Anda di halaman 1dari 45

BUKU PANDUAN

PRAKTIKUM
BOTANI
Laut tropis 2019

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM

BOTANI LAUT TROPIS 2019

Buku Panduan Praktikum Botani Laut Tropis


2019
Kata Pengantar
Teriring salam dan doa semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan

Hidayah-Nya kepada kita semua dalam menjalankan amanah sebagai khalifah dimuka bumi.
Puji syukur kehadirat-Nya pedoman Praktikum Botani sebagai pelengkap Mata Kuliah Biologoi
Laut Tropis dapat diselesaikan. Praktikum ini mempelajari tanaman air terutama yang hidup di
laut dan sekitarnya seperti di wilayah pasang surut. Praktikum akan dilaksanakan di lapang dan
di laboratorium, agar mahasiswa dapat memahami dengan baik tentang informasi singkat
tentang tanaman air laut.

Buku pedoman praktikum ini berisi teori singkat tentang beberapa jenis tanaman
air (laut) dan panduan bagi praktikan dalam melaksanakan praktikum. Setiap bab disusun
secara sistematis agar memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum. Dalam
pelaksanaan praktikum botani praktikan akan dibimbing oleh asisten praktikum yang akan
membantu kelancaran dan kedalaman pengertian dari setiap materi yang sudah ditentukan
dalam praktikum ini.

Penulis merasa buku pedoman praktikum ini masih perlu disempurnakan, oleh
karena keterbatasan yang ada. Namun semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi
pengguna dan akan selalu diperbaiki apabila dalam pemanfaatannya ternyata ditemukan
kesulitan yang menyebabkan kegagalan atau ketidak lancaran jalannya praktikum. Untuk itu
penulis harapkan adanya saran dan masukan dari para pengguna buku ini agar pada buku
cetakan berikutnya menjadi lebih baik lagi.

Malang , September 2019

TIM PENGAMPU PRAKTIKUM


BOTANI LAUT TROPIS

Buku Panduan Praktikum


Botani Laut Tropis 2019 2i
Daftar Isi

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Tim Pengampu Praktikum 1
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Praktikan Botani Laut Tropis 2
Pendahuluan 3
Tujuan Praktikum 4
Profil Lokasi Praktikum 5
Mangrove 6
Lamun 15
Vegetasi Pantai 21
Rumput Laut 26
Fitoplankton 32
Daftar Pustaka 38
Kunci Identifikasi Mangrove 40

Buku Panduan Praktikum


Botani Laut Tropis 2019 ii
Tim Pengampu Praktikum
No. Nama NIP/NIM Keterangan No. Telepon

1 Feni Iranawati, S.Pi, M.Si., 197408122003122001 Tim Dosen -


Ph.D.
2 Dhira Khurniawan S, 2012019601151001 Tim Dosen -
S.Kel., M.Sc.*
3 Syarifah Hikmah JS, 198407202014042001 Tim Dosen -

S.Pi., M.Sc.
4 Dwi Candra Pratiwi, 198601152015042001 Tim Dosen -

S.Pi., M.Sc.
5 Citra Satrya Utama Dewi, 2013048401272001 Tim Dosen -

S.Pi., M.Si.
6 Donik Nuzul Nur Utomo 175080601111007 Koordinator 081775791774
Asisten
7 nobit,
Undia Muhamad
ipsandisBayu Krisnahadi
nos conse cor 175080600111006 Asisten 081238347014
andae velibus, sitiumqui unt.
Ur, ad quia di id excere nonsequi
Praktikum
repudandi
8 Setya a conse acest,
Nuri nis reiunt,
Fatma Dewi es 175080601111001 Asisten 085815934553
im adis quo es et as ex ea sequis is
imagniam iliquam, quo blaboratque pra
Praktikum
aceprorro
9 Fauzun quo eiur?Adhim
Ferferunt et
Mustofa 185080600111025 Asisten 083819229412
fugitibus quiam que nat. Igentotat. Tat
persped moluptat iligend andicipsa dis Praktikum
ut quae plignihilit, sus mo beribe- rum
10 Fadhilah Estu Nuryani 185080600111037 Asisten 085704682915
as velectate core rerati adiati adit la
comnitatur, odicimod molupta tem- Praktikum
porem renetus qui ut lab idelit harunt
11 Rizaldy Agung Permana 185080601111015 Asisten 081288605710
lab ius porit archillorum, ipsum et aut la
vendit liquisquodi alitibe arunt. Tassequ Praktikum
iaturis estiostias sum sedia que eatiaes
12 Geraldi Al Azzami 185080601111033 Asisten 082213242351
est exerroreicti comm.
Praktikum
13 Rasya Jauhar Parama H 185080607111016 Asisten 087884536815
Praktikum
14 Annisa Fauziah Azhar 185080607111003 Asisten 081259465962
Praktikum
15 Rani Khansa Fadhilah 185080607111009 Asisten 081286693080
Praktikum
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019 41
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Praktikan Botani Laut Tropis
1. Setiap praktikan wajib mengikuti seluruh rangkaian praktikum dan asistensi

2. Batas keterlambatan praktikan adalah maksimal 15 menit dari jam praktikum yang
sudah ditetapkan

3. Menjaga perilaku selama kegiatan praktikum

4. Praktikan diharuskan mengenakan pakaian sopan, rapi, dan membawa kelengkapan


praktikum

5. Dilarang melakukan plagiarisme

6. Tidak boleh membawa kendaraan pribadi saat praktikum lapang

7. Pada saat praktikum lapang, usahakan tidak membawa makanan berat ditakutkan
basi

8. Jika renang melebihi asisten , membawa rokok, dan menginjak TERUMBU KARANG
nilai praktikum (E)

9. Harus mempunyai buku panduan

10. Dresscode praktikum lapang celana training, atasan hitam, sendal gunung

Buku Panduan Praktikum


5 25 5
Botani Laut Tropis 2019
Pendahuluan
Menurut Michael
(1984), Botani merupakan
salah satu cabang dari ilmu
biologi, yang mempelajari
tentang tumbuhan. Botani
secara umum mempelajari
morfologi, fisiologi, dan
tingkah laku sederhana dari
tumbuhan. Botani laut
secara khusus mempelajari
tumbuhan yang hidup dan
Gambar 1. Mintakat vertikal kawasan pesisir ditinjau
dari perendaman pasang surut berkembang biak di wilayah
(Michael, 1984) laut.
Pantai merupakan daerah pertemuan antara daratan dengan lautan. Pantai
secara garis besar dapat terbagi menjadi beberapa zona diantaranya zona litoral. Menurut
Michael (1984), zona litoral dapat dibagi menjadi tiga zonasi diantaranya: 1) Zona supratidal,
merupakan batas atau penanda pasang tertinggi di pantai, yang ditandai dengan alga-alga
sudah mati yang terbawa arus air ketika pasang seperti vegetasi sand dune dan mangrove.
2) Zona intertidal, daerah yang mengalami perubahan level air seperti mangrove, sedangkan
3) Zona subtidal daerah yang selalu terendam air seperti rumput laut dan lamun. Perbedaan
level air pada setiap zona di pantai merupakan salah satu timbulnya perbedaan karakter
faktor lingkungan. Kondisi fisik dan kimia laut memberikan faktor pembatas tersendiri dan
unik bagi tumbuhan yang hidup di dalamnya. Secara garis besar, terdapat tiga kelompok
besar tumbuhan yang dapat hidup di laut, yaitu: mangrove, lamun, dan alga. Sesuai dengan
kategori pengelompokannya, ketiga kelompok tersebut mutlak menjadi produsen primer
dalam jejaring makanan di setiap habitatnya. Hal ini dapat dipastikan karena ketiga kelompok
ini diketahui memiliki kemampuan untuk mengolah bahan organik menjadi energi dalam
sistim pertumbuhannya. Secara garis besar yang akan dipelajari adalah ekosistem
mangrove, vegetasi Pantai, lamun dan fitoplankton.

Buku Panduan Praktikum


Botani Laut Tropis 2019 63
Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk:

1. Mempelajari tentang biologi, morfologi, taksonomi, fisiologi dan ekologi tumbuhan


laut (alga,lamun, dan mangrove) serta kepentingan tumbuhan laut dan pengelolaan
komunitas tumbuhan laut.

2. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasisa diharapkan mampu menjelaskan


definisi, taksonomi (morfologi), fisiologi (reproduksi, respirasi, pencernaan), habitat
hidup (pola makan), dan peranan alga, lamun serta mangrove di laut.

4 Buku Panduan Praktikum


7
7 Botani Laut Tropis 2019
Profil Lokasi Praktikum
Pantai Balekambang adalah sebuah pantai di pesisir selatan Jawa Timur yang
terletak di tepi Samudera Hindia, secara administratif masuk wilayah Dusun Sumber
Jambe, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan
merupakan salah satu wisata andalan Kabupaten Malang sejak 1985 hingga kini.

Bisa dibilang kalau suasananya cukup tenang dengan kondisi kebersihan pantai
yang terjaga dengan baik. Disana terlihat beberapa pulau yang menjadi ciri khas
Balekambang, seperti Pulau Wisanggeni, Pulau Anoman, dan Pulau Ismoyo, dimana
masing-masing pulau dihubungkan dengan jembatan.

Walapun berada di pantai selatan yang memiliki gelombang cukup besar, Pantai
Balekambang memiliki kelengkapan vegetasi pesisir yang cukup baik. Pada kawasan
muara sungai kecil (river mouth) masih terdapat mangrove alami yang berbatasan
langsung dengan hutan pantai. Pada sisi barat, terdapat sebaran lamun yang berada
persis di samping headland. Area supratidal pantai Balekambang ditumbuhi beberapa
jenis vegetasi mangrove asosiasi maupun vegetasi khas gumuk pasir (sand dune),
karena pantai ini merupakan pantai disipatif dengan substrat pasir yang cukup luas.

Gambar 2. Pantai Balekambang, Kab. Malang

Buku Panduan Praktikum


Botani Laut Tropis 2019 85
Mangrove
Mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan
yang membentuk komunitas tersebut di daerah pasang surut, hutan mangrove atau yang
sering disebut hutan bakau merupakan sebagian wilayah ekosistem pantai yang mempunyai
karakter unik dan khas, dan memiliki potensi kekayaan hayati. Ekosistem mangrove adalah
suatu sistem yang terdiri atas lingkungan biotik dan abiotik yang saling berinteraksi di dalam
suatu habitat mangrove (Mulyadi, et al., 2009).
Hutan mangrove merupakan ekosistem hutan dengan faktor fisik yang ekstrim,
seperti habitat tergenang air dengan salinitas tinggi di pantai dan sungai dengan kondisi
tanah berlumpur. Kawasan hutan mangrove selain berfungsi secara fisik sebagai penahan
abrasi pantai, sebagai fungsi biologinya mangrove menjadi penyedia bahan makanan bagi
kehidupan manusia terutama ikan, udang, kerang dan kepiting, serta sumber energi bagi
kehidupan di pantai seperti plankton, nekton dan algae (Bismark, et al., 2008).

Identifikasi Mangrove
Menurut Kitamura (1997) identifikasi mangrove sebagai berikut
 Bentuk pohon :
Dapat dibedakan dalam 5 kategori, yaitu :

Pohon/Tree Palem/Palm,ferm

Belukar/Shrub Rumput/Grass/Herb

Menjalar/Vine

6
9
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
 Akar :
 Akar tunjang (Still-root)
Akar yang tumbuh dari batang diatas permukaaan dan
kemudian masuk tanah biasanya berfungsi untuk penunjang
mekanis

 Akar nafas (Pneumatophores)


Akar yang tumbuhnya tegak, muncul dari dalam tanah. Pada
kulitnya terdapat celah – celah kecil yang berguna untuk
pernafasan.

 Akar lutut (Knee-roots)


Akar yang muncul dari tanah kemudian melengkung
kebawah sehingga bentuknya menyerupai lutut

 Akar papan (Plank-roots)


Akar berbentuk seperti papan miring yang tumbuh pada bagian
bawah Batang dan berfungsi sebagai penunjang pohon

 Akar Banir (Plank-roots)


Akar yang muncul berbentuk pita lurus (Horizontal) diatas
permukaan tanah, apabila ada ombak dan angin berbentuk
seperti ular.

 Akar biasa (No prominent aerial root)


Akar normal, tidak mempunyai akar gantung seperti lainnya.

Daun :
 Unit daun ada yang tunggal (simple) dan majemuk (compound)

 Majemuk/Compound  Tunggal (simple)


Pada tangkai daun yang Pada tangkai daun
bercabang-cabang terdapat hanya terdapat satu
lebih dari satu helai helai daun

7
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019 10
 Susunan daun (Arrangement) ada yang berlawanan/berhadapan (opposite) dan
bersilangan (alternate)
 Berhadapan/Opposite  Bersilangan/Alternate
Pada tiap buku-buku Pada tiap buku-buku
batang terdapat 2 daun batang hanya terdapat
yang berhadapan pada daun
ranting

 Bentuk daun (Blade shapes)


 Lanset/Lanceolate • Memanjang/Cordate
Panjang daun 3-5 kali Daun berbentuk hati,
lebarnya, bagian pangkal melebar pada bagian
dan ujung daun runcing pangkal dan meruncing
pada ujung daun

• Elips/Elliptical • Bentuk telur/Obovate


Panjang daun 2 kali Bentuk daun seperti telur
lebarnya, melebar dibagian terbalik, meruncing pada
tengah dan kedua pangkal daun
ujungnya berukuran hampir
sama

• Oval/Ovall
Bentuk daun melebar
dibagian tengah ,
kebanyakan berbentuk
oval

 Ujung daun/Apex

• Meruncing/Acute • Dua ujung


Ujung daun membentuk daun/Emarginate
suatu sudut lancip atau Hampir menyerupai
ujung daun sempit ujung daun rounded,
memanjang dan runcing tetapi ada dua bagian

8
11
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
• Tusuk gigi/Aristate or • Bulat/Rounded
apiculate Ujung daun yang
Ujung daun seperti bentuk berbentuk bulat seperti
tusuk gigi - Rounded bola/telur
(membundar). Ujung daun
membundar atau hampir
tidak terbentuk sudut sama
sekali (bundar)

Bunga
 Formasi Bunga
• Single (Tunggal) • Spike (Bulir)
Bunga muncul tunggal, Bentuk perbungaan
tidak dalam kelompok dimana tangkai bunga
utamanya panjang dan
 Cyme (Kelompok/berbatas)
tangkai anak bunga
Bunga majemuk tidak berbatas,
sangat pendek sehingga
dari ujung ibu tangkainya
bunganya tampak seperti
mengeluarkan cabang – cabang
duduk.
yang sama panjangnya dan
• Raceme
masing-masing cabang tersebut
Bunga hampir seperti
mempunyai 1 daun pelindung
panicle, susunan bunga
pada tangkainya
dengan bunga yang
• Panicle (malai /bergerombol
tumbuh terdapat diujung
acak)
tangkai. tipe ini sangat
Bunga majemuk yang ibu
menentukan
tangkainya bercabang – cabang
 Catkin
dan cabangnya dapat bercabang
Bunga hampir menyerupai
lagi sehingga bunga tidak
bentuk bunga spike,
terdapat pada ibu tangkainya
umumnya pucuk bunga
merupakan bunga
unisexual

9
Buku Panduan Praktikum
12 Botani Laut Tropis 2019 12
• Umbel (payung)
Bunga majemuk tidak terbatas.
muncul dari beberapa
pangkalnya. Tipe ini sangat
menentukan.

 Letak Bunga

• Terminal (ujung)  Axillary


Bunga terletak atau (diketiak/pangkal)
muncul diujung cabang. Bunga terletak atau
tangkai. tandan atau muncul dari ketiak daun.
batang

 Buah
• Silindris/Cillindrical
Buah berbentuk stik(batangan), umumnya terdapat pada Rizophoraceae
(Bruguiera, Ceriops dan Rhizophoraceae)

• Bola/Ball
Buah berbentuk bola atau globe, umumnya terdapat pada
Xylocarpus dan Sonneratia

• Kacang/Bean-like
Buah berbentuk kacang, umumnya ditemukan pada Avicennia

• Tidak ada bentuk/Lainnya


Tidak berbentuk buah

Menurut Niobioinformatics (2011), Ada 3 tipe biji pada tumbuhan mangrove :


1. Viviparous, merupakan pertunasan yang keluar dari biji sementara biji tersebut
masih di pohon, umumnya terjadi pada biji yang berbentuk silindris. Contohnya pada
genus Bruguiera, Ceriops, Rhizophora, Kandelia, Nypa.

10
13
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
2. Criptoviviparous, merupakan Embrio berkembang melalui buah tidak keluar dari
pericarp. Contohnya pada genus Aegialitis, Acanthus, Avicennia, Laguncularia.
3. Normal, seperti biji-biji pada umumnya.

Contoh Mangrove
Avicennia marina

Gambar 3. Pohon Gambar 4. Daun Gambar 5. Buah


Avicennia marina Avicennia marina Avicennia marina
(Kama, 2013) (Kama, 2013) (Kama, 2013)

a. Umum
• Bentuk : Pohon/belukar, tinggi mencapai 12 m. c. Daun
• Akar : Pneumatophore atau akar nafas, yaitu • Susunan: Letaknya berlawanan
akar yang tumbuhnya tegak, muncul dari dalam • Bentuk: Bulat memanjang (ellipse)
tanah. • Ujung: Meruncing
• Tipe Biji:Cryptovivipharous
d. Buah
b. Bunga • Ukuran: lebar 1,5-2 cm, panjang
• Rangkaian: Bertipe majemuk, 8-14 1,5-2,5 cm
bunga setiap tangkai. • Warna : hijau-kuning
• Mahkota: 4, kuning-jingga. • Permukaan : berbulu halus
• Kelopak: 5 helai. • Buah berbentuk bulir seperti
• Ukuran: Panjang 0,4 - 0,5 cm . mangga, ujung buah tumpul
• Bentuk: Seperti kacang dan panjang 1 cm

11
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019 14
Contoh identifikasi mangrove menurut Noor (2006):

Heritiera littoralis

Gambar 6. Bentuk Gambar 7. Bentuk daun Gambar 8. Bentuk buah


pohon Heritiera littoralis Heritiera littoralis Heritiera littoralis
(Noor, 2006) (Noor, 2006) (Noor, 2006)

• Nama setempat : Dungu, dungun, atung laut


• Deskripsi umum :Pohon yang selalu hijau dengan ketinggian mencapai 25 meter.
Akar papan berkembang sangat jelas. Kulit kayu gelap atau abu-abu,bersisik dan
bercelah.
• Daun : Kukuh, berkulit, berkelompok pada ujung cabang. Warna daun hijau
gelap bagian atas.
• Buah : Buah berwarna hijau hingga coklat mengkilat, berkayu.
• Ekologi : Sangat umum tumbuh di tepi daratan hutan mangrove, dan mungkin juga
menempati bagian tepi atau berdekatan dengan hutan dataran rendah, atau
pantai berkarang. Tidak toleran terhadap salinitas yang tinggi dan tidak tumbuh
pada lokasi yang sangat terbuka.
• Kelopak bunga : 4-5, seperti mangkok, kemerahan dan berambut
Buah : Buah berwarna hijau hingga coklat mengkilat, berkayu.
• Ekologi : Sangat umum tumbuh di tepi daratan hutan mangrove, dan mungkin
juga menempati bagian tepi atau berdekatan dengan hutan dataran rendah,
atau pantai berkarang. Tidak toleran terhadap salinitas yang tinggi dan tidak
tumbuh pada lokasi yang sangat terbuka.

12
15
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
Manfaat Mangrove
1. Berdasarkan fungsi fisik
❖ Menjaga garis pantai agar tetap stabil,
❖ Pelindung pantai dan tebing sungai dari proses erosi,
❖ Menahan sedimentasi,
❖ Kawasan penyanggah proses intrusi.
2. Berdasarkan fungsi kimia
• Tempat terjadinya proses daur ulang yang menghasilkan O2,
• Penyerap CO2,
• Pengolah bahan limbah.
3. Berdasarkan fungsi biologi
 Penghasil bahan pelapuk untuk sumber makan penting bagi invertebrate kecil,
 Kawasan pemijah,
 Kawasan berlindung,
 Sumber plasma nutfah dan genetika
 Habitat alami beberapa jenis biota.

Skema Kerja

MANGROVE

Menentukan titik lokasi


Menandai koordinat lokasi dengan GPS

Ploting transek ukuran 10x10 m

Dihitung jumlah vegetasi pohon mangrove yang ada didalam transek

Diidentifikasi dengan melihat kunci identifikasi : difoto seluruh bagiannya,


diukur vegetasi, diukur parameter perairan

Dicatat dalam logbook

HASIL

13
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019 16
Plot Sampling Mangrove
Area pengambilan sampel mangrove pada umumnya berbentuk persegi, dengan
ukuran standar 10 x 10 m, 5 x 5 m, dan 1 x 1 m. Pada kegiatan ini, pengambilan
sampel meliputi pencatatan vegetasi dan biota yang terdapat dalam area plot
pengamatan

Link yang dapat diakses:


http://coremap.oseanografi.lipi.go.id/
http://www.fao.org/3/ag132e/ag132e00.htm

14
17
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
Lamun
Lamun (sea grass) atau ilalang laut, adalah satu-satunya kelompok tumbuhan
berbunga (Angiospermae) yang ada di lingkungan laut. Tumbuhan ini hidup pada habitat
perairan dangkal yang agak berpasir dan selalu terbenam dalam air, dasar air berlumpur
sampai batu-batuan. Siklus hidup yang selalu berada di bawah air menyebabkan polinasasi
tergantung pada bantuan arus dan penyerbukan terjadi di dalam air atau biasa disebut
dengan Hydrophilous pollination (Arfiati, 2010).

Gambar 9. Anatomi lamun (Seagrass-Watch, 2019)

Lamun secara struktural dan fungsional memiliki

Lamun merupakan vegetasi kesamaan dengan tumbuhan (rumput) daratan.

subtidal yang terdiri dari akar Seperti tumbuhan daratan, lamun dapat dibedakan

(rhizome), batang dan daun. kedalam morfologi yang tampak seperti daun, tangkai,

Seperti dapat dilihat pada akar, dan struktur reproduksi (bunga dan buah).

Gambar 9 diatas. Karena lamun hidup dibawah permukaan air baik


sebagian atau seluruh siklus hidupnya, maka sebagian

besar melakukan penyerbukan di dalam air. Perkembangbiakan lamun secara vegetatif


tergantung pada pertumbuhan dan percabangan rhizome.

15
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019 18
Habitat
Padang lamun yang sehat akan
hidup, tumbuh, dan berkembang
biak pada kondisi lingkungan
yang baik. Kondisi perairan dan
kondisi substrat dapat menjadi
faktor pembatas lingkungan.
Suhu, salinitas, konsentrasi
oksigen terlarut, pH, dan
konsentrasi nutrien merupakan
Gambar 10. Zonasi habitat lamun (Waycot et al., 2004)
parameter penting bagi kualitas
perairan. Tekstur tanah, konsentrasi nitrogen, dan konsentrasi karbon adalah parameter
kunci kualitas substrat untuk pertumbuhan lamun. Waycott et al. (2004) menjelaskan bahwa
habitat hidup lamun di wilayah tropis dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu River
Estuary, Coastal, Deep Water, dan Reef.

Macam-Macam Lamun
Lamun di dunia hingga saat ini diketahui berjumlah 58 spesies, yang termasuk
dalam 12 genus, dan 2 famili. Kedua famili tersebut adalah potamogetonaceae dan
hydrocharitaceae. Tujuh dari 12 genus ditemukan di wilayah tropis, dan 13 dari 58
spesies dunia ditemukan di Indonesia. Spesies lamun yang ditemukan di Indonesia,
adalah: Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides, Halodule
uninervis, Halodule pinifolia, Halophila ovalis, Halophila spinulosa, Halophila minor,
Halophila becarii, Halophila sulawesii, Syringodium isoetifolium, Thallasodendron
ciliatum, dan Thalassia hemprichii.
Bagian tubuh lamun yang paling umum digunakan untuk mengidentifikasi (key
identification), adalah bagian daun. Daun lamun dapat dibagi menjadi tiga macam,
yaitu: pipih oval, silindris panjang, dan pipih kaku memanjang (Gambar 3). Ketiga
kategori daun lamun ini akan membantu dalam proses identifikasi lamun sesuai dengan
tabel yang telah disusun oleh Waycott et al. (2004).

16
19 19
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
17
Buku Panduan Praktikum
20 Botani Laut Tropis 2019 20
Karakteristik, habitat, dan identifikasi spesies-spesies lamun yang ditemukan di
Indonesia sebagai berikut :

• Cymodocea rotundata
Cymodocea rotundata memiliki kantong daun yang
tertutup penuh dengan daun muda, kadang-kadang
berwarna gelap, daun bertali datar dengan lebar 2-4
mm. Biasanya muncul dari rimpang halus yang
bertstruktur vertical stem, ujung halus dan bulat. Daun
berkembang baik membentuk cincin terus menerus di
sekitar batang. Bijinya berwarna gelap dengan
punggung menonjol. (Waycott et al., 2004). Gambar 11. Struktur Cymodocea
rotundata (Waycott et al., 2004)

• Thalassia hemprichii
Thalassia hemprichii merupakan jenis lamun yang memiliki daun
yang lurus dan memanjang sedikit melengkung, tepi pada daun
spesies ini tidak menonjol dengan panjang 10 sampai 20 cm.
Lebar daun pada lamun ini mencapai 1 cm, seludang daun
terlihat seperti keras dengan panjang yang berkisar antara
3 sampai 6 cm (Waycott et al., 2004).

Gambar 11. Struktur Thalassia


hemprichii (Susetiono, 2004)

• Thalassodendron ciliatum
Thalassodendron ciliatum merupakan spesies
lamun yang memiliki morfologi unik, karena
struktur rhizoma dan tegakan yang berkayu.
Gugus daun melengkung di akhir batang tegak,
bulat, kuat, pipih memanjang. Rimpang berkayu
dan kuat dari tunas ke ujung. Panjang tegakan
melingkar mulai dari rhizoma hingga pangkal
daun 10-15 cm. (Waycott, et al, 2004). Gambar 11. Struktur Thalassodendron
ciliatum (Waycott et al., 2004)

18
21
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
• Enhalus acoroides
Enhalus acoroides memiliki daun yang sangat
panjang dan berbentuk seperti pita, tepi daunnya
berbentuk seperti lidi yang keras. Rhizoma tebal dan
panjang, tanpa sisik. Daunnya memiliki tulang daun,
akarnya dapat menjulur ke bawah berwarna putih dan
kaku. Spesies ini biasanya ditemukan pada substrat
pasir berlumpur (Kurnia et. al., 2015).
Gambar 12. Struktur
Enhalus acoroides
(Kurnia et al., 2015)

• Halophila ovalis
Sesuai dengan namanya, Halophila ovalis memiliki
bentuk daun oval. Daunnya berpasangan dengan
tangkai pada tiap ruas dari rimpang. Tulang daun
spesies ini berjumlah 8 atau lebih. Permukaan
daunnya tidak berambut. Lamun jenis ini juga biasa
disebut dengan rumput dugong karena merupakan
salah satu makanan bagi dugong (Coremap, 2017). Gambar 13. Struktur
Halophila ovalis
(Kurnia et al., 2015)

Manfaat Lamun
Menurut Vania (2008), lamun memilki beberapa fungsi, antara lain
1. Secara fisik berperan sebagai stabilisator sedimen di dasar perairan dan pelindung
pantai dari gempuran ombak dan arus,
2. Secara ekologis berfungsi sebagai penghasil bahan organik, habitat berbagai satwa
laut, sebagai subtrat bagi banyak biota penempel serta sebagai daerah asuhan bagi
larva ikan dan biota lain.
Adapun menurut Makwin (2010), lamun memuliki beberapa fungsi, antara lain :
1. Fungsi ekologi
• Sebagai produsen primer
Memiliki tingkat produksifitas yang tinggi jika dibandingkan dengan ekosistem di
laut dangkal seperti terumbu karang.

19
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019 22
• Sebagai habitat biota
Memberikan tempat perlindungan dan tempat menempel sebagai organisme
epifit. Dapat juga sebagai sebagai daerah asuhan.
• Sebagai penangkap sedimen
Daun lamun yang lebat akan memperlambat pergerakan arus dan ombak.
Rimpang dan akar lamun dapat menahan dan mengangkat sedimen.
• Menyaring limbah
Dapat mengakumulasi limabanh di perairan.
2. Fungsi ekonomi
a. Sebagai wisata bahari
b. Obat-obatan
c. Tempat pemancingan
d. Dapat dijadikan ayaman

Skema Kerja
Transek Lamun

20
Buku Panduan Praktikum
23
Botani Laut Tropis 2019
Vegetasi Pantai
Menurut Arrijani et al. (2006), Vegetasi atau komunitas tumbuhan merupakan salah
satu komponen biotik yang menempati habitat tertentu seperti hutan, padang ilalang,
semak belukar dan lain-lain. Dalam kasus ini, dapat kita ambil kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan vegetasi Pantai adalah, komponen abiotik yang hidup dalam kelompok
yang ditemukan diseluruh zona pantai. Kehadiran vegetasi pada suatu landskap akan
memberikan dampak positif bagi keseimbangan ekosistem dalam skala luas. Selain itu,
vegetasi juga turut serta berperan dalam perbaikan sifat fisik, kimia dan biologis tanah
Bentuk gundukan pasir pada pantai bermacam-macam tergantung pada faktor-faktor
jumlah dan ukuran butiran pasir, kekuatan, arah angin dan keadaan vegetasi. Bentuk
gundukan pasir yang perlu diketahui adalah bentuk melintang (transverse), bentuk sabit
(barchanoid), parabola (parabolic) dan memanjang (longitudinal dune).
A. Sand Dune tipe Sabit
(Barchanoid Dunes)
Gundukan pasir ini terbentuk
menyerupai bulan sabit dan terbentuk
pada daerah yang tidak memiliki
bariier.

B. Sand Dune tipe Melintang


(Transverse)
Bentuk gundukan pasir ini

Gambar 14. Karakteristik bentuk Vegetasi Pantai melintang menyerupai ombak dan
(U-Haul, 2019) tegak lurus terhadap arah angin.
C. Sand Dune tipe Parabolic (Parabolic Dunes) Dikarenakan proses eolin yang
Gundukan pasir parabolic arahnya berhadapan terus menerus maka terbentuklah
dengan datangnya angin. Diperkirakan dahulu bagian yang lain dan menjadi
gundukan pasir ini berbentuk sebuah bukit dan sebuah koloni.
melintang.
D. Sand Dune tipe Memanjang (Longitudinal Dunes)
Gundukan pasir tipe ini adalah berbentuk lurus dan sejajar satu sama lain. Arah dari
gundukan pasir tersebut searah dengan gerakan angin.

21
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019 24
ManfaatVegetasiPantai
Manfaat Ekonomi Manfaat Ekologi
1. Vegetasi Pantai dapat di manfaatkan 1. Vegetasi Pantai pada zona paling
untuk konstruksi bangunan di tepi depan dapat memberi perlindungan
pantai ataupun di perkotaan. bagi daratan pesisir.
2. Secara ekonomis pasirnya dapat 2. Mencegah banjir.
diolah. 3. Memberi tempat hidup ataupun tempat
3. Pasirnya dapat diekstraksi untuk bahan perlindungan bagi vegetasi ataupun
industri (pertambangan). biota pesisir.

AdaptasiVegetasiPantai
Vegetasi pantai sangat memungkinkan untuk di tumbuhi oleh vegetasi-vegetasi.
Karena Sand dune banyak di temukan di daerah pesisir dan angin yang cukup, maka
vegetasi-vegetasi yang hidup di daerah pantai harus dapat melakukan adaptasi khusus.
Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Adaptasi terhadap salinitas tinggi
2. Tahan terhadap terpaan angin dan gelombang
3. Struktur akar yang kuat agar dapat bertahan dengan keadaan angin yang kencang
4. Bentuk daun kecil, berlilin dan menggulung untuk mengurangi penguapan
5. Mempunyai sifat Xeromorphic yakni kemampuan menyimpan air dalam batang dan
daunnya.

ContohVegetasiPantai
1. Ipomoea pes-caprae
Tumbuh liar di daerah pantai atau di tempat-
tempat yang tanahnya berbatu-batu dan
mengandung pasir. Tumbuhan berbatang basah,
licin, merambat atau merayap di tanah, warna
batang hijau kecoklatan. Daun tunggal, bulat,
tebal, licin mengkilat tidak berambut, bewa, letak

Gambar 15. Ipomoea pes-caprae tersebar panjang dan lebar daun + 3 cm, tangkai
(NParks, 2019)
daun panjang sekitar 2-3 cm, bila dipatahkan
keluar getah
berwarna putih. Bunga warna ungu, bentuk seperti corong/terompet.

22
25 25
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
2. Barringtonia asiatica/Butun
Memiliki Tinggi 4-16 meter, mempunyai sistem perakaran yang
banyak. Bentuk daunnya cukup besar, mengkilap dan berdaging.
Daun mudanya berwarna merah muda dan akan berubah menjadi
kekuningan setelah tua. Buahnya yang juga berwarna hijau, sekilas
tidak nampak, dan sulit terlihat dengan cepat.
3. Terminalia catappa/Ketapang

Tingginya dapat mencapai 35 meter. Daun ketapang lebar


berbentuk bulat telur. Bunga ketapang berukuran kecil dan
terkumpul dalam bulir dekat ujung ranting berwarna kuning
kehijauan . Buahnya batu berbentuk bulat telur agak
gepeng. Saat muda buah ketapang berwarna hijau
kekuningan dan berubah menjadi ungu kemerahan saat
matang.
4. Hibiscus tiliaceus/Waru
Mempunyai tinggi 5-15 meter, bercabang dan berwarna coklat.
Daun merupakan daun tunggal, berangkai, berbentuk hati,
lingkaran lebar/bulat telur, tidak berlekuk dengan diameter
kurang dari 19 cm. Daun menjari. Bunga waru merupakan
bunga tunggal, mahkota berbentuk kipas, berwarna kuning
dengan noda ungu pada pangkal, bagian dalam kemerahan.

5. Pandanus tectorius
Pandan laut banyak tumbuh di pantai-pantai berpasir
dan berkarang di Asia Tenggara. Menyukai wilayah
dengan curah hujan antara 1,500–4,000 mm (59– 157
in) pertahun, pandan duri mampu beradaptasi dengan
pelbagai jenis tanah yang ada di pesisir. Tumbuhan
ini toleran terhadap kadar garam tinggi dan hembusan
angin yang terus-menerus, menyenangi tanah dengan

Gambar 17. Pandanus tectorius pH antara 6-10 (agak asam hingga basa).
(EOL, 2019)

23
Buku Panduan Praktikum
26 Botani Laut Tropis 2019 26
6. Crinum asiaticum
Bakung laut, adalah tumbuhan liar yang memiliki
toleransi pada lingkungan pantai, selain itu biasanya
dijadikan tumbuhan hias di beberapa tempat. Ciri khas
dari tanaman ini adalah warna bunganya yang putih.
Daun tumbuhan ini tumbuh dari bagian bawah dan
berwarna hijau muda hingga hijau, daunnya tebal
untuk menjaga dari penguapan berlebihan. Warna
bunga yang paling sering ditemukan adalah putih dan
ada juga yang merah jambu.
7. Voacanga grandifolia
Voacanga grandifolia atau dalam Bahasa Indonesia
biasa disebut dengan cembirit, merupakan tanaman
yang termasuk kedalam jenis vegetasi sand dune.
Voacanga grandifolia biasanya tumbuh berupa pohon
kecil serupa belukar yang memiliki bunga dan buah.
Batang dan daunnya mengandung getah apabila rusak
dari gangguan luar. Daunnya berbentuk elips dan
Gambar 19. Voacanga
grandifolia
sedikit bulat. Biasanya, kelopak bunga dari Voacanga
(B Gray, 2019) grandifolia memiliki warna putih sedangkan buahnya
berwarna oranye (Keystrin, 2017).
8. Hernandia nymphaeifolia
Tanaman yang merupakan salah satu jenis vegetasi
sand dune ini memiliki nama ilmiah lain seperti
Hernandia peltata. Hernandia nymphaeifolia lebih
dikenal di Indonesia dengan sebutan kampis cina atau
kampis laut. Tangkai daun atau petiole biasanya
berwarna merah muda dan semakin dekat dengan
tulang daun akan berwarna hijau seperti warna
Gambar 20. Hernandia
daunnya. Tinggi keseluruhan tanaman dapat mencapai nymphaeifolia
10-20 meter. Hernandia nymphaeifolia memiliki buah (Uniprot, 2019)

berwarna merah dan putih kecokelatan (Keystrin, 2017).

24
27
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
Zonasi Vegetasi Pantai

Pada vegetasi pantai terdapat tiga zonasi yang mempengaruhi pertumbuhan serta
bentuk adaptasinya. Setiap zonasi memiliki karakteristik yang berbeda-beda berikut
penjelasannya:
 Zonasi Primer (Primary Species)
Merupakan zonasi paling depan,paling berpasir,dan sangat toleran terhadap air laut
yang asin. Vegetasinya merambat/ menjalar di pasir.
 Zonasi Sekunder (Secondary Spesies)
Zona yang berada di belakang zona primer, vegetasinya memproduksi banyak buah
dan lebih banyak daun. Kesuburan pola adaptasi tinggi.
 Zona Tersier (Tertiary Species)
Merupakan zona yang berada di paling belakang, sangat bergantung pada vegetasi
sebelumnya.vegetasinya lebih permanen dan lebih kokoh.

Skema Kerja
SAND DUNE

Ditentukan lokasi pengamatan


Ditandai lokasi pengamatan
Diambil foto vegetasi yang ada di lokasi pengamatan
Diamati biota yang ada di lokasi pengamatan
Diidentifikasi setiap vegetasi yang ada dilokasi pengamatan

HASIL

25
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019 28
Rumput Laut
Menurut Admin (2009), rumput laut merupakan tumbuhan sejenis alga.
Rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun tetapi tumput laut juga memiliki
klorofil sama halnya dengan tumbuhan darat.
Menurut Armita (2011), rumput laut adalah tanaman tingkat rendah yang tidak
memiliki perbedaan susunan kerangka seperti akar-batang-daun . Rmput laut
merupakan alga bentik yang bentuk mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi, namun
struktur dan fungsinya sangat berbeda dengan tumbuhan tingkat tinggi. Lebih lanjut
dikatakan bahwa rumput laut tidak mempunyai akar, batang dan daun yang jelas,
seluruh tubuh rumput laut disebut thalus yang terdiri atas : holdfast, stipe dan blade.
Menurut Putri (2013), rumput laut merupakan tanaman tingkat rendah, biasanya
tumbuh melekat pada substrat tertentu, tidak mempunyai akar dan batang serta daun
sejati, tapi hanya menyerupai batang yang disebut thallus.

Anatomi Rumput Laut


Rumput laut memiliki anatomi yang berbeda dengan tumbuhan sejati, berikut adalah susunan
anatomi rumput laut:
1. Thallus
Bentuk pertumbuhan yang menyerupai
percabangan. Rumput laut memperoleh atau
Thallus
menyerap makanan melalui sel-sel yang terdapat
pada Thallus.
2. Holdfast
Bagian dasar dari rumput laut yang berfungsi
(Wahid J, 2004)
untuk menempel pada substrat.
3. Stipe
Stipe adalah bagian dari rumput laut yang menyerupai daun.
4. Gas Bladder
Suatu bagian dari kelp (Laminaria sp.), yang terletak dibawah daun yang
digunakan untuk memberikan daya apung pada daunnya.

26
29
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
Macam-Macam Rumput Laut
1. Chlorophyta (Alga hijau)

a. Ulva lactuca b. Monostroma sp. c. Codium fragile d. Cladopora sp.

(EOL, 2019)

Ciri-cirinya :
a. Bersel tunggal ada juga yang bersel banyak,
b. Selnya bersifat eukariotik,
c. Mengandung pigmen klorofil a dan b yang lebuh banyak dibandingkan karoten dan
xantofil.
Menurut Nextftp (2011), habitatnya sebagian hidup di air tawar, beberapa hidup di air laut
dan payau. Pada umumnya melekat di batuan dan seringkali muncul apabila air menjadi
surut. Jenis yang hidup di air tawar bersifat kosmopolit, terutama hidup di tempat dengan
intensitas cahaya yang cukup.

2. Phaeophyta (Alga Coklat)

a. Fucus b. Fucus destichus c. Ascophyllum d. Laminaria sp.


Vesiculosus nodosum
(EOL, 2019)

Ciri-cirinya (Smart-pustaka, 2011) :


a. Bentuknya muntiseluler,
b. Mengandung pigmen yang dominan fikosianin selain klorofil, karoten dan xantofil.

27
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019 30
Habitatnya umumnya tinggal di laut yang dingin dan sedang, terdampar di pantai,
melekat pada batu-batu

3. Rhodophyta (Alga Merah)

a. Chondrus b. Mastocarpus c. Porphyra sp d. Grateloupira


crispus stellapus doryphora
(EOL, 2019)

Ciri-cirinya :
a. Bentuknya multiselular dan makroskopis,
b. Mengandung pigmen fikoeritrin yang lebih banyak dibandingkan pigmen klorofil,
karoten dan xantofil.
Habitatnya sebagian besar hidup di laut dan mayoritas berada pada laut tropis. Sebagian
kecil hidup di air tawar dan payau. Alga Rhodophyta ini sering digunakan sebagai bahan
pembuatan agar-agar (Puc.edu, 2011).

Identifikasi Rumput Laut


Bentuk percabangan thallus rumput laut ada 10 macam, yaitu sebagai berikut:

1 2 4 5 6
3

7 8 9 10

1. Tidak bercabang
Thallus tumbuh memanjang atau menjalar dan tidak percabangan.

28
31
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
2. Dichotomous

Tiap-tiap thallus yang tumbuh memiliki cabang dan dari cabang ini akan muncul cabang
yang lain dan begitu seterusnya.
3. Pinnate alternate
Thallus tumbuh bercabang dua-dua sepanjang thallus utama secara berselang-seling.
4.Pinnate distichous
Thallus tumbuh dua-dua sepanjang thallus utama secara berurutan.
5. Tetratichous
Thallus tumbuh dengan memiliki percabangan dua-dua sepanjang thallus utama.
6. Ferticllate
Cabang-cabang thallus tumbuh dengan melingkari thallus sebagai sumbu utama.
7. Polystichous
Cabang-cabang thallus tumbuh pada thallus utama secara tidak beraturan (banyak
cabang pada thallus utama).
8. Pectinate
Cabang-cabang thallus tumbuh pada satu sisi thallus.
9. Monopodial
Cabang tumbuh satu-satu pada tiap thallus.
10. Sympodial
Percabangan pada thallus tumbuh searah dan biasanya lebih dari satu cabang pada
masing-masing thallus.

Bentuk-bentuk holdfast rumput laut ada 5, yaitu :

a. Sederhana b. Rhizoid c. Kerucut d. Cakram e. Stolon melekat


uniselular dengan pelekat

Kunci Identifikasi rumput laut


Menurut Wells Emma (1997), sejumlah sifat dan morfologi bentuk yang mungkin
terdapat pada kunci identifikasi sebagai berikut:

29
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019 32
1. Chlorophyta (Alga HIjau)
Umumnya rumput berwarna hijau dan termasuk morfologi halus ada kecil berserabut, foliose
atau mikroskopis. Bentuk mereka sering berubah menjad cokelat selama proses dekomposisi
dan kadang muncul cokelat di lapang karna masalah eksternal. Kebanyakan spesies
Chlorophyta terdapat di bagan atas pantai meskipun ada beberapa yang terdapat di
pertengahan dan bawah pantai.
2. Phaeophyta (Alga Cokelat)
Alga coklat adalah salah satu kelas dari dari alga Heterokontophyta. Nama alga ini diambil
dari pigmen dominan yang dimiliki, yaitu xantofil yang menyebabkan ganggang berwarna
coklat. Pigmen lain yang dimiliki Phaeophyceae adalah klorofil dan karotena. Bleaching akan
membuat perubahan warna pada alga ini.

3. Rhodophyta (Alga Merah)


Alga merah menunjukan berbagai macam warna dari merah gelap ke hitam,warna merah
muda. Dekomposisi Rhodophyta mengakibatkan perubahan warna dimana banyak sel
berubah menjadi warna hijau. Jika terkena sinar matahari secara terus menerus (Kering)
warna akan berubah menjadi kuning. Biasanya ditemukan di pertengahan hingga pantai
yang lebih rendah.
Manfaat Rumput Laut
1. Antikanker
2. Antioksidan klorofil
Pada ganggang alga hijau dapat berfungsi sebagai zat antioksidan. Zat ini berfungsi
membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh.
3. Mencegah kardiovascular
Ekstrak rumput laut dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi. Selain itu
juga rumput laut juga dapat menyerap kelebihan kadar garam, baik untuk dikonsumsi
bagi penderita stroke.
4. Makanan diet
Kandungan serat yang tinggi bersifat mengenyangkan dan memperlancar proses
metabolisme sehingga baik untuk penderita obesitas.
5. Agar-agar
6. Obat tradisional

30
33
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
Skema Kerja

RUMPUT LAUT

Dibuat line transek sepanjang 30m kearah laut (2 line transek)

Diambil data parameter air laut (pH, DO, suhu dan kedalaman)
pada masing-masing line transek

Dibuat transek 1X1m di setiap line transek dengan jarak @10m

Diamati rumput laut yang berada didalam transek

Diidentifikasi jenis rumput laut

HASIL

Transek Rumput Laut

Laut

1m

Pantai

1m

Line transek 30 M Transek kuadrat 1x1 m

31
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019 34
Fitoplankton
Fitoplankton berasal dari bahasa Yunani, Phyto berarti tanaman dan
Planthos berarti pengembara atau penghanyut. Fitoplankton adalah tumbuhan
perairan yang mengapung atau melayang yang berukuran mikrokopis, mengandung
klorofil, menerima energi dalam pertumbuhannya melalui fotosintesis dan hanya
menempati lapisan air yang mendapat cahaya matahari (Tomascik, 1997).
Fitoplankton adalah organisme satu sel mikroskopik yang hidup di perairan
tawar maupun laut. Kebanyakan fitoplankton tidak berbahaya selama
pertumbuhannya normal dan tidak mengganggu ekosistem di sekitarnya karena
pada dasarnya fitoplankton adalah produsen energi (produsen primer) pada suatu
rantai makanan dalam ekosistem. Tetapi bila pada perairan tertentu terjadi
pertumbuhan alga yang sangat berlimpah yang dikenal dengan nama ledakan alga
atau Blooming Algae dan dikenal juga dengan istilah HABs (Harmful Algal Blooms)
karena berlimpahnya nutrien pada badan air, maka akan berdampak besar terhadap
lingkungan perairan tersebut (Pasaribu, 2004).

Macam-Macam Fitoplankton
Ada 4 kelompok utama fitoplankton yang ada di periran Indonesia, yaitu:
1. Cyanophyta (Alga Hijau-biru) Menurut Britannica (2019) ciri-ciri Cyanophyta
adalah:
1. Paling primitif dan paling sederhana, tidak
memiliki membran inti sel,
2. Kromosom dan pigmen tersebar di sitoplasma,
maka disebut prokariot,
3. Cyanobacteria hanya mengandung satu bentuk
klorofil yaitu klorofil-a, dan juga pigmen hijau. Juga
(Britannica, 2019) karotenoid kekuningan, pigmen biru fikobilin dan
pada beberapa spesies memiliki fikoeritrin pigmen merah. Kombinasi phycobilin dan
klorofil menghasilkan warna biru-hijau,
4. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi maupun pembelahan biner,
5. Beberapa bisa tumbuh dalam kegelapan jika memiliki glukosa yang cukup sebagai
sumber energi.

32
35
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
6. Kebanyakan hidup di air tawar, dapat juga hidup di zona pasang surut, terumbu
karang, permukaan batu serta pepohonan yang lembab. Mereka juga bisa ditemukan
di sumber air panas, serta di bawah batuan padang pasir.
Contoh : Anabaena sp.
Ciri-ciri (EOL, 2019):
1. Filamen dapat digulung,
2. Hidup di dekat permukaan air,
3. Sel-selnya hampir berbentuk bulat dan dilapisi lendir.

(EOL, 2019)

2. Chrysophyta (Alga Keemasan)


Menurut UCMP(2017) ciri-ciri Chrysophyta
adalah :
1. Kebanyakan bersel tunggal dengan dua
flagella khusus
2. Memiliki pigmen fucoxanthin dan minyak
sebagai cadangan makanan,
3. Reproduksi seksual jarang terjadi,
reproduksi aseksual dengan pembentukan
(UCMP, 2019)
spora motil dan nonmotil serta pembelahan
sel
4. Dapat ditemukan di air laut dan air tawar,
Contoh : Synura sp.

Ciri-ciri (EOL, 2017):


1. Memiiiliki 2 flagela, ditutupi oleh rambut-rambut kecil
2. Berkoloni
3. Dapat ditemukan di laut, air tawar, dan sedimen dasar.

33
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019 36
3. Diatom
Menurut Britannica (2017) ciri-ciri diatom
adalah :
1. Diatom dapat berupa uniseluler ataupun
berkoloni,
2. Pigmen emas-coklat fucoxanthin menutupi
pigmen klorofil dan karotenoid,
3. Umumnya Diatom berbentuk seperti kotak
gelas yang tidak memiliki alat gerak. Diatom
terdiri dari 2 bagian katup (frustula) berbahan
(Britannica ,2019)
silicon dioksida. Kotak bagian atas lebih besar disebut Epitheca dan kotak bagian
bawah disebut Hipotheca dan kedua katup ini dihubungkan oleh sabuk (girdle) serta
memiliki celah (raphe) untuk pertukaran hasil metabolic

Contoh : Nitzschia columbiana


Ciri-ciri Nitzschia columbiana (Kocielek, 2011):
1. Garis pada tubuh samar-samar,
(Kocielek, 2011) 2. Panjang 25-75 μm, dengan lebar 3-5 μm
3. Memiliki 6-8 fibula dalam jarak 10 μm
4. Dinophyceae
Menurut UCL (2017) ciri-ciri
Dinophyceae adalah :
1.Bersifat toksik,
2. Memiliki 2 flagel, 1 flagel
melintang untuk bergerak maju
dan memutar, dan flagel
longitudinal untuk kemudi,
3. Klasifikasi dinoflagelata
didasarkan pada ada tidaknya
theca (dinding luar yang kaku),
(UCL, 2017)
4. Mayoritas hidup di laut, ada
juga di air tawar, rawa,

34
37
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
5. Dinding sel tersusun atas selulosa,
6. Beberapa spesies memiliki kemampuan bioluminescence serta dapat bereproduksi
dengan cepat dan membentuk pasang merah.
Contoh: Ceratium sp.

Ciri-ciri Ceratium sp. (Britannica, 2017):

1. Bersel satu
2. Terdapat di laut maupun air tawar dari
arktik sampai tropis
3. Selnya mengandung kromatofor dengan
pigmen kuning, coklat, atau hijau
(Britannica, 2019)
4. Di air yang dingin dan lebih asin durinya
lebih pendek dan tebal

Manfaat Fitoplankton
1. Fitoplankton atau mikroalga mempunyai peran mensintesa bahan organik dalam
lingkungan perairan.
2. Di dalam proses metabolisme perairan fitoplankton juga mempunyai peran sebagai
pendaur ulang nutrien.
3. Dilihat dari sudut nutrisi, mikroalgae merupakan suatu sumber mikro nutrien, vitamin,
minyak dan elemen mikro untuk komunitas perairan. Selain itu mikroalga kaya akan
sumber makro nutrien seperti protein, karbohidrat dan khususnya asam lemak esensial.
4. Di dalam sistem budidaya perikanan, pemanfaatan mikroalgae ini juga mempunyai
efek terapi terhadap ikan dan organisme perairan lainnya dimana beberapa mikroalga
bisa menghasilkan semacam antibiotik dan atau didalam proses metabolismenya
mengeluarkan zat anti bacterial.

35
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019 38
Skema Kerja

Towing line

Bridles

Canvas

Nylon

Mesh Net

Canvas

Sample Buoket

Plankton Net
Teknik Pengambilan Sampel Fitoplankton
a. Horizontal
Menurut Hutabarat (2014), pengambilan sampel plankton dilaksanakan dengan
menggunakan metode sampling aktif dengan plankton net posisi tegak lurus pada garis
pantai. Pengulangan yang dilakukan pada setiap stasiun sebanyak tiga kali. Sampel
plankton diambil dari lokasi penelitian dengan cara menyaring air menggunakan
plankton net. Metode pengambilan plankton secara horizontal ini dimaksudkan untuk
mengetahui sebaran plankton horizontal. Plankton net pada suatu titik di laut, ditarik
menuju ke titik lain, plankton net ditarik untuk jarak dan waktu tertentu (biasanya ± 5-8
menit). Sampel air hasil penyaringan dimasukkan dalam botol sampel kemudian
diberikan larutan formalin empat persen sebanyak dua tetes.

36
39
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019
b. Vertikal
Menurut Wardhana (2003), untuk mengumpulkan plankton secara vertikal pada
kedalaman tertentu dapat digunakan botol Kemmerer atau Nansen. Botol Kemmerer
dibuat dari plastik atau gelas berukuran 1,2, dan 3 l. Botol dikaitkan dengan tali dan
diturunkan sampai kedalaman yang diinginkan. Pemberat(mesenger) kemudian
diturunkan sehingga melepaskan kait tutup yang terbuat dari karet. Air yang
tertampung dalam botol kemudian disaring dengan jala plankton.

37
Buku Panduan Praktikum
Botani Laut Tropis 2019 40
Daftar Pustaka
Arrijani, D. Setiadi, E. Guhardja, I. Qayim. 2006. Analisis Vegetasi Das Cianjur Taman
Nasional Gunung Gede-Pangrango. Jurnal Biodiversitas Vol. Vii 147-
153. Unima: Manado.
Bismark, M., E. Subiandono, N. M. Heriyanto. 2008. Keragaman Dan Potensi Jenis Serta
Kandungan Karbon Hutan Mangrove Di Sungai Subelen Siberut Sumatera
Barat. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam. Vol. V No. 3: 297-
306.
Britannica. 2017. Diatom. Https://Www.Britannica.Com/. Diakses Pada Hari Jumat, 15
September 2017.
Coremap, 2016. Lamun. Http://Www.Coremap.Go.Id Diakses Pada Hari Selasa,3
Agustus 2016, Pukul 15.00 Wib
Den Hartog, C., 1970. The Sea-Grasses Of Theworld.North-Holland,Amsterdam.
Departemen Kelautan Dan Perikanan RepublikIndonesia.2004.Buku Saku
Mangrove. Makasar.
Halidah Dan H. Kama. 2013. Penyebaran Alami Avicennia Marina (Forsk) Vierh Dan
Sonneratia Alba Smith Pada Substrat Pasir Di Desa Tiwoho, Sulawesi
Utara. Indonesian Rehabilitation Forest Journal, 1 (1) 51-58. Bogorkuo.J.,
2007. New Monoecious Seagrass Of Halophila Sulawesii
(Hydrocharitaceae) From Indonesia. Crawley, Western Australia.
Hutabarat, Sahala, Amalia Nurtirta Sari Dan Prijadu Soedarsono. 2014. Struktur
Komunitas Plankton Pada Padang Lamun Di Pantai Pulau Panjang,
Jepara. Diponegoro Journal Of Maquares 3 (2) : 82-92Volume 3.
Iswari, M.Y., Hernawan, U.E., Sjafrie, N.D.M., Supriyadi, I.H., Suyarso, Anggraini, K., Dan
Rahmat. 2017. Album Peta Lamun. Coremap-Lipi.
Janna-Anngadiredjo, 2006. Rumput Laut.Penebar Swadaya, Jakarta.
Kitamura, Shozo. 1997. Buku Panduan Mangrove Di Indonesia.Bali : Presskress
Communications
Keystrin. 2017. Hernandia Nymphaeifolia. Www.Keys.Trin.Org.Au. Diakses Pada Jumat,
15 September 2017, Pukul 22.21
Keystrin. 2017. Voacanga Grandifolia. Www.Keys.Trin.Org.Au. Diakses Pada Jumat, 15
September 2017, Pukul 22.23
Kuo.J., 2007. New Monoecious Seagrass Of Halophila Sulawesii (Hydrocharitaceae)
From Indonesia. Crawley, Western Australia.
Kurnia, M., Pharmawati, M., Dan Yusup, D.S. 2015. Jenis-Jenis Lamun Di Pantai
Lembongan, Nusa Lembongan Dan Analisisnya Dengan Pcr Ruas Rbcl.
Jurnal Simbiosis Iii (1):330 – 333, 2015, Issn: 2337 – 7224.
Makwin, 2016. Konservasi 2. Http://Www.Makwin.Com. Diakses Pada Hari Minggu, 7
2016, Pukul 19.13 Wib

Buku Panduan Praktikum


38 41
Botani Laut Tropis 2019
Michael, J.C. 1984. Structure And Properties Of Pectin Gels In Plant Cell Walls. Plant,
Cell And Environment Journal. 7 : 153-164. Agricultural Chemistry, Institute Of
Chemistry, Glasgow University, Glasgow.
ar, Edi, Rudi Laksmono, Dewi Aprianti. 2009. Fungsi Mangrove Sebagi Pengendali
Pencemar Logam Berat. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 1 : 33-40.
Nextftp, 2016. Chlorophyceae. Http://Www.Nextftp.Com. Diakses Pada Hari Minggu, 7
Agustus 2016, Pukul 15.00 Wib
Niobioinformatics, 2011.Anatomi Mangrove. Http://Www.Niobioinformatics.In.Com.
Diakses Pada Hari Minggu, 7 Agustus 2016, Pukul 09.15 Wib
Pasaribu, A.P.H., 2004. Siaran Pers: "Red Tide" Sebabkan Ribuan Ikan Mati Di Teluk
Jakarta, Departemen Kelautan Dan Perikanan Ri, Http://Www.Dkp.Go.Id.
Puc.Edu, 2016.Rhodophyta. Http://Www.Puc.Edu.Org. Diakses Pada Hari Minggu, 7
Agustus 2016, Pukul 13.09 Wib
Quorri, 2016.Cyanophyta. Http://Www.Quorri.Com. Diakses Pada Minggu, 7 Mei 2011,
Pukul 15.27 Wib
Rusila Noor, Y., M. Khazali, Dan I N.N. Suryadiputra. 2006. Panduan Pengenalan
Mangrove Di Indonesia. Phka/Wi-Ip, Bogor.
Seagrasswacth, 2016.Tropical Seagrass Identification.Http://Www.Seagrasswatch.Org
Diakses Pada Hari Minggu, 7 Agustus 2016 Pukul 14.13 Wib
Setyobudiandi, I., Sulistiono., Yulianda, F., Kusmana, C., Hariyadi, S., Damar, A.,
Sembiring, A., Bahtiar. 2009. Sampling Dan Analisis Data Perikanan Dan
Kelautan, Terapan Metode Pengambilan Contoh Di Wilayah Pesisir Dan
Laut. Makaira-Fpik. Bogor
Tomascik ,T.Mah,A.J.Nontji,A.Dan Moosa,M,K.1997.The Ecology Of The Indonesian
Seas Part 2.The Ecology Of The Indonesian Series. Vol.Viii.Periplus
Editions(Hk) Ltd.
Ucl. Dinoflagellates. Http://Www.Ucl.Ac.Uk/. Diakses Pada Hari Jumat, 15 September
2017. Ucmp. Chrysophyta. Http://Www.Ucmp.Berkeley.Edu/. Diakses
Pada Hari Jumat, 15 September 2017.
Vania, 2008. Artikel Kandungan Dan Manfaat Lamun. Http://Www.Dkp.Go.Id Diakses
Pada Hari Kamis, 5 Mei 2011, Pukul 08.35 Wib
Wardhana, Wisnu. 2003. Teknik Sampling, Pengawetan, Dan Analisis Plankton.
Departemen Biologi Fmipa-Ui.
Waycott M, Mcmahoon K, Mellors J, Calladine A, Kleine D. 2004. A Guide Tropical
Seagrasses Of The Indo-West Pacific. Townsville: James Cook University.
Wells,Emma. 1997. A Field Guide To The British Seaweed. Environment Agency Rio
House. Aztec West

Buku Panduan Praktikum


Botani Laut Tropis 2019 42
39
43
Buku Panduan Praktikum
40 Botani Laut Tropis 2019
Buku Panduan Praktikum 44
Botani Laut Tropis 2019 41
45
Buku Panduan Praktikum
42 Botani Laut Tropis 2019

Anda mungkin juga menyukai