Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KREATIFITAS, KERJA SAMA DAN FASILITAS KEMARITIMAN

Kelompok 13

Sri indriani Razak (911422044)

Yusuf ma’ruf (911422185)

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Mendeley ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia.

Gorontalo, 4 februari 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................................

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi kreativitas dan relevansinya dalam konteks industri maritim............................


2.2 Pentingnya kerja sama antara pemerintah, industri, dan Lembaga terkait dalam
pengembangan industri maritim .....................................................................................
2.3 Jenis-jenis fasilitas kemaritiman dan perannya dalam pengelola sumber daya laut dan
perdagangan laut..............................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................

3.2 Saran................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kreativitas, kerjasama, dan fasilitas kemaritiman merupakan elemen kunci dalam


mengembangkan sektor kemaritiman. Kreativitas dapat mendorong inovasi dalam teknologi,
manajemen, dan layanan di industri kemaritiman. Kerjasama antara pemerintah, perusahaan,
dan lembaga terkait dapat mempercepat pertumbuhan dan pengembangan industri
kemaritiman. Sementara fasilitas kemaritiman yang memadai seperti pelabuhan modern,
dermaga, dan infrastruktur pendukung lainnya sangat penting untuk meningkatkan efisiensi
dan produktivitas dalam pengelolaan sumber daya laut dan perdagangan laut. Sinergi antara
ketiga faktor ini dapat memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan dan keberlanjutan
sektor kemaritiman. Kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan
solusi-solusi inovatif dalam konteks kemaritiman. Ini bisa melibatkan pengembangan
teknologi baru untuk transportasi laut, desain kapal yang lebih efisien, atau strategi
pemasaran yang kreatif untuk industri maritim. Industri kemaritiman melibatkan banyak
pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, perusahaan pelayaran, pelabuhan, lembaga
riset, dan organisasi internasional. Kerjasama yang efektif antara semua pihak ini penting
untuk meningkatkan efisiensi operasional, keamanan, dan perlindungan lingkungan di sektor
kemaritiman. Fasilitas kemaritiman mencakup pelabuhan, dermaga, terminal, dan
infrastruktur terkait lainnya yang mendukung aktivitas pelayaran dan perdagangan laut.
Investasi dalam fasilitas yang modern, efisien, dan ramah lingkungan sangat penting untuk
memfasilitasi pertumbuhan industri kemaritiman.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi kreativitas dan relevansinya dalam konteks industri maritim?


2. Bagaimana Pentingnya kerjasama antara pemerintah, industri, dan lembaga terkait
dalam pengembangan industri maritim?
3. Apa saja Jenis-jenis fasilitas kemaritiman dan perannya dalam pengelolaan sumber
daya laut dan perdagangan laut?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi kreativitas dan relevansinya dalam konteks industri maritim
2. Mengetahui Pentingnya kerjasama antara pemerintah, industri, dan lembaga terkait
dalam pengembangan industri maritim
3. Menegtahui Jenis-jenis fasilitas kemaritiman dan perannya dalam pengelolaan sumber
daya laut dan perdagangan laut
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi kreatifitas dan relevansinya dalam konteks industri maritim

Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide, konsep, atau solusi baru yang
bermanfaat dan orisinal. Dalam konteks industri maritim, kreativitas sangat relevan karena
dapat membantu dalam pengembangan teknologi, desain kapal yang efisien, peningkatan
proses produksi, serta inovasi dalam pengelolaan sumber daya laut dan perlindungan
lingkungan.

Di sektor maritim, kreativitas dapat mendorong pengembangan solusi yang ramah


lingkungan, meningkatkan efisiensi operasional, dan menghadapi tantangan seperti
perubahan iklim, keberlanjutan, dan keselamatan pelayaran. Dengan mengaplikasikan
kreativitas, industri maritim dapat terus berkembang, menghadapi perubahan, dan
memberikan kontribusi yang berarti terhadap perekonomian global serta lingkungan laut yang
lestari.

Relevansi dalam konteks industri maritim mencakup berbagai aspek, termasuk:

 Keamanan Maritim Relevansi ini mencakup perlindungan terhadap ancaman seperti


perompakan, penyelundupan narkoba, dan terorisme maritim. Upaya kolaboratif
antara negara-negara dan lembaga-lembaga internasional menjadi kunci dalam
menjaga keamanan di perairan internasional.
 Transportasi dan Logistik Industri maritim merupakan tulang punggung transportasi
global. Relevansi ini mencakup efisiensi operasional, pengelolaan rute, dan
peningkatan infrastruktur pelabuhan untuk mendukung arus barang yang lancar.
 Ekonomi dan Perdagangan Perdagangan internasional sangat bergantung pada jalur
maritim. Keberlangsungan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara sering kali
bergantung pada akses yang lancar ke pelabuhan-pelabuhan utama dan kemampuan
untuk mengelola perubahan dalam arus perdagangan global.
 Perlindungan Lingkungan Industri maritim juga harus memperhatikan dampak
lingkungan, termasuk pengelolaan limbah, penanggulangan polusi laut, dan
perlindungan ekosistem laut.
 Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Maritim memiliki potensi besar untuk
eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam seperti minyak, gas, dan mineral di
dasar laut. Relevansi ini mencakup isu-isu keberlanjutan, penegakan hukum, dan
perlindungan terhadap hak-hak suku asli yang terkait dengan penggunaan sumber
daya tersebut.
 Inovasi dan Teknologi Pengembangan teknologi baru, termasuk dalam hal
transportasi maritim, pengelolaan armada, dan keamanan, memiliki relevansi besar
dalam meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan industri maritim.

2.2 Kerjasama antara pemerintah, industri, dan lembaga terkait dalam pengembangan
industri maritim

Kerjasama antara pemerintah, industri, dan lembaga terkait sangat penting dalam
pengembangan industri maritim karena Pemerintah dapat membuat regulasi dan kebijakan
yang mendukung pertumbuhan industri maritim, sementara industri memberikan masukan
tentang kebutuhan dan kendala yang dihadapi.Kerjasama antara pemerintah dan industri
dapat menghasilkan investasi yang diperlukan untuk infrastruktur maritim seperti pelabuhan,
jalan raya, dan fasilitas penunjang lainnya. Kerjasama antara pemerintah, industri, dan
lembaga pendidikan membantu dalam menyusun program pendidikan dan pelatihan yang
sesuai dengan kebutuhan industri maritim, sehingga tenaga kerja dapat memiliki
keterampilan yang diperlukan. Dengan kerjasama yang baik, semua pihak dapat bekerja sama
untuk memastikan bahwa pengembangan industri maritim dilakukan dengan memperhatikan
keberlanjutan lingkungan dan menjaga ekosistem laut yang sehat.

 Kerjasama antara pemerintah, industri, dan lembaga terkait dalam


pengembangan industri maritim merupakan upaya bersama untuk memperkuat
dan mengembangkan sektor ini melalui berbagai bentuk kolaborasi. Berikut
adalah penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut
 Kebijakan dan Regulasi: Pemerintah memiliki peran dalam pembuatan
kebijakan dan regulasi yang mengatur aktivitas industri maritim. Kolaborasi
dengan industri dan lembaga terkait memungkinkan pengembangan kebijakan
yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan industri serta
mempertimbangkan berbagai aspek seperti keamanan, lingkungan, dan
perdagangan.
 Pengembangan Infrastruktur: Pemerintah bertanggung jawab atas
pengembangan infrastruktur maritim seperti pelabuhan, dermaga, dan fasilitas
penunjang lainnya. Kolaborasi dengan industri dapat membantu dalam
merancang infrastruktur yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan industri,
sementara lembaga terkait dapat memberikan pengetahuan dan teknologi terbaru
dalam pengembangan infrastruktur tersebut.
 Inovasi dan Teknologi: Industri maritim terus berupaya untuk meningkatkan
efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan melalui inovasi dan penggunaan
teknologi terbaru. Kerjasama antara pemerintah, industri, dan lembaga riset atau
pendidikan memungkinkan pertukaran ide dan pengetahuan, serta mendukung
penelitian dan pengembangan teknologi baru yang dapat meningkatkan daya
saing industri maritim.
 Pendidikan dan Pelatihan: Pemerintah dan lembaga terkait memiliki peran
dalam menyediakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja industri
maritim. Kolaborasi dengan industri membantu dalam menyusun kurikulum
yang relevan dengan kebutuhan industri serta menyediakan kesempatan magang
dan pelatihan yang mempersiapkan tenaga kerja dengan keterampilan yang
dibutuhkan.
 Keberlanjutan Lingkungan: Industri maritim memiliki dampak signifikan
terhadap lingkungan laut. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga
lingkungan dapat membantu dalam mengembangkan praktik yang ramah
lingkungan, mengelola limbah, dan melestarikan ekosistem laut.
 Keseluruhan, kerjasama antara pemerintah, industri, dan lembaga terkait sangat
penting dalam pengembangan industri maritim karena memungkinkan
pengelolaan yang holistik dan berkelanjutan dari berbagai aspek yang terlibat
dalam sektor ini. Dengan kolaborasi yang baik, industri maritim dapat tumbuh
secara berkelanjutan sambil mempertimbangkan kepentingan sosial, ekonomi,
dan lingkungan.
2.3 Jenis-jenis fasilitas kemaritiman dan perannya dalam pengelolaan sumber daya laut
dan perdagangan laut

Berikut adalah beberapa jenis fasilitas kemaritiman dan peranannya dalam pengelolaan
sumber daya laut dan perdagangan laut:

 Pelabuhan: Pelabuhan adalah titik penting untuk kegiatan pengiriman dan


penerimaan barang. Mereka memfasilitasi perdagangan laut dan menghubungkan
jalur transportasi laut dengan darat. Pengelolaan yang efisien dari pelabuhan dapat
meningkatkan arus perdagangan dan mengurangi waktu tunggu kapal, sehingga
mendukung perdagangan laut yang lancar.
 Terminal Peti Kemas: Terminal peti kemas adalah fasilitas yang memfasilitasi
penanganan peti kemas dari kapal ke darat dan sebaliknya. Mereka membantu dalam
meningkatkan efisiensi pengiriman, mengurangi waktu pemrosesan, dan
memfasilitasi penggunaan sistem intermodal dalam perdagangan laut.
 Pangkalan Kapal: Pangkalan kapal adalah fasilitas di mana kapal-kapal dapat
memperoleh bahan bakar, melakukan perawatan, dan melakukan perbaikan.
Pengelolaan yang baik dari pangkalan kapal dapat meningkatkan efisiensi
operasional kapal dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan laut.
 Fasilitas Penyimpanan dan Pemrosesan Hasil Perikanan: Fasilitas ini digunakan
untuk menyimpan dan memproses hasil tangkapan laut seperti ikan dan seafood
lainnya. Mereka berperan dalam menjaga kualitas produk perikanan dan
memfasilitasi distribusi produk-produk tersebut ke pasar lokal maupun internasional.
 Pos Pemantauan dan Pengawasan: Fasilitas ini digunakan untuk pemantauan dan
pengawasan aktivitas maritim, termasuk penegakan hukum perikanan dan
perlindungan lingkungan laut. Mereka membantu dalam memastikan keberlanjutan
sumber daya laut dan memerangi kegiatan ilegal seperti penangkapan ikan ilegal dan
perdagangan manusia.
 Fasilitas Penelitian dan Pengembangan Maritim: Fasilitas ini mendukung kegiatan
penelitian dan pengembangan di bidang kelautan dan perikanan. Mereka berperan
dalam mengembangkan teknologi dan praktik terbaik untuk pengelolaan sumber
daya laut yang berkelanjutan serta meningkatkan pemahaman tentang ekosistem
laut.
 Dengan peran yang sesuai, fasilitas-fasilitas tersebut dapat membantu dalam
memastikan pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan serta mendukung
perdagangan laut yang efisien dan aman.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berkaitan dengan cita-cita Indonesia untuk menjadi sebuah negara dengan
PorosMaritim Dunia, Indonesia berusaha memperkuat hubungan bilateral dengan negara-
negara yang berada di kawasan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Hal ini bertujuan
agar Indonesia dapat memperluas kerja sama dan memainkan peran yang lebih besar lagi
terutama sebagai negara maritim. Dalam segi pemerintahan, Indonesia menganggap bahwa
Samudera Hindia memiliki peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia bagi
kepentingan nasionalnya. Indonesia memang sudah menjadi negara dengan budaya
maritim yang kuat. Hal ini telah terbukti oleh berbagai sejarah yang ada. Telah berabad-
abad lamanya dan hal ini tidak bisa dipungkiri. Keadaan ini memaksa kita yang lahir dan
besar di Indonesia untuk menjadi bagian dalam budaya tersebut. Sebagian penduduk yang
tinggal di daerah pesisir pantai memang sudah menjadi budaya yang biasa, berbeda dengan
penduduk yang memang jauh dari daerah pesisir pantai. Tentunya hal ini bukan menjadi
alasan untuk tetap mengenal budaya yang sudah berabad-abad ada di Indonesia.

3.2 SARAN

Perlu adanya peningkatan pengaturan kerjasama dengan negara-negara dalam


menangani tindakan perompakan. Pengaturan kerjasama ini diperlukan untuk
meningkatkan keamanan wilayah perbatasan antar negara. Bentuk kerjasama bisa
dilakukan dengan dibentuk peradilan khusus untuk menangani kasus perompakan, serta
membuat mekanisme internasional untuk penegakannya karena perompakan merupakan
kejahatan internasional.
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, R. (2018). Kerja Sama Maritim Indonesia-Tiongkok Menuju Visi

Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia. Journal Ilmu Hubungan

Internasional, 6(3), 1275-1276.

Anwar, S. (2016, Desember). Membangun Keamanan Maritim Indoesia

dalam Analisis Kepentingan, Ancaman dan Kukuatan laut. Jurnal

Pertahanan, 6(3), 72-73

Anda mungkin juga menyukai