Anda di halaman 1dari 1

Perjuangan Seorang Anak Meraih Mimpi

Orientasi:

Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia. Berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya.
Berikut sebait lirik lagu Nidji berjudul Laskar Pelangi. Lirik tersebut menjadi penyulut semangat
seorang anak di kaki Bukit Angsana, Bogor.

Namanya Sun Subangkit. Ia terlahir dari keluarga yang sangat sederhana.

Keluarga yang tak kenal apa itu makanan bergizi. Bagi mereka, perut kenyang sudah cukup untuk
menenangkan hati.Apalagi soal pendidikan. Sekolah menjadi hal yang dipikirkan belakangan setelah
urusan perut dan tempat tinggal.

Sun merupakan anak keempat dari 5 bersaudara. Di mana tiga kakaknya hanya tamat sekolah dasar.

Rangkaian Peristiwa:

Pada suatu hari, Sun mendengar lirik lagu Laskar Pelangi. Waktu itu ia sudah duduk di bangku kelas V
SD.

Hatinya bergetar. Ia lalu bertekad untuk menggapai mimpinya, yaitu menjadi seorang cendekiawan.
Agar kelak bisa mengetuk hati setiap anak untuk berani bermimpi dan berusaha mewujudkannya.

Komplikasi:

Namun bagi Sun, bukan perkara mudah untuk mewujudkan mimpinya. Jangankan untuk mengukir
prestasi agar mendapat beasiswa di SMP negeri, untuk mengisi PR harian saja ia harus menyisihkan
waktu luang dari kesibukan membatu orang tua bekerja serabutan.

Resolusi:

Akhirnya, Sun berterus terang pada orang tuanya. Ia mengaku ingin melanjutkan sekolah ke tingkat
SLTP dan seterusnya.Orang tua Sun bingung, tapi tetap mendoakan dan mendukung mimpi anaknya.
Karena tidak mau memberatkan beban orang tuanya, Sun belajar keras sampai waktu tidurnya
berkurang.

Tak jarang, ia ketiduran di kelas saat jam belajar berlangsung. Namun ketika ditegur dan ditanya
mengenai materi yang dibahas, Sun bisa menjawabnya dengan benar dan penuh keyakinan. Sebab ia
sudah mempelajarinya di malam hari.

Nilai akademik Sun semakin mentereng di sekolah. Sehingga pada kelas VI semester II, ia membidik
program beasiswa dari pemerintah daerah untuk bisa masuk SMP negeri. Modalnya sederet nilai
mentereng dan rekomendasi dari sekolah.

Koda:

Alhasil, Sun bisa mengenyam pendidikan di tingkat SLTA tanpa menjadi beban orang tua. Sambil
mempertahankan prestasi di SMP, Sun tetap membantu orang tuanya bekerja.

Anda mungkin juga menyukai