Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Dengan penuh rasa syukur, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas karunia, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya yang telah
memandu saya dalam menyelesaikan makalah mengenai strategi yang
dilakukan oleh PT. Waskita Karya. Meskipun masih terdapat kekurangan, saya
merasa puas dengan hasilnya. Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada
semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dan dukungan selama
proses penulisan artikel ini. Semoga artikel ini memberikan manfaat bagi para
pembaca, termasuk diri saya sendiri, dalam meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan mengenai strategi yang dilakukan oleh PT. Waskita Karya. Saya
sadar bahwa artikel ini masih memiliki banyak perbaikan. Oleh karena itu, saya
sangat menghargai kritik dan saran yang membangun untuk peningkatan artikel
di masa mendatang. Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna tanpa adanya
masukan yang membangun. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi kepada para pembaca
Penulis
Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
I. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
II. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
III. Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 5
BAB II ....................................................................................................................................... 6
I. Strategi pada PT.Waskita Karya ................................................................................. 6
II. Isu – isu Dalam Implementasi Strategi Perusahaan .............................................. 9
1. Manajemen ................................................................................................................ 9
2. Marketing ................................................................................................................. 10
3. Finance ..................................................................................................................... 12
4. Operasional .............................................................................................................. 14
5. Sumber Daya Manusia............................................................................................ 16
6. R&D .......................................................................................................................... 18
7. Sistem Informasi Manajemen ................................................................................ 20
III. Metode Evaluasi Penerapan Strategi PT. Waskita Karya ................................... 21
BAB III.................................................................................................................................... 24
I. Kesimpulan .................................................................................................................. 24
II. Saran......................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 25
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
PEMBAHASAN
1. Manajemen
2. Marketing
a. Customer Analysis
d. Pricing
Dari segi pricing, Waskita memiliki posisi yang paling kuat diantara
kompetitornya. Terdapat empat BUMN yang merajai sektor konstruksi dalam
negeri. Keempatnya antara lain PT Waskita Karya, PT Pembangunan
Perumahan, PT Wijaya Karya, dan PT Adhi Karya. Sistem penetapan harga
kebanyakan dilakukan melalui mekanisme lelang. Pada tahun 2023, waskita
berencana mengikuti 243 lelang proyek yang nilainya mencapai Rp121,75
triliun pada tahun ini atau 2023. Dari lelang yang akan diikutinya tersebut,
WSKT menargetkan dapat memenangkan sebanyak 61 proyek dengan nilai
mencapai Rp20,19 triliun. Adapun perolehan nilai kontrak baru yang
ditargetkan Waskita pada tahun ini baik dari induk usaha maupun anak usaha
yang berjumlah mencapai Rp26,76 triliun. Mengutip laporan keuangan
WSKT tahun 2022, Waskita berhasil mencatatkan Nilai Kontrak Baru sebesar
Rp20,23 triliun sampai dengan akhir tahun 2022. Tercapainya nilai kontrak
Rp20,23 triliun ini berkat adanya tambahan kontrak baru pada Desember 2022.
e. Distribution
Cakupan bisnis Waskita saat ini banyak berfokus di Indonesia, dari Sabang
hingga Merauke.
3. Finance
a. Proses
Sebagai perusahaan konstruksi utama yang melaksanakan sejumlah
proyek pemerintah, PT. Waskita Karya perlu melakukan inovasi yang
signifikan. Saat ini, fokus Waskita tidak hanya terbatas pada sektor
konstruksi, tetapi juga mencakup empat pilar utama, yakni bisnis jalan tol,
pabrik precast, bidang properti, dan energi. Penentuan kapasitas produksi
untuk keempat pilar ini didasarkan pada pertumbuhan proyek konstruksi
yang meningkat. Menghadapi peningkatan pertumbuhan di sektor beton
precast, PT. Waskita secara maksimal menerapkan strategi pengembangan
produk dengan mendirikan empat pabrik tambahan di Subang, Bojonegara,
dan Gasing, menambah jumlah batching plant menjadi 83 unit dari
sebelumnya, dan mendirikan beberapa stone crusher untuk mengantisipasi
kenaikan harga bahan baku alam yang dapat berdampak pada biaya
produksi di PT. Waskita Beton Precast. Ketika menentukan lokasi bisnis,
PT. Waskita Karya mempertimbangkan berbagai faktor yang berbeda
untuk setiap lini bisnisnya. Sebagai contoh, PT. Waskita Karya yang
bergerak di sektor konstruksi harus menyesuaikan lokasi proyek dengan
kebutuhan infrastruktur di setiap wilayah, karena pemerintah adalah
pelanggan utama perusahaan ini. Di sisi lain, PT. Waskita Karya Realty,
yang berfokus pada sektor properti, lebih memprioritaskan lokasi yang
strategis dan memiliki nilai investasi tinggi. Sementara itu, PT. Waskita
Beton Precast menentukan lokasi produksi berdasarkan kedekatan dengan
batching plant dan bahan baku yang digunakan.
b. Kapasitas
Melakukan survei di lokasi kerja secara lebih detail untuk
memastikan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan untuk
pembangunan konstruksi.
c. Persediaan
- Untuk mendapatkan keputusan-keputusan tentang wewenang dan
tanggung jawab pengadaan material/ produk.
- Merencanakan dan menerbitkan surat pemesanan material/surat
perintah kerja.
- Pengajuan contoh material (yang sudah diseleksi) dilakukan dengan
menunjukkan material yang akan dipakai sesuai dengan spesifikasi
kepada Manajemen Konstruksi untuk mendapat persetujuan
d. Tenaga Kerja
- Menentukan jumlah tenaga kerja yang tepat untuk setiap bagian
pembangunan proyek Waskita
- Menentukan Key Performance Indicator bagi pemimpin dan pekerja
proyek
e. Kualitas
Untuk dapat mewujudkan Visi dan Misi Perseroan, penting bagi Waskita
Karya untuk mengedepankan aspek lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan
kondusif sebagai bentuk Upaya menciptakan kinerja sosial yang optimal dan
menyeluruh. Keberadaan pegawai diakui Perseroan merupakan aspek penting
yang menjadi penentu keberhasilan bisnis Perusahaan, seiring dengan
perwujudan hubungan industrial yang harmonis dengan Perseroan. Dengan
terciptanya hubungan industrial yang harmonis, dapat memberikan dampak
positif baik bagi Perusahaan maupun karyawan.Berangkat dari pemahaman
tersebut, Perusahaan berprinsip untuk memenuhi hak seluruh pegawai termasuk
hak dalam mendapatkan kesempatan kerja yang setara.Di sepanjang tahun 2022,
Perseroan telah menerapkan pengelolaan SDM secara baik. Hal ini tercermin dari
proses rekrutmen, pelatihan dan pendidikan, kesempatan atas jenjang karier,
hingga pemberian reward yang telah dijalankan secara setara.
Seiring dengan hal itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus
berupaya untuk membangun dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM)
berdaya saing unggul, salah satunya melalui peningkatan kualitas pendidikan
sebagai investasi sosial yang strategis.
Penerapan programPengembangan Kompetensi SDM dilakukan secara
berkesinambungan, dan disesuaikan dengan kebutuhandan arah pengembangan
bisnis yang dijalankan. Untuk tahun 2022, Perseroan telah merealisasikan biaya
Program Pengembangan Kompetensi SDM sebesar Rp12.101.817.664, atau
meningkat dibanding tahun sebelumnya yang mencapaiRp5.512.588.651.
Peningkatan tersebut disebabkan olehsejumlah faktor, di antaranya peningkatan
sertifikasi pegawai terkait kebutuhan kegiatan operasional Perusahaan.
6. R&D
Divisi Luar Negeri: Menyeluruh dari pemasaran hingga produksi untuk proyek-
projek di luar negeri, mencakup gedung, infrastruktur, dan EPC. Wilayah
operasional Divisi Luar Negeri mencakup Timur Tengah, Asia Tenggara, dan
Afrika.
STRENGTH WEAKNESS
1. Pengalaman yang sangat luas dalam 1. Terlalu bergantung pada proyek
industri konstruksi. pemerintah.
2. Jaringan yang kuat dengan 2. Kurangnya diversifikasi bisnis di
pemerintah dan klien besar. luar industri konstruksi.
3. Sumber daya manusia yang 3. Terbatasnya sumber daya manusia
berkualitas tinggi dan yang tersedia di bidang konstruksi.
berpengalaman. 4. Risiko tanggung jawab sosial
4. Portofolio proyek yang kaya dan perusahaan yang tinggi.
berhasil diselesaikan dengan baik. 5. Pemborosan dalam penggunaan
5. Kapasitas dan kemampuan sumber daya.
manajemen proyek yang handal. 6. Ketidakpastian regulasi di sektor
6. Pemahaman yang mendalam tentang konstruksi.
regulasi dan persyaratan di industri 7. Terbatasnya penggunaan teknologi
konstruksi. informasi dan komunikasi dalam
7. Sistem manajemen mutu yang manajemen proyek.
terstandarisasi.
8. Keunggulan dalam penggunaan 8. Ketergantungan pada pembayaran
teknologi modern dalam proyek dari pemerintah.
konstruksi. 9. Kurangnya transparansi dalam
9. Komitmen terhadap keselamatan dan pengelolaan keuangan.
kesejahteraan karyawan dan 10. Tantangan yang dihadapi dalam
masyarakat. merekrut dan mempertahankan
10. Kemitraan yang kuat dengan mitra tenaga kerja terampil dalam industri
lokal dan internasional. konstruksi.
11. Dukungan pemerintah yang kuat 11. Kurangnya keberlanjutan dalam
dalam proyek infrastruktur. penggunaan sumber daya alam
12. Reputasi yang baik di kalangan dalam proyek.
pelanggan dan pemangku 12. Persaingan yang tinggi dengan
kepentingan. perusahaan konstruksi lainnya.
13. Kemampuan untuk beradaptasi 13. Risiko manajemen proyek yang
dengan perubahan pasar dan tinggi.
teknologi. 14. Terbatasnya kapasitas produksi.
14. Kualitas bahan baku yang tinggi 15. Kemungkinan kerugian dalam
dalam konstruksi. proyek risiko tinggi.
15. Kemampuan untuk menyelesaikan 16. Kurangnya efisiensi dalam
proyek dengan tepat waktu. manajemen logistik proyek.
16. Keterlibatan dalam proyek-proyek 17. Kurangnya akses ke sistem
konstruksi berdampak tinggi. pendukung dan infrastruktur yang
17. Kemitraan strategis dengan memadai.
perusahaan konstruksi lainnya. 18. Tantangan dalam memenuhi standar
18. Komitmen terhadap keberlanjutan keselamatan dan lingkungan yang
dalam proyek konstruksi. ketat.
OPPORTUNITIES THREATS
1. Peningkatan investasi pemerintah 1. Fluktuasi harga bahan bangunan
dalam pembangunan infrastruktur. dan material konstruksi.
2. Pertumbuhan pasar konstruksi yang 2. Peningkatan persaingan di industri
positif. konstruksi.
3. Potensi pengembangan di segmen 3. Ketidakpastian politik dan
bisnis properti. perubahan kebijakan pemerintah.
4. Permintaan masyarakat yang tinggi 4. Adanya risiko proyek yang tidak
akan perumahan terjangkau. terkendali.
5. Potensi kerja sama internasional 5. Ketidakpastian ekonomi global
dalam proyek konstruksi. yang dapat mempengaruhi investasi
6. Adanya dukungan teknologi baru infrastruktur.
yang dapat meningkatkan efisiensi 6. Keterbatasan sumber daya manusia
konstruksi. terampil di bidang konstruksi.
7. Dukungan dari program pemerintah 7. Perubahan regulasi terkait
terkait P3K (Program Peningkatan lingkungan yang lebih ketat.a
Pendapatan Konstruksi). 8. Dampak bencana alam terhadap
8. Potensi diversifikasi bisnis di bidang proyek konstruksi.
transportasi dan energi terbarukan. 9. Pergeseran kebutuhan pasar dalam
9. Kebijakan pemerintah yang hal pembangunan infrastruktur.
mendukung pengembangan proyek 10. Perubahan teknologi yang cepat
infrastruktur. dalam industri konstruksi.
10. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di 11. Risiko-proyek yang terkait dengan
Indonesia. kerusakan lingkungan.
11. Perkembangan teknologi digital 12. Tantangan dalam mencari sumber
untuk meningkatkan efisiensi dan daya manusia terampil yang
produktivitas dalam proyek memadai.
konstruksi. 13. Ketidakpastian dalam perencanaan
12. Potensi pengembangan proyek di dan pengendalian biaya proyek.
sektor pariwisata. 14. Ketidakpastian perizinan dan
13. Adanya peluang kemitraan dengan regulasi dalam proyek konstruksi.
pengembang properti lokal. 15. Tantangan dalam melakukan
14. Permintaan yang tinggi untuk manajemen rantai pasok yang
infrastruktur jalan dan jembatan. efisien.
15. Penggunaan teknologi hijau dalam 16. Tingginya tingkat inflasi yang
proyek konstruksi. dapat mempengaruhi biaya proyek.
16. Kerjasama dengan institusi 17. Risiko kecelakaan kerja dan
pendidikan untuk pelatihan dan keselamatan di proyek konstruksi.
pengembangan tenaga kerja. 18. Tantangan dalam menjaga kualitas
17. Potensi pasar-kunci untuk proyek dan reputasi perusahaan.
telekomunikasi dan teknologi
informasi dalam proyek konstruksi.
18. Permintaan yang tinggi untuk
proyek-proyek pengembangan
energi.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Melalui analisis SWOT yang dibahas terhadap PT Waskita Karya, dapat disimpulkan bahwa
perusahaan ini memiliki keunggulan yang signifikan, termasuk pengalaman yang luas, jaringan
yang solid, sumber daya manusia yang berkualitas, portofolio proyek yang kuat, dan
kemampuan manajemen proyek yang handal. Meskipun demikian, perusahaan juga
dihadapkan pada beberapa kelemahan dan ancaman yang memerlukan perhatian khusus.
Untuk memaksimalkan peluang yang ada di industri konstruksi, PT Waskita Karya harus terus
memperkuat keunggulan yang dimilikinya, mengatasi kelemahan yang ada, dan menghadapi
ancaman dengan langkah-langkah strategis. Dengan mengambil tindakan yang bijaksana, PT
Waskita Karya dapat memperkokoh posisinya sebagai pemimpin di industri konstruksi
Indonesia dan meraih kesuksesan yang lebih besar di masa yang akan datang.
II. Saran
Saran untuk PT Waskita Karya berfokus pada terus memperkuat fondasi keunggulan yang
telah ada, meningkatkan adaptasi terhadap perkembangan teknologi konstruksi yang baru,
dan memperluas sinergi dalam setiap lini bisnis. Dalam rangka mencapai pertumbuhan yang
berkelanjutan, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk mendiversifikasi lebih lanjut,
mengeksplorasi pasar internasional dengan strategi yang cermat, dan terus memprioritaskan
inovasi dalam setiap aspek operasional. Penting juga bagi PT Waskita Karya untuk
memperkuat kerja sama dengan pihak eksternal, termasuk pemerintah dan mitra bisnis, serta
terus meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia. Dengan mengambil langkah-langkah
strategis ini, diharapkan PT Waskita Karya dapat terus tumbuh dan menjadi perusahaan
konstruksi yang lebih tangguh dan berdaya saing di masa depan
DAFTAR PUSTAKA