Anda di halaman 1dari 16

PROYEK REKLAMASI DAN PENDAMPINGAN AKTIVIS KOALISI

DALAM KASUS MENOLAK REKLAMASI PULAU


LAE-LAE KOTA MAKASSAR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar


Sarjana Politik Pada Program Studi Ilmu Politik
Fakultas Ushuluddin Filsafat Dan Politik
UIN Alauddin Makassar

Oleh:

SITI NUR ANNISA


NIM: 30600119095

FAKULTAS USHULUDDIN, FILSAFAT DAN POLITIK


UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh berbagai

komponen bangsa sebagai wujud dalam mencapai tujuan bernegara. 1

Pembangunan bernegara dapat memberikan keadilan serta meningkatkan

kesejahteraan masyarakatnya untuk mencapai tujuannya, untuk itu manusia

melakukan berbagai aktivitas kehidupan dengan memanfaatkan sumber daya

alam, yang kemudian dalam aktivitas ini selalu dilakukan perubahan-perubahan

pada ekosistem dan sumber daya alam. Perubahan memiliki arti suatu proses

menuju peningkatan taraf hidup setiap manusia yang tidak terlepas dari aktivitas

pemanfaatan sumber daya alam, sehingga pembangunan menjadi salah satu proses

menuju perubahan tersebut. Seiring dengan pembangunan yang terus

berlangsung, terlebih pada Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai lebih

dari 200 juta jiwa dapat membawa dampak yang sangat kompleks terhadap

banyak aspek kehidupan masyarakatnya. Ruang wilayah negara kesatuan republik

Indonesia, baik menjadi kesatuan wadah yang mencakup ruang darat, ruang laut,

dan ruang udara. Segala yang termasuk ruang di dalam bumi juga yang menjadi

sumber daya adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia yang

perlu disyukuri, dilindungi, dan dikelola secara berkelanjutan buat sebesar-

besarnya kemakmuran warga yang sesuai dengan amanat yang terkandung di

1
UU No. 25/ 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
dalam pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indinesia tahun

1945.2

Kebutuhan akan ruang baik dari pemerintah, perusahaan juga masyarakat

pada umumnya terus bertambah yang terjadi dari tahun ke tahun, yang disebabkan

dari beberapa aspek yakni dengan bertambahnya jumlah penduduk yang

memerlukan ruang untuk beraktivitas hingga meningkatnya pembangunan baik

dari pemerintah maupun perusahaan yang membutuhkan ruang. Masalah ini

menjadi sangat serius di kota-kota besar yang mengalami laju pertumbuhan yang

sangat pesat. Ketersediaan lahan itu tidak sejalan dengan pembangunan yang terus

dilakukan pemerintah, entah dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah

diberbagai wilayah di Indonesia. Ketidakseimbangan antara pembangunan yang

terus dilakukan dengan luas tanah yang tersedia dan kebutuhan penggunaan yang

semakin meningkat sehingga mengakibatkan tanah menjadi yang sangat penting

bagi rakyat Indonesia. Campur tangan pemerintah adalah salah satu hal yang

mutlak, pemerintah sendiri telah mendapatkan salah satu solusi alternatif dari

pemecah masalah tersebut, yaitu salah satu solusinya dengan melakukan

reklamasi.

Reklamasi adalah salah satu upaya penyediaan lahan untuk berbagai keperluan

kota seperti pemekaran kota, penataan wilayah pantai, pengembangan wissata

bahari dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan meningkatnya populasi manusia

khususnya dikawasan pesisir sehingga menimbulkan berkurangnya lahan akibat

pembangunan. Beberapa aktivitas pembangunan dilakukan untuk memenuhi

2
Urip Santoso, Hukum penata Ruang, Airlangga University Press, Surabaya, 2012. h. 1
kebutuhan manusia akan ruang yang semakin tinggi, demi memenuhi kebutuhan

ruang, manusia berfikir untuk mencari lahan baru guna menunjang aktivitas.

Dengan banyaknya pihak yang ikut terkait pada proses reklamasi berarti banyak

juga kepentingan yang harus di akomodasi kemudian itu berpotensi dalam

memunculkan permasalahan.

Reklamasi sendiri dipercaya bisa menjawab keterbatasan lahan diberbagai

wilayah di Indonesia. Dalam tahap pembangunannya reklamasi sendiri terdapat

beberapa macam pro dan kontra, maupun dampak positif dan dampak negatif dari

beberapa aspek yang disebabkan karena adanya reklamasi tersebut. Sumber daya

alam menjadi salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional, sebab itu

harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat dengan

melihat kelestarian hidup sekitar.3 beberapa manfaat dari reklamasi itu yaitu untuk

mengatasi kendala keterbatasan lahan di negara dengan tingkat kepadatan

penduduk yang sangat tinggi yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai lahan

pemukiman, memanfaatkan Kawasan pesisir pantai atau Kawasan berair yang

rusak kemudian menjadi objek wisata dengan pemanfaatan wilayah tersebut.

Mencegah terjadinya erosi berkelanjutan dan mencegah terjadinya banjir. Adapun

beberapa dampak positif yang disebabkan oleh reklamasi tersebut mencakup

aspek ekonoomi yaitu dapat menjadi Kawasan perindustrian serta Kawasan bisnis

sehingga dapat membuka lapangan kerja baru yang lebih banyak. Dengan adanya

tambahan daratan buatan ini berbagai macam kebutuhan yang di khususkan pada

peningkatan keterbatasan lahan yang akhirnya dapat bermanfaat menjadi alam

3
Erwin, Hukum Lingkungan, Refika Aditama, Bandung, 2008, h. 47
perkembangan ekonomi daerah tersebut, Peningkatan kesejahteraan warga

sekitarnya juga serta pengurangan kemiskinan dan lainnya. Manfaat lainnya untuk

menghindari perluasan daerah kumuh yang semakin tidak tertata dari sebuah

Kawasan serta perubahan kubadayaan dan menghindari terjadinya konflik di

masyarakat. Proyek reklamasi juga dapat menyebabkan beberapa dampak

negative yaitu pencemaran laut akibat kegiatan di area reklamasi yang dapat

menjadi penyebab menurunnya keanekaragaman hayati perairan hingga

pendapatan para nelayan yang turun dan tercemarnya air laut di area reklamasi.

Di Indonesia kegiatan reklamasi sudah banyak terlaksana di daerah-daerah

besar seperti contohnya pada provinsi Sulawesi selatan yang tepatnya di pulau lae-

lae kota makassar. Proyek reklamasi pulau Lae-lae yang akhir-akhir ini menjadi

sorotan media karena pembangunannya yang sampai saat ini masih menjadi

perdebatan. Awal mula adanya reklamasi ini pada tahun 2014 yang dimana

pemerintah provinsi Sulawesi selatan memberikan izin reklamasi Center Point Of

Indonesia (CPI) kepada KSO PT Ciputra dengan PT Yasmin Bumi Asri dengan

luas reklamasi 157,23 Hektar. Hasil reklamasi tersebut rencananya dibagi dua

antara pemprov Sulawesi selatan dan KSO PT Ciputra-Yasmin Bumi Asri.

Namun seiring berjalannya pembangunan terdapat kekurangan lahan sehingga

pemerintah provinsi Sulawesi selatan mengeluarkan surat 593.6/5522/BKAD

perihal penetapan lahan pengganti yang pembangunannya akan dipindahkan di

pulau Lae-lae.4

4
https://makassar.antarnews.com/berita/481398/warga-pulau-lae-lae-gelar-aksi-tolak-
reklamasi-di-makassar, di akses pada tanggal (10 juli 2023).
Sejak awal perencanaan proyek reklamasi CPI telah mendapatkan

penolakan dari masyarakat terutama bagi nelayan dipesisir, namun proyek

tersebut tetap dipaksakan berjalan dengan menggusur 43 kepala keluarga nelayan

dan menghancurkan wilayah tangkap komunitas nelayan dipulau Lae-lae. Karena

kesepakatan yang dilakukan oleh Pemprov Sulsel dan KSO PT Ciputra-Yasmin

Bumi Asri ini sama sekali tidak pernah dikonsultasikan kepada masyarakat pulau

lae-lae yang kenyataannya menjadi pihak yang paling terdampak atas segala

kegiatan dipembangunan tersebut. Selain mereka menolak kesepakatan ini karena

tidak pernah dikonsultasikan kepada masyarakat nelayan pulau lae-lae namun juga

wilayah rencana reklamasi ini merupakan daerah tangkap mereka. Ketika

Pemprov Sulsel yang dikawal oleh polrestabes melakukan kunjungan ke lokasi

rencana reklamasi pulau Lae-lae, Sebagai bukti penolakan tegas masyarakat

sehingga melakukan penghadangan kepada rombongan Pemprov Sulawesi Selatan

tersebut.

Sejauh ini berbagai upaya penolakan yang telah dilkakukan warga pulau

lae-lae, seperti aksi tanpa kekerasan yang tergabung dalam Koalisi Lawan

Reklamasi (KAWAL) pesisir yang terdiri dalam Lembaga Bantuan Hukum (LBH)

Makassar, Konsersium Pembaharuan Agraria (KPA), Solidaritas Perempuan (SP)-

Anging Mammiri, Jurnal Celebes, FMN, Walhi Sulsel, LAPAR, PPSS dan PBH

Peradi membentangkan spanduk saat melakukan parade perahu tolak reklamasi di

perairan Pantai Losari, Makassar Sulawesi Selatan. Koalisi Lawan Reklamasi

pesisir juga mangadakan aksi di depan Gedung DPRD Provinsi dan depan kantor

Gubernur Sulawesi Selatan, Rabu (17/5/2023). Dalam aksi yang dilakukan oleh
warga pulau Lae-lae dan dengan KAWAL pesisir meminta agar pemerintah

membatalkan rencana reklamasi Pulau Lae-lae, Menghormati, Mengakui dan

melindungi wilayah tangkap nelayan, cabut pergub wisata bahari, Revisi Perda

RT/RW Provinsi Sulawesi Selatan, Akui identitas nelayan, Pulihkan hak-hak

masyarakat pesisir dan laksanakan Reforma Agraria sejati diwilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil.5

Berdasarkan uraian di atas sehingga peneliti tertarik untuk meneliti lebih

lanjut agar mengetahui lebih dalam bagaimana pendampingan aktivis koalisi

dalam kasus anti reklamasi pulau Lae-lae. Penelitian ini penting dilakukan karena

proyek reklamasi tersebut sangat kontroversial sehingga peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Proyek Reklamasi dan Pendampingan

Aktivis Koalisi Dalam Kasus anti Reklamasi Pulau Lae-lae kota Makassar.

B. Fokus Penelitian Dan Deskripsi Fokus

1. Fokus Penelitian

Terkait dengan masalah diatas, maka penelitian ini memfokuskan tentang

bagaimana pendampingan aktivis koalisi dalam kasus anti reklamasi pulau Lae-lae

kota Makassar.

2. Deskripsi Fokus

Proyek reklamasi pulau Lae-lae dan pendampingan aktivis koalisi dalam

kasus anti reklamasi pulau Lae-lae. Penelitian ini akan lebih fokus di pulau Lae-

lae kota Makassar.

5
https://lbhmakassar.org/press-release/aksi-warga-pulau-dan-koalisi-lawan-reklamasi-pesisir-
tolak-reklamasi-pulau-lae-lae/ diakses pada tanggal (10 Juli 2023)
C. Rumusan Masalah

1. Apa saja proyek reklamasi pulau Lae-lae kota Makassar?

2. Bagaimana pendampingan aktivis koalisi dalam kasus anti reklamasi pulau

Lae-lae kota Makassar?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui apa saja proyek reklamasi pulau lae-lae kota makassar.

b. Untuk mengetahui bagaimana pendampingan aktivis koalisi dalam kasus anti

reklamasi pulau lae-lae kota makassar.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat membuahkan hasil dan memberikan

referensi tambahan bagi masyarakat pada umumnya terkait dengan proyek

reklamasi dan pendampingan aktivis koalisi dalam kasus anti reklamasi dan

sebagai sumber informasi dan bahan rujukan bagi mahasiswa khususnya

mahasiswa studi ilmu politik.

E. Kajian Pustaka/Penelitian Terdahulu

Pembahasan mengenai penelitian-penelitian sebelumnya digunakan oleh

penulis sebagai bahan referensi dan acuan saat melakukan penelitian yang

diharapkan mampu memperkaya teori yang penulis gunakan saat penulis

melakukan penelitian. Berikut merupakan format abstrak penelitian sebelumnya

yakni skripsi dan jurnal yang berkaitan dengan judul yang peneliti teliti.

1. Hikmah, Armen Zulham dan Zahri Nasution dalam jurnalnya mengenai

“Reklamasi Teluk Jakarta Dan Perubahan Sosial Pada Masyarakat


Nelayan Di Cilincing Jakarta Utara”. Jenis penelitian ini menggunakan

studi kasus dengan menggunakaan metode kualitatif. Teknik

pengumpulan datanya yaitu menggunakan metode triangulasi untuk

memperoleh kombinasi data yang akurat. Hasil penelitian menuliskan

adanya perubahan sosial yang disebabkan oleh adanya pembangunan

pulau reklamasi disekitar teluk Jakarta yakni perubahan jenis sumber

pendapatan, perubahan pola aktivitas penangkapan, perubahan struktur

sosial masyarakat nelayan dan perubahan sistem gender.6

2. Yusuf Saepul Zamil, Yulinda Adharani, Siti Sarah Afifah dalam jurnalnya

mengenai “Pembangunan Pulau hasil Reklamasi Teluk Jakarta Dalam

Perspektif Pembaruan Agraria”. Jenis penelitian ini menggunakan

spesifikasi penelitian deskriptif analisis dengan metode pendekatan yuridis

normatif, yaitu netode pendekatan yang menitikberatkan pada penelitian

kepustakaan yang merupakan data sekunder dengan didukung oleh data

primer. Hasil penelitian menuliskan pembangunan reklamasi teluk Jakarta

tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dalam pembaruan agraria, yakni

pemenuhan kebutuhan tanah kepada masyarakat miskin di ibu kota.7

3. Herry Djainal dalam jurnalnya mengenai “Reklamasi Pantai dan

Pengaruhnya Terhadap Lingkungan Fisik di Wilayah Kepesisiran Kota

Ternate”. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan

tujuan untuk mempelajari proses reklamasi di wilayah kepesisiran kota


6
Hikmah, “Reklamasi Di Teluk Jakarta Dan Perubahan Sosial Pada
Masyarakat Nelayan di Cilincing Jakarta Utara”, Jurnal Kebijakan Sosial
Ekonomi Kelautan dan Perikanan, (2018), h. 1
7
Yusuf Saepul Zamil, “Pembangunan Pulau Hasil Reklamasi Teluk Jakarta
Dalam Perspektif Pembaruan Agraria, Jurnal Bina Mulia Hukum. (2020), h. 255
Ternate dan mengkaji dampak reklamasi pantai terhadap perkembangan

Kawasan dan perubahan fungsi ruang di wilayah kepesisiran kota ternate.8

4. Dalam jurnal yang ditulis oleh Muhammad Haykal Abdul Ghanie Djamil,

Muhammad Rizki Gumilang, dan Dedi Hantono dengan judul “Dampak

Reklamasi Terhadap Lingkungan dan Perekonomian Warga Pesisir di

Jakarta Utara”. Jenis peneltian yang digunakan adalah penelitian kualitatif

dengan melakukan pendekatan secara deskriptif. Pada akhir penelitian

tersebut ditemukan banyak dampak buruk yang ditimbulkan seperti

kerusakan lingkungan, pengurangan pendapatan dan pencarian para

nelayan di wilayah tersebut.9

BAB II

8
Herry Djainal, “Reklamasi pantai dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan
Fisik di Wilayah Kepesisiran Kota Ternate.
9
Abdul Ghanie Djamil, “Dampak Reklamasi Terhadap Lingkungan dan
Perekonomian Warga Pesisir di Jakarta Utara”, Jurnal Pembangunan Wilayah
dan Kota, (2022), h. 296
TINJAUAN TEORETIS

A. Landasan Teori

Dalam melakukan penelitian mengenai proyek reklamasi dan

pendampingan aktivis koalisi dalam kasus anti reklamasi pulau lae-lae

kota makassar, menggunakan beberapa teori yang menurut penelliti tepat

digunakan untuk menganalisis fenomena terkait proyek reklamasi pulau

lae-lae.

1. Teori Reklamasi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian

kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif

yang berguna untuk menggambarkan dan menganalisa “Proyek Reklamasi dan

Pendampingan Aktivis Koalisi Dalam Kasus Anti Reklamasi Pulau Lae-Lae Kota

Makassar” sesuai dengan kondisi apa adanya di lapangan saat melakukan

penelitian. Mengenai apa saja proyek reklamasi yang akan dibangun dan

bagaimana pendampingan aktivis koalisi dalam kasus anti reklamasi pulau lae-lae

kota makassar.

Lokasi penelitian yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah pulau

Lae-lae kota Makassar, Sulawesi Selatan.

B. Metode Penelitian

Metode pendekatan adalah metode yang menggunakan suatu topik untuk

membahas sesuatu. Hal ini dikarenaka n penelitian ini membahas tentang proyek

reklamasi dCan pendampingan aktivis koalisi dalam kasus anti reklamasi pulau

Lae-lae kota Makassar, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah studi kasus. Peneliti akan mencari

C. Sumber Data

Secara umum, pada penelitian kualitatif memiliki sumber penelitian yang

terbagi menjadi dua bagian yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

Penelitian ini akan menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data

sekunder.

1. Data primer.
Data primer adalah informasi yang didapatkan oleh peneliti secara

langsung atau dari tangan pertama baik berupa kuesioner ataupun wawancara,

kelompok fokus dan panel.10 Dalam penelitian ini data primer akan dihasilkan dari

hasil wawancara bersama informan secara langsung yang sudah ditentukan oleh

penliti.

2. Data sekunder.

Data sekunder adalah informasi yang diperoleh oleh peneliti dari sumber

atau data yang sudah ada, seperti laporan pemerintah, catatan perusahaan ataupun

data yang diperoleh dari literatur lainnya. 11 Data sekunder yang digunakan oleh

peneliti dalam penelitiaan ini adalah jurnal, buku, website yang berkaitan dengan

tema penelitian yang akan dilakukan.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan mengadakan wawancara. Menurut Hardani, dkk, wawancara adalah tanya

jawab secara lisan yang dilakukan langsung antara dua individu ataupun lebih.

Pembicaraan melalui dua pihak yakni pewawancara sebagai yang memberikan

pertanyaan, dan yang diwawancarai adalah orang yang memberikan respon

jawaban mengenai pertanyaan yang telah diajukan. 12 Narasumber pada penelitian

ini antara lain: pihak yang bersangkutan atau pihak yang mengetahui proyek

reklamasi, Lembaga yang tergabung dalam Koalisi Lawan Reklamasi (KAWAL)

10
Ismail Nurdin dan Sri Hartati, Metodologi penelitian sosial. (Surabaya: Media Sahabat
Cendekia, 2019), h. 172.
11
Ismail Nurdin dan Sri Hartati, Metodologi Penelitian Sosial, h. 172
12
Hardani, dkk., Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. (Yogyakarta: CV. Pustaka
Ilmu, 2020), h. 123.
pesisir yang terdiri dalam Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar,

Konsersium Pembaharuan Agraria (KPA), Solidaritas Perempuan (SP)-Anging

Mammiri, Jurnal Celebes, FMN, Walhi Sulsel, LAPAR, PPSS dan PBH Peradi.

2. Dokumentasi

Menurut Hardani, dkk, akar kata dari dokumentasi adalah berasal dari kata

dokumen yang berarti barang-barang tertulis. Metode dokumentasi adalah cara

mengumpulkan data dengan cara mencatat data-data yang telah ada. Data-data

yang dihasilkan melalui teknik dokumentasi cenderung sebagai data sekunder.

Menurut Sugiono, dokumen adalah catatan kejadian dimasa lampau. Dokumen

bisa berwujud tulisan, karya-karya monumental oleh seseorang ataupuun

berbentuk gambar.13 Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini dalam

bentuk data ataupun dokumen dari perusahaan, jurnal, website yang berkaitan.

E. Instrument Penelitian

Dalam melakukan penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen penelitian

ataupun alat bantu dalam melakukan penelitian yakni peneliti sendiri. Menurut

Hardani, dkk, peneliti kualitatif yang merupakan human instrument berfungsi

untuk menentukan fokus penelitian, selanjutnya memilih informan sebagai

sumber data kemudian melakukan pengumulan data, dilanjut dengan menilai

kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan dari

temuannya.14 Adapun alat bantu yang akan digunakan dalam melakukan penelitian

ini yaitu camera handphone sebagai alat bantu dokumntasi berupa gambar dalam

setiap wawancara, perekam handphone yang berfungsi untuk

13
Hardani, dkk., Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, h. 149-150.
14
Hardani, dkk., Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, h. 117.
mendokumentasikan wawancara Bersama informan dalam bentuk rekaman atau

audio, alat tulis seperti buku catatan dan pulpen.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Untuk menganalisis penellitian kualitatif, peneliti mengumpulkan data

yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan mengenai proyek reklamasi dan

pendampingan aktivis koalisi dalam kasus anti reklamasi pulau lae-lae kota

makassar. setelah data penelitian terkumpulkan selanjutnya peneliti akan

mennggunakan model analisis dari Miles dan Huberman untuk menganalisis data

tentang proyek reklamasi dan pendampingan aktivis koalisi dalam kasus anti

reklamasi pulau lae-lae kota makassar. Adapun analisis yang dikemukakan Miles

dan Huberman yaitu pertama reduksi data. Kedua, penyajian data. Ketiga,

penarikan kesimpulan.

1. Reduksi Data.

Reduksi data adalah proses merangkum, menyederhanakan, dan

mengorganisasikan hal-hal pokok. Reduksi data ini dimaksudkan untuk

memfokuskan pada data yang dianggap penting, sehingga data yang didapatkan

merupakan data yang valid. Reduksi data dalam penelitian ini yaitu memilah-

milah jawaban hasil wawancara dari informan agar mendapatkan jawaban yang

sesuai dengan topik permasalahaan yang diangkat oleh peneliti.

2. Penyajian Data.

Penyajian data adalah proses penyusunan sekumpulan informasi setelah

tahap reduksi data. Penyajian data ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengelompokkan data yang valid sesuai dengan pokok permasalahan.


3. Penarikan Kesimpulan.

Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dari analisis data. Pada

tahap ini peneliti akan mengumpulkan kesimpulan-kesimpulan dann melakukan

verifikasi. Tujuan dari penarikan kesimpulan adalah untuk mencari makna data.

Kesimpulan yang didapat yakni temuan baru yang belum pernah ditemukan

sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai