Anda di halaman 1dari 3

Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia Dini

JANUARY 13, 2017 BY MISS ANNA LEAVE A COMMENT

artikel

Setelah di artikel sebelumnya kami mengulas tentang perkembangan Bahasa dan Sosial Emosional
sebagai 2 dari 4 aspek perkembangan anak usia dini, maka di artikel kali ini kami akan melanjutkan 2
aspek berikutnya yaitu aspek perkembangan fisik dan aspek perkembangan kognitif anak usia dini.

Perkembangan Fisik

Fungsi utama dari bidang perkembangan fisik adalah terkait kemampuan anak untuk bergerak dan
mengendalikan bagian tubuhnya. Proses perbaikan (refinement) perkembangan fisik terkait dengan
kematangan pada otak, masuknya input dari sistem sensorik, adanya peningkatan ukuran dan jumlah
urat otot, sistem syaraf yang sehat dan kesempatan yang diberikan untuk berlatih. Pandangan psikolog
masa kini memperlihatkan juga bahwa lingkungan yaitu pengalaman, memainkan peran yang sangat
penting dalam timbulnya keterampilan motorik yang baru.

Allen (2010:25) menjelaskan tiga prinsip yang mengatur perkembangan motorik yaitu:

Cephalocaudal: perkembangan tulang dan otot bermula dari kepala ke arah jari kaki. Setiap individu
akan belajar untuk mengendalikan otot yang menunjang kepala dan leher, bergerak ke arah tubuh, dan
kemudian segala hal yang memungkinkannya menjangkau benda. Baru setelah itu otot untuk berjalan
yang mengalami perkembangan agak akhir

Proximodistal: perkembangan tulang dan otot yang dimulai dengan meningkatnya pengendalian otot
yang posisinya paling dekat dengan bagian tengah tubuh, secara bertahap bergerak ke bagian luar
menuju ke bagian yang jauh dari titik tengah menuju ke bagian kaki dan tangan. Seorang anak sebelum
ia mampu untuk melukis menggunakan kuas kecil pada bidang yang kecil maka ia akan mencoba melukis
dengan kuas yang besar pada bidang yang besar karena otot-otot yang lebih dahulu matang adalah otot
lengan atasnya.

Perbaikan (refinement): perkembangan otot dari yang umum menuju yang lebih khusus dan ini
mencakup baik motorik kasar maupun motorik halus. Pada usia dini anak misalkan baru bisa melempar
bola ke arah depan pada jarak yang pendek, dengan bertambahnya usia dan pengalaman anakpun dapat
melempar bola dengan jarak yang jauh dan juga akurat mengenai sasaran.

20170113_095426

Perkembangan Kognitif

Aspek lain yang harus dipahami juga adalah aspek kognitif – kemampuan berpikir. Untuk memahaminya
teori yang dipergunakan adalah teori dari Jean Piaget. Tahapan-tahapannya meliputi:

TAHAP SENSORI MOTOR, terjadi pada rentang usia 0 – 24 bulan. Pada masa ini panca indera dan aktifitas
motorik dipergunakan anak untuk mengenal lingkungan dan obyek-obyek yang ada. Walaupun pada
saat lahir bayi terlihat sangat tidak berdaya dan bergantung pada orang lain, namun beberapa alat
inderanya sudah dapat dipergunakan seperti indera penglihatan, pendengaran dll, iapun sudah mampu
menggerakkan otot-otot di sekitar mulutnya untuk menghisap puting susu ibunya agar bisa memperoleh
ASI. Dengan stimulasi yang tepat dan memadai maka anak dapat mengenal dunianya menggunakan alat-
alat indera dan gerakan-gerakan motorik.

TAHAP PRA-OPERASIONAL(2 – 7 tahun), pada masa ini ada perkembangan yang sangat jelas bila
dibandingkan dengan masa sebelumnya, yaitu kemampuan menggunakan simbol terutama dalam
bahasa. Sudah dapat berpikir tentang sesuatu tanpa harus ada benda yang nyata dihadapannya,
misalnya ketika memegang penggaris anak bisa menyebutkan itu adalah pisau, pistol, alat pemukul,
sapu dan lain-lain; mampu melakukan sesuatu hal yang pernah dilihatnya di waktu lampau seperti
mengucapkan kata-kata yang diperolehnya dari acara televisi yang ditontonnya semalam. Anak mulai
mengerti dasar-dasar mengelompokkan sesuatu berdasarkan satu aspek dahulu seperti warna, bentuk
atau ukuran saja dan kemudian terus meningkat. Pada masa ini anak belum dapat memusatkan
perhatian pada dua dimensi yang berbeda secara simultan.

TAHAP KONGKRIT – OPERASIONAL(7- 11 Tahun), pada saat ini anak sudah mulai bisa melaksanakan 3-4
perintah sekaligus dalam satu kali instruksi. Anakpun sudah dapat mencapai kemampuan untuk berpikir
sistematik terhadap hal-hal atau obyek-obyek yang kongkrit. Mencapai kemampuan mengkonservasi.
Anak mampu untuk menyelesaikan masalah yang sifatnya kongkrit
Rumah Tumbuh Daycare senantiasa mengoptimalkan agar 4 aspek perkembangan siswa dapat
terpenuhi dengan maksimal. Segala upaya stimulasi dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang menarik
dan menyenangkan, sehingga anak-anak terlatih perkembangan kognitif, fisik, bahasa dan sosial
emosionalnya tanpa harus kehilangan momen bermain dan bersenang-senang sesuai dengan usianya
yang segalanya masih tentang bermain dan bersenang-senang. Sambil menyelam, minum air. Sambil
memberikan stimulasi, kami memberikan keceriaan dan kebahagiaan bagi mereka sehingga masa kanak-
kanak mereka tetap terasa indah tanpa mengabaikan tuntutan tercapainya tahapan perkembangan
sesuai usia.

Banyak sekali aktivitas stimulasi yang bisa dilakukan tanpa harus merenggut masa kanak=kanak yang
sedang mereka jalani. Lewat bermain drama atau membaca buku kami berlatih berbahasa, lewat
permainan drama kami berlatih kehidupan sosial, lewat jalan pagi atau bermain bola kami melatih
kekuatan fisik mereka,dan banyak sekali aktivitas lainnya yang bermanfaat mengasah ke 4 tahap
perkembangan anak-anak yang kami lakukan sambil bermain dan bersenang-senang.

Anda mungkin juga menyukai