Anda di halaman 1dari 19

Mata Kuliah : Dosen Pengampu :

Manajemen Keuangan Lanjutan Ibu. Fitri Hidayati, S.E, M.M

MAKALAH

AKUISISI

Disusun Oleh:

Angelia Adriani 12070120724

Dinda Wulandari 12070122123

Risna Arofa 12070123137

Selfi Gumanti 12070123151

Windi Tri Pani 12070122780

MANAJEMEN KEUANGAN 6B

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

PRODI S1 MANAJEMEN

PEKANBARU

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulilahi Robbil’alamin, Puji Syukur kepada Allah SWT. Tuhan semesta alam yang
telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga dengan berkat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Shalawat serta salam tak lupa
pula kami kirimkan kepada junjungan kita yakni Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yang dihiasi oleh
imam, islam dan ihsan.

Dalam penulisan makalah ini, kami memiliki tujuan yaitu untuk memenuhi tugas
kelompok pada semester 6 mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan dengan dosen
pengampu Ibu Fitri Hidayati, SE, M.M. Makalah ini disusun dengan mengacu dari rujukan
bacaan menggunakan bahan bacaan dari internet dan artikel terkait Akuisisi.

Kami sebagai penulis, berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan untuk menyusun
makalah ini. Akan tetapi, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan dan keterbatasan dalam penggunaan kalimat maupun materi yang kami
sampaikan. Oleh karna itu, segala saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan
untuk perbaikan makalah yang akan datang. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat
bagi semua pihak. Aamiin ya Robbal’alaamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pekanbaru, 05 Juni 2023

Penulis

(Kelompok 5)

Kelompok 5 : Akuisisi | i
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar ................................................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuisisi ............................................................................................... 4


2.2 Manfaat Akuisisi ................................................................................................... 4
2.3 Motif Melakukan Akuisisi .................................................................................... 5
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Akuisisi .................................................................... 6
2.5 Tipe – Tipe Akuisisi ............................................................................................. 7
2.6 Alasan Perusahaan Melakukan Akuisisi ............................................................... 8
2.7 Proses Akuisisi...................................................................................................... 10
2.8 Larangan dalam Akuisisi ...................................................................................... 11
2.9 Contoh Akuisisi .................................................................................................... 12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 14


3.2 Saran ..................................................................................................................... 15

Daftar Pustaka .................................................................................................................. 16

Kelompok 5 : Akuisisi | ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain dimana
membeli sebagian besar atau seluruh saham perusahaan lain dengan tujuan untuk
mengambil kendali. Tujuan utama mengapa perusahaan bergabung dengan
perusahaan lain atau melakukan akuisisi karena perusahaan akan mencapai
pertumbuhan lebih cepat daripada harus membangun unit usaha sendiri selain di
samping motif ekonomi yang lain yaitu mendapat keuntungan. Akuisisi sering
digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan
diserap oleh pasar. Dengan semakin berkembangnya perekonomian yang terjadi di
Indonesia, banyak perusahaan yang melakukan peningkatan kualitas usaha dan
memperketat persaingan dunia usaha dalam era globalisasi.
Dalam era Globalisasi perusahaan harus dapat terus bersaing dan mencapai tujuan
dari perusahaan tersebut. Untuk itu diperlukan beberapa strategi perusahaan agar
perusahaan mampu bertahan serta terus maju dan bekembang. Strategi internal yang
dapat dilakukan dengan jalan pengembangan produk, peluncuran produk baru atau
menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang sudah ada. Strategi lain yang dapat
digunakan adalah strategi eksternal yang salah satunya dapat dilakukan dengan
mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga atau penggabungan usaha melalui
akuisisi.
Alasan sebuah perusahaan memilih akuisisi sebagai strategi mengembangkan
usaha karena akuisisi merupakan cara cepat untuk menciptakan nilai yang lebih besar
bagi perusahaan. Selain itu, motif ekonomi menjadi alasan mendasar perusahaan
membeli perusahaan lain, karena jika sebuah perusahaan membeli perusahaan lain,
maka pembelian tersebut akan dil akukan apabila pembelian tersebut menguntungkan,
jika pembelian tersebut merugikan maka tidak akan terjadi transaksi.
Beberapa alasan akuisisi yang sering dimunculkan adalah sinergi, pertimbangan
pajak, membeli aset di bawah biaya penggantian, diversifikasi, insentif bagi manajer
dan brekup value. Dari keenam alasan tersebut yang dominan adalah alasan sinergi.
Ada atau tidaknya sinergi suatu akuisisi tidak bisa dilihat beberapa saat setelah
akuisisi terjadi, tetapi diperlukan waktu yang relatif panjang. Akuisisi juga dianggap

Kelompok 5 : Akuisisi | 1
dapat memberikan beberapa keuntungan bagi perusahaan antara lain peningkatan
kemampuan dalam pemasaran, riset, skill manajerial, transfer teknologi dan efisiensi
berupa penurunan biaya produksi.
Dalam menggabungkan usaha melalui akuisisi biasanya akan mendapatkan
sinergi, yaitu nilai keseluruhan perusahaan setelah akuisisi yang lebih besar darripada
penjumlahan nilai masing-masing perusahaan sebelum akuisisi. Setiap perusahaan
mengharapkan akuisisi yang dilakukan akan berhasil dan semua tujuan perusahaan
tercapai. Untuk mencapai keberhasilan tersebut ada beberapa kendala potensial yang
harus diatasi, salah satunya adalah adanya permasalahan mengintegrasikan dua atau
lebih perusahaan kompleks yang sering mimiliki kultur, struktur, dan sistem operasi
yang berbeda.
Keadaan yang dihadapi dalam akuisisi memang dapat menggagalkan akuisisi
tersebut, tetapi para pengambil keputusan juga harus melihat adanya pasar yang kuat
untuk akuisisi sehingga tidak langsung memutuskan melakukan akuisisi tersebut,
tetapi para pengambil keputusan harus benar-benar memahami syarat-syarat agar
akuisisi, berhasil serta mencari penyelesaian atas masalah potensial yang bisa
mengarah pada kegagalan atau membuat kinerja perusahaan semakin rendah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan akuisisi ?
2. Apa manfaat melakukan akusisi ?
3. Apa yang menjadi motif melakukan akuisisi ?
4. Apa dampak dari melakukan akuisisi ?
5. Bagaimana tipe – tipe dari akuisisi ?
6. Apa yang membuat suatu perusahaan melakukan akuisisi ?
7. Bagaimana proses melakukan akuisisi ?
8. Apakah ada larangan dalam kegiatan akuisisi ?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dasar dari pengertian akuisisi
2. Mahasiswa dapat memahami manfaat dari akuisisi yang terjadi pada sebuah
perusahaan
3. Mahasiswa dapat mengetahui apa motif dibalik kegiatan akuisisi

Kelompok 5 : Akuisisi | 2
4. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kegiatan akuisisi
yang dilakukan perusahaan
5. Mahasiswa dapat mengklasifikasikan tipe-tipe akuisisi dari empat sudut pandang
6. Mahasiswa dapat mengetahui alasan suatu perusahaan melakukan akuisisi
7. Mahasiswa dapat mengetahui proses apa saja yang dihadapi saat perusahaan akan
melakukan akuisisi
8. Mahasiswa dapat memahami bahwa ada larangan yang tidak boleh dilakukan
dalam kegiatan akuisisi

Kelompok 5 : Akuisisi | 3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuisi


Akuisisi berasal dari kata acquisitio (Latin) dan acquisition (Inggris), secara
harfiah akuisisi mempunyai makna membeli atau mendapatkan sesuatu atau obyek
untuk ditambahkan pada sesuatu atau obyek yang telah dimiliki sebelumnya. Dalam
terminology, akuisisi dapat diartikan sebagai pengambilalihan kepemilikan atau
pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusaahaan lain dan baik
perusahaan pengambilalih atau yang diambilalih tetap eksis sebagai badan hukum
yang terpisah.
Akuisisi merupakan pembelian atau pengambilalihan suatu perusahaan oleh
perusahaan lain dilakukan dengan membeli aset perusahaan atau dengan memperoleh
kepemilikan saham suatu perusahaan lebih dari 51%. Dalam istilah Akuisisi,
perusahaan yang mengakuisisi perusahaan lain dikenal sebagai perusahaan
pengakuisisi (Acquiring Company). Sedangkan perusahaan yang diakuisisi dikenal
sebagai perusahaan target (Target Company). Perusahaan pengakuisisi cenderung
lebih memiliki kekuatan dalam hal ukuran, struktur, dan kegiatan operasional bisnis.

2.2 Manfaat Akuisisi


Akuisisi mempunyai manfaat bagi perusahaan antara lain :
1. Komplementaris
Penggabungan dua perusahaan sejenis atau lebih secara horisontal dapat
menimbulkan sinergi dalam berbagai bentuk. Misalnya perluasan produk, transfer
teknologi, sumber daya manusia yang tangguh dan sebagainya
2. Pooling Kekuatan
Perusahaan-perusahaan yang terlampau kecil untuk mempunyai fungsi-fungsi
penting untuk perusahaannya. Misalnya researchand development akan lebih
efektif jika bergabung dengan perusahaan lain yang memiliki fungsi tersebut
3. Mengurangi Persaingan
Penggabungan usaha diantaranya perusahaan sejenis akan mengakibatkan
adanya pemusatan pengendalian sehingga dapat mengurangi pesaing

Kelompok 5 : Akuisisi | 4
4. Menyelamatkan Perusahaan dari Kebangkrutan
Bagi perusahaan yang kesulitan likuiditas dan terdesak oleh kreditor, keputusan
akuisisi dengan perusahaan yang kuat akan menyelamatkan perusahaan dari
kebangkrutan

2.3 Motif Melakukan Akuisisi


Pada prinsipnya terdapat dua motif yang mendorong sebuah perusahaan
melakukan akuisisi yaitu motif ekonomi dan motif non-ekonomi. Motif ekonomi
berkaitan dengan esensi tujuan perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan atau
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Di sisi lain, motif non-ekonomi
adalah motif yang bukan didasarkan pada esensi tujuan perusahaan tersebut, tetapi
didasarkan pada keinginan subjektif atau ambisi pribadi pemilik atau manajemen
perusahaan.
1. Motif ekonomi
Esensi tujuan perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan adalah
seberapa besar perusahaan mampu menciptakan nilai bagi perusahaan dan bagi
pemegang saham. Akuisisi memiliki motif ekonomi yang tujuan jangka
panjangnya adalah untuk mencapai peningkatan nilai tersebut. Oleh karena itu,
seluruh aktivitas dan pengambilan keputusan harus diarahkan untuk mencapai
tujuan ini. Motif strategis juga termasuk motif ekonomi ketika aktivitas akuisisi
dilakukan untuk mencapai posisi strategis perusahaan agar memberikan
keunggulan kompetitif dalam industri.
2. Motif Sinergi
Salah satu motivasi atau alasan utama perusahaan melakukan akuisisi adalah
menciptakan sinergi. Sinergi merupakan nilai keseluruhan perusahaan setelah
akuisisi yang lebih besar dari pada penjumlahan nilai masing-masing perusahaan
sebelum akuisisi. Sinergi dihasilkan melalui kombinasi aktivitas secara simultan
dari kekuatan atau lebih elemen-elemen perusahaan yang bergabung sedemikian
rupa sehingga gabungan aktivitas tersebut menghasilkan efek yang lebih besar
dibandingkan dengan penjumlahan aktivitas-aktivitas perusahaan jika mereka
bekerja sendiri. Pengaruh sinergi bisa timbul dari beberapa sumber :
a. Penghematan operasi yang dihasilkan dari skala ekonomis dalam manajemen,
pemasaran, produksi atau distribusi

Kelompok 5 : Akuisisi | 5
b. Penghematan keuangan yang meliputi biaya transaksi yang lebih rendah dan
evaluasi yang lebih baik oleh para analisis sekuritas
c. Peningkatan penguasaan pasar akibat berkurangnya persaingan
3. Motif diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi pemberagaman bisnis yang bisa dilakukan melalui
akuisisi. Diversifikasi dimaksud untuk mendukung aktivitas bisnis dan operasi
perusahaan untuk mengamankan posisi bersaing. Akan tetapi, jika melakukan
diversifikasi yang semakin jauh dari bisnis semula, maka perusahaan tidak lagi
berada pada koridor yang mendukung kompetensi inti (corecompetence).
Disamping memberikan manfaat seperti transfer teknologi dan pengalokasian
modal, diversifikasi juga membawa kerugian yaitu adanya subsidi silang.
4. Motif non-ekonomi
Aktivitas akuisisi terkadang dilakukan bukan untuk kepentingan ekonomi saja
tetapi juga untuk kepentingan yang bersifat non-ekonomi, seperti prestise dan
ambisi. Motif non-ekonomi bisa berasal dari manajemen perusahaan atau pemilik
perusahaan.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Akuisisi


Alasan mengapa perusahaan melakukan akuisisi adalah ada keuntungan yang
diperoleh meskipun asumsi ini tidak semuanya terbukti. Secara spesifik kelebihan
akuisisi antara lain :
1. Akusisi saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang
saham sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm,
mereka dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm
2. Perusahaan yang mengakuisisi dapat berurusan langsung dengan pemegang saham
perusahaan yang diakuisisi dengan melakukan tender offer, sehingga tidak
diperlukan persetujuan manajemen perusahaan
3. Akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak
bersahabat
4. Akuisisi aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan
mayoritas suara pemegang saham. Seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada
halangan bagi pemegang saham minoritas, jika mereka tidak menyetujui akuisisi

Kelompok 5 : Akuisisi | 6
Disamping memiliki kelebihan, adapun kekurangan akuisisi diantaranya :
1. Jika para pemegang saham minoritas tidak setuju terhadap pengambil alihan cukup
banyak, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan
menentukan paling sedikit dua pertiga (67%) suara setuju pada akuisisi agar
akuisisi terjadi
2. Bila perusahaan pengakuisisi mengambilalih seluruh saham yang dibeli maka
terjadi merger
3. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi asset harus secara hukum
dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi

2.5 Tipe-Tipe Akuisisi


Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, praktik akuisisi semakin beragam
jenisnya dan dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yaitu :
1. Klasifikasi akusisi dilihat dari jenis usaha, yaitu :
a. Akuisisi horizontal adalah akuisisi antara dua atau lebih perusahaan yang
bergerak dalam industri yang sama. Sebelum terjadi akuisisi perusahaan-
perusahaan ini bersaing satu sama lain dalam pasar atau industri yang sama
b. Akuisisi vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksi atau operasi. Akuisisi tipe ini
dilakukan jika perusahaan yang berada pada industri hilir memasuki industri
hilir menjadi industri hulu
c. Akuisisi konglomerat adalah akuisisi perusahaan yang masing-masing bergerak
dalam industri yang tidak terkait atau bisnisnya tidak berhubungan, tetapi tidak
termasuk dalam kategori akuisisi horisontal dan akuisisi vertical
d. Akuisisi ekstensi pasar adalah akuisisi yang dilakukan oleh dua atau lebih
perusahaan untuk secara bersama-bersama memperluas area pasar. Tujuan
akuisisi ini terutama untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi produk
masing-masing perusahaan
e. Akuisisi ekstensi produk adalah akuisisi yang dilakukan oleh dua atau lebih
perusahaan untuk memperluas lini produk masing-masing perusahaan

2. Klasifikasi akuisisi dilihat dari lokalisasi, yaitu :


a. Akuisisi eksternal adalah transaksi akuisisi antara perusahan-perusahan yang
berada dalam grup perusahaan yang berbeda

Kelompok 5 : Akuisisi | 7
b. Akuisisi internal adalah transaksi akusisi antara perusahaan-perusahaan yang
berada dalam satu grup perusahaan yang sama

3. Klasifikasi akuisisi dilihat dari objek transaksi, yaitu


a. Akusisi saham adalah pengambilalihan saham perusahaan target oleh
perusahaan pengakuisisi, yang mengakibatkan penguasaan mayoritas atas
saham perusahaan target oleh perusahaan yang melakukan akuisis dan akan
membawa ke arah penguasaan manajemen dan jalannya perseroan
b. Akuisisi aset adalah pengambilalihan seluruh atau sebagaian besar aktiva dan
pasiva perusahaan target oleh perusahaan pengakuisisi dengan atau tanpa
mengambil alih seluruh kewajiban perusahaan target terhadap pihak ketiga
c. Akuisisi Kombinasi adalah perpaduan antara akuisisi saham dan akuisisi asset

4. Klasifikasi akuisisi dilihat dari motivasi akuisisi, yaitu :


a. Akuisisi strategis dilatarbelakangi oleh motivasi untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan. Akuisisi strategis diharapkan dapat meningkatkan
sinergi usaha, mengurangi resiko karena diversifikasi, memeperluas pangsa
pasar, meningkatkan efisiensi
b. Akuisisi finansial dilatarbelakangi oleh motivasi untuk mendapatkan
keuntungan finansial semata-mata dan dalam waktu yang sesingkatsingkatnya.
Akuisisi ini bersifat spekulatif, sebab mengajarkan keuntungan dari pembelian
saham atau aset perusahan terget dengan harga murah namun pendapatan
perusahaan target yang tinggi

2.6 Alasan Perusahaan Melakukan Akuisisi


1. Meningkatkan kekuatan pasar
Kekuatan pasar ada ketika sebuah perusahaan mampu menjual barang-barang
atau jasanya di atas tingkat kompetitif atau ketika biaya aktivitas utama atau
pendukungnya lebih rendah dari para pesaing. Perusahaan menggunakan akuisisi
horisontal, vertikal, dan berkaitan untuk meningkatkan kekuatan pasar. Akuisisi
horisontal yaitu mengakuisisi sebuah perusahaan yang bersaing dalam industri
yang sama atau sejenis dengan pesaingnya. Dengan cara mendayagunakan sinergi
yang berbasiskan biaya dan pendapatan. Contoh Bank Pembangunan Indonesia

Kelompok 5 : Akuisisi | 8
(Bapindo), Bank Bumidaya, Bank Dagang Negara (BDN) menjadi Bank Mandiri
(1998).
Akuisisi vertikal yaitu mengakuisisi pemasok atau penyalur satu atau lebih,
barang-barang atau jasanya. Dalam hal ini, perusahaan mengontrol bagian-bagian
tambahan dari rantai nilai. Contoh Aqua yang diakuisisi oleh Danone. Akuisisi
berkaitan yaitu akuisisi sebuah perusahaan dalam industri yang tingkat
keterkaitannya tinggi. Contoh Phillip Morris Internasional yang mengakuisisi HMS
(Haji Muhammad Sampoerna).
2. Mengatasi hambatan untuk memasuki pasar
Dalam menghadapi hambatan-hambatan yang diciptakan oleh skala ekonomi
dan produk-produk diferensiasi dari pesaing, peserta baru akan menyadari bahwa
mengakuisisi perusahaan yang sudah mapan lebih efektif daripada memasuki pasar
sebagai seorang pesaing yang menawarkan barang-barang dan jasa yang tidak
dikenal oleh konsumen saat ini.

3. Biaya pengembangan produk dan meningkatkan kecepatan dalam memasuki pasar


baru
Dibandingkan dengan pengembangan produk internal yang berisiko, akuisisi
memberikan hasil yang lebih bisa diprediksi. Akuisisi menjadi rute tercepat bagi
perusahaan untuk memiliki pasar baru dan kapabilitas baru. Dengan menggunakan
kapabilitas baru untuk memproduksi produk-produk baru dan memasuki pasar
dengan cepat sehingga perusahaan dapat menciptakan posisi pasar yang
menguntungkan.

4. Mengurangi risiko memasuki bisnis baru


Dalam konteks mengecilkan tingkat risiko, akuisisi menjadi cara yang umum
untuk menghindar dari risiko-risiko usaha internal (misal: menghindari risiko
investasi di bidang Riset dan Pengembangan). Kenyataannya, akuisisi dapat
menggantikan inovasi, karena hampir 88% inovasi gagal menghasilkan tingkat laba
yang mencukupi dari modal yang diinvestasikan.

5. Menjadi semakin terdiversifikasi


Dengan akuisisi maka perusahaan tidak kesulitan dalam pengembangan
berbagai produk yaitu produk yang berbeda lini dengan produk saat ini untuk pasar
yang kurang dikuasainya. Akuisisi merupakan salah satu cara untuk mengubah
portofolio bisnis sebuah perusahaan.

Kelompok 5 : Akuisisi | 9
6. Menghindari persaingan
Dengan akuisisi, perusahaan dapat membatasi ketergantungannya pada produk
atau pasar yang sedikit atau tunggal sehingga mengubah jangkauan kompetitif
perusahaan. Sebagai contoh, IBM mengakuisisi Diligent Technologies, sebuah
perusahaan swasta yang bergerak di bidang teknologi penyimpanan de-duplikasi.
Lewat akuisisi ini, teknologi dan pegawai Diligent Technologies akan menjadi
bagian dari unit bisnis IBM System and Technologies Group.

2.7 Proses Akuisisi


Proses akuisisi merupakan suatu faktor penting, terutama karena pembelian suatu
unit bisnis tertentu pada umumnya berkaitan dengan jumlah uang yang relatif besar
dan membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga bagi perusahaan pengambil alih,
sebelum memutuskan untuk akuisisi terhadap suatu perusahaan terlebih dahulu akan
berusaha memahami secara lebih jelas mengenai prospek dan sasaran yang akan
dicapai. Proses akuisisi menurut P.S sudarsaman terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1. Tahap persiapan, meliputi :
a. Mengembangkan strategi akuisisi, alasan penciptaan nilai dan kriteria akuisisi
b. Meneliti, menyaring dan mengidentifikasi perusahaan target
c. Evaluasi strategi terhadap sasaran dan menilai kelayakan akuisisi
2. Tahap negosiasi, meliputi :
a. Pengembangan strategi pengarahan
b. Mengevaluasi keuangan dan perhitungan harga perusahaan target
c. Negosiasi dan transaksi pembiayaan
3. Tahap integrasi (penggabungan), meliputi :
a. Mengevaluasi kesehatan organisasi dan budaya perusahaan
b. Mengembangkan pendekatan integrasi
c. Menyesuaikan strategi, organisasi dan budaya antara perusahaan pengakuisisi
dan perusahaan yang diakusisi
d. Hasil

Menurut Alfred Rappaport proses analisis akuisisi melalui tiga tahap yaitu :
1. Planning
Proses perencanaan akuisisi dimulai dengan suatu analisis terhadap corporate
objectives and produk market strategic. Analisis ini ditujukan untuk memahami
kekuatan dan kelemahan yang meliputi berbagai aspek seperti ekonomi, sosial,

Kelompok 5 : Akuisisi | 10
teknologi dan sebagainya. Disamping itu, analisis ini juga meliputi parameter-
paratemeter industri seperti proyeksi tingkat pertumbuhan pasar, peraturan
pemerintah dan faktor sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai
kriteria seperti kualitas manajemen, profitabilitas, struktur modal dan kriteria
lainnya
2. Search and Screen
Proses pencarian dan pelacakan merupakan suatu pendekatan sistematik untuk
menggabungkan berbagai prospek akuisisi yang menarik dan dianggap
menguntungkan. Proses pencarian lebih menfokuskan pada “bagaimana” dan
“dimana” mencari calon perusahaan yang akan diambil alih, yang dianggap
menunjukkan calon terbaik sesuai dengan sasaran dan kriteria yang dikembangkan
dalam tahap proses perencanaan
3. Financial Evaluation
Proses evaluasi keuangan lebih memfokuskan pada jawaban manajemen atas
beberapa pertanyaan mengenai harga tertinggi yang harus dibayar oleh perusahaan
pengambil alih serta apa yang menjadi resiko utama

2.8 Larangan dalam Akuisisi


Suatu akuisisi tidak boleh menimbulkan monopoli atau menimbulkan persaingan
tidak sehat di pasar. Jika itu terjadi, maka akan banyak yang dirugikan yaitu baik
masyarakat konsumen atau pesaing bisnis, ada pihak-pihak lain yang menderita
kerugian karena tindakan akuisisi ini, sehingga hukum dalam hal ini hukum tentang
perusahaan, menyediakan berbagai perangkat dan upaya hukum yang melarang
akuisisi yang merugikan mereka. Pihak-pihak lain yang cenderung dirugikan karena
tindakan akuisisi tersebut adalah :
1. Salah satu atau kedua yang melakukan akuisisi
2. Pihak pemegang saham minoritas dalam perusahaan-perusahaan tersebut
3. Pihak karyawan
4. Pihak kreditor

Adanya larangan dalam melakukan akuisisi tersebut menyebabkan dalam praktik


sering terjadi pengambil alihan atau peralihan saham secara diam-diam. Hal ini harus
menjadi perhatian pengusaha dalam berbisnis. Peralihan saham diam-diam tersebut
bisa dilakukan oleh direktur utama tanpa adanya persetujuan dari RUPS dan atau

Kelompok 5 : Akuisisi | 11
komisaris perusahaan tersebut dibuat sedemikian rupa agar terlihat bahwa pengambil
alihan tersebut telah melalui prosedur yang berlaku.

Biasanya memang diatur dalam anggaran dasar PT bahwa setiap pengalihan


saham harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan RUPS, atau komisaris atau
keduanya. Perlu diketahui bahwa kata “biasanya” menunjukan bahwa hukum
mengenai perihal ini tidak mewajibkan demikian. Dibiarkan untuk diatur sendiri oleh
para pendiri atau pemegang saham PT yang bersangkutan.

Sebaiknya untuk menghindari insiden di atas, maka setiap perusahaan


memastikan bahwa ketentuan tersebut diatur dalam anggaran dasar perusahaan. Selain
itu perlu dicatat bahwa perusahaan mempunyai kepentingannya sendiri terlepas dari
pada kepentingan masing-masing pemegang sahamnya. Kepentingan tersebut
dituangkan dalam ketentuan maksud dan tujuan perusahaan dalam anggaran dasar.
Jadi setiap tindakan orang dalam ataupun orang luar perusahaan yang tidak selaras
dengan kepentingan PT menjadi tanggung jawab dari masing-masing pihak tersebut,
dan bila manusia saja yang menjadi tanggung jawab pribadi.

2.9 Contoh Akuisisi dan Contoh Soal Akuisisi


Contoh Akuisisi Di Indonesia :
1. Google Akuisisi Android
Pada 2005, Google melakukan akuisisi terhadap Android dengan nilai mencapai
USD50 juta atau setara Rp73,2 triliun (kurs Rp14.632 per USD). Android yang
pada saat itu masih berupa perusahaan rintisan dan belum populer berhasil
membuat Google bersaing dengan pasar yang didominasi oleh Microsoft dan
Apple. Bahkan, pengguna Android kini lebih banyak dari kedua perusahaan
ternama tersebut yakni tembus hingga 70 persen.
2. Disney Akuisisi Pixar/ Marvel
Perusahaan terkenal yang juga melakukan akuisisi adalah Disney.Perusahaan ini
mengakuisisi Pixar pada 2006 silam dengan nilai mencapai USD7,4 miliar atau
setara dengan Rp108 triliun (kurs Rp14.632 per USD).Angka ini sangat fantastis
pada masanya dan berhasil membuat banyak orang terheran-heran.Namun, nilai
akuisisi yang besar tersebut telah terbayar dengan beberapa hits yang dirilis seperti
WALL-E dan Toy Story 3 yang menghasilkan pendapatan miliaran dolar AS.

Kelompok 5 : Akuisisi | 12
Contoh Soal Akuisisi :
PT. WISTA memiliki 10 jt lembar saham dengan harga Rp 8.000 per lbr. Dibeli
oleh PT. RIAN dengan harga Rp 9.000 per lbr. PT. RIAN A memiliki 50 jt lbr saham
dengan harga per lembar Rp 12.000.Diharapkan dgn akuisisi tsb PT. RIAN akan dapat
menghemat biaya sebesar Rp 1.000 jt pada tahun depan, dan pemnghematan tsb
diharapkan meningkat sebesar 10 % per tahun selamanya. Apabila tingkat keuntungan
yang layak adalah 17%, berapakah biaya akuisisi dan manfaat akuisisi tsb ?
Jawaban :
Biaya akuisisi = 10 jt (Rp 9.000 – Rp 8.000) = Rp 10 M
Manfaat akuisi = 1M / (0,17 -0,10) = Rp14,3 M
Rumus Formula Manfaat Akuisisi = PVA– (PVS + PVAS)
Dimana :
PVA = Nilai equity perusahaan A = Rp 600 M
PVS = Nilai equity perusahaan S = Rp 80 M
PVAS = Nilai gabungan equity PT. A dan PT. S setelah mendapatkan sinergi
( 600 M + 80 M + 14,3 M = Rp 694,3 M )
Maka manfaat akuisisi = PVAS – (PVA + PVS)
= Rp 694,3 M – (Rp 600 M + Rp 80 M) = Rp 14,30 M
Manfaat bersih (NPV) = Rp 14,3 M – Rp 10 M = Rp 4,30 M
Contoh soal akuisisi 2 :

PT P dan PT S melakukan merger pada tanggal 1 Januari 2015. Dalam rangka


merger tersebut, PT P membayar jasa untuk mencari target akusisi Rp 40.000.000,
biaya legal Rp 13.000.000, biaya audit terkait penerbitan saham Rp 10.000.000, biaya
registrasi saham Rp 5.000.000, dan biaya pendaftaran di bursa Rp 4.000.000.
Hitunglah biaya yang harus dibebankan pada saat akusisi! Jawab: Diketahui :

Pembayaran jasa = Rp 40.000.000 Biaya registrasi = Rp 5.000.000


Biaya legal = Rp 13.000.000 Biaya pendaftaran = Rp 4.000.000
Biaya audit = Rp 10.000.000
Biaya Akusisi = Rp 40.000.000 + Rp 13.000.000 = Rp 53.000.000

Kelompok 5 : Akuisisi | 13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akuisisi merupakan pembelian atau pengambilalihan suatu perusahaan oleh
perusahaan lain dilakukan dengan membeli aset perusahaan atau dengan memperoleh
kepemilikan saham suatu perusahaan lebih dari 51%. Dalam istilah Akuisisi,
perusahaan yang mengakuisisi perusahaan lain dikenal sebagai perusahaan
pengakuisisi (Acquiring Company). Sedangkan perusahaan yang diakuisisi dikenal
sebagai perusahaan target (Target Company). Perusahaan pengakuisisi cenderung
lebih memiliki kekuatan dalam hal ukuran, struktur, dan kegiatan operasional bisnis.
Pada prinsipnya terdapat dua motif yang mendorong sebuah perusahaan
melakukan akuisisi yaitu motif ekonomi dan motif non-ekonomi. Motif ekonomi
berkaitan dengan esensi tujuan perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan atau
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Di sisi lain, motif non-ekonomi
adalah motif yang bukan didasarkan pada esensi tujuan perusahaan tersebut, tetapi
didasarkan pada keinginan subjektif atau ambisi pribadi pemilik atau manajemen
perusahaan.
Proses akuisisi merupakan suatu faktor penting, terutama karena pembelian suatu
unit bisnis tertentu pada umumnya berkaitan dengan jumlah uang yang relatif besar
dan membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga bagi perusahaan pengambil alih,
sebelum memutuskan untuk akuisisi terhadap suatu perusahaan terlebih dahulu akan
berusaha memahami secara lebih jelas mengenai prospek dan sasaran yang akan
dicapai.
Suatu akuisisi tidak boleh menimbulkan monopoli atau menimbulkan persaingan
tidak sehat di pasar. Jika itu terjadi, maka akan banyak yang dirugikan yaitu baik
masyarakat konsumen atau pesaing bisnis, ada pihak-pihak lain yang menderita
kerugian karena tindakan akuisisi ini, sehingga hukum dalam hal ini hukum tentang
perusahaan, menyediakan berbagai perangkat dan upaya hukum yang melarang
akuisisi yang merugikan mereka.

Kelompok 5 : Akuisisi | 14
3.2 Saran
a) Bagi perusahaan yang belum berpengalaman dalam melakukan akuisisi,
sebaiknya perusahaan lebih mempertimbangkan secara matang dalam mengambil
keputusan akuisisi dengan mempelajari dan meneliti terlebih dahulu kasus-kasus
akuisisi sebelumnya
b) Apabila tindakan akuisisi dilakukan, sebaiknya manajemen lebih fokus terhadap
proses perencanaan. Karena dalam proses perencanaan bisa terjadi sudut pandang
yang berbeda-beda antara fungsi organisasi dalam menanggapi pengambilan
keputusan akuisisi
c) Manajemen perusahaan harus menyediakan rencana strategi yang kuat dalam
menjalankan tindakan akuisisi baik dalam menghadapi kendala dalam akuisisi
maupun tidak
d) Perusahaan bisa selektif dalam pemulihan perusahaan yang dijadikan target
company dan focus pada tujuan jangka pendek ataupun jangka panjangnya

Kelompok 5 : Akuisisi | 15
Daftar Pustaka

Wijayanti, Ratih Ika (2022). 6 Daftar Contoh Perusahaan Terkenal Yang Melakukan Akuisisi
dan Merger. https://www.idxchannel.com/economics/6-daftar-contoh-perusahaan-
terkenal-yang-melakukan-akuisisi-dan-merger

Aprita, Serlika (2017). Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Saham minoritas Kreditor,
Karyawan Atas Akuisisi Perusahaan. Makassar : Cv. Pena Indis

Nidar, Sulaiman Rahman. Manajemen Keuangan Perusahaan Modern. Pustaka Reka Cipta

Kompas.com (2022). Kumpulan Soal Kombinasi Bisnis Akuntansi Keuangan Lanjutan 1


https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/23/133000769/kumpulan-soal-
kombinasi-bisnis-akuntansi-keuangan-lanjutan-1?page=all

Kelompok 5 : Akuisisi | 16

Anda mungkin juga menyukai