Anda di halaman 1dari 9

Hubungan Fenetik Tanaman Genus Solanum: Kentang (Solanum

tuberosum), Tomat (Solanum lycopersicum) dan Terong (Solanum


melongena) di Kecamatan Sako Kenten Berdasarkan Karakter
Morfologis

Ilmu Metematika, Sains, dan Pengembangan Teknologi


MAN 3 PALEMBANG
Fina Nailatul Izzah & Fitri Oktavianasari
BAB I

1.1.Latar belakang
Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang tinggi. Keanekaragaman
hayati di Indonesia menempati urutan kelima di dunia dengan sekitar 38.000 spesies
(Supriyatna, 2018). solanum adalah sebuah genus tanaman dari famili Solanaceae (Suku
terong-terongan) yang paling banyak anggota spesiesnya. solanum memiliki bermacam macam
variasi mulai dari tanaman pangan, tanaman hias, dan tanaman obat. Beberapa spesiesnya
bermanfaat untuk bahan pangan ,sebagai obat obatan,juga sebagai tanaman hias .diantaranya
merupakan sayuran terkenal seperti Tomat (Solanum lycopersicum), Terong (Solanum
melongena), dan Kentang (Solanum tuberosum). Genus tanaman ini berisi sekitar 1500—2000
spesies tanaman. (Maria.T, et al., 2023)

Klasifikasi fenetik merupakan klasifikasi yang didasari oleh indeks similaritas atau
persamaan karakter yang dimiliki suatu kelompok tanpa melihat pola keturunan (Simpson,
2013).hubungan kekerabatan melalui pendekatan fenetik berdasarkan jumlah derajat kesamaan
dari sejumlah ciri yang sama yang dapat dibandingkan dengan metode pengelompokan istilah
fenetik pertama kali dikeluarkan oleh (cain & harison 1960) guna menunjukan hubungan
kekerabatan makhluk hidup yang didasarkan dalam jumlah derajat yang sama yang ada
berdaasarkan data morfologinya. Morfologi tumbuhan merupakan bidang yang mempelajari
studi bagian struktur luar dan dalam analisis fenetik dapat dilihat bentuk morfologinya dari
morfologi akar,batang,daun,bunga,maupun biji Penentuan hubungan kekerabatan fenetik
secara kualitatif ditentukan dengan cara membandingkan persamaan dan perbedaan ciri yang
dimiliki oleh masing-masing takson dengan menggunakan sejumlah persamaan karakter
morfologi . Morfologi membentuk dasar deskripsi taksonomi dan pada umumnya merupakan
data yang penting dalam penentuan taksa (Simpson, 2019). Dalam tinjauan taksonomi karakter
morfologis dapat diterapkan dalam pada tingkaat spesies yang meliputi karakter organ vegetatif
dan reproduktif untuk kajian perbandingan dalam suatu spesies dalam rangka mengidentifikasi
varietas atau kultivar (Wyatt). (Maria.T, et al., 2023)

Sako Kenten merupakan kacamatan di Palembang, Sumarta Selatan. Kecamatan Sakko


Kenten memiliki banyak keberagaman hayati, namun penelitian mengenai keanekaragaman
genus solanum di sako Kenten belum pernah dilakukan. Penelitian keanekaragaman dan
hubungan kekerabatan anggota genus solanum penting untuk dilakukan dalam rangka
inventarisasi dan dokumentasi kekayaan hayati tumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendokumentasikan dan mengetahui hubungan kekerabatan anggota genus solanum yang
dijumpai di kacamatan sako Kenten. (Q & Ratna, 2022)

Kata kunci :solanum,morfologi, hubungan fenetik


1.2 rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaiman kekerabatan morfologi anggota genus solanum mempengaruhi
kultivar nya? diatas dapat disimpulkan rumusan berdasarkan berikut

1.3 tujuan penelitian


penelitian ini bertujuan untuk memahami peran ekologi dari tumbuhan genus salonum
dalam upaya pemastian terpenuhinya metode yang tepat untuk teknologi tumbuhan.dan untuk
mengetahui hubungan kekerabatan fenetik jenis jenis genus solanum berdasarkan ciri
morfologinya di kacamatan sakotiga palembang serta memberikan wawasan kepada
masyarakat tentang hubungan kekerabatan genus solanum dengan memperoleh data
morfologinya.

1.4 Manfaat penelitian


penelitian ini bermanfaat agar dapat memahami lebih dalam lagi tentang genus solanum
juga diharapkan dapat menambah informasi tentang kebudayaaan plasma nutffah dan menjadi
landasan dalam upaya pengelolaan pengembangan potensi dan manfaatnya

BAB II
2.2.1 hubungan fenetik
Hubungan kekerabatan fenetik merupakan hubungan yang didasarkan pada persamaan sifat
sifat yang dimiliki masing masing kelompok tumbuhan tanpa memperhatikan sejarah
keturunannya kekerabata fenetik digunakan untuk menunjukan kekerabatan dengan
menggunakan semua ciri yang sama. Semakin besar persamaan,semakin dekat hubungan
yang ada .Hubungan yang dikaji melalui pendekatan fenetik berdasarkkan jumlah derajat
kesamaan yang ada . (Dian, Desi, Sukarsa, & Sri, 2023)

2.2.1 Solanum
Solanum adalah sebuah genus tanaman dari famili Solanaceae (Suku terong-terongan) yang
paling banyak anggota spesiesnya. solanum memiliki bermacam macam variasi mulai dari
tanaman pangan, tanaman hias, dan tanaman obat.Genus tanaman ini berisi sekitar 1500—2000
spesies tanaman..

2.1.3 Solanum lycapersicum


Solanum lycopersicum merupakan jenis tanaman bergenus solanum yang pertama kali
ditemukan di Amerika Selatan. Solanum lycopersicum atau Tanaman tomat termasuk salah satu
dari 6 komoditi sayuran yang memiliki luas panen terbesar di Indonesia pada tahun 2019.
Solanum lycopersicum merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral tetapi juga
mengandung zat bioaktif seperti likopen, vitamin A, vitamin C, solanin, saponin, asam folat,
asam malat, asam sitrat, bioflavonoid, dan histamin. Tomat atau solanum lycopersicum memiliki
efek anti oksidan yang sangat kuat, antioksidan yang terkandung dalam tomat adalah lycopene.
(Syaiful, 2023)

2.1.4 Solanum tuberosum


Solanum tuberosum atau yang biasa dikenal dengan tanaman kentang merupakan jenis ubi-ubian
berumur pendek dan merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang benyak
dibudidayakan di Indonesia. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas
hortikultura yang dapat menjadi alternatif pangan dan sangat berpotensi untu dikembangkan
karena memiliki nilai ekonomi dan kandungan yang tinggi. (Awang, Nur, & Shandra, 2020)

2.1.5 Solanum melongena


Solanum melongena L. Termasuk salah satu tanaman sayuran semusim yang menghasilkan buah.
Berdasarkan atas kegunaan dan habitatnya tanaman terong (Solanum melongena) teermasuk
salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai sifat mudah rusak. Buah terong (biasa)
mengandung vitamin A (4,78%), kandungan vitamin C (13,1%), kadar abu (5,8%), karbohidrat
(28,7%), protein (34,8)%, air (86,1%), zat besi (6,8%), dan kalsium (70,2%). Secara sistematik
genetika tanaman terong merupakan anggota solanaceae yang berkerabat dengan cabai, tomat,
dan kentang. Buah terong mengandung vitamin yang baik untuk menjaga ketahanan tubuh.
Setiap 100gram bahan mentah terong ungu mengandung 26 kalori; 1gram protein; 0,2gram
hidrat arang; 25IU vitamin A; 0,04gram vitamin B; 5gram vitamin C. Buah terong juga
berkhasiat sebagai obat karena mengandung alkaloid, saloni, salasodin. (Al, Runwandi, &
Notarianto, 2020)

2.1.3 Morfologi
Morfologi adalah cabang ilmu linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan pembentuk kata
sebagai satuan gramatikal. Morfologi tumbuhan adalah cabang ilmu botani yang mempelajari
mengenai susunan, bentuk luar dan organ-organ yang menyusunnya. Atau dapat juga dikatakan
sebagai ilmu yang mempelajari penampilan tumbuhan secara utuh.

2.2 Tinjauan pustaka


Berdasarkan penelitian terdahlu tentang hubungan kekerabatan fenetik jenis-jenis
tumbuhan Genus Euphorbia(EUPHORBIACEAE) berdasarkan ciri morfologi, jenis tumbuhan
yang dipakai adalah tumbuhan dengan Genus Euphorbia, yang dilakukan di desa oben,
kecamatan nekamese dengan menggunakan metod deskriptif kuantitat dan kualitatif dengan
teknik observasi, eksplorasi, koleksi dan dokumentasi. (T., T.L., M., S., & L., 2023)

Berdasarkan penelitian Analisis Hubungan Kekerabatan Fenetik Famili Euphorbiaceae di


Kota Salatiga berdasarkan Karakter Morfologi serta Sifat Kimia sebelumnya, objek yang dipakai
berfokus pada spora atau tanaman paku dengan menggunakan metode uji laboratorium.penelitian
tersebut juga meninjau karakter morfologi sporofit dan gametofitnya. (Sri, 2022)
Beda penelitian ini dengan penelitian dahulu adalah pada objek penelitian dimana
penelitian terdahulu lebih banyak menggunakan famili dan spesies. penelitian ini juga berlokasi
di kecamatan Sako Kenten yang sebelumnya belum ada penelitian mengenai hubungan
kekerabatan tumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah klasifikasi tumbuhan
Genus Solanum di kecamatan Sako Kenten dengan meninjau karakter morfologi nya.
Mempermudah dalam pemilihan tumbuhan untuk melakukan kultivar guna meningkatkan mutu
pangan.

2.3 Jurnal Relevan


2.4 Hipotesis
Bahwa Solanum tuberosum dan Solanum lycopersium memiliki indeks kekerabatan yang
lebih dekat di bandingkan antara Solanum lycopercium dan Solanum melongena. Bahwa indeks
kedekatan hubungan kekerabatan antar tumbuhan Genus Solanum memengaruhi hasil varietas
dan kultivarnya.
BAB 3
3.1 jenis penelitian
Penelitian ini digunakan dengan jenis kualitatif adalah pendekatan penelitian yang terjadi
melalui fenomena secara mendalam melalui pengumpulan dan analisis data non umerik seperti
wawancara,observasi atau analisis teks dan fokus pada pengamatan yang dalam

3.2 Metode penelitian


Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode penelitian deskriptif dengan teknik
pengumpulan data eksplorasi, koleksi, dan dokumentasi. Metode kualitatif merupakan metode
yang berfokus pada pengamatan yang mendalam. Penelitian deskriptif merupakan penelitian
yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat
sekarang dimana peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat
perhatian untuk kemudian digambarkan dan dipaparkan sebagaimana adanya.

3.3 Teknik pengumpulan data


Teknik pengumpulan data informasi mengenai Genus solanum pada penelitian ini dengan
mengumpulkan data-data dari media tertulis, seperti jurnal, artikel, observasi secara langsung
terhadap subjek, dan studi dokumentasi.
1. Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melalui pengamatan langsung
terhadap subjek penelitian secara lebih spesifik. Dengan tujuan untuk mendapatkan
gambaran objek dan segala hal yang berhubungan melalui pengamatan. Mendapatkan
data-data informasi, baik berupa angka, tulisan, gambar, bentuk luar(fisik) dan lain
sebagainya sebagai bukti konkret yang dapat dianalisis selanjutnya.
2. informasi mengenai suatu objek dengan melihat dan menganalisis dokumen-dokumen
yanStudi dokumentasi adalah teknik yang dilakukan untuk melakukan pengumpulan data
dan ig dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Menurut Sugiyono
(2018:476) dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan
informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa
laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.
Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai