Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan itu?

Jawaban: merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut
mencoba mem-pengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat.
2. Dalam pendekatan Managerial Grid, manajer berhubungan dengan dua hal, yakni
produksi di satu pihak dan orang-orang di pihak lain, jelaskan hal tersebut.
Jawaban: Maksudnya adalah pendekatan managerial grid lebih menekankan bagaimana manajer
memikirkan mengenai produksi dan hubungan kerja dengan manusianya, sehingga manajer
harus:
a) Mengetahui kualitas keputusan kebijakan-kebijakan yang diambil.
b) Memahami proses dan prosedur.
c) Melakukan penelitian dan kreativitas.
d) Memahami kualitas pelayanan stafnya.
e) Melakukan efisiensi dan meningkatkan volume.
3. Berdasarkan gaya kepemimpinan managerial grid dikatakan bahwa pada Grid 9.9
adalah grid yang paling baik sedangkan pada Grid 1.1 adalah grid yang paling jelek,
mengapa demikian jelaskan?
Jawaban: Pada grid 9.9 dikatakan paling baik karena seorang manajer ikut bertanggung jawab
langsung dalam merencanakan semua usaha-usahanya. Selain itu, manajer juga memikirkan
dedikasi pada produksi dan nasib orang-orang yang bekerja dalam organisasinya. Manajer yang
termasuk dalam Grid ini dikatakan sebagai The Real Team Manager. Dia mampu memadukan
kebutuhan-kebutuhan produksi dengan kebutuhan orang-orang secara individu.
Sedangkan pada grid 1.1 dikatakan buruk karena manajer hanya sedikit sekali memberikan
usahanya untuk memikirkan orang-orang yang bekerja dengannya dan produksi yang seharusnya
dihasilkan oleh organisasinya. Dalam menjalankan tugas manajer dalam grid ini menganggap
dirinya sebagai perantara yang hanya mengkomunikasikan informasi dari atasan kepada
bawahan.
4. Dalam gaya situasional menunjukkan bahwa Gaya Instruksi (G-1) lebih tepat
diterapkan pada tingkat kematangan bawahan yang rendah (M-1), jelaskan mengapa
demikian.
Jawaban: Gaya intruksi (G-1) berarti pemimpin lebih banyak memberikan perintah dan
pengarahan kepada bawahan, komunikasi cenderung satu arah, dan secara ketat mengawasi
pelaksanaan tugas bawahan. Alasan mengapa tepat diterapkan pada bawahan yang belum matang
(M-1) karena bawahan tipe ini kedewasaannya belum matang karena memperlihatkan ciri tidak
memiliki keterampilan atau kemampuan untuk bekerja, bahkan tidak ada kemauan untuk bekerja
dengan baik. Instruksi dari atasan berfungsi agar motivasi pegawai tersebut dapat tumbuh,
pegawai tahu apa yang harus dikerjakan melalui instruksi yang diberikan secara spesifik, dan
yang terpenting pemimpin harus mengawasi secara ketat hasil pekerjaan pegawainya.
5. Dalam gaya situasional menunjukkan bahwa Gaya Partisipasi (G-3) tidak akan tepat
bila diterapkan pada tingkat kematangan bawahan yang rendah menuju sedang (M-2),
jelaskan mengapa demikian.
Jawaban: Bawahan yang kedewasaannya rendah menuju sedang memperlihatkan ciri tidak
memiliki keterampilan atau kemampuan untuk bekarja, tetapi memiliki kemauan yang tinggi
untuk bekerja dengan baik (M-2), maka gaya konsultasi akan lebih cocok dibandingkan gaya
partisipasi karena pegawai hanya memiliki kemauan tanpa kemampuan. Gaya konsultasi (G-2)
akan membantu bawahan untuk mendapatkan lebih banyak arahan dan dukungan dibanding gaya
partisipatif (G-3) di mana porsi pengarahannya lebih sedikit.
6. Jelaskan apa yang terjadi apabila tingkat kematangan bawahan rendah (M-1) kemudian
pimpinan menerapkan gaya kepemimpinannya adalah Konsultasi (G-2)
Jawaban: Bawahan rendah (M-1) bercirikan tidak memiliki kemauan maupun kemampuan
bekerja, maka dari itu gaya instruksi (G-1) lebih cocok untuk tipe ini karena pegawai akan
mendapatkan lebih banyak arahan dan pengawasan dalam pekerjaannya dibandingkan gaya
konsultasi (G-2) di mana pada gaya ini pemimpin lebih sedikit memberikan dukungan pada
pegawai, sehingga masalah kemauan pegawai tidak akan teratasi.

Anda mungkin juga menyukai