Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MAKALAH

PANCASILA DAN IDEOLOGI NASIONAL

Disusun Oleh :

AYU PUTRI DINATA

NIM. 234005

Dosen Pengampu : Danel Aditya Situngkir, S.H.,M.H.

JURUSAN SASTRA INGGRIS

SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING

PRAYOGA PADANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Dan Syukur Saya Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Yang Telah Melimpahkan
Rahmat Dan Hidayah-Nya, Sehingga Makalah Dengan Judul PANCASILA DAN IDEOLOGI
NASIONAL Ini Dapat Diselesaikan Dengan Baik.

Meskipun upaya semaksimal sudah dilakukan dalam penyusunan makalah ini, namun saya
menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang ditemukan. oleh karena itu, saya
mohon adanya kritik dan saran yang bersifat membangun guna melengkapi makalah ini.

Padang, Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
a. Latar Belakang......................................................................................................................1
b. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
c. Tujuan Masalah....................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Pengertian Ideologi...............................................................................................................3
B. Nilai-nilai Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara.........................................................3
C. Pertahanan Nasional.............................................................................................................5
D. Pembudayaan Nilai-nilai Pancasila......................................................................................7
BAB III............................................................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................................9
a. Kesimpulan...........................................................................................................................9
b. Saran.....................................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Pancasila secara etimologi berasal dari kata Sansekerta panca dan syila, yang masing-
masing berarti lima dan landasan atau landasan. Oleh karena itu, Pancasila mengacu pada
lima prinsip yang perlu diikuti dan diamalkan. Secara historis, dukungan pemerintah Jepang
terhadap kemerdekaan Indonesia tidak dapat dipisahkan dari gagasan Pancasila sebagai dasar
negara. PPKI mengadakan sidang sehari setelah Republik Indonesia merdeka pada tanggal 17
Agustus 1945, guna menyelesaikan pembekalan negara yang baru merdeka. Keberadaan
Pancasila tidak mungkin dipisahkan dari keadaan sekitar berdirinya negara Indonesia. Lima
prinsip yang akhirnya disepakati oleh para pendiri bangsa Indonesia, setelah melalui
perdebatan yang berlarut-larut, menjadi landasan kehidupan (Rizqullah & Najicha, 2022).
Pada hakikatnya realitas yang ada dalam masyarakat itu sendiri mempunyai dampak
terhadap peraturan perundang-undangan. Bagian realisme hukum mengacu pada bagaimana
masyarakat membentuk interpretasi hukum. Menurut pandangan Niuwenhuis yang dikutip
Mahadi dalam bukunya Soejadi, peristiwa sosial yang sebenarnya berdampak pada hukum.
Tanpa mempertimbangkan dengan cermat peristiwa-peristiwa sosial aktual yang diatur oleh
standar-standar hukum ini, kita tidak dapat menegakkan hukum. Selalu ada hubungan antara
hukum dan kejadian sosial yang sebenarnya (Prasetyo, 2013).
Dasar suatu negara adalah yang berfungsi sebagai penunjang dan sumber tenaga bagi
terbentuknya suatu negara. Landasan atau pijakan lainnya, Pancasila, menjadi dasar
berdirinya negara Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan sumber dari segala
hukum yang mengatur Negara Kesatuan Republik Indonesia, meliputi wilayah,
pemerintahan, dan masyarakat. Dalam bentuknya yang sekarang, Pancasila menjadi landasan
penyelenggaraan negara dan NKRI seutuhnya. Bagi seluruh rakyat Indonesia, Pancasila
berfungsi sebagai seperangkat aturan hidup baik berbangsa maupun bernegara. Pancasila
akan terus menyertai Indonesia selama ini. Sila inti Pancasila, yaitu Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, dan Demokrasi(Sembiring et al., 2019).

b. Rumusan Masalah
1. Apa arti Pancasila sebagai Ideologi bangasa dan Negara Indonesia?
2. Bagaimana Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi dari Masa ke Masa?

1
3. Apa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
Indonesia?
4. Apa fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia?
c. Tujuan Masalah
1. Untuk menentukan arti Pancasila sebagai Ideologi bangasa dan Negara Indonesia.
2. Untuk mengetahui Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi dari Masa ke Masa.
3. Untuk menentukan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi
Bangsa dan Negara Indonesia.
4. Untuk menentukan fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi
Pengertian Ideologi menurut beberapa ahli adalah debagai berikut,
Pengertian Ideologi – Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti melihat,
atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang berarti
ajaran. Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran
atau science des ideas (Iverson & Dervan, n.d.). (Puspita Ratri & Najicha, 2022)
menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai
secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya
dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan
pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak
benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
Menurut pendapat Amin (2007) Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any group
of ideas concerning various political and aconomic issues and social philosophies often
applied to a systematic scheme of ideas held by groups or classes, artinya suatu istilah yang
digunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi
filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-
cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat

B. Nilai-nilai Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara


Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, memiliki fungsi yang
sangat fundamental. Selain bersifat yuridis formal yang mengharuskan seluruh peraturan
perundang undangan berdasarkan pada Pancasila yang sering disebut sebagai sumber dari
segala sumber hukum, Pancasila bersifat filosofis(Widiatama et al., 2020). Pancasila sebagai
dasar filsafat negara dan sebagai perilaku kehidupan dan berbangsa dan bernegara, artinya
pancasila merupakan falsafah negara dan pandangan hidup/cara hidup bagi bangsa Indonesia
dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-
cita nasional. Sebagai dasar negara dan sebagai pandangan hidup, Pancasila mengandung
nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan dipedomanioleh seluruh warga negara Indonesia
dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.Lebih dari itu nilai-nilai
Pancasila sepatutnya menjadimkarakter (Winataputra, 2016).

3
Sebagai ideologi suatu bangsa yang menjadi pandangan dan pegangan hidup
masyarakatnya, Pancasila haruslah bersifat universal mencakup segala macam nilai-nilai
sosial dan budaya Indonesia serta menjadi orientasi dalam hidup oleh seluruh masyarakatnya.
Sebagai ideologi bangsa, maka keberadaannya selalu diimplementasikan ke dalam perilaku
kehidupan dalam rangka berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Kalau dikaji dari butir-
butir kelima sila dalam ideologi Pancasila tersebut, sebenarnya sudah mencakup gambaran
pembentukan karakter manusia Indonesia yang ideal, sebagai mana yang diharapkan para
penggali dari pancasila itu sendiri. Gambaran pembentukan manusia Indonesia seutuhnya itu,
dapat diilustrasikan Pada sila pertama tersirat bagaimana manusia Indonesia berhubungan
dengan Tuhannya atau kepercayaannya. Pada sila kedua tergambar bagaimana manusia
Indonesia harus bersikap hidup dengan orang lain sebagaimana layaknya manusia yang
punya pikiran dan ahklak hingga dia bisa bersikap sebagai mahkluk yang tertinggi
dibandingkan dengan mahkluk lainnya yaitu binatang. Sila ketiga menerangkan bagaiama
manusia Indonesia menciptakan suatu pandangan betapa pentingnya arti persatuan dan
kesatuan bangsa dari pada bercerai berai seperti pada pepatah bersatu kita teguh dan bercerai
kita runtuh. Sila keempat telah menegaskan bagaimana manusia Indonesia
mengimplementasikan cara bersikap dan berpendapat serta memutuskan sesuatu menyangkut
kepentingan umum secara bijak demi kelangsungan kehidupan berdemokrasi yang
terlindungi antara menyuarakan hak dan kewajibannya berimbang dalam
mengimplementasikannya.
Karakteristik model dari Industri 4.0 adalah kombinasi dari beberapa perkembangan
teknologi terbaru seperti sistem siber fisik, teknologi informasi dan komunikasi, jaringan
komunikasi, big data dan cloud computing, pemodelan, virtualisasi, simulasi serta peralatan
yang dikembangkan untuk kemudahan interaksi manusia dengan komputer. Konsep industri
4.0 menjanjikan banyak peluang perubahan positif terhadap industri manufaktur saat ini,
diantaranya adalah kemampuan kustomisasi massal, fleksibilitas produksi, meningkatkan
kecepatan produksi, kualitas produk yang lebih tinggi, menurunkan rata-rata kegagalan,
mengoptimalkan efisiensi, pengambilan keputusan berdasarkan data, hubungan kedekatan
dengan pelanggan yang lebih baik, metode baru dalam penciptaan nilai (value) serta
memperbaiki kehidupan kerja. Era globalisasi juga menampakkan diri sebagai era dominasi
negara-negara industri maju atas negara-negara berkembang. Runtuhnya blok Uni Soviet

4
bersama negara-negara di blok timur-Tengah pada tahun 1989 menjadi stimulus bagi negara-
negara barat untuk menguasai secara ekonomik daerah green area ini untuk menjadi bagian
hegemoni mereka dengan tujuan terjaminnya persediaan sumber daya alam bagi kepentingan
industrinya(Suaila & Krisnan, 2019).

Permasalahan ketahanan ideologi Pancasila saat ini sedang membelenggu bangsa


Indonesia. Hal tersebut terlihat dari munculnya berbagai isu gerakan pembentukan negara
berbasis agama sampai dengan praktik-praktik liberalisasi di berbagai aspek kehidupan.
Permasalahan ideologi memiliki dampak yang luar biasa besar. Ketika ideologi bermasalah
maka seluruh aspek kehidupan suatu bangsa akan bermasalah. Karena pada dasarnya ideolgi
Pancasila adalah penentu arah perjalanan suatu bangsa. Berkaca pada hal tersebut maka
berbagai upaya untuk menyelesaikan permasalahan ideologi mendesak untuk dilakukan. Pada
tahap awal, upaya penyelesaian masalah tersebut adalah dengan melakukan diagnosa
terhadap kondisi ketahanan ideologi Pancasila di Indonesia (Maharani et al., 2019).

C. Pertahanan Nasional
Pertahanan Nasional adalah suatu kondisi bagaimana suatu negara dalam menghadapi
keadaan yang kritis dalam aspek kehidupan bermasyarakat dan bergegara sehingga mampu
mengatasi dan menanggulangi dengan tanpa menimbulkan gangguan dan kerugian dalam
bentuk ancaman maupun tindakan kekerasan dalammasyarakat.Oleh karena itu perlu adanya
ketahanan nasional,suat bangsa harus mempunyai kemampuan ,kekuatan,ketangguan dan
keuletan,Umumnya inilah yang dinamakan ketahanan nasional,yang dapat disebut juga
sebagai ketahanan bangsa ( Suhady dan Sinaga ,2006 )

Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika,yaitu yang berisi keuletan dan
keatangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan,kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan ,hambatan dan ancaman baik yang datang dari
dalam maupun dari luar.Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat
membayakan integritas ,identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.Ketahanan
nasional diperlukan dalam rangaka menjamin eksistensi bangsa dan negara dari segala
gangguan baik dari dalam maupun dari luar negeri.Untuk itu bangsa Indonesia harus tetap
memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina secara konsisten dan berkelanjutan.

5
1. Tujuan dan Fungsi Ketahanan Nasional (Widiatama et al., 2020) menjelaskan sbb:
a. Tujuan Ketahanan Nasional
ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang keberasilan tugas pokok
pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteraan
dan kemamuran, terselenggarakannya pertahanan dan keamanan, terwujudnya
keadilan hukum dan keadilan sosial, serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk
mengaktualisasi diri.
b. Fungsi Ketahanan Nasional,
fungsi ketahanan nasional
1) Daya tangkal dalam kekdudukannya sebagai konsepsi penangkalan,
ketahanan nasional Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk
ancaman, gangguan,hambatan dan tantangan terhadap integritas,identitas,
eksistensi bangsa dan negara dalam aspek :ideologi,politik,ekonomi,sosial
budaya dan pertahanan keamanan.
2) Pengarah bagi pengembang potensikekuatan bangsa dalammbidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan,sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
3) Pengarah dalam menyatukan pola pikir,pola tindak dan cara kerja
intersektor dan multidisipliner.
2. Perwujudan Ketahanan Nasional
Perwjudan ketahanan nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia
seperti pada (Dewi & Sunarso, 2020)
a) Ketahanan Ideologi,adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang
berdasarkankeyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila yang
mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara
persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan
menangkalpenetrasi ideologi asing serta niali-nilai yang tidak
sesuai dengankepribadian bangsa.
b) Ketahanan Politik,adalah kondisi kehidupan politik bangsa
Indonesia yangberlandaskan demokrasi yang bertumpu pada
pengembangan demokrasi Pancasila dan UUD 1945 yang

6
mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang sehat
dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar negari
yangbebas aktif.
c) Ketahanan Ekonomi,adalah kondisi kehidupan perekonomian
bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD1945 yang
mengandung kemampuan menerapkan stabilitas ekonomi yang
sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian
ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi dan
memwujudkan kemakmuraan rakyatyang adil dan makmur.
d) Ketahanan Sosial Budaya,adalah kondisi kehidupan sosial budaya
bangsa Indonesiayang menjiwai kepribadian nasional
yangberdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan
membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya
manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa,hidup rukun, bersatu,cinta tanah
air,berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang

D. Pembudayaan Nilai-nilai Pancasila


Pembudayaan mempunyai arti setingkat lebih tinggi dari pemasyarakatan,dapat dikatakan
pemeliharaan dan menjaga nilai-nilai tetap dipertahankan serta dilaksanakan sebagai mana
mestinya. Pemasyarakatan adalah mensosialisasikan kepada seluruh warga masyarakat tentang
nilai-nilai yang perlu diketahui,sekaligus berbagai masalah yang mungkin muncul dalam
melaksanakan nilai-nilai yang demikian foundamental bagi kehidupan bermasyarakat,berbangsa
dan bernegara.Pembudayaan sebagaimana diajarkan dalam psikologi pendidikan ,boleh dikata
lebih maju lagi karena adanya dorongan memberikan motivasi(Pratomo, 2013). Dilihat dari segi
motoriknya nuansa pada pembudayaan lebih tinggi dari pemasyarakatan yang lebih banyak pada
tingkat koqnitif dan affektif.Dalam pemasyarakatan juga mengandung tuntutunan bagaimana
membudayakannya,namun dapat dirasakan bahwa orientasi pada pembudayaan ini sekaligus juga
menyangkut pelembagaannyadi masyarakat (Mustofa, 2021).
Demi tegaknya sistem kenegaraan yang berlandaskan Pancasila ( baik sebagai ideologi
negara dan ideologi nasional) pemerintah berkewajiban menjalankan pendidikan dan
membudayaan nilai-nilai dasar negara tsb. Bagi generasi penerus demi integritas NKRI.Demi

7
tegaknya integritas sistem kenegaraan Pancasila dan visi-misi negara , nation and character
building melalui pendidikan dan pembudayaan dasar negara,adalah kewajiban nasional( senua
komponen bangsa )untuk mampu meningkatkan wawasan nasional agar seluruh warga negara
kita senantiasan mewaspadai tantangan globalisasi -liberalisasi dan postmodernisme (Latif,
2018). Oleh karena itu program pendidikan dan pembudayaan nilai- nilai dasar Pancasila sebagai
visi-misi nation and character building terutama untuk meningkatkan mental-mentaldan moral
manusia dan warganegara Republik Indonesia sebagai suatu bangsa Indonesia dalan NKRI
sebagai negara bangsa/negara kebangsaan seutuhnya (Bernard, 2006).
Pancasila sebagai norma dasar mengandung prinsip spiritualitas, humanitas, nasionalitas,
soverenitas dan soliditas bagi bangsa Indonesia. Penguatan Pancasila haruslah dilakukan dengan
menghidupkan cara berpikir sintesis jika tidak akan menjadi seperti gelembung udara yang
meriah namun mudah menguap di udara. Nilai-nilai Pancasila sudah semestinya tercermin dalam
kegiatan pendidikan. Para pemangku kepentingan pendidikan yaitu kepala sekolah, guru dan
tenaga pendidikan mempunyai peran besar dalam memberi teladan dan pembentukan karakter
siswa. Upaya pembentukan ketahanan pribadi berbasis nilai-nilai Pancasila untuk membangun
kesadaran bernegara harus secara terus menerus dilakukan sehingga dapat mengatasi krisis jati
diri bangsa dan demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembudayaan nilai-
nilai Pancasila sudah menjadi tanggung jawab semua komponen negara, salah satunya melalui
dunia pendidikan. Dengan pembudayaan nilai-nilai luhur Pancasila diharapkan lahir kesadaran
bernegara dari para siswa. Jika unsur kesadaran bernegara telah tumbuh maka harapannya
mampu menjaga dan membentengi trend masa kini yang tidak sesuai dengan pola hidup
masyarakat Indonesia (Rizqullah & Najicha, 2022).

8
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar Negara, pandangan hidup, dan ideologi nasional yang
tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 Alinea keempat. Pancasila dijadikan pedoman
dan idelogi dalam hal bertingkah laku baik dalam kehidupan berbangsa, dan bernegara.
Sebagai seorang warga negara, kita dapat menjaga keutuhan Pancasila dengan cara
mengimplementasikan idelogi yang terkandung di dalam Pancasila dalam kehidupan
sehari- hari. Dampak dari tidak diterapkannya Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara adalah banyaknya kasus yang terjadi di Indonesia yang
berlatang belakang SARA (Suku, ras, dan antargolongan), adanya pelecehan dan
pengingkaran terhadap HAM, adanya pelecehan dan pengingkaran terhadap HAM,
berkurangnya toleransi antar umat manusia, serta ketidakadilan yang dirasakan oleh
masyarakat yang tidak mampu. Solusi yang bisa diberikan adalah dengan meninjau
kembali sejarah, tujuan dan Pancasila sejak dulu dan sebagai seoarang warga negara kita
harus menggali lebih dalam mengenai ideologi Pancasila itu sendiri. Langkah yang bisa
dilakukan pemerintah untuk mendukung masyarakat dalam pengimplementasian ideologi
Pancasila adalah dengan merealisasikan ideologi pancasila dalam kehidupan berbangsa,
dan bernegara.

b. Saran
1. Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa
pancasila sangat penting sebagai ideologi nasional dan bagi kehidupan kita, dan
agar pembaca dapat melaksanakan atau bisa menerapkan di kehidupan.
2. Perlu adanya pembelajaran lebih dalam tentang materi-materi ideologi pada mata
kuliah pancasila pada kampus-kampus di Indonesia.
3. Perlu adanya kurikulum mengenai Komunisme dari tingkat dasar hingga
perguruan tinggi supaya generasi penerus bangsa mengetahui bahaya laten
komunis sehingga bisa menghidarinya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Zainul Itthad 2007,Materi Pokok Kewarganegaraan ,Jakarta Universitas Terbuka.

Bernard A. Sidharta, Refleksi Tentang strktur Ilmu Hukum, Bandung: Mandar Maju, 2006.

Dewi, D. K., & Sunarso, S. (2020). Strategi Pembentukan Ketahanan Pribadi Siswa Berbasis
Nilai-Nilai Pancasila Untuk Membangun Kesadaran Bernegara (Studi Di SMA Taruna
Nusantara Magelang Jawa Tengah). Jurnal Ketahanan Nasional, 26(1), 87.
https://doi.org/10.22146/jkn.53132

Iverson, B. L., & Dervan, P. B. (n.d.). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における


健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. 7823–7830.

Maharani, S. D., Surono, Sutarmanto, H., & Zubaidi, A. (2019). Indeks Ketahanan Ideologi
Pancasila Septiana Dwiputri Maharani Baru Ketahanan Nasional dalam Era. Jurnal
Ketahanan Nasional, 25(2), 277–294.

Mustofa, B. (2021). Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Nasional. Jurnal Pancasila Dan
Kewarganegaraan, 2(2), 90–95.

Prasetyo, T. (2013). Hukum dan Sistem Hukum Berdasarkan Pancasila. 40.

Puspita Ratri, E., & Najicha, F. U. (2022). Urgensi Pancasila Dalam Menanamkan Jiwa
Nasionalisme Pada Generasi Muda Di Era Globalisasi. Jurnal Global Citizen : Jurnal
Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 11(1), 25–33.
https://doi.org/10.33061/jgz.v11i1.7455

Rizqullah, T. M., & Najicha, F. U. (2022). Pegimplementasian Ideologi Pancasila Dalam


Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara. Jurnal Kewarganegaraan, 6(2), 2630–2633.

Sembiring, J., Sahenna, M., Anatasya, putri ayu, Vionika, A., Apulisa, R., & Jesica, A. (2019).
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional. 7, 1–14.

Suaila, A., & Krisnan, J. (2019). Menggali Kembali Peran Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Dan Dasar Negara Dalam Pembangunan Hukum Nasional Di Era Global. Law and Justice,
4(1), 46–55. https://doi.org/10.23917/laj.v4i1.8066

10
Widiatama, W., Mahmud, H., & Suparwi, S. (2020). Ideologi Pancasila Sebagai Dasar
Membangun Negara Hukum Indonesia. Jurnal Usm Law Review, 3(2), 310.
https://doi.org/10.26623/julr.v3i2.2774

Winataputra, U. S. (2016). Jurnal moral kemasyarakatan vol. 1, no.1, juni 2016. Jurnal Moral
Kemasyarakatan, 1(1), 15–36.

11

Anda mungkin juga menyukai