Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN MATERI

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


BAB 3

OLEH :

ANITA PURNAMASARI (B11.2018.05045)

AHMAD SOFYAN BASORI (B11.2018.05497)

THASA NADILA R (B11.2018.05070)

MOCH FAREGI PRATAMA (B11.2018.05129)

REDINDA NUR MASYITHOH BISRI (B11.2018.05362)


MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB 6 : SELEKSI DAN PENEMPATAN

Seleksi Calon Karyawan

Seleksi(selection) adalah proses memilih calon karyawan yang memiliki kualifikasi sesuai
dengan persyaratan pekerjaan.Kegiatan seleksi dilakukan untuk mengurangi sebagian jumlah
pelamar,sehingga diperoleh calon pelamar yang baik tanpa adanya karyawan yang berkulitas
perusahaan tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal untuk perusahaan.

Dalam hal seleksi,perusahaan tidak sedikit dalam pengeluaran biaya tentu saja biaya yang
dikeluarkan sangat banyak untuk memperoleh karyawan yang berkualitas,Namun sebagian
perusahaan harus mengambil karyawan lain dari luar perusahaan untuk mengembangkan
usaha mereka.Seleksi biasanya dibagi dalam dua hal,ada yang terencana dan tidak
terencana.Biasanya dalam perusahaan kecil menggunakan sistem tidak terencana dimana
seleksi dilakukan oleh manajernya sendiri,berbeda dengan perusahaan besar yang memilih
sistem seleksi terencana dimana ada orang yang paham betul tentang seleksi.

Penempatan Karyawan

Penempatan(placement) berkaitan dengan penyesuaian kemampuan dan bakat seseorang


dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.Suatu tugas manajer yang penting untuk
menempatkan orang sesuai dengan pekerjaan yang tepat.Seorang diberikan pekerjaan sesuai
dengan kemampuan dalam bidang yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan.Kesalahan
penempatan karyawan akan menimbulkan hal yang tidak baik untuk perusahaan
tersebut.Ketidaktelitian akan berakibat kurangnya semangat kerja yang berdampak pada
prestasi kerja,dan tingginya turnover dan absensi karyawan

Keberhasilan dalam penempatan karyawan akan melibatkan suatu kegiatan penting adalah
seleksi.Seleksi dapat melalui tes dan wawancara sebagai dasar penempatan karyawan.Konsep
tersebut tidak dapat dipisahkan karena kesalahan dalam seleksi akan dapat menempatkan
karyawan pada posisi yang kurang tepat.

Proses Seleksi Karyawan

Proses seleksi merupakan serangkaian metode yang digunakan untuk memperoleh informasi
tentang pengetahuan,keterampilan dan kemampuan calon karyawan.Dalam proses seleksi
akan diperoleh informasi yang kemudian nantianya akan dicocokan dengan persyaratan calon
karyawan sesuai atau tidaknya dengan syarat yang telah ditentukan oleh perusahaan,untuk
mengikuti seleksi tahapan selanjutnya.

Sebagian perusahaan menentukan proses seleksi untuk mendapatkan calon karyawan yang
terbaik sesuai dengan persyaratan pekerjaan.Berbagai bentuk proses seleksi dilakukan
tergantung pada ukuran perusahaan(Corporate Size) sifat-sifat pekerjaan( job
characteristics),jumlah pelamar,dan kepentingan penarikan.Proses seleksi dapat dilakukan
dalam waktu sehari atau bahkan tiga hari untuk perusahaan mendapatkan hasil yang
maksimal dan dapat selektif dalam pemilihan karyawan yang terbaik untuk perusahaan

Untuk memilih calon karyawan dapat dilakukan tiga tahapan seleksi:

1. Tetapkan metode penarikan efektif dengan cara memilih satu metode


2. Melaksanakan perencanaan sumber daya manusia untuk menentukan jumlah dan
kualitas calon karyawan yang dipilih
3. Menetapkan standar atau persyaratan pekerjaan dibandingan dengan kualifikasi calon
karyawan.

Ketiga hal tersebut dilakukan sampai calon karyawan itu berhasil untuk mengikuti tahap
orientasi sebagai tahap akhir dari proses seleksi.

Langkah Langkah Seleksi Karyawan

Langkah langkah seleksi merupakan tahap tahap yang harus dilalui seseorang
dalam proses penarikan karyawan suatu perusahaan yang telah menetapkan alat alat yang
digunakan dalam proses seleksi, dimana setiap tahapan menggunakan alat yang berbeda
sesuai kebutuhannya yang kemungkinan tempat yang digunakan juga bisa berbeda sesuai
dengan kebutuhan seleksi. Terdapat langkah langkah seleksi secara umum seperti:

1) Menerima Lamaran Kerja


Tahapan Pertama dalam seleksi karyawan adalah menerima surat
lamaran dari pelamar kemudian dikumpulkan lalu dilihat kelengkapan data
berdasarkan sejumlah lamaran yang diterima. Pada bagian SDM menerima
lamaran pekerjaan bisa melalui surat, faks, ataupun diantar langsung oleh
pelamar. Akan tetapi dengan adanya pekermbangan teknologi, pelamar
sering mengirimkan lamaran melalui internet secara online atau dengan
media elektronik. Pada formulir lamaran pekerjaan akan ditunjukkan
persyaratan yang dibutuhkan, yang kemudian perusahaan tidak etis
meminta persyaratan yang sifatnya berkaitan dengan pribadi seperti foto,
agama, jenis kelamin, warna kulit, istri, anak, karena hal tersebut
menimbulkan diskriminasi.
Akan tetapi, setelah calon karyawan diterima bekerja, foto, dan
tanggal lahir serta persyaratan lain yang dibutuhkan dapat dipenuhi untuk
keperluan identifikasi dan penyimpanan data. Secara umum persyaratan
yang harus dipenuhi pelamar adalah kesediaan ditempatkan pada tempat
tempat perusahaan berada, usia, tempat tinggal, dapat berbicara dan
menulis dengan bahasa tertentu, latar belakang pendidikan, kondisi fisik,
pernahkan seseorang dihukum karena kejahatan yang berhubungan dengan
pekerjaan, dan kemauan untuk bekerja menurut jadwal kerja perusahaan
yang diwajibkan. Untuk meningkatkan kualitas formulir lamaran, akan
dilengkapi dengan resume atau riwayat hidup (curriculum vitae/CV)
pelamar, yang biasanya resume ini dicantumkan spesifikasi keahlian
pelamar, seperti pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan dan
kemampuan, serta kegiatan, dan juga prestasi yang pernah dicapai selama
bekerja.
2) Wawancara Pendahuluan
Lamaran yang memenuhi syarat, pelamar akan dipanggil untuk
mengikuti wawancara pendahuluan yang pada tahap ini biasanya
dilakukan dalam waktu singkat, sasarannya untuk mengetahui
kesungguhan pelamar bekerja pada perusahaan. Pertanyaan yang diajukan
sangat sederhana, namun demikian sebagian pelamar akan tersisih, pada
tahap penampilan, dan cara berkomunikasi. Hal yang biasa ditanyakan
mengenai motivasi pelamar, gaji, dan pekerjaan yang diinginkan, serta
pengalaman dan prestasi kerja yang pernah diraih pada organisasi lain.
Hasil wawancara pendahuluan akan menentukan untuk mengikuti proses
seleksi berikutnya, penilaian dilakukan atas hasil yang memenuhi syarat
dan memberi kesan yang baik bagi pewawancara sehingga diikutsertakan
pada proses seleksi berikutnya.
3) Tes Psikologi
4) Pemeriksaan Referensi
5) Wawancara Seleksi
6) Persetujuan Atasan Langsung
Pada langkah ini yaitu persetujuan atasan secara langsung atau
supervisor. Para supervisor ingin bertemu secara langsung dengan calon
bawahannya, karena mereka yang selalu berhubungandalam melaksanakan
perkerjaan. Hal tersebut dilakukan agar terdapat keserasian hubungan
antara perkerja dengan supervisor dalam organisasi agar terjadi hubungan
antara pekerja dapat dilihat dalam struktur organisasi. Pentingnya
hubungan itu, maka para supervisor ingin mengetahui tentang kepribadian
atau karateristik calon bawahannya yang dilakukan dengan wawancara
oleh supervisor. Proses kegiatan ini merupakan langkah wawancara ketiga,
atasan langsung ingin memperoleh informasi tentang kesesuaian calon
karyawan dalam bidang pekerjaan. Akan tetapi, para supervisor lebih
mengarah pada karakteristik pelamar yang berkaitan dengan pekerjaan
secara khusus, seperti pelatihan dan pengalaman di masa lampau yang ada
kaitannya dengan pekerjaan.
7) Pemeriksaan Kesehatan
Tes kesehatan dilakukan untuk memastikan kemampuan jasmani
pelamar dengan persyaratan pekerjaan, seperti kesehatan fisik, mata,
pendengaran, dan lain sebagainya. Apakah dapat mengangkat barang
seberat 15 kg, tidak memakai kacamata, tidak menggunakan alat bantu
pendengaran, dan lain sebagainya. Tujuan utama dilakukannya tes ini
adalah menghindari diterimanya karyawan yang tidak sehat jasmani.
Sedangkan tujuan lain adalah untuk menghindari tuntutan biaya kesehatan
bila calon karyawan. Biaya kesehatan karyawan merupakan tanggung
jawab perusahaan yang dilindungi oleh undang undang ketenagakerjaan.
Setiap karyawan yang sakit berhak untuk menuntut ganti rugi atas
kesehatannya. Pemeriksaan kesehatan calon karyawan untuk mencegah
masuknya penyakit menular kepada karyawan lain dalam perusahaan yang
tentu saja, akan merugikan perusahaan yang lebih besar akibat penyakit
menular, disamping besarnya biaya pengobatan karyawan pekerjaan
semakin banyak tidak selesai, sehingga dapat mengakibatkan kegiatan
perusahaan terhambat. Dengan demikian, apabila hal itu terjadi perusahaan
mengalami kerugian secara ekonomi atas besarnya biaya pengobatan.
8) Induksi atau Orientasi
Karyawan akan diperkenalkan dengan pekerjaannya dan
lingkungan perusahaan, yang calon karyawan diberikan berbagai masalah
perusahaan untuk dipecahkan. Banyak calon karyawan yang tidak mampu
mengerjakan sehingga tidak sedikit yang mengundurkan diri setelah
mengikuti tahap ini yang terjadi karena kurangnya kerjasama dengan rekan
kerja. Terdapat tahapan kegiatan yang dilakukan, seperti:
 Pertama, dilaksanakan oleh bagian sumber daya manusia,
kegiatan ini berkaitan dengan hasil produksi perusahaan,
gaji dan tunjangan kesejahteraan karyawan, keselamatan
kerja, masa percobaan, hari libur, dan peraturan lain yang
berikan oleh perusahaan.
 Kedua, perkenalan dengan lingkungan perusahaan yang
merupakan tugas supervisor, karyawan baru diperkenalkan
dengan karyawan lainnya, prosedur pekerjaan, peralatan
yang digunakan, sampai pada hal lebih kecil seperti tempat
ganti pakaian dan kamar kecil, jam kerja, libur, prosedur
cuti karyawan, dan lain sebagainya. Serta untuk pengenalan
para karyawan baru akan dibawa mengelilingi perusahaan.
 Ketiga, adalah tindak lanjut setelah beberapa minggu pada
bagian sdm melakukan wawancara baik kepada karyawan
baru mengenai kepuasan terhadap perkerjaan maupun
perusahaan. Demikian wawancara dilakukan kepada
supervisor tentang kepuasan terhadap hasil kerja karyawan
baru sebagai bawahannya.
 Hasilnya, bisa saja tidak puas baik di pihak karyawan baru
maupun supervisor. Untuk mengatasi masalah tersebut
dapat dilakukan melalui penjernihan dengan penjelasan atau
dipindahkan ke pekerjaan lain.

Pengorganisasian Seleksi Karyawan

Kegiatan seleksi dan penempatan calon karyawan dapat dilaksanakan secara


terdesentralisasi, dan tersentralisasi. Seleksi dan penempatan dapat dilaksanakan oleh setiap
unit atau kantor cabang perusahaan, kegiatan ini dilaksanakan terdesetralisasi. Keputusan-
keputusan tentang tugas seleksi dan penempata karyawan ada pada setiap manajer unit dan
kantor cabang. Mereka diberi wewenang untuk bekera. Sedangkan, tersentralisasi adalah
kegiatan seleksi dan penempatan yang dilkasanakan oleh kantor pusat. Kegiatan ini
diaksanakan oleh kantor pusat mulai dari penyususnan instrumen yang berkaitan dengan
seleksi sampai calon karyawan diterima bekerja dan ditempatkan pada tempat yang sesuai.
Banyak perusahaan lebih menginginkan pelaksanaan secara tersentralisasi karena
lebih mudah pengawasannya. Berbagai kegiatan yang berkaitan dwngan kegitan seleksi dan
penempatan sangat mudah diawasi karena ditangani oleh kantor pusat. Kegiatan akan lebih
terarah dan hasilnya lebih efektif karena pengawasan secara langsung oleh manajer
perusahaan. Keuntugsn yang terkahir, dengan mudah dilaksanakannya koordinasi atas tugas
tugas yang berkaitan dengan kegiatan seleksi dan penempatan. Seluruh unit yang ada dalam
perusahaan dengan mudah dapat dikoordinasi menjadi lebih baik, sehingga hasilnya
diperoleh secara efisien dan efektif.

Kelemahan lain, sering kali hasil seleksi dan penempatan menjadi bias, kaena
insrumen kegiatannya berasal dari kantor pusat. Sebagai contoh, pertanyaan dan kunci
jawaban dalam kegiatan seleksi dikirim dari kantor pusat, sehingga pelaksana pda kantor
cabang mengalami kesulitan karena harus mengikuti petunjuk dari pusat. Pada hal, instrumen
tersebut belum tentu cocok engan keadaan dikantor cabang. Setiap unit atau kantor cabang
kurang merasa bertangungjawab atas hasil seleksi dan penempatan yang dilaksanakan oleh
kntor pusat karena tidak dilibatkan dalam kegiatan tersebut, ini merupakan suatau kelemahan
tersentralisasi yang kebanyakan perusahaan mengalaminya.

Anda mungkin juga menyukai