Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik baik
pada taraf tingkatan gen maupun pada tingkat kromosom. Mutasi sendiri terbagi menjadi Mutasi Besar dan Mutasi kecil, Mutasi Kecil hanya menimbulkan perubahan kecil yang kadang tidak jelas pada fenotip atau dengan kata lain terdapat variasi dimana individu yang bermutasi hanya sedikit berbeda dari tetuanya. Dan mutasi besar menimbulkan perubahan yang jelas pada fenotip dan menyebabkan fenotip keturunannya mengarah ke abnormal (bersifat terwariskan). MUTASI GENETIK Mutasi gen adalah perubahan materi genetik pada gen yang disebabkan urutan basa nitrogen pada rantai DNA berubah. Gen adalah unit dasar informasi genetik yang mengodekan karakteristik atau sifat-sifat tertentu pada makhluk hidup. Mutasi genetik dapat terjadi secara alami sebagai bagian dari proses evolusi dan pewarisan, atau dapat dipicu oleh faktor-faktor eksternal tertentu seperti radiasi, paparan zat mutagenik, atau kesalahan replikasi DNA. TRISOMY 21 Trisomy 21 adalah dimana seseorang memiliki 3 ekstra kromosom dari kromosom ke 21 di setiap sel tubuh. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya pembelahan sel yang abnormal selama masa perkembangan sel sperma atau sel telur. Sebagai gambaran, kromosom saling berbaris rapi guna menghasilkan telur atau sperma dalam sebuah proses bernama meiosis. Namun, trisomi 21 memberikan efek kurang baik. DOWN SYNDROME Penyebab terjadinya sindrom Down, yaitu adanya kelainan genetik pada semua atau beberapa sel dalam tubuh. Orang dengan sindrom Down memiliki 47 kromosom (normalnya 46 kromosom). Kelainan genetik ini terjadi pada kromosom 21 yang jumlahnya menjadi tiga buah (normalnya dua buah kromosom). Sehingga sindrom down juga bisa dikatakan sebagai Trisomy 21, karena pada sindrom down, kromosom yang dimiliki adalah 47 karena adanya ekstra kromosom yang dihasilkan pada kromosom ke 21. Hal ini dipicu dengan adanya kelainan pembagian sel saat proses perkembangan telur atau sperma. Umur ibu ketika hamil juga menjadi faktor yang lebih meningkatkan risiko melahirkan anak dengan sindrom Down dibandingkan urutan kelahiran. Ibu yang melahirkan anak di atas usia 35 tahun berisiko melahirkan anak dengan sindrom Down 4,8 kali lebih besar dibandingkan yang berusia di bawah 35 tahun. Penderita sindrom Down akan mudah dikenali dari bentuk wajahnya yang khas. Selain itu, adanya satu garis horisontal pada telapak tangan atau yang dikenal dengan istilah simian crease merupakan ciri lain dari penderita sindrom Down. Ciri lainnya antara lain jarak yang berlebihan antara jempol kaki dan telunjuk kaki (excessive space between large and second toe), bentuk kuping yang abnormal (dysplastic ear) dan jari kelingking hanya memiliki satu sendi (dysplastic middle phalanx of the fifth finger).