Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH DOSEN

Takhthith Ta'lim al- Lughah Dr. Inna Muthmainnah, MA


al-Arrabiyyah

RANAH TUJUAN KOGNITIF


Oleh Kelompok : 9

Reza Imani Sholeha : 210101020464


Rifatunnisa Azzahra : 210101020851

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
BANJARMASIN
2022

1
PENDAHULUAN

Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu tassein yang artinya
mengklasifikasi dan nomos yang artinya aturan. Maka Taksonomi artinya hierarkhi
klasifikasi atas prinsip dasar atau aturan.1

Taksonomi ialah klasifikasi atau pengelompokan benda menurut ciri-ciri tertentu.


Taksonomi dalam ranah pendidikan, digunakan untuk klasifikasi tujuan instruksional; ada
yang menamainya dengan tujuan pembelajaran, tujuan penampilan, atau sasaran belajar, yang
dikelompokkan dalam tiga klasifikasi umum atau ranah (domain), yaitu: (1) ranah kognitif,
terkait dengan tujuan belajar yang berorientasi pada kemampuan berpikir; (2) ranah afektif
terkait dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati); dan (3) ranah psikomotor
(berorientasi pada keterampilan motorik atau penggunaan otot kerangka). Saat ini dikenal
berbagai macam taksonomi tujuan instruksional yang dinamai menurut penciptanya,
misalnya: Bloom; Merill dan Gagne (kognitif); Krathwohl, Martin & Briggs, dan Gagne
(afektif); dan Dave, Simpson dan Gagne (psikomotor).2

Taksonomi Bloom ialah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan skills mulai dari
taraf yang rendah sampai yang tinggi. Tentunya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi,
tingkat yang rendah harus dipenuhi lebih dulu.3

Taksonomi Bloom ranah kognitif adalah salah satu kerangka dasar untuk
pengkategorian tujuan-tujuan pendidikan, penyusunan tes, dan kurikulum. Tingkatan
taksonomi Bloom yakni: (1) pengetahuan (knowledge); (2) pemahaman (comprehension); (3)
penerapan (application); (4) analisis (analysis); (5) sintesis (synthesis); dan (6) evaluasi
(evaluation). Tingkatan-tingkatan dalam taksonomi tersebut telah digunakan hampir setengah
abad sebagai dasar untuk penyusunan tujuan-tujuan pendidikan, penyusunan tes dan
kurikulum.4

1
Retno Utari, Widyaiswara Madya, K. N. P. K., "Taksonomi Bloom", Jurnal: Pusdiklat KNPK, Vol.
766, No. 1, 2011, h. 1.
2
Imam Gunawan, Anggarini Retno P., "Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif: Kerangka Landasan
Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian", Premiere educandum: jurnal pendidikan dasar dan
pembelajaran, Vol 2, No. 02, 2012, h. 99.
3
Retno Utari, Widyaiswara Madya, K. N. P. K., "Taksonomi Bloom", Jurnal: Pusdiklat KNPK, Vol.
766, No. 1, 2011, h. 2.
4
Imam Gunawan, Anggarini Retno P., "Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif: Kerangka Landasan
Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian", Premiere educandum: jurnal pendidikan dasar dan
pembelajaran, Vol 2, No. 02, 2012, h. 98.

2
PEMBAHASAN

1. Pengertian Tujuan Ranah Kognitif

Aspek, ranah atau domain kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).
Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.
Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terendah
sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang dimaksud adalah (1)
pengetahuan, hafalan, ingatan (knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3) penerapan
(application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis (synthesis), dan (6) penilaian (evaluation).
Keenam tingkatan berpikir kognitif tersebut bersifat hirarkis dan juga tumpang tindih, artinya
jenjang berpikir yang berada pada tingkat yang lebih tinggi mensyaratkan dikuasainya
jenjang berpikir yang berada di bawahnya. Berikut ini penjelasan mengenai keenam jenjang
kognitif tersebut:

2. Macam-macam tingkatan ranah kognitif


a. Pengetahuan (Knowledge ) / C – 1
Pengetahuan merupakan kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat
ulang (recall) atau mengenali ulang perihal nama, istilah, ide, gejala, rumus-
rumus, dan lain-lain, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.
Pengetahuan atau ingatan ini adalah taraf berpikir yg paling rendah.
Salah satu contoh hasil belajar kognitif pada jenjang pengetahuan adalah
siswa dapat menghafal dhamir atau kata ganti pada bahasa Arab. Kemampuan
mengingat sejumlah dhamir bahasa Arab ini belum tentu faham dan dapat
mengaplikasikannya dalam berbahasa Arab. contoh lainnya ialah (1) peserta didik
dapat mengingat nama-nama tokoh yang terdapat pada teks bacaan berbahasa
Arab, (2) peserta didik dapat menjelaskan pengertian mubtada atau khobar, (3)
peserta didik dapat menerjemahkan sejumlah mufradat yang terdapat dalam teks
bacaan berbahasa Arab, dan lain-lain.
Agar diperoleh gambaran yang sesuai serta lebih detail mengenai rumusan
hasil belajar kognitif yang termasuk pada tataran pengetahuan, maka perlu
diidentifikasi beberapa kata kerja operasionalnya. kata kerja opersional ini akan
memudahkan pihak pengajar dalam melakukan pengukuran dengan menghasilkan
soal tes yang sesuai. ini dia daftar kata kerja operasional yang termasuk dalam
domain kognitif pada taraf pengetahuan, yatu: menghafal, mengidentifikasi,

3
memberi nama pada, menyusun daftar, menggarisbawahi, menjodohkan,
menyebutkan, mengingat kembali, menunjukkan, memilih, memberikan definisi,
menyatakan, serta lain-lain.5
b. Pemahaman (Comprehension) / C – 2
Pemahaman bersangkutan dengan inti dari sesuatu, adalah suatu bentuk
pengertian atau pemahaman yang mengakibatkan seseorang mengetahui apa yang
sedang dibicarakan, serta bisa memakai bahan atau ide yang sedang dibicarakan
tersebut tanpa harus menghubungkannya menggunakan bahan lain. Pemahaman
dibedakan menjadi tiga, yakni: (1) penerjemahan (translasi) yaitu kemampuan
untuk memahami suatu inspirasi yang dinyatakan dengan cara lain dari
pernyataan awal yang dikenal sebelumnya; (2) penafsiran (interpretasi) yaitu
penjelasan atau rangkuman atas suatu pembicaraan, contohnya menafsirkan
macam-macam data sosial yang direkam, diubah, atau disusun dalam bentuk lain
seperti grafik, tabel, diagram; (3) ekstrapolasi yaitu meluaskan kecondongan
melampaui datanya untuk mengetahui pengaruh sesuai dengan keadaan suatu
fenomena pada awalnya, contohnya membentuk pernyataan-pernyataan yang
eksplisit (gambling atau tidak berbeli-belit) untuk menyikapi kesimpulan atau
konklusi dalam suatu karya sastra.6
Beberapa contoh hasil belajar ranah kognitif di jenjang pemahaman ialah:
(1) peserta didik dapat menyimpulkan kembali isi bacaan berbahasa Arab dengan
lancar dan jelas, (2) peserta didik dapat menjawab pertanyaan perihal teks bacaan
memakai bahasanya sendiri, (3) peserta didik dapat merespon perintah pengajar
yang disampaikan dalam bahasa Arab, (4) peserta didik dapat menerjemahkan
kalimat pendek dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, dan lain-lain.
Untuk memperoleh ilustrasi yang memadai serta lebih detail mengenai
rumusan hasil belajar kognitif yang termasuk pada tataran pemahaman, maka
perlu beberapa kata kerja operasionalnya. kata kerja opersional ini akan
memudahkan pihak pengajar pada melakukan pengukuran dengan membentuk
soal tes yang sesuai. berikut ini daftar kata kerja operasional yang termasuk pada
ranah kognitif di taraf pemahaman, yatu: merumuskan, menyebutkan,

5
Abdul Munip, Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab. (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017), h. 32.
6
Imam Gunawan, Anggarini Retno P., "Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif: Kerangka Landasan
Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian", Premiere educandum: jurnal pendidikan dasar dan
pembelajaran, Vol 2, No. 02, 2012, h. 101.

4
menguaraikan, mengambarkan, mengganti, memberi model, menyadur,
meramalkan, menyimpulkan, memperkirakan, mengambarkan, dan lain-lain.7
c. Penerapan (Application) / C – 3
Pada taraf ini, seseorang mempunyai kemampuan untuk mengaplikasikan
ide, mekanisme, metode, rumus, teori, prinsip di dalam segala kondisi. Penerapan
atau pengaplikasian ini ialah taraf berpikir yang setingkat lebih tinggi daripada
pemahaman.8
Beberapa contoh hasil belajar kognitif tingkat aplikasi adalah: (1) peserta
didik dapat mengolah contoh kalimat dalam bahasa Arab sesuai dengan pola
kalimat yang telah diajarkan, (2) peserta didik dapat mempraktekkan hiwar sesuai
dengan contoh yang telah diberikan, (3) dan lain-lain.
Agar memperoleh ilustrasi yang sesui dan lebih rinci mengenai rumusan
hasil belajar kognitif yang termasuk dalam tataran penerapan, maka perlu
diidentifikasi beberapa kata kerja operasionalnya. Kata kerja opersional ini akan
memudahkan pengajar dalam melakukan pengukuran dengan mengolah soal tes
yang tepat. Berikut ini daftar kata kerja operasional yang termasuk dalam ranah
kognitif pada tingkat penerapan, yatu: menghitung, mendemonstrasikan,
membuktikan, memperhitungkan, menghubungkan, memperhitungkan,
menghasilkan, menunjukkan, melengkapi, menyesuaikan, menyediakan,
menemukan, dan lain-lain.9
d. Analisis (Analysis) / C – 4
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk mendetailkan atau
menguraikan suatu bahan atau kondisi menurut bagian-bagian yang lebih kecil
dan dapat memahami hubungan di antara bagian-bagian tersebut. Tingkat berpikir
analisis adalah setaraf lebih tinggi daripada taraf berpikir aplikasi. Maksudnya,
seseorang yang mampu berpikir analisis, berarti dia mampu memahami,
mengingat, dan mengaplikasikan sesuatu yang sedang dianalisis.
Contoh hasil belajar analisis ialah: (1) Peserta didik mampu
mengidentifikasi struktur kalimat seperti subjek, predikat, objek dan lain-lain yang

7
Abdul Munip, Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab. (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017), h. 33.
8
Imam Gunawan, Anggarini Retno P., "Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif: Kerangka Landasan
Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian", Premiere educandum: jurnal pendidikan dasar dan
pembelajaran, Vol 2, No. 02, 2012, h. 101.
9
Abdul Munip, Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab. (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017), h. 34.

5
terdapat dalam teks bacaan berbahasa Arab. (2) Peserta didik mampu
menyebutkan gagasan utama dalam paragraf berbahasa Arab. (3) Peserta didik
mampu menjelaskan proses perubahan bentuk kata, atau menguraikan asal usul
kata bahasa Arab, (4) Peserta didik mampu membagi paragraf berbahasa Arab ke
dalam gagasan utama dan gagasan penjelas, dan lain-lain.
Kata kerja operasional yang menggambarkan kemampuan kognitif taraf
analisis antara lain: menyisihkan, membandingkan, memisahkan,
mempertentangkan, membagi, menerima, membuat diagram/skema, menunjukkan
hubungan, menguraikan sebab, dan lain-lain.10
e. Sintesis (Synthesis) / C – 5
Sintesis adalah kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses
berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses berpikir yang menyatukan
elemen-elemen atau unsur-unsur secara logis, sehingga bertransformasi menjadi
suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru. Tingkat berpikir sintesis
kedudukannya setaraf lebih tinggi daripada taraf berpikir analisis.
Contoh hasil belajar kognitif pada tingkat sintesis adalah: (1) Peserta didik
mampu menyusun mufradat-mufradat yang tidak sistematis menjadi kalimat
dalam bahasa Arab yang benar. (2) Peserta didik mampu menulis karangan dalam
bahasa Arab tentang pentingnya agama dalam kehidupan. Dalam karangannya
tersebut, peserta didik juga dapat menyampaikan secara jelas ide-idenya sendiri
atau orang lain, data-data atau informasi lain yang mendukung pentingnya agama.
(3) Peserta didik mampu menyusun karangan yang berupa narasi, deskripsi,
persuasi dan argumentasi dalam bahasa Arab, (4) Peserta didik mampu
menyimpulkan isi bacaan dalam bahasa Arab, dan lain-lain.
Kata kerja operasional yang menggambarkan kemampuan kognitif taraf
sintesis diantaranya: mengarang, mendesain, mengkombinasikan, menciptakan,
mengatur, menyusun kembali, menyimpulkan, merangkaikan, menghubungkan
antar elemen, merancang, membuat pola, dan lain-lain.11
f. Evaluasi (Evaluation) / C – 6
Penilaian atau evaluasi merupakan tingkat berpikir paling tinggi dalam
ranah kognitif menurut taksonomi Bloom. Penilaian atau evaluasi adalah
kemampuan untuk mengolah pertimbangan terhadap suatu keadaan, nilai, atau

10
Ibid, h. 35.
11
Ibid, h. 35.

6
gagasan. Contohya, apabila seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka dia
akan sanggup memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan acuan-acuan atau
kriteria yang ada. Seorang yang dapat berpikir pada tingkat evaluatif ditandai
dengan kemampuannya berpikir secara objektif mengenai suatu hal, karena bisa
mengungkapkan kelebihan dan kelemahan hal tersebut.
Contoh hasil belajar kognitif tingkat evaluasi adalah: (1) Peserta didik dapat
membandingkan dua contoh kalimat dalam bahasa Arab dari aspek strukturnya.
(2) Peserta didik dapat mengkritik kekeliruan gramatika yang terdapat dalam teks
berbahasa Arab. (3) Peserta didik dapat mengkoreksi kekeliruan hasil terjemahan
kalimat dari bahasa Arab. (4) Peserta didik dapat memberikan saran tentang
pemilihan mufradat yang tepat yang digunakan dalam kalimat bahasa Arab.
Beberapa kata kerja opersional yang menggambarkan taraf berpikir evaluasi
antara lain: membuktikan, menafsirkan, membahas, mendiskusikan, mendukung,
menolak, membandingkan, menyimpulkan, mengkritik, memberikan argumentasi,
mengevaluasi, melukiskan, membedakan, mengidentifikasi kelebihan dan
kelemahan, dan lain-lain.12

Keenam jenjang tingkat berpikir kognitif ini bersifat kontinum dan overlap atau
tumpang tindih, yaitu berpikir yang lebih tinggi meliputi tingkat berpikir yang ada di
bawahnya. Sangat mungkin ada kata kerja operasional tertentu yang dapat digunakan untuk
menunjukkan beberapa tingkatan berpikir kognitif sekaligus, yang membedakannya hanyalah
keterangan dan kualifikasi yang mengiringinya. Sebagai contoh, kata kerja “menjelaskan”
bisa digunakan untuk mengukur tingkatan kognitif pemahaman, analisis, sintesis maupun
evaluasi. Lihat contoh-contoh berikut:

1. Peserta didik mampu menerangkan isi ringkas bacaan dengan memakai redaksi kalimat
sendiri (pemahaman)
2. Peserta didik mampu menerangkan penyebab terjadinya perubahan makna kata atau
mufradat dalam berbahasa (analisis)
3. Peserta didik mampu menerangkan kesimpulan sendiri dari berbagai pendapat yang
dikemukakan dalam teks bernahasa Arab (sintesis)
4. Peserta didik mampu menerangkan kesalahan gramatika yang terdapat dalam teks
berbahasa Arab (evaluasi)

12
Ibid, h. 35-36.

7
Untuk mempermudah mencari kata kerja operasional yang mengindikasikan ranah kognitif,
berikut ini dikemukakan tabelnya.13

Taksonomi Bloom ranah kognitif berturut-turut dari yang paling sederhana sampai
yang paling kompleks diilustrasikan seperti pada gambar berikut.14

13
Ibid, h. 36-37.
14
Imam Gunawan, Anggarini Retno P., "Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif: Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian", Premiere educandum: jurnal pendidikan dasar dan pembelajaran,
Vol 2, No. 02, 2012, h. 102.

8
9
Kesimpulan

Taksonomi adalah klasifikasi atas prinsip dasar tertentu. Taksonomi dalam


ranah pendidikan, dikelompokkan dalam 3 klasifikasi umum, yaitu: ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

Aspek ranah kognitif adalah ranah yang meliputi kegiatan otak. Menurut
Bloom, segala upaya yang menyangkut otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.
Dalam ranah kognitif tersebut terdapat enam tingkatan proses berpikir, yaitu; (1)
Pengetahuan (Knowledge), yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat ulang. (2)
Pemahaman (Comprehension), yaitu dapat memahami dan menyimpulkan apa yang
disampaikan. (3) Penerapan (Application), yaitu seseorang mampu mengaplikasikan
ide, mekanisme, teori atau prinsip disegala kondisi. (4) Analisis (Analysis), yaitu
kemampuan seaeorang untuk merincikan, menguraikan, menghubungkan suatu bahan.
(5) Sintesis (Synthesis), yaitu suatu proses berpikir yang menyatukan elemen-elemen
atau unsur-unsur secara logis, sehingga bertransformasi menjadi suatu pola yang
berstruktur atau berbentuk pola baru. (6) Evaluasi (Evaluation), yaitu kemampuan
untuk mengolah pertimbangan terhadap suatu keadaan, nilai, atau gagasan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Utari, R., Madya, W., & Pusdiklat, K. N. P. K. (2011). Taksonomi bloom. Jurnal: Pusdiklat
KNPK, 766(1), 1-7.

Gunawan, I., & Palupi, A. R. (2016). Taksonomi Bloom–revisi ranah kognitif: kerangka
landasan untuk pembelajaran, pengajaran, dan penilaian. Premiere educandum: jurnal
pendidikan dasar dan pembelajaran, 2(02).

Munip, Adidaya. (2017). Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai