Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“Konsep Dasar Penulisan Karya Ilmiah”


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah
Dosen Pengampu :
Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D
Wahdah Refia Rafianti, S.Sn., M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 1
10. Novia Wahdah 1910125120039
11. Helwa Ayuni 1910125120049
20. Nahdia 1910125220019
27. Azkia Quthrunnada 1910125220069
28. Noor Halifah Rizqi 1910125220074
40. Muhammad Arsyad Jalalludin 1910125310054

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena
dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya jualah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Penulisan Karya Ilmiah”.
Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D dan Ibu Wahdah Refia
Rafianti, S.Sn., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Penulisan Karya
Ilmiah.
2. Rekan-rekan Mahasiswa Kelas 5D S1 PGSD Universitas Lambung
Mangkurat.

Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini ada memiliki
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat oleh siapapun yang
membacanya dan dapat menambah ilmu kita khususnya pada mata kuliah
Metodologi Pendidikan.

Banjarmasin, 22 Agustus 2021


Penyusun,

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah ..................................................................... 3
B. Tujuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah .......................................................... 5
C. Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah......................................................................... 6
D. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah ..................................................................... 7
E. Tahapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah ........................................................ 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................................ 15
B. Saran ........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia cenderung berorientasi pada pendidikan
berbasis hard skill (keterampilan teknis) yang lebih banyak bertumpu pada
intelligence quotient (IQ), namun kurang mengembangkan kemampuan
soft skill yang mengembangkan kemampuan emotional intelligence (EQ)
dan spiritual intelligence (SQ). Sebagai bagian penting dari komponen
pelaksanaan pembelajaran, guru memiliki andil yang cukup signifikan
dalam menentukan gagal atau suksesnya penanaman karakter siswa.
Disamping upaya mengoptimalkan kecerdasan intelektual siswa, guru juga
dituntut untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti, moral, dan akhlak
karimah
Kegiatan menulis ilmiah adalah bagian yang tak terpisahkan dalam
seluruh proses belajar yang dialami mahasiswa selama menuntut ilmu di
perguruan tinggi. Pada setiap semester mereka harus menulis karya ilmiah
dalam berbagai bentuk dalam setiap matakuliah yang mereka tempuh.
Dengan demikian mereka diharapkan akan memiliki wawasan yang lebih
luas dan mendalam mengenai apa yang disebut dengan karya ilmiah dan
bagaimana tatacara penulisannya
Sebuah tulisan akan mudah dipahami dan menarik apabila isi dan
cara penulisan yang memenuhi persyaratan dan kebiasaan umum. Dalam
menulis sebuah karya ilmiah, tidak dapat digunakan pedoman dan aturan
yang berlaku pada diri sendiri, tetapi pedoman dan aturan yang berlaku
secara konvensional pada kelompok tertentu (Gillett 2003). Hal tesebut
juga berlaku kepada semua jenis karya ilmiah.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis membahas secara rinci
tentang karya ilmiah baik pengertian, tujuan, ciri-ciri, jenis-jenis,
sitematika dan lainya, yang semua itu untuk membantu dalam memahami
karya ilmiah tersebut.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian karya tulis ilmiah?
2. Apa tujuan penulisan karya tulis ilmiah?
3. Apa saja ciri-ciri karya tulis ilmiah?
4. Apa saja jenis-jenis karya tulis ilmiah?
5. Bagaimana tahapan penulisan karya tulis ilmiah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian karya tulis ilmiah.
2. Untuk mengetahui tujuan penulisan karya tulis ilmiah.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri karya tulis ilmiah.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis karya tulis ilmiah.
5. Untuk mengetahui tahapan penulisan karya tulis ilmiah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu, karya dan ilmiah. Karya
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil
perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan ilmiah
adalah bersifat ilmu dan secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat
(kaidah) ilmu pengetahuan. Ilmiah diartikan sebagai hal yang berlandaskan
kepada ilmu pengetahuan. Dalam membuat sesuatu yang bersifat ilmiah
seseorang harus memiliki landasan yang kuat atau dikenal dengan istilah
teori. (Widodo, 2018)
Karya ilmiah sering disebut dengan karya akademis atau academic
wraiting. Istilah ini muncul karena tulisan ilmiah ini memang sering ditulis
oleh masyarakat kampus. Seperti yang tertuang dalam Tri Dharma
Perguruan Tinggi, salah satunya memuat tentang kewajiban warga
kampus, dalam hal ini dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian
demi pengembangan keilmuan. Artinya, jika seorang dosen ingin
meningkatkan keprofesionalannya, dosen tersebut wajib melahirkan karya
ilmiah. Sebagaimana halnya dengan dosen, mahasiswa yang akan
menyelesaikan studinya, baik pada jenjang S-1, S-2, maupun S-3, juga
diwajibkan menulis karya ilmiah. (Martius, 2017)
Karya ilmiah diperoleh oleh ilmuan dari melalui pengamatan,
peninjauan, wawancara, angket, penelitan dalam bidang tertentu, yang
disusun secara sistematis, bahasa yang baik, objektif dan mudah dipahami
serta dapat dipertanggung jawabkan. Penyajian karya ilmiah didahului dari
studi pustaka dan studi lapangan. Sudah selayaknya jika tulisan ilmiah
sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru dan belum pernah
ditulis orang lain. Walaupun tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan
tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema
yang sebelumnya dan bisa juga disebut dengan penelitian lanjutan. Untuk
pengembangan keilmuan, dalam upaya menemukan fenomena baru, teori

3
baru, prototype, uji diagnosis, atau mengoreksi atau merevisi fenomena
yang sudah ada dan uji dignestik yang sudah dilakukan.
Sejalan dengan uraian di atas, dapat dikemukakan beberapa
pengertian karya ilmiah, yaitu:
1. Menurut Brotowijoyo dalam Zainal Arifin (2003: 1-2) dalam (Martius,
2017), “Karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik
dan benar.”
2. Menurut Eko Susilo (1995: 11) dalam (Martius, 2017), “Karya ilmiah
berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”
3. Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi dalam (Widodo, 2018)
menyebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan
penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistemastis berdasarkan
pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah
terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
4. Menurut Bambang Dwiloka dan Rati Riana (2005: 1) dalam (Martius,
2017), “Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuan
(berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperolehnya melalui
kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengalaman orang
lain sebelumnya.”
Berdasarkan empat definisi di atas, dapat dipahami, bahwa ada
beberapa hal yang menjadi parameter sebuah karya ilmiah, yaitu dilihat
dari materi, teori yang mendukung, metode yang digunakan, sistematiaka
penyajian, dan bahasa yang digunakan. Bila dilihat dari materinya, sebuah
karya ilmiah harus berdasarkan data dan fakta atau bersifat empiris, bukan
rekaan dalam menganalisis data atau fakta tersebut harus didukung atau
dilandasi oleh teori, metode dalam mendapatkan data atau fakta tersebut
harus sesuai dengan substansi atau masalah yang ditulis, sistematika

4
penyajian harus mengikuti pola yang sesuai dengan jenis tulisannya dan
dari segi bahasa, tulisan ilmiah harus menggunakan bahasa baku atau
bahasa yang baik dan benar. Dari beberpa pengertian dan penjelasan di
atas, dapat dirumuskan, bahwa karya ilmiah merupakan karya ilmu
pengetahuan yang ditulis berdasarkan fakta atau data (kondisi empiris)
dengan menggunakan metode tetentu.

B. Tujuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah


Tujuan dari penulisan karya ilmiah sebagaimana yang dikutip
dalam (Widodo, 2018) ialah untuk memecahkan suatu permasalahan
tertentu, untuk menambah ilmu pengetahuan tentang suatu pokok
permasalahan tertentu, melatih kemampuan menulis dan berpikir ilmiah
bagi penulis yang menulis karya ilmiah tersebut. Adapun tujuan dalam
penulisan karya ilmiah secara umum dapat terbagi menjadi beberapa
tujuan yakni sebagai berikut:
1. Sebagai wujud menyampaikan ide atau gagasan pada kalangan
tertentu, jenis karya ilmiah ini biasanyaseperti artikel yang sering
dimuat dalam media massa. Seperti yang biasa kita lihat pada media
cetak terdapat banyak artikel yang menuliskan mengenai suatu
permasalahan yang kemudian diangkat menjadi suatu studi kasus
setelah itu dimuat dalam media massa agar tulisan ini dapat
tersampaikan pada masyarakat umum yang membacanya.
2. Untuk memenuhi suatu tugas dalam menyelesaikan studi, kita dapat
melhat pada penulisan skripsi, tesis, maupun disertasi. Itu semua
merupakan contoh penulisan karya ilmiah yang biasa dilakukan oleh
mahasiswa tingkat akhir.
3. Karya ilmiah juga bertujuan sebagai diskusi terhadap ide atau gagasan
dalam pertemuan ilmiah, seperti seminar atau sejenisnya.
4. Selain itu karya ilmiah juga bertujuan untuk perlombaan. Dalam
berbagai lembaga kita sering melihat lomba karya tulis ilmiah yang
biasa dilakukan setiap tahun. Dengan mengikuti perlombaan ini
diharapkan juga agar kita belajar untuk menulis karya imiah dan
menambah pengalaman untuk diri kita sendiri.

5
5. Melatih untuk menuangkan ide dan hasil penelitian dalam suatu karya
tulis yang metodologis dan sistematis.
6. Menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan
masyarakat.
7. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara benar
dan teratur. Menunjukkan wawasan serta potensi mahasiswa
menghadapi serta menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah
dari pengetahuan bidang keilmuannya.
8. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa.
9. Wahana melatih pengungkapan pikiran atau hasil penelitiannya dalam
bentuk tulisan ilmiah yang sistematis.
10. Untuk menghasilkan pelajar yang mampu menjadi penghasil
pemikiran dan karya tulis pada suatu bidang ilmu pengetahuan.
11. Sumber pengetahuan yang berguna bagi orang-orang yang
membacanya.
12. Karya ilmiah dapat menjadi suatu bukti bahwa pelajar memiliki
wawasan dan potensi ilmiah dalam menghadapi dan menyelesaikan
berbagai macam permasalahan.
13. Melatih keterampilan dan kemampuan dasar untuk melaksanakan
penelitian ilmiah yang hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

C. Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah


Karya Tulis Ilmiah Karya ilmiah haruslah menggunakan bahasa
keilmuan, yaitu suatu ragam bahasa yang digunakan di dalam suatu bidang
ilmu tertentu,ragam bahasa tersebut hanyalah dipahami oleh para peminat
bidang ilmu tersebut. Oleh karena itu, para peneliti haruslah menulis karya
ilmiah sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. (Supeni, 2018)
Bila sudah memahami pengertian karya ilmiah, secara tidak
langsung pada dasarnya juga sudah memahami ciri-ciri karya ilmiah.
Sehubungan dengan ciri-ciri karya ilmiah ini, Wardani , dkk (2008:1.7)
dalam (Martius, 2017) mengemukakan ciri-ciri karya ilmiah sebagai
berikut:

6
1. Dari segi isi karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa
gagasan, deskripsi tentang sesuatu, atau pemecahan suatu masalah.
2. Pengetahuan yang disajikan tersebut didasarkan pada fakta atau data
(kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah diakui kebenarannya.
3. Mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
4. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan
istilah teknis, di samping istilah-istilah yang bersifat denotatif.
5. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.

D. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah


Beberapa jenis karya tulis ilmiah yang paling banyak diterbitkan
oleh manusia adalah sebagai berikut:
1. Artikel
Dalam istilah jurnalistik artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif
penulisnya tentang suatu masalah atau peristiwa. Artikel dalam bidang
karya tulis ilmiah merupakan suatu yang dicanangkan termuat dalam
suatu jurnal atau buku berisikan sejumlan artikel terkait yang dibuat
mengikuti kaidah penulisan karya tulis ilmiah. Artikel ilmiah didapat
dari suatu pemikiran serta kajian pustaka atau hasil pengembangan
proyek. (Widodo, 2018)
2. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empirisobjektif. Umumnya, makalah ditampilkan dalam sebuah
seminar atau dipresentasikan di depan kelas sebagai tugas perkuliahan.
Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun
hasil kegiatan perkuliahan lapangan. Makalah mengkaji suatu probelm
atau fenomena ditulis dengan sistematis diikuti analisis yang masuk
akal dan bersifat objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas
terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri
untuk disajikan dalam forum ilmiah. (Widodo, 2018)
3. Kertas Kerja

7
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja
dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis
untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya
dihadiri oleh para ilmuwan. Pada perhelatan ilmiah tersebut, kertas
kerja dijadikan acuan untuk tujuan tetentu. Bisa jadi, kertas kerja
dimentahkan karena lemah, baik dari sudut analisis rasional, empiris,
ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatan. (Rahim,
2020)
4. Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi
(mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya
sebelum menyelesaikan jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3). Sistematika
penulisannya sama dengan artikel atau makalah, tergantung panduan
yang berlaku diperguruan tinggi masing-masing. (Widodo, 2018)
5. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan
jenjang studi S1 (Sarjana). Skripsi memuat karya sistematis yang
mengutarakan pendapat penulis berlandaskan pendapat orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-
objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan,
atau percobaan dilaboratorium), juga diperlukan sumbangan material
berupa temuan baru dalam bidang tata kerja, suatu hukum dan dalil
tertentu mengenai salah satu bidang atau lebih spesialisasinya.
(Widodo, 2018)
6. Tesis
Tesis merupakan karya tulis ilmiah mahasiswa yang bersifat lebih
mendalam daripada Skripsi. Seperti halnya skripsi, tesis ditulis
berdasarkan sebuah penelitian ilmiah guna memenuhi salah satu syarat
guna meraih gelar Magister (S2). Karya tulis ini mengkaji masalah
lazimnya secara interdisiplin dan ditulis oleh mahasiswa fakultas
pascasarjana Strata Dua (S2). Berbeda dengan skripsi, tesis lazimnya
bersifat interdisiplin sehingga analisis masalahnya lebih kompleks

8
daripada skripsi. Seperti halnya skripsi, penulisan tesis juga di bawah
bimbingan dosen pembimbing yang berkualifikasi Doktor (S3) atau
memiliki jabatan akademik Profesor/Guru Besar. (Nugrahani & Al
Ma'ruf, 2016)
7. Disertasi
Disertasi disebut juga “Ph. Thesis” adalah karya tulis ilmiah
mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar
Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan
dengan penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan
analisis yang terperinci. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis
sendiri, yang berupa temuan orisinal. (Widodo, 2018)
8. Artikel Ilmiah Popular
Artikel ilmiah popular adalah artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya
bahasa popular. Artikel ini kerap dimunculkan pada media massa
seperti surat kabar, majalah dan tabloid menggunakan bahasa
jurnalistik atau bahasa media. Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel
ilmiah populer tidak terkait secara ketat dengan aturan penulisan
ilmiah. Artikel ilmiah ditulis lebih bersifat umum untuk konsumsi
publik. Disebut ilmiah populer sebab ditulis tidak untuk kebutuhan
akademik, namun untuk “disampaikan” kepada khalayak melalui
media massa. (Widodo, 2018)

E. Tahapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah


Dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah terdapat lima proses
tahapan yang harus dilakukan oleh penulis yaitu: tahap persiapan, tahap
pengumpulan data, tahap pengorganisasian/ pengonsepan, tahap
penyuntingan atau pemeriksaan dan tahap penyajian hasil karya tulis.
Dalam menyusun karya tulis ilmiah, selain menggunakan bahasa yang
baik dan benar, juga harus menggunakan teknik, metode, dan kaidah.
Penulisan karya tulis ilmiah disajikan serta dipublikasikan dengan syarat
memenuhi ketentuan, kaidah-kaidah dan etika keilmuan. Menurut Widodo
dalam (Azan, Nizamuddin, & dkk, 2021) mengatakan bahwa, ada

9
beberapa tahapan persiapan yang perlu dilakukan penulis yaitu sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah, pertama kali yang harus
dilakukan oleh penulis adalah tahapan persiapan. Tahapan persiapan
merupakan tahap awal yang perlu dilakukan oleh penulis dalam
memulai penulisan karya ilmiah. Dengan melakukan persiapan-
persiapan yang baik dari segi waktu, sumber daya manusi dan juga
biaya. Proses pelaksanaan tahap persiapan ketika ingin memulai
menulis yaitu menyiapkan diri, pengumpulan informasi, merumuskan
masalah, menentukan fokus, berdiskusi, membaca, mengamati,
mengikuti pelatihan-pelatihan dan mampu menentukan topik yang
relevan dengan keahlian penulis.
a. Menemukan atau mengajukan masalah yang akan menjadi
pembahasan tahap awal dalam melakukan penelitian dengan proses
penulisan dalam bentuk latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, serta rumusan masalah.
b. Melakukan pengembangan terhadap kerangka pemikiran dalam
bentuk kajian-kajian teori penelitian. Untuk mengembangkan
masalah dan tepat dalam melakukan analis maka perlu kajian teori
yang mendalam.
c. Pengajuan terhadap hipotesis penelitian yang akan dilaksanakan di
waktu penelitian nantinya. Dengan adanya hipotesis penelitian,
maka penulis mendapatkan gambaran masalah yang akan ditulis
dan dipecahkan.
d. Metodologi penelitian yang mencangkup berbagai teknik dan
metode-metode, dari berbagai metode yang ada maka penulis perlu
menentukan metode yang tepat baik dari pengumpulan data, teknik
analisis data dan penyajian data. Pemilihan metodologi yang tepat,
akan mampu memecahkan masalah dan hasil yang baik.
2. Pengumpulan Data

10
Menulis karangan ilmiah perlu persiapan yang matang. Dengan
pengumpulan data, baik melalui sumber tertulis yang didapatkan dari
lapangan ataupun laboratorium. Pelaksanaan pengumpulan data dalam
penulisan karya ilmiah perlu dilakukan dengan ketelitian, sungguh-
sungguh, sistematis dan sesuai standar penulisan. Data yang telah
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan untuk
mendapatkan informasi yang akurat dan untuk pemecahan masalah
yang ingin dipecahkan dalam penulisan karya tulis ilmiah.
Pengumpulan data dalam penulisan karya tulis ilmiah yaitu untuk
memeroleh informasi-informasi, bahan-bahan, keterangan, penjelasan,
kenyataan-kenyataan dari sumber yang sudah ditentukan dan
terpercaya. Data yang sudah dikumpulkan perlu juga diseleksi dan
dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan penulis. Sudaryono dalam
(Azan, Nizamuddin, & dkk, 2021) berpendapat bahwa, pengumpulan
data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh penulis
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data yang penulis gunakan
diharapakan dengan menggunakan desain yang bagus, bahasa yang
tepat dan sesuai dengan sumber informasi. Banyak data yang
ditemukan dalam karya tulis ilmiah tidak akurat dan permasalahanya
tidak terpecahkan karena teknik pengumpulan data yang digunakan
tidak sesuai dengan tujuan dan masalah yang ditulis. selain itu, perlu
dipersiapkan teknik pengumpulan data yang baik dan benar serta
relevan dengan masalah yang sudah ditentukan.
3. Pengorganisasian/Pengonsepan
Mengorganisasian adalah pengelompokkan bahan-bahan tulisan
menjadi tiga bagian yaitu: bagian pendahuluan, isi dan penutup. Dari
ketiga bagian pengorganisasian, maka bahan-bahan tulisan
dikelompokkan kembali ke dalam topik-topik tulisan sesuai dengan
kerangka tulisan yang telah dibuat. Bagian pendahuluan dari karya
tulis ilmiah yaitu seperti, sampul, halam judul, halam pengesahan, kata
pengantar dan abstrak. Bagaian isi dari karya tulis ilmiah mulai dari
latar belakang masalah, identifikasi masalah, sampai pengujian

11
hipotesis penelitian. Bagian yang terakhir dari karya tulis ilmiah yaitu
kesimpulan dan saran. Menurut Purwanto dalam (Azan, Nizamuddin,
& dkk, 2021) organisasi adalah aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubungan sehingga terjadilah kesatuan usaha dalam
mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan organisasi. Terdapat
beberapa tahapan pengorganisasian dan pengonsepan bagi seorang
penulis, yaitu sebagai berikut Dalman dalam (Azan, Nizamuddin, &
dkk, 2021).
a. Pengelompokkan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana
yang akan termasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul
diseleksi kembali dan dikelompokkan sesuai jenis, sifat, dan
bentuk data. Setelah selesai proses seleksi dan pengelompokkan
data, maka data yang tidak sesuai dengan jenis, sifat dan bentuknya
boleh diperbaiki dan boleh dibuang.
b. Pengonsepan karya ilmiah dilakukan dengan urutan dalam
kerangka karangan yang telah ditetapkan. Dengan pengonsepan
secara terurut, diharapkan karya tulis yang penulis sampaikan
masih berhubungan dengan masalah yang ditulis. Rancangan
ataupun desain penulisan yang sudah ditentukan dilakukan tahap
demi tahap sampai diakhir penulisan, hal ini dilakukan untuk
mencapai hasil sesuai dengan tujuan penulisan karya ilmiah.
4. Pemeriksaan/Penyuntingan
Pemeriksaan/penyuntingan karya tulis ilmiah menurut kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah mempersiapkan karya tulis ilmiah yang siap
cetak atau siap terbit (dengan memperhatikan terutama seperti diksi
dan struktur kalimat). Pemeriksaan/penyuntingan dalam makna lain
terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu menyunting, merencanakan,
menyusun dengan memotong dan memadukan kembali. Orang yang
melakukan pengeditan biasanya dipanggil dengan sebutan seorang
editor ahli. Proses pemeriksaan/ penyuntingan agar hasil karya tulis
ilmiah mudah dipahami oleh pembaca, oleh karena itu, perlunya tahap
pemeriksaan/ penyuntingan.

12
Menyunting naskah (editing) adalah sebuah proses memperbaiki atau
penyempurnaan karya tulis ilmiah baik secara redaksional maupun
substansial. Melakukan pemeriksaan kembali terhadap kalimat-kalimat
yang sudah ditulis supaya tidak terjadi kerancuan dan kalimatnya
mudah dibaca, selanjutnya melakukan pemeriksaan terhadap
kebenaran dibuktikan dengan data dan fakta agar hasil karya tulis
ilmiah tetap akurat dan benar.
5. Tahap Penyajian
Penyajian dalam bentuk karya ilmiah merupakan bentuk penyajian
yang yang harus disajikan secara sistematis, serta menggunakan ejaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, agar mudah dipahami oleh
pembaca. Selain dari itu, penyajian dari segi teknis, dapat dilihat dari
muatan materi yang relevan dengan masalah penelitian. Dengan
penyajian yang baik, maka akan menjadi daya tarik pembaca untuk
melihat isi dari karya ilmiah. Oleh sebab itu, pada tahap penyajian
karya ilmiah penulis harus memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Segi kerapian dan kebersihan. Sesuai dengan aturan penulisan
karya ilmiah kerapian dan kebersihan menunjukkan hasil yang
baik.
b. Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, untuk
menampilkan karya ilmiah yang menarik maka penulis mengatur
letak penulisan dimulai dari halaman pembuka, halaman judul,
daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka
dan lain-lain. Tatak letak unsur-unsur penulisan yang baik dan
menarik akan menambah daya tarik bagi pembaca dan mendukung
segi kerapian dan kebersihan.
c. Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah,
untuk pemakaian standar penulisan, penulis perlu menentukan
standar mana yang akan digunakan diantara standar yang ada
supaya ada kesamaan penulisan atau penulis menggunakan standar
yang digunakan masing-masing lembaga. Secara umum, standar
penulisan yang ditetapkan, yaitu seperti jenis tulis, ukuran, spasi,

13
penomoran, penulisan judul, kutipan, catatan kaki, daftar pustaka
dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karya ilmiah sering disebut dengan karya akademis atau academic
wraiting. Istilah ini muncul karena tulisan ilmiah ini memang sering ditulis
oleh masyarakat kampus. Seperti yang tertuang dalam Tri Dharma
Perguruan Tinggi, salah satunya memuat tentang kewajiban warga
kampus, dalam hal ini dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian
demi pengembangan keilmuan.
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ialah untuk memecahkan suatu
permasalahan tertentu, untuk menambah ilmu pengetahuan tentang suatu
pokok permasalahan tertentu, melatih kemampuan menulis dan berpikir
ilmiah bagi penulis yang menulis karya ilmiah tersebut.
Dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah terdapat lima proses
tahapan yang harus dilakukan oleh penulis yaitu: tahap persiapan, tahap
pengumpulan data, tahap pengorganisasian/ pengonsepan, tahap
penyuntingan atau pemeriksaan dan tahap penyajian hasil karya tulis.
Dalam menyusun karya tulis ilmiah, selain menggunakan bahasa yang
baik dan benar, juga harus menggunakan teknik, metode, dan kaidah.
Penulisan karya tulis ilmiah disajikan serta dipublikasikan dengan syarat
memenuhi ketentuan, kaidah-kaidah dan etika keilmuan.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat. Kami mohon maaf apabila
dalam penulisan makalah ini ada memiliki kekurangan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Karena hal ini akan menjadikan motivasi bagi kami untuk menciptakan
karya yang lebih baik lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Azan, K., Nizamuddin, & dkk. (2021). Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Riau: Dotplus Publiser.
Martius. (2017). Bahasa Indonesia Versi Mahasiswa Nonjurusan Bahasa
Indonesia (Suatu Pendekatan pada Penulisan Karya Ilmiah). Pekanbaru:
Asa Riau.
Nugrahani, F., & Al Ma'ruf, A. I. (2016). Metode Penulisan Karya Ilimiah:
Panduan Bagi Mahasiswa, Ilmuwan, dan Eksekutif. Yogyakarta: Pilar
Media.
Rahim, A. R. (2020). Cara Praktis Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Zahir
Publishing.
Supeni, S. (2018). Penulisan Karya Tulis Ilmiah sebagai Implementasi
Pengembangan Kompotensi Profesi Guru pada Guru SMP Widyawacana 1
Surakarta. Adiwidya, 2(2), 146-152.
Widodo, A. P. (2018). Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Sidoarjo: Nizamia Learnig
Center.

16

Anda mungkin juga menyukai