Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fenny widia

Kelas : IX.F
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Guru pembimbing : Zulfina Anizar,S.Pd

Orang Bijak
Seorang bijak dikunjungi beberapa orang yang mengeluh tentang masalah yang sama
berulang-ulang kali. Suatu hari ia menceritakan lelucon kepada mereka, hingga mereka tertawa
terbahak-bahak.

Setelah diam beberapa menit, ia menceritakan lelucon yang sama lagi dan hanya sedikit yang
tersenyum. Beberapa dari mereka bahkan mulai memasang wajah masam.

Setelah beberapa detik, ia kembali menceritakan lelucon yang sama. Kali ini tidak ada satu
pun yang tersenyum maupun tertawa.

Akhirnya orang bijak itu memandang mereka semua sambil tersenyum. Kemudian ia berkata,
"Kalau kalian tidak bisa menertawakan lelucon yang sama berulang kali, kenapa kalian selalu
mengeluhkan masalah yang sama?"

Merasakan kesenangan akan hal yang sama berulang kali saja terasa sulit. Maka, jangan pula
mengeluhkan hal yang sama berulang kali karena itu pasti menyulitkan dirimu dengan lebih parah.
Berhenti membuang waktumu dengan mengeluh karena itu tidak berguna.

Judul Orang bijak


Seorang bijak dikunjungi beberapa orang yang mengeluh tentang
Orientasi masalah yang sama berulang-ulang kali. Suatu hari ia menceritakan lelucon
kepada mereka, hingga mereka tertawa terbahak-bahak.

Setelah diam beberapa menit, ia menceritakan lelucon yang sama


Perumitan lagi dan hanya sedikit yang tersenyum. Beberapa dari mereka bahkan mulai
peristiwa memasang wajah masam.

Setelah beberapa detik, ia kembali menceritakan lelucon yang sama.


Komplikasi Kali ini tidak ada satu pun yang tersenyum maupun tertawa.

Akhirnya orang bijak itu memandang mereka semua sambil


Resolusi tersenyum. Kemudian ia berkata, "Kalau kalian tidak bisa menertawakan
lelucon yang sama berulang kali, kenapa kalian selalu mengeluhkan masalah
yang sama?"

Merasakan kesenangan akan hal yang sama berulang kali saja terasa
Koda sulit. Maka, jangan pula mengeluhkan hal yang sama berulang kali karena itu
pasti menyulitkan dirimu dengan lebih parah. Berhenti membuang waktumu
dengan mengeluh karena itu tidak berguna.
Nama : Reka Zahratul Fitriah
Kelas : IX.F
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Guru pembimbing : Zulfina Anizar,S.Pd

Ayah dan Pendidikan


Ayahku dilahirkan di desa Topang,kecamatan Rangsang,kabupaten kepulauan Meranti
51 tahum yang lalu. Ayahku memiliki 6 orang bersaudara dan ayah yang paling kecil. Kakekku
seorang nelayan dan nenekku hanya ibu rumah tangga. Dari keenam saudara
ayahku,semuanya hanya tamatan SD disebabkan kakek tidak mampu untuk menyekolahkan
paman dan bibiku kesekolah lanjutan.
Ketika ayah sudah tamat SD,ayah berkeinginan untuk melanjutkan ke MTs,sedangkan
kakek tidak mampu. Tetapi,dengan semangat tanpa menyerah,ayah ytetap ingin melanjutkan
pendidikannnya. Akhirnya dari desa topang,kakek dan nenek pindah ke Teluk samak. Ayah
sanggup kesekolah dengan berjalan kaki dengan jarak 6 km dari rumah.
Karena ayah seorang yang rajin dan pantang menyerah serta mudah bergaul,ayah
diajak oleh kepala sekolah MTs nya untuk tinggal di rumahnya. Setelah tamat MTs,ayah
melanjutkan ke MA Tanjung samak.
Setelah tamat dari MA Raudatul Hidayah Tanjung samak,ayah mau melanjutkan
kuliah. Lagi-lagi dengan keterbatasan ekonomi,ayah tidak bisa melanjutkan kuliahnya. Untuk
bisa melanjutkan kuliah ayah harus menabung dengan cara pagi mengajar di SD dan sorenya
mengajar di MTs selama 2 tahun.
Pada waktu mendaftar kuliah,ayah mengikuti 2 universitas,yaitu di IAIN SUSKA (UIN)
Pekanbaru dan juga UNRI. Kedua universitas tersebut ayah diterima. Tapi ayah memjilih IAIN
SUSKA sebab pada sore dan malam hari ayah bisa sambil bekerja hingga ayah bisa
menyelesaikan perkuliahannya selama 3,5 tahun dengan predikat cumlaude. Melalui proses
panjang ayah menjadi seorang PNS.
Semangat pantang menyerah ayah dan merasa pentingnya pendidikan meskipun
dengan keterbatasan ekonomi tetap diwaris kan kepada kami anaknya. Buktinta kakak yang
pertamaku bisa melanjukan S2 di IPB. Meskipun harus bekerja dan menabung terlebih
dahulu. Kakak yang kedua telah menjadi seorang guru dan berniat melanjutkan S2. Kakak
yang ketiga pada semester 2 lolos seleksi pertukaran mahasiswa di IPI Jawa barat dengan IPK
4.00. abangku masih di kelas XII MAN 1 Kepulauan Meranti dan aku yang paling kecil masih di
kelas IX MTsN 1 Kepulauan Meranti dan ingin melanjuttkan ke SMA unggulan di Riau,semoga
aku lolos di SMA PLUS Provinsi Riau.
Ayah dan Pendidikan

Ayahku dilahirkan di desa Topang,kecamatan


Rangsang,kabupaten kepulauan Meranti 51 tahum yang lalu.
Ayahku memiliki 6 orang bersaudara dan ayah yang paling kecil.
Orientasi Kakekku seorang nelayan dan nenekku hanya ibu rumah tangga.
Dari keenam saudara ayahku,semuanya hanya tamatan SD
disebabkan kakek tidak mampu untuk menyekolahkan paman dan
bibiku kesekolah lanjutan.

Ketika ayah sudah tamat SD,ayah berkeinginan untuk


melanjutkan ke MTs,sedangkan kakek tidak mampu. Tetapi,dengan
semangat tanpa menyerah,ayah ytetap ingin melanjutkan
pendidikannnya. Akhirnya dari desa topang,kakek dan nenek
Rangkaian peristiwa pindah ke Teluk samak. Ayah sanggup kesekolah dengan berjalan
kaki dengan jarak 6 km dari rumah.
Karena ayah seorang yang rajin dan pantang menyerah serta
mudah bergaul,ayah diajak oleh kepala sekolah MTs nya untuk
tinggal di rumahnya. Setelah tamat MTs,ayah melanjutkan ke MA
Tanjung samak.

Pada waktu mendaftar kuliah,ayah mengikuti 2


universitas,yaitu di IAIN SUSKA (UIN) Pekanbaru dan juga UNRI.
Kedua universitas tersebut ayah diterima. Tapi ayah memjilih IAIN
SUSKA sebab pada sore dan malam hari ayah bisa sambil bekerja
Komplikasi hingga ayah bisa menyelesaikan perkuliahannya selama 3,5 tahun
dengan predikat cumlaude. Melalui proses panjang ayah menjadi
seorang PNS.

Semangat pantang menyerah ayah dan merasa pentingnya


pendidikan meskipun dengan keterbatasan ekonomi tetap diwaris
kan kepada kami anaknya. Buktinta kakak yang pertamaku bisa
melanjukan S2 di IPB. Meskipun harus bekerja dan menabung
terlebih dahulu. Kakak yang kedua telah menjadi seorang guru dan
Koda berniat melanjutkan S2. Kakak yang ketiga pada semester 2 lolos
seleksi pertukaran mahasiswa di IPI Jawa barat dengan IPK 4.00.
abangku masih di kelas XII MAN 1 Kepulauan Meranti dan aku yang
paling kecil masih di kelas IX MTsN 1 Kepulauan Meranti dan ingin
melanjuttkan ke SMA unggulan di Riau,semoga aku lolos di SMA
PLUS Provinsi Riau.

Anda mungkin juga menyukai