Anda di halaman 1dari 22

EFEKTIFITAS PENERAPAN ATS(AUSTRALIAN TRIAGE SCALE)

TERHADAP RESPONSE TIME PERAWAT


DI INSTALASI DARURAT
TAHUN 2021

LITERATURE REVIEW

OLEH :

FENNI FEBRIANI
PUTRA ARDHANA
YOGI SAPUTRA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah yang Maha Kuasa pencipta langit, bumi
dan segala isinya.Kami ucapkan terima kasih kepada dosen ibu Ns.Mita Agustina,
S.Kep,M.Tr.Kep selaku pembimbing kami.Tidak lupa memanjatkan puji syukur
oleh anugerah-Nya semata peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Efektifitas Penggunaan ATS (Australasian Triage Scale) Modifikasi
Terhadap Response Time Perawat di Instalasi Gawat Darurat” Adapun
manfaat proposal ini adalah sebagai wahana pembelajaran agar dapat dipelajari
oleh seluruh mahasiswa/mahasiswi khususnya jurusan Keperawatan Singkawang,
Kami menyadari  bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari sempurna
karena itulah kritik dan saran yang membangun dari dosen dan teman-teman
sangat kami harapkan.

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR................................................................................ vi
DAFTAR ISI............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 5
1. Tujuan Umum..................................................................... 5
2. Tujuan Khusus.................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 5

BAB II METODE PENELITIAN


A. Pencarian Literatur ................................................................. 10
................................................................................................
B. Kriteria Inklusi dan Ekslusi.................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

ii
Tabel 2.1 Pencarian Literatur...................................................... 10
Tabel 2.2 Kriteria inklusi dan eklusi........................................... 10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Alur Review Jurnal................................. 10


Gambar 2.2 Diagram Variabel ................................................. 12

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Konsultasi


Lampiran 2 Jurnal

iv
v
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ruang instalasi gawat darurat (IGD) adalah gambaran crucial antara

layanan gawat darurat medis dan rumah sakit. Instalasi gawat darurat menjadi

pilihan akses rute utama ke sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit (Christ et

al., 2010). Nasional Health Service (NHS) Inggris tahun 2012 melaporkan bahwa

jumlah kunjungan pasien di IGD dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012

terjadi peningkatan sebanyak 20%. Data kunjungan pasien ke IGD diseluruh

Indonesia mencapai 4.402.205 per bulan (13,3%) dari total seluruh kunjungan

pasien di RSU. Peningkatan kunjungan ke IGD mengakibatkan terjadinya

overload (penumpukkan pasien) dan tentunya memengaruhi pelayanan yang ada

di ruangan tersebut. Waktu untuk anamnesa pasien menjadi sempit sedangkan

waktu tunggu pasien sehingga mempengaruhi mutu pelayanan.

Penumpukan pasien yang terjadi di IGD dengan proses triase yang baik

seharusnya tidak terjadi. Peran tim medis gawat darurat dalam penilaian awal

(triage) sangat penting untuk memastikan bahwa pasien yang tepat berada

ditempat yang tepat pada waktu yang tepat dan bahwa tidak ada yang terlewatkan

(Martin et al., 2014) Hasil penelitian (Ainiyah, Ahsan and Fathoni Mukhamad,

2014) di beberapa IGD di Jawa Timur menunjukkan bahwa kemampuan kognitif

perawat mengenai triase masih kurang, khususnya dalam hal menentukan

prosedur dan manajemen penyakit pasien. Dampak dari kemampuan kognitif

perawat yang kurang mengenai triase ini akan mengakibatkan penumpukan

pasien (crowding). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun

2009 tentang Rumah Sakit menjelaskan Triase dalam instalasi gawat darurat

bertujuan agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal, serta menurunkan


2

angka mordibitas dan mortalitas. Akan tetapi, faktanya penerapan triase di

Indonesia masih kurang dan belum memadai. Hal ini disebabkan karena

Indonesia belum mempunyai standar nasional yang baku tentang sistem triase

sehingga dalam pelaksanaan penerapan triase setiap rumah sakit bisa berbeda-

beda (Firdaus, 2017).

Dalam salah suatu studi penelitian orang lain di Rumah Sakit Umum

Daerah Prof. Dr. W. Z. Johannes telah menerapkan sistem triase dengan

menggunakan sistem ATS (Australasian Triage Scale) sejak tahun 2017. Sistem

triase ini dimodifikasi menjadi 3 bagian besar, yaitu untuk pasien kategori ATS

1dan 2 digabung menjadi pasien prioritas 1 berlabel merah, pasien yang masuk

kategori ATS 3 dan 4 digabung menjadi pasien prioritas 2 berlabel kuning,

sedangkan pasien kategori ATS 5 menjadi pasien prioritas 3 berlabel hijau.

Semua pasien yang datang ke IGD RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes ditriase oleh

perawat yang sudah ditentukan dalam jadwal dinas per dinas. Pasien di triase

didepan pintu masuk IGD dan setelah perawat menentukan jenis triase pasien lalu

diarahkan kedalam ruang tindakan sesuai kegawatannya Hasil wawancara dengan

Kepala dan perawat IGD didapatkan informasi bahwa pada tahun 2017 rata-rata

pasien per bulan sebanyak 2401 orang yang mengunjungi IGD dan terjadi

ketidakseimbangan perbandingan tenaga medis dokter dan perawat yang berdinas

(2 dokter, 7 perawat) dengan jumlah pasien yang masuk, sehinggga hal ini diduga

berpengaruh terhadap response time. Ketidakseimbangan ini pun tidak hanya

menyebabkan delay, terhadap penerimaan pasien yang baru masuk, tetapi juga

terhadap pasien yang harus ditransfer ke ruang perawatan. Hasil wawancara pada

5 orang perawat mengatakan, sering terjadi penumpukan pasien dan membuat

mereka terkadang kesulitan untuk menangani pasien yang baru masuk.

Berdasarkan wawancara dengan keluarga pasien di IGD, yang masing-masing


3

ditanyakan “menurut anda pelayanan di IGD saat ini cepat atau lambat?”, tiga

dari lima keluarga pasien menyatakan bahwa saat tiba di IGD tidak langsung

dilayani dan dibiarkan menunggu

Triase ATS sudah diterapkan dengan baik di IGD namun berdasarkan

hasil observasi, response time perawat masih ada yang belum sesuai dengan

kategori ATS. Hasil pengamatan peneliti terhadap dari 10 (sepuluh) orang

perawat, 5 (lima) diantaranya menunjukkan response time yang tidak sesuai

dengan kategori ATS dalam SOP penerimaan pasien baru. Sampai saat ini belum

dilakukan evaluasi terkait penggunaan ATS terhadap response time perawat triase.

Penerapan triase yang benar sangat penting dilakukan di IGD karena akan

memengaruhi penentuan prioritas penanganan pasien. Penentuan prioritas yang

keliru akan meningkatkan angka mordibitas dan mortalitas serta menurunkan

mutu pelayanan

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

856/MENKES/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Rumah Sakit, pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 (lima) menit

setelah sampai di IGD. Pasien diterima oleh perawat segera setelah pasien tiba

dan dilakukan triase untuk melihat tingkat kegawatannya

Kebutuhan akan response time yang tepat dan efesien sangat berperan

penting dalam setiap pengambilan keputusan mulai sejak awal pasien datang

hingga pasien dipindahkan dari IGD (Habib et al., 2016). Response time yang

cepat atau sesuai standar yang ada akan membantu perawat dalam memberikan

pelayanan yang tepat sesuai dengan jenis keluhan yang dialami oleh pasien.

Keterlambatan penanganan di IGD dapat mengakibatkan kecacatan atau

kematian. Studi yang dilakukan Maatilu membuktikan response time perawat

pada penanganan pasien gawat darurat yang memanjang dapat menurunkan usaha
4

penyelamatan pasien dan terjadinya perburukan kondisi pasien (Maatilu, Mulyadi

and Malara, 2014) Berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti ingin melihat

keefektifan penggunaan ATS modifikasi terhadap response time perawat di

Instalasi Gawat Darurat.


5

A. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan penggunaan ATS terhadap peningkatan
response time perawat di Instalasi Gawat Darurat ?

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan penggunaan ATS terhadap response time perawat
IGD RSUD
2.Tujuan Khusus
a.Mengidentifikasikan penilaian ATS di IGD
b.Megnidentifikasi respon time perawat
c.Mengetahui hubungan ATS terhadap response time perawat IGD

C. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil dari proposal penelitian ini dapat menjadi landasan dalam
mengembangkan penggunaan ATS modifikasi terhadap response time
layanan perawatan di IGD

2. Praktis
a. Instalasi
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi untuk
meningkatkan keefektifan penggunaan triase ATS modifikasi terhadap
response time perawat dalam meningkatkan pelayanan dan dapat
menjadi masukan dalam mengembangkan SOP (standar operasional
prosedur) ATS terstandar.
6

b. Bagi Penulis
meningkatkan keefektifan penggunaan triase ATS modifikasi
terhadap response time perawat

c. Bagi Institusi Pendidikan


Diharapkan penelitian ini menjadi bahan contoh dalam
pembelajaran yang berhubungan dengan masalah penelitian ini.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya


Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai data awal untuk
penelitian lainnya dengan konsep yang sama.
10

BAB II
METODE PENELITIAN

A. Pencarian literatur

Tabel 2.1 Tabel Pencarian Literatur


S Search term Pubmed Web of Google Scholar
Sear Science
ch
id

S ATS 524 211 342


1
S Respon time 1592 2327 1519
2
S Gawat 424.592 123.655 222.419
3 darurat
S #S1.AND#S2 63 33 24
4 AND #S3
Record Identified 120
through database Diambil 8
searching

b. Kriteria inklusi dan eklsusi

Tabel 2.2 Format PICOS dalam Literature Review

No Kriteria Inklusi Ekslusi


1 Jurnal international dan nasional Jurnal yang tidak terdapat
Population yang membahas topik hubungan Volume dan No.
usia dengan kejadian hipotermi
2
Intervention
3 No Comparator
Comparation
4 Melihat respon time perawat
Outcome setelah dierapkan ats australian
5 Quasi-experimental studies, No exclusion
Study design randomized control and trial,
systematic review, qualitative
research
6 Publication year Jurnal yang terbit pada tahun Jurnal yang terbit sebelum
2015 sampai 2020 tahun 2015

7 Language English,Indonesian Language other than


English and Indonesian
11

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyani, V. M., W., M. T. A. and K., R. E. (2015) ‘Analisis Peran Perawat


Triage terhadap Waiting Time dan Length Of Stay pada Ruangan Triage di
Instansi Gawat Darurat Rumah Sakit dr Saiful Anwar Malang’, Jurnal
Care, 3(1), pp. 39–50. Available at:
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/viewFile/302/303.
Bergman, C.L., 2012. Emergency Nurses’ Perceived Barriers to Demonstrating
Caring When Managing Adult Patients’ Pain. Journal of Emergency
Nursing, 38(3), pp.218–225.
Christ, M. et al. (2010) ‘Modern Triage in the Emergency Department’, Deutsches
Aerzteblatt Online, 107(50). doi: 10.3238/arztebl.2010.0892.
Curtin University, 2011. Triage In The Emergency Department TheWestern
Australian Centre for Evidence Informed Healthcare Practice Latest
version provided by the Western Australian Centre for Evidence Informed
Healthcare, Western Australia.

Dadashzadeh, A., Farahnaz A., Azad R., Morteza G., 2013. Factors Affecting
Triage Decision-Making From The Viewpoitns of Emergency Department
Staff in Tabriz Hospitals, Iran J Crit Care Nurs; 6(40: 269-276

Departement of Health and Aging ed., 2009. www.health.gov.au, Australian


Goverment.
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Teknis Medik, 2011. Standar
PelayananKeperawatan Gawat Darurat Di Rumah Sakit,

Emergency Nurses Association, 2008. Competencies for Nurse Practitioners in


Emergency Care. Emergency Nurses Association, pp.1–18.

Gerdtz, M. F. et al. (2009) ‘Factors influencing consistency of triage using the


Australasian Triage Scale: Implications for guideline development’, EMA
- Emergency Medicine Australasia, 21(4), pp. 277–285. doi:
10.1111/j.1742-6723.2009.01197.x.

Government, A. and Ageing, department of health and (no date) triage


workbook. P3-5240.

Firdaus, M. N. (2017) ‘Penerapan ATS terhadap Waiting Time Klien’,


Prosinding Seminar Nasional, pp. 34–37. Available at:
http://ejurnalp2m.stikesmajapahitmojokerto.ac.id/index.php/publikasi_stik
es_majapahit/article/download/219/192. (Accessed July 20, 2018)

Fujino Y. Tanaka M, Yonemitsu Y, Kawamoto R. 2014. The relationship


between characteristics of nursing performance and years of eperience in
nurses with high emotional intelligence. Int J Nurs Pract. 2014 Apr 8. Doi:
10.1111/ijn.123
Lampiran 1

LAMPIRAN

Jurnal 1
Penulis dan (Firdaus Mohammad Nur; 2017)
Tahun
Publikasi
Judul Penerapan ATS terhadap Waiting Time Klien di IGD
RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar; (Firdaus Mohammad
Nur; 2017)
Variabel Variabel bebas (Independen) : faktor kinerja
Variabel terikat (Dependen) : penerapan ATS
Metode Desain penelitian : Cross Sectional
Instrumen pelitian : kuesioner dan lembar observasi dari
Tempat penelitian : di Blitar
Waktu penelitian : 2017
Partisipan Sampel : 28 perawat IGD
Hasil Terdapat pengaruh penerapan ATS terhadap waiting time
Jurnal 2
Penulis dan Lisa wolf, Altair Delao, Cydne Perhats, Michael
Tahun
Publikasi
Judul Triaging the Emergency department, not the patient:
United States emergency nurses’ experience of the triage
process; (Lisa wolf, Altair Delao, CydnePerhats, Michael
Variabel Variabel bebas (Independen) : Usia
Variabel terikat (Dependen) : kejadian
hipotermi/shivering
Metode Desain penelitian : : Qualitative
Instrumen pelitian : lembar observasi yang telah di
validasi dengan uji kappa.
Waktu penelitian : 2017
Partisipan Sampel : 26
Hasil Five themes were identified:
1. Sick or not sick
2. Competency/qualification s
3. Triaging the emergency department, not the patient
4. The unexpected Barriers and facilitators
Jurnal 3
Penulis dan Vita Maryah Ardiyani , M. Titin Andri W, Rinik Eko K.;
Tahun 2015)
Publikasi
Judul Analisis peran perawat triage terhadap waiting time dan
Length of stay pada ruang triage di instalasi gawat
darurat
Rumah sakit dr saiful anwar malang;
Variabel Variabel bebas (Independen) : Peran perawat
Variabel terikat (Dependen) : Waiting time
Leng of Stay

Metode Desain penelitian : cross sectional.


Instrumen pelitian : lembar observasi yang telah di
validasi dengan uji kappa.
Waktu penelitian : 2015
Partisipan Sampel : Sampel berjumlah 113 orang
Hasil Terdapat hubungan antara peran perawat dengan waiting
time ( p =0.000.), tidak terdapat hubungan antara peran
perawat dengan length of stay (p =0.263).
Jurnal 4
Penulis dan Nur Ainiyah, Ahsan, Mukhamad Fathoni; 2015
Tahun
Publikasi
Judul Analisis faktor pelaksanaan Triage di Instalasi Gawat
Darurat; (Nur Ainiyah, Ahsan, Mukhamad Fathoni; 2015)
Variabel Variabel bebas (Independen) : Pelaksanaan triase
- Variabel terikat (Dependen) : Faktor kinerja
Metode Desain penelitian : analitik korelational
Instrumen pelitian : lembaran observasi dan kuisioner dari
Fathoni
Waktu penelitian : 2017
Partisipan Sampel : 54 responden Perawat dan 54 responden pasien
Hasil Faktor yang paling berhubungan dengan pelaksanaan triage
adalah faktor kinerja (p value = 0,002), faktor pasien (p
value= 0,011), faktor ketenangaan (p value = 0,017)
Jurnal 5
Penulis dan Chamberlain, Eileen Willis, Robyn Clark, Genevieve
Tahun Brideson; 2014)
Publikasi
Judul Identification of the severe sepsis patient at triage: a
prospective analysis of the Australasian Triage Scale;
(Diane Chamberlain, Eileen Willis, Robyn Clark,
Genevieve Brideson; 2014)
Variabel Variabel bebas (Independen) : severe sepsis pasient
Variabel terikat (Dependen) : prospective analysis ATS
Metode Desain penelitian : prospective
observational sectional
Instrumen pelitian : Statistical analysis included
parameters of diagnostic performance.
Waktu penelitian : 2014
Partisipan Sampel : 1022 patienst
Hasil Only 53% (n=534) were identified at triage. The overall
sensitivity of the ATS to identify severe sepsis was 71%.
ATS 3 was the most accurate (likelihood ratio positive,
2.45, positive predictive value 0.73) and ATS 2 the most
valid (area under the curve 0.567) category.
Jurnal 6
Penulis dan (Martin, AndrewDavidson, 2014)
Tahun
Publikasi
Judul An Examination of ESI Triage Scoring Accuracy in
Relationship to ED Nursing Attitudes and Experience;
(Martin, AndrewDavidson
Variabel Variabel bebas (Independen) : Triage scoring accuracy
Variabel terikat (Dependen) : Experience,attitude
Metode Desain penelitian : A descriptive exploratory
Instrumen pelitian :Formulir Pengumpulan Data
Hipotermia
Waktu penelitian : 2014
Partisipan Sampel : 64 nurses
Hasil The Kappa statistic ranged from a high of 0.63 in the
nurse participant with 1.00 to 1.99 years of experience to
a low of 0.51 in the nurse participant with 15 to 19 years
of experience. The nurse participants with an overall
mean CNPI-23 score of 106 to 115 achieved the highest
agreement, compared with a single participant with a
CNPI-23 overall mean score of less than 77 who had a
Kappa agreement of 0.50. The nurse participants with a
CNPI-23 overall mean score between 81 and 92
demonstrated agreement of 0.54 to 0.60.
Jurnal 7
Penulis dan (Vitrise maatilu, Mulyadi, Reginus T. Malara;
Tahun
Publikasi
Judul Faktor-faktor yamg berhubungan dengan Response time
Perawat pada penanganan pasien gawat darurat di IGD
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado; 2014
Variabel Variabel bebas (Independen) : Pendidikan
- Pengetahuan
- Lama kerja
- Pelatihan perawat

Variabel terikat (Dependen) : response time perawat


Metode Desain penelitian : cross sectional
Instrumen pelitian : formulir di REDCap (Research
Electronic Data Capture), aplikasi berbasis web yang aman.
Tempat penelitian : dirumah sakit akademik besar rumah
sakit di Amerika Serikat bagian barat tengah, Rumah sakit
ini telah menerima Magnet Recognition dari American
Nurses Credentialing Center
Waktu penelitian : Bulan Juni 2019
Partisipan Sampel : 30 pasien
Hasil Tidak ada hubungan antara pendidikan (p 0,084), lama kerja
(p 0,119), dan pelatihan (p 0,255) dengan respon time
perawat
Jurnal 8
Penulis dan (Gerdtz, Marie F. Chu, Matthew Collins, Marnie
Tahun Considine, Julie Crellin, Dianne Sands, Natisha Stewart,
Publikasi Carmel Pollock, Wendy E.; 2015)
Judul Factors influencing consistency of triage using the
Australasian Triage Scale: Implications for guideline
development
Variabel Variabel bebas (Independen) : Factors influencing
triage
Variabel terikat (Dependen) : triage using

Metode Desain penelitian : analysis of survey data was


Instrumen pelitian : observation
Waktu penelitian : 2015
Partisipan Sampel : 50 respondent
Hasil Of the nine variables that described nurse characteristics,
age was the only factor to influence the outcome (P = 0.05).

Anda mungkin juga menyukai