Anda di halaman 1dari 2

mempekerjakan orang yang jujur dan memberikan pelatihan

kesadaran akan kecurangan


Tidak ada pemberi kerja yang dapat sepenuhnya mengimunisasi dirinya dari mempekerjakan
karyawan yang curang atau dari tanggung jawab atas klaim yang menyatakan bahwa mereka telah
lalai dalam mempekerjakan dan/atau mempertahankan karyawan yang lalai. Namun demikian,
pemberi kerja yang mengikuti rekomendasi berikut ini sebagai bagian dari kebijakan dan praktik
perekrutan dan retensi akan sebisa mungkin menghindari penipuan dan klaim perekrutan yang lalai.

1. sebelum mempekerjakan pelamar untuk posisi apa pun, terutama posisi manajemen kunci,
pemberi kerja harus memverifikasi semua informasi dalam resume dan/atau lamaran pelamar.
Verifikasi harus lengkap dan dilakukan oleh karyawan yang teliti dan tepat dalam prosedur
penting ini. Tidak diragukan lagi bahwa memverifikasi resume dan/atau lamaran pelamar
adalah proses yang memakan banyak sumber daya.
2. pemberi kerja harus mewajibkan semua pelamar untuk menyatakan bahwa semua informasi
dalam lamaran dan/atau resume mereka akurat. Persyaratan bahwa semua pelamar harus
menegaskan kebenaran halhal yang tercantum dalam lamaran dan/atau resume mereka akan
bertindak sebagai pencegah terhadap pernyataan atau kelalaian yang salah atau menyesatkan.
Aplikasi harus menyediakan, secara tertulis yang diakui dan disetujui oleh pelamar, bahwa,
jika informasi palsu dalam bentuk pernyataan atau kelalaian ditemukan dalam aplikasi
dan/atau resume, maka penemuan tersebut merupakan alasan untuk pemutusan hubungan
kerja segera.
3. pemberi kerja harus melatih mereka yang terlibat dalam proses perekrutan untuk melakukan
wawancara yang menyeluruh dan terampil. Mewawancarai calon karyawan adalah salah satu
kegiatan terpenting yang dilakukan pemberi kerja. Tujuan pemberi kerja melakukan
wawancara adalah untuk menentukan apakah pelamar cocok untuk posisi yang tersedia.
Wawancara memberikan kesempatan kepada pemberi kerja untuk mendapatkan informasi
mendalam tentang keterampilan, riwayat pekerjaan, dan latar belakang pekerjaan pelamar.

menciptakan lingkungan kerja yang positif


Tiga elemen ini membentuk fondasi bagi lingkungan kerja yang mendukung integritas dan
mengurangi risiko terjadinya kecurangan di dalam organisasi.

1. **Menciptakan ekspektasi tentang kejujuran**: Ini berarti organisasi memiliki standar yang
jelas tentang perilaku yang diharapkan dari setiap anggota, yang sering diatur dalam kode etik
perusahaan. Dengan memiliki kode etik yang kuat, organisasi menyampaikan pesan yang konsisten
tentang pentingnya kejujuran dalam semua aktivitas mereka. Ini memperjelas norma-norma yang
harus diikuti oleh seluruh anggota organisasi, sehingga mengurangi kemungkinan tindakan tidak etis
atau kecurangan.

2. **Kebijakan pintu terbuka atau akses yang mudah**: Keterbukaan dan aksesibilitas terhadap
manajemen dan sumber daya organisasi adalah penting dalam menciptakan lingkungan di mana
anggota merasa nyaman melaporkan perilaku yang mencurigakan atau melanggar etika. Dengan
adanya kebijakan pintu terbuka, anggota organisasi merasa lebih dihargai dan didengar, yang dapat
mendorong mereka untuk melaporkan kecurangan atau pelanggaran etika tanpa takut akan reprisal
atau penindasan.
3. **Personil yang positif dan prosedur operasi**: Keberadaan personil yang positif, termotivasi,
dan mematuhi prosedur operasi yang ditetapkan dapat membantu mencegah dan mendeteksi
kecurangan. Dengan memiliki staf yang memegang nilai-nilai integritas tinggi dan berkomitmen
untuk mengikuti prosedur yang ditetapkan, organisasi dapat mengurangi peluang terjadinya
kecurangan. Proses operasi yang jelas dan terdokumentasi juga membantu memastikan bahwa
langkah-langkah yang benar diikuti dalam setiap aspek bisnis, meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas.

Anda mungkin juga menyukai