Anda di halaman 1dari 38

INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO

FAKULTAS TEKNIK SIPIL

REKAYASA PONDASI

SESI 6: PONDASI KAISON (SUMURAN)

Draga Hasan S, ST., MT., IPM


TUJUAN PEMBELAJARAN
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
Setelah mengikuti materi Pertemuan ke-6, Mahasiswa mampu
menjelaskan konsep perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
mutu pondasi kaison (sumuran).

Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)


Setelah mengikuti materi Pertemuan ke-6, Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan definisi, konsep dasar dan jenis pondasi kaison,
2. Menjelaskan konsep perencanaan pondasi kaison,
3. Menjelaskan metode pelaksanaan pondasi kaison,
4. Menjelaskan pengawasan kontrol mutu pondasi kaison.
Definisi
 Pondasi kaison (sumuran) adalah jenis pondasi dalam yang
terbuat dari beton pracetak atau beton bertulang dicor di
tempat, dimana komponen utama pondasi berupa beton siklop
dan batu belah sebagai pengisinya.
 Disebut pondasi sumuran karena mekanisme pengerjaannya
seperti pembuatan sumur, dimana kaison dimasukkan ke dalam
tanah dengan jalan pengerukan tanah di bawah kaison sedikit
demi sedikit, sehingga dengan berat sendiri pondasi dan beban-
beban yang diberikan ponasi ini dapat mencapai kedalaman
yang diinginkan.
 Pondasi sumuran digunakan apabila tanah dasar terletak pada
kedalaman yang relative dalam. Kedalaman pondasi ini dapat
mencapai 15 meter, namun disarankan efektif pada kedalaman
7-9 meter.
 Pondasi kaison dapat berbentuk kotak, bulat atau kombinasi bentuk-bentuk
tersebut dengan tampang melintang yang relative besar. Karena tampangnya
yang besar ini, bagian dalam pondasi sering terbagi-bagi dalam
ruangan/sekat.
 Secara umum, dimensi pondasi kaison mempunyai ukuran diameter antara
70-150 cm pada pekerjaan Gedung. Sedangkan pada pekerjaan jembatan,
diameter sumuran dapat lebih besar, yaitu 300-400 cm.
 Di India, pondasi kaison sering disebut well Fondation, kebanyakan
penggunaannya sebagai pondasi jembatan, misalnya pada jembatan di
Howrah yang mempunyai ukuran (24,8 x 55,3m) pada kedalaman 31,4 m.
 Di Amerika (USA), pondasi kaison juga dipergunakan untuk konstruksi-
konstruksi yang besar, misalnya di San Fransisco Oakland Bridge, California
mempunyai ukuran (29,6 x 60,1 m) dengan kedalaman 73,8 m.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Kelebihan Pondasi Kaison
 Alternatif penggunaan pondasi dalam, jika material batu banyak dan bila
tidak dimungkinkan pengangkutan tiang pancang.
 Tidak diperlukkan alat berat
 Biayanya lebih murah untuk tempat dan kondisi tertentu
Kekurangan Pondasi Kaison
 Bagian dalam dari hasil pasangan pondasi tidak dapat dikontrol,
dikarenakan batu dan adukan dilempar/dituang dari atas.
 Pemakaian bahan beton siklop dan batu becah lumayan boros.
 Tahanan terhadap gaya horizontal cukup rendah (karena tidak ada
tulangan)
 Untuk kondisi lumpur, pelaksaan pondasi ini cukup sulit.
PENDAHULUAN
Persyaratan Pondasi Kaison
 Daya dukung pondasi harus lebih besar dari pada beban yang
dipikul oleh pondasi tersebut (daya dukung vertikal, geser dan
guling).
 Penurunan yang terjadi harus sesuai dengan batas yang diijinkan
(toleransi), yaitu 1” (2,54 cm).
Jenis Pondasi Kaison Berdasarkan Cara Pembuatannya
 Kaison terbuka (open caisson)
 Kaison pneumatic (pneumatic caisson)
 Kaison apung (floating caisson).
JENIS PONDASI KAISON
Kaison Terbuka (Open Caisson)
 Kaison terbuka merupakan jenis pondasi sumuran yang pada bagian atas dan
bawahnya terbuka selama pelaksanaan. Kaison ini cocok bila digunakan pada area
tergenang air.
 Pelaksanaannya adalah dengan membenamkan pondasi dengan memanfaatkan
beratnya sendiri, Bersama sama dengan penggalian tanah di bagian dasarnya.
Ketika pembenaman kaison mencapai tanah keras yang diinginkan, dasar kaison
ditutup dengan beton dengan tebal antara 1,5 sampai 5 m. penutupan dapat
dilakukan di bawah muka air. Jika tanah dasar sangat keras maka penggalian
dilakukan dengan cara peledakan (blasting).
 Pada penggalian tanah untuk kaison terbuka umumnya dilakukan dengan cara
pengukuran, volume tanah yang tergali selalu lebih besar dari volume kaison
terpasang. Hal ini disebabkan dinding lubang galian tanah yang cenderung bergerak
ke dalam galian.
JENIS PONDASI KAISON
Kelebihan Kaison Terbuka (Open Caisson):
 Dapat mencapai kedalaman yang
besar.
 Biaya pembuatan relative rendah.
Kerugian Kaison Terbuka:
 Dasar kaison tidak dapat diperiksa
dan dibersihkan
 Kualitas beton penutup dasar yang
dicor dalam air kurang bagus.
 Penggalian pada tanah yang
berbatu sangat sulit.
JENIS PONDASI KAISON
Langkah-Langkah Pembuatan Kaison Terbuka (Open Caisson)
1. Bagian yang tajam di buat di permukaan tanah
2. Penggalian di dalam caisson dimulai dan caisson mulai terbenam.
3. Ketika bagian atas caisson sudam mulai terbenam dan mendekati dasar, maka
unit caisson yang lain mulai disambungkan.
4. Langkah ke-3 di atas dilakukan sampai pada kedalaman yang direncanakan.
5. Penutupan dengan beton pada dasar pondasi.
6. Kemudian bahan pengisi dimasukkan (tanah, pasir atau beton siklop)
7. Pembuatan lantai beton penutup diselesaikan.
JENIS PONDASI KAISON
Kaison Tekanan (Penumatic Caisson)
 Pneumatic caisson merupakan kaison yang tertutup. Penggalian tanah dilakukan
dengan mengalirkan udara bertekanan ke dalam ruang kerja untuk penggalian.
Dengan cara ini penggalian dan pengecoran beton ke dalam sumuran dilakukan
dalam kondisi kering.
 Bentuk tubuh caisson pneumatic hamper sama seperti caisson terbuka, bedanya
hanya pada bagian ruang kerja di bawah. Penggalian dilakukan pada ruang kerja
yang diberi tekanan udara yang sama dengan tekanan air tanah untuk mencegah
aliran air masuk ke ruang kerja.
 Pintu udara, kecuali dipakai untuk jalan keluar – masuk pekerja juga untuk
mengeluarkan tanah galian. Untuk kaison yang besar dapat dipakai 2 pintu udara,
yang pertama untuk galian, sedangkan yang kedua untuk keluar - masuk pekerja.
Ruang kerja diisi dengan beton pada waktu dasar kaison telah mencapai kedalaman
yang dikehendaki.
JENIS PONDASI KAISON
Kelebihan Kaison Tekanan:
 Pelaksanaan dalam kondisi kering.
 Karena pengecoran beton dalam kondisi kering,
kualitas beton dapat seperti yang diharapkan.
 Batu-batuan besar dapat dibongkar pada waktu
penggalian untuk membenamkan caisson.

Kerugian Kaison Terbuka:


 Penggalian dengan tekanan udara membuat biaya
pelaksanaan tinggi.
 Kedalaman penetrasi di bawah air terbatas sampai
kedalaman sekitar 40 m atau 400 kPa. Hal ini karena
manusia mempunyai ketahana terhadap tekanan
udara yang terbatas.
JENIS PONDASI KAISON
Langkah-Langkah Pembuatan Kaison Tekanan (Penumatic Caisson)
1. Konstruksi sama dengan Caisson Terbuka, tetapi ada ruang kerja kedap udara
dengan tinggi langit-langit antara 1,8 m s/d 2 m.
2. Ke dalam ruang kerja dimasukkan udara bertekanan sama dengan tekanan air
tanah untuk mencegah banjir
3. Penggalian dilakukan dengan tenaga manusia atau mesin.
4. Corong dan pintu udara dipakai untuk jalan keluar dan masuk pekerja, tempat
mengeluarkan tanah galian.
5. Apabila penurunan telah mencapai kedalaman yang dikehendaki, ke dalam
ruang kerja dituangkan beton.
JENIS PONDASI KAISON
Kaison Apung (Caisson Box)
 Kaison apung atau caisson box merupakan kaison yang tertutup
pada dasarnya. Tipe ini terbuat dari tipe beton bertulang yang
dicetak di daratan dan peletakkannya dilakukan dengan
mengapungkan caisson tersebut setelah beton mengeras.
 Pembenaman kaison ke dalam air atau tanah yang berair,
dilakukan dengan cara mengisikan pasir, kerikil, beton atau air ke
dalamnya. Permukaan air harus diperhitungkan selalu berada pada
beberapa meter di bawah puncak caisson untuk mencegah air
masuk ke dalamnya. Stabilitas pengapungan dirancang menurut
prinsip-prinsip hidrolika.
JENIS PONDASI KAISON
Kelebihan Kaison Apung:
 Biaya pelaksanaan rendah.
 Dapat digunakan bila pembuatan tipe
kaison yang lain tidak memungkinkan.

Kerugian Kaison Terbuka:


 Tanah dasar halus digali atau ditimbun sampai elevasi
yang diinginkan.
 Tipe ini hanya cocok bila tanah pondasi berada di
dekat permukaan tanah. Penggalian tanah yang terlalu
dalam mahal, karena tanah jenuh cenderung longsor
ke dalam lubang galian.
 Tanah pendukung sering tidak padat, karena
pemadatan di dalam air sangat sulit
KONSEP PERENCANAAN PONDASI KAISON
 Pokok perencanaan pondasi sumuran untuk dapat mendukung bangunan bawah dan
struktur atas dapat dinyatakan sebagai berikut:
a.Pondasi sumuran harus mempunyai keawetan yang memadai sesuai umur rencana
bangunan.
b.Tanah pendukung harus memberikan daya dukung dan ketahanan geser yang
memadai.
c.Penurunan dan perpindahan horizontal tidak boleh menimbulkan pengurangan
kekuatan pada komponen-komponen structural.
 Dalam perencanaan pondasi sumuran analisa yang harus dilakukan adalah:
a.Analisa kapasitas daya dukung tanah
b.Analisa kestabilan terhadap guling
c.Analisa kestabilan terhadap geser
d.Analisa penurunan
e.Analisa stabilitas secara umum
KONSEP PERENCANAAN PONDASI KAISON
Daya Dukung Tanah Homogen-kohesif
𝑄 = 𝑞 . 𝐴 𝑡𝑜𝑛
1
𝐴 = .𝜋 .𝐵 𝑚
4
𝑄
𝑄 =
𝑆𝐹
SF = 1,5 ~ 3

Data Nilai c
Sondir (qc) qc/20
N Spt N/10

KEPADATAN TANAH φ C (kg/cm2) CA (kg/cm2)

Lunak sekali / Sangat < 30° 0 ~ 1,25 0 ~ 1,25


lepas
Lunak / lepas 30° ~ 35° 1,25 ~ 2,40 1,25 ~ 2,30
Agak kenyal / agak padat 35° ~ 40° 2,40 ~ 4,80 2,30 ~ 3,60

Kenyal / padat 40° ~ 45° 4,80 ~ 9,60 3,60 ~ 4,60


Keras / Sangat padat < 45° 9,60 ~ 19,20 4,60 ~ 6,20
KONSEP PERENCANAAN PONDASI KAISON
Daya Dukung Tanah Campuran (c dan φ)

No. Jenis Tanah tg. δ (beton)

1 Batuan 0,7

2 Kerikil kepasiran 0,55 ~ 0,60


3 Pasir kelanauan 0,45 ~ 0,55

4 Pasir halus 0,35 ~ 0,45


5 Lempung 0,30 ~ 0,35
KONSEP PERENCANAAN PONDASI KAISON
Daya Dukung Tanah Berlapis
KONSEP PERENCANAAN PONDASI KAISON
Kontrol Stabilitas Guling: Kontrol Stabilitas Geser:
𝜮𝑴𝒓 𝜮𝑭𝒓
𝑭𝒌 = , 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑭𝒌 > 𝟐 𝑭𝒌 = , 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑭𝒌 > 𝟏, 𝟓
𝜮𝑴𝒐 𝜮𝑭𝒅

ΣMo = Jumlah dari momen-momen yang menyebabkan 𝑭𝒓 = 𝑹 𝒕𝒈 𝝓 + 𝒄 𝒙 𝑩 + 𝑷𝒑


struktur terguling dengan titik pusat putaran di ΣFd = Jumlah dari gaya-gaya horizontal yang menyebabkan struktur
titik O. ΣMo Disebabkan oleh tekanan tanah bergeser. ΣFd disebabkan oleh tekanan tanah aktif yang
aktif yang bekerja pada elevasi H/3. bekerja pada struktur.

ΣMr = Jumlah dari momen-momen yang mencegah ΣFr = Jumlah gaya-gaya horizontal yang mencegah struktur
struktur terguling dengan titik pusat putaran di bergeser. ΣFr merupakan gaya-gaya penahan yang
titik O. ΣMr merupakan momen-momen yang disebabkan oleh tahanan gesek dari struktur dengan
tanah, serta tahan yang disebabkan oleh kohesi tanah.
disebabkan oleg gaya vertikal dari struktur dan
berat tanah di atas struktur.. dimana:
R = Besar gaya/reaksi arah vertikal (ton)
B = Lebar/diameter kaison
φ = sudut geser, dan c = kohesi tanah
Pp = Tekanan Tanah pasif
KONSEP PERENCANAAN PONDASI KAISON
Penurunan:
S = Si + Sc + Ss
dengan:
S = Penurunan total
Si = Penurunan Segera
Sc = Penurunan konsolidasi primer
Ss = penurunan konsolidasi sekunder
• Perkiraan penurunan segera berdasa hasil uji
lapangan:
(a) Uji Beban plat
(b) Uji SPT
(c) Uji Sondir
• Perkiraan penurunan segera berdasar hasil uji
laboratorium:
Uji konsolidasi
KONSEP PERENCANAAN PONDASI KAISON
Contoh Perhitungan (1):
Direncanakan pondasi sumuran dengan kedalaman 6 meter dan diameter 1,5 meter.
Dengan SF = 3, cek apakah perencanaan pondasi tersebut aman apabila gaya yang
bekerja sebesar 75 ton?
Tekanan ujung konus rata-rata pada kedalaman tersebut = 11,57 kg/cm2, φ = 20° , γ =
18 kN/m3 ?

Diketahui:
L = 6 meter
D = 1,5 meter
qc = 11,57 kg/cm2
γ = 18 kN/m3 = 1,8 ton/m3
φ = 20°
KONSEP PERENCANAAN PONDASI KAISON
Contoh Perhitungan (1):

 Jawab:
c = qc /20 = 11,57/20 = 0,5785 kg/cm2 = 5,79 ton/m2
Dari grafik Terzaghi, 1943 untuk φ = 20° didapatkan nilai Nc = 17,7 sehingga:

qu = 1,3 . c . Nc + γ . Z
= 1,3 x 5,79 x 17,7 + 1,8 x 6
= 142,83 ton/m2
Ab = ¼ . π . D2 = ¼ x 3,14 x 1,52 = 1,766 m2
Qu = qu . Ab = 142,83 x 1,766 = 252,24 ton

Check:
Qa = Qu/SF = 252,24/3 = 84,08 ton > 75 ton………….(OK)
KONSEP PERENCANAAN PONDASI KAISON
Contoh Perhitungan (2):
Rencanakan dimensi pondasi sumuran (L dan D), apabila beban rencana sebesar
120 ton, tanah lapisan pertama (tanah lunak) sedalam L meter, tekanan tanah
rata-rata qc1 = 12,60 kg/cm2 dan qc2 = 20,45 kg/cm2. (SF = 3) Parameter tanah
φ1 = 20°, γ1 = 17 kN/m3, dan φ2 = 25°, γ2 = 20 kN/m3.

Diketahui:
P = 120 ton
qc1 = 12,60 kg/cm2
φ1 = 20°
γ1 = 17 kN/m3 = 1,7 ton/m3
qc2 = 20,45 kg/cm2
φ2 = 25°
γ2 = 20 kN/m3 = 2,0 ton/m3
KONSEP PERENCANAAN PONDASI KAISON
Contoh Perhitungan (2):

Jawab:
Tanah 1: Dari grafik Terzaghi, 1943 untuk φ = 20° didapatkan nilai Nq = 7,4
Tanah 2:
c = qc2/20 = 20,45/20 = 1,0225 kg/cm2 = 1,02 ton/m2
Dari grafik Terzaghi, 1943 untuk φ = 25° didapatkan nilai Nc = 25,1 dan Nγ =
12,7

Qu = 1,3 . c. Nc + γ1 . L . Nq + 0,3 . γ2 . D . Nγ
Check:
= 1,3 x 1,02 x 25,1 + 1,7 x L x 7,4 + 0,3 x D x 12,7
Qa = Qu/SF =
= (33,28 + 12,58L +7,62D) ton/m2 389,36/3 = 129,77 ton
Dicoba L = 6 meter dan D = 2 meter, maka: > 120 ton….(OK)
Ab = ¼.π.D2 = ¼ x 3,14 x 22 = 3,14 m2
Qu = qu . Ab = (33,28 + 12,58 x 6 + 7,62 x 2) x 3,14 = 389,36 ton
METODE PELAKSANAAN PONDASI KAISON
Langkah-Langkah Pelaksanaan:
a. Buatlah galian tanah dengan ukuran sesuai diameter pipa beton di lokasi yang akan
dibangun pondasi. Untuk mempermudah pekerjaan penggalian tanah pada lokasi
terbatas, dapat digunakan cangkul yang memiliki pegangan lebih pendek.
b. Setelah galian tanah telah mencapai kedalaman sekitar 80-100 cm, masukkan pipa
beton yang pertama ke dalamnya. Hati-hati saat memindahkan pipa beton ini dan
pastikan tepat masuk ke dalam lubang galian tanah.
c. Lanjutkan Kembali penggalian tanah di tempat rencana pembuatan pondasi tersebut.
Ingat, lakukan pekerjaan ini dengan lebih hati-hati mengingat sudah ada pipa beton
di dalamnya. Jangan khawatir, selama anda meneruskan penggalian tanah, pipa
beton, akan turun levelnya sesuai dengan kedalaman permukaan tanah di dalam
lubang galian.
METODE PELAKSANAAN PONDASI KAISON
Langkah-Langkah Pelaksanaan:
e. Pekerjaan penggalian tanah dihentikan setelah mencapai lapisan tanah yang keras.
f. Setelah itu, masukkan pipa beton ke dalam lubang galian tepat di atas pipa yang
pertama. Masukkan lagi pipa berikutnya hingga ketinggian susunan pipa beton setara
dengan level permukaan tanah. Cek sekali lagi untuk memastikan pipa-pipa beton
tersebut tersusun dengan benar.
g. Agar susunan pipa-pipa beton terangkai kuat, dapat dilakukan penambalan celah-
celahnya dengan adukan semen dan pasir. Biarkan tambalan ini selama beberapa saat
agar mengering sebelum Anda benar-benar menutup sumuran.
h. Buat adukan betonsebagai pengisi pondasi sumuran yang terdiri atas semen, pasir ,
kerikil dan air. Pastikan semua bahan-bahan ini tercampur rata sebelum digunakan.
METODE PELAKSANAAN PONDASI KAISON
Langkah-Langkah Pelaksanaan:
i. Masukkan batu kali terlebih dahulu ke dalam sumuran hingga ketinggiannya
mencapai 50 cm. Tuangkan adukan beton di atasnya. Atur sedemikian rupa agar
adukan beton ini bisa masuk ke celah-celah tumpukan batu kali dan mengikatnya.
j. Masukkan lagi batu-batu kali ke dalam sumuran tadi sampai ketinggiannya bertambah
50 cm. Jangan lupa tuangkan lagi adukan beton di atas gundukan batu kali tersebut.
Demikian Langkah-Langkah seterusnya hingga elevasi ±1 (satu) meter di bawah
cap/footing.
k. Selanjutnya dilakukan pengecoran dengan beton K250 sampai permukaan atas
dinding kaison terisi secara merata dan penuh.
l. Di bagian atas pondasi sumuran ini, selanjutnya dapat dilanjutkan pada tahap
pekerjaan pembesian untuk membuat cap/footing dan kolom/pilar.
METODE PELAKSANAAN PONDASI KAISON
KONTROL MUTU PONDASI KAISON
Kontrol mutu pekerjaan pondasi kaison secara rinci dapat mengacu pada SNI
2847-2019 (Beton), SNI 8460-2017 (Geoteknik), 2052-2017 (baja tulangan), SNI
8900-2020.
KONTROL MUTU PONDASI KAISON
Bagan Alir Pelaksanaan:
KONTROL MUTU PONDASI KAISON
Kontrol Mutu Pelaksanaan:
2) Dinding Sumuran dari Unit Beton Pracetak
• Beton pracetak yang pertama dibuat harus ditempatkan sebagai unit yang terbawah.
• Bilamana beton pracetak telah diturunkan, beton pracetak berikutnya harus dipasang di atasnya
dan disambung sebagaimana mestinya dengan adukan semen untuk memperoleh kekakuan dan
stabilitas yang diperlukan.
• Penurunan dapat dilanjutkan 24 jam setelah penyambungan selesai dikerjakan.
3) Dinding Sumuran Cor di Tempat
• Cetakan untuk dinding sumuran yang di cor di tempat harus memenuhi garis dan elevasi yang
tepat, kedap air dan tidak boleh dibuka paling sedikit 3 hari setelah pengecoran.
• Beton harus dicor dan dirawat sesuai dengan ketentuan dari spesifikasi.
• Penurunan tidak boleh dimulai paling sedikit 7 hari setelah pengecoran atau sampai pengujian
menunjukkan bahwa kuat tekan beton mencapai 70 persen dari kuat tekan rancangan dalam 28
hari.
KONTROL MUTU PONDASI KAISON
Kontrol Mutu Pelaksanaan:
4) Penggalian dan Penurunan Dinding Sumuran
Bilamana penggalian dan penurunan pondasi sumuran dilaksanakan, perhatian khusus harus
diberikan untuk hal-hal berikut ini:
• Penggalian hanya boleh dilanjutkan bilamana penurunan telah dilaksanakan dengan tepat
dengan memperhatikan pelaksanaan dan kondisi tanah. Gangguan, pergeseran dan goncangan
pada dinding sumuran harus dihindarkan selama penggalian
• Dinding sumuran umumnya diturunkan dengan cara akibat beratnya sendiri, dengan
menggunakan beban berlapis (sumperimposed loads), dan mengurangi ketahanan geser
(frictional resistance), dan sebagainya. Bilamana ketahanan geser diperkirakan cukup besar pada
saat penurunan dinding sumuran, maka disarankan untuk melakukan upaya untuk mengurangi
geseran antara dinding luar sumuran dengan tanah di sekelilingnya.
• Dinding sumuran tidak boleh langsung diletakkan ke dalam lubang galian.
KONTROL MUTU PONDASI KAISON
Kontrol Mutu Pelaksanaan:
5) Sumbat dasar Sumuran
• Sumbat dasar sumuran berupa beton kedap air mutu dengan mutu f’c = 20 Mpa (K-250), tebal
minimum 150 mm.
• Pengecroan beton dalam air umumnya harus dilaksanakan dengan cara tremies atau pompa
beton setelah yakin bahwa tidak terdapat fluktuasi muka air dalam sumuran.
• Air dalam sumuran umumnya tidak boleh dikeluarkan setelah pengecoran beton untuk sumbat
dasar sumuran.
6) Pengisian Sumuran
• Sumuran harus diisi dengan beton siklop di atas lapisan beton sumbat dasar sumuran sampai
elevasi 1 (satu) meter di bawah cap/footing. Beton siklop merupakan beton mutu f’c = 15 Mpa
(K-175) yang dikombinasikan dengan batu belah/kerikil. Sisa 1 meter tersebut harus diisi dengan
beton f’c = 20 Mpa (K-250), atau sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar.
KONTROL MUTU PONDASI KAISON
Kontrol Mutu Pelaksanaan:
7) Pekerjaan Dinding Penahan Rembesan (Cut-Off Wall Work)
• Dinding penahan rembesan (cut-off wall) harus kedap air dan harus mampu menahan gaya-gaya
dari luar seperti tekanan tanah dan air selama proses penurunan dinding sumuran, dan harus
ditarik setelah pelaksanaan sumuran selesai dikerjakan.
8) Pembongkaran Bagian Atas Sumuran Terbuka
• Bagian atas dinding sumuran yang telah terpasanga yang lebih tinggi dari sisi dasar cap/footing
harus dibongkar.
• Pembongkaran harus dilaksanakan dengan menggunakan alat pemecah bertekanan (pneumatic
breakers). Peledakan tidak boleh digunakan dalam setiap pembongkaran ini.
• Baja tulangan yang diperpanjang masuk ke dalam cap/footing harus mempunyai Panjang paling
sedikit 40 kali diameter tulangan.
HOMEWORK 06 (06-10-2023)
Tugas dibuat di dalam Microsoft Excel dengan rumus‐rumus sheetnya dibuat di dalam
kolom maupun baris, tugas ini dikumpulkan di ITBU Virtual pada tanggal 13 Oktober
2023 pada jam 23.59 WIB, jangan lupa diberi nama dan NPM. Terima kasih. Selamat
Belajar. 1. Direncanakan pondasi sumuran dengan kedalaman 8 meter dan diameter 1,0 meter.
Dengan SF = 3, cek apakah perencanaan pondasi tersebut aman apabila gaya yang bekerja
sebesar 60 ton?
Tekanan ujung konus rata-rata pada kedalaman tersebut = ? kg/cm2, φ = ?° , γ = ? kN/m3 ?
(dari soil tes yang anda miliki).

Diketahui:
L = 8 meter qc = ? kg/cm2
D = 1,0 meter γ = ? kN/m3 = ? ton/m3
φ = ?°

a)Cek Apakah perencanan pondasi tersebut aman, apabila gaya yang bekerja sebesar 60 ton,
70 ton dan 80 ton!
b)Jika ada eksentrisitas sejauh 0,5 m, 0,75 m dan 1,0 m, apakah masih cukup pondasi yang
direncanakan?
HOMEWORK 06 (06-10-2023)
2. Rencanakan dimensi pondasi sumuran (L dan D), apabila beban rencana sebesar 80 ton, 100
ton dan 120 ton, tanah lapisan pertama (lihat di soil tes yang anda miliki) sedalam L meter,
tekanan tanah rata-rata qc1 = ? kg/cm2 dan qc2 = ? kg/cm2. (SF = 3) Parameter tanah φ1 = ?°, γ1
= ? kN/m3, dan φ2 = ?°, γ2 = ? kN/m3.

a)Rencanakn dimensi pondasi sumuran dengan beban rencana 80 ton, 100 ton dan 120 ton.
b)Rencanakan Jika ada eksentrisitas sejauh 0,5 m, 0,75 m dan 1,0 m, seberapa tebal dan dalam
per masing-masing pondasi kaison tersebut?
Draga Hasan Saputra, ST., MT., IPM

email: draga.itbu@gmail.com
Wa: 0812‐1818‐494

Anda mungkin juga menyukai