Anda di halaman 1dari 20

PT PLN (PERSERO)

UNIT INDUK WILAYAH SULSELRABAR


UP3 KENDARI ULP KOLAKA UTARA

LAPORAN TUGAS AKHIR ON THE JOB TRAINING (OJT)

NAMA : DANANG ADI NUGROHO


NO TEST : 21060115083011
JABATAN : JUNIOR ENGINEER PEMELIHARAAN DISTRIBUSI pada
SEKSI TEKNIK ULP KOLAKA UTARA UP3 KENDARI PT
PLN (PERSERO) UNIT INDUK WILAYAH SULSEL,
SULTRA, SULBAR

TAHUN 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 AKTIFITAS OJT
Kegiatan OJT angkatan 64 siswa Danang Adi Nugroho dilaksanakan di unit OJT
yakni PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar UP3 Kendari ULP Kolaka Utara. Siswa
mendapatkan proyeksi jabatan yakni “Junior Engineer Pemeliharaan Distribusi pada Seksi
Teknik ULP Kolaka Utara UP3 Kendari PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulsel,
Sultra, Sulbar”. PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar UP3 Kendari menaungi 7 Unit Layanan
Pelanggan, diantaranya yakni ULP Benu-Benua, ULP Wua-wua, ULP Unaaha, ULP Konawe
Selatan, ULP Kolaka, ULP Kolaka Utara, dan ULP Bombana.

PLN UP3
KENDARI

ULP ULP ULP ULP


ULP WUA- ULP ULP
BENU- KONAWE KOLAKA BOMBAN
WUA UNAAHA KOLAKA
BENUA SELATAN UTARA A

Gambar 1.1 Proses Bisnis PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar UP3 Kolaka Utara

Pada PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulselrabar UP3 Kendari ULP Kolaka
Utara terdapat beberapa bagian yakni diantaranya bagian teknik, bagian pelayanan dan
administrasi, bagian transaksi energi, bagian pembangkitan dan bagian K3L. Semua unit
tersebut dikepalai oleh manajer ULP. Berikut merupakan bagan dari proses bisnis PT. PLN
(Persero) Unit Induk Wilayah Sulselrabar UP3 Kendari ULP Kolaka Utara
MANAGER

SPV PELAYANAN
SPV TRANSAKSI PEJABAT SPV
DAN SPV TEKNIK
ENERGI PELAKSANA K3L PEMBANGKITAN
ADMINISTRASI

KP RANTEANGIN KP LAHABARU KP OLO-OLOHO

Gambar 1.2 Struktur Organisasi PLN ULP Kolaka Utara

Pelaksanaan kegiatan OJT angkatan 64 dilaksanakan selama enam bulan, dimulai


pada tanggal 4 Maret 2019 hingga tanggal 4 September 2019. Pada proyeksi jabatan “Junior
Engineer Pemeliharaan Distribusi pada Seksi Teknik ULP Kolaka Utara UP3 Kendari PT
PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat”,
Sesuai dengan Tugas Pokok Proyeksi Jabatan siswa sebagai Junior Engineer Pemeliharaan
Distribusi, siswa melakukan aktifitas OJT yaitu merencanakan pemeliharaan, mempersiapkan
pemeliharaan, melaksanakan pemeliharaan, membandingkan hasil dan membuat laporan dari
pekerjaan yang telah dilaksanakan. Adapun kompetensi yang di laksanakan yakni
pemeliharaan gardu distribusi, pemeliharaan jaringan tegangan rendah, dan jaringan tegangan
menengah. Pada pelaksanaan nya siswa melaksanakan Kompetensi Unjuk Kerja (KUK)
sebanyak 72 item yang dibagi ke 3 kompetensi sebagai berikut :
NO Kompetensi Unjuk Kerja (KUK) Jumlah Status
1 Melaksanakan Pemeliharaan Gardu 24 Selesai dan Ter - Approve
Distribusi
2 Melaksanakan Pemeliharaan 21 Selesai dan Ter - Approve
Jaringan Tegangan Rendah
3 Melaksanakan Pemeliharaan 26 Selesai dan Ter - Approve
Jaringan Tegangan Menengah
4 Evaluasi Akhir 1 Selesai dan Ter - Approve
Tabel 1.1 Realisasi Kompetensi Unjuk Kerja (KUK)
Berikut merupakan kegiatan yang tercakup dalam kriteria unjuk kerja yang telah
dilakukan oleh siswa :
1. Melaksanakan Pemeliharaan Gardu Distribusi
Pelaksanaan pemeliharaan ini terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya yakni : tahapan
perencanaan, tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan kegiatan, membandingkan hasil
pekerjaan pemeliharaan dan yang terakhir yakni membuat laporan dari hasil kegiatan
pemeliharaan. Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan ini dilakukan pada gardu tipe portal dan
tipe gardu cantol. Siswa melakukan beberapa kegiatan guna menunjang ketercapaian KUK
pada pemeliharaan gardu distribusi. Diantaranya yakni mempelajari single line diagram,
mempersiapkan peralatan kerja, APD dan SOP pekerjaan yang dibutuhkan, melakukan
pemeliharaan instalasi gardu tiang, melakukan pemeliharaan pada PHB-TR, melakukan
pemeliharaan alat bantu proteksi dan relai proteksi, melakukan pengukuran beban dan
tegangan pada gardu distribusi, melakukan pemeliharaan pembumian pada gardu
distribusi, membandingkan hasil pekerjaan pemeliharaan dengan perintah kerja dan juga
standar perusahaan, dan membuat laporan setelah pekerjaan pemeliharaan telah selesai
dilakukan. Namun ada 4 kegiatan yang tidak dapat dilakukan siswa di PLN ULP Kolaka
Utara yaitu diantaranya adalah kubikel tegangan menengah dipasang/disisip sesuai SOP,
minyak transformator diganti sesuai SOP, kubikel penyulang tegangan menengah gardu
induk diganti sesuai SOP, relai proteksi dan alat bantu proteksi instalasi penyulang
dipelihara sesuai SOP, karena untuk kegiatan tersebut tidak dilaksanakan di ULP Kolaka
Utara. Akan tetapi siswa melakukan sharing experience dengan SPV Teknik dan pegawai
lainnya dalam mendalami KUK tersebut.
2. Melaksanakan Pemeliharaan Jaringan Tegangan Rendah
Pelaksanaan pemeliharaan ini terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya yakni : tahapan
perencanaan, tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan kegiatan, membandingkan hasil
pekerjaan pemeliharaan dan yang terakhir yakni membuat laporan dari hasil kegiatan
pemeliharaan. Pelaksaan kegiatan pemeliharaan ini dilakukan pada Saluran Udara
Tegangan Rendah (SUTR) sedangkan untuk SKTR tidak dilaksanakan karena tidak
terdapat SKTR pada ULP Kolaka Utara. Siswa melakukan beberapa kegiatan guna
menunjang ketercapaian Kompetensi Unjuk Kerja (KUK) pada pemeliharaan jaringan
tegangan rendah. Diantaranya yakni mempelajari dan memperbaharui single line
diagram, mempersiapkan peralatan kerja dan material (TUG 9), APD dan Standar
Operasional Prosedur (SOP), mempersiapkan surat perintah kerja, Job Safety Analysis
(JSA) dan Working Permit (WP) pekerjaan yang dibutuhkan, membuat berita acara pada
saat pekerjaan telah dilaksanakan, melakukan pemeliharaan pada tiang Saluran Udara
Tegangan Rendah (SUTR), melakukan pemeliharaan pada Saluran Udara Tegangan
Rendah (SUTR), melakukan pemeliharaan terminasi dan konektor pada Saluran Udara
Tegangan Rendah (SUTR), melakukan pemeliharaan pembumian pada jaringan tegangan
rendah, membandingkan hasil pekerjaan pemeliharaan dengan perintah kerja dan juga
standar perusahaan, dan membuat laporan setelah pekerjaan pemeliharaan telah selesai
dilakukan. Namun ada 2 kegiatan yang tidak dapat dilakukan siswa di PLN ULP Kolaka
Utara yakni diantaranya, saluran kabel tegangan rendah (SKTR) dipelihara sesuai SOP
yang berlaku. Akan tetapi siswa melakukan sharing experience dengan SPV Teknik dan
pegawai lainnya dalam mendalami KUK tersebut.
3. Melaksanakan Pemeliharaan Jaringan Tegangan Menengah
Pelaksanaan pemeliharaan ini terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya yakni : tahapan
perencanaan, tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan kegiatan, membandingkan hasil
pekerjaan pemeliharaan dan yang terakhir yakni membuat laporan dari hasil kegiatan
pemeliharaan. Pelaksaan kegiatan pemeliharaan ini dilakukan pada Saluran Udara
Tegangan Menengah (SUTM). Siswa melakukan beberapa kegiatan guna menunjang
ketercapaian Kompetensi Unjuk Kerja (KUK) pada pemeliharaan jaringan tegangan
menengah. Diantaranya yakni mempelajari single line diagram, mempersiapkan
peralatan kerja, APD dan Standar Operasional Prosedur (SOP), mempersiapkan surat
perintah kerja, Job Safety Analysis (JSA) dan Working Permit (WP) pekerjaan yang
dibutuhkan, membuat berita acara pada saat pekerjaan telah dilaksanakan, melakukan
pemeliharaan pada tiang Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), melakukan
pemeliharaan pada Arrester, melakukan pemeliharaan pembumian pada jaringan
tegangan menengah, membandingkan hasil pekerjaan pemeliharaan dengan perintah
kerja dan juga standar perusahaan, dan membuat laporan setelah pekerjaan pemeliharaan
telah selesai dilakukan. Namun ada 7 kegiatan yang tidak dapat dilakukan siswa di PLN
ULP Kolaka Utara, yaitu terminasi kabel SKTM diganti sesuai SOP, kabel SKTM
disambung sesuai SOP, instalasi penyulang tegangan menengah GI dan peralatan lainnya
dipelihara sesuai SOP, automatic voltage regulator (AVR) atau capasitor voltage
regulator (CVR) SUTM dipelihara sesuai SOP, instalasi ground fault detector (GFD),
instalasi kubikel tegangan menengah semi automatic change over (SACO) atau
automatic change over (ACO) dipelihara sesuai SOP, pemutus tenaga (PMT) dan
pemisah (PMS) tegangan menengah GI diganti sesuai SOP. Akan tetapi siswa melakukan
sharing experience dengan SPV Teknik dan pegawai lainnya dalam mendalami KUK
tersebut.
1.2 ISSUE STRATEGIS
Salah satu kebutuhan primer masyarakat saat ini ialah tenaga listrik. Tenaga listrik
digunakan oleh masyarakat hampir disetiap kegiatan. Hampir seluruh masyarakat di
Indonesia telah menggunakan tenaga listrik yang difasilitasi oleh PLN. Tentu tidak
terlepas dari peningkatan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, khususnya dalam hal
kontinuitas pasokan energi listrik kepada pelanggan. Pada semester 1 tahun 2019 terjadi
total 55 kali trip pada PT. PLN (Persero) ULP Kolaka Utara. Gangguan penyulang di
ULP Kolaka Utara terjadi di 2 penyulang yaitu 32 kali di Penyulang Utara dan 23 Kali di
Penyulang Selatan. Gangguan tersebut disebabkan oleh pohon, binatang/pihak ke-3,
bencana alam, peralatan, dan trafo. Selain itu sistem yang digunakan di ULP Kolaka
Utara saat semester 1 masih menggunakan sistem isolated dengan pembangkit sendiri
yaitu PLTD Lanipa-nipa dan semester 2 ini sistem Kendari sudah mensupply untuk
Penyulang Kota dan Penyulang Ranteangin dengan Gardu Induk Lasusua sedangkan
penyulang utara masih disupply PLTD Lanipa-nipa. Sehingga semester 1 ini ketika
terjadi gangguan di wilayah kerja Kolaka Utara ini, recovery penormalan sistem menjadi
lebih lama. Dari data gangguan yang terbanyak disebabkan oleh hewan dan tidak
ditemukan. Banyaknya gangguan pada penyulang di ULP Kolaka Utara ini juga
menyebabkan System Average Interruption Frequency Index (SAIFI), System Average
Interruption Duration Index (SAIDI) serta nilai dari frekuensi gangguan tegangan
menengah (FGTM) meningkat. Untuk itu perlu dilakukan langkah perbaikan untuk
mengantisipasi peningkatan gangguan, untuk itu PT. PLN (Persero) ULP Kolaka Utara
melakukan tindakan preventif guna menanggulangi jumlah gangguan yang meningkat.
Untuk itu , siswa membahas penanggulangan gangguan disebabkan karena hewan dan
langkah perbaikan yang akan dilakukan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PERMASALAHAN
Panjang total penyulang di PT. PLN (Persero) ULP Kolaka Utara yakni 267,88 Kms
terdiri dari 179,78 kms Penyulang Utara, 32,55 kms untuk penyulang Kota, dan 55,54 kms
untuk Penyulang Ranteangin (Sumber : Data Aset Distribusi Juli 2019 PT PLN (Persero)
UP3 Kendari). Dari data tersebut diketahui bahwa sistem distribusi di ULP Kolaka Utara
menggunakan pola radial sehingga lebih rawan terjadi gangguan pada penyulang. Di setiap
penyulang memiliki peralatan proteksi untuk mengamankan sectionnya, seperti Penyulang
Utara yaitu, : Recloser Jabal Kubis, VCB Lahabaru , dan VCB Watunohu. Sedangkan untuk
penyulang Kota peralatan proteksi nya yaitu Recloser Rantelimbong. Recloser Totallang
untuk penyulang Ranteangin. Selain itu medan di wilayah kerja ULP Kolaka Utara yang
mayoritas melewati lembah dan gunung sehingga banyak terdapat pohon – pohon dan satwa
liar menjadikan penyulang Utara semakin rawan akan gangguan. Beberapa kegiatan
pemeliharaan jaringan yang tidak dapat dilaksanakan dengan optimal maupun keadaan alam
yang terdiri dari pegunungan dan pesisir menyebabkan banyaknya jenis gangguan yang
terdapat di PT. PLN (Persero) ULP Kolaka Utara. Berikut merupakan data terkait gangguan
yang terjadi di PT. PLN (Persero) ULP Kolaka Utara pada Semester 1 2019 dan bulan Mei
dan Juni (Sumber : Laporan FGTM ULP Kolaka Utara Semester 1) :
18%
POHON
36% BINATANG/PIHAK KE-3
BENCANA ALAM
PERALATAN

32% TRAFO
0%
5% TIDAK DITEMUKAN
9%

Gambar 2.1 Penyebab Gangguan Semester 1 Tahun 2019


*Sumber: FGTM PLN ULP Kolaka Utara

4
MEI
3 JUNI

Gambar 2.2 Penyebab Gangguan Bulan Mei dan Juni Tahun 2019
*Sumber: FGTM PLN ULP Kolaka Utara

Pada semester 1 tahun 2019 terjadi gangguan SUTM yang menyebabkan recloser trip sebesar
21 kali dan VCB trip sebesar 13 kali. Adapun penyebab gangguan dari yang ditemukan yaitu:
1. Binatang/Pihak ke 3 : 18 kali atau sebesar 32% / Mei dan Juni 9 kali
2. Peralatan/komponen JTM : 3 kali atau sebesar 11% / Mei dan Juni 1 kali
3. Bencana Alam : 5 kali atau sebesar 14% / Mei dan Juni 0 kali
4. Pohon : 10 kali atau sebesar 28% / Mei dan Juni 0 kali
5. Tidak Ditemukan : 20 kali atau sebesar 36 % / Juni dan Juli 6 kali

Dari data tersebut diketahui bahwa penyebab gangguan paling banyak adalah hewan/pihak ke
3 di Semester 1 bulan Mei dan Juni. Oleh karena itu perlu langkah perbaikan untuk mengatasi
gangguan tersebut.

GRAFIK GANGGUAN BINATANG/PIHAK KE-3


7

0
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI

Gambar 2.3 Penyebab Gangguan binatang semester 1 Tahun 2019


*Sumber: FGTM PLN ULP Kolaka Utara

Semester 1 tahun 2019 terjadi gangguan SUTM yang disebabkan binatang atau pihak ke-3 di
penyulang utara dan selatan cenderung meningkat dan penyebab gangguan paling banyak.
Berikut ini data gangguan Semester 1 yang diakibatkan oleh binatang/pihak ke-3:
1. Januari : 2 kali (Ds. Balimbing, Ds. Teposua)
2. Februari : 2 kali (Ds. Puurau, Ds. Salurengko)
3. Maret : 4 kali (Ds. Seuuwa, Ds. Totallang, Ds. Lambai, Ds. Lapai)
4. April : 1 kali (Ds. Lawekara)
5. Mei : 3 kali (Ds. Wawo)
6. Juni : 6 kali ( Ds. Wawo, Ds. Lalombundi, Ds. Lapai, Ds. Powalaa, Mikuasi)
Dari data tersebut diketahui bahwa penyebab gangguan paling banyak adalah hewan/pihak ke
3. Oleh karena itu perlu langkah perbaikan untuk mengatasi gangguan tersebut.
KURANG PTT ( PERAMPALAN TUNTAS
PERSONIL TERPADU)

TIDAK DAPAT IJIN SURAT PERNYATAAN


DARI PEMILIK PEMANGKASAN POHON
POHON DENGAN PELANGGAN

PEMANGKASAN
POHON
BELUM MAKSIMAL
LOKASI MENGINAP DI LOKASI DI HARI
PERAMPALAN JAUH SEBELUMNYA

RUTE
PEMBUATAN RUTE
PEMANGKASAN
PETA POHON
BELUM TERATUR

MASIH BANYAK
MELAKSANAKAN
PENGHANTAR YANG
REKONDUKTOR
BELUM BERISOLASI
EKSTERNAL
MEMASANG
MASIH BANYAK PENGHALANG
BINATANG/PIH TRAFO DAN PANJAT
AK KE 3 ISOLATOR YANG
TERLETAK
DILOKASI RAWAN MEMASANG
HEWAN PELINDUNG
ISOLATOR
MASYARAKAT
MENEBANG POHON
SEMBARANGAN

GANGGUAN BENCANA
POHON TUMBANG, PETIR
PEMASANGAN GSW,
PENYULANG ALAM RE ROUTE JTM

BAUT LONGGAR / PERBAIKAN ISOLATOR


ISOLATOR LEPAS
TERPUNTIR TERPUNTIR

PENGECETAN
TIANG
KEROPOS

PENGGANTIAN TIANG
TIANG /
INTERNAL TRAVERS ROBOH

STANDARISASI
DAERAH EKSTRIM
KONSTRUKSI JTM

REKONDUKTOR
GANGGUAN SENTUHAN POHON
DAERAH RAWAN
TEMPORER SEMENTARA
POHON
GANGGUAN
TIDAK
DITEMUKAN PENGGARAMAN
INSPEKSI
ISOLATOR,
THERMOVISION DAN
KEKUATAN ISOLASI
UV
HILANG
Gambar 2.4 RCPS Gangguan pada Penyulang Utara dan Selatan

Pada Root Cause Problem Solving (RCPS) tersebut telah dijabarkan bahwa
gangguan pada penyulang utara dan selatan PT. PLN (Persero) ULP Kolaka Utara
disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Kedua faktor gangguan ini memiliki
dampak besar dalam kinerja penyulang utara dan selatan PT. PLN (Persero) ULP Kolaka
Utara.
2.2 LANGKAH PERBAIKAN
Dari analisa Root Cause Problem Solving (RCPS) ditemukan berbagai akar masalah
dan solusi yang dapat ditempuh guna menyelesaikan masalah gangguan distribusi PT.
PLN (Persero) ULP Kolaka Utara. Untuk menanggulangi gangguan yang disebabkan
hewan/pihak ketiga dilakukan rekonduktor A3C ke A3CS dan pemasangan tekep isolator
dan cover fco sebagai penanggulangan gangguan tersebut. Langkah selanjutnya yakni
analisis Root Cause Proble Solving (RCPS) yang telah dibuat akan diolah dalam skala
prioritas yang berfungsi untuk memberikan alternatif solusi permasalahan yang berpotensi
memberikan kontribusi dampak besar namun dengan upaya dan hambatan kecil dalam
meminimalisir gangguan jaringan distribusi PT. PLN (Persero) ULP Kolaka Utara.

MASALAH NO PENYEBAB TINDAK LANJUT IMPLEMENTASI DAMPAK

a. Rekonduktor AAAC ke
Sulit Tinggi
AAAC-S

b. Pemasangan Tekep
Binatang 1 Binatang menyentuh TM Sedang Tinggi
Isolator, Cover Bushing Trafo

c. Pemasangan Peghalang
Sedang Sedang
Panjat

Penebangan pohon,
Pihak Ke-3 / Masyarakat 2 Tiang Beton Evakuasi Sosialisasi kepada masyarakat Mudah Tinggi
daya sentuh TM

Tabel 2.1 Idea Generation


1a 1b 2

Tinggi
Potensi dampak

Sedang
1c
Rendah

Sulit Sedang Mudah

Kemudahan Pelaksanaan
Grafik 2.1 Matriks Skala Prioritas
Dari alternatif tindak lanjut / solusi yang ada, Implementasi untuk penanggulangan
gangguan yang diakibatkan hewan atau pihak ketiga dilapangan yang bertujuan untuk
melakukan perbaikan terhadap permasalahan yang telah dipaparkan pada matrik skala
prioritas. Solusi untuk penanggulangan gangguan hewan atau pihak ketiga dikelompokkan
menjadi beberapa pekerjaan pemeliharaan. Berikut merupakan penjelasan dari
implementasi yang diterapkan:
1. Memasang Pelindung Isolator dan Cover FCO
Pemasanagan Tekep Isolator dan Cover Bushing Trafo, Pekerjaan pemeliharaan ini
dilaksanakan sebagai solusi atas gangguan yang disebabkan oleh hewan liar dan
merpati pada JTM, agar burung tersebut tidak terkena sengatan listrik dan
menyebabkan trip. Alat ini sangat mudah dipasang karena bentuknya yang lentur dan
tidak keras. Selain untuk hewan, alat ini juga berfungsi untuk melindungi dari dahan
atau ranting pohon. Pemasangan dilakukan di isolator dan bushing trafo yang ada di
ULP Kolaka Utara, dikarenakan sebelumnya ditemukan hewan yang menjadi
penyebab gangguan di tempat tersebut. Telah dilakukan rekonduktor di beberapa titik
pada bulan Juni-Juli yaitu asuhan pangkal utara sampai recloser Jabal Kubis, Asuhan
motorize lembu – ujung, Asuhan LBS Watuliwu, Desa Majapahit, Desa Teposua,
Desa wawo, dan tersebar di penyulang selatan. Pelindung isolator yang sudah
terpasang berjumlah 467 Buah di wilayah kerja PLN ULP Kolaka Utara.

Gambar 2.5 Pelindung Isolator dan Cover FCO


2. Melakukan Rekonduktor JTM
Rekonduktor Daerah Rawan Pohon, Rekonduktor dilakukan dari penampang AAAC ke
AAAC-S di sepanjang daerah rawan gangguan. Pekerjaan ini bertujuan untuk mengamankan
JTM dari dahan / ranting yang jatuh di atas jaringan penyebab gangguan temporer. Selain
pohon , rekonduktor juga menanggulangi gangguan dari binatang liar di penyulang Utara.
Telah dilakukan rekonduktor di 4 titik rawan pohon yaitu Desa Kalukaluku, Desa Totallang,
Asuhan LBS Watuliwu, Desa Salumeja dan Desa Tojabi.

Gambar 2.6 Rekonduktor JTM


Selain itu kegiatan penanggulangan yang dilaksanakan guna menanggulangi masalah
pohon secara tidak langsung juga dapat menanggulangi permasalahan dari pihak ketiga/
binatang. Disebabkan karena pohon – pohon tinggi dan tumbuh mendekati dengan
jaringan penyulang utara telah terpangkas sehingga binatang tidak dapat menaiki jaringan
tegangan menengah melalui pohon – pohon yang tinggi. Setelah dilakukannya kegiatan
implementasi penanggulangan gangguan penyulang utara dan selatan, jenis gangguan
Binatang/pihak ketiga dari penyulang utara dan selatan diwilayah kerja PT. PLN (Persero)
ULP Kolaka Utara pada bulan Juli-Agustus 2019 mengalami penurunan.
Berikut merupakan data gangguan yang terjadi di ULP Kolaka Utara pada bulan Juli -
Agustus :
3.5

2.5

2
Juli
1.5 Agustus

0.5

Gambar 2.7 Penyebab Gangguan Yang Ditemukan Bulan Juli-Agustus 2019


*Sumber: FGTM PLN ULP Kolaka Utara

GRAFIK GANGGUAN BINATANG/PIHAK KE-3


7

0
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
Gambar 2.8 Monitoring Semester 2 bulan Juli dan Agustus tahun 2019
*Sumber : FGTM PLN ULP Kolaka Utara

2.3 EVALUASI
Dari gambar 2.8 diketahui bahwa setelah dilakukan perbaikan, gangguan yang disebabkan
oleh hewan menjadi menurun pada bulan Juli dan Agustus. Dengan menurunnya gangguan
pada penyulang utara dan selatan, maka berdampak pada menurunnya nilai dari System
Average Interruption Frequency Index (SAIFI), System Average Interruption Duration Index
(SAIDI) serta nilai dari frekuensi gangguan tegangan menengah (FGTM) yang diakibatkan
hewan/pihak ketiga. Dengan menurunnya nilai dari System Average Interruption Frequency
Index (SAIFI), System Average Interruption Duration Index (SAIDI) serta nilai dari frekuensi
gangguan tegangan menengah (FGTM) maka nilai penjualan dari kWh juga meningkat.
Berikut merupakan perhitungan kWh yang dapat diselamatkan dengan pemasangan
Pelindung Isolator dan rekonduktor dari bulan Juni-Juli.
NO Bulan Durasi Padam
1 Mei-Juni 3 Jam 27 menit
2 Juli-Agustus 2 Jam 10 menit
Tabel 3.2 Durasi Padam Penyulang Utara ULP Kolaka Utara
Sumber : Laporan FGTM (Frekuensi Gangguan Tegangan Menengah) ULP Kolaka Utara
Beban puncak ULP Kolaka Utara pada bulan Mei-Agustus 2019 rata – rata sebesar 110
Ampere , sehingga kWh yang tidak tersalurkan bisa dihitung dari persamaan berikut :


=

Dimana :
E safe = Energi terselamatkan (KWH)
= Tegangan fasa ke fasa (KV)
= Arus saluran (ampere)
cos Ф = faktor daya
t = Waktu pengerjaan (jam)

No Bulan Durasi Padam kWh yang tidak tersalur


1 Mei-Juni 3 Jam 27 menit 10.896,14 kWh
2 Juli-Agustus 2 Jam 10 menit 6.997,52 kWh
Tabel 3.3 Rekap perhitungan kWh yang tidak tersalur
Dari data tersebut, dapat diperoleh perhitungan rupiah yang diselamatkan akibat menurunnya
jumlah gangguan hewan/pihak ketiga yang terjadi di Penyulang Utara dan Selatan. Rupiah
yang dapat diselamatkan dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

NO Bulan Rp. Penjualan /bulan Rupiah yang hilang

1 Mei-Juni Rp.1107,56 Rp. 12.068.128,81

2 Juli-Agustus Rp.1.120,65 Rp. 7.837.222,4

Tabel 3.4 Rekap perhitungan rupiah yang hilang

Sumber : Laporan Penjualan Tenaga Listrik Versi Pusat Total


Rupiah pendapatan/bulan didapatkan dari rata-rata penjualan tenaga listrik versi pusat total.
Sehingga didapatkan Rupiah yang dapat diselamatkan pada bulan Juli-Agustus 2019 adalah
Rp. 4.230.906,81. Hasil tersebut diluar perhitungan dari pemadaman bergilir yang dilakukan
akibat kerusakan mesin pembangkit yang terjadi di PLTD Lanipa – nipa pada bulan Januari-
Juni 2019.
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Gangguan akibat binatang menurun dari 9 kali pada bulan Mei dan Juni tahun 2019 ke
2 kali pada Juli dan Agustus tahun 2019 dan mempunyai grafik gangguan tegangan
menengah menurun dari 16 kali pada bulan Mei dan Juni ke 8 kali pada Juli dan
Agustus.
2. Dengan berkurangnya jumlah frekuensi trip ini akan memperbaiki citra PLN di
Masyarakat dan PLN bisa menyelamatkan kwh yang tidak tersalur sebesar
Rp.4.230.906,81
3.2 SARAN
Setelah membuat laporan, saya sebagai siswa OJT dapat menyarankan sebagai berikut :
• Memperluas daerah Rekonduktor kabel yang sebelumnya masih menggunakan kawat
AAAC diganti dengan kabel AAACS. Diharapkan dengan Rekonduktor kawat SUTM
ini di medan yang banyak pohon dan rawan hewan dapat di minimalisir gangguan.
• Memasang pelindung Isolator dan Tekep Isolator disetiap titik rawan hewan.

Anda mungkin juga menyukai