Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENILITIAN

3.1 RANCANGAN STUDI KASUS

Karya tulis ilmiahini merupakan studi kasus dengan metode diskritif,

menurut Sugiyono deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penilitian tetapi tidak membuat

kesimpulan yang lebih luas. (sugiyono, 2015: 21).

Studi kasus adalah studi yang dilakukan dengan cara mengkaji suatu

permasalahan, melalui suatu proses yang terdiri dari unit tunggal. Meskipun

di dalam studi kasus ini yang diteliti hanya berbentuk unit tunggal namun

dianalisis secara mendalam (Notoatmojo,2010).

3.2 SUBYEK STUDI KASUS

Merupakan orang yang akan dijadikan subyek untukdilakukan studi

kasus (Notoatmojo,2010). Penulis melakukan penilitian pada hipertensi

dengan Nyeri Akut b.d Meningkatnya Tekanan Vaskuker Serebral dan

Iskemia. Di Jln. Palapa.

3.3 FUKOS STUDI

Melakukan penelitian pada Ny. A. R Yang berada di jln. Palapa yang

mengalami hipertensi Nyeri Akut b.d Meningkatnya Tekanan Vaskuker

Serebral dan Iskemia. Di jln. Palapa tanggal 19 s/d 21 oktober 2020

36
3.4 DEFINISI OPERASIONAL

Studikasus asuhan keperawatan yaitu :

1. Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik

sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg.

Hipertensi tidak hanya berisiko tinggi mendeita penyakit jantung,

tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit syaraf, ginjal,

dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin

besarnya resikonya. (sylvia A. Price)

1.1. TEMPAT DAN WAKTU

Waktu studi kasus adalah jangka waktu yang dibutuhkan menulis

untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan ( Budiarto, 2003).

Pengambilan kasus ini di jln.palapa pada tanggal 19 s/d 21 oktober 2020

1.2. PENGUMPULAN DATA

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah

sebagai berikut :

1.2.1. Wawancara

Dengan melakukan tanya jawab langsung dengan klien dan

keluarga untuk mendapatkan informasi secara pasti tentang keadaan

klien, yaitu keadaan/masalah klien saat ini.Selain itu wawancara

dapat mempererat hubungan perawat dengan klienNy. A. R. untuk

memperlancar pelasanakan asuhan keperawatan.

1.2.2. Observasi

37
Teknik ini digunakan secara langsung untuk mengenali,

mengamati dan memperoleh data tentang kesehatan klien serta

berbagai masalah yang timbul pada klien Ny. A. R. dengan penyakit

Hipertensi.

1. Pemeriksaan fisik

Dengan melakukan pengkajian secara langsung untuk

mendapatkan tanda dan gejala yang merupakan data lanjut guna

menyusun diagnosa keperawatan dan merencanakan tindakan

selanjutnya yaitu:

a. Inpeksi yaitu : memeriksa dengan cara melihat kondisi klien

secara keseluruhan.

b. Palpasi yaitu : memeriksa dengan cara meraba bagian tubuh

klien dari kepala hingga kaki untuk menentukan

gangguan/kelainan.

c. Auskultasi yaitu: memeriksa dengan cara mendengarkan bunyi

(paru, jantung, abdomen dll) melalui stetoskop/alat pendengar

yang lainnya

d. Perkusi yaitu : dengan mengetuk daerah torak dan abdomen.

1). Pemeriksaan penunjang

a). Pemeriksaan laboratorium yaitu memeriksa darah, urine


ataupun yang lainnya untuk mengetahui adanya kelainan pada
tubuh klien baik bakteri, virusatau tidak norml berhubungan
dengan penyakit yang diderita

38
b). Pemeriksaan rontegen yaitu memeriksa tubuh bagian dalam
dengan menggunakan sinar x.

3.5 DATA PENGKAJIAN

Data yang disajikan adalah terdiri dari :

DS ( data subjek) adalah data yang didapati dari keterangan klien, keluarga

klien atau dari orang yang mengantar klien

DO ( data objek) adalah data yang didapati saat kita melakukan tindakan

dan observas.

Data yang telah diolah selanjutnya disusun dan disajikan dalam bentuk tabel

dan penulisan secara deskriptif kemudian dilakukan pembahasan dengan

menggunakan keputusan yang ada.

3.6 ETIKA STUDI KASUS

Dalam melakukan studi kasus, penulis mendapat rekomendasi atau ijin

dari ketua program studi D-III Keperawatan kabupaten kepulauan yapen

kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Serui untuk mendapat

persetujuan praktek asuhan keperawatan dengan menekan etika penelitian

yaitu :

1. Informedconcent

Tujuan adalah sebyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian

serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek

tersedia diteliti maka harus mendatangani lembat persetujuan. Jika

subyek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan

tetap menghargai haknya.

2. Anomini (inisial/tanpa nama)

39
Untuk menjaga kerahasian indentitas subyek, peniliti tidak akan

mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data yang diisi

oleh subyek. Lembar tersebut hanya diberi nama inisial atau nomor

kode tertentu

a. Confidentiality (rahasia)

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh

peneliti.

b. Beneficience (berbuat baik)

Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik

dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau kesehatan.

c. Juctice (keadilan)

Nilai ini direfleksikan dalam praktek professional ketika perawat

bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum. Standar praktek dan

keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan

kesehatan.

d. Non maleficience (tidak merugikan)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahay/cedera fisik maupun

psikologis pada klien.

e. Veracity (kejujuran)

Nilai ini bukan hanya dimiliki oleh perawat namun harus

dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk

menyampaikan kebenaran pada setiap klien untuk menyakinkan agar

klien mengerti informasi dan obyektif kebenaran merupakan dasar

40
bina hubungan saling percaya. Klien memiliki otonomi sehingga

mereka berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.

f. Fidelity (loyaity/ketaatan)

Tanggug jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan

kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan

meminimalkan penderitaan untuk mencapai itu perawat harus

memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya

kepada orang lain.

g. Accountability (akuntabilitas)

Adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional

dapat dinilai dalam situasi yang tidak atau tanda terkecuali

(http/gustiners.com/8 prinsip-etika-dalam-keperawatan, diakses 02-

maret-2020).

41

Anda mungkin juga menyukai