Anda di halaman 1dari 2

HAMBA TUHAN SEJATI

KPR 20:18-21
20:18 Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu
sejak hari pertama aku tiba di Asia ini:
20:19 dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan
banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
20:20 Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan
kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;
20:21 aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat
kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.

Banyak orang menyebut dirinya atau disebut orang Hamba Tuhan, tetapi apakah orang tersebut sudah
benar-benar memenuhi kriteria Hamba Tuhan sejati? Ada polisi gadungan maka ada hamba Tuhan
gadungan juga.

Yohanes 1 :47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang
kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di
dalamnya!"
Tuhan tahu siapa Israel sejati siapa Israel palsu, kita pun belajar mengetahui siapa hamba Tuhan sejati
siapa hamba Tuhan palsu.

Kita jangan sampai terkesima oleh penampilan luar dan juga pelayanannya yang kelihatannya hebat. Kita
jangan sampai terkesima oleh karena dia pintar berkata-kata dan sudah terkenal. Bahkan kebanyakan
hamba Tuhan yang terkenal dan hebat ini bukan melayani Tuhan melainkan melayani diriNya sendiri dan
mamon. Oleh karena itu, kita perlu sekali mengenali ciri-ciri seorang hamba Tuhan yang sejati agar kita
tidak tertipu dan dihisap kedalam ambisinya yang merusak. Kita semua juga hamba Tuhan, meskipun
pelayanan kita mungkin hanya bagi keluarga, bagi tempat kita bekerja, bagi komunitas kita, dll. Kita
perlu sekali bercermin kepada Firman jangan sampai kita ini sudah berubah menjadi hamba Tuhan
gadungan, kita perlu kembali kepada jati diri kita sebenarnya sebagai hamba Tuhan sejati.

Ada lima kriteria hamba Tuhan sejati :

1. Hidupnya terbuka dihadapan orang


Tidak ada yang disembunyikan, tidak ada kebohongan, tidak ada sandiwara. Hidupnya apa adanya
dan bisa dibaca oleh semua orang, dalam kelebihan dan kekurangannya, dalam keberhasilan dan
kejatuhannya, didepan orang dan dibelakang orang sama, tidak ada borok yang disimpan, tidak ada
kepura-puraan. Hidupnya benar-benar natural tidak ada yang dibuat-buat.
2. Sikapnya selalu rendah hati
Tidak pernah merasa dirinya lebih hebat dan lebih benar, melainkan selalu menganggap orang lain
lebih penting. Dia selalu mampu mengormati orang lain bagaimana pun keadaan orang itu. Dia
selalu memberi salam lebih dahulu, menyapa lebih dahulu, mengulurkan tangan persahabatan
dengan penuh keramahan, kepada orang yang baru dikenal dia hormat, kepada orang yang sudah
lama dikenal dia semakin hormat.
3. Mentalitasnya siap berkorban dan menderita
Dia selalu berpikir apa yang bisa kubuat untuk orang lain agar dia menjadi lebih baik. Dia mau
berkorban untuk kebaikan orang lain, bukan mengorbankan orang lain untuk kebaikannya. Dia mau
berbagi berkatnya, dia mau berbagi keberhasilannya, dia mau berbagi ketenarannya, dia mau
berbagi apapun yang diraihnya untuk kebaikan orang lain. Dia mau menanggung penderitaan
asalkan orang-orang yang dikasihinya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
4. Kewajibannya tidak pernah lalai
Kewajibannya di tengah keluarga dia penuhi dengan sekuat tenaga, kewajibannya ditengah gereja,
ditengah masyarakat, ditengah pekerjaan, ditengah organisasi, dan berbagai perkumpulannya dia
penuhi dengan maksimal. Tidak ada yang dilalaikan. Dia menjadi contoh teladan yang baik
dimanapun dia berada, dia menjadi berkat dan membawa kehidupan baru, semangat baru, dan
inspirasi baru dimana pun dia berkumpul.
5. Kesukaannya bersaksi
Hamba Tuhan yang sejati tidak akan pernah merasa malu atau sungkan untuk menceritakan
kebaikan Tuhan, karya Tuhan, dan juga pengalamannya dengan Tuhan kepada orang lain. Dia suka
membagikan injil keselamatan kepada orang lain. Kesaksiannya tidak melulu soal berkat dan
pertolongan yang dia alami, tetapi lebih banyak lagi bagaimana Tuhan memakai hidupnya menjadi
berkat dan pertolongan bagi orang lain.

Ini semua yang dilakoni oleh Rasul Paulus, kita bisa bercermin kepadanya sebab dia pernah berkata
jadilah pengikutku sama seperti aku mengikuti kristus.

I Korintus 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.

Hamba Tuhan harus berani berkata jadilah pengikutku, ikuti apa yang kukatakan dan kuteladankan,
ikuti persis dibelakangku seperti aku mengikuti kristus persis dibelakangnya.

Marilah kita semua kembali kepada khitah kita sebagai hamba Tuhan yang sejati, sehingga kelak
tuan kita pun menyambut kita dengan berkata : baik sekali perbuatanmu hai hambaku yang baik dan
setia, masuklah dalam kesukaan tuanmu.

Anda mungkin juga menyukai