Anda di halaman 1dari 27

Jony Oktavian Haryanto, lahir di Semarang,

10 Oktober 1978. Jony mendapatkan gelar

Servant
Sarjana Ekonomi dari Universitas Kristen
Satya Wacana Tahun 2000. Kemudian gelar
Magister Manajemen dari Universitas
Gadjah Mada pada tahun 2003, serta Doktor

Leadership
dari Universitas Indonesia pada tahun 2008.

Jony Uony.haryanto@president.ac.id) saat


ini menjabat sebagai Rektor di President

dan
University, Cikarang, Indonesia.
Sebelumnya, Jony menjadi dosen di
Universitas Kristen Satya Wacana sejak
Tahun 2003.

Jony telah mempublikasikan banyak artikel


di jurnal internasional bereputasi seperti
International Journal of Market Research,
European Journal of Marketing, Journal of
Penerapannya
Business Research, ASEAN marketing
journal, Asia Pasific Journal of Marketing
Logistics, dll.

Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto


Neva Permatasari Sutedjo

111111111111111I IIIIIIIIII IIII Ill lHII IIIIIIII I I Ill l l I Il


978-8-6486981-5-9

President Research Center


President University
Servant Leadership clan Penerapannya

©2019
Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto
Neva Permatasari Sutedjo

Diterbitkan oleh:
President Research Center
President University
Jababeka Education Park, Jl. Ki Hajar Dewantara, RT.2/RW.4,
Mekannukti, Kee. Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat 17550

..
ISBN: 978-0-6486981-5-9

I I I I IIIII IIIll Ill978-0-6486981-5-9


lllll IIIll llll I IIII I IIll II 1111111111111111
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
...... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................
Servant leadership menjadi sesuatu yang banyak ditinggalkan ........ iv
ABSTRAK ........................................................................................
pada masa sekarang dimana digitalisasi dan komersialisasi menjadi 2.1. Pen era pan Visi ............. .·········· ... ,................................................... 2
orientasi kehidupan organisasi. Meski demikian, sebagai seorang 2.2. Penerapan Pengaruh ................ .······················ ... ,............................ 4
manusia, adanya jiwa atau panggilan tulus untuk bekerja, melayani dan 2.3. Penerapan Kredibilitas ... ································································ 6
memimpin yang bersumber dari dalam diri merupakan ha! yang melekat 2.4. Penerapan Kepercayaan ................... .............................................. 8
akibat esensinya sebagai seorang manusia. Untuk itulah buku ini 2.5. Pen era pan Pelayanan ..................................................................... 9
membahas mengenai servant leadership yang dilakukan pada masa saat 3.1. Tinjauan teori dan konsep ............................................................ 10
1111.
3.1.1. Visi Dalam Servant Leadership ......................................... 15
Tersusuimya buku ini tidak terlepas dari dukungan berbagai 3· 1·2· Pengaruh Dal am Servant Leadership ................................. 17
pihak. Untuk itu, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak 3.1.3. Kredibilitas Dalam Servant Leadership····························· 19
Usil Sis Sucahyo selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen 3.1 .4. Kepercayaan / Trust Dalam Servant Leadership ··············· 22
Satya Wacana yang telah bersedia untuk menjadi objek kajian dari buku 3.1.5. Pelayanan / service Dalam Servant Leadership················· 23
3.2. ersepsi Dosen Mengenai Penerapan Servant Leadership di
Kiranya buku ini dapat memberikan gambaran mengenai servant Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga ... 25
leadership secara umum, maupun secara khusus yang ada dalam diri 3.2: l. Persepsi Dosen Mengenai Visi .......................................... 25
Bapak Usil Sis Sucahyo. Penulisan buku ini tentu masih jauh dari 3.2.2. Persepsi Dosen Mengenai Pengaruh .................................. 31
sempurna. Oleh karena itu, adanya saran yang membangun sangat kami 3.2.3. Persepsi Dosen Mengenai K redibilitas ······························ 35
harapkan guna penyempumaan buku ini. 3.2.4.· Persepsi Dosen Mengenai Kepercayaan ···························· 37
3.2.5. Persepsi Dosen Mengenai Pelayanan ................................. 39
.
4.1. Internal ........................................................................................ 42
4.2. Ekstemal ······················································································ 43
Penulis 5.1. Internal ........ .················································································ 43
' ······················································································ 44
'i 1 lksll'111·1l
SERVANTLEADERSHW

ABSTRAK "Usli S i s S uc a b y o "

(Dekan U · Kr" t
·t 1s e S a t ya W a c a n a p e r i o d e 2004-2009)
FE mvers1 as n
tenta n g pe e rap servant
B u k u i n i m e n c o b a m e m b e r i k a n c o n to h k o n k r e t
n
a
n

stit usi
sebuah l n Pen i di kan y a n g t e r l e tak di k o t a S a l a t i g a,
l e a d e r s h i p di d

k
m aca le b i h m m i li i
e
J a w a T e n g a h . M e l a l u i c o n t o h in i d i h a r a p k a n p e b d
r
1. ProfilL e a e
e n nyata ai
s
s e r v a n t l e a d r h ip d a n p n r ap a
e
p e m a h a m a n tentang e e
U si l S i s S u c a h y o SE., MBA.
dis rt
Nama
d en g an i m p l i k a s i n y a . D e ka
n
F a k u l t a sE k o n o m i
Jabatan
U n iv e s ita
s Kristen Satya Wacana -
r

Pendidikan S al ti g
a
a
F ak u lta s E k o n o m i

U n i ver si t s Gadj ah Mad a


- Yogyakarta
a
G r ad u School of M a n ag em en
ate t
M a as tr ic h
t U n i v e r sit ie d -A m s t e r d a m
Status
M e nika h t anp a a n a k
Alamat
Peru m S r a t e n I n d a h n o I 0 7 - B l o k 1 11 -
i S al atig
Kcpribacl a
an
B e li u adala h t i p e l e a d e r
yan g rcndah
a
h a t i , s e n a nt ia a rama h
, murah scnyum,
s
moody ( t er g an tu n moo d . Dalam
g )
tidak
n,
m pila
n a berlebihan, rapi
pe
b ak ai n d a n m e ny
uk ai k e i n d a h a n
a
e
rp &
k e r ap i h .
an
• FE UKSW sebagai ajang diskusi ilmiah para ilmuwan
2. Penerapan Servant Leadership oleh Bpk Usil Sis Sucahyo pada
sehingga dimunculkan pemikiran-pernikiran baru di bidang
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana
ekonomi
2.1. Penerapan Visi
• FE UKSW sebagai wahana pencetak calon pemimpin bangsa
Visi yang seringkali masih merupakan sesuatu yang tidak
nyata dan masih bersifat abstrak harus dite1jemahkan ke dalam
Visi tersebut beliau tuangkan dalam rencana clan program
rencana dan program yang nyata, yaitu program kerja I tahunan, 5
jangka panjang sebagai berikut:
tahunan, dan IO tahunan. Pemimpin dan organisasi yang
I. Benchmarking dengan universitas-universitas unggul di
dipimpinnya harus mengetahui akan menjadi seperti apa mereka I,
dalam clan luar negeri
5, dan IO tahun yang akan datang.
2. Memperkuat landasan konseptual dan kemampuan meneliti
Bapak Usil selaku Dekan menerapkan rencana satu tahun yang
staf pengajar
dikenal dengan rencana kerja, dan rencana 5 dan IO tahunan yang
3. Mendorong staf pengajar untuk melanjutkan studi ke luar
dikenal dengan RENSTRA (Rencana Strategik). Dalarn menyusun
negeri karena visi pribadi adalah benchmarking dengan
RENSTRA 1m, beliau bersama p1mpman fakultas lain
universitas luar negeri
mengadakan benchmark dengan Universitas Gadjah Mada,
4. Mendorong staf untuk melakukan penelitian clan publikasi
Universitas Indonesia, Kwansei Gakuin University Jepang, Vrije
ilmiah dengan pemberian insentif bagi staf yang memiliki
Universiteit Belanda, Beloit .College Wilconsin Amerika Serikat,
publikasi ilmiah dan penelitian
University of Central Queensland Australia, Christelijke
'5. Mengadakan afiliasi dengan universitas luar negeri untuk
Hogeschool Belanda, Bourmemouth University lnggris, dan
program double-degree, student exchange, maupun lecture
Trinity College Philipina.
exchange.
Seorang pemirnpin harus mengartikulasikan visi ke dalam
6. Tiap program studi harus memiliki core competencies clan
strategi, keputusan dan perilakunya sehari-hari. Dcngan kata lain,
distinctive capabilities
pemimpin harus memiliki strategi dan keputusan yang konsistcn
7. Membina hubungan yang baik dengan para alumni dan
dengan visi tersebut.
stakeholder lainnya sebagai media promosi yang cfckti f'.
Bapak Usil Sis Sucahyo scbagai scorang Servant l.cudcr,
lkliau mcngharapkan Fl: UKSW dapat mcnjacli:
rncmiliki visi scbagai hcrikut:
I. IVlcnjndi univL'rs1tas dv11i•n11 basis risi.:l (rcscard 1 -bascd
program-program yang ada, dan apakah program tersebut sesuai
2. Memiliki standar mutu setara dengan universitas benn utu di
dengan apa yang telah dijanjikannya pada waktu pemilihan
luar negeri
pimpinan.
3. Menjadi pioneer clan contoh bagi universitas lain di Jawa
Beliau juga menerapkan rapat kerja setahun sekali, yang juga
Tengah
dijadikan mekanisme kontrol bagi beliau apakah dalam setahun itu
4. Memiliki staf yang berkompetensi dan bemilai jual tinggi
dia sudah menepati apa yang pema h dijanjikan atau belum.
5. Memiliki unit-unit penelitian yang handal clan terpercaya
Beliau adalah seorang yang sangat berhati-hati dalam
mengeluarkan janji clan selalu menepati janjinya. Contohnya
2.2. Penerapan Pengaruh ketika ada staf yang meminta ijin untuk studi lanjut clan sudah
dalam
Kepemimpinan adalah pengaruh. Demikian juga disetujui, temyata ketika staf tersebut harus membayar 20 juta
sangat
servant leadership, pengaruh memiliki peranan yang untuk biaya kuliah pertama clan Universitas belum bisa
ya, maka
penting, Untuk mendapatkan pengaruh dari pengikutn mencairkan dana karena hams menunggu SK rektor, maka beliau
impulkan
dari studi literatur yang ada, penulis dapat meny tidak segan untuk menggunakan uang pribadinya terlebih dahulu
nnya dengan
beberapa ha! mengenai pengaruh tersebut dalam kaita guna mem baya r uang tersebut.
dedikasi clan
servant leadership. Influence diperoleh karena Kedua, pemimpin akan mendapatkan pengaruh ketika dia
buat semua
loyalitas yang tinggi dari Bpk Usil, beliau mem memberikan contoh kepada pengikutnya mengenai bagai r n ana
u. Jika ada
bawahan merasa segan clan respect terhadap belia mengerjakan sebuah peke1jaan dengan baik dan benar.
bawahan,
undangan acara diluar kampus yang dilakukan oleh · Contoh lain adalah ketika ada sebuah proyek penelitian clan
memberikan
maka sebisa mungkin akan menghadirinya dan selalu beliau di dalamnya, maka beliau tidak hanya main perintah saja
apa, tapi
hadiah. Walupun jika dilihat dari nilai nominal tidak scber tctapi turut serta melakukan penelitian tersebut. Contoh lain adalah
dap bcliau.
ha! tersebut membuat para bawahan hormat terha kualitas beliau ketika mengajar di ke]as, beliau mcngajar clcngan
maka bcliau
Demikian juga jika ada staf yang sakit atau scdih, baik clan menarik.
•1
da, mcllcari J·alan kcluar dcngan sifal
akan menghibur Dalam masa kepemimpinannya, dimunculkan pcraturan baru
kebapakannya. yaitu nilai harus kcluar r n aksir n al 2 rninggu sctclah tcs akhir.
pe1111111p111
Pcrta ma, untuk mcndapatkan pcngaruh maka lklia u mcmbcrikan rnnloh dcngan mcngcluarkan nilai yang
11ya. Hpk
haruslnh scnrang yang menL·pali apa vani, tel:ih dip111pk;111 pL'1la11w kali dianlrn:, pi11.1 dosl'll yaitu lwnya I minggu selt.:lah ll's
selalu datang pkl. 07.30 dan pulang pada pkl. 17.00. Hal ini Master (MBA) dan belum doctor. Tapi karena pei1galaman

tentunya membuat staf yang lain menjadi sungkan untuk terlambat mengajar yang sudah hampir 20 tahun maka ha) tersebut dapat

(walaupun kalau terlambat tidak ada sangsi) dan selalu mencoba menutupi kekurangan yang ada.

untuk datang tepat waktu. Kedua, seorang pem1mpm haruslah memiliki kepercayaan

Ketiga, pemimpin harus menunjukkan kalau dia juga diri. Selaku Dekan kepercayaan diri ini diperoleh dengan

mempunya1 J·at1· diri dan konsep diri yang kuat. Sebagai melakukan hal-hal yang bersih, misalnya dengan tidak melakukan

pemimpian, ha! ini ditunjukkan Bpk Usil dalam setiap rapat hari plagiasi (pencontekan hasil karya orang lain), melakukan

rabu dan jumat dimana pemimpin dapat dijadikan referensi dalam penelitian secara benar dan tidak direkayasa, dsb.

pengambilan keputusan, dan jika terdapat kemacetan dalam Ketiga, pem1mp111 yang memiliki kredibilitas adalah

pengambilan keputusan, beliaulah yang akan mengambil alih dan pemimpin yang juga mampu menaikkan kemampuan pengikut dan

menyelesaikan kemacetan tersebut dengan kebijakannya yang gengsi organisasi. Di FE UKSW, beliau melakukan peningkatan

win-win solution dan dengan wawasannya yang luas. kemampuan dan gengsi organisasi dengan cara sering menerbitkan

Kejujuran dan tanggung jawab beliau dapat dilihat dengan tulisan di surat kabar, mengadakan seminar nasional maupun

selalu membagi rata pro;ek-proyek yang ada kepada semua staf internasional, clan melakukan penelitian bersama dengan pcngikut

pengajar sesuai dengan minat dan kompetensi masing-masing. dan kemuclian mempublikasikannya bersama dengan pengikut.
Konsep pengembangan dosen clan karyawan juga bcl iau

2.3. Penerapan Kredibilitas bentuk dalam apa yang disebut "'b r a in pO\,ver planning .. (BPP).

Dalam servant leadership, kredibilitas sangatlah pcnting 'dimana Ketua Jurusan telah menyusun anggaran biaya clan alokasi

karena berkaitan dengan ketergantungan antara atasan dan anak untuk setiap staf pengajar, yaitu kapan mau stucli. BPP ini tclah

buahnya. Dari penelusuran beberapa literatur, maka pcnulis ada sejak sebelum masa kepemimpinan beliau, dan di r a sa sudah

menyimpu lk an bebel·apa hal penting berkenaan dcngan cukup bagus sehingga tidak ada pcrubahan yang berarti. Walaupun

kredibilitas, yaitu: clemikian, beliau selalu aktif untuk mencarikan bcasiswa tcrutama

· ·
Pertama, scorang pcm1mp1n r:akultas
ic haruslah mcmilil-.i clari luar nege1i untuk pa r a staf yang ada.

• 1 a FE UKSW adalah pc11d1d1ka11


kompctcnsi yang baik. Karcl
tinggi, muka kompctcnsi yang dimilik1 olcll iK'1111111p111 d.ip:it
- - - 1 . . 1 ... 1 - - ..
dosen maupun staf TU. Seringkali beliau·bergurau dan bergabung
2.4. Penerapan Kepercayaan
untuk makan siang bersama dengan para staf yang lain, sehingga
Servant leadership tidak bisa dilepaskan dari kepercayaan.
teijalin hubungan yang hangat dan mesra antara pimpinan dan
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemimpin untuk
anak buah.
mendapatkan kepercayaan dari pengikutnya, yaitu:
Ketiga, pemimpin akan memiliki kredibilitas ketika dia
Pertama, pemimpin haruslah memiliki keterbukaan dengan
mampu berkomunikasi dengan baik kepada semua pengikutnya.
pengikutnya. Demikian juga dengan Bapak Usil. Selaku Dekan,
Di FE UKSW, terdapat berbagai macam suku clan ras. Pemimpin
bila ada masalah baik masalah internal maupun masalah eksternal
FE UKSW clituntut untuk mampu berkomunikasi clengan mereka
maka beliau terbuka kepada pengikutnya dan menjelaskan apa
semua clan menghargai pendapat mereka baik clalam rapat maupun
yang telah dilakukannya untuk mengatasi masalah tersebut. Hal ini
clalam pembicaraan informal. Bapak Usil dikenal sebagai seorang
sangat penting karena dengan demikian maka pengikut akan
pemimpin yang akrab clengan karyawannya clan selalu
menaruh harapan dan kepercayaan mereka kepada pemimpinnya.
memperhatikan karyawannya apapun suku clan ras clari karyawan
Dalam mengambil keputusan, beliau selalu mengadakan rapat
atau dosen tersebut.
terlebih dahulu diantara para pejabat structural (Kajur dan wakil
Dekan), kemudian clibahas lebih lanjut di rapat senator (dosen
2.5. Penerapan Pelayanan
yang memiliki JAFA lektor kepala keatas), kemudian hasilnya
Servant leadership adalah gaya kepemimpinan yang melayani.
cliputuskan dalam rapat yang dihadiri oleh sernua dosen dan
Hal-ha! yang clilakukan oleh Bapak Usil selaku Dekan FE UKSW
perwakilan mahasiswa. Jadi dalam tiap pengambilan keputusan,
adalah sebagai berikut:
selalu melibatkan para bawahan secara aktif.
yang mcmiliki Pertama, beliau selalu mendorong pengikutnya untuk stucli
Kedua, pemimpin haruslah seseorang
.k
lanjut
' , bai ke JenJang
· strata dua (S2) maupun strata tiga (SJ) dan
integritas, yaitu jujur clan bersih dalam hal keuangan serta bcrsih
Juga mengirim staf ke berbagai seminar, lokakarya clan pelatihan
dalam perilakunya sehari-hari. Gaya hidup dan pcrilaku pcmimpin
baik dalam maupun Iuar negeri tanpa takut tersaingi.
akan menjacli sorotan pengikut. Oleh karcna itu sangal pcnting
Kcdua. beliau mendorong pengikutnya untuk mcmpcrolch
bagi pemimpin untuk memiliki gaya hidup dan pcrilaku yang
clan mcningkatkan JAFA (Jabatan Fungsional Akadcmik), haik
bersih. Cara bcliau bcrpakaian clan bcrtingkah laku juga 1m·11.111k
dari asistcn ahli , Icktor , lckto1· kCJJala, , 111au11u
, n guru 1,ocsar.
untuk ditclaah. Cara hcrpakaian sama dc111•:111 st:il down \:11111 l:1111.
I t. I 1..... ♦ - - - - - - - - - ··--·--···"' ,,lc,,..in_,, l1t1,., h IUHI l \ l l l l t \ 1 1 1 1 1 1 1 - - -
kepuasan ke1ja karyawa·n dan mempengaruhi perilaku kcrja
Ketiga, beliau memfasilitasi perkembangan dan kemajuan
mereka sehari-hari 3 .
pengikut. Misalnya memfasilitasi dalam pembuatan buku, jurnal,
Kepemimpinan transfonnasional juga sering dihubungkan
dan karya ilmiah lainnya.
dengan keefektifan kepemimpinan, inovasi, dan perbaikan kualitas
Keempat, beliau memiliki hubungan yang dekat dengan
(Bass, 1990). Dalam studi yang sama, kepemimpinan
pengikutnya, sehingga dia menjadi teman, partner dan sekaligus
transaksional juga memiliki pengaruh yang positif terhadap
mentor bagi pengikutnya. Hal ini akan membuat pengikut merasa
variabel yang sama, hanya saja tingkat pengaruhnya Iebih lemah
memiliki pengayom dan mampu mencurahkan segenap perhatian
dibandingkan dengan kepemimpinan transfo n n asional.
dan tenaga mereka untuk kemajuan organisasi.
Bass ( 1990) menyatakan bahwa kepemimpinan
transfonnasional akan mengakibatkan kinerja karyawan
3. Kesesuaian Teori Dan Konsep Dengan Leaders Action
meningkat bahkan melebihi dari harapan sebagai akibat dari
3.1. Tinjauan teori dan konsep
adanya pengaruh dari pemimpin 4 • Bass menulis·'
Konsep kepemimpinan terus berkembang dari waktu ke waktu
'·The underlying influence process is described in terms o f
dan telah menjadi obyek yang menarik untuk diteliti oleh para ahli
raising an awareness o f the importance and value o f designated
dan sarjana. Dewasa ini, fokus dari kepemimpinan mengalami
outcomes and by developing intellectual v stimulating and
pergeseran dari kepemimpinan tradisional atau transaksional yang
i,:spiring .followers lo transcend their own se(finterests /or a
kemudian berkembang ke dalam kepemimpinan transfonnasional
higher collective purpose, mission or vision:·
(Bass, 1990) 1.
Friedman dan Langbert (2003 ) 2
menjabarkan
Sedangkan Nair ( 1996) 5 mendefinisikan kepemimpinan
kepemimpinan transforrnasional ini sebagai kepemimpinan yang
transfomrnsional dalam kaitannya dengan kemampuan pcmimpin
visioner, kharismatik atau kepemimpinan yang baru. Bass ( 1990)
untuk mempengaruhi nilai-nilai, sikap, kepercayaan. clan pcrilaku
pernah melakukan penelitian yang rnernbandingkan efck dari
dari' pihak lain dengan beke1ja bersama mercka dcngan tujuan
kepemimpinan transaksional dan kepemirnpinan trans fo rmasional
untuk mencapai misi dan tujuan dari organisasi. Dinamika dari
dengan kinetja individu, kepuasan ke1ja dan kcefckti fan kc1ja.
kcpemimpinan transformasional mencakup idcntifikasi diri yang
Penelitian 1111 menunjukkan bahwa kcpcmimpinan
kuat dengan pemimpin, bergabung clengan visi untuk masa yang
transformasional memiliki pcngaruh yang positi r tcrhadap

I 11.i,, I hl'lll \ 17 .
I 11. . . 1 l I
Teori tentang kepemimpinan transfom1asional sendiri pcrtarna
akan datang, dan juga melakukan pekerjaan dengan mengabaikan
kali dimunculkan oleh Weber (1952; 1978) yaitu teori tentang
kepentingan pribadi demi tujuan organisasi
kharisma, dan aplikasinya dari teori terhadap beberapa tokoh
Black dan Porter (2000, h. 432) mendefinisikan
sejarah, yang sebagian besar adalah nabi Yahudi dan Pendeta
kepemimpinan transformasional sebagai kepemimpinan yang
Yahudi. 7
memotivasi para pengikut yang ada untuk mengabaikan
kepentingan p1ibadi mereka dan bekerja untuk kepentingan
Bass (1990) membuat perbedaan antara kepemimpinan
organisasi untuk mencapai hasil yang signifikan; bertitik beratkan
transaksional dan kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan
(Nair, 1996)pada pengartikulasian visi yang meyakinkan bawahan
transaksional dicirikan dengan adanya pengorbanan indiviclu
untuk melakukan pernbahan besar 6
terhadap organisasi dikarenakan aclanya kepentingan pribadi. Titik
Pemimpin yang transformasional memiliki pengaruh yang
beratnya adalah bagaimana memotivasi karyawan dcngan
meningkatkan kepercayaan bawahan tentang arah dan tujuan dari
memberikan penghargaan yang ditukar dengan produktivitass.
organisasi serta merubah nilai dari bawahan. Contoh dari
Sedangkan kepemirnpinan transfonnasional membentuk clan
pemimpin transformasional ini adalah Bill Gates dari Microsoft,
menstimuli kepentingan motivasi sedemikian rupa schingga
Steve Jobs dari Apple, Michael Dell dari perusahaan kornputer
rnereka bekerja tanpa pamrih dan mencapai hasil melebihi apa
Dell, Jeff Bezos dari amazon.com. Lou Gerstner dari IBM dan
Jack Welch dari General Electric. · ang diharapkan oleh pernimpin. Perbedaan yang lainnya adalah
bahwa kepemimpinan t1·ansaks1·011al meng1as1
I ·1kan scclikit
Memahami kualitas yang dapat membuat seseorang rnenjadi
perubahan seclangkan kepemimpinan transformasional
pemirnpin transforrnasional akan sangat membantu manajer dan
menghasilkan perubahan yang besar. Robbins clan Coulter ( 1999,
pemimpin berkaitan dengan perbaikan efektifitas. Seseorang yang
h. 554) membuktikan bahwa kepemimpinan transformasional
berpotensi untuk rnenjadi pemimpin transforrnasional dapat
lebih efektif clibanclingkan clengan kcpemimpinan transaksional
kehilangan kesempatan bcrharga itu karena rnelakukan kcsalahan
dalam pencapaian produktivitas, kepuasan kcrja yang lcbih tinggi
yang serius. Sebagai contoh, mantan presidcn Amcrika Scrikat
dan tingkat turn over karyawan yang rend ah 9_
Bill Clinton adalah contoh clari orang yang mcmiliki kapasitas
untuk menjadi pemimpin yang transfonnasional tctapi gagal
karcna rnclakukan bcbcrapa kcsuluhun.
that other people's highest - priority needs are being served. The
Menurnt Farling, dkk (2003) salah satu bentuk daii
best test, and the most d[lficult to administer, is: Do those served
kepemimpinan transformasional adalah servant leadership.
grow as persons? Do they, while being served become healthier,
Beberapa literatur yang membahas mengenai hal ini (biasanya
wiser, freer, more autonomous, more likely themselves to become
disebut servant leader) dimulai dari Robert Greenleafs ( 1977)
servants? And, what is the effect on the least privileged in society;
literatur dasar mengenai kepemimpinan yang melayani. IO
will they benefit or, at least, not befi1rther deprived 12 (h. 3-4).
Dal am mendefinisikan servant leadership, Greenleaf ( 1977)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa 'servant
menulis "If one is a servant, either leader or follower, one is
leadership' memiliki arti yang sama dengan apa yang oleh Burns
always searching, listening, (and) expecting that a better wheel for
disebut sebagai kepemimpinan transfonnasional. Keduanya
these times is in the making." Lebih lanjut Greenleaf menjelaskan:
berfokus pada proses antara pemimpin dan pengikut.
"Natural servants are trying to see clearly the world as it is
Dari beberapa penelusuran literatur yang ada, dapat ditarik
and are listening carefitlly to prophetic voices that are speaking
vaiiabel-variabel yang menekankan hubungan proses antara
now. They are challenging the pervasive injustice with greater
pemimpin dan pengikutnya sebagai berikut: Vision; influence;
force and they are taking sharper issue with the wide disparity
Credibility; Ttrust; Service. Penjelasan untuk masing-masing
between the quality o f s;ciety they /aiow is reasonable and
variabel dalam konteks Servant Leadership adalah sebagai berikut:
possible with available resources, and on the other hand, the
actual pe,formance o f the whole range o f institutions that exists to
3.1.1. Visi Dalam Servant Leadership
sen'e society' 1. ·,
Webster I3 (1828) mendefinisikan VIS! sebagai: Sebuah
Lebih Ianjut menurut Greenleaf pemimpin yang natural aclalah
tinclakan untuk melihat obyek external;
orang yang mengerti bahwa dia adalah pelayan terlebih dahulu
Pe1iama, kemampuan untuk melihat; penglihatan. Yisi
yang menempatkan kepentingan orang lain sebagai prioritas
lebih sempurna clan lebih akurat pacla hewan claripada
te11inggi. Greenleaf (1977) memberikan argumentasi:
manusia.
·'The servant leader is servant first ... it begins with the
Kedua, sesuatu yang diimpikan untuk dilihat, kadang-
natural feeling that one 1,vants lo sene. to serve .first. Then
kadang tidak nyata clan masih bersifat abstrak.
conscious choice hrings one to aspire to lead ... The d(!ference
man((esl itse({in the core token hi' t!IC' s c 01T r1111 .first tu 11w!-e s111·c
Srivasta (1983) menulis bahwa dalam proses
Banyak penulis dalam teori kepemimpinan mempunya1
pengartikulasian visi, yang meliputi konsep jarak dan waktu.
pandangan bahwa pemimpin haruslah sesorang yang memiliki
Dia menulis bahwa dengan melakukan proses
visi dan mampu untuk mengetahui cara berpikir dari pihak
pengartikulasian visi berarti sedang menciptakan citra akan
lain. Mereka menekankan pada pentingnya visi untuk
masa depan organisasi yang akan berdampak pada strategi,
menginspirasikan pihak lain, untuk memotivasi tindakan, dan
keputusan dan perilaku 18• Miles (1997) juga menyatakan
untuk bergerak dengan harapan untuk masa depan. Misalnya,
bahwa proses pengartikulasian VISI dapat membantu
Bennis dan Nanus (1985) menyatakan visi menganimasikan,
perubahan dan transfonnasi pada organisasi 19. (h. 217-233).
memberikan semangat dan mengubah tujuan menjadi
Dari definisi Webster (1828) mengenai v1s1 dapat
tindakan nyata 14• Snyder, Dowd dan Houghton (1994),
disimpulkan 20 : Visi yang profetik, Indera untuk mengetahui
menyatakan bahwa visi adalah sebuah realita yang belum
ha! yang tidak/belum diketahui, melihat apa yang tidak
nyata, tetapi lebih dari hanya sekedar mimpi 15•
terlihat.
Mereka lebih jauh menjelaskan bahwa visi merefleksikan
penge1tian yang mendalam yang memungkinkan seseorang
3.1.2. Pengaruh Dalam Servant Leadership
untuk mendeteksi pola dan trend yang selama ini dipegang,
Webster (1828) mendefinisikan pengaruh sebagai
dan menuntun pemimpin untuk saat sekarang dan saat yang
16 berikut 2 1:
akan datang . Bennis dan Nanus (1985) menyatakan bahwa
Pertama, To move by physical power operating by
visi adalah sesuatu yang sangat penting ketika memilih
unseen lcnl's or force; to affect. These experiments succed
perintah untuk diikuti. Mereka beragumentasi bahwa seorang
afier the same manner in vacuo as in the open air. and
pemimpin haruslah pertama kali mengembangkan semangat
therefore are not i11fluenced by the weight or pressure o f
dan mental yang positif untuk mencapai harapan yang
the atmosphere. Ne,vton
dikehendaki. Mental positif ini yang disebut visi, mungkin
Kedua, To mm•e by moral poi,·er; to act 011 and c!ffect.
mmp mimpi yang kadang juga disebut sebagai tujuan atau
as the mind or 1;1·ill. in persuading or dissuading; to
misi. 17 (h. 82)

14 Bennis, W .. & Nanus. 13. Leaders: The Strategics 1"01 l .11'1111• C'hn1 •c (Nl'\\ Yrnl-- IK \11v.is1a S I Ill' I \L'Cllll\ c Mind (\,111 I 1;111-.1scn· •lc)ss"y
•- ,, ass.) 1983 . _>'
1larpcr Coll111s. 1985). 29. 1, l\liks R II (1 1 >1>7 ) I L·ad111c ( 11q1111o11 11,111-.lrnm:111nn '\ hluL'p11111 ln1 hu-;1m•ss
1 • • • • · " ,I I\.,., I . . . . . . . t
sendiri dan perilaku mereka, atau inkonsistensi antara konsep
induce. Men are influenced by the people to take arms, or
diri dan perilaku. Kemudian dari adanya kesadaran akan
to abandon an enterprise.
ketidakpuasan ini, maka pemimpin mempunyai pengaruh
Ketiga, To move, as the passions; as, to influence one
untuk kemudian merubahnya 2 3 . Bums (1978) juga setuju
by pity.
bahwa adanya perbedaan tantangan atau konflik dapat
Keempat, To lead or direct. This revelation is sufficient
menjadi instrumen bagi pemi1np1·n untuk mempengaru 111·
to influence our faith and practice.
bawahannya.
Bass (1990) menyatakan bahwa pengaruh adalah ha!
vital untuk memperoleh kerjasama dari pihak lain untuk Perpektif yang lain melihat hubungan antara pengaruh

memenuhi tujuan grup dan organisasi. Bass (1990) menulis: dan kuasa. French dan Raven (1959) mendefinisikan kuasa

"The concept o f influence recognizes the fact that berkaitan dengan pengaruh, dan pengaruh berkaitan dengan

individuals differ in the extent to which their behaviors perubahan fisiologis 2 4 (h. 375)

affect the activities o f a group. It implies a reciprocal


3.1.3. Kredibilitas Dalam Servant Leadership
relationship between the leader and the followers, but one
that is not necessarily characterized by domination. Kredibilitas merupakan variabel yang sangat pcnting

control, or induction o f compliance by the leader. it mere(v untuk memahami dan menerapkan servant leadership.

states that leadership exercises a determining effect on the Menurut Greenleaf servant leadership didasarkan pada

behaviors ofgroup members and on activities o f the group. ketergantungan dan kepercayaan antara atasan clan bawahan

The definition o f i11fl uence also recognizes that leaders can (Greenleaf, 1977) 25 . Dalam mendefinisikan krcdibilitas,

influence group members by their own example 1 1 •·. Webster ( 1828) mcnulis:

Dari pernyataan diatas, dapat dilihat bahwa pengaruh "'Credibleness; the quality or state o f a thing 11'11icl,

memiliki peranan yang sangat penting dalam hubungan antara renders it possible to be believed, or ·which admits belief 011

pemimpin dan bawahannya, terutama dalam pcmcnuhan rational principles: the quality or state o f a thing 11·/,ic/,

tujuan mereka. Pandangan yang bcrbccla tcntang pcngaruh im·olves no contradiction. or absurdit_r. Credibilit_i· is less

dapat dilihat clari tulisan Rokcach ( 1971) vang mcngatakan


bahwa scorang pcmirnpin dapal 111L·t111w111-•i11uh1b:t\,\,ilwnnva
untuk dipercayai (Webster, 1828; Kouzes dan Posner, 1993)
than certainty, and greater than possibility; indeed it is less
dan Juga mencakup kepercayaan clan kemampuan
than probability, but is nearly allied to it. 26"
pemberian informasi atau komunikasi clari seseorang (Bass,
Kouzes dan Posner (1993) menyatakan bahwa akar dari
1990; Clampitt, 1991).
kredibilitas adalah "saya percaya" 27. Dari perspektif ini,
Pemimpin yang memiliki kredibilitas menggali clan
kredibilitas adalah sebuah perjalanan yang dimulai dari
mengikuti mimpi-mimpi mereka clan tujuan clari yang
pengembangan eksplorasi dari kredo, kompetensi,
mereka layani clan hal ini memperkuat kreclibilitas dari
keeprcayaan diri, dan karakter. Mereka menyatakan bahwa
pemimpin. Pemimpin yang memiliki kreclibilitas akan
kredo adalah penuntun, kompetensi mendorong mereka
senantiasa belajar dan menciptakan situasi pembelajaran
dengan kemampuan, dan kepercayaan diri memungkinkan
didalam organisasi mereka. mimpin yang memiliki
seseorang untuk bertindak sesuai dengan kepercayaan
kreclibilitas juga menginspirasikan harapan dan keberanian
mereka dan total semuanya adalah karakter. Bass (1990)
pada pihak lain clengan memberikan keyakinan mercka
menyatakan bahwa legitimasi mencakup tercapainya
28. sebelum yang lainnya, clengan memfasiliasi citra yang
kredibilitas untuk la yak dipercayai dan infornrntive
positif clan pemikiran, clan clengan memberikan bantuan
Clam pit ( 1991) menjelaskan bahwa asumsi dari ban yak
kepada pihak lain.
pemimpin dan manajer adalah bahwa kredibilitas aclalah
Kreclibilitas clari pemimpin te1jacli ketika pemimpin
sesuatu yang pemimpin impikan dan bukan sesuatu yang
mendemonstrasikan keahlian clan kompetensi mereka clan
diberikan kepada manajer oleh bawahan (h. 3). Menurut
menunjukkan pengetahuan berkaitan dengan teknologi dan
ura1an diatas, seorang pemimpin haruslah
pengembangan baru clalam biclangnya. Bass (1990) mcnulis
mengkomunikasikan kredibilitas kepada mereka yang
"Legitimation involves gaining credibility as being
diinginkan oleh pemimpin untuk menjadi bawahan atau
trustworthy and i11formative.·•3o_ Pemimpin clapat
mengikuti mereka 29 .
rnemotivasi clan melatih pengikutnya clan menaikkan
Dengan menerapkannya clalam servant leadership,
kreclibilitas mereka clengan rnenstrukturisasi organisasi
kreclibilitas adalah kualitas yang memungkinkan scscorang
mcrcka clan lingkungan kerja mercka sehinga karyawan /
26 Webster. N o a h . 23. pcngikut rnerasa lebih cfckti r clan tcrmotivasi. Conge1
'7 K o u z c s , J . M . & Posner. H . /.. I hL' I l·adc1sl1111 chailL'llfl' I II\\\ 111 Vl'I l'\l1.111Hlin;11y
1\
( 1989) >nL'lllll1s hot/, , u11tc•1t110I a11d stmct111·o/ C'ICIIIC'llt,
la
3.1.5. Pelayanan / service Dalam Servant Leadership
(e.g., excessive bureaucratic control and authoritarian
Inti dari servant leadership adalah memberikan
styles o f management, job design) can all contribute to a
pelayanan kepada pihak lain. Variabel dari pelayanan 1111,
sense or powerlessness and a lowered sense o f personal
yaitu melayani pihak lain.
effectiveness and credibility 3 1.
Dalam mendefinisikan pelayanan, Webster menulis:
"In a general sense, labor o f body or o f body and mind,
f
performed at the command o a superior, or in pursuance
3.1.4. Kepercayaan / Trust Dalam Servant Leadership
o f duty, or for the benefit o f another. Service is voluntmy
Dalam 'servant leadership' (dan juga dalam model
or involuntary. Voluntary service is that o f hired servants,
kepemimpinan yang lain), kepercayaan merupakan factor
or o f contract, or o f persons who spontaneously pe,form
penting yang sangat mempengaruhi hubungan antara
something.for another's benefit. Involuntary service is that
pemimpin dan pengikutnya (Mayer, Davis & Schoorman,
ofslaves, who work by compulsion 34. "
1995) 32 . Ketika mempertimbangkan peranan dari kepercayaan
Pe11ama, the business o f a servant; menial office,
dalam servant leadership, Greenleaf ( 1977) menulis bahwa
Kedua, attendance ofservant
kepercayaan adalan akar dari servant leadership dan
Ketiga, place o_f'servant
pengambilan keputusan. Lebih lanjut dia menjelaskan
Keempat, that which God requires o_f' man; irnrship;
"leaders do not .elicit trust unless (followers have)
obedience
con. fidence in (the leader's) values and competence
Kelima, God requires no man's service upon hard and
(including judgement) and unless (the leaders) have a
reasonable terms.
sustaining spirit (entheos) rhat will support the tenacious
Pelayanan sebagai bentuk kepemimpinan mcmotiva::;i
pursuit ofa goar. 33
banyak penulis yang meneliti pemimpin dan kcpemimpinan
yang menyarankan bahwa salah satu faktor utama dari
kcpcmirnpinan yang baik haruslah diawali dcngan rnclayani
pihak lain.
Grccnlcals ( 1977) mcnyatakan bahwa mcnjndi scorang
11
Conger. J./\. Leadership: tha11 o f l · m p o \ \ l ' l l l l l ' 01lw1, ,\1•,11ll1ll\ 111 l\l.111,11·111l·111 1K·mi111pin, IL't utnin:i pi..:111i111pin h.11nbt1 ( i..:rvanl li..:adi..:r)
Oentoro (2000) 38 menyatakan bahwa acia
dimulai dengan perasaan alamiah yang mengganggap bahwa
perbedaan antara kepemimpinan yang sukses dengan
pada dasarnya orang ingin dilayani dan melayani terlebih
kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan yang sukses
dahulu 35.
mendapatkan basil dan hanya terfokus pada apakah segala
Bennis dan Nanus (1985) menyatakan bahwa
pekerjaan dapat dikerjakan dan target-target tercapai.
motivasi tertinggi daii sebuah kepemimpinan haruslah
Sedangkan kepemimpinan yang efektif mendapatkan hasil
diawali dengan melayani pihak lain dan membantu mereka
melalui waktu. Keefektifan berhubungan dengan sikap,
mengembangkan talenta mereka dan kemampuan mereka
komitmen dan perasaan.
untuk mencapai titik maksimal dari talenta mereka. Mereka
juga menyarankan bahwa sangat diperlukan pengetahuan
3.2. Persepsi Dosen Mengenai Penerapan Servant Leadership di
yang umum dalam masyarakat untuk saling melayani pihak
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
lain dalam konteks kemasyarakatan 36 . Daii perspektif ini
Dalam penulisan paper ini, kami juga melakukan wawancara
dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah bagian yang
mendalam tak terstruktur dengan 15 (lima belas) responden yang
sangat penting dalam kepemimpinan; terutama sekali dalam
merupakan dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya
servant leadership. •
Wacana (FE UKSW) Salatiga, untuk melihat lebih jauh
Pemimpin haruslah mengetahui bahwa tugas dan
bagaimana persepsi dan harapan para dosen terhadap pencrapan
kewajiban utama dati pemimpin adalah melayani kebutuhan
kelima variabel yang ada dalam servant leadership sudah
dan kepentingan dari pihak lain (Akuchie, 1993) 37 .
dilakukan oleh Bapak Usil, selaku Dekan FE UKSW, ataukah
Bagaimanapun juga melayani pihak lain merupakan
rnasih ada yang belum diketjakan. Hasilnya adalah scbngai
kepercayaan yang diberikan oleh organisasi atau institusi
berikut:
kepada pemimpin atau memberikan pelayanan kepada pihak
lain, ide, realisasi dan aktualisasi dari melayani pihak lain
3.2.1. Pcrsepsi Dosen Mengenai Yisi
merupakan panggilan atau motivasi tcrtinggi dari
Persepsi dan harapan para dosen rncngcnni pcnjabaran
kepemimpinan yang dapat mclayani scbagai rungsi pcnting
visi yang harus dirniliki olch scorang pcmimpin yang akan
didalarn mernirnpin pihak lain.
mcncrapkan scrv.inl IL'adcrship di FE UKSW:

l\(1IL'l'l1il':if \l'l\':1111 1,.


visi yang bagus tanpa didukung adanya rencana, program dan
Pertama, kemampuan untuk melihat 10 (sepuluh) tahun
pola yang jelas hanyalah merupakan sesuatu yang abstrak dan
mendatang
mengambang di awan-awan. Dalam perumusan rencana,
Seorang pemirnpin yang ingin menerapkan servant
program dan pola tersebut, maka pemimpin yang melayani
leadership atau sering juga disebut sebagai kepemirnpinan
haruslah berdiskusi dengan semua pengikutnya untuk
transformasional haruslah dapat rnelihat kondisi dan keadaan
menentukan mana yang terbaik yang harus dilakukan untuk
organisasi untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun kemudian.
masa depan. Keputusan dalam penetapan rencana, program
Pemimpin tersebut tidak boleh terjebak pada keadaan hanya
dan pola tidak boleh merupakan keputusan sepihak dari
satu atau dua tahun ke depan. Pemimpin harus memiliki
pemimpin saja tanpa melibatkan pihak-pihak lain dan
visi/penglihatan mengenai apa yang akan dilakukannya untuk
terutama harus melibatkan pengikut di dalamnya, karena
mengantisipasi keadaan sepuluh tahun mendatang. Dia harus
merekalah yang sehari-hari akan melaksanakan rencana,
memikirkan kelanjutan keberadaan staf, regeneras1
program dan pola jangka panjang tersebut.
kepemimpinan di bawahnya, pengembangan staf, kondisi
Ketiga, pemimpin mempunyai tujuan dan arah mau
persaingan sepuluh tahun yang akan datang, perekrutan
kemana organisasi akan dibawa.
mahasiswa sarnpai sepuluh tahun ke depan, dan yang paling
Visi harus dapat dijabarkan secara nyata oleh pemimpin
penting rnau dibawa kernana organisasi setelah sepuluh tahun
ke dalam tujuan clan arah mau kemana organisasi akan dibawa
yang akan datang.
clengan melakukan perbandingan (benchmark) clengan
Jika pemirnpin masih terjebak pada kegiatan dan acara
universitas-universitas top di luar negeri. Tujuan clan arah
rutin ' maka dia bukanlah seorang pernirnpin transfo1111asional
tersebut misalnya dengan mengajukan pertanyaan kepacla diri
clan dia tidak melayani pengikutnya dengan baik karena
sendiri, mau seperti apa Fakultas Ekonomi Univcrsitas
jikalau perkembangan sepuluh tahun ke depan tidak
Kristen Satya Wacana lima atau sepuluh tahun lagi?
diantisipasi secara dini, rnaka pengikutnya juga akan
Pemimpin harus selalu melakukan benchmark, misalnya
rnengalami stagnasi dan ticlak ada perkembangan.
dcngan Harvard Business School atau dengan Ox rord
Kedua, membuat rencana jangka panjang dan program
university, clsb. Tanpa melakukan benchmark, maka
jangka panjang scrta mcmpunyai pola dalam melangk,1h.
pcmimpin 11dak akan tahu kclcbihan clan kcli..:mahan
Pcmimpin yang mi..:layani 111l:111pu11y:i1 11.·111:,111:1,p1of1a111
0I i,1nIsasI yi1I1g d1p1111p11111y:1. l\1jua11 dan arnh orgt1nisasi d1
saJa, sementara dia sendiri ti'dak dapat melakukan apa yang
kepada pengikutnya, karena dengan melakukan benchmark
diperintahkannya. Banyak pemimpin yang menerapkan
terhadap universitas top tingkat internasional, maka jika
banyak aturan dan perintah yang harus dilakukan oleh
kondisi tersebut benar-benar dapat tercapai, maka pengikut
pengikutnya, padahal dia sendiri sering atau bahkan tidak
akan merasa bangga dan puas bekerja dalam organisasi yang
dapat melakukan apa yang sudah ditetapkan dan yang telah
dipimpin oleh pemimpin transfmmasional tersebut.
menjadi aturan organisasi. Servant leader harus membeiikan
Keempat, pemimpin harus rnengarahkan anak buahnya
contoh yang baik dalam bertindak dan berperilaku sehingga
untuk bertindak sesuai visi organisasi
pada akhimya nanti bersama-sama dengan pengikut bekerja
Pernimpin adalah nahkoda kapal yang rnengemudikan
bersama untuk memajukan organisasi. Pemimpin yang
seluruh jalannya kapal tersebut. Dengan perkataan lain,
melayani haruslah orang pertama yang terjun dalam
pemimpinlah yang harus senantiasa memantau dan
pekerjaan, memberikan contoh bagaimana mengerjakan
mengarahkan anak buahnya untuk bertindak sesuai dengan
pekerjaan tersebut dan setelah itu haruslah bersama dengan
visi organisasi yang tel ah disepakati bersama. J ika ada
anak buah menge1jakan pekerjaan tersebut. Jika hal ini
pengikut yang melenceng perbuatannya dari visi organisasi,
dilakukan oleh pemimpin, maka dia telah melayani anak
maka pemimpin haruslah dengan tegas tetapi penuh kasih
buahnya dan dia akan mendapatkan respon positif dari anak
menegur baik secara halus maupun bisa juga dengan teguran
buahnya.
yang keras bila sudal;l keterlaluan. Hal ini perlu dilakukan
Keenam, setiap kebijakan yang diambil tidak boleh lepas
oleh pemimpin yang melayani supaya arah clan tujuan
dari visi
organisasi yang telah disepakati bersama dapat dilakukan
Kebijakan yang diambil oleh pemimpin haruslnh
secara terus rnenerus sehingga akhirnya kondisi ideal dapat
senantiasa konsisten dengan visi awal. Oleh karena itu sangat
tercapai.
penting bagi pemimpin sebelum mengambil kebijakan untuk
Oleh karena itu, pem1mp111 kadang-kadang perlu
berdiskusi clan berkonsultasi dengan pengikutnya. Hal ini
rnelakukan sosialisasi ulang 111engena1 visi organisasi,
sangat penting dilakukan oleh pemimpin karena di satu sisi
sehingga pengikut yang mulai lupa akan dapat diingatkan
hal ini akan merupakan kontrol bagi pemimpin, clan di sisi
kembali sehingga dia tidak mclcnccng dari visi Lcrscbut.
yang lain, dcngan diajak bcrdiskusi maka pcngikut dapal
Keli ma, pcrnimpin lwrus rnc111h1.:1 ik:111 contoh d:tlarn
scnanli,1sa 1111:11g1111•:llk:1n pL·mimpin akan \'isi yang td:ih
pengikutnya untuk mempunyai tujuan dan arah yang sama
Ketujuh, visi pribadi harus mempunyai kaitan yang erat
dengan tujuan clan arah organisasi yang dipimpinnya.
dengan visi pendiri lembaga. Biasanya pemimpin memiliki
visi pribadi, dan dalam servant leadership, maka visi pribadi
3.2.2. Persepsi Dosen Mengenai Pengaruh
pemimpin tersebut harus berkaitan dengan visi organisasi
Supaya seorang pemimpin memiliki pengaruh di lembaga
bahkan dengan visi pendiri lembaga. Hal ini penting karena
yang dipimpinnya, maka berdasarkan dari wawancara yang
jika visi pribadi berkaitan erat dengan visi organisasi dan visi
dilakukan oleh penulis, ada beberapa hal yang merupakan
lembaga, maka apapun yang dilakukan oleh sang pemimpin
persepsi para dosen dan harapan dari para dosen mengenai
akan mempunyai dampak langsung terhadap lembaga yang
beberapa hal yang harus dimiliki dan dilakukan oleh seorang
dipimpinnya.
pemimpin yang akan menerapkan servant leadership berkaitan
Kedelapan, memberitahu kepada semua staf dan anak
dengan pengaruh di FE UKSW sebagai berikut:
buah mengenai visinya. Setelah visi dibentuk, maka servant
Pertama, pemimpin memberi teladan clan mentaati
leader haruslah memberitahu dan mensosialisikan visi
peraturan. Pemimpin yang memberi teladan dan mentaati
tersebut kepada semua pengikutnya. Hal ini perlu dilakukan
peraturan, selain dia sedang mensosialisasikan visinya, j uga
supaya pengikut meniiliki aturan main yangjelas dan tahu apa
dia akan mendapatkan pengaruh clan respon yang positi f dari
yang menjadi tujuan bersama untuk dicapai. Selain itu, ha! ini
pengikutnya. Dengan memberikan contoh kcpada
juga sebagai monitor bagi pemimpin dan pengikut untuk
pengikutnya, maka sang pemimpin sebenarnya scdang
mengetahui sejauh mana visi tersebut dapat dicapai dan telah
menanamkan suatu keyakinan kepada para pengikutnya
terwujud.
bahwa pemimpin tersebut adalah seorang yang berkompctcn
Kesernbilan, meyakinkan koalisi dominan dan mayoritas
di bidangnya clan dia berdiri di garis depan untuk mclakukan
tentang visi yang wajar. Jika dalam organisasi terscbut
banyak ha! bagi pengikutnya. Hal ini akan mcrnbawu
terdapat koalisi yang dominan ataupun acla mayoritas
pengaruh yang positif ke1Jada t
1 1 unya
pe1g·k I
can a kan
kelompok, maka kelompok clorninan clan mayoritas tcrscbut
mcmbawa pengikutnya memberikan rasa hormat mcrcka
perlu cliyakinkan mengcnai visi yang wajar. I lal ini harus
kcpacla sang pemimpin.
clilakukan supaya koalisi dorninan dan rnayoritas tcrscbut
Kcdua, pcmimpin mcmotivasi pcngikul dcngan caru
ticlak rncnjadi oposisi atau musuh dnl.1111 sl'l1111ut, 1111.:la111ku11
mevakinkan pl'11•1k11I lt·11la11!J kcmampuan mcn;ka.
- pemimpin tersebut harus memiliki pemikiran bahwa ha] itu
Banyak pengikut, terutama yang masih muda belum tahu
disebabkan bukan karena sang pengikut tidak bisa
akan kemampuan dan jati diri mereka. Mereka masih sering
melakukannya, melainkan hal tersebut mungkin disebabkan
merasa minder, tidak percaya diri dan belum bisa
karena dia memang belum fasih melakukannya.
memaksimalkan kemampuan mereka. Pemimpin yang
Pikiran yang positif ini sangat penting karena sang
melayani harus dapat membangkitkan rasa percaya diri
pengikut akan menjadi orang yang berani mencoba sesuatu
pengikutnya dengan cara meyakinkan pengikut bahwa mereka
yang baru, dan bila ada pekerjaan baru walaupun itu sulit
dapat melakukan pekerjaan itu, dan sebetulnya merekalah
sekalipun, maka pengikut akan tetap mempunyai keberanian
orang yang berkompeten di bidangnya. Hal ini jika dilakukan
dan kepercayaan diri untuk me1!coba melakukan pekeijaan
oleh sang pemimpin, maka akan dapat memaksimalkan
sulit tersebut oleh karena sang pemimpin juga memiliki
kinerja pengikut sehingga akhimya organisasi juga akan
pemikiran yang positif terhadap anak buahnya.
memperoleh banyak keuntungan dari hal tersebut.
Kelima, pemimpin menciptakan situasi dan kondisi kerja
Ketiga, pemimpin menganggap pengikut sebagai partner.
yang baik dan kondusif
Pemimpin yang melayani bukanlah pemimpin yang merasa
Pemimpin yang melayani harus merasa tertantang untuk
bahwa dia adalah pusat dari alam semesta ini, sedangkan
menciptakan kondisi ke1ja yang baik dan kondusif. Hal ini
orang lain dan pengikutnya hanyalah sebagai pelengkap saja.
sangat penting karena lingkungan ke1ja yang baik clan
Tetapi pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang
kondusif akan mernbuat pengikutnya merasa betah clalam
menganggap pengikutnya sebagai partner yang bersama-sama
peke1jaan clan pengaruh serta wibawa clari sang pcrnimpin
bekerja untuk memajukan organisasi dan untuk mencapai visi
akan kental sekali clirasaka11 olel1 para pcngikutnya.
yang telah ditetapkan bersama. Apabila ada pengikut yang
Lingkungan ke1ja yang baik dan kondusif ini misalnya bisa
melakukan kesalahan, rnaka pemimpin tersebut harus mcnjacli
dibentuk dengan adanya partnership antara pcmimpin clan
teman dan mengajak berdiskusi dengan pengikutnya tersebut,
pengikut sepe11i yang telah clijabarkan di atas, maupun bisa
sehingga sang pengikut merasa merniliki pcngayom yang baik
juga clengan membangun sistem kekeluargaan antara salu
dan akhirnya dia mau beke,ja tanpa pamrih.
clcngan yang lainnya.
Keernpat, pcrnimpin bcrpikir positil" tcntang pcngikut.
Kccnarn, pcmimpin harus bisa mcnjadi rcfcrcnsi clalam
Pcmimpin yang mclayani ak,111 lw1p1k11 pos,til 11.:ilwdap
pe11gambilan kqwt11si111 Supaya hisa mendapatkan pcng,11 uh
rnerniliki karisrna dan harus bisa menjadi referensi atau acuan
3.2.3. Persepsi Dosen Mengenai Kredibilitas
dalam setiap pengambilan keputusan apabila sang pengikut
Seorang pemimpin haruslah memiliki kredibilitas yang
mengalami kebingungan atau kebimbangan. Supaya bisa
tinggi. Dari basil wawancara yang telah dilakukan penulis,
menjadi referensi, maka pernimpin haruslah seorang yang
maka persepsi pengikut (para dosen) di FE UKSW supaya
memiliki wawasan yang luas dan juga haruslah memiliki
pemimpin memperoleh kredibilitas, maka diperlukan
pandangan yangjauh ke depan (visi).
beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:
Ketujuh, pemimpin menghormati pengikutnya. Pengaruh
Pertama, pemimpin mampu melakukan tugasnya dengan
bagi seorang pemimpin yang melayani akan diperoleh ketika
baik
dia menghormati pengikutnya dan menghormati pekerjaan
Supaya dapat dikatakan sebagai pemimpin yang kredibcl,
pengikutnya. Jika seorang pemimpin tidak bisa menghonnati
maka sang pemimpin tersebut haruslah seorang yang dapat
pengikut dan pekerjaannya, maka secara otomatis pemimpin
melakukan tugasnya (penjabaran visi, misi, program, clan
tersebut juga tidak akan mendapatkan hmmat dan pengaruh
rencana) dengan baik. Apabila pernimpin mampu melakukan
dari pengikutnya. Oleh karena itu penting adanya rasa saling
tugasnya dengan baik, maka secara otomatis dia akan
menghormati antara pemimpin dan pengikut dalam segala ha!.
mendapatkan kredibilitas yang tinggi dan apabila ada tugas
Kedelapan, pemimpin mempunyai program yang bagus
yang lain, maka sang pengikut akan langsung percaya bahwa
(dilihat dari manfaat yang didapatkan oleh pengikut)
pemirnpin tersebut dapat melakukan tugas yang lain tcrscbut.
Pemimpin yang melayani akan mendapatkan pengaruh
Kedua, pemimpin memiliki integritas moral dalam biclang
ketika dia membuat dan memiliki program yang bagus, yaitu
yang dipimpin
program yang manfaatnya dapat dirasakan secara langsung
lntegritas moral adalah ha! penting mendasar yang harus
oleh sang pengikut sehingga pengikut akan dengan senang
dimiliki olch seorang pcmimpin. Olch karcna itu intcgritus
hati dan secara sukarela beke1ja tanpa pamrih untuk
moral, tcrutama clalam bidang yang dipimpin akan sangut
melakukan program tersebut. Karena dengan mclakukan
mcncntukan sampai scjauh mana krcdibilitas dapat clicapai
program tersebut untuk organisasi, maka pcngikut tcrscbut
olch pcmimpin. Pckcrjaan yang baik clan program yang bngus
sebenarnya juga scdang mclakukannya untuk dirinya scndiri.
tanp;i didukung olch intcgritus moral yang tinggi adalah sia
Olch karcna itu sangat pen ting ha1•1 sl'I vant kndc1 untul-.
Sid
nwmhii:tl nrcwrn 111 v:11111 11111:11111·11ilw11!.:.111 111:11ll:io1t 1 1 n s i t i l h:tl•t
Keenam, pemirnpin menggunakan asset organisasi untuk
Ketiga, pernnnpm rnelaksanakan segala sesuatu yang
kepentingan organisasi. Apabila sang pemimpin
sudah menjadi keputusan organisasi
menggunakan asset organisasi untuk kepentingan pribadinya,
Kredibilitas juga akan diperoleh oleh pemimpin apabila
maka dia akan kehilangan pamor dan kredibilitasnya. Oleh
dia melaksanakan segala sesuatu yang sudah menjadi
karena itu sangat penting bagi pemimpin untuk berhati-hati
keputusan organisasi. Walaupun pada awalnya keputusan
dalam menggunakan asset organisasi. Pemimpin akan
organisasi tersebut bertentangan dengan keinginan pribadi
dikatakan kredibel ketika dia benar-benar menggunakan asset
sang pemimpin, tetapi ketika hal tersebut sudah menjadi
organisasi untuk kepentingan organisasi sehingga para
keputusan bersama, maka sang pemimpin harus melaksanakan
pengikutnya akan dapat melihat bahwa dia adalah benar-benar
keputusan bersama tersebut. Dengan melakukan ha! itu, maka
seorang pemimpin yang menaruh kepentingan organisasi di
sesungguhnya dia akan dikatakan orang yang kredibel karena
atas segala-galanya.
dia melakukan apa yang menjadi keputusan bersama dan para
pengikut akan melihat bahwa pemimpin tersebut adalah orang
3.2.4. Persepsi Dosen Mengenai Kepercayaan
yang rnernentingkan kepentingan organisasi dan kepentingan
Dalam penerapan servant leadership, maka berdasarkan
pengikutnya di atas kepentingan pribadinya.
persepsi dan harapan dari para dosen ada beberapa hal
Keempat, pemimpin harus memiliki kedisiplinan yang
mendasar yang sangat penting yang harus dimiliki olch
tinggi
seorang pemimpin adalah kepercayaan. Dari wawancara
Pemimpin akan dikatakan memiliki kredibiltas ketika dia
dengan responden, maka dapat disimpulkan beberapa pcrsepsi
memiliki kedisplinan yang tinggi dalam berbagai hal. Tanpa
dan harapan dari para pengikut mengenai hal-hal yang
kedisplinan yang tinggi, maka pemimpin tersebut akan
diperlukan bagi pemimpin untuk memiliki kepercayaan clari
mendapatkan cemoohan dan perintahnya tidak akan lagi
pengikutnya:
dilaksanakan oleh pengikut dengan suka rela.
Pertama, pemimpin dipercaya mampu melakukan apa
Kelirna, pemimpin rnemiliki tanggung jawab. Tanggung
yang telah direncanakan. Pemimpin haruslah orang yang
jawab juga merupakan syarat mutlak bagi scornng pcmimpin
mampu mclakukan apa yang telah dircncanakan. I lal ini
supaya menjacli scorang yang krcclibcl. Yang dimak:;ud
sa11gat pcnting, karcna j i b pcmimpin adalah orang yang
dcngan tanggung jawab clisini adaliill hngrnnwna 111tl:1kuk.in
11wmpu 11H.:laksa11ak:111 1l·11t:a11a, maka 11·11 · ·1uga a I, a 11
, ·1111
d:111 t.111pa
waktu dia berjanji lagi sang pengikut tidak akan
melaksanakan apa yang telah direncanakan, pengikut akan
mempercayainya. Oleh karena itu bagi seorang servant leader
bekerja dengan sungguh-sungguh dan sebaik mungkin apabila
harus dipikir dengan matang pada waktu dia akan
dia tahu bahwa pemimpin juga mampu melakukan apa yang
menjanjikan sesuatu apakah kira-kira dia bisa memenuhi
telah direncanakan tersebut.
janjinya tersebut atau tidak.
Kedua, pemimpin membuat pemyataan-pemyataan yang
Kelima, pemimpin tidak arogan (bertindak dalam nilai-
tidak berbeda dengan perilakunya sehari-hari
nilai yang benar). Walaupun pemimpin tetapi tetap dituntut
Jika pemimpin sering membuat pemyataan yang berbeda
supaya dia tidak arogan sehingga pengikut tidak merasa
dengan perilakunya sehari-hari maka dia tidak akan dipercaya
bahwa dia hanyalah sebagai sapi perah yang selalu diperintah
oleh pengikutnya karena pengikut akan merasa bahwa sang
dan dalam tekanan yang menyusahkan.
pemimpin hanya melakukan 'lip service' saja. Oleh Karena
Keenam, membangun mutual relationship (hubungan
itu pemimpin dituntut untuk harus selalu membuat
yang saling menguntungkan) antara pemimpin dan pengikut
pemyataan-pemyataan yang sesuai dengan perilakunya
Hubungan antara pemimpin dan pengikut haruslah
sehari-hari. Dengan kata lain pemimpin dituntut untuk selalu
dibangun menjadi hubungan yang saling meguntungkan dan
berperilaku dan bert1ndak yang baik setiap saat.
tidak lagi hanya sebatas hubungan antara bos clan
Ketiga, pemimpin menunjukkan komitmen dengan
bawahannya. Hal ini sangat penting supaya pengikut mcrasa
tindakan dan bukan hanya ucapan saja.
bahwa dia berada dalam posisi yang menguntungkan ketika
Supaya mendapatkan kepercayaan dari pengikut, maka
dia beke1ja dengan sang pemimpin.
pemirnpin harus menunjukkan komitmen dengan tindakan
nyata dan bukan hanya di bibir saja. Apabila komitmen
3.2.5. Persepsi Dosen Mengenai Pelayanan
ditunjukkan dengan tindakan, maka pengikut akan merasa
Dari wawancara yang dilakukan oleh pcnulis, maka
bahwa pemimpin mereka adalah orang yang sangat loyal pada
penulis mendapati beberapa ha] yang merupakan perscpsi dan
organisasi dan hal ini akan meningkatkan kcpcrcayaan mcrcka
lrnrapan dari para dosen mengenai kondisi ideal bagi
kepada sang pemimpin.
pcncrapan servant dalam kaitannya clcngan
leadership
Kecmpat, pcmimpin mcncpati j;inji. I lul lui11 yang
11clayanan cl·, r.,.k
•·u 'LI It as Ek
. ·
· 01101111 U111vcrsitas Kristen Satya
mcmbuat pcmimpin dipcrcaya adiil:il1 kvl1k:t d1.1 iidalah
W:tt:lll1ll
dengan maksimal sehingga akhimya rnerugikan kepentingan
Pertama, pemimpin harus mengikuti keteladanan Tuhan
organisasi juga.
Yesus Kristus. Karena FE UKSW adalah lembaga Kristen,
Keempat, pemimpin melayani anak buah dengan cara
maka pemimpin haruslah memiliki keteladanan Tuhan Yesus
mendengarkan dan menanggapi keluhan pengikut
Kristus, yaitu Dia datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk
Seringkali pernimpin merasa telah memberikan yang
melayani. Apabila pemimpin sebuah organisasi mengetahui
terbaik kepada organisasi dan pengikutnya, sehingga dia
dan sadar akan ha! ini, maka kepemimpinan transfonnasional
kadang lupa bahwa mungkin saja ada keluhan dari
tidak perlu diperjuangkan lagi, karena akan terjadi
pengikutnya. Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang
kepemimpinan transfonnasional dengan sendirinya.
mau mendengarkan keluhan dan masukan dari pengikutnya
Kedua, pemimpin membantu dan memikirkan
untuk kemudian bersama-sama mencari pemecahan dan jalan
anggotanya yang sedang berada dalam kesusahan dan yang
keluar bagi keluhan dan dan permasalahan tersebut.
sedang sakit
Kelima, pemimpin harus dapat menjadi penasehat dan
Adalah sangat penting bagi pemimpin untuk membantu
pendukung bagi pengikut
anggotanya yang berada dalam kesusahan supaya anggotanya
Pengikut memerlukan seorang penasehat clan penclukung
merasa bahwa sang pemimpin mempunyai perhatian dan
bagi karir clan kinerja mereka. Oleh Karena itu pemimpin
kasih yang tinggi terhadap para pengikutnya. Hal ini akan
yang melayani haruslah menclukung karir clari pengikutnya
menimbulkan darnp k yang positif karena pengikut akan
tanpa takut tersaingi. Jika ha] ini clilakukan oleh pemimpin,
merasa bahwa dia bekerja dengan orang yang tepat dan
maka pengikut akan merasa puas rnemiliki pemimpin yang
beke1ja dalam lembaga yang tepat sehingga akhirnya dia akan
baik clan akhirnya dia menjacli pengikut yang loyal tcrhadap
bekerja clengan sungguh-sungguh clan dengan segenap hati.
pemimpinnya.
Ketiga, pemirnpin rnemperhatikan kesulitan anggotanya
Keenam, pemimpin beke1ja tanpa pamrih. Pcmimpin
dengan rnemberikan pemecahan clan jalan keluar
yang melayani adalah pemimpin yang beke1ja tanpa pamrih,
Setelah membantu kcsusahan anggotanya, maka
yaitu bcke1ja clengan semaksimal mungkin untuk kepentingan
pemimpin juga harus membcrikan pcmccahan clan jalan
organisasi. Hal ini jika clilakukan oleh pemimpin akan
keluar. Jalan keluar 1111 pcnting hilrus dibcrikan old1
mcngakibatkan pcngikut juga akan bckc,ja scmaksimul
pcmimpin, karcna kalau 111as.1l:d1 1w11g1kut l1dah. scg<.:rn
1111111rh.i11 kurcna s q ala
1
s<.:suatu sclalu climulai dan
rncrniliki jal,111 h.rluar, 111ak:1 di:1 t11l,1k ,ii .111 d:ip.11 hvh.l'I 1a
c. Masalah pengelompokan budaya dan ras/kesukuan dalam
Ketujuh, pemimpin mencari jalan tengah untuk mengatasi
kampus, dimana masing-masing suku berkelompok
kesenjangan antara kebutuhan pengikut dan kebutuhan
berdasarkan suku asal mereka.
organisasi.
d. Ontran-ontran pemilihan Rektor di tahun 1994 yang
Sebagai sebuah organisasi, kadang kala terjadi perbedaan
berdampak dengan eksodusnya 37 Doktor dan 112 Master
antara kebutuhan organisasi dan kebutuhan pengikut.
ke universitas lain. Hal ini menyebabkan menurunnya
Pemimpin yang melayani harus dapat menjembatani dua
image dari UKSW. Tugas berat untuk mengembalikan
kebutuhan yang berbeda ini. Pemimpin harus dapat mencari
kepereayaan publik menjadi salah satu beban yang harus di
jalan keluar bersama (win-win solution) supaya kedua belah
pikulnya.
pihak terpuaskan dan tidak ada pihak yang dirugikan.
Kedelapan, pemimpin menimbulkan social facilitation
4.2. Eksternal
effect (kehadirannya mampu menimbulkan semangat mental
a. Universitas dari luar negeri saat ini diperbolehkan
yang positif bagi pengikut)
beroperasi di Indonesia, sehingga menambah persaingan
Pemimpin harus dapat menimbulkan perasaan tenteram
menjadi semakin ketat.
dan aman bagi pengikutnya. Kehadiran seorang pemimpin
b. Banyak Sekolah Tinggi yang menawarkan program-
haruslah mampu meredam suasana yang panas dan yang
program yang cepat, mudah dan murah.
bergejolak, bahkan lebih dari itu pemimpin yang melayani
c. Minimnya donor yang diterima oleh UKSW. Sebagian
akan mendorong dan memotivasi pengikutnya untuk maju dan
besar donor dari luar negeri dinikrnati perguruan tinggi
berkembang terus.
negen.

4. Masalah dalam Leadership


5. Alternatif Solusi dan Rekomendasi
4.1. Internal
5.1. Internal
a. Bapak Usil masih berpendidikan S2, sehingga follower
a. Bapak Usil sebaiknya melanjutkan pcncliclikannya kc
yang sudah S3 atau professor merasa lcbih maju clan lebih
jcnjang S3 sehingga memperkecil kcscnjungan dcngan
kompeten dari beliau, sehingga sulil diatu1.
f'ol lowcrnya.
b. Usia bcliau yang rclatil' rnuda, d1111i111:1lollnw1.·111yu hunyak
h. Ikl iau dapat m1:rnp1:1 ban yak mcngikut i hl..!1hagai kl: g1.ilan
\I'll'" ,111hh '"'111111111 I, . I11 II 111.1 I
I .II I IH II.II I l:1cl1 :111:ihil:1
DAFT AR PUST AKA
memperkaya kemampuan beliau. Bentuk lain yang dapat
dilakukan dengan menulis buku. Akuchie, N. D. (1993). The Servants and The Superstars: /\n
c. Masalah kultur dan etnis merupakan masalah klasik di Examination of Servant Leadership in Light o f Matthew 20:20-28.
dalam setiap organisasi. Kemampuan beliau untuk Christian Education Journal, Vol. 16, No. 1, 39.
merangkul setiap kelompok menjadi tantangan terbesar Bass, B. M. (1990). Bass & Stogdill's Handbook o f Leadership: Theory,
dan ketidak-berpihakan beliau terhadap salah satu Research, and Managerial Applications (3rd ed.). New York: The
kelompok menjadi salah satu pembuktian Free Press.
kepemimpinannya. Bennis, W., & Nanus, B. (1985). Leaders: The Strategies for Taking
d. Program Re-branding dapat menjadi salah satu alternative Charge. New York: Harper Collins.
solusi untuk mengangkat kembali nama UK.SW. Black, J. S., & Porter, L. W. (2000). Management: Meeting Ne11·
Pengembangan dosen dan karyawan dengan mengirim Challenges (Upper Saddle River). New Jersey: Prentice Hall.
mereka untuk sekolah ke luar negeri. Clampitt, P. (1991). Communicating for Managerial Effectiveness.
Newbury Park, CA: Sage Publications.
5.2. Eksternal .. Conger, J. (1989). Leadership: The A11 of Empowering Others. 'I'll<'
a. FE UKSW harus dengan gencar melakukan promosi secara Academy of'Management Executive, Vol 3, No. I, 17-24.
aktif untuk memp.romosikan kelebihan-kelebihannya. FE French, J. R., & Raven, B. (I 959). The Bases o f Social Power. f-01 I
UKSW telah memiliki enam professor sehingga W011h, TX: Harcou11 Brace College Publishers.
menjadikannya menjadi Universitas swasta dengan jumlah Friedman, H. H. (2000). Abraham as a Transfonnational Leader. .Jo11mnl
professor terbanyak di Jawa Tengah. o.lLeadership Studies Vol 7:2, 6.
b. Menekankan pada kualitas yang tinggi sehingga menjadi Kouzes, J. M., & Posner, B. Z. ( 1987). The Leadership Challenge: 1/01,
acuan bagi Universitas lain dan rujukan bagi para lulusan To Get Extraordinary Things Done in Organi:::ations. Sun
SMA. Fransisco: Jossey - Bass Publishers.
c. Aktif mencari bantuan dan ke1jasama dengan pihak donor Mayer, R., Davis, J., & Schoorman, F. ( 1995). An Integrative Model or
baik dalam maupun luar negeri. Organization Trust. . lcodC'111_1• o f Management Rel'ie1,·. /'of. 1
0.
70<) 71..J.
Miles, R. (1997). Leading Corporate T ransf ormation: A Blueprint for
Business Renewal. San Fransisco: Jessey - Bass Publishers.
Nair, K. (1996). A Higher Standard o f Leadership: Lessons from the Life
o f Gandhi. San Fransisko: BeITett-Koehler Publishers.
Oentoro, J. (2000). Diktat Kuliah VIP Leadership.
Robbins, S., & Coulter, M. (1999). Management, Upper Saddle River. N.
Robbins, S., & Coulter, M. (1999). Management, Upper Saddle River.
New Jersey: Pretince Hal.
Rokreach, M. (1973). The Nature o f Human Values. New York: Free
Press.
Srivasta, S. (1983). The Executive Mind. San Fransisco: Jessey - Bass.
Synder, N. H., Dowd, J. J., & Houghton, D. (1997). Vision, Values, and
Courage. New York: The Free Press.
Weber, M. (1952). Ancient Judaism. New York: Free Press.
Webster, N. (1828) ... Noah Webster's first edition o f An American
Dictionary o f the English Language. San Fransisco: Foundation
for American Christian Education.

Anda mungkin juga menyukai