KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan
Praktikum Pengolahan Limbah Padat dapat tersusun sampai selesai tepat waktu
dengan baik. Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat pneyelesaian studi Mata
Kuliah Pengolahan Limbah Padat.
Dengan ini penulis sangat berterimah kasih pada pihak-pihak yang berperan
penting dalam proses penulisan tugas besar ini, terutama kepada Dosen Mata
Kuliah Pengolahan Limbah Padat serta asisten dosen yang telah memberikan
bimbingan dalam penyelesaian tugas besar ini. Terima Kasih kepada teman-teman
yang juga telah membantu dalam berdiskusi mengenai analisa data hingga
penyelesaian praktikum ini.
Demikian dari saya, semoga tugas besar ini bisa bermanfaat sebagai referensi.
Penulis menyadari bahwa tugas ini belum sepenuhnya sempurna, karena selain
sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak untuk
menyempurnakan Tugas Besar ini.
Gowa, 18 Oktober 2023
Penyusun
ii
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
LEMBAR ASISTENSI
iii
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
DAFTAR ISI
iv
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
v
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
DAFTAR GAMBAR
vi
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
DAFTAR TABEL
vii
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
BAB I
PENDAHULUAN
Sampah menjadi salah satu masalah krusial yang dihadapi oleh kota-kota besar
di Indonesia khususnya kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Masalah
persampahan di Indonesia belum menjadi fokus utama dalam pembangunan,
perencanaan, dan pengembangan suatu kota. Belum lagi tidak adanya kejelasan
kebijakan dan transparansi dalam pengelolaan masalah persampahan. Salah satu
sumber timbulan sampah berasal dari kawasan pendidikan khususnya perguruan
tinggi dengan jenis sampah yang didominasi oleh sampah kertas dan plastik (Ismi,
2020).
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah, bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah merupakan masalah
penting yang sampai saat ini belum terselesaikan. Saat ini, sampah hanya
dikumpulkan untuk pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), kemudian
ditimbun atau dibakar begitu saja. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengelolaan
sampah serta penerapan zero waste untuk mengurangi timbulan sampah
(Hidayanti, 2022).
Timbulan sampah adalah banyaknya sampah yang timbul dari masyarakat
dalam satuan volume maupun berat per kapita per hari, atau per luas bangunan, atau
per panjang jalan (SNI 19-3964-1994). Timbulan sampah di Indonesia mencapai
35,95 ton/tahun (SIPSN MENLHK, 2022). Menurut SIPSN MENLHK dan Badan
Pusat Statistik, bahwa pada tahun 2021 total produksi sampah nasional telah
mencapai 29,5 juta ton/tahun dari jumlah penduduknya 272, 68 juta penduduk. Pada
sumber website yang sama juga tercatat bahwa Indonesia memproduksi sampah
sebanyak 35,95 juta ton pada tahun 2022 dengan jumlah penduduk 275,77 juta
penduduk, dimana terjadi korelasi berbanding lurus ketika meningkatnya jumlah
penduduk maka timbulan sampah juga meningkat.
8
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
1.2 Tujuan
Tujuan dari Praktikum Pengolahan Limbah Padat adalah :
1. Mengetahui proses pengambilan dan menganalisis perhitungan timbulan
sampah Gedung Center of Technology (CoT) Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin berdasarkan SNI 19-3964-1994
2. Mengetahui jenis teknologi pengolahan sampah dan menganalisis kemampuan
reduksi sampah pada masing-masing teknologi.
9
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
1.3 Manfaat
10
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
BAB II
LANDASAN TEORITIS
11
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
Sampah yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari berasal dari berbagai
sumber seperti sampah rumah tangga, pertanian, peternakan, perkantoran,
pertokoan dan pasar. Sampah-sampah tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik adalah sampah yang
terdiri atas bahan-bahan anorganik. Contoh bahan-bahan anorganik adalah bahan
logam, plastik, kaca, karet, dan kaleng. Sifat sampah anorganik adalah tahan lama
dan sukar membusuk. Sampah ini tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme
tanah. Apabila dibuang sembarangan, sampah anorganik dapat menimbulkan
pencemaran tanah. Sampah organik adalah sampah yang terdiri atas bahan-bahan
organik. Sifat sampah organik adalah tidak tahan lama dan cepat membusuk.
Contohnya adalah sayur-sayuran, buah-buah yang membusuk, sisa basi, daun, dan
sebagainya. Sampah ini mudah diuraikan mikroorganisme tanah (Dinas Perumahan
Kawasan Pemukiman dan Pertahanan 2019) .
Berdasarkan pasal 2 ayat (1) Undang- Undang No.18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, sampah dapat dikelola menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Sampah rumah tangga, yaitu sampah yang berbentuk padat yang berasal dari
sisa kegiatan sehari-hari di rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah
spesifik dan dari proses alam yang berasal dari lingkungan rumah tangga.
Sampah ini bersumber dari rumah atau dari komplek perumahan.
2. Sampah sejenis sampah rumah tangga, yaitu sampah rumah tangga yang bersala
bukan dari rumah tangga dan lingkungan rumah tangga melainkan berasal dari
sumber lain seperti pasar, pusat perdagangan, kantor, sekolah, rumah sakit,
rumah makan, hotel, terminal, pelabuhan, industri, taman kota, dan lainnya.
3. Sampah spesifik, yaitu sampah rumah tangga atau sampah sejenis rumah tangga
yang karena sifat,konsentrasi dan/atau jumlahnya memerlukan penanganan
khusus, meliputi, sampah yang mengandung B3 (bahan berbahaya dan beracun
seperti batere bekas, bekas toner, dan sebagainya), sampah yang mengandung
limbah B3 (sampah medis), sampah akibat bencana, puing bongkaran, sampah
yang secara teknologi belum dapat diolah, sampah yang timbul secara periode
(sampah hasil kerja bakti).
12
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
13
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
2. Sampah buangan pasar dan tempat umum (warung, toko, dan sebagainya)
termasuk sisa makanan, sampah pembungkus makanan, dan pembungkus
lainnya, sisa bangunan, sampah tanaman dan sebagainya.
3. Sampah buangan jalanan, termasuk di antaranya sampah berupa debu jalan,
sampah sisa tumbuhan taman, sampah pembungkus bahan makanan dan bahan
lainnya, sampah sisa makanan, sampah berupa kotoran serta bangkai hewan.
4. Sampah industri termasuk di antaranya air limbah industri, sisa bahan baku dan
bahan jadi dan sebagainya.
5. Sampah yang berasal dari perkantoran, baik dari perkantoran pendidikan,
perdagangan, departemen, perusahaan dan sebagainya. Sampah ini berupa
kertas-kertas, plasstik, karbon, klip, dan sebagainya. Umumnya sampah ini
bersifat kering dan mudah terbakar (rabbish).
6. Sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunan, berupa jerami, sisa sayur
mayur, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan sebagainya.
7. Sampah yang berasal dari pertambangan, berupa batu-batuan, tanah/adas, pasir,
sisa-sisa pembakaran (arang), dan sebagainya.
8. Sampah yang berasal dari perternakan dan perikanan, berupa kotoran-kotoran
ternak, sisa-sisa makanan, bangkai bintang, dan sebagainya.
14
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
berdasarkan jenis sampah didata dalam bentuk diagram sesuai dengan komposisi
menurut SNI 19-3964-1995 seperti gambar berikut:
Karakteristik fisik meliputi berat jenis, nilai kalor, kadar volatil, kadar air,
kadar abu dan distribusi ukuran partikel, dan permeabilitas buangan terkompaksi.
1. Berat jenis didefinisikan sebagai berat material per satuan volume. Data ini
dibutuhkan sebagai alat menghitung beban massa dan volume total dari
timbulan sampah yang akan dikelola. Faktor yang mempengaruhi berat jenis
adalah komposisi sampah, musim dan durasi penyimpanan
2. Kelembapan sampah diukur dua cara yaitu dengan ukuran berat basah dan berat
kering. Metode basah dinyatakan dalam persen berat basah bahan, dan metode
15
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
kering dinyatakan sebagai persen berat kering bahan. Data kelembapan sampah
berguna dalam perencanaan bahan wadah, periodisasi pengumpulan, dan desain
sistem pengolahan.
3. Ukuran partikel adalah Penentuan ukuran dan distribusi partikel sampah
dilakukan agar dapat menentukan jenis fasilitas pengolahan sampah,
dikhususkan untuk memisahkan partikel besar dengan partikel kecil.
4. Field Capacity, jumlah air yang dapat tertahan dalam sampah, dan dapat keluar
dari sampah akibat daya grafitasi.
5. Kepadatan sampah diperlukan untuk mengetahui gerakan cairan dan gas dalam
landfill.
16
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
3. Rasio C/N merupakan perbandingan antara karbohidrat (C) dan nitrogen (N).
Rasio C/N tanah berkisar antara 10-12. Apabila bahan organik mempunyai rasio
C/N mendekati atau sama dengan rasio C/N tanah, maka bahan tersebut dapat
digunakan tanaman. Namun pada umumnya bahan organik segar mempunyai
rasio C/N tinggi (jerami 50-70; dedaunan tanaman 50-60; kayu-kayuan >400;
dan lain-lain). Prinsip pengomposan adalah untuk menurunkan rasio C/N bahan
organik hingga sama dengan C/N tanah.
4. Nilai Kalori Analisis nilai kalor (Calorific value) dilakukan dengan
menggunakan bomb calorimeter. Prinsip yang digunakan mengacu pada ASTM
D5865 yang berjudul, “Standard Test Method for Gross Calorific Value”.
Sampel yang digunakan sebanyak ±0,5 gram dan menggunakan alat bom
kalorimeter. Bom kalorimeter digunakan untuk menentukan nilai kalor dari
reaksireaksi pembakaran.
17
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
Volume Berat
No. Klasifikasi Kota
(Liter/orang/hari) (Kg/orang/hari)
18
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
Volume Berat
No. Klasifikasi Kota
(Liter/orang/hari) (Kg/orang/hari)
19
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
1. Pemadatan
Pengolahan sampah dengan mengurangi volumenya melalui kompaksi atau
pemadatan adalah proses pengolahan yang dilakukan dengan menggunakan
tekanan. Tujuan dari pengolahan ini adalah untuk mengurangi kebutuhan akan
20
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
2. Magnetic Separation
Magnetic separation adalah perangkat proses pemisahan satu mineral atau lebih
dengan mineral lainnya yang memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan dari
mineral-mineral tersebut. Mineral-meneral yang terdapat dalam bijih akan
memberikan respon terhadap medan magnet sesuai dengan sifat kemagnetan yang
dimilikinya. Mineral yang akan tertarik oleh medan magnet dikelompokkan sebagai
mineral magnetic, sedangkan yang tidak tertarik oleh medan magnet
dikelompokkan sebagai mineral non-magnetic. Mineral-mineral yang masuk dalam
kelompok mineral magnetic misalnya: magnetite, hematite, ilmenite, siderite,
monazite. Sedangkan mineral-mineral yang dikelompokan dalam mineral non-
magnetic misalnya: kuarsa, mika, corundum, gypsum, zircon, feldspar (Sajima dkk,
2020).
21
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
1. Pengomposan
Pengomposan adalah salah satu proses dekomposisi biologi berbiaya rendah.
Proses pengomposan digerakkan oleh aktivitas mikroba. Parameter-parameter fisik
kimia meliputi suhu, kadar air, rasio C:N dan pH. Pengomposan adalah alternatif
sistem pengolahan limbah padat, dapat digunakan untuk mendaur ulang bahan
organik menjadi produk yang bermanfaat. Selain itu, dapat juga digunakan untuk
mengontrol peningkatan limbah. Proses ini dianggap paling efisien dan ramah
lingkungan, karena kompos dapat digunakan sebagai kondisioner tanah yang
mengandung nutrisi tinggi untuk tanah. Komunitas mikroba dalam kompos yang
merupakan bakteri, jamur dan cacing juga dapat menstabilkan bahan organik yang
terdegradasi (Putri, 2019).
Takakura adalah metode pengomposan yang memiliki kelebihan dan dapat
diaplikasikan pada lahan yang sangat sempit, ruang dapur keluarga, atau kamar
kost. Selain itu, Takakura mudah pengaplikasiannya, sampah organik yang sudah
dipotong kecil-kecil cukup dimasukkan ke dalam keranjang tanpa harus
ditambahkan bahan penambah lainnya. Karena melalui proses fermentasi, Takakura
22
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
2. Biogasifikasi
Biogasifikasi merupakan penguraian sampah dengan cara anaerobic yang
berarti proses ini terjadi dalam kondisi tanpa oksigen. Sampah yang digunakan
untuk kebutuhan biogasifikasi yaitu sampah sisa makanan (sisa sayuran, buah-
buahan, daging), sampah pertanian seperti jerami, rumput, limbah ternak seperti
kotoran hewan seperti sapi, ayam, kambing (Utami, 2023).
Gambar 5 Biogasifikasi
Sumber: Google search
23
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
mereduksi sampah organik yang bertekstur lunak seperti sisa makanan, sayur, buah,
dan sampah organik terfermentasi (Rofi dkk., 2021).
1. Insinerasi / Insinerator
Incinerator adalah tungku pembakaran yang digunakan untuk mengolah limbah
padat menjadi materi gas dan abu (bottom ash dan fly ash). Pengolahan sampah
24
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
dengan insinerasi dapat mengurangi volume dan massa serta mengurangi sifat
berbahaya dari sampah infeksius. Faktor yang memegang peranan penting dalam
insinerasi adalah temperatur pembakaran dan waktu pembakaran sampah tersebut
(Pratama dkk, 2023).
25
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
2. Pirolisis
Pirolisis adalah sebuah proses dekomposisi material oleh suhu. Proses pirolisis
dimulai pada suhu tinggi dan tanpa kehadiran O2. Umpan pada proses pirolisis dapat
berupa material bahan alam tumbuhan atau dikenal sebagai biomassa, atau berupa
polimer. Dengan proses pirolisis, biomassa dan polimer akan mengalami
pemutusan ikatan membentuk molekul-molekul dengan ukuran dan stuktur yang
lebih ringkas. Pirolisis biomassa secara umum merupakan dekomposisi bahan
organik menghasilkan bahan padat berupa arang aktif, gas dan uap serta aerosol
(Febriyanti dkk, 2019).
26
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
3. Gasifikasi
Dalam gasifikasi plasma, material sampah organik diubah menjadi sintetik
gas yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi melalui mesin generator,
turbin, dan boiler. Gasifikasi plasma dapat digunakan untuk mengubah berbagai
jenis limbah sampah menjadi bentuk energi yang efisien (Rahayu dkk., 2018).
Proses kerja teknologi gasifikasi plasma ini terbagi menjadi tiga reaksi yaitu
Thermal Cracking, Oksidasi parsial, Reforming.
a. Reaksi pertama adalah Thermal Cracking
Pada proses ini molekul berukuran besar diuraikan menjadi gas (molekul yang
lebih kecil dan lebih ringan). Hasil akhirnya menghasilkan hidrokarbon ringan
seperti metana dan hidrogen.
b. Reaksi kedua adalah Oksidasi parsial
Proses ini dapat menghasilkan karbon monoksida, dan dengan proses oksidasi
yang lebih rumit akan memberikan hasil akhir CO2 dan H2O. Karbon dioksida dan
air merupakan hasil terakhir dari sebuah oksidasi.
c. Reaksi ketiga adalah Reforming
Kombinasi dari reaksi-reaksi yang berlangsung. Contoh, karbon dapat bereaksi
dengan air menghasilkan CO dan H2 atau karbon bereaksi dengan CO2
menghasilkan dua molekul CO. Reaksi reforming ini memiliki kemungkinan
membentuk fuel gas.
27
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
28
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
29
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
30
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
31
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
32
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
33
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
1.1.2 Uji Karakteristik Sampah (Kadar Volatil, Kadar Air dan Kadar
Abu)
a. Kadar Air
34
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
35
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
b. Kadar Air
36
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
c. Kadar Abu
37
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
38
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
39
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
40
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
1.1.6 Pirolisis
41
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
42
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
43
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
3.2.2 Uji Karakteristik Sampah (Kadar Volatile, Kadar Air, dan Kadar Abu)
44
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
45
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
46
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
47
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
Bila akan dibawa ke laboratorium uji (pengujian karakteristik sampah) lakukan sub
berikut ini:
1. Ambil dari tiap komponen contoh seberat;
2. Aduk merata contoh-contoh tersebut dan dimasukkan dalam kantong
plastik ditutup rapat dan diangkut ke laboratorium.
Perhitungan julah contoh jiwa dan kepala keluarga (KK) serta jumlah contoh
timbulan sampah dari perumahan dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebgai berikut.
1. Jumlah contoh jiwa dan kepala keluarga (KK) dapat dihitung berdasarkan
rumus:
𝑆 = 𝐶𝑑√𝑃𝑠
48
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
dimana:
S = Jumlah contoh (jiwa)
Cd = Koefisien perumahan
Cd = Kota besar / metropolitan
Cd = Kota sedang / kecil / IKK
Ps = Populasi (jiwa)
𝐾
𝐾=
𝑁
dimana:
K = Jumlah contoh (KK)
N = Jumlah jiwa per keluarga = 5
a. Jumlah contoh timbulan sampah dari perumahan adalah sebagai berikut:
(1) contoh dari perumahan permanen = (SK) 1 keluarga
(2) contoh dari perumahan semi permanen = (SK) keluarga
(3) contoh dari perumahan non permanen = (SK) 3 keluarga
dimana:
S1 = Proporsi jumlah KK perumahan permanen dalam (%)
S2 = Proporsi jumlah KK perumahan semi permanen dalam (%)
S3 = Proporsi jumlah KK perumahan non permanen dalam (%)
S = Jumlah contoh jiwa
N = Jumlah jiwa per keluarga
3.3.2 Uji Karakteristik Sampah (Kadar Volatil, Kadar Air dan Kadar Abu)
49
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
50
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
4. Desikator,
5. Oven 105°C,
6. Lumping alu;
7. Furnace;
8. Penjepit (tang krus).
Cara kerja
1. Sampel sampah kering hasil penetapan kadar air digerus sampai halus.
2. Timbang sampel kering dan halus + 4 gram dalam cawan krus, lalu
dicatat,
3. Masukkan cawan krus dalam oven 600°C selama 2 jam. Lebihkan jam
untuk pencapaian temperatur 600°C,
4. Matikan furnace, biarkan dingin, masukkan dalam desikator. Lalu
timbang, lakukan sebanyak tiga kali penimbangan.
3. Kadar Abu
Prinsip percobaan, sampah dipanaskan pada temperatur di mana bagian abu
sampah akan terpijarkan dan menguap. Dengan tujuan untuk mengetahui
kadar abu yang dikandung sampel sampah tertentu.
Alat dan bahan
1. Sampel sampah dari penetapan sebelumnya;
2. Timbangan;
3. Cawan petri;
4. Desikator,
5. Oven 105°C;
6. Lumping alu,
7. Furnace;
8. Penjepit (tang krus).
Cara kerja
1. Sampel sampah kering hasil penetapan volatil digerus sampai halus,
2. Timbang sampel kering dan halus + 4 gram dalam cawan krus, lalu
dicatat,
51
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
3. Masukkan cawan krus dalam oven 900°C selama 2 jam. Lebihkan jam
untuk pencapaian temperatur 900°C;
4. Matikan furnace, biarkan dingin, masukkan dalam desikator. Lalu
timbang, lakukan sebanyak tiga kali penimbangan.
a. Metode Praktikum
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah takakura.
b. Prinsip Percobaan
Penguraian bahan organik secara aerob oleh mikroba-mikroba yang
memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Pada tahap awal,
oksigen dan senyawa-senyawa yang mudah terdegradasi dimanfaatkan oleh
mikroba sehingga suhu dan pH tumpukan kompos akan meningkat.
Mikroba termofilik dalam kompos dengan menggunakan oksigen akan
menguraikan bahan organik menjadi CO2, uap air dan panas. Setelah
sebagian besar bahan telah terurai, maka suhu akan berangsur-angsur
mengalami penurunan dan terjadi pematangan kompos tingkat lanjut, yaitu
pembentukan komplek liat humus.
c. Prosedur Praktikum
Alat
1. 1 buah keranjang dan penutup dengan ventilasi berlubang
2. Kardus
3. 1 buah pengaduk
4. 2 buah bantal sekam berat 300 gram
5. 1 buah kain berpori warna hitam
6. Gunting
7. 1 buah soil meter
8. Wadah berupa botol sprayer 600 ml
9. Timbangan
Bahan
1. 700 gram kompos sebagai aktivator/starter
52
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
53
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
54
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
a. Neraca analitik
b. Alat destilasi
c. Erlenmeyer 100 ml
d. Buret 10 ml
e. Erlenmeyer 300 ml
f. Labu ukur 100 ml
2) Bahan
a. Destruksi
(1) Asam sulfat pekat (95-97%)
(2) Campuran selen pa
Dibuat dengan mencampurkan 1.55 gram CuSO, anhidrat, 96.9 gram
Na₂SO, anhidrat dan 1.55 gram selen kemudian haluskan.
b. Destilasi
(1) Asam borata 1%
Larutkan 1 gram HBO, dengan 100 ml aquades
(2) Natrium Hidroksida 40%
Larutkan 40 gram NaOH dalam gelas piala dengan air bebas ion 60 ml,
setelah dingin diencerkan menjadi 100 ml.
(3) Batu Didih
Buat dari batu apung yang dihaluskan
(4) Penunjuk Conway
Larutkan 0.1 gram metil merah dan 0.15 gram hijau bromkesol dengan
etanol 96% 200 ml.
(5) H₂SO, IN
Masukkan 2.78 ml H₂SO, pa pekat (95-97%) pada labu ukur 100 ml, lalu
tambahkan aquadest. Kocok dan biarkan menjadi dingin.
(6) Larutan baku asam sulfat 0.05 N
Pipet 5 ml larutan baku H₂SO, I N ke dalam labu ukur 100 ml. Encerkan
dengan air bebas ion hingga 100 ml.
3) Cara Kerja
a. Desruksi contoh
55
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
56
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
57
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
3.3.6 Pirolisis
a. Prinsip Percobaan
Metode pirolisis menggunakan sumber panas eksternal untuk mendorong
terjadinya reaksi endotermal pada keadaan yang tidak ada oksigen. Percobaan
ini dilakukan dengan mengamati lamanya proses dekomposisi plastik saat
dibakar pada suhu tertentu di dalam reaktor pirolisis. Persiapan praktikum
dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan, untuk bahan bakar yang digunakan
yaitu dari 2 jenis plastik yang paling banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari yaitu HDPE dan LDPE. Setelah melewati proses pirolisis, selanjutnya akan
dianalisis produk yang dihasilkan dari masing-masing jenis plastik sesuai
dengan format data pada lembar kerja. dianalisis produk yang dihasilkan dari
masing-masing jenis plastik sesuai dengan format data pada lembar kerja.
b. Alat dan Bahan Alat
Alat
1) Reaktor Pirolisis
2) Termometer
3) Gunting
4) Timbangan
58
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
5) Gelas Ukur
6) Stopwatch
Bahan
1) Plastik High-Density Polyethylene (HDPE) 500 g
2) Plastik Low-Density Polyethylene (LDPE) 500 g
3) Air sebagai pendingin kondensor
c. Cara Kerja
Penurunan massa dan produk hasil pirolisis
1) Menimbang bahan uji dengan menggunakan timbangan, bahan baku yang telah
ditentukan adalah cacahan plastik jenis plastik High-Density Polyethylene
(HDPE) seberat 500 gram, bahan dapat dicacah secara manual menggunakan
gunting atau secara mekanis dengan mesin pencacah
2) Memasukkan bahan ke dalam reaktor.
3) Menutup rapat - rapat reactor dan menguncinya.
4) Menyalakan alat pendingin.
5) Menyalakan kompor elektrik.
6) Mengatur suhu kompor menjadi 300°C.
7) Menunggu beberapa waktu hingga suhu mencapai suhu yang sudah ditentukan
dan minyak akan keluar dari selang.
8) Menghitung persentase penurunan massa bahan uji, volume asap cair, berat
arang serta tar.
9) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja.
10) Ulangi Langkah a-j untuk tiap jenis bahan uji.
Densitas
1) Menyiapkan bahan, uji berupa cacahan Plastik High-Density Polyethylene
(HDPE) sebanyak 500 gram.
2) Memasukkan bahan ke dalam reaktor.
3) Menutup rapat - rapat reaktor dan menguncinya.
4) Menyalakan alat pendingin.
5) Menyalakan kompor elektrik.
6) Mengatur suhu kompor menjadi 300°C.
59
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
7) Menunggu beberapa waktu hingga suhu mencapai suhu yang sudah ditentukan
dan minyak akan keluar dari selang
8) Catat volume minyak setiap menit ke 30 dan 60.
9) Amati warna minyak tersebut dan catat beserta volume pada lembar kerja
10) Mengulangi Langkah 6-9 dengan variasi suhu 500°C.
11) Ulangi Langkah 6-10 dengan jenis plastik Low-Density Polyethylene
(LDPE).
12) Timbang 3 gelas berskala kosong, kemudian masukkan tiap jenis cairan ke
dalam masing-masing gelas tersebut.
13) Timbang 3 gelas berskala yang sudah berisi cairan, kemudian berat dari
cairan dibagi volume.
a. Volume Sampah
c. Densitas
Berat sampah
D𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 = Volume sampah (3)
3.4.2 Uji Karakteristik Sampah (Kadar Volatil, Kadar Air dan Kadar Abu)
60
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
a. Reduksi sampah
W0 − W1
%Reduksi = × 100% (8)
W0
Dimana:
W0 = Berat Awal (kg)
W1 = Berat Akhir (kg)
b. Kadar C
Kadar C (%) = 𝑝𝑝𝑚 × 0,01 × fk (9)
Dimana:
Ppm kurva = Kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara
kadar deret standar dengan pembacaan setelah dikoreksi
blanko.
101 = Konversi Ke %
fk = Faktor Koreksi Kadar Air = 100/(100 - %kadar air)
c. Kadar N
Kadar N (%) = (Vc − Vb) × N × 14 × 100 × mg contoh − 1 × fk (10)
Dimana:
Vc,b = mL Titar Contoh dan Blanko
N = Normalitas Larutan Baku H2SO4
100 = Konversi Ke %
fk = Faktor Koreksi Kadar Air = 100/(100 - %kadar air)
3.4.4 Maggot Black Soldier Fly (BSF)
61
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
W ×R
D= (11)
W
Dimana:
D = Tingkat degradasi sampah
W = Jumlah sampah sebelum terdegradasi
R = Jumlah residu
c. Survival rate
Jumlah larva hidup akhir pemeliharaan
Survival rate = × 100 (13)
Jumlah larva hidup awal pemeliharaan
3.4.5 Pirolisis
Dimana:
W1 = Berat kering sebelum degradasi (gram)
W2 = Berat kering setelah degradasi (gram)
b. Densitas
𝑚
Ρ= v (15)
62
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.5 Pirolisis
Pirolisis menggunakan sumber panas eksternal untuk mendorong terjadinya
reaksi endotermal pada keadaan yang tidak ada oksigen dengan bahan bakar plastik
jenis High-Density Polyethylene (HDPE) dan Low-Density Polyethylene (LDPE).
Pengaruh jenis plastik pada kondisi operasi reaktor
Produk Hasil
Jenis Plastik Waktu (menit)
Minyak (ml) Wax (gr)
30 28,49 29,11
LDPE
60 34,26 27,80
30 25,91 33,84
HDPE
60 31,37 30,75
Densiitas (kg/m3)
Waktu (menit)
LDPE HDPE
30 8210,26 7742,33
60 8862,94 8734,75
63
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
BAB V
PENUTUP
64
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067
LABORATORIUM SANITASI DAN PERSAMPAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jln. Poros Malino KM.6, Bontomarannu (92172) Gowa, Sulawesi Selatan
DAFTAR PUSTAKA
65
GINA NAZIHAH NURIZDIHA
KELOMPOK VI / D131211067