Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/325401153

Metode Role Playing dalam Pembelajaran Profesi Kependidikan

Article in Jurnal Pendidikan Progresif · April 2018


DOI: 10.23960/jpp.v8.i1.201804

CITATIONS READS
3 2,184

1 author:

Anastasia Anggraeni
Universitas Indraprasta PGRI
21 PUBLICATIONS 103 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Anastasia Anggraeni on 05 August 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


p-ISSN: 2087-9849 DOI: 10.23960/jpp.v8.i1.201804
e-ISSN: 2550-1313

Metode Role Playing dalam Pembelajaran Profesi Kependidikan

Anastasia Dewi Anggraeni

FBS Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia.

*Corresponding e-mail: angelinanasta@gmail.com

Received: 21 Maret 2018 Accepted: 24 April 2018 Published: 30 April 2018

Abstract: Role Playing Method in Learning of Educational Professionals. This study aims to
evaluate the influence of the role playing method on student learning outcomes and
activities. This research was conducted on the students of English Education Study
Program of Indraprasta PGRI University in the first semester used Classroom Action
Research (PTK) method, which was consisted of 65 students. Data collected techniques
used observation and evaluation. The results showed that the role playing method gave a
significant influence in the lecturing education proffesion subject. In other words, the student’s
learning outcomes and activity were increasing. These results can be seen from each cycle,
72% for the first cycle and 86% for the second cycle.

Keywords: role playing, educational profession, classroom action research.

Abstrak: Metode Role Playing dalam Pembelajaran Profesi Kependidikan. Penelitian


ini bertujuan untuk melihat pengaruh yang diberikan dari metode role playing pada
proses pembelajaran profesi kependidikan dilihat, dari hasil pembelajaran yang dicapai serta
keaktifan mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa program studi Pendidikan
Bahasa Inggris Universitas Indraprasta PGRI semester I (satu) dengan menggunakan metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjumlah 65 orang. Teknik pengumpulan data dalam
penelitiani ini adalah observasi dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode role
playing memberikan pengaruh yang signifikan dalam proses perkuliahan profesi
kependidikan. Dengan kata lain, keaktifan dan hasil belajar mahasiswa meningkat saat diterapkan
metode ini. Hasil ini terlihat pada capaian yang ditempuh pada setiap siklus. Pada siklus I
tingkat pencapaian belajar mahasiswa mencapai 72% dan pada siklus II mencapai 86%.

Kata Kunci: role playing, profesi kependidikan, penelitian tindakan kelas.

29
30 Jurnal Pendidikan Progresif, Vol. VIII, No. 1 April 2018 hal. 29 - 35

PENDAHULUAN Berdasarkan uraian di atas, maka dapat


Belajar pada hakikatnya adalah proses disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu
interaksi terhadap semua situasi yang ada di keadaan yang menunjukkan sejauh mana rencana
sekitar individu (Raisner, 2017; Prince, 2014). dapat tercapai. Semakin banyak rencana yang
Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran pada dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan
individu mengandung berbagai makna yang cukup tersebut.
luas. Belajar dapat dipandang sebagai proses Pembelajaran profesi kependidikan
yang diarahkan kepada tujuan dengan berbuat merupakan salah satu matakuliah yang wajib
melalui berbagai pengalaman. Saat proses belajar, ditempuh oleh mahasiswa prodi Pendidikan
individu melakukan proses pengamatan terhadap Bahasa Inggris di Universitas Indraprasta PGRI.
situasi yang terjadi disekitarnya (Raisner, 2017; Matakuliah ini, mengajak mahasiswa untuk
Springer, , 2015). Selain itu, pada proses mengetahui dan mengenali segala macam bidang
pemelajaran dicirikan dengan adanya perubahan profesi kependidikan (menjadi tenaga pendidik)
yang terjadi pada diri indvidu. Perubahan tersebut hingga dapat mempraktekan bagaimana menjadi
bersifat kemajuan secara intelektual, emosional, tenaga pendidik yang berkualitas. Minat dan
dan sikap. Maka dengan begitu, belajar tersebut motivasi menjadi pendidik di kalangan mahasiswa
dikatakan efektif, karena ada hasil yang dicapai program studi Pendidikan Bahasa Inggris harus
(Johnson & Corser 2012). lebih ditingkatkan.
Tingkat efektivitas saat proses Matakuliah ini menjadi sangat penting untuk
pembelajaran, menekankan pada hasil yang diberikan kepada mahasiswa calon pendidikan.
dicapai. Efektivitas tersebut dapat dipengaruhi Selama proses pembelajaran, mereka diajak
oleh cara dan metode pembelajaran yang untuk memahami hakikat dari profesi yang akan
digunakan. Brislin (2016) menegaskan bahwa, digelutinya nanti ketika telah menyelesaikan masa
efektivitas dalam proses pembelajaran pendidikan. Secara umum profesi diartikan
dipengaruhi oleh pemanfaatan sumber daya, sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan
sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang pendidikan lanjut dalam science dan teknologi
secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk yang digunakan sebagai perangkat dasar untuk
menghasilkan sejumlah barang atau jasa kegiatan diimplementasikan dalam kegiatan yang
yang dijalankannya (Herkert, 2015). Selain itu, bermanfaat (Paskins & Peile, 2010).
efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat Undang-undang Guru dan Dosen No.14
keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara tahun 2005 menejlaskan bahwa profesi keguruan
atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang adalah pendidikan profesional dengan tugas
hendak dicapai (Paskins & Peile, 2010; utama mendidik, mengajar, melatih, meilai dan
Silberman, 2017). mengevaluasi pesrtadidik pada susia dini, jalur
Media pembelajaran bisa dikatakan efektif pendidikan formal, pendidikan dasar dan
ketika memenuhi kriteria, diantaranya mampu pendidikan menengah. Undang-undang tersebut
memberikan pengaruh, perubahan atau dapat juga telah menjelaskan bahwa profesi guru
membawa hasil. Ketika kita merumuskan tujuan adalah pendidik profesional dimana guru
instruksional, maka efektivitas dapat dilihat dari profesioanal adalah orang yang memiliki
seberapa jauh tujuan itu tercapai. Semakin banyak kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
tujuan tercapai, maka semakin efektif pula media keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas
pembelajaran tersebut (Van De Poel & dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan
Zandvoort, 2016; Schellhon & Possl, 2010). maksimal. Menurut Brislin (2016), guru
Anastasia Dewi A, Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Profesi ... 31

merupakan suatu profesi, yang berarti suatu berada di luar kelas, meskipun kenyataannya
jabatan yang memerlukan keahlian khusus pada saat pembelajaran berlangsung terjadi di
sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh dalam kelas. Selain itu, model pembelajaran role
sembarang orang di luar bidang kependidikan. playing tak jarang dimaksudkan sebagai salah
Uraian di atas, menekankan pada pentingnya satu bentuk bentuk aktifitas dimana peserta didik
proses pembelajaran efektif dalam pembelajaran membayangkan dirinya seakan-akan berada di
matakuliah profesi pendidikan bagi mahasiswa luar kelas dan berperan sebagai orang lain (Lloyd
pendidikan bahasa inggris khususnya. Oleh sebab & Van de Poel, 2011). Proses pembelajaran
itu, dosen matakuliah ini harus mampu menerapkan dengan metodel role playing, titik fokusnya
kegiatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. terletak pada keterlibatan emosional serta
Tenaga pendidik wajib mengidentifikasi dan pengamatan indera ke dalam situasi permasalahan
mengenali karakter peserta didiknya pada saat nyata yang dihadapi (Bosse & Nikel, 2015).
proses pembelajaran (Hudspith, 2013; Herkert, Melalui model role playing ini, mahasiswa
2012). Sehingga, proses pembelajaran dapat diharapkan untuk mampu: (1) mengeksplorasi
berjalan dengan kreatif dan inovati. Pendidik yang perasaannya; (2) mendapatkan wawasan tentang
kreatif dapat menggunakan bermacam-macam nilai, sikap dan persepsinya; (3) mengembangkan
metode saat pembelajaran di kelas, tentunya sikap serta keterampilan dalam memecahkan
disesuaikan dengan materi atau tema (Schellhorn permasalahan yang sedang dihadapi; (4)
& Possl, 2010). mengeksplorasi inti dari masalah yang diperankan
Banyak sekali metode yang bisa melalui berbagai teknik/cara (Brown, 2017;
diterapkan di dalam pembelajaran. Salah satunya Brummel, 2015).
metode role playing (bermain peran). Blatner Pada model belajar ini mahasiswa dijadikan
(2009) menjelaskan bahwa Role Playing adalah sebagai subyek dari kegiatan pembelajaran, dan
turunan dari metode sosiodrama yang bertujuan mereka secara aktif harus melakukan praktik -
untuk mengeksplorasi isu-isu yang terlibat dalam praktik berkomunikasi dengan temannya dalam
situasi sosial yang kompleks. Role Playing ini kondisi tertentu. Pembelajaran efektif akan
dapat digunakan dalam pelatihan profesional atau dimulai dari lingkungan yang berpusat pada diri
pelatihan di dalam kelas untuk pemahaman sastra, siswa (Huds pith, 2015; Johnson & Coser, 2012).
sejarah, dan bahkan ilmu pengetahuan. Maier & Akan tetapi, berdasarkan penelitian yang
Baron (2017) mendeskripsikan bahwa, teknik dilakukan oleh Rosnow (2014) menjelaskan
role playing saat digunakan memungkinkan bahwa, teknik ini kurang efektif dalam
untuk mendapatkan sebagai macam pengalaman memberikan pemahaman yang terkait dengan
sesuai dengan berbagai peran yang dapat materi pembelajaran yang dihadapi. Metode ini
diperankan dalam metode ini. Role Playing hanya mampu memberikan ranah kesadaran pada
minimal melibatkan kegiatan pemberian peran peserta didik mengenai pentingnya proses
pada satu atau lebih anggota kelompok dan pembelajaran yang diikuti. Hal ini sanat bertolak
memberikan tujuan yang harus sampaikan oleh belakang dengan hasil penemuan penelitian yang
partisipan. Jill Hadfield (Maier & Baron, 2017) telah diuraikan sebelumnya.
menyatakan bahwa Role Playing adalah sejenis Oleh sebab itu, dalam penelitian ini, peneliti
permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, akan mengujicobakan mengenai metode role
aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang. playing dalam proses pembelajaran profesi
Penerapan metode role plying, mahasiswa kependidikan pada mahasiswa pendidikan
diarahkan pada situasi tertentu seakan-akan bahasa inggris Universitas Indraprasta. Kegiatan
32 Jurnal Pendidikan Progresif, Vol. VIII, No. 1 April 2018 hal. 29 - 35

ini bertujuan untuk menguji dampak yang 2017 yang berjumlah 65 orang. Objek dalam
ditimbulkan dari metode role playing dalam penelitian ini yaitu penerapan metode role
kegiatan perkuliahan tersebut. playing di dalam pembelajaran mata kuliah
Profesi Kependidikan. Materi yang dijadikan
METODE penelitian adalah “Menjadi Guru yang
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Berkualitas” dan “Kode Etik Guru” pada
Tindakan Kelas (classroom research). matakuliah Profesi Kependidikan.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian Prosedur penelitian ini terdiri atas
yang dilakukan di kelas melalui tindakan tertentu beberapa tahap seperti: persiapan tindakan,
dalam rangka memecahkan masalah yang implementasi tindakan, evaluasi, analisis dan
sedang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran refleksi. Impelentasi tindakan yang diberikan
(Hand dkk, 2010). Subjek penelitian ini adalah berupa pembelajaran dengan metode role
mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa playing yang diaplikasikan dalam dalam bentuk
Inggris pada semester I Tahun Ajaran 2016/ dua sikuls (gambar 1).

Implementasi Analisis dan


Persiapan Evaluasi Evaluasi
Tindakan

Gambar 1. Prosedur penelitian

Siklus I dan II dilaksanakan sebanyak 2 Tabel 1. Data hasil pemberian perlakuan pada
kali pertemuan. Pengumpulan data yang aspek keaktifan dan hasil belajar.
dilakukan di tanap evaluasi pada penelitian ini Pra Siklus Siklus I Siklus II
dengan menggunakan beberapa cara, yaitu > 70 (%) > 70 (%) > 70 (%)
melalui observasi, tes dan dokumentasi. observasi Keaktifan 14.29% 45.71% 85.71%
menggunakan lembar observasi penilaian aktivitas Hasil Belajar 65.71% 77.14% 91.43%
mahasiswa. Tes menggunakan tes tertulis berupa
soal bentuk pilihan ganda berjumlah 10 soal. Target nilai pada mata kuliah ini ada minimal
Dokumentasi berupa video hasil tugas praktek 70. Pada keaktifan mahasiswa yang terjadi pada
mahasiswa dengan role playing. pra siklus, jumlah mahasiswa yang mencapai
kategori nilai lebih dari 70 baru ada 5 orang
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan persentase 14,29%. Target pencapaian
Hasil pra siklus ini menunjukan ada pada penelitian ini untuk keaktifan siswa lebih dari
beberapa masalah di dalam proses pembelajaran 80% siswa mendapat nilai 70.
di kelas, yakni metode pembelajaran yang sering Pada siklus I, jumlah mahasiswa yang
dialami mahasiswa di kelas cenderung monoton. mencapai kategori nilai lebih dari 70 sudah ada
Hal ini berdampak juga kepada tingkat keaktifan sebanyak 16 orang mahasiswa atau sebesar
dan hasil belajar mahasiswa (Tabel 1). 45,71%. Pada siklus II, jumlah mahasiswa yang
Anastasia Dewi A, Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Profesi ... 33

mencapai kategori nilai keaktifan lebih dari 70 tercapai lebih dari 80% atau dalam arti metode
berhasil mencapai 30 orang atau sebesar role playing efektif untuk meningkatkan keaktifan
85,71%. Hal ini menunjukan bahwa target mahasiswa terhadap mata kuliah Profesi
pencapaian untuk tingkat keaktifan mahasiswa Kependidikan.

Gambar 2. Diagram hasil pemberian perlakuan pada aspek keaktifan dan hasil belajar.

Target hasil belajar mahasiswa pada penelitian-penelitian terdahulu mengenai manfaat


matakuliah ini adalah 70 dan target pencapaian dari metode role playing dalam kegiatan
pada penelitian ini sebesar lebih dari 80%. Pada pembelajaran. Menurut Maier dan Baron
pra siklus, jumlah mahasiswa yang mencapai nilai (2017) kelebihan dari metode role playing adalah
lebih dari 70 hanya sebanyak 23 orang atau peserta didik dilatih untuk dapat memahami,
sebesar 65,71%. Pada siklus I, jumlah mengingat bahan yang akan didramakan seputar
mahasiswa yang mencapai nilai lebih dari 70 materi ajar.
terjadi peningkatan menjadi sebanyak 27 orang Selian itu, hasil penelitian yang dilakukan
atau sebesar 77,14%. Sedangkan pada siklus II, oleh Bosse dan Nickle (2015) juga menegaskan
jumlah mahasiswa lebih meningkat menjadi 32 bhawa, metode role playing mampu
orang atau sebesar 91,43%. mengantarkan peserta didik untuk mendapatkan
Dengan demikian, metode role playing beberapa pengalaman baru yang mampu merubah
memberikan dampak yang cukup signifikan perspektif pandangan peserta didik dalam proses
dalam pembelajaran matakuliah Profesi pembelajaran. Hasil lain yang mendukung temuan
Kependidikan. Hal ini terlihat dari hasil belajar penelitian ini adalah temuan yang dilakukan oleh
mahasiswa yang mengalami peningkatan. Melalui Brumer (2015) bahwa metode role playing
bermain peran yang dilakukan mahasiswa dapat mampu menjadi media dalam mengembangkan
meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang pemahaman yang lebih mendalam tentang, atau
baik dengan teman lainnya, dan keterampilan melakukan perubahan dalam dirinya sendiri. Hal
berfikir mahasiswa lebih berkembang dengan ini akan membangun kesadaran dalam diri
menganalisis berbagai macam peristiwa yang mahasiswa untuk terus meningkatkan pemahaman
dilakukan oleh observer. Selain itu terciptanya dan keaktifan selama proses perkuliahan. Disisi
kerja sama, partisipasi dan tanggung jawab lain, hasil penelitian ini juga telah menyanggah hasil
mahasiswa dalam kelompok berdampak pada penelitian Rosnow (2014) yang mengatakan
kerja tim yang baik membentuk sikap gotong bahwa metode ini tidak memberikan pengaruh
royong serta motivasi untuk menampilkan yang yang signifikan terhadap pemahaman mengenai
terbaik. Hal tersebut sejalan dengan hasil pokok bahasan dalam pemelajaran, melainkan
34 Jurnal Pendidikan Progresif, Vol. VIII, No. 1 April 2018 hal. 29 - 35

hanya menyentuh aspek kesadaran perilaku Hand, S. R., Friedman, D. S., et al. (2010).
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Effect of patient-centered communication
training on discussion and detection of non
SIMPULAN adherence in glaucoma. Ophthalmology,
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas 117(7), U1339–U1399.
yang telah dilakukan. pembelajaran dengan Herkert, J. R. (2012). Future directions in
menggunakan metode role playing, telah engineering ethics research: Microethics,
memberikan pengaruh yang cukup signifikan macroethics and the role of professional
terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa. societies. Science and Engineering
Hal ini terlihat dari keaktifan dan hasil belajar Ethics, 7(3), 403–414.
mahasiswa dalam perkuliahan profesi Herkert, J. R. (2015). Ways of thinking about
kependidikan yang mengalami peningkatan pada and teaching ethical problem solving:
setiap siklusnya. Hasil penelitian menegaskan dari Microethics and macroethics in
penelitian-penelitian sebelumnya terkait dengan engineering. Science and Engineering
manfaat metode role playing dalam proses Ethics, 11(3), 373–385.
pembelajaran khususnya pada perkuliahan Hudspith, R. C. (2013). Broadening the scope
profesi kependidikan. of engineering ethics—from micro-ethics
to macro-ethics. Bulletin of Science,
DAFTAR RUJUKAN Technology & Society, 11(5), 208–211.
Blatner, A. (2000). Foundation of Psyco- Hudspith, R. C. (2015). Macroethics in an
drama Histrory: theory and practice engineering program. Bulletin of Science,
( 4th Ed.). New York: Springer. Technology & Society, 13(5), 268–272.
Bosse, H. M., Nickel, M., et al. (2015). Peer Johnson, W. B., & Corser, R. (2012). Learning
role-play and standardised patients in ethics the hard way: Facing the ethics
communication training: A comparative committee. Teaching of Psychology,
study on the student perspective on 25(1), 26–28.
acceptability, realism, and perceived effect. Kopecky-Wenzel, M., & Frank, R. (2010). A
BMC Medical Education, 10(1), 27. video based training in communication skills
Brislin, T. (2016). Active learning in applied ethics for physicians. Praxis der Kinder-
instruction. Journal on Excellence in psychologie und Kinderpsychiatrie,
College, 6(3), 161–167. 59(3), 207–223.
Brown, K. M. (2017). Using role-play to Lloyd, P., & van de Poel, I. (2011). Designing
integrate ethics into the business curriculum: games to teach ethics. Science and
A financial management example. Journal Engineering Ethics, 14(3), 433–447.
of Business Ethics, 13(2), 105–110. Maier, H. R., Baron, J., et al. (2017). Using online
Brummel, B. J., Gunsalus, C. K., et al. (2015). roleplay simulations for teaching
Development of role-play scenarios for sustainability principles to engineering
teaching responsible conduct of research. students. International Journal of
Science and Engineering Ethics, 16(3), Engineering Education, 23(6), 1162–
573–589. 1171.
Bucciarelli, L. L. (2017). Ethics and engineering Paskins, Z., & Peile, E. (2010). Final year medical
education. European Journal of students’ views on simulation-based
Engineering Education, 33(2), 141–149. teaching: A comparison with the Best
View publication stats

Anastasia Dewi A, Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Profesi ... 35

Evidence Medical Education Systematic and outcome ratings by patients, relatives


Review. Medical Teacher, 32(7), 569– and therapists. Zeitschrift Fur Neuro-
577. psychologie, 21(2), 71–81.
Prince, M. (2004). Does active learning work? Silberman, M. (Ed.). (2007). The handbook of
A review of the research. Journal of experiential learning. San Francisco:
Engineering Education, 93(3), 223– Wiley/Pfeiffer.
231. Springer, L., Stanne, M., et al. (2015). Effects
Raisner, J. A. (2017). Using the ‘‘ethical of small-group learning on under-graduates
environment’’ paradigm to teach business in science, mathematics, enginering and
ethics: The case of the maquiladoras. technology: A meta-analysis. Review of
Journal of Business Ethics, 16(12), Educational Research, 69(1), 21–52.
1331–1346. Van de Poel, I. R., Zandvoort, H., et al. (2016).
Rosnow, R. L. (2014). Teaching research ethics Ethics and engineering courses at Delft
through role-play and discussion. University of Technology: Contents,
Teaching of Psychology, 17(3), 179–181. educational setup and experiences.
Schellhorn, A., & Possl, J. (2010). Social skills Science and engineering athics, 7(2),
training after brain injury-patient satisfaction 267-282

Anda mungkin juga menyukai