disusun oleh:
Kelompok 8
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
1.1 Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Berkaitan Dengan Profesi Bidan...................................4
1.2 Pelaksanaan Pancasila dalam Pelaksanaan Tugas Seorang Bidan.........................................5
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa...........................................................................................5
b. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab..........................................................................5
c. Sila Persatuan Indonesia.......................................................................................................6
d. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan......................................................................................................6
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia..................................................................6
1.3 Kasus Praktik Bidan yang Bertentang dengan Nilai Pancasila..............................................7
1.4 Beberapa Peraturan Yang Bertentangan Dengan Pancasila...................................................9
1. Diskriminasi dalam pelayanan kesehatan.............................................................................9
2. Pelanggaran hak asasi manusia:............................................................................................9
3. Ketidaknetralan dalam pelayanan.........................................................................................9
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
2.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11
2.2 Saran.....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah seperangkat nilai yang membentuk gagasan dasar yang berupa konsep
dan prinsip hidup dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang disebut pandangan
hidup. Nilai-nilai tersebut adalah nilai-nilai yang ada dan dipelihara dalam tatanan
kehidupan masyarakat Indonesia yang terdiri dari suku berbeda yang berbicara dalam
bahasanya masing-masing, menganut agama atau kepercayaannya masing-masing, dan
mempunyai adat istiadat masing-masing. Ketika Ir. Soekarno mengemukakan gagasan
falsafah grondslag atau weltsanschaung atau visi hidup yang menjadi landasan negara
Negara Indonesia Merdeka, 5 (lima) asas yang dikemukakan oleh yang tampak merdeka.
Namun setelah tanggal 18 Agustus 1945, asas dituangkan dalam pembukaan bahkan
mengilhami pembukaan UUD 1945 dan dimasukkan dalam ketentuan UUD 1945. Asas
hendaknya dipahami sebagai satu kesatuan yang utuh dari . Masing-masing asas atau Sila
Pancasila menjiwai dan mengambil inspirasi dari empat sila yang lain, sehingga kelima sila
Pancasila saling menjiwai. Dengan , tidak ada sila Pancasila yang berstatus primer dan
prioritas. Sebagai pedoman hidup, Pancasila memuat 5 (lima) konsep dasar yang dianut
dalam 5 (lima) sila.
Konsep adalah gagasan dasar yang abstrak, umum dan universal, hasil pemikiran manusia
ditinjau dari analisis, kritik, logika, refleksi, secara menyeluruh dan menyeluruh; Berupa
argumentasi untuk memberi makna dan acuan terhadap kritik terhadap fenomena yang
dihadapinya. Asas adalah suatu hal yang mengungkapkan suatu konsep berupa postulat atau
aksioma atau proposisi awal yang digunakan sebagai doktrin, hipotesa atau landasan
berpikir, berperilaku dan berperilaku (ciptaan ciptaan, perasaan, karsa dan karya). Ada
beberapa alasan mengapa Pancasila dianggap sebagai landasan yang tidak dapat diganggu
gugat di Indonesia: Kedudukan Hukum Pancasila: Pancasila diakui sebagai sumber hukum
tertinggi di Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Oleh karena itu,
pelanggaran tersebut Pancasila dapat dianggap melanggar hukum dasar negara. Organisasi
1
Negara dan Jati Diri Bangsa: Pancasila dianggap sebagai dasar negara yang mencerminkan
nilai-nilai inti dan jati diri bangsa Indonesia. Pelanggaran terhadap Pancasila dapat dipandang
sebagai tindakan yang meruntuhkan landasan negara dan jati diri bangsa. Konsensus
Nasional: Pembentukan Pancasila memerlukan proses musyawarah dan mufakat di antara
tokoh-tokoh nasional pada masa itu. Oleh karena itu, dianggap sebagai hasil kesepakatan
bersama untuk menciptakan landasan yang dapat diterima oleh berbagai kelompok
masyarakat. Pemersatu Bangsa: Pancasila dianggap sebagai perekat sosial yang dapat
menyatukan berbagai suku, agama, dan budaya yang beragam di Indonesia. Melanggar
Pancasila dapat dianggap sebagai ancaman terhadap persatuan dan kesatuan. Namun perlu
diingat bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan diakui sebagai ideologi negara
yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai
Penting untuk dipahami bahwa pendapat tentang Pancasila dapat berbeda-beda antara
individu dan kelompok. Beberapa orang mungkin setuju sepenuhnya dengan nilai-nilai
Pancasila, sementara yang lain mungkin berbeda pandangan atau ingin melihat perubahan
dalam penerapannya. Oleh karena itu, diskusi yang terbuka dan konstruktif dapat membantu
setiap orang memahami dan membentuk pandangannya mengenai nilai-nilai Pancasila dan
bagaimana nilai-nilai tersebut tercermin dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kebijakan
pemerintah.
2
Dan adapun dalam bidang kebidanan, terdapat beberapa peraturan yang bertentangan dengan
Pancasila. Salah satunya adalah terkait dengan perlindungan hukum bagi pasien. Sebagai contoh,
dalam praktik kebidanan, jika bidan tidak melakukan tindakan sesuai kewenangannya, hal ini
dapat mengakibatkan pelanggaran terhadap hak pasien, yang bertentangan dengan nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab dalam Pancasila. Selain itu, penggunaan teknologi informasi
dalam penerapan etika profesi di masyarakat juga menjadi hal yang penting dalam bidang
kebidanan. Penggunaan teknologi informasi yang tidak mematuhi etika dapat bertentangan
dengan nilai-nilai luhur bangsa yang bersangkutan, termasuk Pancasila. Dengan demikian,
terdapat beberapa aspek dalam bidang kebidanan yang perlu diperhatikan agar tidak
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti perlindungan hukum bagi pasien dan
penggunaan teknologi informasi yang mematuhi etika profesi.
B. Rumusan Masalah
Dari pembahasan latar belakang dan judul mengatakan mengapa pancasila tidak boleh
ditentang atau dilanggar , dan apakah ada dilingkungan dan di Negara Indonesia bahwa
peraturan ada yang bertentangan dengan pancasila. Apakah ada sanksi yang didapat atas
pelanggaran yang dibuat atau sesuata yang dilakukan yang bertentangan dengan Pancasila.
Serta beberapa yang dipertanyakan:
1. Apakah pengamalan nilai-nilai Pancasila relevan dengan profesi bidan?
2. Bagaimana penerapan Pancasila dalam pelaksanaan tugas kebidanan?
3. Apakah ada contoh praktik kebidanan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?
4. Apakah masih banyak masyarakat di Indonesia yang melanggar nilai-nilai Pancasila
khususnya di bidang kebidanan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah masih
banyak masyarakat dan tenaga kesehatan yang melanggar nilai-nilai Pancasila khususnya di
bidang kebidanan? dan apakah nilai nilai Pancasila sudah relevan dengan propesi kebidanan.
Inilah tujuan penelitian hari ini
3
BAB II
PEMBAHASAN
Bidan adalah seorang yang telah berhasil atau sukses meyelesaikan pendidikan bidan yg
terakreditasi dan diakui negara, telah memperoleh kualifikasi yang dibutuhkan untuk
didaftarkan mendapat sertifikat dan secara resmi berlisensi untuk melakukan praktik
kebidanan. Perubahan Sosial dan Budaya akan menghasilkan perubahan tata nilai, tetapi
karena tata nilai baru belum melembaga sementara tata nilai lama mulai ditinggalkan, maka
dapat menimbulkan berbagai gejolak, ketidak pastian, rasa cemas dan kegelisahan. Bangsa
Indonesia harus makin memantapkan kesetiaannya kepada Pancasila, dengan cara
menghayati mengamalkannya dalam segala bidang kehidupan. Sebagai nilai-nilai dasar,
Pancasila telah mencakup semuanya. Kesadaraan akan nilai-nilai universal yang ada di
Indonesia telah terangkum semuanya di dalam Pancasila. Pancasila harus dibuat bermakna
bagi kehidupan kita agar tidak hanya menjadi sekedar konsep yang sewaktu-waktu bisa
dibuang. Karena itu kesadaran akan Pancasila harus muncul dari bawah.
Nilai-nilai Dasar sangat penting untuk selalu dimaknai kembali, karena generasi di masa
mendatang belum tentu bisa menghayati Pancasila sebagai perekat dasar yang
mempersatukan Indonesia. Hal tersebut akan sulit sekali dicapai jika kita tidak berusaha
memaknai kembali nilai-nilai luhur Pancasila. Bidan adalah sebuah profesi yang khusus,
dinyatakan sebagai sebuah pengertian bahwa bidan adalah orang pertama yang melakukan
penyelamatan kelahiran sehingga ibu dan bayinya lahir dengan selamat. Tugas yang diemban
bidan berguna untuk kesejahteraan manusia. Tugas bidan menjadi sangat penting dalam
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Pengamalan Pancasila bagi bidan
sangat penting. Seorang bidan yang melaksanakan Pancasila dengan baik dalam kehidupan
sehari-hari akan menjadi warganegara yang baik dan menjadi tenaga kesehatan yang
profesional.
4
1.2 Pelaksanaan Pancasila dalam Pelaksanaan Tugas Seorang Bidan
Seorang bidan yang profesional, perlu mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-
harinya. Pelaksanaan Pancasila secara subyektif yaitu sesuai dengan butir-butir Pancasila.
Pelaksanaan Pancasila, sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab dalam kehidupan sehari-hari seorang bidan adalah sebagai berikut:
5
c. Sila Persatuan Indonesia
1. Mengutamakan keselamatan dan kepentingan klien di atas kepentingan pribadi.
2. Seorang bidan rela berkorban demi keselamatan klien.
3. Menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap profesinya.
4. Selalu bersikap ramah terhadap klien dalam memberikan pelayanan.
5. Bersikap asertif kepada siapapun terutama kepada klien.
6
1.3 Kasus Praktik Bidan yang Bertentang dengan Nilai Pancasila
Dinas Kesehatan Cabut Izin Praktik Bidan Penelantaran Pasien Obstetrik (Bersalin) di
Sampang, Jawa Timur. Sebelumnya, seorang ibu bernama Aljannah (25) yang tinggal di
Desa Ketapang Laok mengalami kontraksi hingga melahirkan putrinya di depan pekarangan
rumah bidan Sri Fuji alias SF tanpa pertolongan medis. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (7
April 2020) sekitar pukul 21.30 WIB. Sebelum melahirkan, keluarga Aljanna sempat
mendapat kendala hingga saat mengunjungi klinik bersalin dan meminta bidan untuk
dibukakan pintu. Namun bidan Sri Fuji tidak menemuinya setelah 30 menit. Alasannya, Sri
Fuji sedang sakit dan tidak bisa menemui pasien. Pasalnya keluarga Sri Fuji bertemu dengan
keluarga Aljannah di dalam taman rumah. Tak lama kemudian, Aljannah akhirnya
melahirkan anaknya. Beberapa warga sekitar ikut membantu pengiriman darurat ini. Kasus
penelantaran ibu hamil hendak melahirkan menyita perhatian hampir seluruh lapisan
masyarakat di Kabupaten Sampang, tak terkecuali para anggota DPRD Sampang.
Sesuai perintah Dinas Kesehatan Sampang, bidan Desa Ketapang berinisial SF terbukti lalai
membantu persalinan dan menyebabkan ibu tersebut harus melahirkan di depan rumah bidan
SF. Selain itu, sanksi yang dijatuhkan Dinas Kesehatan Sampang terhadap bidan SF juga
bermula dari usulan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang menyatakan bahwa penelantaran ibu
saat melahirkan merupakan kasus serius. melanggar aturan etika kebidanan. Keputusan
pemberian sanksi pencabutan izin kegiatan bidan SF karena yang bersangkutan melanggar
aturan etik kebidanan, bahkan sangat menggar nilai-nilai pancasila.
Dalam kasus tersebut terdapat nilai-nilai yang bertentangan ataupun melanggar dalam
pancasila. Dalam kasus tersebut seorang bidan berinisial SF menelantarkan seorang pasien
yang ingin melahirkan, bahkan sampai pasien tersebut melahirkan tanpa bantuan anggota
7
medis. Maka dari itu nilai yang terkandung dalam kasus ini bidan tersebut kurangnya akan
kesadaran Kode Etik dan kurangnya rasa menanamkan nilai Pancasila.
Mengapa bisa dikatakan seperti itu, karena dalam tindakan bidan tersebut sangat tidak
profesional. Seharusnya dalam isi sila-sila pancasila seorang bidan senantiasa memberikan
pertolongan persalinan yang maksimal semata-mata karena menempatkan pasien dan
keluarga pasien adalah bagian dari saudara-saudara sebangsa dan setanah air Indonesia,
mengutamakan kepentingan pasien dibandingkan kepentingan pribadi, Menghargai hak
privasi pasien, memperlakukan pasien dengan penuh empati karena pasien memiliki hak
untuk diperlakukan sebagai manusia yang bermartabat, Mengembangkan sikap tidak semena-
mena terhadap orang lain,Tidak berlaku semana-mena terhadap klien, dan Menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, bahkan masih banyak lagi.
Dalam kasus tersebut bisa dikatakan di Negara Indonesia ini masih ada yang melanggar dalam
nilai Pancasila, khususnya dalam Profesi Kebidanan ini yang bahkan seharusnya dalam Profesi
ini sudah ditanamkan Kode Etik yang bisa dikatakan Kode Etik sudah mencakup nilai-nilai yang
ada dalam Pancasila. pelayanan perawatan dikatakan berkualitas baik apabila bidan dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada pasien sesuai dengan aspek-aspek dasar perawatan.
1. Aspek penerimaan
2. Aspek perhatian
3. Aspek komunikasi
4. Aspek kerjasama
Ketulusan bidan sesuai dengan sila pancasila yang dapat mempercepat kesembuhan pasien.
8
1.4 Beberapa Peraturan Yang Bertentangan Dengan Pancasila
Dalam kebidanan, peraturan yang bertentangan dengan Pancasila dapat merujuk pada berbagai
aspek, seperti praktek kebidanan, pelayanan kesehatan, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi
dalam praktik kebidanan. Beberapa contoh peraturan yang bertentangan dengan Pancasila dalam
kebidanan dapat meliputi:
Penting untuk melakukan analisis mendalam terhadap peraturan-peraturan yang ada dalam
konteks kebidanan untuk memastikan bahwa mereka sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan
tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang dijunjung tinggi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Hal ini dapat dilakukan melalui kajian hukum, evaluasi kebijakan, dan advokasi untuk
memastikan bahwa peraturan-peraturan yang ada mendukung implementasi nilai-nilai Pancasila
dalam praktik kebidanan.
9
Beberapa contoh peraturan atau perilaku yang melanggar Pancasila di dunia nyata antara lain:
10
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
dari materi tersebut adalah bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila dalam profesi bidan
memiliki peran krusial dalam menentukan kualitas pelayanan kesehatan. Pelaksanaan tugas
seorang bidan yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, keadilan, dan
kemanusiaan, menjadi fondasi untuk membangun sistem kesehatan yang beretika.
Namun, kasus praktik bidan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila menunjukkan
adanya tantangan yang perlu diatasi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama dari berbagai
pihak, termasuk pendidikan formal, institusi kesehatan, dan masyarakat, untuk memastikan
bahwa profesi bidan tetap teguh dalam menerapkan dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila,
serta mengidentifikasi dan menangani dengan tegas praktik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
tersebut.
2.2 Saran
yang dapat diambil adalah meningkatkan pendidikan dan pelatihan etika profesional serta nilai-
nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan bidan. Selain itu, perlunya pengawasan dan evaluasi
secara berkala terhadap praktik bidan untuk mencegah dan menangani kasus-kasus yang
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Dukungan penuh dari instansi terkait juga diperlukan
untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap profesi bidan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Nur Rizkina Azkia, 2023 “ Alasan diperlukannya Pendidikan Pancasila Dalam Profesi Bidan”
http://annity.wordpress.com/2009/02/12/peran-tugas-bidan-sesuai/pancasil.
https://www.liputan6.com/regional/read/4303914/dinkes-cabut-izin-praktik-bidan-yang-
terlantarkan-pasien-bersalin-di-sampang
https://www.kompasiana.com/khoirunnisa79889/630cde7a08a8b518337602d2/eksistensi-
ideologi-pancasila-di-era-4-0-dalam-pelayanan-kebidanan
12