NIM : 2205056131
Kelas : Manajemen D3
Resume materi fiqih muamalah kontemporer
AL-UQUD AL-MURAKKABAH
Pengertian Multi Akad
Akad berasal dari bahasa Arab berarti menghubungkan, menjalin, membangun, dan
penentangnya melepaskan. Secara terminologi, akad artinya untuk membuat atau mengikat
kontrak menyebabkan munculnya kewajiban. Sedangkan Multi dalam bahasa Indonesia ialah
banyak (lebih dari satu) dan beberapa Multi akad artinya persetujuan dalam bahasa Indonesia
beberapa atau beberapa akad lebih dari satu. Namun menurut konsep fiqh, kata multi akad
adalah terjemahan dari kata Arab al - Uqud Al-Murakkabah Yang artinya kontrak ganda. (Al-
Uqud al-murakkabah terdiri dari dua kata Aluqud (Jamak dari aqd) dan Al-Murakkabah.
Diucapkan dengan cara al-murakkabah (murakkab) etimologi al-jam'u (mashdar) yang
artinya memungut atau mengumpulkan Kata Murakab sendiri berasal dari "Rakkaba-
yurakkibu-tarkiban" yang berarti menghitung sesuatu tentang sesuatu yang lain kalau begitu
total, sebagian dan sebagian lagi lebih rendah sementara itu Murakkab menurut pengertian
para ulama Fiqh meliputi beberapa konsep termasuk yang pertama berarti kumpulan dari
beberapa hal yang disebut di bawah satu nama. Seseorang membuat beberapa hal menjadi
satu hal (satu nama) dikabarkan akan bergabung (tarkîb), keduanya berarti sesuatu yang
dipersiapkan dari dua bagian atau lebih, secara berbeda sesuatu yang sederhana
(tunggal/basîth) yang tidak ada bagian, cara ketiga untuk menaruh sesuatu pada orang lain
atau menghubungkan satu hal dengan hal lainnya.
Penerapan Multi Akad di Perbankan Syariah dan Hukumnya
Model Akad Tunggal
Akad tunggal yaitu hanya terdapat satu akad dalam sebuah transaksi. Misalnya seperti jual
beli, sewa menyewa, kerja sama (syirkah), salam, dll. Fatwa DSN menggunakan 16 akad
yaitu terdiri dari wadi’ah, mudharabah, murabahah, salam, istishna’, musyarakah, ijirah,
wakalah, kafalah, hawalah, qardh, hibah, rahn, sharf, ju’alah, dan bay’. Sedangkan satu akad
yang digunakan antara dua pihak yaitu: klien dan institusi keuangan Islam. Tabungan
Wadiah adalah produk perbankan syariah yang digunakan akad tunggal. Nasabah sebagai
penyimpan dan bank syariah sebagai penerima simpanan. Produk pembiayaan Ijarah juga
mencakup akad tunggal. Perbankan syariah mempunyai peran yang perlu dimainkan sebagai
penyewa dan pelanggan sebagai penyewa.
Model Akad Berganda
Beberapa perjanjian adalah tergabungnya beberapa akad dalam satu transaksi, misal
diterapkan dalam keuangan syariah modern dan ketentuan kontrak dari kontrak lainnya.
Beberapa yang termasuk dalam kategori akad berganda yaitu murabahah, letter of credit
syariah, kertu syariah, mudharabah musytarakah, dan musyarakah mutanaqishah.
Yang digunakan perbankan syariah dalam kombinasi akad ini Lembaga perbankan syariah
mempunyai peran yang perlu dimainkan sebagai mudhârib untuk dana diberikan oleh
pelanggan (as Syahid Al-Mâl) termasuk modal yang dapat diinvestasikan kepada pihak ketiga
Perbankan selain Mudharib, Syariah juga bekerja, misal shâhib al-mâl Pihaknya adalah
nasabah, bank Manajer syariah dan dana. Dalam kontrak Perbankan Islam bisa Manfaat
ganda seperti Mudhârib dan Shâhib Al-Mal. Perbankan syariah juga mencakup hal ini malu
pada (Shâhib Al-Mâl) Jika itu terjadi kegagalan bisnis.
Model Akad Berbilang (Muta’addidah)
Beberapa akad (muta'addidah) merupakan akad terdiri dari beberapa istilah, konvensi, faktor,
harga, barang, dll.) Dua akad atau lebih yang. dikonsolidasi di toko yang sama, tetapi secara
terpisah satu akad dengan akad lainnya disertakan beberapa kategori akad berbilang.
Fatwa MUI
Fatwa DSN-MUI mengesahkan Nomor 71 dan 72 tahun 2008. Fatwa No. 71 berisikan
tentang akad sale and lease back, sedangkan fatwa No. 72 berisikan tentang pengaturan
SBSN Ijarah sale and lease back.yang dimaksud dengan sale and lease back yaitu jual beli
suatu aset, setelah itu sang pembeli menyewakan aset tersebut kepada sang penjual (DSN
dan BI, 2006 : 195) akad yang digunakan merupakan akad jual beli dan sewa. Dalam dua
akad tersebut kedua belah pihak telah berjanji untuk menjual dan membeli kembali produk
yang dijual. Akad jual beli dan akad sewa dilakukan secara terpisah. Hal ini dilakukan untuk
menghindari jual beli ganda atau biasa disebut jual beli inah yang dilarang oleh mayoritas
ulama dimana dalam jual beli inah ini dilakukan dengan pihak pertama menjual kepada pihak
kedua dengan harga tertentu, kemudian pihak kedua menjual kepada pihak pertama dengan
harga yang berbeda bisa dengan harga lebih tinggi atau harga lebih rendah.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan mengubah akad termasuk bagian dari ijtihâd agar kesepakatan-
kesepakatan yang terkandung dalam fiqih dapat terpenuhi dan diterapkan pada transaksi
modern. Kita dapat perubahan akad harus didasarkan pada keabsahan setiap akad siapa yang
melakukannya. Memodifikasi akad diperbolehkan apabila masih memperhatikan batasan
yang ditetapkan hadits dan dapat memenuhi rukun dan syarat akad, maka dari itu akad tidak
diperbolehkan berbaur menjadi satu. Hukum multi akad adalah boleh asalkan tidak
menimbulkan riba.
KOPERASI SYARIAH
Pengertian
Koperasi Syariah adalah Koperasi yang didirikan, dikelola dan menjalankan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah.
Pendirian
Konsep pendirian Koperasi Syariah pada dasarnya menggunakan konsep Syirkah
Mufawadhoh yakni sebuah usaha yang didirikan secara bersama-sama oleh dua orang atau
lebih, masing- masing memberikan kontribusi dana dalam porsi yang sama besar dan
berpartisipasi dalam kerja dengan bobot yang sama pula.
Hukum dalam Islam
Penetapan hukum koperasi dapat dipertimbangkan melalui kaidah Ushul al Fiqh, dimana
hukum Islam mengijinkan kepentingan masyarakat atau kesejahteraan bersama melalui
prinsip istislah atau al mashlaha. Ini berarti ekonomi Islam harus memberi prioritas pada
kesejahteraan bersama yang merupakan kepentingan masyarakat dan jika menyoroti fungsi
koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat dan alat
pendemokrasian ekonomi, maka prinsip istislah dipenuhi oleh koperasi.
Spiritualisasi Badan Hukum dan Bisnis Koperasi
Agama, dalam teori etika ini, merupakan sumber yang dapat dijadikan sebagai pedoman
untuk mengetahui atau membedakan yang baik dari yang buruk dan yang benar dari yang
salah. Mengapa agama dijadikan sumber nilai? Karena hanya Tuhanlah yang memiliki
otoritas tertinggi dalam menetapkan nilai-nilai yang baik dan yang benar. Jadi, dimensi
spiritualitas dalam etika dan agama saling berkaitan.
Pedoman Pendirian
Koperasi Syariah boleh didirikandan dioperasikan dengan syarat tunduk dan patuh pada
ketentuan(dhawabith) dan batasan(hudud) yang terdapat dalam Fatwa DSN/MUI No 141yang
berisi :
Akad pendirian menggunakan akan syirkah
Pendirian tidak melanggar UU dan prissip Sayriah
Modal Usaha berupa Nuqud
Penaksiran Barang harus diketahui Nilainya
Anggota koperasi menyepakit perjanjian Koperasi
Ketentuan Kelembagaan
Seluruh anggota ditetapkan dalam rapat anggota
Pengurus wajib berusaha yang tidak bertentangan dengan syariah
Kerugian Koperasi merupakan tanggung jawab Bersama
Apabila anggota berhenti, maka dizinkan untuk mengambil modal
Akad anggota sudah ditentukan menurut syaria
Perspektih Fiqh
Jika ditilik ke dalam khazanah fiqih Islam kontemporer, akan kita jumpai berbagai silang
pendapat di kalangan para pemikir Islam dalam menentu kan hukum asuransi ini. Ada yang
mengatakan bahwa asuransi itu hukumnya haram secara mutlak dengan dasar bahwa di dalam
akad asuransi terdapat unsur riba, dan riba jelas-jelas dilarang oleh agama. Ada pula yang ber
pendapat bahwa asuransi termasuk perkara syubhat, dengan alasan tidak ada yang secara
tegas menunjukkan hukumnya, halal atau haram. Selain itu, ada pula ulama yang
membolehkan sebagaian bentuk asuransi dan mengharamkan sebagian lainnya, karena
menurut mereka asuransi termasuk ke dalam kategori muamalah yang mengandung manfaat.