Akuisisi
Akuisisi
MAKALAH
AKUISISI
Disusun Oleh:
MANAJEMEN KEUANGAN 6B
PRODI S1 MANAJEMEN
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahi Robbil’alamin, Puji Syukur kepada Allah SWT. Tuhan semesta alam yang
telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga dengan berkat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Shalawat serta salam tak lupa
pula kami kirimkan kepada junjungan kita yakni Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yang dihiasi oleh
imam, islam dan ihsan.
Dalam penulisan makalah ini, kami memiliki tujuan yaitu untuk memenuhi tugas
kelompok pada semester 6 mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan dengan dosen
pengampu Ibu Fitri Hidayati, SE, M.M. Makalah ini disusun dengan mengacu dari rujukan
bacaan menggunakan bahan bacaan dari internet dan artikel terkait Akuisisi.
Kami sebagai penulis, berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan untuk menyusun
makalah ini. Akan tetapi, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan dan keterbatasan dalam penggunaan kalimat maupun materi yang kami
sampaikan. Oleh karna itu, segala saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan
untuk perbaikan makalah yang akan datang. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat
bagi semua pihak. Aamiin ya Robbal’alaamiin.
Penulis
(Kelompok 5)
Kelompok 5 : Akuisisi | i
DAFTAR ISI
Cover
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kelompok 5 : Akuisisi | ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok 5 : Akuisisi | 1
dapat memberikan beberapa keuntungan bagi perusahaan antara lain peningkatan
kemampuan dalam pemasaran, riset, skill manajerial, transfer teknologi dan efisiensi
berupa penurunan biaya produksi.
Dalam menggabungkan usaha melalui akuisisi biasanya akan mendapatkan
sinergi, yaitu nilai keseluruhan perusahaan setelah akuisisi yang lebih besar darripada
penjumlahan nilai masing-masing perusahaan sebelum akuisisi. Setiap perusahaan
mengharapkan akuisisi yang dilakukan akan berhasil dan semua tujuan perusahaan
tercapai. Untuk mencapai keberhasilan tersebut ada beberapa kendala potensial yang
harus diatasi, salah satunya adalah adanya permasalahan mengintegrasikan dua atau
lebih perusahaan kompleks yang sering mimiliki kultur, struktur, dan sistem operasi
yang berbeda.
Keadaan yang dihadapi dalam akuisisi memang dapat menggagalkan akuisisi
tersebut, tetapi para pengambil keputusan juga harus melihat adanya pasar yang kuat
untuk akuisisi sehingga tidak langsung memutuskan melakukan akuisisi tersebut,
tetapi para pengambil keputusan harus benar-benar memahami syarat-syarat agar
akuisisi, berhasil serta mencari penyelesaian atas masalah potensial yang bisa
mengarah pada kegagalan atau membuat kinerja perusahaan semakin rendah.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dasar dari pengertian akuisisi
2. Mahasiswa dapat memahami manfaat dari akuisisi yang terjadi pada sebuah
perusahaan
3. Mahasiswa dapat mengetahui apa motif dibalik kegiatan akuisisi
Kelompok 5 : Akuisisi | 2
4. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kegiatan akuisisi
yang dilakukan perusahaan
5. Mahasiswa dapat mengklasifikasikan tipe-tipe akuisisi dari empat sudut pandang
6. Mahasiswa dapat mengetahui alasan suatu perusahaan melakukan akuisisi
7. Mahasiswa dapat mengetahui proses apa saja yang dihadapi saat perusahaan akan
melakukan akuisisi
8. Mahasiswa dapat memahami bahwa ada larangan yang tidak boleh dilakukan
dalam kegiatan akuisisi
Kelompok 5 : Akuisisi | 3
BAB II
PEMBAHASAN
Kelompok 5 : Akuisisi | 4
4. Menyelamatkan Perusahaan dari Kebangkrutan
Bagi perusahaan yang kesulitan likuiditas dan terdesak oleh kreditor, keputusan
akuisisi dengan perusahaan yang kuat akan menyelamatkan perusahaan dari
kebangkrutan
Kelompok 5 : Akuisisi | 5
b. Penghematan keuangan yang meliputi biaya transaksi yang lebih rendah dan
evaluasi yang lebih baik oleh para analisis sekuritas
c. Peningkatan penguasaan pasar akibat berkurangnya persaingan
3. Motif diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi pemberagaman bisnis yang bisa dilakukan melalui
akuisisi. Diversifikasi dimaksud untuk mendukung aktivitas bisnis dan operasi
perusahaan untuk mengamankan posisi bersaing. Akan tetapi, jika melakukan
diversifikasi yang semakin jauh dari bisnis semula, maka perusahaan tidak lagi
berada pada koridor yang mendukung kompetensi inti (corecompetence).
Disamping memberikan manfaat seperti transfer teknologi dan pengalokasian
modal, diversifikasi juga membawa kerugian yaitu adanya subsidi silang.
4. Motif non-ekonomi
Aktivitas akuisisi terkadang dilakukan bukan untuk kepentingan ekonomi saja
tetapi juga untuk kepentingan yang bersifat non-ekonomi, seperti prestise dan
ambisi. Motif non-ekonomi bisa berasal dari manajemen perusahaan atau pemilik
perusahaan.
Kelompok 5 : Akuisisi | 6
Disamping memiliki kelebihan, adapun kekurangan akuisisi diantaranya :
1. Jika para pemegang saham minoritas tidak setuju terhadap pengambil alihan cukup
banyak, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan
menentukan paling sedikit dua pertiga (67%) suara setuju pada akuisisi agar
akuisisi terjadi
2. Bila perusahaan pengakuisisi mengambilalih seluruh saham yang dibeli maka
terjadi merger
3. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi asset harus secara hukum
dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi
Kelompok 5 : Akuisisi | 7
b. Akuisisi internal adalah transaksi akusisi antara perusahaan-perusahaan yang
berada dalam satu grup perusahaan yang sama
Kelompok 5 : Akuisisi | 8
(Bapindo), Bank Bumidaya, Bank Dagang Negara (BDN) menjadi Bank Mandiri
(1998).
Akuisisi vertikal yaitu mengakuisisi pemasok atau penyalur satu atau lebih,
barang-barang atau jasanya. Dalam hal ini, perusahaan mengontrol bagian-bagian
tambahan dari rantai nilai. Contoh Aqua yang diakuisisi oleh Danone. Akuisisi
berkaitan yaitu akuisisi sebuah perusahaan dalam industri yang tingkat
keterkaitannya tinggi. Contoh Phillip Morris Internasional yang mengakuisisi HMS
(Haji Muhammad Sampoerna).
2. Mengatasi hambatan untuk memasuki pasar
Dalam menghadapi hambatan-hambatan yang diciptakan oleh skala ekonomi
dan produk-produk diferensiasi dari pesaing, peserta baru akan menyadari bahwa
mengakuisisi perusahaan yang sudah mapan lebih efektif daripada memasuki pasar
sebagai seorang pesaing yang menawarkan barang-barang dan jasa yang tidak
dikenal oleh konsumen saat ini.
Kelompok 5 : Akuisisi | 9
6. Menghindari persaingan
Dengan akuisisi, perusahaan dapat membatasi ketergantungannya pada produk
atau pasar yang sedikit atau tunggal sehingga mengubah jangkauan kompetitif
perusahaan. Sebagai contoh, IBM mengakuisisi Diligent Technologies, sebuah
perusahaan swasta yang bergerak di bidang teknologi penyimpanan de-duplikasi.
Lewat akuisisi ini, teknologi dan pegawai Diligent Technologies akan menjadi
bagian dari unit bisnis IBM System and Technologies Group.
Menurut Alfred Rappaport proses analisis akuisisi melalui tiga tahap yaitu :
1. Planning
Proses perencanaan akuisisi dimulai dengan suatu analisis terhadap corporate
objectives and produk market strategic. Analisis ini ditujukan untuk memahami
kekuatan dan kelemahan yang meliputi berbagai aspek seperti ekonomi, sosial,
Kelompok 5 : Akuisisi | 10
teknologi dan sebagainya. Disamping itu, analisis ini juga meliputi parameter-
paratemeter industri seperti proyeksi tingkat pertumbuhan pasar, peraturan
pemerintah dan faktor sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai
kriteria seperti kualitas manajemen, profitabilitas, struktur modal dan kriteria
lainnya
2. Search and Screen
Proses pencarian dan pelacakan merupakan suatu pendekatan sistematik untuk
menggabungkan berbagai prospek akuisisi yang menarik dan dianggap
menguntungkan. Proses pencarian lebih menfokuskan pada “bagaimana” dan
“dimana” mencari calon perusahaan yang akan diambil alih, yang dianggap
menunjukkan calon terbaik sesuai dengan sasaran dan kriteria yang dikembangkan
dalam tahap proses perencanaan
3. Financial Evaluation
Proses evaluasi keuangan lebih memfokuskan pada jawaban manajemen atas
beberapa pertanyaan mengenai harga tertinggi yang harus dibayar oleh perusahaan
pengambil alih serta apa yang menjadi resiko utama
Kelompok 5 : Akuisisi | 11
komisaris perusahaan tersebut dibuat sedemikian rupa agar terlihat bahwa pengambil
alihan tersebut telah melalui prosedur yang berlaku.
Kelompok 5 : Akuisisi | 12
Contoh Soal Akuisisi :
PT. WISTA memiliki 10 jt lembar saham dengan harga Rp 8.000 per lbr. Dibeli
oleh PT. RIAN dengan harga Rp 9.000 per lbr. PT. RIAN A memiliki 50 jt lbr saham
dengan harga per lembar Rp 12.000.Diharapkan dgn akuisisi tsb PT. RIAN akan dapat
menghemat biaya sebesar Rp 1.000 jt pada tahun depan, dan pemnghematan tsb
diharapkan meningkat sebesar 10 % per tahun selamanya. Apabila tingkat keuntungan
yang layak adalah 17%, berapakah biaya akuisisi dan manfaat akuisisi tsb ?
Jawaban :
Biaya akuisisi = 10 jt (Rp 9.000 – Rp 8.000) = Rp 10 M
Manfaat akuisi = 1M / (0,17 -0,10) = Rp14,3 M
Rumus Formula Manfaat Akuisisi = PVA– (PVS + PVAS)
Dimana :
PVA = Nilai equity perusahaan A = Rp 600 M
PVS = Nilai equity perusahaan S = Rp 80 M
PVAS = Nilai gabungan equity PT. A dan PT. S setelah mendapatkan sinergi
( 600 M + 80 M + 14,3 M = Rp 694,3 M )
Maka manfaat akuisisi = PVAS – (PVA + PVS)
= Rp 694,3 M – (Rp 600 M + Rp 80 M) = Rp 14,30 M
Manfaat bersih (NPV) = Rp 14,3 M – Rp 10 M = Rp 4,30 M
Contoh soal akuisisi 2 :
Kelompok 5 : Akuisisi | 13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuisisi merupakan pembelian atau pengambilalihan suatu perusahaan oleh
perusahaan lain dilakukan dengan membeli aset perusahaan atau dengan memperoleh
kepemilikan saham suatu perusahaan lebih dari 51%. Dalam istilah Akuisisi,
perusahaan yang mengakuisisi perusahaan lain dikenal sebagai perusahaan
pengakuisisi (Acquiring Company). Sedangkan perusahaan yang diakuisisi dikenal
sebagai perusahaan target (Target Company). Perusahaan pengakuisisi cenderung
lebih memiliki kekuatan dalam hal ukuran, struktur, dan kegiatan operasional bisnis.
Pada prinsipnya terdapat dua motif yang mendorong sebuah perusahaan
melakukan akuisisi yaitu motif ekonomi dan motif non-ekonomi. Motif ekonomi
berkaitan dengan esensi tujuan perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan atau
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Di sisi lain, motif non-ekonomi
adalah motif yang bukan didasarkan pada esensi tujuan perusahaan tersebut, tetapi
didasarkan pada keinginan subjektif atau ambisi pribadi pemilik atau manajemen
perusahaan.
Proses akuisisi merupakan suatu faktor penting, terutama karena pembelian suatu
unit bisnis tertentu pada umumnya berkaitan dengan jumlah uang yang relatif besar
dan membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga bagi perusahaan pengambil alih,
sebelum memutuskan untuk akuisisi terhadap suatu perusahaan terlebih dahulu akan
berusaha memahami secara lebih jelas mengenai prospek dan sasaran yang akan
dicapai.
Suatu akuisisi tidak boleh menimbulkan monopoli atau menimbulkan persaingan
tidak sehat di pasar. Jika itu terjadi, maka akan banyak yang dirugikan yaitu baik
masyarakat konsumen atau pesaing bisnis, ada pihak-pihak lain yang menderita
kerugian karena tindakan akuisisi ini, sehingga hukum dalam hal ini hukum tentang
perusahaan, menyediakan berbagai perangkat dan upaya hukum yang melarang
akuisisi yang merugikan mereka.
Kelompok 5 : Akuisisi | 14
3.2 Saran
a) Bagi perusahaan yang belum berpengalaman dalam melakukan akuisisi,
sebaiknya perusahaan lebih mempertimbangkan secara matang dalam mengambil
keputusan akuisisi dengan mempelajari dan meneliti terlebih dahulu kasus-kasus
akuisisi sebelumnya
b) Apabila tindakan akuisisi dilakukan, sebaiknya manajemen lebih fokus terhadap
proses perencanaan. Karena dalam proses perencanaan bisa terjadi sudut pandang
yang berbeda-beda antara fungsi organisasi dalam menanggapi pengambilan
keputusan akuisisi
c) Manajemen perusahaan harus menyediakan rencana strategi yang kuat dalam
menjalankan tindakan akuisisi baik dalam menghadapi kendala dalam akuisisi
maupun tidak
d) Perusahaan bisa selektif dalam pemulihan perusahaan yang dijadikan target
company dan focus pada tujuan jangka pendek ataupun jangka panjangnya
Kelompok 5 : Akuisisi | 15
Daftar Pustaka
Wijayanti, Ratih Ika (2022). 6 Daftar Contoh Perusahaan Terkenal Yang Melakukan Akuisisi
dan Merger. https://www.idxchannel.com/economics/6-daftar-contoh-perusahaan-
terkenal-yang-melakukan-akuisisi-dan-merger
Aprita, Serlika (2017). Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Saham minoritas Kreditor,
Karyawan Atas Akuisisi Perusahaan. Makassar : Cv. Pena Indis
Nidar, Sulaiman Rahman. Manajemen Keuangan Perusahaan Modern. Pustaka Reka Cipta
Kelompok 5 : Akuisisi | 16