Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER ANGKATAN 110


UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Dukuh Kedung, Guwosari, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Dosen Pembimbing Lapangan: Annisa Firanti, S.Pd.Si., M.Pd.

Disusun oleh:
Ali Fatkhur Rochman (18103060075)
Andi Sampurna (18105040057)
Kaisar Diwany Syuhada (18105020008)
Muhammad Basil Gibabian Hafidz (19106030004)19105020031
Toma Sadikin (19103040037)19105010091
Muhammad Azmy Elfasani (19103080067)18103070023
Resha Anjar Usyan (19108030071)18101050040
Siti Rahma Yuni (19108010106)18102030073
Agustin Wulandari (19105020001)18102020052
Anis Raihani Nursyahidah Amanillah (19104060008)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA


YOGYAKARTA
2023

HALAMAN PENGESAHAN
BISMILLAHIRRAHMANIRRHIM
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan koreksi dan perbaikan seperlunya dari
program kerja KKN Reguler Tahun Akademik 2022/2023 UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta angkatan 110:
Kelompok : 6
Lokasi : Dukuh Kedung
Kalurahan : Guwosari
Kapanewon : Pajangan
Kabupaten : Bantul
Maka dipandang sudah memenuhi syarat untuk diajukan sebagai program kerja KKN
Reguler UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dari kelompok tersebut di atas.
Demikian pengesahan ini kami berikan, semoga dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
INTEGRASI INTERKONEKSI 110 UIN SUNAN KALIJAGA 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkam rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir
KKN Reguler UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Angkatan 110 yang bertempat di Dusun Kedung,
Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul. Penulis menyadari dengan sepenuh
hati bahwa berkat segala nikmat yang tercurah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir
Pertanggungjawaban Kuliah Kerja Nyata ini. Tidak lupa shalawat dan salam semoga selalu tercurah
kepada Nabi Agung Muhammad SAW sebagai figur teladan dalam dunia pendidikan yang patut
digugu dan ditiru.
Laporan akhir Kuliah Kerja Nyata ini disusun setelah dilakukan kuliah kerja nyata dengan program
kerja berdasarkan observasi melalui metode pengamatan langsung dan wawancara dengan kepala
Dukuh, tokoh serta warga masyarakat Dusun Kedung. Tersusunnya Laporan akhir Kuliah Kerja
Nyata ini tidak lepas dari bantuan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunan laporan ini.
Besar harapan penulis terhadap adanya saran dan kritik yang dapat membangun dan menjadikan
Laporan akhir Kuliah Kerja Nyata ini menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga semua program
kerja dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan, khususnya masyarakat Dusun
Kedung . Aamiin.

Wassalamualaikum wr. Wb.


Kedung, 1 Agustus 2022
BAB 1
Situasi dan Kondisi Lokasi

A. Letak Geografis
Dusun Kedung merupakan salah satu bagian dari Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten
Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sebelah utara Kecamatan Pajangan berbatasan
dengan Kapanewon Kasihan dan Sedayu, sebelah timur berbatasan dengan Kapanewon Bantul, di
sebelah selatan berbatasan dengan Kapanewon Pandak, dan sebelah barat berbatasan dengan Sungai
Progo. Kecamatan Pajangan memiliki luas wilayah 3.324,7590 ha dan terbagi menjadi 3
desa/kelurahan. 3 Kelurahan tersebut antara lain, Kelurahan Sendangsari yang terdiri dari 18
padukuhan dan 91 RT, Kelurahan Guwosari yang terdiri dari 15 pedukuhan dan 77 RT, dan
Kelurahan Triwidai yang terdiri dari 22 pedukuhan dan 106 RT. Kecamatan Pajangan memiliki
banyak potensi wisata dan budaya.

B. Demografi Desa
1. Jumlah Penduduk
Desa Guwosari terbagi menjadi 15 pedukuhan dan memiliki jumlah penduduk sebesar 10.516 jiwa.
Dusun Kedung terdiri dari 4 RT.

2. Pekerjaan masyarakat
Sebagian besar warga Desa Guwosari yakni sebesar 3.049 jiwa dari total keseluruhan sebesar 10.516
jiwa bekerja sebagai buruh atau tukang berkeahlian khusus. Selain itu, sektor
pertaniam/peternakan/perikanan menjadi jenis pekerjaan kedua yang banyak dikerjakan oleh warga
Desa Guwosari yakni sebesar 980 jiwa dari total keseluruhan sebesar 10.516 jiwa. Di bawah ini
merupakan diagram dari persebaran jenis warga Desa Guwosari:

@@@

Di Dusun Kedung kebanyakan masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, peternak, tukang
(khususnya pengrajin mebel dari bahan kayu), serta mengelola potensi wisata di wilayah tersebut.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, biasanya para penduduk Dusun Kedung yang bermata
pencaharian sebagai petani lebih sering tidak berada di sekitar tempat tinggal mereka, dikarenakan
lokasi persawahan yang memang berjarak agak jauh.

3. Perekonomian Masyarakat

Potensi perekonomian di Desa Guwosari cukup beragam di berbagai sektor, antara lain: pariwisata,
pertanian, peternakan, perikanan dan industri kecil. Desa Guwosari memiliki obyek wisata yang
cukup potensial yaitu Goa Selarong yang merupakan situs petilasan Pangeran Diponegoro. Adapun
hasil pertanian yang menjadi komoditas unggulan Desa Guwosari, diantaranya adalah padi, jagung,
kacang tanah, ubi kayu, kedelai dan ubi jalar. Selain pertanian, kegiatan peternakan juga
dikembangkan di Desa Guwosari, yaitu peternakan ayam buras dan broiler. Untuk kegiatan
perikanan adalah budidaya ikan gurami.

Masyarakat Dusun Kedung juga mempunyai mata pencaharian serupa, yaitu di bidang pertanian,
peternakan (khususnya ayam, namun juga terdapat sapi dan kambing), pertukangan (mebel kayu),
juga dalam sektor wisata (wisata puncak rindu).

4. Pendidikan Masyarakat
Tingkat pendidikan di Desa Guwosari, terdapat sekitar 2.540 warga yang tidak bersekolah. Sekitar
1.254 warga yang tidak tamat sekolah dasar, sekitar 2.654 warga sudah tamat sekolah. Sebanyak
2.257 warganya telah menamatkan pendidikan SMP/sederajat mereka, sekitar 3.601 warga yang
tamat SMA/sederajat. Sekitar 1.161 warga menamatkan pendidikan diploma, dan sekitar 75 orang
yang tamat S1/S2/S3.

5. Kesehatan Masyarakat
Dusun Kedung mempunyai kegiatan posyandu sebagai penunjang kesehatan masyarakat yang rutin
dilakukan setiap tanggal 14 di setiap bulannya. Kegiatan posyandu ini dilaksanakan di kediaman
dukuh Dusun Kedung. Dalam kegiatan ini terdapat posyandu balita dan posyandu lansia. Kegiatan
posyandu balita meliputi penimbangan berat badan, pengecekan status pertumbuhan, penyuluhan
dan juga konseling. Ditambah jika ada petugas kesehatan dari puskesmas, mereka juga akan
melakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang. Jika ditemukan
kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas. Sementara kegiatan posyandu lansia di antaranya adalah
penimbangan berat badan dan pemeriksaan tekanan darah pada lansia guna mengetahui apakah para
lansia tersbut memiliki tekanan darah tinggi maupun rendah serta dapat segera menanganinya.

6. Keagamaan

Mayoritas penduduk Desa Guwosari beragama islam. Dusun Kedung memiliki 1 buah masjid yang
berada di RT 2 dan 1 buah mushola yang berada di RT 1. Kegiatan keagamaan di Dusun Kedung di
antaranya yasinan rutin setiap sehabis sholat magrib, maulid barzanji, simakan, dan juga TPA bagi
anak-anak yang dilaksanakan di Mushola RT 1 dan Rumah Bapak Nasir yang berada di RT 2 Pada
bulan ramadan Dusun Kedung selalu mengadakan pengajian dan buka bersama yang rutin
dilaksanakan di Masjid Tegalrejo di RT ? yang juga dilanjutkan sholat terawih dan tadarus Al-
Qur'an.

7. Kebudayaan
Masyarakat Desa Guwosari masih melestarikan adat budaya warisan nenek moyang bangsa
Indonesia, khususnya kebudayaan jawa Kraton Yogyakarta. Dalam kehidupan sehari-hari, tercermin
perilaku budaya Jawa Islam dengan tata karma yang sangat dijunjung tinggi, seperti adat bertamu,
adat bertutur kata, adat berpakaian, adat bermusyawarah dan sebagainya.

Berbagai kegiatan budaya masih sering dilaksanakan di Desa Guwosari, diantaranya: nyadran,
tirakatan, kenduri, sholawat barjanji, jathilan, sholawat versi jawa, gejog lesung dan lain-lain. Selain
itu, di Desa Guwosari setiap tahunnya diselenggarakan acara Grebeg Selarong. Grebeg Selarong
merupakan acara merti desa (bersih desa) yang dimaksudkan untuk perayaan panen sebagai rasa
syukur kepada Tuhan. Dalam acara ini setiap dusun menampilkan satu regu pasukan prajurit
(bergodo). Di Desa Guwosari juga masih terdapat bangunan kuno yang hingga saat ini masih
dipertahankan oleh masyarakat, yaitu rumah joglo.

Masyarakat dusun kedung juga selalu berpartisipasi dalam kebudayaan nyadran. Upacara nyadran
yang sudah menjadi tradisi dan warisan jelang bulan Ramadhan dilaksanakan untuk mengirim doa
sebagai wujud bakti terhadap leluhur dan orang tua. tradisi ini erat kaitannya dengan keberadaan
Panembahan Bodho alias Raden Trenggono sebagai penyebar agama Islam, yang dinilai memiliki
jasa yang besar dan banyak meninggalkan bukti sejarah penyebaran agama Islam di antaranya
Masjid Kauman Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai