Anda di halaman 1dari 2

KETETAPAN PAJAK BERDASARKAN PERKEMBANGAN DI

INDONESIA

Pengertian Pajak
Pajak adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh individu atau entitas kepada pemerintah,
baik pemerintah pusat, daerah, atau pemerintah lainnya. Pajak digunakan oleh pemerintah
untuk mendapatkan pendapatan yang nantinya akan digunakan untuk membiayai berbagai
program dan layanan publik, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pertahanan, dan
berbagai kegiatan pemerintah lainnya.

Pajak dikenakan atas berbagai jenis penghasilan, transaksi, kepemilikan properti, atau barang
dan jasa yang dikenakan tarif tertentu. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan utama
bagi pemerintah untuk menjalankan fungsinya dalam memelihara dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

Fungsi Pajak
Pajak memiliki peranan penting dalam kehidupan bernegara, khususnya dalam pelaksanaan
pembangunan nasional. Sebab, pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk
membiayai semua pengeluaran, termasuk pengeluaran pembangunan.

Ada 4 fungsi dari pajak, yaitu fungsi anggaran (budgetair), fungsi mengatur (regulerend),
fungsi stabilitas, dan fungsi redistribusi pendapatan.

1. Fungsi Anggaran (Budgetair)


Pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara yang bersifat rutin
dan berkaitan dengan pembangunan nasional. Sebagai contoh, pajak yang diterima
oleh negara digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, pemeliharaan,
pembangunan, dan sebagainya.

2. Fungsi Mengatur (Regulerend)


Melalui kebijaksanaan pajak, pemerintah dapat mengatur pertumbuhan ekonomi
negara. Tidak hanya itu, pajak juga dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai
tujuan. Salah satunya dalam rangka meningkatkan penanaman modal dari dalam dan
luar negeri, pemerintah memberikan fasilitas keringanan pajak.

3. Fungsi Stabilitas
Pajak membantu pemerintah untuk dapat menjalankan kebijakan yang berhubungan
dengan stabilitas harga sehingga dapat membantu mengendalikan inflasi.

4. Fungsi Redistribusi Pendapatan


Penerimaan pajak akan digunakan kembali untuk membiayai semua kepentingan
umum sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang kemudian dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.

Sistem Perpajakan Indonesia


Ada tiga jenis sistem pemungutan pajak yang digunakan di Indonesia, yaitu sistem self-
assessment, sistem official assessment, dan sistem withholding assessment.

1. Sistem Self-Assessment
Sistem ini memungkinkan wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang harus
mereka bayarkan. Dalam sistem ini, wajib pajak memiliki tanggung jawab untuk menghitung,
mengestimasi, membayar, dan melaporkan jumlah pajak yang mereka haruskan. Sementara
itu, institusi pemungut pajak berperan dalam mengawasi aktivitas ini melalui berbagai
tindakan pengawasan dan penegakan hukum.

2. Sistem Official Assessment


Dalam sistem ini, besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak ditetapkan sepenuhnya
oleh institusi pemungut pajak. Wajib pajak hanya perlu bersifat pasif dan menunggu untuk
menerima pemberitahuan mengenai jumlah pajak yang telah ditetapkan oleh institusi
pemungut pajak.

3. Sistem Withholding Assessment


Sistem ini melibatkan perhitungan jumlah pajak oleh pihak ketiga yang bukan merupakan
wajib pajak atau aparatur pajak. Dalam sistem ini, pihak ketiga ini bertanggung jawab untuk
menghitung dan menahan sebagian pendapatan wajib pajak untuk kemudian disetorkan ke
institusi pemungut pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai