Anda di halaman 1dari 25

TUGAS AKHIR

“Strategi PT. Waskita Karya”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik

Dosen Pengampu :

Laela Susdiani, , SE, M.Com

Disusun Oleh :

Fara Muthia Azzahra 2110533008

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ANDALAS
2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan penuh rasa syukur, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas karunia, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya yang telah
memandu saya dalam menyelesaikan makalah mengenai strategi yang
dilakukan oleh PT. Waskita Karya. Meskipun masih terdapat kekurangan, saya
merasa puas dengan hasilnya. Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada
semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dan dukungan selama
proses penulisan artikel ini. Semoga artikel ini memberikan manfaat bagi para
pembaca, termasuk diri saya sendiri, dalam meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan mengenai strategi yang dilakukan oleh PT. Waskita Karya. Saya
sadar bahwa artikel ini masih memiliki banyak perbaikan. Oleh karena itu, saya
sangat menghargai kritik dan saran yang membangun untuk peningkatan artikel
di masa mendatang. Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna tanpa adanya
masukan yang membangun. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi kepada para pembaca

Penulis

Padang, 11 Januari 2024


DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
I. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
II. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
III. Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 5
BAB II ....................................................................................................................................... 6
I. Strategi pada PT.Waskita Karya ................................................................................. 6
II. Isu – isu Dalam Implementasi Strategi Perusahaan .............................................. 9
1. Manajemen ................................................................................................................ 9
2. Marketing ................................................................................................................. 10
3. Finance ..................................................................................................................... 12
4. Operasional .............................................................................................................. 14
5. Sumber Daya Manusia............................................................................................ 16
6. R&D .......................................................................................................................... 18
7. Sistem Informasi Manajemen ................................................................................ 20
III. Metode Evaluasi Penerapan Strategi PT. Waskita Karya ................................... 21
BAB III.................................................................................................................................... 24
I. Kesimpulan .................................................................................................................. 24
II. Saran......................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 25
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Keberhasilan suatu perusahaan dalam bersaing, khususnya dalam konteks


persaingan global, sangat bergantung pada efektivitas strategi perusahaan
dalam menciptakan keunggulan kompetitif. Strategi ini tidak terlepas dari
kemampuan perusahaan dalam mengembangkan dan mengelola sumber daya
yang dimilikinya. Untuk memastikan perencanaan dan pemberdayaan sumber
daya manusia yang efektif dan kompeten, serta efisiensi operasional,
diperlukan penentuan jumlah yang tepat di setiap divisi dan struktur organisasi.
Tujuan utama adalah mencapai manajemen sumber daya yang efisien dan
efektif, yang pada gilirannya berkontribusi pada pencapaian tujuan
perusahaan, termasuk tingkat produktivitas yang optimal dan hasil yang sesuai
dengan target perusahaan. Keberhasilan mencapai tujuan ini dapat dijadikan
indikator efektivitas manajemen sumber daya manusia perusahaan.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk adalah sebuah perusahaan konstruksi dan


pengembang infrastruktur terkemuka di Indonesia. Berdiri pada tahun 1961,
perusahaan ini telah tumbuh menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung
pembangunan nasional. Waskita Karya berfokus pada proyek-proyek besar
dan kompleks, termasuk jalan tol, jembatan, bendungan, gedung-gedung, dan
infrastruktur lainnya. Dengan dedikasi terhadap inovasi dan kualitas,
perusahaan ini telah berhasil menyelesaikan berbagai proyek penting yang
mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Waskita Karya dikenal sebagai perusahaan yang mengutamakan keberlanjutan
dalam setiap proyeknya. Mereka tidak hanya berfokus pada kualitas
konstruksi, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan. Pada
perjalanannya, perusahaan ini telah membangun hubungan yang kuat dengan
para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, mitra bisnis, dan
masyarakat lokal.

Dengan visi untuk menjadi perusahaan konstruksi dan pengembang


infrastruktur terbaik di Indonesia, Waskita Karya terus mengejar inovasi
dalam teknologi dan manajemen proyek. Melalui dedikasi terhadap integritas
dan profesionalisme, perusahaan ini terus berperan sebagai agen perubahan
positif dalam memajukan pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup
bagi masyarakat Indonesia.

II. Rumusan Masalah


1. Apa strategi yang diterapkan oleh PT.Waskita Karya?
2. Apa isu-isu manajemen, marketing, finance, operasional, sumber daya
manusia R&D, sistem informasi manajemen, yang mempengaruhi
implementasi strategi perusahaan tersebut?
3. Apa metode evaluasi penerapan strategi dari perusahaan tersebut?

III. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa strategi yang diterapkan oleh PT.Waskita Karya


2. Untuk mengetahui isu isu manajemen, marketing, finance, operasional,
sumber daya manusia R&D, sistem informasi manajemen, yang
mempengaruhi implementasi strategi perusahaan tersebut
3. Untuk mengetahui metode evaluasi penerapan strategi dari perusahaan
tersebut
BAB II

PEMBAHASAN

I. Strategi pada PT.Waskita Karya

PT Waskita Karya merupakan perusahaan konstruksi yang telah berperan


besar dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, seperti pembangunan jalan
tol, pelabuhan, bandara, pabrik, jembatan, bendungan, perumahan, dan fasilitas
industri lainnya. Selain itu, perusahaan ini memiliki lima divisi, yakni Gedung,
Infrastruktur I, Infrastruktur II, EPC, dan Luar Negeri. PT Waskita Karya juga
telah terlibat dalam berbagai proyek besar di Indonesia, seperti Bandara
Soekarno-Hatta, Reaktor Serba Guna Siwabessy, dan PLTU Muara Karang di
Jakarta.

Di tahun 2022 PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah berhasil melewati


sejumlah tantangan dengan pencapaian yang positif sesuai dengan target jangka
pendek dan jangka panjang, sekaligus telah menjalankan komitmennya untuk
turut berperan dalam kemajuan pembangunan infrastruktur tanah air. Dalam
rangka mendukung kelangsungan bisnisnya, Waskita telah menyusun 8 (delapan)
stream penyehatan keuangan. Hal ini merupakan upaya Perseroan agar dapat
memenuhi pencapaian kinerja keberlanjutan, yang diimplementasikan antara lain
melalui transformasi bisnis Perusahaan. Melalui penyehatan keuangan tersebut,
Waskita berharap dapat melakukan optimalisasi produksi serta meningkatkan
efisiensi biaya, yang akhirnya membantu Waskita dalam meningkatkan daya
saing dan meraih keunggulan. Di samping itu, dengan pencapaian tersebut,
Waskita dapat terus menjaga sinergi budaya dan lingkungan. Perseroan
memahami, menjaga sinergi budaya dan lingkungan merupakan langkah penting
yang harus dilakukan oleh Waskita. Budaya Perusahaan dapat memengaruhi
produktivitas, kreativitas, profitabilitas, nilai, dan tingkat pertumbuhan
Perusahaan, yang pada akhirnya dapat mendukung keberlanjutan bisnis.
Sementara dengan menjaga pelestarian lingkungan, Perseroan dapat mewujudkan
ekosistem yang seimbang, sehingga terjalin hubungan yang harmonis dengan
seluruh pemangku kepentingan. Oleh sebab itu, berangkat dari pemahaman
tersebut, di usianya yang lebih dari 61 tahun, Waskita bertekad untuk terus
menjaga sinergi budaya dan lingkungan sehingga dapat senantiasa memberikan
nilai-nilai positif kepada seluruh pemangku kepentingan.

Strategi Keberlanjutan merupakan upaya Waskita untuk menjadi Perusahaan


terdepan dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan. Untuk mendukung
hal tersebut, sepanjang tahun 2022 Perseroan terus berupaya untuk melakukan
perbaikan likuiditas dan memperkuat kinerja melalui program 8 stream
penyehatan keuangan. Lebih lanjut, terkait perbaikan likuiditas, Perseroan
berhasil melakukan restrukturisasi utang usaha dengan penjadwalan kembali
hutang serta negosiasi tingkat suku bunga dari semula 9% (sembilan persen)
menjadi 5,5% (lima koma lima persen). Terkait restrukturisasi utang pada anak
usaha, telah didapatkan keputusan perjanjian perdamaian (homologasi) pada anak
usaha. Perseroan juga berhasil mendapatkan penjaminan dari Pemerintah dalam
rangka memperoleh pinjaman atas modal kerja. Lebih lanjut, telah didapatkan
strategic partnership atas beberapa BUJT diantaranya ruas tol Cimanggis –
Cibitung (CCT), ruas tol Kanci – Pejagan (SMR), ruas tol Pejagan – Pemalang
(PPTR), serta ruas tol Semarang – Batang (JSB). Terkait peningkatan kinerja,
Perseroan telah melakukan Transformasi Bisnis yang direalisasikan antara lain
melalui program Winning War Room, Payable War Room, Claim Management
Pilot Project, serta penerapan efisiensi Beban Umum Administrasi Corporate
Office, Unit Bisnis dan Proyek. Selain itu, terkait GCG & Risk management,
Perseroan telah menerapkan dashboard keuangan yang bertujuan
mengintegrasikan informasi keuangan serta melakukan pemutakhiran program
aplikasi manajemen risiko Waskita Risk Management (WaRM). Secara garis
besar, untuk mencapai visi dan misi Perseroan strategi keberlanjutan dikemas
dalam suatu Grand Strategy yang dibagi menjadi 6 (enam) yaitu

1. Portfolio & Innovation : Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan


perolehan proyek konstruksi konvensional (non-turnkey) melalui
peningkatan bid win rate atas tender yang diikuti serta perluasan pangsa
pasar ke luar negeri dan peningkatan kapabilitas di champion segment
Waskita (Water Infrastructure & Airport). Selain itu, Perusahaan juga
berusaha mengoptimalkan portofolio investasi yang dikelola melalui
portfolio rebalancing
2. Lean : Strategi ini bertujuan untuk memastikan capaian margin laba sesuai
target/rencana dan meningkatkan daya saing melalui sentralisasi
pengadaan, optimalisasi sistem procurement & supply chain management,
design & engineering, penerapan lean construction serta implementasi
claim & change management
3. Digital : Strategi ini berfokus dalam optimalisasi teknologi guna
mendukung core competency sehingga dapat berkontribusi dalam
meningkatkan daya saing dan kinerja Perusahaan. Optimalisasi digital ini
antara lain dilakukan dengan mengembangkan
sistem/aplikasi/teknologi/digital security program serta inovasi dalam
proses bisnis Perusahaan.
4. Financial : Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki fundamental
keuangan Perusahaan dan menerapkan perencanaan serta pelaksanaan
pengelolaan keuangan yang terstruktur, akurat & terkendali. Beberapa
langkah dalam memperbaiki fundamental keuangan Perusahaan melalui
restrukturisasi keuangan Waskita Grup, dukungan Pemerintah melalui
PMN dan penjaminan Pemerintah terkait Obligasi/Sukuk dan KMK, serta
divestasi atas kepemilikan jalan tol, serta didukung dengan percepatan
kolektibilitas piutang pekerjaan.
5. Risk Management : Strategi ini bertujuan untuk mengoptimalkan
pengendalian risiko sebagai pertimbangan utama dalam pengambilan
keputusan yang dapat diukur melalui peningkatan skor Risk Maturity
Index. Beberapa langkah dalam optimalisasi Risk Management antara lain
melalui pengembangan framework Enterprise Risk Management (ERM)
serta meningkatkan kesadaran & kapabilitas seluruh elemen di Perusahaan
terkait risiko.
6. Talent Engine : Merupakan strategi yang bertujuan untuk mengembangkan
talenta SDM dan memastikan ketersediaan talent di seluruh lini bisnis
Perusahaan melalui penyesuaian struktur organisasi agar menjadi lebih
fleksibel, efisien & resilient terhadap perubahan situasi, pengembangan
kapabilitas & pemenuhan kapasitas SDM yang dapat mendukung proses
bisnis, serta pengembangan sistem pengelolaan SDM yang terintegrasi.

II. Isu – isu Dalam Implementasi Strategi Perusahaan

1. Manajemen

Manajemen di PT Waskita Karya, perusahaan konstruksi terkemuka di


Indonesia, mencakup sejumlah praktik dan proses yang mendukung keberhasilan
operasional dan pertumbuhannya. Dengan struktur organisasi yang terorganisir,
PT Waskita Karya membagi tugas, tanggung jawab, dan alur kerja di antara
divisi-divisinya, termasuk Divisi Gedung, Divisi Luar Negeri, dan Divisi
Infrastruktur. Manajemen proyek menjadi inti dari kegiatan bisnisnya, melibatkan
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalian proyek konstruksi
yang beragam. Pengelolaan keuangan yang efektif, termasuk perencanaan
anggaran dan pengendalian biaya proyek, menjadi kunci keberlanjutan bisnis.
Manajemen sumber daya manusia (SDM) turut diterapkan untuk memastikan
karyawan memiliki keterampilan yang diperlukan, serta untuk menyediakan
peluang pengembangan karir dan penilaian kinerja. Selain itu, fokus pada
manajemen kualitas dan keselamatan terlihat melalui implementasi praktik untuk
memastikan hasil proyek memenuhi standar dan melindungi karyawan serta
pihak terkait. PT Waskita Karya juga terlibat dalam manajemen risiko untuk
mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko proyek. Pendekatan inovatif
dalam pengembangan produk dan solusi baru juga dapat terlihat dalam praktik
manajemen inovasi. Komunikasi yang efektif, baik di dalam organisasi maupun
dengan pihak eksternal seperti klien dan pemerintah, menjadi bagian integral dari
upaya manajemen PT Waskita Karya. Dengan pendekatan ini, perusahaan ini
dapat menghadapi tantangan industri konstruksi sambil terus berfokus pada
pertumbuhan dan keberlanjutan

2. Marketing

Fungsi pemasaran merupakan salah satu fungsi penting yang perlu


diperhatikan perusahaan dalam pengimplementasian strateginya. Berikut adalah
perencanaan pemasaran (marketing) yang diterapkan oleh Waskita:

a. Customer Analysis

Telah diketahui bahwa Waskita berfokus pada pembangunan infrastruktur,


baik pembangunan gedung, fasilitas (seperti bandara, rumah sakit, lapangan,
penginapan), hingga jalan tol. Khusus untuk jalan tol, tentunya konsumen
yang dimiliki oleh Waskita adalah pemerintah. Sedangkan untuk gedung dan
fasilitas, Waskita memiliki peta konsumen yang beragam, yang mayoritas
didominasi oleh pihak swasta. Untuk gedung yang ditujukan sebagai tempat
hunian misalnya, konsumen Waskita adalah pihak pengelola gedung yang
secara badan hukum sudah setingkat PT.

b. Selling Product and Services

Waskita tidak melakukan strategi publikasi yang masif secara publik,


karena produknya pun memang tidak bisa dibeli oleh masyarakat secara luas.
Hanya kalangan tertentu saja yang mampu untuk membeli produk Waskita.
Highlight dari strategi marketing Waskita adalah pada pembentukan persepsi
yang baik dimata publik, produk yang terdiversifikasi dan berkualitas, serta
customer engagement (khususnya dengan mitra bisnis strategis). Dengan
performa yang dimiliki, pada tahun 2020, PT Waskita Karya Realty (Waskita
Realty) mendapatkan penghargaan untuk kategori Perusahaan pada bidang
Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid–19 (P2 Covid-19) di
Tempat Kerja Tahun 2022 dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Kegiatan berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Selain penghargaan
kepada para Gubernur selaku Pembina K3 Terbaik, Penganugerahan
Penghargaan K3 Tahun 2022 juga mencakup kategori penghargaan Sistem
Manajemen K3 (SMK3); penghargaan kecelakaan nihil; penghargaan
program pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di tempat kerja; dan
penghargaan program pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di tempat
kerja.

c. Product and Service Planning

Board of Directors memiliki kesadaran penuh untuk secara konsisten


melaksanakan pengelolaan Waskita melalui pemenuhan terhadap prinsip-
prinsip Good Corporate Governance (GCG), berdasarkan peraturan undang-
undang serta standar GCG terbaik yang berlaku, meliputi Pedoman Tata
Kelola Perusahaan bagi Perusahaan Terbuka oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), Asean Corporate Governance Scorecard, dan Pedoman Umum
Governansi Korporat Indonesia (PUGKI) 2021 yang dikeluarkan oleh Komite
Nasional Kebijakan Governansi (KNKG) Tingginya peluang industri
infrastruktur baik dari pemerintah ditambah dengan Atas kesadaran tersebut,
Board of Directors memastikan, Waskita berkomitmen untuk menerapkan
serta meningkatkan kualitas penerapan GCG secara berkesinambungan.
Terkait hal tersebut, selaras dengan pelaksanaan transformasi bisnis
perusahaan, Waskita telah melakukan pemutakhiran terhadap struktur dan
soft-structure tata kelola perusahaan, sesuai perkembangan dinamika industri
yang dihadapi serta sasaran kinerja yang hendak dicapai untuk tahun-tahun
mendatang.

d. Pricing

Dari segi pricing, Waskita memiliki posisi yang paling kuat diantara
kompetitornya. Terdapat empat BUMN yang merajai sektor konstruksi dalam
negeri. Keempatnya antara lain PT Waskita Karya, PT Pembangunan
Perumahan, PT Wijaya Karya, dan PT Adhi Karya. Sistem penetapan harga
kebanyakan dilakukan melalui mekanisme lelang. Pada tahun 2023, waskita
berencana mengikuti 243 lelang proyek yang nilainya mencapai Rp121,75
triliun pada tahun ini atau 2023. Dari lelang yang akan diikutinya tersebut,
WSKT menargetkan dapat memenangkan sebanyak 61 proyek dengan nilai
mencapai Rp20,19 triliun. Adapun perolehan nilai kontrak baru yang
ditargetkan Waskita pada tahun ini baik dari induk usaha maupun anak usaha
yang berjumlah mencapai Rp26,76 triliun. Mengutip laporan keuangan
WSKT tahun 2022, Waskita berhasil mencatatkan Nilai Kontrak Baru sebesar
Rp20,23 triliun sampai dengan akhir tahun 2022. Tercapainya nilai kontrak
Rp20,23 triliun ini berkat adanya tambahan kontrak baru pada Desember 2022.

e. Distribution

Cakupan bisnis Waskita saat ini banyak berfokus di Indonesia, dari Sabang
hingga Merauke.

3. Finance

Penilaian kondisi keuangan perusahaan, yang tercermin dalam rasio-rasio


keuangan, seringkali digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi posisi
bersaingnya. Fungsi keuangan dan akuntansi melibatkan tiga keputusan utama,
yakni keputusan investasi, pembiayaan, dan dividen. Keputusan investasi, yang
terkait dengan alokasi dan realokasi modal dan sumber daya perusahaan pada
proyek, produk, aset, dan divisi, menjadi aspek penting. Sementara itu, keputusan
pembiayaan menentukan struktur modal terbaik, termasuk pertimbangan
terhadap metode penggalangan modal. Rasio keuangan yang sangat relevan
dalam keputusan pembiayaan melibatkan rasio utang terhadap ekuitas dan rasio
utang terhadap total aset. Keputusan dividen, yang melibatkan pembayaran
dividen kepada pemegang saham, stabilitas dividen sepanjang waktu, dan
kebijakan pembelian kembali atau penerbitan saham, juga menjadi fokus. Untuk
mengevaluasi keputusan dividen, rasio keuangan seperti earnings-per-share,
dividends-per-share, dan price-earnings dapat digunakan. Rasio keuangan yang
umumnya digunakan dalam analisis mencakup likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas, dan pertumbuhan. Analisis rasio-rasio tersebut melibatkan
perbandingan antara tahun-tahun, perbandingan dengan industri terkait, serta
perbandingan dengan pesaing dalam industri.

Berdasarkan dari hasil-hasil analisis rasio keuangan yang telah dilakukan


terhadap tingkat likuiditas dan solvabilitas PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas dari current ratio pada tahun 2018-
2022 masih berada dibawah standar industri. Hal ini menyebabkan perusahaan
dalam keadaan tidak likuid dan perusahaan juga berada dalam kondisi yang
kurang baik, karena aktiva lancar tidak bisa menjamin utang lancar
perusahaan yang segera jatuh tempo. Sedangkan cash ratio tahun 2018-2022
masih berada dibawah standar industri. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
ketersediaan kas tidak mampu untuk membayar semua tagihan jangka pendek
perusahaan dan untuk membayar semua tagihan jangka pendek tersebut masih
memerlukan waktu untuk menjual sebagian dari aktiva lancar lainnya.
Berdasarkan rasio solvabilitas dari debt to asset ratio pada tahun 2018-2022
rasio yang diperoleh tinggi atau di atas standar industri yang artinya pendanaan
dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk
memperoleh tambahan pinjaman dikhawatirkan perusahaan tidak mampu
menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang dimiliki. Sedangkan debt to
equity ratiopada tahun 2018-2022 rasio diperoleh secara keseluruhan adalah
tinggi dan diatas standar industri. Perusahaan dianggap kurang baik karena
total debtto equity ratio menunjukkan kondisi keuangan yang sangat berbahaya
bagi kreditur karena jumlah hutang lebih besar dari modal pemilik sehingga
perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan finansialnya, dan sebagian besar
modal bersumber dari kreditur
4. Operasional

Dalam proses operasional, Waskita juga memperhatikan 5 faktor utama yang


mendukung kegiatan operasionalnya, yakni proses, kapasitas,persediaan, tenaga
kerja, dan kualitas. Chartflow di bawah merupakan proses produksi yang
diterapkan PT Waskita untuk jasa konstruksinya. Keputusan-keputusan ini
merupakan 5 pilar PT Waskita dalam melakukan produksi sehingga tercipta hasil
yang memuaskan dan sesuai perencanaan. Adapun 5 pilar yang mendasari proses
produksi dan operasi Waskita, yaitu:

a. Proses
Sebagai perusahaan konstruksi utama yang melaksanakan sejumlah
proyek pemerintah, PT. Waskita Karya perlu melakukan inovasi yang
signifikan. Saat ini, fokus Waskita tidak hanya terbatas pada sektor
konstruksi, tetapi juga mencakup empat pilar utama, yakni bisnis jalan tol,
pabrik precast, bidang properti, dan energi. Penentuan kapasitas produksi
untuk keempat pilar ini didasarkan pada pertumbuhan proyek konstruksi
yang meningkat. Menghadapi peningkatan pertumbuhan di sektor beton
precast, PT. Waskita secara maksimal menerapkan strategi pengembangan
produk dengan mendirikan empat pabrik tambahan di Subang, Bojonegara,
dan Gasing, menambah jumlah batching plant menjadi 83 unit dari
sebelumnya, dan mendirikan beberapa stone crusher untuk mengantisipasi
kenaikan harga bahan baku alam yang dapat berdampak pada biaya
produksi di PT. Waskita Beton Precast. Ketika menentukan lokasi bisnis,
PT. Waskita Karya mempertimbangkan berbagai faktor yang berbeda
untuk setiap lini bisnisnya. Sebagai contoh, PT. Waskita Karya yang
bergerak di sektor konstruksi harus menyesuaikan lokasi proyek dengan
kebutuhan infrastruktur di setiap wilayah, karena pemerintah adalah
pelanggan utama perusahaan ini. Di sisi lain, PT. Waskita Karya Realty,
yang berfokus pada sektor properti, lebih memprioritaskan lokasi yang
strategis dan memiliki nilai investasi tinggi. Sementara itu, PT. Waskita
Beton Precast menentukan lokasi produksi berdasarkan kedekatan dengan
batching plant dan bahan baku yang digunakan.
b. Kapasitas
Melakukan survei di lokasi kerja secara lebih detail untuk
memastikan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan untuk
pembangunan konstruksi.
c. Persediaan
- Untuk mendapatkan keputusan-keputusan tentang wewenang dan
tanggung jawab pengadaan material/ produk.
- Merencanakan dan menerbitkan surat pemesanan material/surat
perintah kerja.
- Pengajuan contoh material (yang sudah diseleksi) dilakukan dengan
menunjukkan material yang akan dipakai sesuai dengan spesifikasi
kepada Manajemen Konstruksi untuk mendapat persetujuan
d. Tenaga Kerja
- Menentukan jumlah tenaga kerja yang tepat untuk setiap bagian
pembangunan proyek Waskita
- Menentukan Key Performance Indicator bagi pemimpin dan pekerja
proyek
e. Kualitas

Peningkatan kualitas proyek pada PT. Waskita dilakukan dengan


menggunakan teknologi informasi. PT. Waskita Karya sendiri menitikberatka
pengembangan teknologi infromasi pada solusi-solusi yang terintegrasi yang
melibatkan kolaborasi antar bagian departemen atau divisi. Dalam mencapai hal
tersebut, Perusahaan memfokuskan pada pengembangan ERP. Peran sistem
informasi ini adalah memudahkan proses konsolidasi dan rekonsiliasi data antar
aplikasi dan mengintegrasikan beberapa fungsi proses. Kemudahan ini
berdampak baik pada efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam
mengimplemntasi strategi.

5. Sumber Daya Manusia

Untuk dapat mewujudkan Visi dan Misi Perseroan, penting bagi Waskita
Karya untuk mengedepankan aspek lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan
kondusif sebagai bentuk Upaya menciptakan kinerja sosial yang optimal dan
menyeluruh. Keberadaan pegawai diakui Perseroan merupakan aspek penting
yang menjadi penentu keberhasilan bisnis Perusahaan, seiring dengan
perwujudan hubungan industrial yang harmonis dengan Perseroan. Dengan
terciptanya hubungan industrial yang harmonis, dapat memberikan dampak
positif baik bagi Perusahaan maupun karyawan.Berangkat dari pemahaman
tersebut, Perusahaan berprinsip untuk memenuhi hak seluruh pegawai termasuk
hak dalam mendapatkan kesempatan kerja yang setara.Di sepanjang tahun 2022,
Perseroan telah menerapkan pengelolaan SDM secara baik. Hal ini tercermin dari
proses rekrutmen, pelatihan dan pendidikan, kesempatan atas jenjang karier,
hingga pemberian reward yang telah dijalankan secara setara.

Perseoran menjamin bahwa proses pengelolaan SDM yang dilakukan telah


diterapkan secara objektif dan menyeluruhtanpa praktik diskriminasi terhadap
latar belakangidentitas pegawai dalam bentuk apapun, dengan tetap
mengedepankan aspek kinerja dan kompetensi. Seiring dengan hal itu, PT
Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus berupaya untuk membangun dan
menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) berdaya saing unggul, salah satunya
melalui peningkatan kualitas pendidikan sebagai investasi sosial yang strategis.

Secara berkala Perseroan menyelenggarakan program pembinaan dan


pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan kompetensi dan keahlian
pegawai, yang dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan, penugasan khusus,
ataupun program mutasi dan promosi. Di sisi lain, Perseroan telah menjalankan
proses rekrutmen pegawai tahun 2022 secara terbuka, wajar, dan setara,
sesuaiperaturan/undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku. Proses rekrutmen
yang dijalankan dengan mengusung prinsip transparansi, adil, dan bebas dari
segala praktik diskriminasi. Di samping itu, Perseroan melalui kebijakannya telah
menetapkan batas usia minimum bagi calon pegawai. Hal ini untuk mencegah
terjadinya insiden penggunaan tenaga kerja di bawah umur, sesuai ketentuan yang
termuat dalam Undang-Undang No. 13 tentang Ketenagakerjaan.

Seiring dengan hal itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus
berupaya untuk membangun dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM)
berdaya saing unggul, salah satunya melalui peningkatan kualitas pendidikan
sebagai investasi sosial yang strategis.
Penerapan programPengembangan Kompetensi SDM dilakukan secara
berkesinambungan, dan disesuaikan dengan kebutuhandan arah pengembangan
bisnis yang dijalankan. Untuk tahun 2022, Perseroan telah merealisasikan biaya
Program Pengembangan Kompetensi SDM sebesar Rp12.101.817.664, atau
meningkat dibanding tahun sebelumnya yang mencapaiRp5.512.588.651.
Peningkatan tersebut disebabkan olehsejumlah faktor, di antaranya peningkatan
sertifikasi pegawai terkait kebutuhan kegiatan operasional Perusahaan.

Perseroan senantiasa berupaya untuk menjunjung prinsip Hak Asasi Manusia


(HAM). Untuk itu, secara berkala Perusahaan memastikan bahwa seluruh
aktivitas operasional dan proyek yang dikerjakan senantiasa mempertimbangkan
pemenuhan terhadap aspek HAM pegawai ataupun pihakpihak lain terkait. Di
sepanjang tahun 2022, tidak terdapat kasus ataupun laporan terkait insiden
pelanggaran HAM yang terjadi pada lingkungan Perseroan.

6. R&D

Pada 17 Agustus 2021, Waskita telah secara resmi memulai program


transformasi bisnis yang merupakan salah satu dari 8 stream inisiatif dalam
rangka penyehatan keuangan terintegrasi. Transformasi bisnis yang tengah
dilaksanakan memiliki tujuan utama untuk menjaga bisnis Waskita agar tumbuh
berkelanjutan pada jangka panjang, melalui dukungan diversifikasi pendapatan,
peningkatan efisiensi, pengembangan daya saing, peningkatan kesehatan
keuangan, pengembangan kemampuan Sumber Daya Manusia, hingga
pengendalian risiko usaha. Upaya ini didukung oleh diversifikasi pendapatan,
peningkatan efisiensi, pengembangan daya saing, peningkatan kesehatan
keuangan, pengembangan keterampilan Sumber Daya Manusia, dan pengelolaan
risiko bisnis. Melalui implementasi program transformasi ini, Waskita
bermatlamat untuk menjadi perusahaan EPC terkemuka di Indonesia, dengan
target meningkatkan kapitalisasi pasar dua kali lipat dan mencapai EBITDA
tahunan tiga kali lipat dari kondisi awalnya.
Sampai dengan akhir 2022, Board of Directors melaporkan, Waskita telah
merealisasikan sejumlah progres transformasi bisnis, yang diuraikan sebagai
berikut:

a. Perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp20,23 Triliun dengan


winning rate 25,00%.
b. Dari sisi lean, potensi efisiensi atas pelaksanaan program lean at site
sebesar Rp52,3 Miliar, sentralisasi procurement sebesar Rp91 Miliar, dan
penurunan nilai persediaan yang berumur >180 hari hingga Rp109 Miliar.
c. Dari sisi digital, 7 modul telah diintegrasikan denganDigital Control Tower
(DCT).
d. Dari sisi finansial, terdapat peningkatan pada posisi kas sebesar 4,35x dan
peningkatan pada rasio lancar perusahaan sebesar 2,61x dibandingkan
dengan bulan September 2021 serta telah terealisasi 4 divestasi ruas tol.
e. Dari sisi talent engine, sebanyak 28,95% pegawai milenial(≤42 tahun)
berada dalam top talent dan 18,42% pegawai perempuan berada dalam
nominated talent.

Waskita terus melakukan transformasi dalam mengembangkan bisnisnya melalui


ekspansi di pasar konstruksi, dengan harapan dapat meningkatkan daya saing dan
nilai tambah di industri tersebut. Untuk mendukung langkah-langkah ini, Waskita
telah membentuk 5 (lima) unit bisnis yang mencakup berbagai bidang:

Divisi Gedung: Menyeluruh dari pemasaran hingga produksi untuk proyek-


projek gedung seperti bandara LRT, jalur kereta api, pengembangan kawasan, dan
proyek investasi dan pengembangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Direksi.
Divisi Gedung beroperasi di seluruh wilayah Indonesia.

Divisi Luar Negeri: Menyeluruh dari pemasaran hingga produksi untuk proyek-
projek di luar negeri, mencakup gedung, infrastruktur, dan EPC. Wilayah
operasional Divisi Luar Negeri mencakup Timur Tengah, Asia Tenggara, dan
Afrika.

Divisi Infrastruktur I: Menyeluruh dari pemasaran hingga produksi untuk


proyek-projek infrastruktur sipil non-jalan dan jembatan, termasuk bendungan,
bangunan air, pelabuhan, dan proyek investasi dan pengembangan terpilih
lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Direksi.

Divisi Infrastruktur II: Melibatkan pemasaran hingga produksi untuk proyek-


projek infrastruktur sipil berupa jalan dan jembatan, termasuk proyek-projek
investasi dan pengembangan terpilih yang ditetapkan oleh Dewan Direksi.

Divisi Infrastruktur III: Mencakup pemasaran hingga produksi untuk proyek-


projek EPC seperti pembangkit listrik, pabrik industri, smelter, transmisi
distribusi air, sistem sanitasi, Sistem Penyedia Air Minum (SPAM), Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA), Oil & Gas, dan proyek investasi dan pengembangan
terpilih lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Direksi.

7. Sistem Informasi Manajemen

Di era digitalisasi saat ini, Sistem informasi manajemen memiliki peran


sangat penting bagi keberlangsungan bisnis perusahaan, karena dapat
meningkatkan efektivitas dan produktivitas kinerja suatu perusahaan.
Menyadari hal tersebut, Waskita berinisiatif untuk memanfaatkan TI dalam
pelaksanaan kinerja operasional, mulai dari proses marketing, proses produksi
hingga proses distribusi Beton Precast dan Readymix. Inisiatif tersebut
bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas kinerja dan
memperkuat daya saing Perusahaan.
III. Metode Evaluasi Penerapan Strategi PT. Waskita Karya

STRENGTH WEAKNESS
1. Pengalaman yang sangat luas dalam 1. Terlalu bergantung pada proyek
industri konstruksi. pemerintah.
2. Jaringan yang kuat dengan 2. Kurangnya diversifikasi bisnis di
pemerintah dan klien besar. luar industri konstruksi.
3. Sumber daya manusia yang 3. Terbatasnya sumber daya manusia
berkualitas tinggi dan yang tersedia di bidang konstruksi.
berpengalaman. 4. Risiko tanggung jawab sosial
4. Portofolio proyek yang kaya dan perusahaan yang tinggi.
berhasil diselesaikan dengan baik. 5. Pemborosan dalam penggunaan
5. Kapasitas dan kemampuan sumber daya.
manajemen proyek yang handal. 6. Ketidakpastian regulasi di sektor
6. Pemahaman yang mendalam tentang konstruksi.
regulasi dan persyaratan di industri 7. Terbatasnya penggunaan teknologi
konstruksi. informasi dan komunikasi dalam
7. Sistem manajemen mutu yang manajemen proyek.
terstandarisasi.
8. Keunggulan dalam penggunaan 8. Ketergantungan pada pembayaran
teknologi modern dalam proyek dari pemerintah.
konstruksi. 9. Kurangnya transparansi dalam
9. Komitmen terhadap keselamatan dan pengelolaan keuangan.
kesejahteraan karyawan dan 10. Tantangan yang dihadapi dalam
masyarakat. merekrut dan mempertahankan
10. Kemitraan yang kuat dengan mitra tenaga kerja terampil dalam industri
lokal dan internasional. konstruksi.
11. Dukungan pemerintah yang kuat 11. Kurangnya keberlanjutan dalam
dalam proyek infrastruktur. penggunaan sumber daya alam
12. Reputasi yang baik di kalangan dalam proyek.
pelanggan dan pemangku 12. Persaingan yang tinggi dengan
kepentingan. perusahaan konstruksi lainnya.
13. Kemampuan untuk beradaptasi 13. Risiko manajemen proyek yang
dengan perubahan pasar dan tinggi.
teknologi. 14. Terbatasnya kapasitas produksi.
14. Kualitas bahan baku yang tinggi 15. Kemungkinan kerugian dalam
dalam konstruksi. proyek risiko tinggi.
15. Kemampuan untuk menyelesaikan 16. Kurangnya efisiensi dalam
proyek dengan tepat waktu. manajemen logistik proyek.
16. Keterlibatan dalam proyek-proyek 17. Kurangnya akses ke sistem
konstruksi berdampak tinggi. pendukung dan infrastruktur yang
17. Kemitraan strategis dengan memadai.
perusahaan konstruksi lainnya. 18. Tantangan dalam memenuhi standar
18. Komitmen terhadap keberlanjutan keselamatan dan lingkungan yang
dalam proyek konstruksi. ketat.

OPPORTUNITIES THREATS
1. Peningkatan investasi pemerintah 1. Fluktuasi harga bahan bangunan
dalam pembangunan infrastruktur. dan material konstruksi.
2. Pertumbuhan pasar konstruksi yang 2. Peningkatan persaingan di industri
positif. konstruksi.
3. Potensi pengembangan di segmen 3. Ketidakpastian politik dan
bisnis properti. perubahan kebijakan pemerintah.
4. Permintaan masyarakat yang tinggi 4. Adanya risiko proyek yang tidak
akan perumahan terjangkau. terkendali.
5. Potensi kerja sama internasional 5. Ketidakpastian ekonomi global
dalam proyek konstruksi. yang dapat mempengaruhi investasi
6. Adanya dukungan teknologi baru infrastruktur.
yang dapat meningkatkan efisiensi 6. Keterbatasan sumber daya manusia
konstruksi. terampil di bidang konstruksi.
7. Dukungan dari program pemerintah 7. Perubahan regulasi terkait
terkait P3K (Program Peningkatan lingkungan yang lebih ketat.a
Pendapatan Konstruksi). 8. Dampak bencana alam terhadap
8. Potensi diversifikasi bisnis di bidang proyek konstruksi.
transportasi dan energi terbarukan. 9. Pergeseran kebutuhan pasar dalam
9. Kebijakan pemerintah yang hal pembangunan infrastruktur.
mendukung pengembangan proyek 10. Perubahan teknologi yang cepat
infrastruktur. dalam industri konstruksi.
10. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di 11. Risiko-proyek yang terkait dengan
Indonesia. kerusakan lingkungan.
11. Perkembangan teknologi digital 12. Tantangan dalam mencari sumber
untuk meningkatkan efisiensi dan daya manusia terampil yang
produktivitas dalam proyek memadai.
konstruksi. 13. Ketidakpastian dalam perencanaan
12. Potensi pengembangan proyek di dan pengendalian biaya proyek.
sektor pariwisata. 14. Ketidakpastian perizinan dan
13. Adanya peluang kemitraan dengan regulasi dalam proyek konstruksi.
pengembang properti lokal. 15. Tantangan dalam melakukan
14. Permintaan yang tinggi untuk manajemen rantai pasok yang
infrastruktur jalan dan jembatan. efisien.
15. Penggunaan teknologi hijau dalam 16. Tingginya tingkat inflasi yang
proyek konstruksi. dapat mempengaruhi biaya proyek.
16. Kerjasama dengan institusi 17. Risiko kecelakaan kerja dan
pendidikan untuk pelatihan dan keselamatan di proyek konstruksi.
pengembangan tenaga kerja. 18. Tantangan dalam menjaga kualitas
17. Potensi pasar-kunci untuk proyek dan reputasi perusahaan.
telekomunikasi dan teknologi
informasi dalam proyek konstruksi.
18. Permintaan yang tinggi untuk
proyek-proyek pengembangan
energi.
BAB III

PENUTUP
I. Kesimpulan

Melalui analisis SWOT yang dibahas terhadap PT Waskita Karya, dapat disimpulkan bahwa
perusahaan ini memiliki keunggulan yang signifikan, termasuk pengalaman yang luas, jaringan
yang solid, sumber daya manusia yang berkualitas, portofolio proyek yang kuat, dan
kemampuan manajemen proyek yang handal. Meskipun demikian, perusahaan juga
dihadapkan pada beberapa kelemahan dan ancaman yang memerlukan perhatian khusus.

Untuk memaksimalkan peluang yang ada di industri konstruksi, PT Waskita Karya harus terus
memperkuat keunggulan yang dimilikinya, mengatasi kelemahan yang ada, dan menghadapi
ancaman dengan langkah-langkah strategis. Dengan mengambil tindakan yang bijaksana, PT
Waskita Karya dapat memperkokoh posisinya sebagai pemimpin di industri konstruksi
Indonesia dan meraih kesuksesan yang lebih besar di masa yang akan datang.

II. Saran

Saran untuk PT Waskita Karya berfokus pada terus memperkuat fondasi keunggulan yang
telah ada, meningkatkan adaptasi terhadap perkembangan teknologi konstruksi yang baru,
dan memperluas sinergi dalam setiap lini bisnis. Dalam rangka mencapai pertumbuhan yang
berkelanjutan, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk mendiversifikasi lebih lanjut,
mengeksplorasi pasar internasional dengan strategi yang cermat, dan terus memprioritaskan
inovasi dalam setiap aspek operasional. Penting juga bagi PT Waskita Karya untuk
memperkuat kerja sama dengan pihak eksternal, termasuk pemerintah dan mitra bisnis, serta
terus meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia. Dengan mengambil langkah-langkah
strategis ini, diharapkan PT Waskita Karya dapat terus tumbuh dan menjadi perusahaan
konstruksi yang lebih tangguh dan berdaya saing di masa depan
DAFTAR PUSTAKA

Annual Report Perusahaan PT. Waskita Karya Tbk. Tahun 2021-2022.


Sustainability Report Perusahaan PT. Waskita Karya Tbk. Tahun 2021-2022.
Prianti, M. E., Putra, A. E., & Sudiyanto, T. (2023). Analisis Rasio Likuiditas Dan Solvabilitas
Pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(4), 2306-2319.
ARVIKHO, H. (2020). Analisis Strategi Bersaing PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. Di Pasar
Konstruksi Nasional (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
https://waskitaprecast.co.id/tata-kelola-teknologi-informasi-dan-komunikasi/
https://infobei.com/waskita-karya-wskt-target-ikuti-243-lelang-tahun-2023-incar-proyek-
senilai-rp2019-triliun/

Anda mungkin juga menyukai