Monograph Servant Leadership
Monograph Servant Leadership
Servant
Sarjana Ekonomi dari Universitas Kristen
Satya Wacana Tahun 2000. Kemudian gelar
Magister Manajemen dari Universitas
Gadjah Mada pada tahun 2003, serta Doktor
Leadership
dari Universitas Indonesia pada tahun 2008.
dan
University, Cikarang, Indonesia.
Sebelumnya, Jony menjadi dosen di
Universitas Kristen Satya Wacana sejak
Tahun 2003.
©2019
Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto
Neva Permatasari Sutedjo
Diterbitkan oleh:
President Research Center
President University
Jababeka Education Park, Jl. Ki Hajar Dewantara, RT.2/RW.4,
Mekannukti, Kee. Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat 17550
..
ISBN: 978-0-6486981-5-9
(Dekan U · Kr" t
·t 1s e S a t ya W a c a n a p e r i o d e 2004-2009)
FE mvers1 as n
tenta n g pe e rap servant
B u k u i n i m e n c o b a m e m b e r i k a n c o n to h k o n k r e t
n
a
n
stit usi
sebuah l n Pen i di kan y a n g t e r l e tak di k o t a S a l a t i g a,
l e a d e r s h i p di d
k
m aca le b i h m m i li i
e
J a w a T e n g a h . M e l a l u i c o n t o h in i d i h a r a p k a n p e b d
r
1. ProfilL e a e
e n nyata ai
s
s e r v a n t l e a d r h ip d a n p n r ap a
e
p e m a h a m a n tentang e e
U si l S i s S u c a h y o SE., MBA.
dis rt
Nama
d en g an i m p l i k a s i n y a . D e ka
n
F a k u l t a sE k o n o m i
Jabatan
U n iv e s ita
s Kristen Satya Wacana -
r
Pendidikan S al ti g
a
a
F ak u lta s E k o n o m i
tentunya membuat staf yang lain menjadi sungkan untuk terlambat mengajar yang sudah hampir 20 tahun maka ha) tersebut dapat
(walaupun kalau terlambat tidak ada sangsi) dan selalu mencoba menutupi kekurangan yang ada.
untuk datang tepat waktu. Kedua, seorang pem1mpm haruslah memiliki kepercayaan
Ketiga, pemimpin harus menunjukkan kalau dia juga diri. Selaku Dekan kepercayaan diri ini diperoleh dengan
mempunya1 J·at1· diri dan konsep diri yang kuat. Sebagai melakukan hal-hal yang bersih, misalnya dengan tidak melakukan
pemimpian, ha! ini ditunjukkan Bpk Usil dalam setiap rapat hari plagiasi (pencontekan hasil karya orang lain), melakukan
rabu dan jumat dimana pemimpin dapat dijadikan referensi dalam penelitian secara benar dan tidak direkayasa, dsb.
pengambilan keputusan, dan jika terdapat kemacetan dalam Ketiga, pem1mp111 yang memiliki kredibilitas adalah
pengambilan keputusan, beliaulah yang akan mengambil alih dan pemimpin yang juga mampu menaikkan kemampuan pengikut dan
menyelesaikan kemacetan tersebut dengan kebijakannya yang gengsi organisasi. Di FE UKSW, beliau melakukan peningkatan
win-win solution dan dengan wawasannya yang luas. kemampuan dan gengsi organisasi dengan cara sering menerbitkan
Kejujuran dan tanggung jawab beliau dapat dilihat dengan tulisan di surat kabar, mengadakan seminar nasional maupun
selalu membagi rata pro;ek-proyek yang ada kepada semua staf internasional, clan melakukan penelitian bersama dengan pcngikut
pengajar sesuai dengan minat dan kompetensi masing-masing. dan kemuclian mempublikasikannya bersama dengan pengikut.
Konsep pengembangan dosen clan karyawan juga bcl iau
2.3. Penerapan Kredibilitas bentuk dalam apa yang disebut "'b r a in pO\,ver planning .. (BPP).
Dalam servant leadership, kredibilitas sangatlah pcnting 'dimana Ketua Jurusan telah menyusun anggaran biaya clan alokasi
karena berkaitan dengan ketergantungan antara atasan dan anak untuk setiap staf pengajar, yaitu kapan mau stucli. BPP ini tclah
buahnya. Dari penelusuran beberapa literatur, maka pcnulis ada sejak sebelum masa kepemimpinan beliau, dan di r a sa sudah
menyimpu lk an bebel·apa hal penting berkenaan dcngan cukup bagus sehingga tidak ada pcrubahan yang berarti. Walaupun
kredibilitas, yaitu: clemikian, beliau selalu aktif untuk mencarikan bcasiswa tcrutama
· ·
Pertama, scorang pcm1mp1n r:akultas
ic haruslah mcmilil-.i clari luar nege1i untuk pa r a staf yang ada.
I 11.i,, I hl'lll \ 17 .
I 11. . . 1 l I
Teori tentang kepemimpinan transfom1asional sendiri pcrtarna
akan datang, dan juga melakukan pekerjaan dengan mengabaikan
kali dimunculkan oleh Weber (1952; 1978) yaitu teori tentang
kepentingan pribadi demi tujuan organisasi
kharisma, dan aplikasinya dari teori terhadap beberapa tokoh
Black dan Porter (2000, h. 432) mendefinisikan
sejarah, yang sebagian besar adalah nabi Yahudi dan Pendeta
kepemimpinan transformasional sebagai kepemimpinan yang
Yahudi. 7
memotivasi para pengikut yang ada untuk mengabaikan
kepentingan p1ibadi mereka dan bekerja untuk kepentingan
Bass (1990) membuat perbedaan antara kepemimpinan
organisasi untuk mencapai hasil yang signifikan; bertitik beratkan
transaksional dan kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan
(Nair, 1996)pada pengartikulasian visi yang meyakinkan bawahan
transaksional dicirikan dengan adanya pengorbanan indiviclu
untuk melakukan pernbahan besar 6
terhadap organisasi dikarenakan aclanya kepentingan pribadi. Titik
Pemimpin yang transformasional memiliki pengaruh yang
beratnya adalah bagaimana memotivasi karyawan dcngan
meningkatkan kepercayaan bawahan tentang arah dan tujuan dari
memberikan penghargaan yang ditukar dengan produktivitass.
organisasi serta merubah nilai dari bawahan. Contoh dari
Sedangkan kepemirnpinan transfonnasional membentuk clan
pemimpin transformasional ini adalah Bill Gates dari Microsoft,
menstimuli kepentingan motivasi sedemikian rupa schingga
Steve Jobs dari Apple, Michael Dell dari perusahaan kornputer
rnereka bekerja tanpa pamrih dan mencapai hasil melebihi apa
Dell, Jeff Bezos dari amazon.com. Lou Gerstner dari IBM dan
Jack Welch dari General Electric. · ang diharapkan oleh pernimpin. Perbedaan yang lainnya adalah
bahwa kepemimpinan t1·ansaks1·011al meng1as1
I ·1kan scclikit
Memahami kualitas yang dapat membuat seseorang rnenjadi
perubahan seclangkan kepemimpinan transformasional
pemirnpin transforrnasional akan sangat membantu manajer dan
menghasilkan perubahan yang besar. Robbins clan Coulter ( 1999,
pemimpin berkaitan dengan perbaikan efektifitas. Seseorang yang
h. 554) membuktikan bahwa kepemimpinan transformasional
berpotensi untuk rnenjadi pemimpin transforrnasional dapat
lebih efektif clibanclingkan clengan kcpemimpinan transaksional
kehilangan kesempatan bcrharga itu karena rnelakukan kcsalahan
dalam pencapaian produktivitas, kepuasan kcrja yang lcbih tinggi
yang serius. Sebagai contoh, mantan presidcn Amcrika Scrikat
dan tingkat turn over karyawan yang rend ah 9_
Bill Clinton adalah contoh clari orang yang mcmiliki kapasitas
untuk menjadi pemimpin yang transfonnasional tctapi gagal
karcna rnclakukan bcbcrapa kcsuluhun.
that other people's highest - priority needs are being served. The
Menurnt Farling, dkk (2003) salah satu bentuk daii
best test, and the most d[lficult to administer, is: Do those served
kepemimpinan transformasional adalah servant leadership.
grow as persons? Do they, while being served become healthier,
Beberapa literatur yang membahas mengenai hal ini (biasanya
wiser, freer, more autonomous, more likely themselves to become
disebut servant leader) dimulai dari Robert Greenleafs ( 1977)
servants? And, what is the effect on the least privileged in society;
literatur dasar mengenai kepemimpinan yang melayani. IO
will they benefit or, at least, not befi1rther deprived 12 (h. 3-4).
Dal am mendefinisikan servant leadership, Greenleaf ( 1977)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa 'servant
menulis "If one is a servant, either leader or follower, one is
leadership' memiliki arti yang sama dengan apa yang oleh Burns
always searching, listening, (and) expecting that a better wheel for
disebut sebagai kepemimpinan transfonnasional. Keduanya
these times is in the making." Lebih lanjut Greenleaf menjelaskan:
berfokus pada proses antara pemimpin dan pengikut.
"Natural servants are trying to see clearly the world as it is
Dari beberapa penelusuran literatur yang ada, dapat ditarik
and are listening carefitlly to prophetic voices that are speaking
vaiiabel-variabel yang menekankan hubungan proses antara
now. They are challenging the pervasive injustice with greater
pemimpin dan pengikutnya sebagai berikut: Vision; influence;
force and they are taking sharper issue with the wide disparity
Credibility; Ttrust; Service. Penjelasan untuk masing-masing
between the quality o f s;ciety they /aiow is reasonable and
variabel dalam konteks Servant Leadership adalah sebagai berikut:
possible with available resources, and on the other hand, the
actual pe,formance o f the whole range o f institutions that exists to
3.1.1. Visi Dalam Servant Leadership
sen'e society' 1. ·,
Webster I3 (1828) mendefinisikan VIS! sebagai: Sebuah
Lebih Ianjut menurut Greenleaf pemimpin yang natural aclalah
tinclakan untuk melihat obyek external;
orang yang mengerti bahwa dia adalah pelayan terlebih dahulu
Pe1iama, kemampuan untuk melihat; penglihatan. Yisi
yang menempatkan kepentingan orang lain sebagai prioritas
lebih sempurna clan lebih akurat pacla hewan claripada
te11inggi. Greenleaf (1977) memberikan argumentasi:
manusia.
·'The servant leader is servant first ... it begins with the
Kedua, sesuatu yang diimpikan untuk dilihat, kadang-
natural feeling that one 1,vants lo sene. to serve .first. Then
kadang tidak nyata clan masih bersifat abstrak.
conscious choice hrings one to aspire to lead ... The d(!ference
man((esl itse({in the core token hi' t!IC' s c 01T r1111 .first tu 11w!-e s111·c
Srivasta (1983) menulis bahwa dalam proses
Banyak penulis dalam teori kepemimpinan mempunya1
pengartikulasian visi, yang meliputi konsep jarak dan waktu.
pandangan bahwa pemimpin haruslah sesorang yang memiliki
Dia menulis bahwa dengan melakukan proses
visi dan mampu untuk mengetahui cara berpikir dari pihak
pengartikulasian visi berarti sedang menciptakan citra akan
lain. Mereka menekankan pada pentingnya visi untuk
masa depan organisasi yang akan berdampak pada strategi,
menginspirasikan pihak lain, untuk memotivasi tindakan, dan
keputusan dan perilaku 18• Miles (1997) juga menyatakan
untuk bergerak dengan harapan untuk masa depan. Misalnya,
bahwa proses pengartikulasian VISI dapat membantu
Bennis dan Nanus (1985) menyatakan visi menganimasikan,
perubahan dan transfonnasi pada organisasi 19. (h. 217-233).
memberikan semangat dan mengubah tujuan menjadi
Dari definisi Webster (1828) mengenai v1s1 dapat
tindakan nyata 14• Snyder, Dowd dan Houghton (1994),
disimpulkan 20 : Visi yang profetik, Indera untuk mengetahui
menyatakan bahwa visi adalah sebuah realita yang belum
ha! yang tidak/belum diketahui, melihat apa yang tidak
nyata, tetapi lebih dari hanya sekedar mimpi 15•
terlihat.
Mereka lebih jauh menjelaskan bahwa visi merefleksikan
penge1tian yang mendalam yang memungkinkan seseorang
3.1.2. Pengaruh Dalam Servant Leadership
untuk mendeteksi pola dan trend yang selama ini dipegang,
Webster (1828) mendefinisikan pengaruh sebagai
dan menuntun pemimpin untuk saat sekarang dan saat yang
16 berikut 2 1:
akan datang . Bennis dan Nanus (1985) menyatakan bahwa
Pertama, To move by physical power operating by
visi adalah sesuatu yang sangat penting ketika memilih
unseen lcnl's or force; to affect. These experiments succed
perintah untuk diikuti. Mereka beragumentasi bahwa seorang
afier the same manner in vacuo as in the open air. and
pemimpin haruslah pertama kali mengembangkan semangat
therefore are not i11fluenced by the weight or pressure o f
dan mental yang positif untuk mencapai harapan yang
the atmosphere. Ne,vton
dikehendaki. Mental positif ini yang disebut visi, mungkin
Kedua, To mm•e by moral poi,·er; to act 011 and c!ffect.
mmp mimpi yang kadang juga disebut sebagai tujuan atau
as the mind or 1;1·ill. in persuading or dissuading; to
misi. 17 (h. 82)
14 Bennis, W .. & Nanus. 13. Leaders: The Strategics 1"01 l .11'1111• C'hn1 •c (Nl'\\ Yrnl-- IK \11v.is1a S I Ill' I \L'Cllll\ c Mind (\,111 I 1;111-.1scn· •lc)ss"y
•- ,, ass.) 1983 . _>'
1larpcr Coll111s. 1985). 29. 1, l\liks R II (1 1 >1>7 ) I L·ad111c ( 11q1111o11 11,111-.lrnm:111nn '\ hluL'p11111 ln1 hu-;1m•ss
1 • • • • · " ,I I\.,., I . . . . . . . t
sendiri dan perilaku mereka, atau inkonsistensi antara konsep
induce. Men are influenced by the people to take arms, or
diri dan perilaku. Kemudian dari adanya kesadaran akan
to abandon an enterprise.
ketidakpuasan ini, maka pemimpin mempunyai pengaruh
Ketiga, To move, as the passions; as, to influence one
untuk kemudian merubahnya 2 3 . Bums (1978) juga setuju
by pity.
bahwa adanya perbedaan tantangan atau konflik dapat
Keempat, To lead or direct. This revelation is sufficient
menjadi instrumen bagi pemi1np1·n untuk mempengaru 111·
to influence our faith and practice.
bawahannya.
Bass (1990) menyatakan bahwa pengaruh adalah ha!
vital untuk memperoleh kerjasama dari pihak lain untuk Perpektif yang lain melihat hubungan antara pengaruh
memenuhi tujuan grup dan organisasi. Bass (1990) menulis: dan kuasa. French dan Raven (1959) mendefinisikan kuasa
"The concept o f influence recognizes the fact that berkaitan dengan pengaruh, dan pengaruh berkaitan dengan
individuals differ in the extent to which their behaviors perubahan fisiologis 2 4 (h. 375)
control, or induction o f compliance by the leader. it mere(v untuk memahami dan menerapkan servant leadership.
states that leadership exercises a determining effect on the Menurut Greenleaf servant leadership didasarkan pada
behaviors ofgroup members and on activities o f the group. ketergantungan dan kepercayaan antara atasan clan bawahan
The definition o f i11fl uence also recognizes that leaders can (Greenleaf, 1977) 25 . Dalam mendefinisikan krcdibilitas,
influence group members by their own example 1 1 •·. Webster ( 1828) mcnulis:
Dari pernyataan diatas, dapat dilihat bahwa pengaruh "'Credibleness; the quality or state o f a thing 11'11icl,
memiliki peranan yang sangat penting dalam hubungan antara renders it possible to be believed, or ·which admits belief 011
pemimpin dan bawahannya, terutama dalam pcmcnuhan rational principles: the quality or state o f a thing 11·/,ic/,
tujuan mereka. Pandangan yang bcrbccla tcntang pcngaruh im·olves no contradiction. or absurdit_r. Credibilit_i· is less