Kelompok 1 SIM Lembaga Adm BENAR IPT C
Kelompok 1 SIM Lembaga Adm BENAR IPT C
MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelompok 1
2024
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai Manajemen,Kearsipan,dan Museum sebagai
bagian dari materi SIM Lembaga Informasi dan Dokumentasi.
Bahan dan materi Manajemen, Kearsipan, dan Museum ini merujuk pada
berbagai literatur dan berdasarkan bimbingan dari dosen pengampuh mata kuiah ini.
Penyusunan makalah ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini kami ingin menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kelompok
kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan
dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga
dengan adanya makalah ini kita semua dapat lebih memahami subtansi dari SIM
Lembaga Informasi dan Dokumentasi.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
A. Manajemen ………………………………………………………………......3
1. Definisi Manajemen ………………………………………………………3
2. Fungsi Manajemen ………………………………………………………..4
3. Prinsip-Prinsip Manajemen ……………………………………………….5
B. Kearsipan …………………………………………………………………….7
1. Definisi Kearsipan …………………………………………….…………..7
2. Fungsi Kearsipan …………………………………………….……………8
3. Jenis Arsip dan Kegunaan Arsip ………………………………………...10
C. Museum …………………………………………………………….……….12
1. Definsi Museum ………………………………………………………....12
2. Fungsi Museum ………………………………………………………….13
3. Jenis Museum Berdasarkan Sifat Kepemilikan ………………………....14
4. Perbedaan dan Persamaan Manajemen,Kearsipan, dan Museum ………15
A. Kesimpulan …………………………………………………………………16
B. Saran ………………………………………………………………………..16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Manajemen,Kearsipan,dan Museum
2. Untuk mengetahui dan memahami Fungsi Manajamen,Kearsiapan, dan
Museum
3. Untuk mengetahui dan memahami Prinsip-prinsip Manajemen
4. Agar mengetahui dan memahami Jenis Arsip dan Kegunaan Arsip
5. Mampu mengetahui dan memahami Jenis Museum Berdasarkan
Kepemilikan
6. Mampu mengetahui dan memahami Perbedaan dan Persamaan
Manajemen,Kearsipan dan Museum
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen
1. Definisi Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Adapun
unsurunsur manajemen yang terdiri dari 6M yaitu man, money, mothode, machines,
materials, dan market. Manajemen adalah suatu cara atau seni mengelola sesuatu
untuk dikerjakan oleh orang lain. Untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan
efisien yang bersifat masif, kompleks dan bernilai tinggi tentulah sangat dibutuhkan
manajemen. Sumber daya manusia merupakan kekayaan (asset) organisasi yang harus
didayagunakan secara optimal sehingga diperlukannya suatu manajemen untuk
mengatur sumber daya manusia sedemikian rupa guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sejak awal.
Adapun definisi manajemen yang dikutip oleh Malayu S.P. Hasibuan
(2012;1)1 menyatakan “manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Kemudian definisi Manajemen menurut Massie yang dikutip oleh Azhar
Arsyad (2002;1)2 menyatakan “Manajemen adalah suatu proses dimana kelompok
secara kerjasama mengerahkan tindakan atau kerjanya untuk mencapai tujuan
bersama. Proses tersebut mencakup teknik-teknik yang digunakan oleh para manajer
untuk mengkoordinasikan kegiatan atau aktifitas orang lain menuju tercapainya tujuan
bersama”.
Sedangkan menurut G.R. Terry (2010;16)3 menjelaskan bahwa “Manajemen
merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian untuk menentukan serta mencapai
tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya”.
Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu
ilmu, seni dan proses kegiatan yang dilakukan dalam upaya mencapai tujuan bersama
dengan mengelola sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara optimal
melalui kerjasama antar anggota organisasi.
1
Hasibuan, Malayu S.P, 2012. Manajemen SDM. Edisi Revisi, Cetakan Ke Tigabelas. Jakarta: Bumi Aksara.
2
Azhar Arsyad. 2002. Manajemen Pelayanan. Rajawali Pers: Yogyakarta
3
G.R Terry (2010: 16) The Management Of Human Resource Development Based On The Action,Planning,
Organizing, And Controling. Jurnal Manajemen, 10(2), pp. 129-142.
3
2. Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen merupakan dasar dari proses manajemen yang
menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Namun
dalam fungsi manajemen dari pendapat beberapa ahli terdapat perbedaan. Menurut
Urwick dalam Hasibuan (2001:38)4 fungsi-fungsi manajemen meliputi Perencanaan
(planning), Pengorganisasian (organizing), Pengarahan (commanding),
Pengkoordinasian (coordinating) dan Pengendalian (controlling). Menurut Henry
Fayol dalam Hasibuan (2008:38)5 fungsi-fungsi manajemen meliputi Perencanaan
(planning), Pengorganisasian (organizing), Pengarahan (commanding),
Pengkoordinasian (coordinating), Pengendalian (controlling). Menurut Liang Lee
dalam Hasibuan (2008:38)6 fungsi- fungsi manajemen meliputi Perencanaan,
Pengorganisasian, Pengarahan, Pengkoordinasian, Pengontrolan.
Dari beberapa pendapat diatas tentang fungsi manajemen, peneliti lebih
cenderung memakai fungsi manajemen menurut Henry Fayol untuk menjawab bahwa
koordinasi dalam organisasi itu sangat penting. Adapun penjelasan mengenai fungsi-
fungsi manajemen menurut ahli Henry Fayol adalah sebagai berikut :
a) Perencanaan (planning)
Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen, karena
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengendalian pun harus
terlebih dahulu direncanakan.
b) Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilakukan, pengelompokkan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan
kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (subsistem) dan
penentuan hubungan-hubungan.
c) Pengarahan (commanding)
Fungsi pengarahan (commanding) merupakan fungsi yang dapat diterapkan
setelah rencana, organisasi, dan karyawan ada. Jika fungsi ini diterapkan maka
proses manajemen dalam merealisasi tujuan bisa dimulai.
4
Hasibuan, Melayu SP. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Kesembilan. Jakarta: Gunung Agung.
Hal. 38
5
Hasibuan, Malayu. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Cetakan 10. Jakarta: Bumi Aksara.
Hal. 38
6
Hasibuan, Malayu. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Hal 38
4
d) Pengkoordinasian (coordinating)
Setelah dilakukan pendelegasian wewenang dan pembagian pekerjaan kepada
para karyawan oleh manajer, langkah selanjutnya adalah pengkoordinasian.
Setiap bawahan mengerjakan hanya sebagian dari pekerjaan perusahaan,
karena itu masing-masing pekerjaan bawahan harus disatukan, diintegrasikan,
dan diarahkan untuk mencapai tujuan. Tanpa koordinasi tugas dan pekerjaan
dari setiap individu karyawan maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai.
Beberapa alasan mengapa pengkoordinasian sangat penting, yaitu :
1) Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, dan kekembaran
atau kekosongan pekerjaan.
2) Agar orang-orang dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk
pencapaian tujuan perusahaan/organisasi.
3) Agar sarana dan prasarana dimanfaatkan untuk mencapai tujuan.
4) Supaya semua unsur manajemen (6M) dan pekerjaan masing-msing
individu karyawan harus membantu tercpainya tujuan organisasi.
e) Pengendalian (controlling)
Fungsi pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses
manajemen. Fungsi ini sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen,
karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Peneliti menyimpulkan
bahwa koordinasi dalam fungsi manajemen sangat penting karena tanpa
adanya koordinasi dalam suatu organisasi tidak akan tercapai suatu tujuan
organisasi yang efektif dan efisien serta tidak adanya kerjasama yang baik
dalam suatu organisasi.
3. Prinsip-prinsip Manajemen
Di dalam manajemen, terdapat beberapa prinsip seperti yang dikemukakan
oleh pencetus teori manajemen yaitu Henry Fayol (Firmansyah &
Mahardika)7, terdapat empat belas prinsip manajemen, yaitu:
1) Pembagian Kerja (Division of Work)
7
Firmansyah, Anang, & Mahardika, Budi W. (2018). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
5
2) Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority andResponsibility)
Wewenang mencakup hak untuk memberi perintah dan dipatuhi,
biasanya dari atasan ke bawahan.Wewenang ini harus diikuti
pertanggungjawaban kepada pihak memberikan perintah.
3) Disiplin (Discipline)
Disiplin mencakup rasa hormat taat pada peranan tujuan organisasi.
4) Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Setiap karyawan hanya menerima instruksi kegiatan satu atasan.
5) Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya,karyawan
harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu
rencana.
6) Meletakkan Kepentingan Organisasi daripada Kepentingan Sendiri
(Subordinatie of IndividualInterest to General Interest)
Kepentingan organisasi harus didahulukan dari kepentingan pribadi
demi tujuan yang ingin dicapai bersama. Pemimpin yang baik, tidak
akan mengutamakan kepentingan pribadinya dan mengabaikan
kepentingan organisasi.
7) Balas Jasa/Pemberian Upah (Remuneration)
Kompensasi untuk pekerjaan yang dilakukan haruslah adil, baik bagi
karyawan maupun pemilik.
8) Sentralisasi/Pemusatan (Centralization)
Dalam pengambilan keputusan, harus ada keseimbangan yang tepat
antara sentralisasi dan desentralisasi.
9) Hierarki/Hierarchi
Garis perintah dan wewenang harus jelas. Sehingga setiap karyawan
akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggungjawab dan dari
siapa ia mendapatkan perintah.
10) Keteraturan (Order)
Bahan-bahan dan orang-orang harus ada pada tempat waktu yang tepat.
11) Keadilan dan Kejujuran (Equity)
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini,harus ada perlakuan yang
sama dalam sebuah organisasi.
6
12) Stabilitas Kondisi Karyawan (Stability of Tennur)
Kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala
pekerjaan berjalan dengan lancar. Tingkat perputaran tenaga kerja
yang tinggi tidak baik bagi suatu organisasi maupun perusahaan.
13) Inisiatif (Initiative)
Bawahan harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan
menyelesaikan rencananya meskipun beberapa kesalahan mungkin
terjadi.
14) Semangat Korps (Esprit de Corps)
Setiap karyawan harus memiliki semangat kesatuan (espritde corps)
yakni rasa senasib dan sepenanggungan, karyawan memiliki
kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.
B. Kearsipan
1. Definisi Kearsipan
Kearsipan merupakan salah satu jenis pekerjaan kantor atau pekerjaan tata
usaha yang banyak dilakukan oleh badan pemerintahan, maupun badan
swasta. Kearsipan menyangkut pekerjaan yang berhubungan dengan
penyimpanan arsip atau surat-surat, dan dokumen kantor lainnya. (Sugiarto
dan Wahyono, 2015:2)8 mengatakan bahwa: “kearsipan merupakan dasar dari
pemeliharaan surat: kearsipan mengandung proses penyusunan dan
penyimpanan surat-surat sedemikian rupa, sehingga surat/berkas dapat
diketemukan kembali bila diperlukan. Sifat yang paling penting yang harus
dimiliki oleh suatu sistem kearsipan adalah keterpercayaan dan accessibility,
disamping dari sifat lainnya seperti kerapian, kebersihan dan lainnya”.
8
Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono. 2015. Manajemen Kearsipan Modern: dari Konvensional ke Basis
Komputer. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Hal. 2
7
Penjelasan diatas dapat bermakna bahwa kearsipan merupakan suatu
proses mulai dari penciptaan, penerimaan, pengumpulan, pengaturan,
pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan dokumen
menurut sistem tertentu yang saat dibutuhkan dapat ditemukan dengan cepat
dan tepat ditemukan.
2. Fungsi Kearsipan
9
Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono. 2015. Manajemen Kearsipan Modern: dari Konvensional ke Basis
Komputer. Hal. 10
10
Muhidin, dan Hendri Winata. 2016. Manajemen Kearsipan . Bandung: CV Pustaka Setia.
8
3. Mendukung pengawasan.
Dalam melakukan pengawasan, dibutuhkan informasi terekam tentang
rencana yang telah disusun, hal-hal yang telah disusun, hal-hal yang belum
dilaksanakan. Semuanya direkam dalam bentuk arsip.
4. Sebagai alat pembuktian.
Institusi pengadilan akan menghasilkan banyak informasi terekam
yang dapat digunakan kembali oleh pengadilan tersebut. Seluruh informasi ini
merupakan arsip yang dapat digunakan dalam proses pembuktian.
5. Sebagai memori organisasi.
Seluruh kegiatan organisasi, baik berupa transaksi, aktivitas internal,
maupun keluaran yang dibuat organisasi dapat direkam dalam bentuk arsip.
Informasi terekam ini dapat digunakan oleh organisasi dalam menjalankan
kegiatanya pada masa yang akan dating.
6. Dapat digunakan untuk kepentingan public dan ekonomi.
Kegiatan politk dan ekonomi akan menghasilkan dan membutuhkan
informasi. Beragam informasi ini diperoleh dari berbagai sumber dan salah
satunya berasal dari arsip.
Arsip merupakan yang hidup, tumbuh, dan terus berubah seirama
dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintah. Dalam hal
ini perlu kiranya untuk mengetahui perbedaan fungsi arsip dinamis dan arsip
statis yang justru berbeda.
Menurut (Barthos, 2016:4)11 fungsi arsip membedakan:
a. Arsip Dinamis, dipergunakan secara langsung dalam perencanaan,
pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau
dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara.
11
Barthos, Basir. 2013. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Hal. 4
9
3. Jenis Arsip dan Kegunaan Arsip
3. Menurut kegunaannya
Berdasarkan kegunaannya, arsip dapat dibedakan atas arsip-arsip:
10
b. Untuk dasar hukum dalam membuktikan sesuatu. Sebagai contoh
adalah akte Kelahiran, akte pendirian yayasan, surat wasiat tentang
pembagian warisan, surat-surat kontrak atau perjanjian, kuitansi
pembayaran dan semacamnya.
b. Arsip yang penting, yaitu arsip tentang kondisi masa lalu yang
berhubungan erat dengan kepentingan masa sekarang maupun yang
akan datang. Misalnya adalah rekaman medis (medical records)
anggota militer sebagai dasar bagi kebijakan komandan dalam
pengembangan karier militer masing-masing anggota. Oleh sebab itu,
arsip ini perlu disimpan untuk masa yang cukup lama.
11
d. Arsip non esensial, yaitu arsip yang berguna untuk memberi
informasi. Setelah informasi disampaikan, misalnya melalui surat
edaran, arsip tersebut dapat diabaikan dalam arti tidak perlu disimpan
terlalu lama.
12
ICOM, 2004. Running a Museum : A Parctical Handbook, International Council of Museum, UNESCO, France
12
2. Fungsi Museum
Museum berfungsi sebagai tempat mengumpulkan, menyelidiki dan
memamerkan warisan budaya juga berfungsi sebagai objek wisata yang
menyuguhkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang disajikan menarik.
Menurut Ngafenan dalam Karyono (1997:26)13 objek wisata adalah objek
yang dapat menimbulkan daya tarik bagi wisatawan untuk dapat
mengunjunginya misalnya keadaan alam, bangunan sejarah, pusat rekreasi.
Dengan demikian museum sebagai objek wisata adalah badan tetap
yang berfungsi untuk memelihara dan memamerkan untuk tujuan penelitian,
pendidikan, hiburan yang bernilai bagi kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Bila mengacu pada hasil musyawarah umum ke-11 (11th General Assembly
International Council Of Museum (ICOM)) pada tanggal 14 Juni 1974 di
Denmark, dapat dikemukakan Sembilan fungsi museum sebagai berikut :
1. Pengumpulan dan pengamanan warisan alam dan budaya
2. Dokumentasi dan penelitian ilmiah
3. Konservasi dan preservasi
4. Penyebaran dan perataan ilmu untuk umum
5. Pengenalan dan penghayatan kesenian
6. Pengenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa
7. Visualisasi warisan alam dan budaya
8. Cermin pertumbuhan peradaban umat manusia
9. Rasa bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Menurut Sudarsono,200614 tugas yang dijalankan oleh sebuah museum yakni :
1. Pemeliharaan (Preservasi)
a. Aspek administrasi, benda-benda materi koleksi harus mempunyai
keterangan tertulis yang menjadikan benda-benda koleksi tersebut
bersifat monumental
b. Harus mempunyai nilai budaya, ilmiah dan nilai estetika
c. Harus dapat diidentifikaksi mengenai wujud, asal, tipe, gaya.
d. Harus dapat dianggap sebagai dokumen
13
Karyono, H. (1997). Kepariwisataan. Jakarta: Grasindo. Hal. 26
14
Kartodowiro, Sudarsono Katam. 2006. Bandung, Kilas Peristiwa di Mata Filatelis Sebuah Wisata Sejarah.
Bandung : Kiblat Buku Utama.
13
2. Perawatan atau perbaikan (Restorasi atau Preservasi) Kegiatan
mengembalikan bentukan fisik suatu benda kepada kondisi sebelumnya
dengan menghilangkan tambahan-tambahan atau merakit kembali komponen
eksisting tanpa menggunakan material baru.
14
c) Museum Pribadi atau Museum keluarga, biayanya didanai oleh dana
pribadi atau dana keluarga. Selain itu dana didapat pula dari sumbangan
sumbangan yang dapat berbentuk uang, aset-aset permodalan, pelayanan, dan
lain-lain.
a. Perbedaan
b. Persamaan
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17