Anda di halaman 1dari 7

JIM FKep Volume VIII No.

2 Tahun 2024

Profil Pasien yang berkunjung ke IGD berdasarkan Triage di Rumah Sakit


Meuraxa Banda Aceh bulan September 2022
Profile of patients visiting the IGD based on triage at Hospital Meuraxa Banda Aceh in
September 2022

Anisa Fitri1 ; Irfanita Nurhidayah2 ; Rahmalia Amni2


1
Mahasiswa Program Studi Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Acc upload
2,3
Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ke JIM
email: anisa15@mhs.unsyiah.ac.id; Irfanita.nurhidayah@unsyiah.ac.id

ABSTRAK

Instalasi Gawat Darurat bertujuan untuk melakukan pelayanan kesehatan kegawatdaruratan secara optimal
bagi pasien dengan cepat dan tepat, serta terpadu demi mencegah kematian dan kecacatan (to save life and
limb). Pendataan yang detail akan karakteristik dan jenis penyakit responden di IGD penting dilakukan
sehingga dapat menjadi materi evaluasi bagi pihak IGD dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas
pelayanan bagi pasien. Selain itu penting untuk mengetahui karakteristik dan jenis penyakit responden
sehingga dapat menjadi masukan bagi rumah sakit. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi profil pasien
yang berkunjung ke IGD berdasarkan triage Di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh pada Bulan September
2022. Desain penelitian adalah deskriptif ekploratif dan bersifat retrospektif dengan teknik pengumpulan
data yaitu total sampling menggunakan alat ukur lembar isian yang mengidentifikasi data tentang
demografi, jenis penyakit dan level triage pasien. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 1783 responden,
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 927 orang (52%), berusia 17-25 tahun sebanyak 304 orang (17%) dan
pasien yang berkunjung ke instalasi gawat darurat berada pada triage hijau sebanyak 907 orang (50,9%).
Diharapkan agar Rumah Sakit Umum Meuraxa Banda Aceh agar dapat meningkatkan tenaga kesehatan yang
professional dalam semua bidang tindakan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk tenaga kesehatan
khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan manajement triase.

Kata Kunci: Instalasi Gawat Darurat, ,Profil Pasien, Triage

ABSTRACT

The Emergency Department aims to provide optimal emergency health services for patients quickly and
accurately, with an integrated approach to prevent death and disability (to save life and limb). The importance of
detailed data collection of the characteristics and diseases of respondents in the IGD so that it can be a material
correction and evaluation for the IGD in maintaining and improving the quality of service for patients In
addition, it is important to know the characteristics and diseases of the respondents so that they can provide input
for the hospital. This study aims to identify the profile of patients who come to the emergency room based on
triage at Meuraxa Banda Aceh Hospital in September 2022. Methode is quantitative descriptive research design
and total sampling data collection techniques using observation sheets and measuring instruments. The results of
the study were obtained for as many as 1783 respondents, with the majority of respondents being male (as many
as 927 people, or 52%), aged 17–25 years (as many as 304 people, or 17%), and the majority of patients visiting
the emergency department being in green triage (as many as 907 people, or 50.9%). It is hoped that Meuraxa
General Hospital Banda Aceh can improve professional health workers in all fields of action by conducting
trainings for health workers, especially those related to the implementation of triage management.

Key words: Emergency Room Installation, Patient Profile, Triage

1
JIM FKep Volume VIII No. 2 Tahun 2024

PENDAHULUAN yang melibatkan pemilihan pasien


Instalasi Gawat Darurat (IGD) berdasarkanprioritas (Phukubye, 2022).
merupakan salah satu unit pelayanan di rumah Data pasien gawat darurat yang
sakit yang menangani pasien dengan kondisi melakukan kunjungan ke IGD RSUD
gawat darurat seperti pasien yang menderita Meuraxa 3 bulan terakhir adalah 1.429
penyakit akut atau kronis maupun yang kunjungan pada bulan Juni, 1.419
mengalami kecelakaan (Ardiyani, V, 2018; kunjungan pada bulan Juli dan 1.716
Bazmul, 2019). Instalasi Gawat Darurat kunjungan pada bulan Agustus. Dengan
memiliki tujuan untuk melakukan pelayanan mengetahui profil pasien yang melakukan
kesehatan secara optimal bagi pasien secara kunjungan di IGD maka dapat menentukan
cepat dan tepat serta terpadu dengan langkah awal antisipasi penanganan pasien
penanganan kegawatdaruratan untuk mencegah atau pengadaan ruangan, diketahui bahwa
kematian dan kecacatan(to save life and limb) jumlah kunjungan pasien ke IGD pada
dengan waktu penanganan atau respon time bulan September sebanyak 1.783 orang.
selama lima menit dan waktu definitif yang Penelitian bertujuan untuk
tidak lebih dari dua jam (Ariyani, 2020). mengidentifikasi lebih lanjut tentang
Kunjungan IGD di dunia mengalami tentang Profil Pasien Yang Berkunjung Ke
peningkatan sekitar 30% (World Health IGD Berdasarkan Di Triage Rumah Sakit
Organization, 2020), sedangkan Kementerian Umum Daerah Meuraxa Banda Aceh Bulan
Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan September 2022.
jumlah kunjungan ke IGD pada tahun 2009
adalah sekitar 4.402.205 pasien (13,3%) dari METODE
seluruh kunjungan ke rumah sakit umum Metode penelitian kuantitatif dengan
(Kundiman et al., 2019). Angka kejadian kasus desain deskriptif retrospektif. Populasi dari
kegawatdaruratan di Indonesia belum penelitian ini adalah catatan rekam medis
terangkum secara sempurna salah satu faktor pada bulan September 2022.
yang mempersulit pengumpulan data karena Pengambilan sampel menggunakan
banyaknya fasilitas kesehatan di Indonesia tekniktotal sampling. Sampel yang diambil
serta luasnya daerah Indonesia sehingga sama dengan jumlah populasi yaitu pasien
mempersulit untuk mendapatkan data tersebut, pada bulan September 2022 yang
(Takaendengan, D et al., 2016). Angka berjumlah 1.783 orang. Penelitian
kunjungan di IGD RSUD Meuraxa Banda berlangsung selama 12 hari mulai dari
Aceh di ketahui melalui rekam medik pada tanggal 26 Desember 2022-5 Januari
tahun 2020 adalah 10.940 kunjungan 2023. Penelitian ini adalah analisis
sedangkan yang berkunjung pada tahun 2021 univariat dan dilakukan setelah lulus etik
dari bulan januari sampai april dari Komite Etik Fakultas Keperawatan
2.506 pasien (Delinda et al., 2021). dengan kode penelitian 111114231122.
Triage merupakan salah satu strategi Alat pengumpulan data yang
yang paling tepat yang digunakan pada setiap digunakan dalam penelitian adalah berupa
IGD pada rumah sakit, yang digunakan dalam lembar isian yang digunakan untuk
dunia keperawatan untuk menggolongkan mengumpulkan data melalui pengamatan
pasien berdasarkan prioritas, atau di lapangan (Dharma, 2015). Lembar isian
menggolongkan pasien berdasarkan tingkat terdiri dari atas data NRM, usia, jenis
keparahan yang dialami oleh pasien tersebut kelamin, pendidikan, penyakit, dan
(Kusuma, 2022). Triage merupakan prosedur Triage.
penting dalam Instalasi Gawat Darurat (IGD)

2
JIM FKep Volume VIII No. 2 Tahun 2024

HASIL Penyakit Tidak Menular


Berdasarkan data penelitian diperoleh 1 Anemia 1 0,11
hasil sebagai berikut : 2 Appendicitis 5 0,55
3 Arthritis rematoid 1 0,11
Tabel 1. Data Demografi Responden (n=1783) 4 Asthma 45 4,96
No Data Demografi f % 5 Bengkak pada jempol tangan 1 0,11
1 Jenis Kelamin 6 Benjolan di kaku 2 0,22
927 52 7 Benjolan pada perut atas 1 0,11
a. Laki-laki
48
856 8 Cedera 78 8,59
b. Perempuan
9 Chepalgia 3 0,33
2 Usia (WHO, 2017) 10 Cidera kaki 1 0,11
a. 0-5 th 107 6 11 Colic abdomen 20 2,20
b. 5-11 th 299 16,8 12 Luka bakar 3 0,33
c. 12-16 th 153 8,6
13 Cuntusior cerebri 1 0,11
d. 17-25 th 304 17
e. 26-35 th 256 14,4 14 Dehidrasi 1 0,11
f. 36-45 th 220 12,3 15 Fever berdarah 71 7,82
g. 46-55 th 184 10,3 16 Diabetes mellitus 14 1,54
h. 56-65 th 174 9,8 17 Diare 2 0,22
i. >65 Th 85 4,9 18 Dipsnea 28 3,08
Sumber: Data Sekunder (Diolah 2023) 19 Dyspepsia 53 5,84
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan 20 Dizziness 2 0,22
bahwa responden berjenis kelamin laki-laki 21 Mimisan 1 0,11
yaitu sebanyak 927 orang (52%), usia rata- 22 Febrile cobvulsions 5 0,55
23 Febris 30 3,30
rata 17 - 25 tahun yaitu sebanyak 304 24 Fever 210 23,2
orang (17%). 25 Fracture 6 0,66
26 Gastritis 3 0,33
Tabel 2. Data Triage Responden (n=1783) 27 Gastroenteritis 40 4,41
No Triage f % 28 Headache 5 0,55
1. Hijau 907 50,9 29 Hemaparasis dex 1 0,11
2. Kuning 847 47,5 30 Hernia 1 0,11
3. Merah 29 1,6 31 Hidung tersumbat 1 0,11
Sumber: Data Sekunder (Diolah 2023) 32 Hipertensi 6 0,66
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan 33 Hyperemesis gravidarum 4 0,44
bahwa pasien yang datang berkunjung ke 34 Impetigo 2 0,22
instalasi gawat darurat berada pada triage hijau 35 Kaki bengkak 2 0,22
yaitu sebanyak 907 orang (50,9%) 36 Kejang 9 0,99
37 Kelelahan 1 0,11
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Triage Hijau di 38 Kelemahan gerak kaki 1 0,11
Instalasi Gawat Darurat (n=907) 39 Keluar darah darim jalan lahir 1 0,11
No Triage f % 40 Keluar darah dari kemaluan 1 0,11
Penyakit Menular 41 Lambung 1 0,11
1 Abses scrotum 1 0,11 42 Lemas 1 0,11
2 Acute sinusitis 2 0,22 43 Luka bakar didada 1 0,11
3 Acute tonsillitis 2 0,22 44 Luka bakar di bibir dalam 1 0,11
4 Alergi 9 0,99 45 Luka dijempol tangan kanan 1 0,11
5. Bacterial pneumonia 1 0,11 46 Luka dikening kiri 1 0,11
6 Batuk darah 1 0,11 47 Luka dipinggang 1 0,11
7 Hematuria 1 0,11 48 Luka ditangan kiri 1 0,11
8 Labialis 29 3,19 49 Luka lecet dikepala 1 0,11
9 Pneumonia 2 0,22 50 Luka pada dagu 4 0,44
10 PPOK 1 0,22 51 Luka robek 30 3,30
11 TB paru 2 0,22 52 Luka terbuka 14 1,54
12 Tuberculosis 1 0,11 53 Malaise 29 3,19
13 Tumor mamae 2 0,22 54 Migraine 2 0,22
55 Mual dan muntah 19 2,09
56 Muntah mencret 1 0,11
57 Myalgia 1 0,11

3
JIM FKep Volume VIII No. 2 Tahun 2024

58 Neuropati diabetic 2 0,22 14 Dipsnea 63 7,43


59 Nyeri 50 5,51 15 Dyspepsia 4 0,47
60 Pemeriksaan kehamilan 2 0,22 16 Dizziness 25 2,95
17 Ectopic pregnancy 5 0,59
61 Perdarahan pervaginam 2 0,22
18 Febrile cobvulsions 4 0,47
62 Penglihatan kurang 1 0,11 19 Febris 35 4,13
63 Pengflihatan rendah 8 0,88 20 Fever 170 20,1
64 Penjepitan saraf 1 0,11 21 Fracture 5 0,59
65 Penurunan keesadaran 6 0,66 22 Gasthroenteritis 1 0,12
66 Peradangan telinga 1 0,11 23 Gastroenteritis 25 2,95
67 Pingsan 1 0,11 24 Headache 2 0,23
25 Hemaparasis dex 1 0,12
68 Premature rupture membrane 1 0,11
26 Hernia 2 0,23
69 Pulpitis 1 0,11 27 Hipertensi 1 0,12
70 Reaksi alergi 1 0,11 28 Hyperemesis gravidarum 2 0,23
71 Retensi urin 12 1,32 29 Impacted teeth 1 0,12
72 Rupture tendon 1 0,11 30 Kejang 6 0,71
73 Stroke 7 0,77 31 Kelelahan 1 0,12
74 2 0,22 32 Keluar darah darim jalan 1 0,12
Tertusuk paku
33 lahir 2 0,23
75 Trauma ocoli 2 0,22 34 2 0,23
Keluar darah dari kemaluan
76 Trauma tumpul dada 2 0,22 35 Keluar darah dari mulut 1 0,23
77 Tumor mamae 2 0,22 36 Lemas 1 0,23
78 Vertigo 5 0,55 37 Luka dijempol tangan kanan 1 0,23
79 Whooping cough 1 0,11 38 Luka lecet dikepala 1 0,23
39 Luka lecet ditangan 23 2,71
Sumber: Data Sekunder (Diolah 2023) 40 Luka robek 15 1,77
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan 41 Luka terbuka 30 3,54
bahwa pasien di triase hijau instalasi 42 Malaise 1 0,12
43 Migraine 35 4,13
gawat darurat menderita penyakit fever 44 Mual dan muntah 1 0,12
yaitu sebanyak 210 orang (23,3%). 45 Muka bengkak 1 0,12
46 Muntah dan BAB berdarah 2 0,23
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Triage Kuning di 47 Muntah, nyeri ulu hati 3 0,35
Instalasi Gawat Darurat (n=847) 48 Myalgia 66 7,79
No Triase % 49 Nyeri 1 0,12
50 Obs febris 2 0,23
Penyakit Menular 51 Perdarahan pervaginam 1 0,12
1 Acute sinusitis 1 0,12 52 Perdarahan setelah amputasi 1 0,12
2 Acute tonsillitis 1 0,12 53 Penglihatan kurang 11 1,28
3 Alergi 5 0,59 54 Pengflihatan rendah 2 0,23
4 Anal abscess 3 0,35 55 Penjepitan saraf 7 0,82
5 Atopic dermatitis 3 0,35 56 Penurunan kesadaran 2 0,23
6 Bacterial pneumonia 1 0,12 57 Peradangan telinga 1 0,12
7 Batuk darah 1 0,12 58 Perdarahan gigi geraham 4 0,47
8 Cellulitis 2 0,23 59 Pingsan 1 0,12
9 Fever berdarah 78 9,2 60 Premature rupture membrane 2 0,23
10 Hematuria 1 0,12 61 Pulpitis 1 0,12
11 Meningitis 1 0,12 62 Radiculopathy 2 0,23
12 PPOK 1 0,12 63 Reaksi alergi 4 0,47
13 Reaksi alergi 4 0,47 64 Retensi urin 1 0,12
14 Tuberculosis 1 0,12 65 Rupture kornea 7 0,82
Penyakit Tidak Menular 66 Stroke 1 0,12
1 Anemia 1 0,12 67 Thypoid fever 4 0,47
2 Appendicitis 3 0,35 68 Trauma ocoli 2 0,23
3 Arthritis rematoid 1 0,12 69 Tumor mamae 1 0,12
4 Asthma 50 5,9 70 Ulkus diabetic 2 0,23
5 BAK tertahan dan nyeri 1 0,12 71 Vertigo 2 0,23
6 Bengkak pada jempol tangan 1 0,12 Sumber: Data Sekunder (Diolah 2023)
7 Benjolan di kaku 2 0,23
8 Benjolan pada perut atas 1 0,12
Uraian data tabel 4 menunjukkan
9 Cedera 54 6,37 bahwa pasien di triase kuning instalasi
10 Cerebral infarction 1 0,12 gawat darurat menderita penyakit fever
11 Colic abdomen 21 2,83
12 Diabetes mellitus 6 0,71
yaitu sebanyak 170 orang (20,1%).
13 Diare 3 0,35

4
JIM FKep Volume VIII No. 2 Tahun 2024

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Triage Merah di berbeda-beda (Sahensolar et al., 2021).


Instalasi Gawat Darurat (n=29) Khusus pada kasus trauma laki-laki
No Triage Merah f % diperkirakan lebih banyak dari perempuan,
Penyakit Menular
1. Fever berdarah 5 17,2
karena banyak beraktivitas di luar rumah
2. Febrile cobvulsions 1 3,44 sehingga memiliki risiko yang lebih tinggi
Penyakit Tidak Menular dari perempuan dan laki-laki lebih
1. Colic abdomen 1 3,34
2. Dyspepsia 3 10,4 diutamakan untuk perkerjaan yang berat
3. Dizziness 1 3,44 dan laki mengatasi stres dan menjaga
4. Febris 3 10,4
5. Fever 8 75
kesehatan mereka berbeda dengan wanita
6. Fracture 1 3,44 (Hsieh, 2020). Wanita cenderung lebih bisa
7. Gastroenteritis 1 3,44 menjaga kesehatannya dibandingkan
8. Mual dan muntah 1 3,44
9. Nyeri 3 10,3 dengan laki-laki (Takaendengan et al.,
10. Pingsan 1 3,44 2016).
Sumber: Data Sekunder (Diolah 2023) Dominasi rentang usia 17-25 tahun
Tabel 5 menunjukkan bahwa pasien diperkirakan dipengaruhi oleh berbagai
di triase merah instalasi gawat darurat faktor seperti kecelakaan maupun faktor
menderita penyakit fever yaitu sebanyak 8 jenis penyakit seperti osteoporosis,
orang (27,6%). penyakit jantung, masalah kehamilan,
obesitas dll, tingkat pendidikan, nutrisi dll
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Triage (Sahensolar et al., 2021).
berdasarkan Karakteristik Responden Di
Instalasi Gawat Darurat (n=1783) Hasil penelitian menunjukkan
Triage pasien pada triage hijau berjenis kelamin
Karakteristik Hijau Kuning Merah
f % f % f % perempuan yaitu sebanyak 450 orang
Jenis Kelamin (53,4%), pada triage kuning berjenis
Laki-Laki 450 48,5 463 49,9 14 1,5
Perempuan 457 53,4 384 44,9 15 1,8
kelamin laki-laki yaitu sebanyak 463 orang
Usia (49,9%) dan pada triage merah berjenis
0-5 th 47 43,9 49 45,8 11 10,3 kelamin perempuan yaitu sebanyak 15
0-11 th 163 54,5 102 55,4 0 0
12-16 th 92 60,1 60 39,2 1 0,7 orang (1,8%). Metode triase memberikan
17-25 th 186 61,2 118 38,8 0 0 dampak positif kepada petugas karena
26-35 th 125 48,8 131 51,2 0 0
36-45 th 105 47,7 108 55,4 7 3,2 dapat melakukan penilaian tingkat stabil,
46-55 th 81 44 136 45,5 1 0,5 membaik, atau memburuknya kondisi
56-65 th 72 4,4 96 55,2 6 3,4
>65 th 36 42,4 47 54,1 3 3,5
pasien (Limantara, 2015).
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan Salah satu teknik yang efektif
bahwa pasien pada triage hijau berjenis untuk digunakan khususnya dalam
kelamin perempuan yaitu sebanyak 457 orang penanganan kegawatdaruratan ialah skala
(53,4%), pada triage kuning berjenis kelamin Triage (Wilde, 2019). Pasien yang masuk
laki-laki yaitu sebanyak 463 orang (49,9%) ke IGD rumah sakit tentunya butuh
dan pada triage merah berjenis kelamin pertolongan yang cepat dan tepat. Untuk
perempuan yaitu sebanyak 15 orang (1,8%). itu perlu adanya standar dalam
memberikan pelayanan gawat darurat
PEMBAHASAN sesuai dengan kompetensi dan
Pasien yang datang berkunjung ke kemampuannya sehingga dapat menjamin
IGD dominasi oleh laki-laki diperkirakan suatu penanganan gawat darurat (Dien et
bergantung dari data masing- masing al., 2015).
penyakit spesifik. Angka ini datang dari Hasil penelitian menunjukkan
kasus trauma dan non trauma sehingga dapat bahwa triage berdasarkan usia terlihat
diperkirakan faktor-faktor yang bahwa
memengaruhi perbedaanangka antara jenis
kelamin pada masing- masing kasus pun
5
JIM FKep Volume VIII No. 2 Tahun 2024

pasien pada triage hijau berada pada usia 17-25 REFERENSI


Ardiyani, V, M. (2018). Analisis Peran
tahun yaitu sebanyak 186 orang (61,2%), pasien
Perawat Terhadap Ketetapan
pada triage kuning berada pada usia 26-35 Penentuan Prioritas I,II Dan III Pada
tahun yaitu sebanyak 131 orang (51,2%) dan Ruang Triage Di Intalasi Gawat
pasien pada triage merah berada pada usia 0-5 Darurat Rumah Sakit dr. Saiful Anwar
tahun yaitu sebanyak 11 orang (10,3%). Malang. Jurnal Ners LENTERA, 6(2).
Pasien dengan triage merah yang tidak Bazmul, M. F., Lantang, E. Y., & Kambey,
berhasil dalam penanganan paling banyak B.(2019). Profil Kegawatdaruratan
Pasien Berdasarkan Start Triage Scale
ditemukan pada usia bayi < 5 Tahun yang datang di Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof.
dengan kondisi post kejang dan dehidrasi berat Dr.R. D. Kandou Manado Periode
(Depari, 2019). Kondisi penanganan pre-hospital Januari 2018 sampai Juli 2018. E-
yang terlambat mempengaruhi tindakan CliniC, 7(1), 46–50.
selanjutnya dalam penanganan (Musthofa et al., https://doi.org/10.35790/ecl.v7i1.2353
2021). 8
Delinda, N., Halimuddin, & & Nurhidayah, I.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat
(2021). Length Of Stay Pasien Di
penyakit yang ada pada triage hijau adalah fever Instalasi Gawat Darurat. JIM FKep,
yaitu sebanyak 210 orang (23,3%), penyakit V(1).
yang ada pada triage kuning adalah fever yaitu Depari, A, B. (2019). Gambaran Pelaksanaan
sebanyak 170 orang (20,1%) dan penyakit yang Triase Oleh Perawat Pada Pasien Di
ada pada triage merah adalah fever yaitu Ruang IGD RSUD DR Pirngadi
sebanyak 8 orang (27,6%). Medan.
Dien, R. J., Kumaat, L., & Malara, R. (2015).
Menurut peneliti bahwa pasien yang
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan
berada diruang IGD adalah usia 17-25 tahun. Terhadap Kesiapsiagaan Menghadapi
Hal ini berkaitan dengan usia produktif dimana Bencana Gempa Bumi Pada Siswa
aktifitas akan berdampak terhadap tingkat Smp Kristen Kakaskasen Kota
kesehatan seseorang, selain itu diketahui bahwa Tomohon. Jurnal Keperawatan, 3(2).
triage merah berada pada usia 0-5 tahun Hsieh, M. W., Lee, C., Ou, S., & Kuo, Y.
dimana balita memiliki imunitas yang masih (2020). Telemedisine algorithm for
chronic wound care during COVID‐19.
kurang jika dikaitkan dengan pemasalahan International Wound Journal, 17(5),
penyakit terlihat bahwa kasus tertinggi pasien di 1535.
IGD adalah fever dimana balita memduduki Kundiman, V., Kumaat, L., & & Kiling, M.
peringkat utama (Sinurat, 2019). (2019). Hubungan Kondisi
Overcrowded Dengan Ketepatan
KESIMPULAN Pelaksanaan Triase Di Instalasi Gawat
Darurat RSU GMIM Pancaran Kasih
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Manado. E-Journal Keperawatan (e-
pasien yang berkunjung ke instalasi gawat Kp), 7(1).
darurat pada bulan September 2022 berada pada Limantara, R., Herjunianto, H., & Roosalina,
triase hijau yaitu sebanyak 907 orang (50,9%), A. (2015). Faktor-faktor yang
triase kuning sebanyak 847 orang (47,5%) dan mempengaruhi tingginya angka
triase merah sebanyak 29 orang (1,6%). kematian di IGD rumah sakit. Jurnal
Diharapkan agar Rumah Sakit Umum Meuraxa Kedokteran Brawijaya, 28(2), 200–
205.
Banda Aceh agar dapat meningkatkan tenaga
Musthofa, B. B., Widani, N. L., &
kesehatan yang professional dalam semua Sulistyowati, B. (2021). Hubungan
bidang tindakan dengan mengadakan pelatihan- Response Time Perawat dengan
pelatihan untuk tenaga kesehatan khususnya Tingkat Keberhasilan Penanganan
yang berkaitan dengan pelaksanaan manajement Pasien Emergency di IGD RS X.
triase. Jurnal Mutiara Ners, 4(1), 5–13.

6
JIM FKep Volume VIII No. 2 Tahun 2024
Phukubye, T. A. (2022). Knowledge and
Practices of Triage Amongst Nurses
Working in the Emergency 1 1
Departments of Rural Hospitals in
Limpopo Province. Department of
Nursing Science, University of
Limpopo, Limpopo, South Africa. Lim
Popo, 12, 439–448.
Sahensolar, L. N., Bidjuni, H., & Kallo, V.
(2021). Gambaran Tingkat Kegawat
Daruratan Pasien Di Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit
Bhayangkara Kota Manado. Jurnal
keperawatan, 9(1), 1–8.
Sinurat, S., Perangin-angin, I. H., & Sepuh, J.
C. L. (2019). Hubungan response time
perawat dengan tingkat kepuasan pasien
BPJS di Instalasi Gawat Darurat. Jurnal
Penelitian Keperawatan, 5(1).
Takaendengan, D, T., Wowiling, P, A, V., &
& Wagiu, A, M, J. (2016). Profil 10
Besar Kasus Di Instalasi Gawat Darurat
Bedah RSUP Prof.DR.R.D.Kandou
Periode Januari – Desember 2015.
Jurnal E- Clinic (ECI), 4(2).
Wilde, E. T. (2019). Do Emergency Medisal
System Response Times Matter for
Health Outcome?

Anda mungkin juga menyukai