Anda di halaman 1dari 4

Nama : MIKHAEL SIKA SULAONA

KELOMPOK 2 : KELAS SOSIAL

1. Kelas sosial merujuk pada pembagian masyarakat berdasarkan faktor-faktor tertentu


seperti ekonomi, pendidikan, pekerjaan, atau bahkan status sosial dan budaya. Dalam
suatu masyarakat, orang-orang dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
tingkat akses mereka terhadap sumber daya, kekuasaan, dan hak istimewa.

Secara umum, kelas sosial dapat terbagi menjadi beberapa lapisan, seperti kelas atas,
kelas menengah, dan kelas bawah. Kelas atas biasanya terdiri dari individu dengan
kekayaan dan kekuasaan yang tinggi, sedangkan kelas bawah terdiri dari mereka yang
memiliki akses terbatas terhadap sumber daya ekonomi dan seringkali menghadapi
ketidaksetaraan. Kelas sosial dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan seseorang,
termasuk peluang pendidikan, kesempatan pekerjaan, dan gaya hidup. Seringkali,
struktur kelas sosial menciptakan kesenjangan ekonomi dan sosial dalam masyarakat.

a. Menurut Philip Kotler Disadur buku Prinsip-prinsip Pemasaran (2008) karya Philip
Kotler dan Gary Amstrong, kelas sosial dirumuskan sebagai pengelompokan
masyarakat yang mempunyai minat, nilai-nilai serta perilaku yang serupa, dan
dikelompokkan secara berjenjang. Sehingga bisa dipahami bahwa kelas sosial tidak
hanya dibagi berdasarkan tingkat pendapatan akan tetapi dapat dikelompokkan
berdasarkan kombinasi mulai dari tingkat pendidikan, pemilihan tempat rekreasi,
nilai-nilai yang dianut sampai dengan kekayaan yang dianut.
b. Menurut Elly M Setiadi dan Usman Kolip Dikutip dari bukunya Pengantar Sosiologi
Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan
Pemecahannya (2011), kelas sosial adalah gejala yang serba hadir di setiap kehidupan
sosial. Artinya dalam setiap kehidupan sosial selalu ada pola-pola penggolongan
manusia dalam kelompok dengan berbagai kriteria yang melekat pada diri masing-
masing anggota kelompok tersebut. Kelas-kelas sosial akan selalu muncul secara
ilmiah, sehingga dalam kenyataannya munculnya kelas sosial telah menjadi bagian
dari hukum alam.
c. Konsekuensi Stratifikasi Sosial Menurut Pitirim A. Sorokin kelas sosial adalah
pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. Di
mana perwujudannya adalah lapisan-lapisan atau kelas-kelas tinggi, sedang, ataupun
kelas-kelas yang rendah.
d. Menurut Bernard Barber Bernard Barber mendefinisikan kelas sosial sebagai sebagai
himpunan keluarga-keluarga. Menurutnya, bahwa kedudukan seorang anggota
keluarga dalam suatu anggota kelas terkait dengan kedudukan anggota keluarga lain.
Bilamana seorang kepala keluarga atau anggota keluarga menduduki suatu status
tinggi maka status anggota keluarga yang lain akan mendapatkan status yang tinggi
pula. Sebaliknya apabila status kepala keluarga mengalami penurunan maka menurun
pula status anggota keluarganya.
e. Menurut Sudaryono Kelas sosial adalah kelas yang memiliki tingkatan-tingkatan dari
yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Orang yang dari kelas tertentu
menganggap orang dari Kelas Sosial lain memiliki status yang lebih tinggi atau lebih
rendah darinya. Kelas Sosial adalah sesuatu yang multidimensional, dan tidak dapat
diidentifikasikan hanya dengan pendapatan.

Penyebab Utama Timbulnya Stratifikasi Sosial pada Masyarakat Menurut Ujang


Sumarwan Kelas sosial adalah bentuk lain dari pengelompokan masyarakat ke dalam
kelas atau kelompok yang berbeda. Kelas Sosial akan memengaruhi jenis produk, jenis
jasa, dan merek yang dikonsumsi konsumen. Kelas Sosial juga mempengaruhi pemilihan
toko, tempat pendidikan, dan tempat berlibur dari seorang konsumen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengertian Kelas Sosial Menurut
Ahli", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/skola/read/2023/05/19/140000069/pengertian-kelas-
sosial-menurut-ahli?page=all.

2. Ragam Kelas Sosial

Ragam kelas sosial mencakup beragam tingkatan atau kelompok dalam suatu masyarakat,
dan ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti ekonomi, pendidikan,
pekerjaan, dan budaya. Berikut adalah beberapa ragam kelas sosial yang umum ditemui:

Kelas Atas (Elite): Kelas ini biasanya terdiri dari individu atau keluarga dengan kekayaan
dan kekuasaan yang sangat tinggi. Mereka memiliki akses terhadap pendidikan tinggi, posisi
eksekutif, dan seringkali terlibat dalam pengambilan keputusan politik dan ekonomi.
Kelas Menengah:

Upper Middle Class: Orang-orang di kelas ini memiliki pekerjaan profesional dan
pendidikan tinggi, meskipun tidak sekuat kelas atas.

Middle Class: Ini adalah kelompok yang besar dan beragam, termasuk pekerja kantoran,
manufaktur, dan sektor jasa. Mereka memiliki tingkat pendapatan yang stabil dan biasanya
memiliki keamanan ekonomi.

Kelas Bawah (Working Class): Kelas ini terdiri dari pekerja manual dan pekerjaan
berpendapatan rendah. Mereka mungkin menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan memiliki
akses terbatas terhadap sumber daya.

Kelas Bawah Miskin (Underclass): Ini adalah kelompok yang paling rentan secara
ekonomi. Mereka seringkali menghadapi kemiskinan ekstrem, pengangguran, dan
ketidakstabilan tempat tinggal.

Kelas Sosial Berdasarkan Pendidikan:

Pendidikan Tinggi: Orang-orang dengan tingkat pendidikan tinggi cenderung memiliki


akses ke pekerjaan yang lebih baik dan peluang ekonomi yang lebih besar.

Pendidikan Rendah: Mereka dengan tingkat pendidikan rendah mungkin menghadapi


keterbatasan dalam mencari pekerjaan dan meningkatkan kondisi ekonomi mereka.

Kelas Sosial Berdasarkan Budaya:

Kelas Sosial Etnis atau Rasial: Beberapa masyarakat mengalami pembagian kelas sosial
berdasarkan faktor etnis atau rasial, yang dapat memengaruhi peluang ekonomi dan akses ke
sumber daya lainnya.

Ragam kelas sosial ini dapat bersifat dinamis dan dapat berubah seiring waktu. Mereka
menciptakan stratifikasi sosial dalam masyarakat, yang dapat memengaruhi kesempatan dan
kualitas hidup individu.

3. kelas sosial dalam masyarakat:

Kelas Atas:

Orang Kaya dan Terkenal: Pengusaha sukses, selebritas, dan warisan keluarga kaya.

Kelas Menengah:
Profesional: Dokter, pengacara, insinyur.

Manajer dan Eksekutif: Manajer tingkat menengah hingga atas di perusahaan.

Pekerja Kantoran: Pegawai administratif, akuntan.

Kelas Bawah (Working Class):

Pekerja Manufaktur: Operator mesin, buruh pabrik.

Pekerja Jasa: Pelayan, petugas kebersihan, sopir taksi.

Kelas Bawah Miskin (Underclass):

Pengangguran Jangka Panjang: Mereka yang kesulitan menemukan pekerjaan.

Pekerjaan Tidak Tetap: Pekerjaan sementara atau tidak tetap dengan bayaran rendah.

Kelas Sosial Berdasarkan Pendidikan:

Lulusan Perguruan Tinggi: Orang-orang dengan gelar sarjana atau lebih tinggi.

Tanpa Pendidikan Formal yang Tinggi: Orang-orang yang mungkin hanya memiliki
pendidikan dasar atau menengah.

Kelas Sosial Berdasarkan Budaya:

Kelas Sosial Etnis atau Rasial: Misalnya, dalam beberapa masyarakat, ada ketidaksetaraan
ekonomi yang terkait dengan identitas etnis atau rasial.

Ingatlah, kelas sosial ini tidak selalu bersifat kaku, dan orang seringkali dapat bergerak di
antara kelas-kelas tersebut selama perjalanan hidup mereka. Faktor-faktor seperti mobilitas
sosial, pendidikan, dan kesempatan ekonomi dapat memainkan peran penting dalam
menentukan posisi seseorang dalam struktur kelas sosial.

Anda mungkin juga menyukai