Anda di halaman 1dari 11

RUANG KOLABORASI TOPIK 3

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Anggota Kelompok 1;
Aren Belva Lamuba
Bella Putri Trisna
Cucu Wahyuni
Devi Permata Sari
Diah Wulandari
PROFIL GURU PENGGERAK

Menjadi seorang guru penggerak merupakan


panggilan hati
Senang belajar dan mencari banyak pengalaman
(pembelajar sepanjang hayat)
Terinspirasi dari slogan guru penggerak
(tergerak, bergerak, meggerakkan)
Nova Irmalisa, S.Pd., SD
Guru penggerak SDN 173 Palembang
PERSPEKTIF GURU PENGGERAK
Sebagai seorang guru penggerak, Bu Nova menyebutkan
bahwa guru juga ibaratnya seperti seorang murid. Selama
menjadi seorang pendidik, maka harus senantiasa belajar
dan terus belajar (sepanjang hayat) seperti filosofi dari Ki
Hadjar Dewantara. Alasan yang mendasari Bu Wiwin menjadi
seorang guru penggerak karena mengikuti panggilan hati.
Hal tersebut sesuai dengan slogan guru penggerak yang
berarti dari hati kemudian tergerak, bergerak dan
menggerakkan.
PERSPEKTIF GURU PENGGERAK
Sebelum menjadi guru penggerak, Bu Nova memiliki pola pikir jika guru
hanya bertindak sebagai sosok yang membagikan ilmu kepada siswa
(transfer knowledge). Pada saat mengajar Bu Nova belum
memperhatikan hasil pembelajaran peseta didik di kelas. Namun,
setelah mengikuti program guru penggerak pola pikirnya mulai
berubah. Pada modul 2.1 itu kebetulan terdapat materi pembelajaran
diferensiasi. Akhirnya, setelah memahami pembelajaran diferensiasi
beliau memiliki pemahaman baru bahwa dalam kegiatan pembelajaran
juga melibatkan aspek sosial emosional (KSE-Kognitif, Sosial,
Emosional).
DEFINISI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Pembelajaran yang bertujuan untuk


mengembangkan potensi peserta didik. Mulai dari
kesiapan belajar, minat peserta didik hingga profil
peserta didik terjadi sesuai bakat dan minat yang
dimiliki oleh peserta didik. Setiap peserta didik
memiliki karakter yang unik yang terbentuk oleh
kodrat zaman dan kodral alam.
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

1. Diefernsiasi konten/materi: guru membedakan materi


sesuai dengan profil/gaya belajar siswa (visual, audio. dan
kinestetik)
2. Diferensiasi prases: guru melakukan pembagian kelompok
secara heterogen sehingga memungkinkan kolaborasi
dalam pembagian tugas secara merata
3. Diferensiasi produk/hasil: guru membebaskan siswa
membuat alat peraga, laporan (hardfile/softfile)
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Ketika mengikuti program guru penggerak, Bu Nova


mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi
dengan menggunakan strategi PBL don PjBL.
Implementasinya Bu Nova menerapkan diferensiasi
materi/konten, diferensiasi prases, dan diferensiasi
produk/hasil.
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Ketika mengikuti program guru penggerak, Bu Nova


mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi
dengan menggunakan strategi PBL don PjBL.
Implementasinya Bu Nova menerapkan diferensiasi
materi/konten, diferensiasi prases, dan diferensiasi
produk/hasil.
MANFAAT PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Pembelajaran berdiferensiasi dianggap mampu
mengakomodir kompetensi peserta didik sesuai bakat
minat yang ada.
Pembelajaran yang berpusat pada siswa sesuai
dengan filosofi Ki Hajar Dewantara. Proses
pembelajaran menjadi lebih aktif.
Membentuk karakter dan soft skill peserta didik.
Mengevaluasi kendala yang terjadi pada peserta didik.
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, Ibu Nova
rutin melakukan kegiatan refleksi pembelajaran dan
umpan balik sebagai hasil evaluasi/perbaikan diri dan
untuk mengetahui ketercapaian siswa mengenai
tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai