Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Hilya El Azeeza (22.17.019)


Safia Basir (22.17.038)
Ayu Sagita Putri (22.17.007)
Puput Satila Rizkia (22.17.033)

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN BUNDA AUNI BOGOR
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena limpahan dan rahmat dari-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul Kesehatan Reproduksi Usia Lanjut.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, dan para pengikut setianya hingga akhir zaman.
Kami menyadari bahwa makalah yang singkat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karenanya, kritik dan saran dari semua pihak akan sangat membantu kami agar terciptanya
karya yang lebih baik.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang
terlibat serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini.

Bogor, 29 Maret 2024

i
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................................................i
BAB 1.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. Latar belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.................................................................................................................................2
A. Pengertian Lanjut Usia...........................................................................................................2
B. Klasifikasi Kelompok Usia Lanjut.........................................................................................2
C. Reproduksi usia lanjut pada Wanita.......................................................................................2
D. Reproduksi Usia Lanjut pada Pria..........................................................................................3
E. Perubahan Fisik pada Lansia.................................................................................................4
F. Perubahan psikologis pada lansia...........................................................................................4
G. Perubahan sosial pada lansia..................................................................................................5
BAB III...................................................................................................................................................6
PENUTUP..........................................................................................................................................6
A. Kesimpulan............................................................................................................................6
B. Saran......................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................7

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berbagai istilah berkembang terkait dengan lanjut usia (lansia) yaitu gerontologi dan
geriatric. Gerontologi berasal dari kata geros yang berarti lanjut usia dan logos yang
berarti ilmu. Gerontologi merupakan ilmu yang mempelajari secara khusus mengenai
faktor-faktor yang berkaitan dengan lanjut usia. Sedangkan geriatric berasal dari kata
“Geros” yang berarti lanjut usia dan “Eatrie” yang berarti kesehatan. Geriatri diartikan
sebagai cabang ilmu kedokteran (medicine) yang berfokus pada masalah kesehatan
pada lansia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari lanjut usia?
2. Apa saja klasifikasi kelompok usia lanjut?
3. Bagaimana reproduksi usia lanjut pada Wanita?
4. Bagaimana reproduksi usia lanjut pada Pria?
5. Apa saja perubahan fisik pada lansia?
6. Apa saja perubahan psikologis pada lansia?
7. Apa saja perubahan sosial pada lansia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari lanjut usia
2. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi kelompok usia lanjut
3. Untuk mengetahui bagaimana reproduksi usia lanjut pada Wanita
4. Untuk mengetahui bagaimana reproduksi usia lanjut pada Pria
5. Untuk mengetahui apa saja perubahan fisik pada lansia
6. Untuk mengetahui apa saja perubahan psikologis pada lansia
7. Untuk mengetahui apa saja perubahan sosial pada lansia

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Lanjut Usia
Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai
dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan.
Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan
keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis (Effendi, 2009).
Lansia adalah seseorang yang telah berusia >60 tahun dan tidak berdaya
mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari (Ratnawati,
2017). Kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa lansia adalah seseorang
yang telah berusia > 60 tahun, mengalami penurunan kemampuan beradaptasi, dan
tidak berdaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seorang diri.
B. Klasifikasi Kelompok Usia Lanjut
Pembagian kelomok usia lanjut akan dipaparkan sebagai berikut (Wijayanti, 2008):
Menurut Departemen Kesehatan RI
a. Masa Virilitas atau menjelang usia lanjut : 45-54 tahun
b. Masa Prasenium atau lansia dini : 55-64 tahun
c. Masa Senium atau usia lanjut : >65 tahun
d. Lansia berisiko tinggi : 70 tahun
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
a. Usia Lanjut ini : 60-74 tahun
b. Usia Tua : 75-89 tahun
c. Usia Sangat Lanjut : >90 tahun
C. Reproduksi usia lanjut pada Wanita
1. Menopause
 Definisi Menopause
Menopause dikatakan terjadi apabila selama 12 bulan haid tidak datang lagi, maka
ditetapkan menopause sebenarnya. Sebelum menghadapi masa menopause secara
alamiah, seseorang akan dihadapkan pada masa premenopause yang terjadi 3 – 5
tahun sebelum menopause sebenarnya. Pada tahap ini keluhan klimakterium mulai
berkembang.
Selanjutnya diikuti pada tahap menopause sampai akhirnya postmenopause yaitu
tahap awal setelah 12 bulan tidak haid. Tahap postmenopause akan dihadapi semua
wanita menopause baik yang alamiah maupun

2
menopause dini karena insidensi tertentu. Gabungan premenopause dan
postmenopause disebut masa perimenopause. Pada masa inilah terjadi keluhan
yang memuncak.
 Tahapan Menopause
Tahap-tahap menopause dibagi menjadi empat bagian yaitu tahap pramenopause,
perimenopause, menopause, dan post menopause. Tahap pramenopause adalah fase
dimulainya menopause yang terjadi sekitar usia 40 tahun. Saat ini menstruasi mulai
tidak teratur yang sering ditandai dengan siklus menstruasi yang memanjang,
jumlah darah relatif banyak dan sering disertai dengan nyeri haid.
Fase peralihan antara pramenopause dan pasca menopause disebut dengan tahap
perimenopause. Gejala yang dialami pada masa perimenopause hamper sama
dengan fase pramenopause. Rata-rata lama masa perimenopause adalah 4 – 5
tahun, namun kadang-kadang bisa bervariasi antara beberapa bulan hingga
mencapai 10 tahun. Masa perimenopause berakhir dalam waktu 1 tahun setelah
dimulainya menopause.
 Tanda dan Gejala Menopause
a. Hot Flashes
Hot flashes yaitu perasaan panas, gerah bahkan rasa seperti terbakar pada area
wajah, lengan, leher, dan tubuh bagian atas serta munculnya keringat berlebih
khususnya pada malam hari. Kondisi ini adalah kondisi yang paling sering
dikeluhkan dan menjadi pemberat utama dalam menghadapi masa klimakterium
b. Sulit Tidur
Kesulitan tidur sepanjang malam dengan atau tanpa gangguan keringat. Kesulitan
tidur ini bisa terjadi karena kegelisahan akibat perubahan faal tubuh atau mungkin
keinginan buang air kecil yang datang lebih sering dari biasanya.
c. Nafsu Makan Bertambah
Nafsu makan bertambah menyebabkan seorang wanita Nampak lebih gemuk yang
ditunjang pelebaran pada bagian pinggul, pinggang dan paha. Belum dapat
dideteksi secara ilmiah mengapa keinginan makan pada wanita perimenopause
meningkat, namun diduga, lemak tubuh akan diolah untuk terus menghasilkan
estrogen sehingga keinginan makan akan bertambah untuk mensubtitus pemecahan
lemak tubuh.
d. Rambut Rontok
Kerontokan rambut membuat menipisnya rambut di kepala, kemaluan dan seluruh
tubuh.
e. Vagina Kering
Keringnya vagina dapat terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen yang
secara berangsur – angsur meminimalkan pengeluaran cairan vagina.
D. Reproduksi Usia Lanjut pada Pria
1. Andropause
 Definisi Andropause
Andropause merupakan istilah penyebutan laki-laki yang mengalami penuaan
dengan segala konsekuensi dan gejala-gejala yang ditimbulkannya dari segi fisik,
sosial, dan mental. Andropause disebut juga sebagai menopause pria.
 Gejala Andropause
a. Potensi seksual menurun
b. Kurang bergairah

3
c. Mudah tersinggung
d. Daya konsentrasi menurun
e. Mudah letih, lesu, dan lemah
f. Mengurangi osteoporosis
g. Rambut rontok, kulit kering, organ reproduksi mengecil
 Dampak Andropause
Suami yang mengalami andropause biasanya akan mudah tersinggung karena
kecewa dengan kondisi yang dialami. Pada masa andropause seorang laki-laki
terobsesi untuk mengetes daya seksualnya kepada lawan jenis atau terobsesi oleh
fantasi seksual yang melibatkan dan mencari pasangan yang lebih muda usianya,
pasangan lain/berselingkuh.
E. Perubahan Fisik pada Lansia
1. Sistem Pernapasan : Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga
volume udara inspirasi berkurang, sehingga pernafasan cepat dan dangkal.
2. Sistem Persyarafan : Lambat dalam merespon dan waktu untuk berpikir,
mengecilnya syaraf panca indera.
3. Sistem Penglihatan : Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon
terhadap sinar dan luas pandang berkurang.
4. Sistem Pendengaran : Presbiakusis (gangguan pada pendengaran), penumpukan
serumen
5. Sistem Cardiovaskuler : Katub jantung menebal dan menjadi kaku, kehilangan
elastisitas pembuluh darah.
6. Sistem Genito Urinaria : Otot kandung kemih menjadi lemah, kapasitasnya
menurun sampai 200 ml menyebabkan frekuensi BAK meningkat, Pembesaran
prostat ± 75 % dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun. Atropi vulva. Vagina, sekret
berkurang.
7. Sistem Endokrin : Produksi hampir semua hormon menurun. Menurunnya sekresi
hormon gonad : progesteron, estrogen, testosteron.
8. Sistem Pencernaan : Peristaltik lemah & biasanya timbul konstipasi, Indera
pengecap menurun, kehilangan gigi.
9. Sistem Muskoloskeletal : Otot menjadi kaku, tulang menjadi keropos, resiko
fraktur serta rapuh.
10. Sistem Kulit : Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak. Kelenjar keringat
mulai tak bekerja dengan baik. Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat
menurunnya aliran darah dan menurunnya sel-sel yang meproduksi pigmen.
11. Sistem Reproduksi : selaput lendir vagina menurun/kering, menciutnya ovarium
dan uterus, atropi payudara. Testis masih dapat memproduksi meskipun adanya
penurunan secara berangsur berangsur
F. Perubahan psikologis pada lansia
1. Ingatan Menurun
2. Kecemasan
Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanann diri
yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatu yang
mengancam dan berbahaya.
3. Mudah Tersinggung

4
Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-orang di
sekitarnya, terutama jika sikap dan perilaku tersebut dipersepsikan sebagai
menyinggung proses penerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya.
4. Stress
G. Perubahan sosial pada lansia
1. Umumnya lansia banyak yang melepaskan partisipasi sosial mereka terkait dengan
baik buruknya kondisi fisik, psikologis dan social mereka.
2. Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak fisik dan
sebagainya maka muncul gangguan dalam sosialnya.
3. Namun tidak sedikit pula lansia yang aktif dalam kegiatan sosial karena sudah
tidak memiliki kewajiban pekerjaan (pensiun) serta memiliki banyak waktu
senggang yang para lansia isi dengan kegiatan sosial yang menyenangkan.

5
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat peningkatan pengetahuan peserta setelah pemberian materi tentang
menopause
B. Saran
1. Kegiatan penyuluhan tentang menopause hendaknya tidak hanya dilakukan sekali
saja, akan tetapi perlu adanya refreshment untuk mengingatkan kembali tidak hanya
sebatas pengetahuan saja tetapi sampai ibu menopause mampu mengatasi masalah-
masalah yang muncul yang menyertai masa menopause.
2. Perlu adanya inovasi terhadap kegiatan posyandu Lansia yang telah ada saat ini agar
peserta semakin meningkat dan kesehatan ibu menopause juga dapat terjaga.

6
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Atikah, dkk. 2017. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia.
Surabaya:AUP.
Matahari, Ratu, Suci Mustiva Ayu. 2020. Kesehatan Reproduksi Lanjut Usia. Yogyakarta:
Universitas Ahmad Dahlan.
BKKBN. (2012). Pembinaan Kesehatan Reproduksi Bagi Lansia dalam Modul Pembelajaran
BKL Seri 3. Jakarta: BKKBN. https://prostate.net/articles/what-is-andropause
Sebtalesy, Cintika Yorinda, Irmawati Mathar. 2019. Menopause Kesehatan Reproduksi Wanita
Lanjut Usia. Sidoarjo: Penerbit Uwais.

Anda mungkin juga menyukai