Anda di halaman 1dari 2

PIDATO MEMBACA BUKU

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yang terhormat bapak ibu guru SMP Islam Al-Azhar 8 bekasi. Dan teman teman sekalian
yang saya sayangi dan banggakan.

Di pagi yang cerah ini, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
mengizinkan kita untuk berkumpul bersama.

Teman-teman yang saya sayangi, sebagai seorang pelajar, sudah selayaknya kita semua
mencintai ilmu pengetahuan yang sebagian besarnya tertuang dalam buku-buku.

Adalah buku, yang merupakan jendela ilmu karena dari sanalah kita akan meraup banyak
sekali wawasan, ilmu dan pengetahuan.
Maka dengan itu, topik pidato saya hari ini adalah membaca buku!

Kita sering mendengar pepatah "Buku adalah jendela dunia" yang bermakna bahwa dengan
membaca buku kita dapat belajar ilmu pengetahuan yang ada di seluruh dunia baik di masa
sekarang bahkan di masa lampau, dan sangat berguna bagi masa depan.

Terlebih lagi, berkat kecanggihan teknologi saat ini, informasi dalam buku tidak lagi hanya
dicetak berupa bentuk fisik yang tebal dan berat, melainkan dikemas ke dalam jenis media
kreatif yang lebih komunikatif, praktis, dan efisien dilengkapi ilustrasi yang menarik.

Teman teman yang berbahagia

Sayangnya, dari data survei yang dilakukan Program for International Student Assessment
(PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada
2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara
terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

Dan dari Hasil survei UNESCO menunjukkan bahwa minat baca masyarakat yang paling
rendah di ASEAN adalah Indonesia. Rendahnya minat baca ini dibuktikan dengan indeks
membaca masyarakat Indonesia yang baru sekitar 0,001 persen, artinya dari seribu penduduk,
hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi.

Sebenarnya Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan minat membaca,
yaitu dimulai dengan kemauan dari diri kita sendiri untuk membaca, seperti pepatah
mengatakan “ KITA BISA KARENA BIASA” . Kita membiasakan diri untuk membaca
seperti yang kita lakukan pada kebiasaan lain.

Membaca bukanlah kebiasaan yang biasa, tetapi hal biasa yang harus dibiasakan. Harry
Truman mengatakan, “Not every reader is a leader, but a leader must be a reader.” Tidak
setiap kutu buku adalah pemimpin, namun setiap pemimpin haruslah kutu buku. Jadi, apa
jadinya negeri kita ini jika pemimpinnya tidak menjadikan membaca sebagai rutinitas sehari-
hari. Contohnya mantan presiden indonesia yang ketiga, Bapak BJ Habibie yang di
perpustakaan pribadinya mengoleksi 5.000 buku.

Oleh karena itu teman temanku sekalian, sebagai generasi penerus bangsa, kita harus belajar
mencintai membaca karena membaca adalah hal yang sangat penting untuk masa depan kita
dan bangsa kita. Seperti yang dikatakan oleh Milan Kudera, “Jika ingin menghancurkan
sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya, maka pastilah bangsa itu akan
musnah.” Maka dari itu, untuk menjauhkan bangsa kita dari kemusnahan, mari kita ciptakan
generasi penerus bangsa yang cerdas dan berpikiran maju! Marilah kita tumbuhkan minat
membaca, untuk menambah wawasan kita mengenai dunia dan lingkungan sekitar kita.

Demikian pidato yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf bila ada salah kata dan tindakan
yang kurang berkenan karena kesempurnaan hanya milik Allah semata. Salam literasi. Mari
budayakan membaca mulai sekarang!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai