Perlindungan anak-anak dalam konteks krisis iklim saat ini membutuhkan
respons yang lebih mendalam dan terintegrasi dalam kebijakan global. Perubahan iklim telah melampaui sekadar ancaman lingkungan; ini telah menjadi krisis multisektoral yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, terutama anak-anak yang merupakan kelompok rentan. Dampaknya meluas dari ancaman kesehatan yang berkaitan dengan polusi udara hingga ketidakpastian keamanan pangan dan risiko terhadap bencana alam yang semakin sering terjadi. Anak-anak menjadi sasaran langsung dari ketidakstabilan iklim ini. Mereka memiliki tingkat rentabilitas yang lebih tinggi terhadap dampak lingkungan karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sepenuhnya berkembang, rentang waktu yang lebih panjang untuk terpapar dengan risiko yang lebih besar, serta ketergantungan pada orang dewasa untuk kebutuhan dasar mereka. Krisis iklim ini tidak hanya menciptakan tantangan fisik, tetapi juga memiliki implikasi psikologis pada anak-anak, meningkatkan kecemasan akan masa depan yang tidak pasti. Oleh karena itu, kebijakan iklim yang berorientasi pada perlindungan anak- anak menjadi esensial. Ini tidak hanya tentang menciptakan lingkungan yang sehat secara fisik, tetapi juga memastikan akses yang adil dan merata terhadap sumber daya yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Ini termasuk perlindungan terhadap polusi udara yang merugikan, upaya penguatan ketahanan pangan untuk mencegah kelaparan, serta pendidikan yang memungkinkan anak-anak untuk memahami, menghormati, dan merawat lingkungan. Tidak hanya itu, kebijakan ini juga harus mencakup integrasi aksi mitigasi perubahan iklim, seperti penggunaan energi terbarukan, pengurangan emisi, dan restorasi ekosistem. Langkah-langkah ini tidak hanya menawarkan solusi jangka pendek terhadap krisis saat ini tetapi juga memberikan fondasi yang kokoh bagi masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Mewujudkan kebijakan iklim yang berfokus pada perlindungan anak-anak tidak hanya merupakan kewajiban moral kita, tetapi juga investasi yang cerdas untuk masa depan umat manusia. Dengan memberikan prioritas pada kepentingan anak-anak dalam kebijakan iklim, kita secara bersama-sama menciptakan landasan yang kuat untuk masyarakat yang lebih sehat, lebih adil, dan lebih lestari bagi semua. Di Indonesia, kebijakan iklim memiliki dampak langsung pada kehidupan anak-anak di tengah dinamika perkembangan negara yang juga rentan terhadap perubahan iklim. Anak-anak di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan akibat kebijakan lingkungan yang belum sepenuhnya terfokus pada perlindungan mereka. Salah satu realitasnya adalah polusi udara yang mengkhawatirkan di beberapa kota besar. Anak-anak menjadi kelompok yang sangat rentan terhadap polusi udara, yang dapat mempengaruhi kesehatan pernapasan mereka dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Meskipun sudah ada beberapa kebijakan untuk mengurangi polusi udara, implementasinya masih terbatas, dan dampaknya masih dirasakan oleh anak-anak, terutama yang tinggal di lingkungan perkotaan yang padat penduduk. Di sisi lain, ketahanan pangan dan akses terhadap air bersih juga menjadi isu krusial. Perubahan iklim berdampak pada produktivitas pertanian dan ketersediaan air bersih, hal ini dapat mengganggu ketersediaan pangan dan kebutuhan air bersih bagi anak-anak, terutama di daerah yang rentan terhadap bencana alam. Keterbatasan akses terhadap pendidikan lingkungan juga menjadi perhatian. Pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan dan berpartisipasi dalam upaya pelestarian alam masih belum merata di kalangan anak-anak di seluruh wilayah Indonesia. Kebijakan pendidikan lingkungan yang inklusif dan terintegrasi secara holistik dalam kurikulum masih perlu ditingkatkan agar anak- anak dapat memahami peran mereka dalam melindungi lingkungan. Namun demikian, ada upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan organisasi non-pemerintah untuk memperbaiki situasi ini. Program-program pendidikan, pengembangan teknologi ramah lingkungan, serta upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebijakan iklim telah diperkenalkan. Namun, perlunya lebih banyak sinergi antara sektor publik dan swasta, serta partisipasi aktif masyarakat dalam menerapkan kebijakan iklim yang berfokus pada perlindungan anak-anak masih menjadi tantangan yang perlu diatasi. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang lebih kuat dalam merancang kebijakan iklim yang lebih inklusif, terutama dengan mempertimbangkan dampaknya secara khusus bagi anak-anak. Integrasi kepentingan anak-anak dalam setiap tahap perumusan kebijakan iklim akan memberikan fondasi yang lebih kokoh untuk perlindungan generasi mendatang dari dampak perubahan iklim yang semakin mendesak.