Anda di halaman 1dari 8

NAMA: CORNELIA PURI PITASARI

NIM: 231710101125
KELAS: TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN- B

1. Jelaskan cara kerja oven microwave dalam memanaskan makanan!


microwave bekerja dengan arus listrik, tepatnya radiasi gelombang mikro. Gelombang
di dalam microwave frekuensinya adalah 2500 MHz atay 2.5 GHz. Gelombang ini
kemudian diserap oleh lemak, gula, dan air pada makanan
Gelombang yang diserap inilah yang memicu molekul di dalam makanan untuk
menghasilkan panas. Inilah sebabnya kenapa makanan yang kandungan airnya lebih
banyak bakal lebih cepat panas di dalam microwave. Dengan gelombang mikro ini,
proses pemanasan dan pematangan dimulai dari dalam menuju ke luar makanan.
Inilah yang membuat makanan dari microwave panasnya sempurna.
Oven microwave menghasilkan gelombang mikro yang dipancarkan ke dalam oven,
dan setelah gelombang tersebut meresap ke dalam makanan, molekul air di dalamnya
bergetar dengan cepat, menghasilkan panas dan memasak makanan. Oven microwave
juga memerlukan wadah yang aman untuk digunakan di dalam microwave, seperti
porselen atau kaca, dan pengguna perlu mengatur waktu dan daya yang diinginkan
pada panel kontrol microwave
Di dalam microwave ada piring pemutar yang fungsinya memutar piring makanan
supaya matangnya merata. Menariknya, wadah yang kita gunakan untuk memanaskan
makanan nggak akan ikut panas seperti makanannya. Wadah hanya akan terasa
hangat. Meski begitu, tetap penting untuk menggunakan pelindung saat mengeluarkan
makanan dari microwave biar nggak kepanasan.

2. Jelaskan mengapa oven microwave menggunakan wadah piringan yang berputar!


Oven microwave menggunakan wadah piringan yang berputar untuk mengelola dan
menghandle panasan yang disebabkan oleh gelombang mikro. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa oven microwave menggunakan wadah piringan yang
berputar:
a. Mengelola panasan: Wadah piringan yang berputar membantu mengelola dan
menghandle panasan yang disebabkan oleh gelombang mikro. Dengan
berputar, wadah ini mendorong rata rata pemanasan makanan, mengurangi
risiko overheat atau gagalan mengelola tingkat pemanasan yang diinginkan
b. Meningkatkan efisiensi: Wadah piringan yang berputar memungkinkan
makanan untuk berkelanjutan lebih rinci dalam waktu yang sama. Dengan
berputar, wadah ini mencapai setiap bagian makanan, mengakomplisirasi
proses penghangatan dan pemanasan secara merata
c. Mengurangi permukaan bocoran: Wadah piringan yang berputar dapat
membantu mengurangi permukaan bocoran yang mungkin muncul saat
menggunakan oven microwave. Bocoran ini dapat mengakibatkan kebocoran
makanan dan menghambat bakteri, sehingga dapat mengurangi kualitas
makanan yang dihasilkan
d. Fleksibilitas: Wadah piringan yang berputar umumnya mudah dibersihkan dan
dikeringkan, serta mudah digantikan jika terjadi kerusakan
3. Apakah laju pemanasan bergantung terhadap jenis makanannya? Jelaskan!
Ya, kecepatan memanaskan makanan di microwave bergantung pada jenis
makanannya.
Makanan dengan kandungan air yang tinggi, seperti sayur-sayuran dan daging,
cenderung lebih cepat panas di dalam microwave karena molekul air yang
dikandungnya cenderung menyerap gelombang mikro Namun, makanan tinggi lemak
dan gula, seperti kue dan roti, cenderung matang lebih lambat karena molekul lemak
dan gula kurang mudah menyerap gelombang mikro.

4. Mengapa dibutuhkan waktu lebih lama untuk memanaskan es batu dibandingkan air
dengan jumlah yang sama?
Untuk memanaskan es batu dibandingkan dengan air dengan jumlah yang sama,
waktu yang dibutuhkan lebih lama untuk memanaskan es batu, karena es batu
memiliki energi panas yang lebih rendah daripada air
alam pembandingan yang dilakukan, gelas berisi es batu menghasilkan lebih sedikit
energi panas daripada gelas berisi air, Ketika es batu diubah menjadi air, energi panas
yang disimpan dalam es batu akan dibuangkan sebagai panasan, yang menghambat
waktu pemanasan Dalam oven microwave, gelombang mikro akan menyerap oleh
molekul air, lemak, gula, dan molekul lain di dalam makanan, menghasilkan getaran
atau gesekan yang dapat menghasilkan panas, Karena es batu memiliki energi panas
yang lebih rendah daripada air, makanan yang mengandung es batu akan memerlukan
waktu yang lebih lama untuk mencapai tingkat pemanasan yang diinginkan

Ketika es batu dipanaskan, energi kenetik molekulnya meningkat. Es batu hanya


memiliki satu mode pergerakan - getaran. Jadi saat es memanas, getarannya
meningkat. Namun, ketika air cair dipanaskan, molekul dapat menggunakan energi
tambahan untuk meningkatkan getarannya serta rotasi dan translasi. Air cair memiliki
lebih banyak cara pergerakan untuk menggunakan energi panas tambahan
dibandingkan es. Oleh karena itu, suhu es naik lebih cepat daripada air dengan jumlah
energi tambahan yang sama. Ini berarti dibutuhkan rata-rata 2050 J untuk menaikkan
suhu 1 kg es sebesar 1ºC, sedangkan dibutuhkan 4180 J untuk memanaskan air dalam
jumlah yang sama dengan jumlah yang sama (1ºC).

5. Apakah gelombang mikro dapat keluar dari oven microwave? Jelaskan!


Ya, gelombang mikro dapat keluar dari oven microwave. Oven microwave
menggunakan gelombang mikro untuk menghasilkan panas yang digunakan untuk
memasak atau menghangatkan makanan. Gelombang mikro ini dihasilkan oleh
magnetron di dalam oven microwave
Namun, oven microwave dirancang sedemikian rupa sehingga gelombang mikro tidak
dapat keluar dari oven dengan bebas. Oven microwave dilengkapi dengan perangkat
pemantul yang mengarahkan gelombang mikro ke dalam ruang oven dan
mencegahnya keluar. Jadi, selama oven microwave dalam kondisi yang baik dan tidak
rusak, gelombang mikro seharusnya tidak keluar dari oven dan tetap terperangkap di
dalamnya.
Gelombang mikro dapat keluar dari oven microwave, tetapi intensitas dan jaraknya
dari gelombang mikro di dalam ruangan akan menurunkan daya dan efektivitas
pemanasan Oven microwave bekerja dengan memanfaatkan gelombang mikro yang
dapat memanaskan molekul air di dalam makanan Namun, gelombang mikro yang
keluar dari oven microwave akan menghasilkan efek samping seperti pembengaruhan
catatan elektronik dan interferensi dengan perangkat elektronik lain
Meskipun gelombang mikro dapat keluar dari oven microwave, efektivitas pemanasan
oven microwave masih cukup tinggi karena intensitas dan jarak antara gelombang
mikro di dalam ruangan akan menurunkan daya dan efektivitas pemanasan Selain itu,
oven microwave dapat dianggap lebih praktis dan efisien daripada penggunaan
kompor yang mencapai waktu yang lebih lama untuk menghangatkan makanan
Prosesnya adalah sebagai berikut: Ketika oven microwave dihidupkan, magnetron
menghasilkan gelombang mikro dengan frekuensi tinggi. Gelombang mikro ini
kemudian dipancarkan ke dalam ruang oven dan diarahkan ke makanan atau minuman
yang ada di dalamnya.

6. Apakah gelombang mikro dapat mengubah makanan secara kimiawi? Jelaskan!


Ya, gelombang mikro dapat mengubah makanan secara kimiawi. Ketika makanan
ditempatkan dalam oven microwave dan terkena gelombang mikro, beberapa
perubahan kimia dapat terjadi karena interaksi antara energi gelombang mikro dan
komponen makanan.
gelombang mikro juga dapat mempengaruhi reaksi kimia yang terjadi dalam
makanan. Misalnya, dalam proses memasak makanan dalam oven microwave,
gelombang mikro dapat merangsang reaksi perubahan gula menjadi karamel atau
mengubah protein menjadi denaturasi. Hal ini dapat mempengaruhi rasa, tekstur, dan
sifat organoleptik makanan.

Gelombang mikro dapat mengubah makanan secara kimiawi, tetapi proses ini
mungkin lebih lama dan tidak selalu efektif, Gelombang mikro bekerja dengan
memancarkan radiasi gelombang yang menyerap energi dari molekul air, lemak, dan
gula dalam makanan Namun, gelombang mikro tidak akan secara langsung mengubah
komposisi kimiawi makanan.Makananan yang mengandung bahan kimia lainnya,
seperti plastik, karet, dan pupuk, dapat menghasilkan bahan-bahan yang lebih
berbahaya saat diolah dengan gelombang mikro Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa pemanasan makanan dengan gelombang mikro dapat menciptakan partisi
analit dari bahan-bahan yang lebih berbahaya Meskipun gelombang mikro dapat
mengubah makanan secara kimiawi, proses ini mungkin lebih lama dan tidak selalu
efektif. Selain itu, pemanasan makanan dengan gelombang mikro dapat menciptakan
bahan-bahan yang lebih berbahaya, yang mungkin mengakibatkan dampak
lingkungan dan kesehatan

7. a. Apakah oven microwave hanya digunakan untuk memanaskan makanan? Jelaskan!


Oven microwave tidak hanya dapat digunakan untuk memanaskan makanan, tetapi
juga untuk mengolah berbagai bahan. Oven microwave dapat mempercepat proses
penghangatan dan pemanasan makanan, serta mengolah beberapa bahan makanan
seperti sayuran, daging, dan kue.

Berikut adalah fungsi lain dari microwave:


 Memasak: Oven microwave dapat digunakan untuk memasak berbagai jenis
makanan, seperti sayuran, ikan, daging, dan hidangan beku. Beberapa oven
microwave bahkan dilengkapi dengan fitur khusus yang memungkinkan
pemanggangan dan pemanggangan udara menggunakan gelombang mikro.

 Merebus: Oven microwave dapat digunakan untuk merebus air atau cairan
lainnya, seperti susu, untuk membuat teh, kopi, atau sup instan dengan cepat.
 Mengukus: Oven microwave dilengkapi dengan wadah khusus yang dapat
digunakan untuk mengukus makanan. Proses pengukusan ini mempertahankan
nutrisi dalam makanan lebih baik daripada metode memasak konvensional.

 Pencairan: Oven microwave dapat digunakan untuk mencairkan makanan


yang beku, seperti daging, ikan, atau makanan beku lainnya dengan cepat dan
mudah.

 untuk memasak makanan cepat saji seperti popcorn, kentang goreng, atau
makanan beku lainnya yang dirancang khusus untuk dipanaskan dalam oven
Membuat makanan cepat saji: Oven microwave dapat digunakan microwave.

b. Apakah gelombang microwave dapat melelehkan plastik? Jelaskan!


gelombang mikro dapat melelehkan plastik jika plastik tersebut tidak aman untuk
digunakan dalam oven microwave. Gelombang microwave dapat melelehkan plastik,
terutama jenis plastik yang tidak stabil, seperti plastik PVC dan plastik polistiren
Namun, gelombang microwave tidak akan melelehkan plastik yang stabil, seperti
plastik polietilene high-density (HDPE) yang umum digunakan untuk wadah makanan
Plastik yang aman untuk digunakan dalam oven microwave biasanya dilabeli dengan
simbol "microwave-safe" atau "oven microwave-safe". Plastik semacam ini dibuat
khusus dengan bahan yang dapat menahan panas dan tidak meleleh atau melebur saat
terkena gelombang mikro.

Jadi, penting untuk selalu memeriksa label dan petunjuk penggunaan plastik sebelum
menggunakan dalam oven microwave. Jika plastik tidak dilabeli sebagai "microwave-
safe", sebaiknya jangan digunakan dalam oven microwave. Lebih baik menggunakan
wadah khusus yang terbuat dari kaca, porselen, atau keramik yang tahan terhadap
panas dan aman digunakan dalam oven microwave. Selain itu, penting juga untuk
tidak menggunakan plastik pembungkus atau tutup plastik yang tidak ditujukan untuk
digunakan dalam oven microwave. Plastik semacam itu dapat meleleh atau melebur
saat terkena panas, dan dapat menyebabkan kontaminasi makanan.

8. Jelaskan keunggulan dan kekurangan oven microwave dibandingkan metode


tradisional yang menggunakan api dalam memasal makanan!
Oven microwave memiliki keunggulan dan kekurangan dibandingkan dengan metode
tradisional yang menggunakan api dalam memasak makanan. Berikut adalah beberapa
poin untuk membandingkannya:

Kekurangan oven microwave:


 Keterbatasan dalam gaya memasak: Oven microwave mungkin memiliki
keterbatasan dalam gaya memasak tertentu. Misalnya, mereka mungkin tidak
dapat memberikan efek karamelisasi atau kerak renyah yang dihasilkan oleh
metode tradisional yang menggunakan api. Jadi, beberapa jenis makanan
mungkin tidak cocok untuk dimasak dalam oven microwave.

 Distribusi panas yang tidak merata: Oven microwave cenderung memanaskan


makanan secara tidak merata, terutama jika tidak dilengkapi dengan
mekanisme putar. beberapa bagian makanan mungkin menjadi lebih panas
daripada yang lain, yang dapat menghasilkan titik-titik panas atau dingin di
dalam makanan.

 Keterbatasan bahan wadah: Oven microwave membutuhkan wadah khusus


yang aman untuk digunakan dalam gelombang mikro. Beberapa jenis plastik
atau bahan tertentu mungkin tidak cocok untuk digunakan dalam oven
microwave karena dapat meleleh atau melepaskan bahan berbahaya ke
makanan. Ini memerlukan pemilihan wadah yang tepat untuk mencegah
kontaminasi dan kecelakaan.

 Keterbatasan dalam pengembangan rasa: Beberapa jenis makanan, seperti roti


panggang atau makanan panggang, mungkin tidak menghasilkan rasa yang
sama dengan memasak menggunakan metode tradisional. Oven microwave
cenderung tidak memberikan efek karamelisasi atau kerak renyah yang
diinginkan dalam beberapa hidangan.

Keunggulan oven microwave:


 Kecepatan: Oven microwave dapat memasak makanan lebih cepat
dibandingkan dengan metode tradisional yang menggunakan api. Gelombang
mikro dapat dengan cepat menembus makanan dan memanaskan secara
efisien, menghemat waktu memasak secara signifikan.

 Efisiensi energi: Oven microwave menggunakan energi secara efisien karena


gelombang mikro hanya memanaskan makanan dan bukan udara di sekitarnya.
Ini berbeda dengan metode tradisional yang menggunakan api, di mana panas
dapat hilang ke udara sekitarnya dan mengakibatkan pemborosan energi.
 Pemeliharaan nutrisi: Oven microwave cenderung mempertahankan lebih
banyak nutrisi dalam makanan karena waktu memasak yang singkat.
Pemanggangan, pemanggangan, atau perebusan yang lama dalam metode
tradisional dapat mengakibatkan hilangnya sebagian nutrisi dalam makanan.

 Kemudahan penggunaan: Oven microwave cukup mudah digunakan. Mereka


sering dilengkapi dengan fitur-fitur seperti panel kontrol yang intuitif,
pengaturan waktu dan suhu yang mudah, dan program-program khusus untuk
memasak makanan tertentu. Ini membuatnya lebih mudah bagi pengguna
untuk mengoperasikan oven microwave.

9. Sebuah pizza tipis dipanaskan mengguanakan oven microwave di atas wadah yang
dibuat tidak berputar. Jika diketahui frekuensi pada oven microwave tersebut sebesar
915MHz, berapakah jarak terdekat antara dua titik panas yang akan terlihat pada
pizza?
Diketahui : f = 915 MHz = 915 x 106 Hz
Ditanya : Berapa jarak terdekat antara dua titik panas yang akan terlihat pada pizza?
(D)
Dijawab : Panjang gelombang dapat dihitung :
𝑐
λ=𝑓

dimana
c merupakan kecepatan cahaya (sekitar 3 x 108 m/s)
f merupakan frekuensi (dalam Hz)
3 𝑥 108 𝑚/𝑠
λ=
915 x 106 Hz

λ ≈ 0,327 𝑚

𝜆 0,327 𝑚
D= 2
= 2
≈ 0,1635 𝑚
Jadi, jarak terdekat antara dua titik panas pada pizza yang dipanaskan dalam oven microwave
tersebut adalah sekitar 0,165 m atau 16,35 cm.

10. Buatlah review dari artikel atau jurnal atau youtube mengenai pemanfaatan teknologi
microwave pada bidang pengolahan pangan dan hasil pertanian, sertakan sumbernya!

REVIEW JURNAL

PEMANFAATAN PATI JAGUNG TERMODIFIKASI TEKNIK MICROWAVE


PADA MIE JAGUNG
Nur Pratiwi Rasyid1*, Asniwati Zainuddin1

PENDAHULUAN

Jagung merupakan salah satu komoditas pangan yang memiliki kandungan gizi cukup
memadai. Menurut Badan Pusat Statistik, Gorontalo merupakan salah satu penghasil
jagung terbesar di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari data BPS pada tahun 2015
dimana produksi jagung yang dihasilkan sebanyak 643.513 ton pipilan kering.
Berdasarkan hasil survey konsumen yang dilakukan, di gorontalo, pada umumnya
jagung hanya diolah untuk dikonsumsi langsung dalam bentuk beras jagung, milu
siram, binte bilahuta, dan berbagai produk olahan jagung lainnya.
Pemanfaatan Jagung sebagai bahan baku telah banyak dilakukan, namun ada beberapa
produk olahan jagung yang kurang diminati di masyarakat. Oleh karena itu, dilakukan
kajian preferensi konsumen terhadap produk pangan non beras, Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa mie merupakan produk pangan yang paling sering dikonsumsi
oleh sebagian besar konsumen baik sebagai makanan sarapan maupun sebagai
selingan (Juniawati, 2003) sehingga hal ini dapat dijadikan acuan untuk
mengembangkan industri berbasis jagung dengan meningkatkan nilai tambah jagung
sebagai bahan baku pembuatan mie
Penelitian pembuatan mie jagung sebelumnya telah banyak dilakukan dengan
berbagai metode modifikasi pati. Hal ini dilakukan agar pati jagung memiliki
karakteristik sifat fungsional yang mendekati gandum. Metode modifikasi yang
banyak dilakukan yaitu dengan modifikasi pati dengan teknik HMT, enzim, maupun
dengan asam. Oleh karena itu, pada penelitian ini modifikasi pati jagung dilakukan
dengan menggunakan teknik microwave dimana waktu yang diperlukan relative
singkat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Kimia Kadar air


Analisis kadar air dilakukan baik pada mie jagung yang diberi perlakuan microwave
maupun non microwave. Pada pembuatan mie jagung dilakukan dengan penambahan
air hingga 80% berat bahan tepung. Penambahan air sebanyak 80% menghasilkan
adonan yang agak lengket pada roller mesin sheeting, lembaran yang dihasilkan
cukup elastis namun waktu pembentukan lembaran membutuhkan waktu yang cukup
lama. Namun, mie jagung yang dihasilkan memiliki kadar air yang sesuai dengan
standar mutu SNI Hal ini menunjukkan bahwa kadar air pada mie jagung kering baik
yang diberi perlakuan microwave maupun non microwave telah memenuhi syarat SNI
mie jagung kering (SNI 01-2974-1996) yaitu maksimum 8% untuk mutu I dan 10%
untuk mutu II sehingga dapat memperpanjang masa simpan.
Menurut Fardiaz (1989) bahwa Mikroba dapat tumbuh pada kadar air minimum 14-
15%/b/b. Selain itu, rendahnya kadar air yang diperoleh disebabkan karena adanya
perlakuan microwave serta meningkatnya kemampuan pati termodifikasi dalam
mengikat air.
Kadar abu
Kadar abu merupakan komponen organik yang ada dalam suatu bahan pangan. Hasil
penelitian kadar abu pada Tabel 1 menunjukkan bahwa mie jagung yang dianalisa
baik yang diberi perlakuan microwave maupun non microwave memiliki kadar abu
berkisar antara 1.0– 1.10% (bk). Kadar abu yang diperoleh pada mie jagung baik yang
diberi perlakuan microwave maupun non microwave telah sesuai dengan persyaratan
mie jagung kering menurut SNI tepung jagung (SNI 01-2974-1996) yaitu maksimum
3 % baik pada mutu I maupun mutu II. Hal ini sejalan dengan penelitian Fakude
(2007) yang menyebutkan bahwa perlakuan microwave menyebabkan peningkatan
serat kasar dan abu namun mengurangi kandungan lemak dan protein.
Kadar lemak
dapat dilihat bahwa kadar lemak mie jagung pada perlakuan microwave yaitu sebesar
0.10 % sedangkan pada perlakuan non microwave 0.13% (bk). Rendahnya kadar
lemak baik pada perlakuan microwave dan non microwave sangat berpengaruh pada
timbulnya aroma apek/ langu pada mie jagung. Selain itu, Menurut Fennema (1996),
kadar lemak yang tinggi dapat menganggu proses gelatinisasi, sebab lemak mampu
granula pati.
Kadar protein
Kadar protein dalam tepung jagung bukan merupakan syarat mutu tepung dalam SNI
tepung jagung. Namun, keberadaannya dalam tepung dapat melengkapi nilai gizinya.
Protein utama dari tepung jagung adalah protein jenis zein. Kadar protein tepung
jagung berkisar antara 8.96 - 9.22 % (bk). Hasil pengamatan yang diperoleh pada
perlakuan microwave dan non microwave menunjukkan kandungan protein yang
cukup rendah yaitu 7.06 dan 8.55. Kandungan protein dalam tepung sangat penting
untuk melengkapi nilai gizinya.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa microwave dapat
memodifikasi pati jagung dalam waktu yang singkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil
analisis kadar air, dan lemak menurun serta kandungan karbohidrat yang meningkat.
Hasil pengujian organoleptic terhadap sifat fisik mie jagung tertinggi juga diperoleh
pada perlakuan microwave.

DAFTAR PUSTAKA

[AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 1995. Official Methods of


Analytical of The Association of Official Analytical Chemist. New York: Chemist Inc.

Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi jagung tahun 2015 sebanyak 643.513 ton
pipilan kering. https://gorontalo.bps.go.id/pressrelea se/2016/07/01/342/ produksi-
jagungtahun-2015-sebanyak-643-513-tonpipilan-kering.html [September 2018].

Anda mungkin juga menyukai