Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM

TOKSIKOLOGI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:

ALPRIAN WIRATAMA (10022001)


VIRA SAYMONA (10022007)
DIKY REVANDANU (10022012)
DINDA SURYA ANANDA (10022014)
ELIZA WULANDARI (10022017)
MUNZILLAH AZZAHRA MZ (10022024)
NAJWA SIHAB (10022025)
SHAHKILA NADIRA ISKANDAR (10022030)
TRIAN YULIA PUTRI (10022034)

PROGRAM STUDI D3 KESEAHATAN LINGKUNGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
MATERI Zat Toksik Pada Logam Berat

1.Tujuan Praktikum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui histopatologi hati pada tikus yang terpapar logam berat timbal
dengan dosis yang berbeda. Penelitian ini menggunakan tikus putih

2.Alat dan bahan


Alat bahan toksik logam berat
- timbangan
- wadah mencit
- mencit
- silver nitrat
- suntikan
- beaker glas
- Aluminium foil
- Sarung tangan
- air 100 ml
- pengaduk

3.Cara kerja
Prosedur kerja
- timbang mencit terlebih dahulu untuk melihat berat mencit
- lalu timbang juga larutan silver nitrate
- pada silver nitrate tersebut di tambahkan air 100 ml
- dan aduk aduk dahalu
- setelah itu ambil suntikan dan persiapkan silver nitrate
- lalu suntikan silver nitrate sebanyak 0,5 ml pada mencit
- lihat keadaan mencit dan amati keadaan mencit pada jam 10.30 - 17.00
- dokumentasi kan

4.Hasil dan pembahasan


Tikus : 20 gram
Larutan agen 3 - 0,1 gram dengan air 100 ml. Dengan skala suntikan 0,5
5 20
—— = ——
10 Y
Y = 10
——
10
Y = 1 ml / 0,5
Pembahasan nya yaitu Setelah mencit tersebut di suntik di beri cairan silver nitrat mencit langsung
mengalami pincang di kaki ny dan setelah di amati dari jam 10 .30 - 17.00 mencit tetap sehat dan hanya
kaki nya saja yang pincang.

5.Daftar Pustaka

Setiawan AM. 2012. Pengaruh pemberian timbal (Pb) dosis kronis secara oral terhadap peningkatan
penanda kerusakan organ pada mencit. El-Hayat. 3(1): 24-28.

https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20312275-S42763-Validasi%20uji.pdf

Rafe MASR, Gaina CD, Ndaong NA.2020. Gambaran histopatologi ginjal tikus putih (rattus norvegicus)
jantan yang diberi infusa pare lokal pulau timor. J. Vet. Nusantara. 3(1).

Anda mungkin juga menyukai