Anda di halaman 1dari 19

YAYASAN SASMITA JAYA

UNIVERSITAS PAMULANG
SK MENDIKNAS NO.143/D/0/2006
Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Barat, Pamulang, Tangerang Selatan – Banten, Kode Pos 15417
Telp/Fax. (021) 741 2566, Website : www.unpam.ac.id

Nama Mahasiswa : ENI SUMARSIH Mata Kuliah : KEWIRAUSAHAAN


Nomor Induk Mahasiswa : 201015200039 Nama Dosen : Dr. Sri R. Sampurnaningsih, MSc.
Semester/Angkatan :4 Nilai / Grade : ………………………………………………….
Program Studi : MAGISTER MANAJEMEN Kelas / Reg. :B

1.
- Perencanaan bisnis atau business plan merupakan aktivitas atau kegiatan
penting yang harus Anda siapkan sebelum memulai sebuah usaha.Dalam
business plan, Anda perlu menuliskan secara rinci tentang konsep bisnis,
keuangan, pemasaran, dan hal terkait lainnya.Hal ini bertujuan agar bisnis
Anda memiliki persiapan yang matang, sehingga lebih mudah untuk
mencapai kesuksesan daripada tidak memiliki persiapan rencana sama
sekali.
- Tujuan Perencanaan Bisnis
Selain perlu mengetahui pengertian dari business plan, Anda juga perlu
tahu apa tujuannya.Melakukan perencanaan dalam sebuah usaha sangat
krusial karena bertujuan agar usaha tersebut berjalan dengan stabil dan
semakin sukses.Selain itu, masih banyak tujuan lainnya dari rencana bisnis
yang harus Anda lakukan, yakni sebagai berikut.
1. Memastikan Bisnis Sesuai Visi Misi

2. Menghitung Sumber Daya


3. Membuat Estimasi Profit Bisnis
4. Evaluasi Rencana Bisnis Selanjutnya
- Fungsi dari dibuatnya business plan adalah menjadi acuan bagi pebisnis
untuk dapat mencapai tujuan dalam jangka panjang. Selain itu, business
plan dapat menggambarkan apakah bisnis tersebut layak dan mampu
menghadapi segala tantangan di masa depan.

- Berikut faktor yang harus diperhatikan pada saat melakukan sebuah usaha:
1. Budaya bisnis atau kultur.
2. Sumber daya manusia.
3. Sistem manajemen dan struktur organisasi.

4. Penguasaan organisasi.
5. Modal.
6. Kewirausahaan atau entrepreneurship.
7. Networking.
8.Kebijakan birokrat, ekonomi, politik, dan juga tingkat demokrasi.
2.

Rencana bisnis akan membuat Anda lebih fokus dan terarah saat
menjalankan bisnis. Dengan begitu, tujuan Anda merintis bisnis akan
tercapai sesuai target yang telah ditetapkan. Bisnis Anda dapat
berkembang dengan baik. Kegunaan berikutnya dari business plan yaitu
untuk memberi prediksi masa depan bisnis Anda.
Rencana bisnis sangat penting karena beberapa alasan:

1. Untuk Mengawali Sebuah Bisnis


Susunlah rencana bisnis sedetail mungkin. Semakin lengkap Anda
membuat rencana bisnis, maka akan semakin membuktikan bahwa
bisnis Anda adalah bisnis yang serius dan terarah sehingga semakin
mudah menjalankan roda bisnis. Dengan sebuah rencana bisnis
yang baik, kesempatan dan peluang Anda untuk mengembangkan
dan menumbuhkan bisnis akan semakin besar.

2. Mencari Sumber Dana


Manfaat berikut dari rencana bisnis adalah untuk
mendatangkan investor yang akan memodali bisnis Anda. Secara
tidak langsung, rencana bisnis tersebut bisa menjadi proposal atau
dokumen untuk mendapatkan sumber pendanaan. Sumber dana di
sini maksunya yang didapat dari pihak lain, seperti investor,
perbankan, atau modal ventura.

3. Membuat Bisnis Lebih Fokus dan Terarah


Rencana bisnis akan membuat Anda lebih fokus dan terarah saat
menjalankan bisnis. Dengan begitu, tujuan Anda merintis bisnis
akan tercapai sesuai target yang telah ditetapkan. Bisnis Anda dapat
berkembang dengan baik.

4. Memprediksi Masa Depan


Kegunaan berikutnya dari business plan yaitu untuk memberi
prediksi masa depan bisnis Anda. Tentu saja ketika Anda menyusun
rencana bisnis, Anda akan membuat gambaran baik jangka pendek,
menengah dan panjang bagi bisnis Anda.
5. Untuk Menaikkan Level Bisnis
Terakhir, kegunaan dan manfaat dari rencana bisnis adalah adanya
kesempatan untuk menaikkan level bisnis Anda ke tingkat yang
lebih atas. Rencana bisnis yang disusun dengan baik akan membawa
gairah pela

3.
Dalam proses pembuatan keputusan, keputusan yang baik adalah
keputusan yang driven by data. Data dan informasi diperoleh dari internal
perusahaan maupun dari hasil pengamatan terhadap lingkungan sekitar.
Dari sini lalu dilakukan analisis untuk mencari alternatif dari tindakan-
tindakan yang bisa diambil. Analisa ini juga menggunakan komponen
asumsi (misal dalam pembuatan budgeting atau proyeksi) . Hasil yang
terbaik dari analisa dan diskusi yang dilakukan semua pihak (manajemen)
yang akan diambil.
4.
Contoh bisnis model canvas mkanan :

1. Segmentasi konsumen atau pasar (customer/market segmentation)


Target pelanggan atau pasar yang disasar oleh pemilik bisnis ini adalah
remaja hingga orang dewasa yang berusia 14 sampai 45 tahun. Target
pasar tersebut berasal dari berbagai kalangan, antara lain:
- Pelajar SMP/SMA
- Mahasiswa
- Pegawai kantoran

2. Proposisi nilai (value propotition)


- Miyamin akan dijual atau disajikan dalam berbagai pilihan rasa dan
topping.
- Miyamin bisa dinikmati di warung utama atau gerai lain jika sudah
buka cabang dan dibawa pulang untuk disantap di rumah.
3. Jalur pemasaran atau promosi (channels)
- Aplikasi pemesanan makanan online (Gojek, Grab, ShopeeFood)
- Festival kuliner
- Pameran di instansi

- Media sosial (Instagram, Facebook, Youtube, TikTok)

4. Hubungan atau relasi dengan pelanggan (customer relationship)


- Potongan harga 25% khusus untuk pembelian ketiga dan
kelipatannya.
- Promo gratis minuman khusus untuk pemesanan menu mie yamin
spesial komplit.
- Potongan harga khusus untuk pameran atau festival.
- Berbagai macam promosi menarik untuk pembelian khusus melalui
aplikasi online.
5. Sumber pendapatan (revenue streams)
- Modal awal dari pribadi
- Dana dari investor

- Penjualan mi yamin
- Penjualan side dish atau makanan pendamping
- Sistem bagi hasil dari kerja sama apabila sudah ada.

6. Aktivitas utama (key activities)


- Membeli bahan premium untuk pembuatan mi dan side dish lain

- Membuat mi dan side dish berkualitas tinggi dan bercita rasa


nikmat.
- Memberikan pelayanan yang ramah, cepat, dan memuaskan.
- Mempertahankan rasa supaya pelanggan bertahan dan bertambah
serta dapat bersaing dengan kompetitor.
7. Sumber daya utama (key resources)
- Lokasi warung yang strategis dan mudah dijangkau.
- Alat memasak yang praktis dan modern.

- Pekerja yang kompeten untuk mengolah mi yamin dan side dish.


- Supplier bahan baku terpercaya.
8. Mitra kunci (key partners)

- Supplier bahan pembuatan mi yang premium.


- Pedagang bumbu, sayur, serta daging.
- Penyelenggara pameran atau festival.
- Influencer.
9. Struktur pembiayaan (cost structure)
- Pengadaan alat untuk memasak atau mengolah mi yamin.

- Mempersiapkan lokasi untuk warung, termasuk pembelian gerobak.


- Pengadaan bahan baku.
- Persiapan anggaran untuk pemasaran dan promosi meliputi
opening, promosi, festival dan pameran kuliner, serta tawaran
untuk kerja sama.
5.
a. Langkah- Langkah dalam Memulai Bisnis baru adalah
1. Lakukan Penelitian Sebelum Memulai Bisnis
2. Buat Rencana
3. Rencanakan Keuangan Bisnis
4. Pilih Struktur Bisnis
5. Pilih dan Daftarkan Nama Bisnis
6. Dapatkan Lisensi dan Izin
7. Pilih Sistem Akuntansi
8. Melakukan Riset Produk dan Bisnis
9. Belajar Dari kesuksesan Bisnis Orang Lain
10. Memunculkan Ide Kreatif
11. Belajar dari permasalahan bisnis orang lain
b. Langkah-langkah atau sistem yang harus diterapkan setelah
memutuskan untuk melakukan membeli bisnis yang sudah ada :
1. Yakinlah bahwa anda tidak akan merintis usaha baru (memulai
dari awal)
2. Tentukan jenis perusahaan yang diinginkan dan apakah anda
mampu mengelolanya
3. Pertimbangkan gaya hidup yang anda inginkan
4. Pertimbangkan usaha yang diinginkan
5.Pertimbangkan kembali gaya hidup
6.

Keuntungan Kebebasan

Menjadi wirausahawan berarti Anda adalah bos di usaha sendiri. Anda


tidak dapat dipecat. Terlebih lagi, Anda juga memiliki kebebasan
membuat keputusan-keputusan penting bagi jalannya bisnis. Kebebasan
yang diperoleh ini juga mencakup bagaimana Anda memegang kendali
bisnis.Anda dapat memutuskan kapan dan dimana ingin bekerja. Sebagai
pemilik usaha juga dapat memutuskan waktu istirahat dan quality time
bersama keluarga. Mengingat perkembangan teknologi saat ini sudah
semakin canggih, bisnis pun dapat dijalankan secara mobile.

- Peluang Menghasilkan Uang Lebih Banyak

Berbisnis memang memiliki risiko finansial yang tinggi. Terlepas


dari itu, Anda juga berpeluang menghasilkan uang lebih banyak.
Kesempatan satu ini tentu tidak akan diperoleh apabila Anda
bekerja sebagai karyawan. Anda pun dapat memilih
mengumpulkan dan memanfaatkan uang untuk mengembangkan
bisnis. Baik dari modal investor, maupun dari modal Anda sendiri.

- Kesempatan Belajar

Sebagai pemilik bisnis, Anda akan terlibat dalam setiap aspek


usaha. Mulai dari manajemen operasional, keuangan, pemasaran,
hingga pengelolaan sumber daya manusia. Meskipun pada
akhirnya akan mendapatkan bantuan dari orang lain, tetapi proses
pengelolaan bisnis tetaplah ada di tangan Anda. Dari pengelolaan
berbagai aspek bisnis inilah Anda akan memiliki kesempatan
belajar. Situasi ini juga akan menciptakan banyak peluang dalam
memperoleh pemahaman menyeluruh tentang fungsi bisnis.
Kesempatan belajar langsung di lapangan inilah yang akan
menciptakan kesan tersendiri.

- Memiliki Kebebasan Berkreatif

Sebagai pemilik bisnis, Anda dapat bekerja dan berkreasi di bidang


yang disukai. Di bidang inilah Anda dapat membangun sesuatu
yang mungkin bisa menjadi warisan di masa mendatang. Di sisi
lain, kemungkinan untuk mengeksplor ketrampilan menjadi
penghasilan juga begitu besar. Selain itu, kepuasan pribadi juga
dapat dirasakan. Yakni dengan bebasnya dapat menerapkan ide-ide
demi pengembangan bisnis Anda. Anda pun dapat merasakan
sensasi kesenangan bekerja melayani pelanggan dan menyaksikan
keberhasilan bisnis.

- Manfaat Pajak

Undang-undang perpajakan di berbagai negara disusun untuk


membuat para pebisnis lebih berkembang. Di sebagian besar
negara, UU Perpajakannya berisi tentang pengurangan pajak bagi
pemilik bisnis. Keuntungan satu ini tentu begitu menarik,
mengingat biaya pajak tergolong tinggi. Yang terbaik dari
semuanya, ketika menjadi seorang wirausahawan, Anda dapat
bangun di hari Senin dengan lebih bersemangat. Dibandingkan
harus menyeret diri sendiri ke dalam bisnis orang lain.

Kendal dalam memulai bisnis baru

- Risiko Keuangan

Dana yang dibutuhkan untuk memulai bisnis sampai mencapai titik


Break Even Point memang tidaklah sedikit. Apabila Anda
berkeinginan untuk berbisnis, kemungkinan besar akan
menghabiskan seluruh tabungan yang dimiliki. Besar kemungkinan
di saat-saat awal akan kesulitan mengelola keuangan. Pada
akhirnya Anda mungkin akan memerlukan pinjaman bisnis. Tetapi
apabila mampu survive, buah manis dapat diperoleh. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya. Menjadi pebisnis memang berpotensi
mendapatkan uang dalam jumlah besar dari pada bekerja di bawah
orang lain. Akan tetapi semua hal tersebut bisa diperoleh hanya
apabila Anda mampu bertahan di fase awal usaha.

- Stress Meningkat

Menjadi pemilik bisnis memang menyenangkan. Anda dapat


mengatur segala aspek. Tetapi hal ini juga berisiko meningkatkan
stress. Anda harus bertanggung jawab atas semua hal dalam usaha.
Mulai dari mengatur bagaimana bisnis berjalan, mengelola
pelanggan, karyawan, pengeluaran, dan lain sebagainya. Akan ada
banyak tekanan yang didapatkan dalam berbisnis. Hal ini dapat
meningkatkan risiko stress. Apabila Anda kurang pandai dalam
mengelola setiap aspek usaha, akibatnya kehidupan akan
berantakan dan berujung fatal.

- Waktu Luang Lebih Sedikit

Ketika bisnis sudah di atas angin, waktu dapat Anda kendalikan.


Akan tetapi ketika baru menapaki pembangunan bisnis, Anda harus
bersiap kehilangan waktu. Baik bersama keluarga, untuk istirahat,
atau sekedar bercengkrama dengan teman-teman. Pemilik bisnis
adalah cerminan bisnis itu sendiri. Anda harus rela bekerja 24 jam
selama 7 hari. Meskipun posisinya adalah bos dan dapat leluasa
memilih jam kerja, tetapi usaha yang Anda bangun tidak dapat
dilepaskan begitu saja tanpa pengawasan. Apalagi statusnya masih
startup. Semakin banyak waktu dan usaha yang Anda berikan
untuk bisnis, maka waktu luang yang Anda miliki akan semakin
sedikit. Anda memang dapat mengambil cuti untuk istirahat. Tetapi
sangat sulit bagi pebisnis untuk benar-benar bersantai tanpa
memikirkan keadaan usahanya yang sedang ditinggalkan untuk
sementara waktu.
- Harus Rela Melakukan Hal-hal yang Tidak Disukai

Sama seperti halnya bekerja di bawah orang lain, Anda harus tetap
profesional. Dalam mengelola bisnis, Anda harus melakukan hal-
hal yang mungkin tidak disukai secara personal demi bisnis. Semua
tangung jawab akan jatuh kepada pemilik usaha. Sebagai pemilik,
Anda harus membuat keputusan sulit dan tetap bekerja keras agar
usaha tetap berjalan. Dalam berbisnis, konsumen merupakan target
penting yang harus dibidik. Apabila dalam meraih pelanggan
masih dalam titik lemah, dapat dikatakan bahwa bisnis
memerlukan effort lebih untuk dikembangkan. Di titik inilah Anda
dituntut untuk bersikap profesional. Selain profesionalitas dalam
meraih pelanggan, Anda juga harus bersikap demikian ketika
mengelola karyawan. Memecat karyawan mungkin bukanlah hal
yang Anda sukai. Tetapi demi kelancaran usaha, ada kalanya
pemilik bisnis harus tega memecat apabila karyawan tersebut tidak
kompeten.

- Banyak Hal-hal Tak Terduga

Terlepas dari niat baik Anda untuk membuka usaha, Anda harus
mempertimbangkan variabel tak terduga. Misalnya saja peristiwa
geo-politik yang bisa berpengaruh pada resesi. Geo-politik
terhadap bisnis memang secara kasar tidak terlalu sinkron. Tetapi
apabila ditelisik lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh besar
terhadap laju bisnis. Misalnya saja adanya kebijakan ekspor-impor
yang baru. Tentu saja distribusi dan pemasaran akan berubah.
Selain itu di masa pandemi seperti sekarang, banyak usaha yang
pada akhirnya gulung tikar. Wabah virus memang erat kaitannya
dengan dunia kesehatan. Tetapi bagi keberlangsungan bisnis juga
besar sekali pengaruhnya.

7.
Pro dan kontra dalam membeli bisnis yang sudah ada
Pro atau keuntungannya adalah :
1. Sudah ada model bisnisnya.

Apalagi jika usaha tersebut sudah berjalan minimal 5 tahun. Juga


akan ada rencana bisnis jangka pendek dan jangka panjang dengan
tujuan signifikan yang sudah dikembangkan. Ini membuatnya jauh
lebih mudah untuk memulai ide-ide unik Anda.

2. Anda memiliki basis pelanggan yang mapan.

Perusahaan tidak akan terus beroperasi jika mereka tidak dapat


memberikan produk yang sukses. Dengan membeli bisnis yang
sudah ada, Anda dapat mengakses basis pelanggan ini sehingga
Anda dapat mulai memasarkan ide-ide baru Anda melalui merek
tepercaya. Ini dapat membantu Anda menghasilkan penjualan
dengan segera, yang kemudian dapat menghasilkan penciptaan laba
yang lebih cepat daripada yang dapat diberikan oleh usaha bisnis
lainnya.

3. Anda bahkan dapat memiliki infrastruktur distribusi.

Distribusi adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi


perusahaan baru selama periode start-up. Jika Anda membeli bisnis
yang sudah ada, kemungkinan besar infrastruktur ini sudah ada.

4. Anda telah mengalami orang-orang di tempat Anda.

Biaya pelatihan adalah salah satu pengeluaran terbesar yang


dihadapi setiap bisnis. Itulah mengapa ada fokus untuk mengurangi
tingkat pergantian karyawan di semua industri. Ketika seorang
wirausahawan menciptakan bisnis baru, setiap orang yang bekerja
untuknya harus dilatih pada tingkat tertentu. Kebutuhan ini sangat
berkurang ketika membeli bisnis yang sudah ada.

5. Banyak praktik terbaik telah ditetapkan.

Bisnis yang ada seharusnya sudah memiliki seperangkat kebijakan


dan prosedur yang sehat yang mengatur operasinya. Biasanya ini
juga memberi setiap orang serangkaian praktik terbaik untuk
diikuti di setiap posisi. Jika Anda memulai dari awal, proses
pengembangan ini dapat dengan mudah memakan waktu 6-12
bulan.

6. Mendapatkan akses ke semua aset perusahaan itu.

Alih-alih mengkhawatirkan di mana menemukan ruang kantor atau


gudang untuk menyimpan inventaris, Anda dapat lebih fokus pada
kebutuhan pemasaran dan layanan pelanggan yang Anda miliki
untuk membawa produk Anda ke kelompok demografis spesifik
Anda. Aset-aset tersebut seringkali mempermudah memperoleh
pembiayaan untuk peluang bisnis di masa depan dengan harga
yang lebih baik, karena diharapkan akan ada riwayat kredit yang
lebih kuat dan lebih banyak agunan yang tersedia.

7. Anda dapat mulai bekerja pada pertumbuhan sekarang.

Bisnis yang sudah ada adalah peluang sempurna bagi seorang


pengusaha yang pandai menjual barang. Anda dapat fokus pada
bidang bisnis yang memerlukan sedikit bantuan, menopangnya,
dan dapat langsung mengembangkannya.

8. Ini menyenangkan.

Anda tidak perlu khawatir tentang membangun merek, menemukan


pelanggan, atau membuat identitas online. Terkadang
menyenangkan untuk menetap dan mulai bekerja melakukan yang
terbaik.

Kontra atau kerugian dalam membeli bisnis yang sudah da adalah :

1. Anda masih harus memiliki pengalaman industri untuk menjadi sukses.

Anda mungkin dapat membeli restoran yang sudah ada, tetapi


bagaimana jika Anda tidak memiliki pengalaman restoran sebagai
pengusaha? Bisnis masih memiliki risiko kegagalan yang lebih
tinggi. Sering kali, yang terbaik adalah mendapatkan pengalaman
yang Anda butuhkan sebelum Anda membeli bisnis sehingga Anda
tidak perlu meledak dan berharap semuanya baik-baik saja.

2. Mungkin ada biaya yang lebih tinggi yang terlibat.

Tergantung pada struktur bisnisnya, mungkin hanya memerlukan


beberapa ribu dolar untuk memulai bisnis baru dari awal. Jika
Anda membeli bisnis yang sudah ada, biayanya bisa mencapai
enam angka dengan sangat cepat dalam hal biaya real estat dan
hukum. Anda harus memiliki uang tunai untuk jenis kesempatan
ini terjadi.

3. Butuh waktu untuk membangun kepercayaan.

Memiliki pekerja terlatih di lokasi dapat menjadi keuntungan yang


pasti. Jika para pekerja itu tidak senang dengan pembelian mereka,
maka proses membangun kepercayaan bisa sangat lama. Beberapa
mungkin menyimpan chip itu di bahu mereka terhadap Anda
selama mereka bekerja untuk Anda. Negativitas ini dapat menjadi
pemborosan sumber daya yang sangat besar.

4. Basis pelanggan yang mapan tidak selalu dapat diandalkan.

Pelanggan membangun hubungan dengan merek dan orang secara


bersamaan. Jika Anda membeli bisnis yang sudah ada,
kemungkinan basis pelanggan Anda masih mempercayai merek
Anda. Namun, sebagai pemilik rumah, Anda mungkin tidak
menerima jumlah kepercayaan yang sama. Sebagai imbalannya,
jumlah penjualan yang dapat dicapai bisnis Anda dapat menurun
sampai Anda dapat membentuk hubungan yang diperlukan.

5. Mungkin ada konsekuensi pajak.

Berapa banyak persediaan yang dibawa perusahaan dari satu tahun


ke tahun berikutnya? Bagaimana struktur bisnis perusahaan yang
sebenarnya? Berapa biaya keluar Anda? Apakah ada tanggung
jawab yang dialihkan kepada Anda ketika penjualan selesai? Ada
banyak cara agar kejutan finansial yang tidak menyenangkan bisa
muncul ketika Anda membeli bisnis yang sudah ada. Luangkan
waktu Anda menavigasi perairan ini untuk memastikan Anda
mendapatkan kesepakatan yang baik.

6. Ide-ide baru mungkin tidak diterima.

Anda mungkin memiliki ide baru sebagai pengusaha, tetapi basis


pelanggan yang ada mungkin tidak menyukainya sama
sekali. Bahkan karyawan Anda mungkin membenci ide-ide
baru. Risiko yang sama yang dihadapi seorang pengusaha saat
membuat start-up di bidang ini juga dialami oleh pengusaha yang
membeli bisnis yang sudah ada.

7. Kurangi orisinalitas.

Beberapa pengusaha menyukai gagasan menjadi orisinal dan


kreatif. Membeli bisnis yang sudah ada tidak sepenuhnya inovatif.

8. Kebijakan yang ada mungkin tidak sesuai dengan ide baru Anda.

Jika Anda tahu ke mana Anda ingin membawa bisnis yang sudah
ada dalam beberapa tahun ke depan, rintangan umum adalah
kebijakan yang ada. Jika ada satu hal yang dapat disetujui oleh
semua karyawan, itu adalah ketidaksukaan mereka terhadap
perubahan. Yang lebih buruk adalah ketika kebijakan itu bisa
bertentangan dengan apa yang Anda coba lakukan.

8.
Analisis SWOT adalah teknik analisis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities) dan ancaman (threats). Teknik ini biasanya diterapkan di
dalam seluruh perusahaan atau organisasi secara umum, maupun dalam
proyek-proyek tertentu. Di tingkat organisasi, analisis SWOT dapat
digunakan untuk menganalisa pertumbuhan perusahaan beserta tolak ukur
keberhasilannya. Sementara dalam proyek, analisis SWOT dapat
digunakan untuk memastikan seberapa baik kinerja sebuah proyek
berdasarkan proyeksi di awal. Beberapa contoh lain skenario penggunaan
analisis SWOT adalah ketika membuat perencanaan fitur atau produk
baru, perumusan strategi media sosial atau online advertising.Dengan
menganalisa faktor-faktor dalam analisis SWOT, maka kamu bisa
merancang strategi yang dapat memaksimalkan keuntungan yang bisa
kamu dapatkan. Kamu juga dapat mengurangi kemungkinan gagal karena
kelemahan maupun potensi ancaman yang mungkin tidak disadari
sebelumnya.
Pada dasarnya analisis SWOT fokus pada empat elemen atau faktor, yaitu:
- Strengths
Elemen strengths merujuk pada kelebihan atau hal-hal yang sudah
berhasil dilakukan oleh perusahaan atau proyek kamu. Ini bisa
berupa sesuatu yang tidak berwujud seperti atribut brand
perusahaan, unique selling proposition dari produk, atau aset
teknologi dan sumber daya manusia yang dimiliki.
- Weaknesses
Weaknesses atau kelemahan merujuk pada hal-hal yang
menghambat bisnis atau proyek kamu. Contohnya keterbatasan
keuangan atau kekurangan SDM terampil.
- Opportunities

Opportunities dalam analisis SWOT adalah peluang yang muncul


di luar perusahaan atau proyek kamu dan dapat digunakan untuk
membuat perbedaan pada kemampuan kamu bersaing. Peluang
tersebut mungkin muncul sebagai perkembangan pasar atau dalam
teknologi yang digunakan.
- Threats
Elemen terakhir pada analisis SWOT adalah threats atau ancaman.
Seperti namanya, elemen ini merujuk pada segala sesuatu yang
menimbulkan risiko bagi perusahaan atau keberhasilan sebuah
proyek. Misalnya pesaing baru, perubahan dalam aturan undang-
undang, dan lain-lain.
Tadi adalah empat elemen yang umum ada pada analisis SWOT.
Namun, perlu diketahui bahwa terkadang elemen ini juga dapat dipecah ke
dalam dua sub kelompok yang berbeda yaitu internal dan eksternal.
Strengths dan weaknesses masuk dalam faktor internal karena merupakan
berada dalam kendali perusahaan atau tim kamu. Sementara opportunities
dan threats adalah faktor eksternal karena ada pengaruh di luar kendali
kamu.
9.

- Pengertian segmentasi pasar adalah strategi pemetaan target konsumen


berdasarkan karakteristik, kebutuhan, ataupun perilakunya agar
perusahaan mampu mengenali kelompok konsumen tersebut dengan
lebih baik.
Bisa dikatakan, melalui segmentasi pasar, perusahaan dapat mengetahui
target konsumen mana yang tepat untuk bisnisnya. Dengan demikian,
bisnis diharapkan bisa memberikan hasil secara optimal dan memiliki
efektifitas pemasaran yang tinggi.
Secara umum, terdapat empat jenis segmentasi pasar, yakni segmentasi
perilaku, demografis, psikografis, serta geografis. Berikut penjelasan
lengkapnya.
a. Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku mengacu pada pengelompokan konsumen
berdasarkan tingkah lakunya terhadap produk bisnis yang
ditawarkan, mulai dari sikap, pengetahuan, reaksi atau respon,
loyalitas, serta penggunaan produk terkait dari seorang
pelanggan. Biasanya, jenis segmentasi ini lebih terikat dengan
proses pengambilan keputusan atau decision making konsumen.
b. Segmentasi Demografis
Jenis lainnya dari segmentasi pasar adalah segmentasi
demografis, dimana pengelompokan konsumen berfokus
terhadap aspek-aspek seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan,
pendidikan, status menikah, dan lain sebagainya.

c. Segmentasi Psikografis
Berikutnya ada pula segmentasi psikografis yang lebih
cenderung berhubungan dengan aspek psikologis pelanggan.
Umumnya, pelaksanaan segmentasi ini cukup rumit lantaran
Anda wajib memahami selera target konsumen secara
mendalam.Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan survei seperti
pembagian kuesioner agar dapat mengetahui preferensi
sebenarnya dari konsumen terkait, seperti gaya hidup, hobi,
ketertarikan, dan semacamnya.
d. Segmentasi Geografis

Jenis terakhir segmentasi pasar adalah segmentasi geografis,


yaitu pengelompokan konsumen menurut aspek lokasi seperti
tempat tinggalnya. Segmentasi satu ini tentu tidak kalah penting
dari lainnya mengingat kebutuhan maupun kegunaan suatu
produk dan jasa selalu akan berbeda-beda tergantung pada
lokasi, keadaan, maupun cuaca.
e. Tujuan Segmentasi Pasar

Setelah mengetahui pengertian dan jenis-jenisnya, lalu apa saja


tujuan segmentasi pasar? Pada dasarnya, salah satu alasan
dilakukannya segmentasi pasar karena pasar bersifat dinamis
atau berubah-ubah. Sehingga, bisnis pun harus mengikuti setiap
perubahan tersebut agar tetap mampu bertahan dan terus
berkembang. Adapun berbagai tujuan segmentasi pasar adalah
sebagai berikut.
f. Mengenali Kompetitor Bisnis
Salah satu tujuan segmentasi pasar adalah untuk mengenali
berbagai kompetitor bisnis Anda. Pasalnya, ketika Anda
mengetahui segmen mana yang akan digeluti, tentu Anda akan
melihat siapa dan berapa kompetitor di dalamnya. Hal ini bisa
menjadi acuan dasar untuk menentukan strategi pemasaran yang
tepat. Anda dapat mempelajari, mencontoh ataupun
mengevaluasi berbagai taktik pemasaran dalam menarik minat
pelanggan.
g. Meningkatkan Pelayanan Menjadi Lebih Baik

Tujuan lainnya dari segmentasi pasar adalah meningkatkan


pelayanan menjadi jauh lebih baik. Ya, setelah mengetahui
segmentasi pasar bagi bisnis, Anda dapat menerapkan layanan
yang sesuai di dalamnya.
h.Bahan Evaluasi dan Perencanaan Bisnis
Segmentasi pasar juga ditujukan sebagai bahan evaluasi ataupun
perencanaan perusahaan. Anda akan jadi lebih mudah
memahami dan mempelajari setiap strategi pemasaran yang
telah dilakukan, sehingga dapat membuat rencana bisnis dengan
baik dan cerdas ke depannya.

i. Meningkatkan Efektifitas Strategi Pemasaran


Selain itu, tujuan segmentasi pasar adalah untuk meningkatkan
efektifitas strategi pemasaran produk maupun jasa yang
ditawarkan. Sebab, dengan adanya pengetahuan akan target
konsumen, proses marketing suatu bisnis akan jauh lebih
terarah, mulai dari promosi, produksi, distribusi, dan lain
sebagainya.
- target market adalah sebuah kelompok masyarakat yang memiliki
karakteristik, kesukaan, dan ketertarikan pada suatu barang yang sama
dan dianggap sebagai potential consumer oleh sebuah perusahaan.
Artinya, target market adalah kelompok masyarakat yang dianggap
membutuhkan produk dari usaha milik Anda. Dengan memahami
segmentasi pasar dari produk yang Anda buat, cara branding,
pengemasan, dan penyampaian pesan melalui produk juga bisa
dilakukan dengan cara yang lebih efektif. Contohnya jika segmentasi
produk dari sebuah perusahaan adalah anak-anak di bawah 5 tahun,
maka perusahaan tersebut bisa mengemas produk dengan warna yang
lebih mencolok, bisa diubah menjadi mainan, dan bisa dikoleksi agar
anak-anak tertarik membelinya.
Segmentasi pasar ini bisa dibagi ke dalam banyak kategori umum,
misalnya:
- Jenis kelamin
- Usia
- Tempat Tinggal
- Pekerjaan
- Gaya hidup
- Hobi
Tetapi, menentukan segmentasi konsumen juga bisa dilakukan dengan
melihat kategori yang lebih detail, seperti:

- Agama
- Penghasilan
- Ras
- Edukasi
- Status perkawinan
Semakin detail kategori dari segmentasi pasar, maka semakin sedikit pula
potential buyer yang tercatat untuk produk tersebut. Tapi, Anda jadi bisa
memfokuskan pengembangan produk secara spesifik agar dijadikan
langganan oleh konsumen.
a. Demographic Segmentation

Demographic segmentation adalah sebuah pembagian pasar yang


dibedakan berdasarkan demografi atau ciri spesifik manusia secara
umum. Contoh demografi yang paling banyak digunakan untuk
menentukan target pasar adalah:
- Usia
- Jenis kelamin
- Edukasi
- Status perkawinan
- Agama
- Ras
- Tingkat pendidikan
Tanpa mengetahui demographic segmentation, mustahil Anda bisa
mengetahui apa yang konsumen inginkan. Sebab tiap orang memiliki
keinginan yang berbeda di setiap usia. Anak-anak yang awalnya sangat
suka mainan akan beralih ke kesukaan atau hobi lain yang dianggap
lebih dewasa ketika beranjak remaja.
Demografi ini banyak digunakan ketika riset pasar untuk produk
berupa konten. Itulah mengapa, tingkat pendidikan menjadi bagian dari
demographic segmentation.

b. Psychographic Segmentation
Psychographic Segmentation adalah sebuah segmentasi pasar yang
berhubungan dengan psycho alias pikiran atau cara pikir masyarakat
dalam melihat suatu hal. Umumnya, psychographic segmentation ini
terdiri dari:
- Kepercayaan
- Kesukaan atau hobi
- Gaya hidup
- Karakteristik atau personality
Psychographic segmentation tergolong sebagai segmentasi pasar
spesifik alias niche. Umumnya, produk yang membutuhkan segmentasi
ini adalah produk-produk yang dibuat untuk penghobi benda tertentu
atau produk yang ditargetkan untuk komunitas tertentu.

c. Behavioral Segmentation
Selanjutnya ada behavioral segmentation, yaitu segmentasi pasar yang
dilihat dari perilaku atau kebiasaan masyarakat Sebenarnya,
segmentasi pasar yang satu ini termasuk jenis segmentasi pasar yang
general.
Behavioral segmentation biasanya terdiri dari beberapa kebiasan,
misalnya:
- Kebiasaan berbelanja atau spending habit
- Kebiasaan konsumen berinteraksi dengan sebuah brand
- Status seseorang
- Customer loyalty
Dari kebiasaan-kebiasaan di atas, Anda bisa menentukan target pasar
mana yang akan dipilih.
Sebagai contoh, perusahaan kartu kredit dan pinjaman online akan
lebih banyak berpromosi kepada masyarakat dengan spending habit
tinggi yang suka berbelanja, dibandingkan dengan masyarakat yang
tidak suka belanja.
d. Geographic Segmentation
Yang terakhir adalah geographic segmentation alias segmentasi yang
dilihat dari wilayah geografi atau tempat tinggal masyarakat.
Sebenarnya, geographic segmentation ini bukan hanya tentang di kota
mana kebanyakan konsumen Anda tinggal, tapi juga tentang
kebanyakan potential konsumen produk tersebut berasal dari daerah
kabupaten atau kota, daerah pinggir kota atau tengah kota, tempat
dingin atau tempat panas, dan masih banyak lagi.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa segmentasi yang
termasuk geographic segmentation.
- Negara
- Kota atau kabupaten
- Lingkungan tempat tinggal
- Iklim dan suhu tempat tinggal
Masyarakat di daerah pegunungan tentunya akan lebih jarang membeli
baju tipis berlengan pendek, sedangkan masyarakat di daerah kota
tidak akan membeli hoodie atau sweater yang hangat. Itulah mengapa,
geographic segmentation perlu menjadi hal yang dipertimbangkan
dalam sebuah bisnis.

- Konsep Marketing Mix


1. Konsep Marketing Mix
a. Place (Tempat)
Tempat dalam marketing mix pada dasarnya adalah suatu bentuk
saluran distribusi yang mengacu pada lokasi di mana produk tersedia
dan dapat dijual dan dibeli.
b. Product (Produk)
Produk adalah sesuatu yang memiliki nilai fungsional dan dapat
digunakan oleh pelanggan untuk mencapai sesuatu.
c. Promotion (Promosi)
Promosi dalam marketing mix adalah strategi yang diterapkan oleh
pemasar untuk membuat pelanggan sadar akan keberadaan produk
atau mereknya.
d. Price (Harga)

Harga merupakan satu di antara elemen terpenting dalam


marketing mix. Harga adalah nilai yang akan didapatkan sebagai
pengganti produk.
f. People (Orang)
People atau aspek orang yang dimaksud bukan hanya konsumen
saja. Namun, seluruh sumber daya manusai (SDM) yang terlibat,
termasuk pekerja hingga tim bisnis. Khusus untuk aspek ini sangat
penting untuk diperhatikan.
g. Process (Proses)
Aspek proses merupakan gabungan dari keseluruhan aktivitas.
Seluruh aktivitas tersebut berhubungan dengan produk yang
dihasilkan serta disampaikan kepada konsumen.

h. Physical Evidence (Bukti Fisik)


Bukti fisik yaitu semua perangkat yang digunakan sebagai
pendukung berjalannya sebuah bisnis.

- Tujuan Marketing Mix


a. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
Direct marketing adalah suatu bentuk sistem pemasaran
interaktif yang dapat digunakan satu atau lebih media iklan untuk
menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat diukur pada
suatu lokasi.
b. Advertising (Periklanan)
Periklanan merupakan satu di antara bentuk kegiatan penting
dalam melakukannya marketing mix. Tujuan utama dari periklanan
ini adalah untuk memberikan informasi tentang produk barang
maupun jasa kepada target konsumen agar mampu meningkatkan
penjualan.
c. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Kumpulan berbagai alat intensif yang dirancang untuk mendorong
pembelian suatu barang atau jasa.

d. Fungsi Distribusi Fisik


Distribusi fisik suatu produk dapat dilakukan dengan cara
mengangkut dan menyimpan produk.
e. Fungsi Pertukaran
Konsumen dapat membeli produk yang berasal dari produsen, baik
itu dengan menukar uang dengan produk atau melakukan
pertukaran produk dengan produk untuk digunakan sendiri atau
untuk dijual kembali.
f. Fungsi Perantara
Marketing mix merupakan media perantara untuk menyampaikan
produk dari produsen kepada konsumen yang menghubungkan
aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Manfaat Marketing
Mix
g. Mampu Menganalisis Keuangan
Pebisnis harus mengetahui bagaimana arus biaya dan pendapatan
sesuai dengan situasi yang terjadi.
h. Alokasi Sumber Daya yang Bijaksana
Sumber daya biasanya bersifat terbatas sehingga harus digunakan
seefektif mungkin.
i. Memfasilitasi Proses Komunikasi
Mampu mengalokasikan dalam bentuk tanggung jawab untuk tiap
bagian divisi dengan tugas masing-masing yang telah ditentukan.
j. Menyederhanakan
Konsep ini dapat menyederhanakan dan menyatukan berbagai
macam bentuk kegiatan pemasaran menjadi satu sehingga bagian
pemasaran lebih mudah untuk dilakukan dan dikelola.
k. Alokasi Tanggung Jawab
Bisnis membutuhkan tim yang solid, akan tetapi pebisnis perlu
mengalokasikan tanggung jawab kepada tiap orang sesuai tugas
dan kemampuan yang dimiliki.
Segmentasi pasar adalah pembagian sebuah pasar menjadi suatu
kelompok pembeli yang berbeda. Tujuannya untuk membentuk
kelompok pasar yang homogen, sehingga di dalam pasar tersebut
dapat ditargetkan untuk memasarkan sebuah produk tertentu yang
sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan karakteristik pembeli.

Anda mungkin juga menyukai