Anda di halaman 1dari 16

I.

INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Muhammad Shiddiq, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Bandung
Program keahlian : Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Mata Pelajaran : Teknik Pengelasan
Materi Pelajaran : Pengelasan SMAW
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2023-2024
Alokasi Waktu : 4 pertemuan @ 4 JP (1JP = 45 Menit)
Elemen : Pengelasan SMAW
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengidentifikasi
spesifikasi mesin SMAW dan elektroda SMAW,
menyiapkan mesin SMAW, menyiapkan bahan las,
melaksanakan pengelasan pelat ke pelat pada baja karbon
posisi di bawah tangan, mendatar dan vertikal sesuai
dengan acuan WPS.

B. Kompetensi Awal
Dasar-dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam

C. Profil Pelajar Pancasila


Beriman, bertakwa kepada : Dalam modul ajar ini menguatkan kesadaran akan
Tuhan YME, dan berakhlak ketuhanan dan menjaga akhlak mulia dalam pemahaman
mulia dan pelaksanaan proses pengelasan SMAW serta bekerja
dengan etos kerja yang baik tercermin dalam setiap
memulai dan mengakhiri pembelajaran dilakukan do’a,
serta dalam setiap penyampaian materi guru senantiasa
mengarahkan peserta didik untuk selalu mengingat
kebesaran Tuhan YME.
Berkebhinekaan gobal : Dalam modul ajar ini mengarahkan peserta didik untuk
memiliki wawasan serta keterbukaan secara global dalam
pengumpulan informasi terkait melaksanakan proses
pengelasan SMAW
Mandiri : Dalam modul ajar ini menekankan pada kemandirian
dalam belajar, sehingga peserta didik memiliki tindakan
atas pengembangan dirinya yang tercermin dalam
kemampuan untuk bertanggung jawab, memiliki rencana
strategis, melakukan tindakan dan merefleksikan proses
dan hasil pengalamannya.
Bergotong royong : Dalam modul ajar ini menekankan peserta didik untuk
dapat melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian tinggi
dan berbagi dengan sesama.
Bernalar kritis : Dalam modul ajar ini mengarahkan peserta didik untuk
berpikir secara objektif, sistematik dan saintifik dengan
mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan data dan
fakta yang mendukung, sehingga dapat membuat
keputusan yang tepat dan berkontribusi memecahkan
masalah dalam kehidupan, serta terbuka dengan
penemuan baru.
Kreatif : Dalam modul ajar ini mengarahkan peserta didik untuk
mampu memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan.

D. Sarana dan Prasarana


Sarana Pembelajaran : • Alat tulis,
• Laptop/smartphone
• Proyektor
• Bahan Ajar Proses Pengelasan dengan SMAW;
• Browsing Internet yang relevan dengan materi
• Jobsheet Pengelasan SMAW,
• Bahan kerja berupa : terlampir di Jobsheet
• Peralatan lengkap las SMAW; alat utama SMAW, alat
bantu SMAW, APD untuk proses pengelasan SMAW,
peralatan air brush untuk pengecatan.
Prasarana
Pembelajaran Ketersediaan jaringan internet, jaringan listrik, kamar las.

E. Target Peserta Didik


Modul ini digunakan guru untuk peserta didik dalam mencapai kompetensi tentang mata
pelajaran teknik pengelasan SMAW

II. KOMPONEN INTI


A. Tujuan Pembelajaran : 1.3 Peserta didik menerapkan pengelasan SMAW pelat ke
pelat pada baja karbon posisi di bawah tangan mendatar
dan vertikal sesuai dengan acuan WPS
B. Kriteria Ketercapaian : Pengetahuan
Tujuan Pembelajaran 1.3.1 Mengetahui prosedur pengelasan SMAW sesuai
dengan acuan WPS:
1.3.2 Mengetahui cara menyambung kedua belah plat.
1.3.3 Mengetahui pengelasan di bawah tangan mendatar
dan vertical pada las SMAW
Ketrampilan
1.3.4 Melakukan prosedur pengelsan dalam persiapan
pengelasan
1.3.5 Melakukan penyambungan kedua buah plat baja
sesuai dengan acuan WPS
1.3.6 Melakukan pengelasan posisi bawah tangan
mendatar
1.3.7 Melakukan pengelasan posisi bawah tangan
vertical
Sikap
1.3.8 Mentaati prosedur pengelasan dengan baik
1.3.9 Mentaati K3 pada saat kegiatan praktikum
1.3.10 Mentaati ketentuan sesuai dengan WPS.
C. Materi inti : Pengelasan SMAW Pada posisi bawah tangan mendatar
dan vertical sesuai dengan WPS.
D. Karakteristik Gaya : Kinestetik (Sesuai dengan Identifikasi Awal)
Belajar Peserta Didik
E. Model Pembelajaran : Discovery learning dengan template UbD
F. Metode Pembelajaran : Demonstrasi, Diskusi, Penugasan
G. Pendekatan : Berpusat pada peserta didik (student centered approach)
Pembelajaran

H. Kegiatan pembelajaran 1
KKTP yang dituju:
Pengetahuan
1.3.11 Mengetahui prosedur pengelasan SMAW sesuai dengan acuan WPS:
1.3.12 Mengetahui cara menyambung kedua belah plat.
1.3.13 Mengetahui pengelasan di bawah tangan mendatar dan vertical pada las SMAW
Tahap 1 Hasil yang diinginkan
Tujuan yang Ditetapkan:
Mengetahui prosedur pengelasan SMAWsesuai dengan acuan WPS:
Mengetahui cara menyambung kedua belah plat.
Mengetahui pengelasan di bawah tangan mendatar dan vertical pada las SMAW
Tahap 2 Menilai Bukti Asesmen

Tugas Kinerja Bukti Lainya


• Melalui tugas kinerja otentik apa siswa • Melalui bukti lain apa (misalnya, kuis,
akan mendemonstrasikan tes, petunjuk akademik, observasi,
pemahaman yang diinginkan? (LKPD pekerjaan rumah, jurnal) siswa akan
dan Post test) menunjukan pencapaian hasil yang
• Dengan kriteria apa kinerja pemahaman diinginkan?
akan dinilai? (Terlampir) • Bagaimana siswa merefleksikan dan
menilai sendiri pembelajaran mereka?
Tahap 3 Rencana pembelajaran
Pembuka ❖ Baris berbaris sebelum memasuki kelas
❖ Membaca do’a sebelum belajar
❖ Absensi kehadiran peserta didik
❖ Refleksi materi sebelumnya
❖ Memberikan pertanyaan pematik
• Apa yang harus di persiapkan saat akan melakukan
pengelasan SMAW?
• Bagaimana cara seting ampere/api pengelasan SMAW?
• Bagaimana melakukan pengelasan sesuai dengan
standar WPS?
❖ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai (W)

Inti Mengamati
❖ Guru memberikan jobsheet kepada peserta didik
❖ Siswa mengamati jobsheet yang di berikan kepada peserta
didik , kemudian bertanya apakah langkah yang harus kita
kerjakan pada tahapan tersebut, bagaimana cara
melakukan pengelasan dengan menggunakan las SMAW
(H) Stimulus
Menanya
❖ Guru meberikan pertanyaan kepada peserta didik
❖ Peserta didik menaya mengenai jobsheet yang diberikan
guru (Identifikasi Masalah)
Mengeksplorasi
❖ Peserta didik dibagi menjadi bbeberapa kelompok sesuai
dengan jumlah peserta didik (E)
❖ Peserta didik mulai melakukan praktikum sesuai dengan
jobsheetn (pengumpulan data)
❖ Guru memonitoring kegiatan peserta didik
Mengasosiasi
❖ Peserta didik secara kelompok berdiskusi mengenai hasil
dari pengelasan kepada guru pengelolaan data
pengelolaan data (R)
Mengkomunikasikan
❖ Peserta didik mempresentasikan hasil praktikum didepan
kelas secara berkelompok (Pembuktian) (E)
❖ Guru mengoreksi hasil dari pengelasan peserta didik
❖ Peserta didik dan guru mengambil kesimpulan dari hasil
praktikum yang sudah dipresentasikan. (Menarik
Kesimpulan) (T)
Penutup ❖ Guru memberikan refleksi kepada peserta didik (O)
❖ Guru menutup pembelajaran
MATERI PEMBELAJARAN
(PROSEDUR PENGELASAN GMAW, WPS, DAN PENYAMBUNGAN PLAT)

A. Prosedur Pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding)

Menurut Wiryosumarto dan Okumura (2008:9), Las elektroda terbungkus atau

pengelasan busur listrik logam terlindung SMAW (Shield Metal Arc Welding) merupakan

salah satu bentuk yang paling canggih dan sederhana yang digunakan pada baja structural.

Las SMAW adalah sebuah proses penyambungan logam yang menggunakan energi panas

untuk mencairkan benda kerja dan elektroda (bahan pengisi). Energi panas pada proses

pengelasan SMAW dihasilkan karena adanya lompatan ion (katoda dan anoda) listrik yang

terjadi pada ujung elektroda dan permukaan material. Proses SMAW sering disebut proses

elektroda tongkat manual. Proses pemanasan SMAW dilakukan dengan busur nyala (listrik)

antara elektroda yang dilapis dengan logam yang disambung dan kemudian akan menjadi

satu dan membeku bersama.

Proses las SMAW (Shield Metal Arc Welding) logam induk menemui pencairan

akibat pemanasan lantaran busur listrik yang timbul renggang ujung elektroda pada

permukaan benda kerja.(Abdul Latif et al 2022). Proses pemindahan logam elektroda terjadi

saat ujung elektroda mencair dan membentuk butir-butir sehingga terbawa oleh arus busur

listrik. Jika digunakan arus listrik yang besar maka butiran logam cair yang terbawa menjadi

halus, sebaliknya jika arusnya kecil maka butirannya menjadi besar (Wiryosumarto dan

Okumura, 2000).

Dalam pengelasan SMAW logam induk mengalami pencairan yang diakibatkan

pemanasan dari busur listrik yang timbul antara permukaan benda kerja dengan ujung

elektroda. Elektroda yang digunakan berbentuk kawat yang dibungkus pelindung berbentuk

fluks. Elektroda yang dilapis akan habis karena logam pada elektroda dipindahkan ke logam

induk selama proses pengelasan. Kawat elektroda atau kawat las menjadi bahan pengisi dan

lapisannya sebagian diserap oleh logam gas, sebagian menjadi terak (slag), dan sebagian
dikonversikan menjadi gas pelindung. Bahan pelapis dari elektroda yaitu bahan campuran

seperti lempung yang terdiri dari pengikat silikat dan bahan bubuk seperti senyawa oksida,

karbonat, paduan logam, flour, dan selulosa. Terciptanya busur nyala listrik menimbulkan

panas yang tinggi sehingga pada ujung elektroda akan mencair membentuk butir-butir logam

yang dihantarkan oleh busur nyala listrik menuju kampuh sambungan las dan menyatu dalam

logam dasar yang mencair.

Las SMAW (Wiryosumarto dan Okumura, 2000)

A. Welding Procedure Specification (WPS)

Welding Procedure Spesification (WPS) merupakan prosedur pengelasan terstandar

yang disipakan untuk memberikan arah dalam pembuatan produk las sesuai dengan

persyaratan standar. WPS harus menjelaskan seluruh variable yang digunakan dalam

proses pengelasan, baik essential, non essential, maupun supplementary. Adanya

perubahan pada variable essential atau supplementary essential (jika diperlukan)

menghendaki adanya rekualifikasi WPS, dengan pembuatan rekaman kualifikasi prosedur

atau procedur qualification record (PQR) baru atau tambahan untuk mendukung

perubahan varibel essential atau supplementary essential. Hal tersebut perlu dilakukan

karena adanya perubahan pada variable essential maupun supplementary essential dapat

berpengaruh terhadap sifat mekanik produk pengelasan. Perubahan pada variable

nonessential tidak membutuhkan rekualifikasi WPS karena tidak terpengaruh kepada sifat

mekanik produk pengelasan.


1. apa yang dimaksud dengan Welding Procedure Specification?
Mengacu pada ASME Section IX, Welding Procedure Specification (WPS) atau
spesifikasi prosedur las merupakan prosedur tertulis tentang pengelasan yang sudah
terkualifikasi untuk memberikan arahan dalam membuat pengelasan produksi
(production weld) sesuai dengan persyaratan dari standar yang dipakai.
2. Mengapa sambungan las perlu WPS?
Tujuan pembuatan dan kualifikasi WPS adalah memastikan bahwa rancangan
konstruksi sambungan las tersebut sudah sesuai dengan penggunaan (bahan elektroda
cocok dengan base metal) dan hasil sambungan las memiliki kekuatan kualitas sesuai
yang diinginkan (kekuatan tarik, ketangguhan dan lainnya).

B. Jenis Sambungan
Jenis sambungan yang ada dalam pengelasan ada 5 macam yaitu Butt Joint, Fillet (T) Joint,
Corner Joint, Lap Joint dan Edge Joint.
a. Butt Joint ( Sambungan Tumpul )
Butt joint merupakan sambungan di mana kedua benda kerja berada pada bidang yang
sama dan disambung pada ujung kedua benda kerja yang saling berdekatan. Dalam
aplikasinya jenis sambungan ini bisa dilakukan dengan berbagai macam jenis kampuh
seperti gambar berikut ini:
b. Fillet Joint (T Joint)
Fillet-joint adalah sambungan yang saling tegak lurus dengan benda kerja lainnya
sehingga membentuk huruf “T”. Sambungan fillet kadang menggunakan kampuh
(Groove) terutama untuk materialnya sangat tebal. Berikut ini gambar sambungan T:

c. Corner Joint
Corner Joint mempunyai desain sambungan yang hampir sama dengan T Joint, namun
yang membedakannya adalah letak dari materialnya. Pada sambungan ini materialnya
yang disambung adalah bagian ujung dengan ujung. Ada dua jenis corner joint, yaitu
close dan open. Untuk detailnya silahkan lihat pada gambar di bawah ini.
d. Lap Joint
Lap joint merupakan sambungan yang terdiri dari dua benda kerja yang saling
bertumpukkan. Jika menggunakan proses las SMAW, GMAW atau FCAW
pengelasannya sama dengan sambungan fillet.

e. Edge Joint
Edge joint merupakan sambungan di mana kedua benda kerja sejajar satu sama lain
dengan catatan salah satu ujung dari kedua benda kerja tersebut berada pada tingkat
yang sama.
JOBSHEET (01)
PENGELASAN SAMBUNGAN BENTUK T POSISI
DI BAWAH TANGAN (1F)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari dan berlatih dengan tugas ini, peserta diharapkan mampu membuat
persiapan sambungan sudut (T) pada pelat 10 mm menggunakan peralatan potong gas dengan
memenuhi kriteria:
1. Hasil potongan rata dan lurus
2. Ukuran 70 x 200 x 10 mm
3. Distorsi maksimum 5°
4. Panjang las catat 10 – 15 mm pada tiga tempat dan jarak simetris
5. Konstruksi sambungan siku dan simetris dengan penyimpangan maksimum 5°

B. Alat dan Bahan


1. Alat
a) Seperangkat alat potong gas mekanik ( Straight Cutting Machine )
b) Seperangkat mesin las busur manual (SMAW)
c) Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja pemotongan dengan gas dan las busur
manual
d) Satu set alat bantu las busur manual
2. Bahan
a) Pelat baja lunak tebal 10mm
b) Satu set gas asetilin dan oksigen
c) Elektroda AWS-E 6013 Ø 3,2mm

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1. Gunakan kacamata yang sesuai (shade 4-5 untuk pemotongan dan shade 10-11 untuk
pengelasan).
2. Rapihkan sisi-sisi tajam pelat dengan grinda atau kikir.
3. Pakailah pakaian kerja yang aman dan sesuai.
4. Gantilah kaca filter jika sudah rusak.
5. Hati-hati dengan benda panas hasil pemotongan
D. Gambar Kerja
1. Persiapan Bahan

2. Persiapan Sambungan

E. Langkah kerja.
1. Siapkan peralatan potong gas dan bahan (pelat baja lunak 10 mm).
2. Lukis garis potong sesuai gambar kerja.
3. Tempatkan mesin potong gas di atas pelat yang akan dipotong, dan atur posisi tip potong
tegak lurus terhadap pelat
4. Lakukan pemotongan sejumlah 2 buah (satu set sambungan T), sesuai ukuran yang
ditentukan pada gambar kerja.
5. Rapikan sisi potongan dengan menggunakan pahat (jika perlu) gerinda dan/atau kikir.
6. Rakit dan las catat sambungan menggunakan elektroda E 6013 (Rutile) dengan konstruksi
tegak lurus satu sama lain.
7. Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.
Asessment Formatif

1. Asesmen pengetahuan
No Pertanyaan KKTP Bobot Skor Nilai
SxB
1 Jelaskan Bagaimana cara menseting mesin las
SMAW agar siap digunakan
2 Jelaskan Bagaimana cara mengatur ampere/api
pengelasan pada Las SMAW
3 Jelaskan Apa yang anda lakukan Ketika benda kerja
berkarat
4 Jelasakan Bagaimana cara melakukan pengelasan
di bawah tangan secara mendatar
5 Jelasakan Bagaimana cara melakukan pengelasan
dibawah tangan dengan vertical

2. Asesmen sikap Job 1


No Aspek Pengamatan Kriteria KKTP Bobot Skor Nilai
SxB
1 Keselamatan dan kesehatan • Mentaati
kerja penggunakan kaca
mata pengaman
yang sesuai.
• Mentaati pemakai
pakaian kerja dan
atau jaket
• Mentaati pemakai
sepatu kerja
2 Peralalatan kerja • Mentaati
penggunaan Alat
las diset sesuai
SOP
• Mentaati
penggunakan alat
bantu yang sesuai
3 Peletakan Bahan Mentaati ketentuan
dalam pengelasan
posisi 1F
4 Benda kerja setelah selesai Mentaati ketentuan
dilas untuk mendinginkan
dan bersihkan benda
kerja
5 Akhir pekerjaan Mentaati etika
penggunaan

Peralatan, diberishkan
dirapikan

3. Asesmen sikap Job 2


No Aspek Pengamatan Kriteria KKTP Bobot Skor Nilai
SxB
1 Keselamatan dan kesehatan • Mentaati
kerja penggunakan kaca
mata pengaman
yang sesuai.
• Mentaati pemakai
pakaian kerja dan
atau jaket
• Mentaati pemakai
sepatu kerja
2 Peralalatan kerja • Mentaati
penggunaan Alat
las diset sesuai
SOP
• Mentaati
penggunakan alat
bantu yang sesuai
3 Peletakan Bahan Mentaati ketentuan
dalam pengelasan
posisi vertikal 3F
4 Benda kerja setelah selesai Mentaati ketentuan
dilas untuk mendinginkan
dan bersihkan benda
kerja
5 Akhir pekerjaan Mentaati etika
penggunaan
Peralatan, diberishkan
dirapikan

4. Asesmnen ketrampilan Job 1


No Aspek Pengamatan Kriteria KKTP Bobot Skor Nilai
SxB
1 Lebar jalur 18±1 mm
2 Tinggi jalur 1,5 ±0,5
3 Beda permukaan jalur 0 ±1 mm
4 Panjang penetrasi minimum 90%
5 Sambungan jalur rata ±1 mm
6 Undercut Maksimum 20%
7 Kedalaman undercut 0 –0,5
8 Porositas; 0 + 1 mm2
9 Distorsi maks. 20
10 Percikan las 0 +2 buah
11 Bekas pukulan 0
12 Terak terperangkap Maks. 2 mm2

5. Asesmen ketrampilan Job 2


No Aspek Pengamatan Kriteria KKTP Bobot Skor Nilai
SxB
1 Lebar jalur 18±1 mm
2 Tinggi jalur 1,5 ±0,5
3 Beda permukaan jalur 0 ±1 mm
4 Panjang penetrasi minimum 90%
5 Sambungan jalur rata ±1 mm
6 Undercut Maksimum 20%
7 Kedalaman undercut 0 –0,5
8 Porositas; 0 + 1 mm2
9 Distorsi maks. 20
10 Percikan las 0 +2 buah
11 Bekas pukulan 0
12 Terak terperangkap Maks. 2 mm2
Referensi

Wiryosumarto H., Okumura T. 2000. Teknologi Pengelasan Logam. Jakarta. Pradya Paramita.

Wiryosumarto, H. Toshie, 0. (2008). Teknologi Pengelasan Logam. Cetakan ke7, Penerbit


Pradnya Paramitha, Jakarta

Latif, A., Irzal, Yufrizal, A., & Purwantono. (2022). Analisa Perbandingan Hasil Pengelasan
Smaw ( Shield Metal Arc Welding ) Dan Las Mig ( Metal Inert Gas ) Terhadapkekuatan
Tarik Baja Karbon Rendah St 37 Analysis Of The Results Of Smaw Welding ( Shield Metal
Arc Welding ) And Mig Welding ( Metal Inert Gas. 4(2), 39–43.

Anda mungkin juga menyukai