Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dapat dianut dari alenia ketiga dan keempat
pembukaan UDDNRI Tahun 1945. Alenia Ketiga berisi tentang peryataan kemerdekaan bangsa
Indonesia. Alenia Keempat berisi tentang pernyataan bahwa setelah menyatakan kemerdekaan.
Setelah menyatakan kemerdekaan pertama kali dibentuk adalah PEMERINTAH NEGARA
INDONESIA Pemerintah Nasional yang bertanggung jawab mengatur dan mengurus bangsa
Indonesia.
Dalam mengatur dan mengurus urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah tersebut,
DPRD dan kepala daerah dibantu oleh perangkat Daerah. Sebagaiman diamatkan oleh UUD
Negara Reoublik Indonesia Tahun 1945. Terdapat urusan pemerintahan yang sepenuhnya
menjadi kewenangan pemerintahan pusat yang dikenal dengan istilah urusan pemerintahan
ABSOLUT dan KONKUREN
Urusan Pemerintahan Konkuren yang diserahkan ke daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi
Daerah.
(1) Urusan pemerintahan Absolut sebagaima dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) meliputi:
a. Politik Luar Negeri
b. Pertahanan
c. Keamanan
d. Yustisi
e. Moneter dan Fiksi nasional dan
f. Agama
(2) Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Pemerintah Pusat:
a. Melaksanakan Sendriri, atau
b. Melimpahkan wewenang kepada Instansi Vertikal yang ada di Daerah atau Gubernur
sebagai wakil pemerintah Pusat berdasrkan asas Dekonsentrasi.
(1) Urusan pemerintahan Konkuren Sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (3) yang
mejadi kewenangan Daerah terdiri atas urusan Pemerintaha Wajib dan Urusan
Pemerintahan Pilihan.
(2) Urusan Pemerintahan Wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Urusan
Pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan urusan Pemerintahan yang
tidak berkaitan dengan pelayanan dasar.
(3) Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) adalah urusan pemerintahan wajib yang Sebagian substansinya
pelayanan dasar.
PASAL 12
(1) Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar sebagaimana
dimaksud dalam pasal 11 ayat (2) meliputi:
a. Pendidikan
b. Kesehatan
c. Pekerjaan umum dan penataan ruang
d. Perumahan rakyat dan Kawasan pemukiman
e. Ketenteraman. Ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat
f. Sosial
(2) Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar sebagaimana
dimaksud dalam pasal 11 ayat (2) meliputi:
a. Tenaga kerja
b. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
c. Pangan
d. Pertanahan
e. Lingkungan hidup
f. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
g. Pemberdayaan masyarakat dan desa
h. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana
i. Perhubungan
j. Komunikasi dan informatika
k. Koperasi, usaha kecil dan menengah
l. Penanaman modal
m. Kepemudaan dan olahraga
n. Statistik
o. Persandian
p. Kebudayaan
q. Perpustakaan dan
r. Kearsipan
(3) Urusan pemerintahan pilahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) meliputi:
a. Kelautan dan perikanan
b. Pariwisata
c. Pertanian
d. Kehutanan
e. Energi dan sumber daya mineral
f. Perdagangan
g. Perisdustrian dan
h. Trasmigrasi
PASAL 13
(1) Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah
provinsi serta Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3)
didasarkan pada prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan eksternalitas, serta kepentingan
strategis nasional.
(2) Berdasarkan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kriteria Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat adalah:
a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah provinsi atau lintas negara;