Kelompok 13
FAKULTAS EKONOMI
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Mendeley ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.2 Saran................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide, konsep, atau solusi baru yang
bermanfaat dan orisinal. Dalam konteks industri maritim, kreativitas sangat relevan karena
dapat membantu dalam pengembangan teknologi, desain kapal yang efisien, peningkatan
proses produksi, serta inovasi dalam pengelolaan sumber daya laut dan perlindungan
lingkungan.
2.2 Kerjasama antara pemerintah, industri, dan lembaga terkait dalam pengembangan
industri maritim
Kerjasama antara pemerintah, industri, dan lembaga terkait sangat penting dalam
pengembangan industri maritim karena Pemerintah dapat membuat regulasi dan kebijakan
yang mendukung pertumbuhan industri maritim, sementara industri memberikan masukan
tentang kebutuhan dan kendala yang dihadapi.Kerjasama antara pemerintah dan industri
dapat menghasilkan investasi yang diperlukan untuk infrastruktur maritim seperti pelabuhan,
jalan raya, dan fasilitas penunjang lainnya. Kerjasama antara pemerintah, industri, dan
lembaga pendidikan membantu dalam menyusun program pendidikan dan pelatihan yang
sesuai dengan kebutuhan industri maritim, sehingga tenaga kerja dapat memiliki
keterampilan yang diperlukan. Dengan kerjasama yang baik, semua pihak dapat bekerja sama
untuk memastikan bahwa pengembangan industri maritim dilakukan dengan memperhatikan
keberlanjutan lingkungan dan menjaga ekosistem laut yang sehat.
Berikut adalah beberapa jenis fasilitas kemaritiman dan peranannya dalam pengelolaan
sumber daya laut dan perdagangan laut:
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berkaitan dengan cita-cita Indonesia untuk menjadi sebuah negara dengan
PorosMaritim Dunia, Indonesia berusaha memperkuat hubungan bilateral dengan negara-
negara yang berada di kawasan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Hal ini bertujuan
agar Indonesia dapat memperluas kerja sama dan memainkan peran yang lebih besar lagi
terutama sebagai negara maritim. Dalam segi pemerintahan, Indonesia menganggap bahwa
Samudera Hindia memiliki peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia bagi
kepentingan nasionalnya. Indonesia memang sudah menjadi negara dengan budaya
maritim yang kuat. Hal ini telah terbukti oleh berbagai sejarah yang ada. Telah berabad-
abad lamanya dan hal ini tidak bisa dipungkiri. Keadaan ini memaksa kita yang lahir dan
besar di Indonesia untuk menjadi bagian dalam budaya tersebut. Sebagian penduduk yang
tinggal di daerah pesisir pantai memang sudah menjadi budaya yang biasa, berbeda dengan
penduduk yang memang jauh dari daerah pesisir pantai. Tentunya hal ini bukan menjadi
alasan untuk tetap mengenal budaya yang sudah berabad-abad ada di Indonesia.
3.2 SARAN