Anda di halaman 1dari 10

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHARAH KALAM

ASLAMIYAH1
Email aslamiyahhss6@gmail.com

ABSTRAK

Bahasa merupakan alat berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, Baik


Bahasa tulis maupun Bahasa lisan dengan kata maupun gerakan. Bahasa asing
yang dipelajari di Indonesia selain Bahasa Inggris adalah Bahasa Arab. Dalam
Belajar Bahasa Arab salah satu kompetensi yang harus dikuasai siswa adalah
keterampilan berbicara. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan maharah kalam dengan menggunakan model role playing
terhadap peserta didik kelas X MA Abul Hasan.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan
jenis penelitian deskriftif. Sumber data dari penelitian ini adalah guru, siswa
dan dokumen. Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas X MA Abul
Hasan, metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah non tes, observasi,
dan dokumen. Metode analisis data dalam penelitiaan ini adalah dengan
menggunakan presentase.dan hasilnya setelah menerapkan model role playing
pada peserta didik kelas X MA Abul Hasan menunjukkan peningkatan hingga
87,5% setelah dilakukannya dua siklus pelaksanaan. Sehinggga model
pembelajaran role playing ini dapat dikatakan efektif dalam meningkatkan
kemampuan berbicara peserta didik.

Kata Kunci : Role Playing, Maharah Kalam

PENDAHULUAN

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk


berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata
dan Gerakan. Bahasa adalah alat untuk menyampaikan pengetahuan baik itu
menggunakan bahasa ibu maupun bahasa asing. Selain bahasa Inggris, bahasa

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0

1141
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
asing yang dipelajari oleh masyarakat Indonesia ialah Bahasa Arab. Menurut
Shafrul Fajri dalam jurnalnya Empat Pilar Penting Dalam Bahasa Arab. “Salah
satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam belajar bahasa Arab
adalah keterampilan berbicara. Maharah kalam merupakan keterampilan untuk
Menyusun atau membentuk kata-kata yang baik, jelas dan mudah difahami.

Berbicara merupakan aktifitas memberi dan menerima bahasa, serta


menyampaikan gagasan dan pesan kepada lawan bicara dan pada waktu yang
sama pembicara akan menerima gagasan dan pesan disampaikan oleh lawan
bicaranya. (Mubarak et al., 2020) (Nugriyantoro, 2010: 397). Salah satu model
pembelajaran modern yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan berbicara dalam bentuk muhadatsah pada siswa adalah metode
Role Playing, karena pembelajaran dengan metode ini membuat siswa belajar
secara aktif, kreatif dan menyenangkan.

Bermain peran (role playing) adalah salah satu model pembelajaran


interaksi social, yang menyediakan kesempatan kepada murid untuk
melakukan kegiatan-kegiatan belajar secara aktif dengan personalisasi
(Sutianah, 2020: 41). Metode role playing yaitu dengan metode drama atau peran.
Metode ini dengan melibatkan siswa dalam berakting sebagai suatu karakter
dalam suatu situasi tertentu dan menunjukkan respon yang seharusnya
dilakukan. Pembelajaran melalui role playing ini melatih interaksi dan
mengekspresikan diri secara nyata sebagai contoh atas kejadian yang
sebenarnya. Hal ini juga bisa digunakan untuk latihan komunikasi yang baik,
atau interaksi dengan orang lain atau klien (Rahman, 2018: 51).

Berdasarkan analisis tugas harian dan ulangan harian, hasil belajar bahasa
Arab pada maharah kalam peserta didik kelas X MA Abul Hasan masih sangat
rendah. Rendahnya nilai hasil belajar bahasa Arab pada Maharah Kalam peserta
didik kelas X MA Abul Hasan pada umumnya dikarenakan banyak peserta didik
yang lambat dalam menerima materi dan hanya sebagian kecil yang mampu
menerima dengan cepat.

Keterlambatan ini tentunya didasari oleh beberapa factor. Menurut


Ahmadi dan Supriyono menyatakan bahwa: “factor-faktor penyebab kesulitan
belajar digolongkan menjadi dua, yaitu: factor intern (factor dari dalam diri
manusia) dan factor ekstern (factor dari luar diri manusia). (Anna Khalida
Hasanah dan Nanik Suryani: 2016, 130). Berkaitan dengan permasalahan yang
muncul dan factor-faktor yang menyebabkan munculnya masalah tersebut,

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0

1142
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
model pembelajaran yang dirasakan tepat untuk meningkatkan kemahiran
kalam adalah model pembelajaran role playing.

Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini akan memfokuskan pada


penerapan model role playing untuk meningkatkan maharah kalam pada siswa
kelas X MA Abul Hasan.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena


penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan
bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang
diinginkan dapat dicapai.

Menurut Oja dan Sumarjan (dalam Raeny Sugiati, 2022: 3)


mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu, (a) guru
sebagai peneliti; (b) penelitian tindakan kolaboratif; (c) simultan terintegratif; (d)
administrasi sosial eksperimental.

Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai


peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari
penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca di
kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Dalam penelitian tindakan kelas ini , peneliti menggunakan pendekatan


kualitatif, sebab dengan pendekatan kualitatif peneliti dapat menguraikan data
yang diperoleh. Pendekatan kualitatif disini merupakan pendekatan yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman terhadap suatu masalah secara mendalam,
tidak melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi (Salma, 2021. Menulis
karya ilmiah)

Creswell mengartikan pendekatan penelitian kualitatif adalah


pendekatan untuk membangun pernyataan pengetahuan berdasarkan
perspektif-konstruktif (Rukin, 2021:21). Rochiati (dalam Raeny Sugiati, 2022: 4)
menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian kualitatif,
sebab uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk uraian kata-kata. Peneliti

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0

1143
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
adalah instrument pertama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya
dengan produk.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang menjadi subyek penelitian


adalah siswa kelas X MA Abul Hasan, yang berjumlah 16 orang terdiri dari 7
laki-laki dan 9 perempuan.
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui non
test, observasi dan dokumentasi. Untuk mengetahui keefektifan suatu metode
dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini,
Teknik analisis data yang digunakan adalah Teknik deskriftif, kritis,
komparatif. Dalam penelitian ini, data akan dideskripsikan secara nyata, dikaji
melalui pertanyaan bagaimana dan mengapa. Di samping itu, data awal
sebelum ada Tindakan akan dibandingkan dengan hasil data yang setelah ada
Tindakan.
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar menggunakan rumus
sebagai berikut :

∑ Siswa yang tuntas belajar


P= x100%

∑ Siswa

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun


tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan praktek
pembelajaran secara berkesinambungan. Sedangkan tujuan penyertaannya
adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis dalam
Raeny Sugiati, 2022: 6).

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, masing-masing


siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Setiap siklus
diadakan nontes untuk mengetahui keterampilan maharah kalam siswa pada
materi yang sudah dipelajari. Selain itu juga diadakan refleksi oleh peneliti
tentang hal-hal yang ditemui dalam kegiatan pembelajaran pada siklus
tersebut. Selanjutnya hasil refleksi dijadikan bahan perbaikan pada siklus
berikutnya.

Berbagai bagan model penelitian tindakan dikemukakan oleh para ahli,


namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0

1144
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan
refleksi.

Model penelitian disini menggunakan model Kurt Lewis. Setiap siklus


meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan
reflection (refleksi) (Parjono dalam Raeny Sugiati, 2022: 7). Tahap-tahap
penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Putaran Siklus Model Kurt Lewis

Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti


menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,
termasuk didalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0

1145
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti
sebagai upaya meningkatkan keterampilan kalam siswa serta mengamati
hasil atau dampak dari diterapkannya model pembelajaran role playing.
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan.
4. Racangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat
membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus
berikutnya.

HASIL PENELITIAN

Pelaksanaan siklus I secara umum berjalan sesuai rencana. Sebagaimana


tujuan peneliti menggunakan model role playing untuk meningkatkan
keterampilan berbicara peserta didik pada pelajaran bahasa Arab.

Berdasarkan hasil belajar melalui unjuk kerja berupa praktek Muhadatsah


yang mengalami peningkatan bila dibandingkan sebelum penerapan model role
playing yaitu dari 37,5 % meningkat menjadi 62,5% peserta didik yang tuntas
belajar. Maka dapat disimpulkan bahwa metode ini mampu meningkatkan
keterampilan berbicara peserta didik meskipun masih ada beberapa peserta
didik yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal.

Kemampuan peserta didik pada siklus 1 secara rinci sangat bervariasi,


ada yang lebih lancar dalam bercakap akan tetapi masih lemah dalam segi
melafalkan hurufnya demikian juga dengan intonasinya. Ada juga yang sudah
bagus intonasi dan melafalkan hurufnya akan tetapi masih kurang lancar dalam
bercakap.

Adapun dari segi penerapan model role playing secara umum sudah
dilaksanakan pada siklus 1 ini meskipun belum terlaksana secara optimal,
karena ada Sebagian peserta didik yang belum semuanya hafal dengan
kosakata atau ungkapan yang ada dalam dialog dan juga peserta didik ada yang
masih malu-malu atau kurang percaya diri pada saat mendemonstrasikan
dialog, serta dalam pelaksanaan masih terlihat kaku. Meskipun hasil belajar
pada siklus I mengalami peningkatan yang cukup baik akan tetapi belum
mencapai indikator keberhasilan secara klasikal yaitu 70% sehingga perlu
tindakan lanjutan pada siklus berikutnya.

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0

1146
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Pelaksanaan siklus 2 secara umum berjalan sesuai rencana. Sebagaimana
tujuan peneliti menggunakan model role playing untuk meningkatkan
keterampilan berbicara peserta didik pada pelajaran bahasa Arab.

Berdasarkan hasil belajar melalui unjuk kerja berupa praktek Muhadatsah


yang mengalami peningkatan bila dibandingkan sebelum penerapan model role
playing yaitu dari 62,5 % meningkat menjadi 87,5% peserta didik yang tuntas
belajar. Maka dapat disimpulkan bahwa metode ini mampu meningkatkan
keterampilan berbicara peserta didik meskipun masih ada peserta didik yang
belum mencapai nilai ketuntasan minimal.

Kemampuan maharah kalam peserta didik pada siklus II secara rinci


meningkat secara signifikan bila dibandingkan nilai maharah kalam sebelum
dilakukan tindakan. Umumnya peserta didik lebih lancar dalam bercakap.
Peserta didik juga tidak lagi terlihat canggung dalam berbicara, peserta didik
sudah memiliki kepercayaan diri untuk tampil mendemonstrasikan dialog di
depan teman-temannya. Sekitar 12,5% peserta didik yang tidak mecapai nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal. Hal tersebut tidak berarti bahwa perserta didik
dalam kategori ini sama sekali tidak mengalami peningkatan dalam maharah
kalam.

Adapun dari segi penerapan model role playing, secara umum sudah
dilaksanakan pada siklus II. Dalam hal mengulang teks, pendidik juga
membantu untuk mengulang-ulang kosakata dan meminta siswa untuk
mengulang-ulang ungkapan dengan kelompoknya masing-masing. Dan
akhirnya mereka bisa menampilkan dialog nya secara bergiliran. Hal tersebut
juga membantu peserta didik lebih lancar dalam bercakap dan membuat
peserta didik lebih memiliki kepercayaan dirinya karena sudah terlatih untuk
tampil agar mereka tidak merasa canggung kalau diminta untuk tampil
kembali.

Materi ditampilkan dalam bentuk video pembelajaran agar peserta didik


dapat mengamati kalimat demi kalimat sehingga peserta didik dapat dengan
mudah menguasai dialog tersebut. Dan juga memotivasi siswa agar senang
mengikuti pelajaran. Meskipun hasil ketuntasan tidak mencapai 100 %, namun
presentase ketuntasan hingga 87,5% menunjukkan efektifitas model role
playing dalam meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik.

Berdasarkan hasil unjuk kerja pada siklus II, secara klasikal peserta didik
yang tuntas belajar mencapai 87,5%. Dengan demikian, peneliti memandang
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0

1147
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
tidak perlu dilakukan tindakan selanjutnya dan mengakhiri penelitian tindakan
kelas di kelas X MA Abul Hasan.

KESIMPULAN

Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran role


playing dapat meningkatkan maharah kalam dan dapat meningkatkan kualitas
proses pembelajaran maharah kalam pada siswa kelas X MA Abul Hasan tahun
pelajaran 2021/2022.

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian ini yaitu, Kepala sekolah
hendaknya selalu memberi motivasi kepada para guru untuk selalu melakukan
proses pembelajaran dengan menggunakan model-model pembelajaran yang
inovatif dan metode yang sesuai dengan materi serta karakteristik siswa. Guru
Bahasa Arab hendaknya selalu melakukan inovasi dalam proses pembelajaran,
termasuk penggunaan model / metode pembelajaran. Kementrian Agama
hendaknya secara periodic mengadakan kegiatan-kegiatan untuk
meningkatkan kualitas guru terutama dalam hal proses pembelajaran, melalui
pelatihan, workshop, dan lain-lain terkait dengan model pembelajaran. Selain
itu, keterampilan berbicara dalam bahasa Arab akan dapat terwujud jika peserta
didik berperan aktif untuk menggunakan bahasa Arab dalam ungkapan harian.
Peserta didik perlu membangun keberanian agar dapat melakukan muhadatsah
serta memperkaya diri dengan kosakata (mufradat). Dengan demikian peserta
didik sudah terbiasa berbicara dalam bahasa Arab. Bagi Peneliti selanjutnya
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut,
serta referensi terhadap penelitian yang sejenis.

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Wahab Rasyidi dan Mamlu’atul Ni’mah (2011). Memahami Konsep Dasar
Pembelajaran Bahasa Arab, Malang, UIN-Maliki Press.

Acep Hermawan (2011). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung, PT.


Remaja Rosdakarya.

Anna Khalida Khasanah dan Nanik Suryani (2016). Faktor-faktor yang


Mempengaruhi Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Otomatisasi

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0

1148
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Perkantoran, Economic Education Analysis Journal, P-ISSN : 2252-
6544, e-ISSN : 2502-356X

Bruce Joyke (2011). Models Of Teaching Model-Model Pengajaran, Yogyakarta,


Pustaka Belajar.

Darmadi (2017). Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam


Dinamika Belajar Siswa, Yogyakarta : Deepublish.

Ebta Setiawan (2012-2021). Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, TIM


Penyusun.

Iskandarwasid dan Dadang Husnendar (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa,


Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.

Jumadi (2017). Model-Model Pembelajaran Kelompok Sistem Perilaku,


Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.

Khosim N (2019). Belajar dan Pembelajaran yang Menyenangkan, Suryamedia


Publishing.

Lenny Hartati, Pengaruh Gaya Belajar dan Sikap Murid pada Pelajaran
Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika Jurnal Formatif, vol 3-3 :
224-235, ISSN : 2088-351X.

Mariyaningsih N dan Hidayanti M. (2018). Teori dan Praktik Berbagai Model


dan Metode Pembelajaran Menerapkan Inovasi Pembelajaran di Kelas-
Kelas Inspiratif, Surakarta, CV. Kekata Group.

Mubarak, M. R., Ahmadi, A., & Audina, N. A. (2020). Kombinasi Strategi


Bernyanyi dan Bermain: Upaya dalam Menumbuhkan Motivasi
Mahasiswa Tadris Biologi (TBG) dalam Pembelajaran Bahasa Arab.
ALSUNIYAT: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab, 3(1), 15–31.
https://doi.org/10.17509/alsuniyat.v3i1.23996
Nugriyantoro B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa, Yogyakarta, BPFE.

Rahman T. (2018). Aplikasi Model-Model Pembelajaran Dalam Penelitian


Tindakan Kelas, Jawa Tengah, CV. Pilar Nusantara.

Salma. 2021. Menulis Karya Ilmiah. Tersedia di


(https://penerbitdeepublish.com/pendekatan-penelitian)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0

1149
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Shafrul Fajri (2020). Jurnal Empat Pilar Penting Dalam Bahasa Arab.

Sugiati, Raeny. 2022. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Memahami Materi Qur’an
Surah Al Kafirun Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match Siswa Kelas VI SDN 1 Sikan Kecamatan Monttalat Kabupaten Barito
Utara. Artikel. Palangka Raya: IAIN Palangka Raya

Sutianah, cucu (2020). Pengembangan Karakter Kebangsaan dan Karakter.

Trianto Ibnu Badar Al-Tabany (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif


Progresif dan Kontekstual, Jakarta : Kencana.

Wirausaha Melalui Implementasi Model Pembelajaran Taching Factory 6


Langkah, Pasuruan, CV. Qiara Media.

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era
Sosiety 5.0

1150

Anda mungkin juga menyukai