 20/400
Injeksi konjungtiva Konjungtiv Injeksi
(-) a konjungtiva (-)
Injeksi Episklera (-) bulbi Injeksi Episklera
(-)
Normal Kamera
Normal
okuli
anterior
Bulat, besar ± Pupil Bulat, besar ±
3mm, reguler, 3mm,
isokor Reguler isokor
Pemeriksaan Tonometri :
Tidak Diperikas
Interpretasi: Susp Retinopati Prematuritas
Daftar Masalah:
1. Lahir Prematur.
2. BBLR
3. Pengguaan oksigen ekstra setelah lahir.
Diagnosis
1. Susp Retinopati Prematuritas
2. Mata Normal
3. Miopia
Tatalaksana
Edukasi :
Vitam : Bonam
. Pada pasien didapatkan usia gestasi bayi preterm 39-30 minggu, Berat badan
lahir rendah 1400gr, dan Riwayat penggunaan oksigen ekstra. Pada
pemeriksaan oftalmologi didapatkan pupil bulat. Reaksi menutup mata bila
terkena Cahaya. Hal tersebut merupakan beberapa factor resiko yang
mendukung terjadinya retinopati prematuritas sehingga perlu dilakukan
screening terhadap retinopati prematuritas agar tidak terjadi telat penanganan
yang dapat menimbulkan komplikasi
KESIMPULAN