ANGKATAN 63
Disusun oleh :
Judul : Pemecahan Beban Penyulang NS01 Dengan Penyulang Baru NS02 PT.
PLN (Persero) ULP Teluk Dalam Untuk Meminimalisir Daerah Padam
Nama : Bastian Fajar Mukti
No. Test : 1531120134
Mengetahui,
Mentor I
Manajer UP3 Nias
Darwin Simanjuntak
NIP : 7494022A
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “PEMECAHAN
BEBAN PENYULANG NS01 DENGAN PENYULANG BARU NS02 PT. PLN (Persero)
ULP TELUK DALAM UNTUK MEMINIMALISIR DAERAH PADAM” sebagai salah
satu syarat kelulusan dalam kegiatan OJT. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan segenap ketulusan hari, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Darwin Simanjuntak selaku Mentor 1 dan Manager PT. PLN (Persero)
UP3 Nias.
2. Bapak Jadiman Arfedi Hutapea selaku Mentor 2 dan Manager PT. PLN (Persero)
ULP Teluk Dalam.
3. Bapak Doni Rico Manalu selaku Supervisor Teknik PT. PLN (Persero) ULP
Teluk Dalam.
4. Seluruh pegawai PT. PLN (Persero) ULP Teluk Dalam dan pihak rekan kerja PT.
PLN (Persero) ULP Teluk Dalam.
5. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberikan
bantuan, dorongan semangat dan motivasi kepada penulis selama penyusunan
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan tugas akhir ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu, penulis sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan dan kemajuan penulis serta PT. PLN (Persero) di masa mendatang. Akhirnya,
penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Kegiatan OJT siswa di unit ULP, siswa menjadi memahami perencanaan untuk
pemeliharaan distribusi mengenai perintah kerja pemeliharaan, single line diagram dan
bahan materi untuk pemeliharaan distribusi. Setelah siswa mememahami perencanaan
dalam distribusi, siswa dapat menyiapkan dan memahami formulir untuk mempersiapkan
pemeliharaan distribusi sehingga terwujud kemudahan dan keamanan dalam bekerja.
Setelah pemeliharaan distribusi direncanakan dan dipersiapkan, langkah selanjutnya yaitu
melaksanakan pemeliharaan distribusi sesuai dengan SOP yang berlaku sehingga
pekerjaan dapat terwujud dengan lancar dan keselamatan dalam bekerja. Setelah
pelaksanaan pemeliharaan distribusi, hasil kerja pekerjaan dapat dianalisa lebih lanjut
sesuai dengan perintah kerja dan standar yoang berlaku pada perusahaan. Setelah hasil
kerja pekerjaan dibandingkan maka dapat dilanjutkan dengan membuat laporan pekerjaan
sebagai suatu pekerjaan telah selesai dilaksanakan sesuai prosedur yang telah disusun.
Penyulang NS1 merupakan salah satu bagian dari sitem distribusi yang mensupply
beberapa daerah di PT. PLN (Persero) ULP Teluk Dalam. Penyulang ini mendapat
supply dari trafo (30 MVA) GI Teluk Dalam dengan setting pengaman OCR 300 A
dengan time delay 0.1 ms, arus rata-rata yang mengalir pada Penyulang NS1 sebesar 130
A dan yang tertinggi tercatat sebesar 136 A. Dan juga setting pengaman GFR 28.5 A
dengan time delay 0.04 ms. Penyulang NS1 menyuplai GH Teluk Dalam dengan
outgoing GH1 dan GH2. Dengan nilai setting tersebut apabila terjadi gangguan yang
berindikasikan Ground Fault maka mengakibatkan gagalnya fungsi kinerja PMT GH
Teluk Dalam sehingga trip pangkal penyulang NS1 pada GI Teluk Dalam. Penyulang
NS1 dikategorikan dalam kriteria penyulang yang tidak handal dikarenakan minimnya
titik manuver.
Hal ini diperparah dengan susahnya pengendalian ROW dan luasnya daerah padam.
Untuk mengatasi hal ini, PT. PLN (Persero) ULP Teluk Dalam merencanakan dan
melaksanakan pemecahan beban penyulang NS1 dengan penyulang baru NS2 untuk
mengantisipasi terjadinya gangguan berindikasi Ground Fault yang berakibat trip
pangkal penyulang NS1. Maka dari itu diperlukannya pemecahan beban guna
meningkatkan kehandalan jaringan distribusi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan
Untuk mencari akar permasalahan dalam perencanaan dan pelaksanaan pemecahan
beban penyulang untuk meminimalisir daerah padam, dilakukan analisa permasalahan dengan
metode Root Cause Problem Solving (RCPS).
B. Faktor Internal
1. Tidak ada jaringan dari penyulang lain untuk manuver beban.
Saat ini, penyulang NS01 menyuplai GH Teluk Dalam dengan outgoing GH1 dan GH2,
karena system jaringan radial maka tidak dapat manuver beban apabila penyulang NS01
ini trip pangkal yang dikarenakan adanya gangguan berindikasi Ground Fault pada salah
satu outgoing GH Teluk Dalam.
2. Koordinasi rele proteksi antara GI dengan GH Teluk Dalam
Dikarenakan seringnya gangguan yang berindikasi Ground Fault, maka dari Gardu Induk
membuat setting yang relatif rendah waktunya yaitu 0.04 ms sehingga proteksi pada GH
Teluk Dalam belum sempat bekerja
Terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menangani masalah tersebut,
solusinya sebagai berikut :
1. Perampalan Pohon
Diadakannya sosialisasi terlebih dahul pentingnya rabas pohon untuk menghindari gangguan
yang terjadi terhadap jaringan. Dan menebang ranting pohon yang sekiranya membahayakan
jaringan atau melebihi jarak aman.
2. Pecah Penyulang
Menambahkan penyulang baru ke jaringan sehingga beban yang ada dapat dibagi, penyulang
lama NS01 mensuplai GH Teluk Dalam dengan beban GH2 dan penyulang baru NS02
mensuplai beban dari GH1.
Dari usulan kegiatan diatas, maka selanjutnya menentukan prioritas perbaikan yang
hendaknya dilakukan. Prioritas ini disusun berdasarkan dampak yang dihasilkan serta
kemudahan dalam pengaplikasiannya.
No. Penyelesaian Impact Implementation
3 1. Perampalan Pohon
1 2. Pecah Penyulang
3. Resetting Proteksi
Berdasarkan diagram peta skala prioritas diatas, dapat dilihat bahwa solusi nomor 2
merupakan solusi yang paling efektif dikarenakan memiliki implementasi yang paling sedang
dan memiliki dampak yang paling tinggi terhadap seringnya terjadi gangguan, maka dipilih
solusi yaitu pecah beban penyulang NS01.
Dalam mengatasi permasalahan tersebut, langkah perbaikan yang dapat dilakukan yaitu :
1. Merencanakan pemecahan beban penyulang NS01 GH Teluk Dalam
Tahapan perencanaan pemecahan beban penyulang NS01 GH Teluk Dalam :
a. Perancangan Single Line Diagram
Dalam perancangan Single Line Diagram ini melaksanakan survei di tempat siswa
melaksanakan aktifitas OJT, yaitu sebagai Junior Engineer Pemeliharaan Distribusi.
Junior Engineer pemeliharaan distribusi bertugas pemeliharaan distribusi agar
menjadikan kehandalan jaringan listrik, melakukan perencanaan pembangunan,
pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi
SESUDAH
SEBELUM
Gambar 2.4. Single Line Diagram sebelum dan sesudah pecah beban penyulang
Data Pembebanan Penyulang NS01 dan NS02
Kondisi Penyulang Gardu Hubung Beban ( MW )
Sebelum Pemecahan NS01 GH1 2,2
Beban GH2 1,8
Sesudah Pemecahan NS01 GH1 0
Beban GH2 1,8
NS02 - 2,2
Tabel 2.2 Data Pembebanan Penyulang NS01 dan NS02
Pada penulisan Tugas Akhir (TA) ini penulis mengambil sampel gangguan pada saat
sebelum dan sesudah pemecahan beban penyulang yaitu pada bulan April dan bulan Juni.
Sesuai gambar 2.7 pada bulan April penyulang NS01 sering terjadi gangguan yang
diakibatkan oleh GH2. Dimana seharusnya penyulang NS01 tetap dapat menyuplai GH1 dan
PMT pada GH2 posisi open. Pada kondisi seperti inilah mengakibatkan berkurangnya kWh
jual. Hal ini dapat dianalisa melalui perhitungan sebagai berikut :
Gambar 2.6 Data gangguan penyulang NS01 dan NS02 bulan Juni
NS01
April 241 21
- GH1
- GH2
NS01 90 4
Juni
NS02 42 3
= √3 . 20 kV . 136,3 . 0.85
= 4013 kW
= 4 MW
B. Beban Hilang
1. Sebelum Pecah Beban (Penyulang NS01)
Daya hilang bulan April
kWh hilang = 4 MW x 1 h
= 4000 kWh
= √3. 20 kV . 61 . 0,85
= 1,796 MW
P (NS02) = √3 . V . I . cos Ø
= √3. 20 kV . 74 . 0,85
= 2,179 MW
= 1796 kWh
= Rp. 3.642.288
2. Penyulang NS02
a. Daya hilang bulan Juni
kWh hilang = 2,179 MW x 1 h
= 2179 kWh
= Rp. 2.062.205
Keterangan Beban Hilang
(Bulan April)
(Bulan Juni)
Data beban yang diambil adalah data beban puncak harian dalam sebulan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa dengan perbandingan sebelum pecah beban penyulang dengan setelah pecah
beban penyulang memiliki keuntungan dalam rupiah sebesar Rp. 9.788.480. Dengan begitu
pelaksanaan pekerjaan pecah beban telah menyelamatkan asset PLN yang terbuang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Aktifitas siswa pada masa OJT ini yaitu memenuhi KUK yang telah diberikan sesuai
proyeksi jabatan selama 6 bulan.
2. Issue strategis yang dibahas yaitu pemecahan beban penyulang NS01 dengan penyulang
baru NS02 guna meminimalisir gangguan.
3. Pemecahan beban penyulang NS01 dengan penyulang baru NS02 sangat effisien dalam
meminimalisir dampak wilayah padam akibat gangguan
4. Dengan pemecahan beban penyulang dapat memperkecil wilayah pengusutan ketika
gangguan sehingga mampu mempercepat waktu pengusutan
5.
3.2 Saran
1. Memasukkan
2. Mengembangan fitur-fitur lain pada Logsheet Digital agar lebih menambah manfaat
Logsheet Digital ini dikemudian hari.
3. Memberikan workshop atau training untuk tata cara pengisian Logsheet Digital kepada
operator yang akan melakukan pengisian.
4. Menerapkan dan membuat rancangan Logsheet Digital pada unit lain, semisal pada Water
Intake, Desalination Plant, Turbine dsb, untuk lebih meningkatkan manfaat yang didapat
dari pengaplikasian Logsheet Digital ini.