Muhammad Shiddiq. 2313266. Modifikasi Modul Ajar 1
Muhammad Shiddiq. 2313266. Modifikasi Modul Ajar 1
INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Muhammad Shiddiq, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Bandung
Program keahlian : Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Mata Pelajaran : Teknik Pengelasan
Materi Pelajaran : Pengelasan SMAW
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2023-2024
Alokasi Waktu : 4 pertemuan @ 4 JP (1JP = 45 Menit)
Elemen : Pengelasan SMAW
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengidentifikasi
spesifikasi mesin SMAW dan elektroda SMAW,
menyiapkan mesin SMAW, menyiapkan bahan las,
melaksanakan pengelasan pelat ke pelat pada baja karbon
posisi di bawah tangan, mendatar dan vertikal sesuai
dengan acuan WPS.
B. Kompetensi Awal
Dasar-dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam
H. Kegiatan pembelajaran 1
KKTP yang dituju:
Pengetahuan
1.3.11 Mengetahui prosedur pengelasan SMAW sesuai dengan acuan WPS:
1.3.12 Mengetahui cara menyambung kedua belah plat.
1.3.13 Mengetahui pengelasan di bawah tangan mendatar dan vertical pada las SMAW
Tahap 1 Hasil yang diinginkan
Tujuan yang Ditetapkan:
Mengetahui prosedur pengelasan SMAWsesuai dengan acuan WPS:
Mengetahui cara menyambung kedua belah plat.
Mengetahui pengelasan di bawah tangan mendatar dan vertical pada las SMAW
Tahap 2 Menilai Bukti Asesmen
Inti Mengamati
❖ Guru memberikan jobsheet kepada peserta didik
❖ Siswa mengamati jobsheet yang di berikan kepada peserta
didik , kemudian bertanya apakah langkah yang harus kita
kerjakan pada tahapan tersebut, bagaimana cara
melakukan pengelasan dengan menggunakan las SMAW
(H) Stimulus
Menanya
❖ Guru meberikan pertanyaan kepada peserta didik
❖ Peserta didik menaya mengenai jobsheet yang diberikan
guru (Identifikasi Masalah)
Mengeksplorasi
❖ Peserta didik dibagi menjadi bbeberapa kelompok sesuai
dengan jumlah peserta didik (E)
❖ Peserta didik mulai melakukan praktikum sesuai dengan
jobsheetn (pengumpulan data)
❖ Guru memonitoring kegiatan peserta didik
Mengasosiasi
❖ Peserta didik secara kelompok berdiskusi mengenai hasil
dari pengelasan kepada guru pengelolaan data
pengelolaan data (R)
Mengkomunikasikan
❖ Peserta didik mempresentasikan hasil praktikum didepan
kelas secara berkelompok (Pembuktian) (E)
❖ Guru mengoreksi hasil dari pengelasan peserta didik
❖ Peserta didik dan guru mengambil kesimpulan dari hasil
praktikum yang sudah dipresentasikan. (Menarik
Kesimpulan) (T)
Penutup ❖ Guru memberikan refleksi kepada peserta didik (O)
❖ Guru menutup pembelajaran
MATERI PEMBELAJARAN
(PROSEDUR PENGELASAN GMAW, WPS, DAN PENYAMBUNGAN PLAT)
pengelasan busur listrik logam terlindung SMAW (Shield Metal Arc Welding) merupakan
salah satu bentuk yang paling canggih dan sederhana yang digunakan pada baja structural.
Las SMAW adalah sebuah proses penyambungan logam yang menggunakan energi panas
untuk mencairkan benda kerja dan elektroda (bahan pengisi). Energi panas pada proses
pengelasan SMAW dihasilkan karena adanya lompatan ion (katoda dan anoda) listrik yang
terjadi pada ujung elektroda dan permukaan material. Proses SMAW sering disebut proses
elektroda tongkat manual. Proses pemanasan SMAW dilakukan dengan busur nyala (listrik)
antara elektroda yang dilapis dengan logam yang disambung dan kemudian akan menjadi
Proses las SMAW (Shield Metal Arc Welding) logam induk menemui pencairan
akibat pemanasan lantaran busur listrik yang timbul renggang ujung elektroda pada
permukaan benda kerja.(Abdul Latif et al 2022). Proses pemindahan logam elektroda terjadi
saat ujung elektroda mencair dan membentuk butir-butir sehingga terbawa oleh arus busur
listrik. Jika digunakan arus listrik yang besar maka butiran logam cair yang terbawa menjadi
halus, sebaliknya jika arusnya kecil maka butirannya menjadi besar (Wiryosumarto dan
Okumura, 2000).
pemanasan dari busur listrik yang timbul antara permukaan benda kerja dengan ujung
elektroda. Elektroda yang digunakan berbentuk kawat yang dibungkus pelindung berbentuk
fluks. Elektroda yang dilapis akan habis karena logam pada elektroda dipindahkan ke logam
induk selama proses pengelasan. Kawat elektroda atau kawat las menjadi bahan pengisi dan
lapisannya sebagian diserap oleh logam gas, sebagian menjadi terak (slag), dan sebagian
dikonversikan menjadi gas pelindung. Bahan pelapis dari elektroda yaitu bahan campuran
seperti lempung yang terdiri dari pengikat silikat dan bahan bubuk seperti senyawa oksida,
karbonat, paduan logam, flour, dan selulosa. Terciptanya busur nyala listrik menimbulkan
panas yang tinggi sehingga pada ujung elektroda akan mencair membentuk butir-butir logam
yang dihantarkan oleh busur nyala listrik menuju kampuh sambungan las dan menyatu dalam
yang disipakan untuk memberikan arah dalam pembuatan produk las sesuai dengan
persyaratan standar. WPS harus menjelaskan seluruh variable yang digunakan dalam
atau procedur qualification record (PQR) baru atau tambahan untuk mendukung
perubahan varibel essential atau supplementary essential. Hal tersebut perlu dilakukan
karena adanya perubahan pada variable essential maupun supplementary essential dapat
nonessential tidak membutuhkan rekualifikasi WPS karena tidak terpengaruh kepada sifat
B. Jenis Sambungan
Jenis sambungan yang ada dalam pengelasan ada 5 macam yaitu Butt Joint, Fillet (T) Joint,
Corner Joint, Lap Joint dan Edge Joint.
a. Butt Joint ( Sambungan Tumpul )
Butt joint merupakan sambungan di mana kedua benda kerja berada pada bidang yang
sama dan disambung pada ujung kedua benda kerja yang saling berdekatan. Dalam
aplikasinya jenis sambungan ini bisa dilakukan dengan berbagai macam jenis kampuh
seperti gambar berikut ini:
b. Fillet Joint (T Joint)
Fillet-joint adalah sambungan yang saling tegak lurus dengan benda kerja lainnya
sehingga membentuk huruf “T”. Sambungan fillet kadang menggunakan kampuh
(Groove) terutama untuk materialnya sangat tebal. Berikut ini gambar sambungan T:
c. Corner Joint
Corner Joint mempunyai desain sambungan yang hampir sama dengan T Joint, namun
yang membedakannya adalah letak dari materialnya. Pada sambungan ini materialnya
yang disambung adalah bagian ujung dengan ujung. Ada dua jenis corner joint, yaitu
close dan open. Untuk detailnya silahkan lihat pada gambar di bawah ini.
d. Lap Joint
Lap joint merupakan sambungan yang terdiri dari dua benda kerja yang saling
bertumpukkan. Jika menggunakan proses las SMAW, GMAW atau FCAW
pengelasannya sama dengan sambungan fillet.
e. Edge Joint
Edge joint merupakan sambungan di mana kedua benda kerja sejajar satu sama lain
dengan catatan salah satu ujung dari kedua benda kerja tersebut berada pada tingkat
yang sama.
JOBSHEET (01)
PENGELASAN SAMBUNGAN BENTUK T POSISI
DI BAWAH TANGAN (1F)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari dan berlatih dengan tugas ini, peserta diharapkan mampu membuat
persiapan sambungan sudut (T) pada pelat 10 mm menggunakan peralatan potong gas dengan
memenuhi kriteria:
1. Hasil potongan rata dan lurus
2. Ukuran 70 x 200 x 10 mm
3. Distorsi maksimum 5°
4. Panjang las catat 10 – 15 mm pada tiga tempat dan jarak simetris
5. Konstruksi sambungan siku dan simetris dengan penyimpangan maksimum 5°
2. Persiapan Sambungan
E. Langkah kerja.
1. Siapkan peralatan potong gas dan bahan (pelat baja lunak 10 mm).
2. Lukis garis potong sesuai gambar kerja.
3. Tempatkan mesin potong gas di atas pelat yang akan dipotong, dan atur posisi tip potong
tegak lurus terhadap pelat
4. Lakukan pemotongan sejumlah 2 buah (satu set sambungan T), sesuai ukuran yang
ditentukan pada gambar kerja.
5. Rapikan sisi potongan dengan menggunakan pahat (jika perlu) gerinda dan/atau kikir.
6. Rakit dan las catat sambungan menggunakan elektroda E 6013 (Rutile) dengan konstruksi
tegak lurus satu sama lain.
7. Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.
Asessment Formatif
1. Asesmen pengetahuan
No Pertanyaan KKTP Bobot Skor Nilai
SxB
1 Jelaskan Bagaimana cara menseting mesin las
SMAW agar siap digunakan
2 Jelaskan Bagaimana cara mengatur ampere/api
pengelasan pada Las SMAW
3 Jelaskan Apa yang anda lakukan Ketika benda kerja
berkarat
4 Jelasakan Bagaimana cara melakukan pengelasan
di bawah tangan secara mendatar
5 Jelasakan Bagaimana cara melakukan pengelasan
dibawah tangan dengan vertical
Peralatan, diberishkan
dirapikan
Wiryosumarto H., Okumura T. 2000. Teknologi Pengelasan Logam. Jakarta. Pradya Paramita.
Latif, A., Irzal, Yufrizal, A., & Purwantono. (2022). Analisa Perbandingan Hasil Pengelasan
Smaw ( Shield Metal Arc Welding ) Dan Las Mig ( Metal Inert Gas ) Terhadapkekuatan
Tarik Baja Karbon Rendah St 37 Analysis Of The Results Of Smaw Welding ( Shield Metal
Arc Welding ) And Mig Welding ( Metal Inert Gas. 4(2), 39–43.