Anda di halaman 1dari 10

ADHI MAHARDIKA AND PARTNER

Jalan Rumah Sakit Islam Faisal IX Nomor : 38 A, RT. 003 RW 002


Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan
No:081223472501 Email:adhimahardika@gmail.com

Luwu, 22 Desember 2021

Perihal : Jawaban Atas Gugatan


Antara
Nisa Afianti Sapati …………...………….………………………………….….Penggugat
Melawan
Pejabat Dinas Perdagangan Pemerintah Kabupaten Luwu …………………Tergugat

Kepada
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar
Jl. Raya Pendidikan No.1 Kecamatan Rappocini,
Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
90222

Dengan hormat,
Untuk dan atas nama Tergugat dengan ini menyampaikan jawaban sebagai berikut:

LEGAL STANDING
• Bahwa Penggugat tidak memiliki Surat Kuasa Khusus untuk mewakili CV.
Halwa Artha Konstruksi dalam mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha
Negara atas terbitnya objek sengketa dan karena Penggugat tidak dirugikan
dengan terbitnya objek sengketa oleh Tergugat.
• Bahwa Penggugat tidak memiliki kedudukan hukum untuk mewakili CV. Halwa
Artha Konstruksi dalam berperkara di Pengadilan karena Penggugat namanya
tidak tercantum dalam akta pendirian CV. Halwa Artha Konstruksi sebagai
Komisaris atau Direksi.
• Bahwa legal standing Penggugat untuk mengajukan gugatan dalam perkara a
quo tidak benar atau cacat hukum dan sudah tepat perbuatan Tergugat tidak
melawan hukum dalam menerbitkan objek sengketa terhadap Surat Perjanjian
Kontrak Harga Satuan Penimbunan Pasar Keppe Kecamatan Larompong
Nomor: 032/Kont/P-Keppe/Disdag/DAU/VII/2021 tertanggal 29 Juli 2021
• Atas dasar tersebut diatas Tergugat mohon majelis hakim yang memeriksa
perkara ini untuk menolak gugatan Penggugat/gugatan tidak dapat diterima.
ADHI MAHARDIKA AND PARTNER
Jalan Rumah Sakit Islam Faisal IX Nomor : 38 A, RT. 003 RW 002
Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan
No:081223472501 Email:adhimahardika@gmail.com

OBYEK SENGKETA
• Objek sengketa sudah tidak relevan lagi untuk diajukan ke PTUN karena Surat
Pemutusan Kontrak Nomor : 45/PK/P-Keppe/DAU/VIII/2021 sudah sesuai
dengan ketentuan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB) yaitu:
1. Asas Kemanfaatan
Keputusan Badan/Pejabat Tata Usaha Negara harus berdasar pada
asas kemanfaatan karena harus mampu memberikan manfaat secara
luas bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
2. Asas Ketidakberpihakan
Asas ketidakberpihakan merupakan asas yang mewajibkan badan
dan/atau pejabat pemerintahan dalam menetapkan dan/atau melakukan
keputusan dan/atau tindakan dengan mempertimbangkan kepentingan
para pihak secara keseluruhan dan tidak diskriminatif.
3. Asas Bertindak Cermat
Asas kecermatan menghendaki bahwa suatu keputusan dan/atau tindakan
harus didasarkan pada informasi dan dokumen yang lengkap untuk mendukung
legalitas penetapan dan/atau pelaksanaannya sehingga keputusan dan/atau
tindakan yang bersangkutan dipersiapkan dengan cermat sebelum ditetapkan
dan/atau dilakukan.
4. Asas tidak menyalahgunakan kewenangan
Asas tidak menyalahkan kewenangan adalah asas yang mewajibkan
setiap badan dan/atau pejabat pemerintahan tidak menggunakan
kewenangannya untuk kepentingan pribadi atau kepentingan lain yang
tidak sesuai dengan tujuan pemberian kewenangan, tidak melampaui,
tidak menyalahgunakan dan/atau tidak mencampuradukkan
kewenangan.

UPAYA ADMINISTRASI
• Bahwa Tergugat menerbitkan Surat Pemutusan Kontrak Nomor : 45/PK/P-
Keppe/DAU/VIII/2021, pada tanggal 26 Agustus 2021 yang dilakukan oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak/Pejabat Pembuat Komitmen dalam lingkup
Dinas Perdagangan Kabupaten Luwu Tahun Anggaran 2021 Program
Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan Kegiatan Pembangunan dan
ADHI MAHARDIKA AND PARTNER
Jalan Rumah Sakit Islam Faisal IX Nomor : 38 A, RT. 003 RW 002
Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan
No:081223472501 Email:adhimahardika@gmail.com

Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan Paket Pekerjaan Penimbunan


Pasar Keppe Kecamatan Larompong;
• Bahwa Tergugat tidak memberikan tanggapan atas upaya administrasi/upaya
keberatan/sanggahan karena berdasarkan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi:
(1) Apabila Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan
keputusan, sedangkan hal itu menjadi kewajibannya, maka hal tersebut
disamakan dengan Keputusan Tata Usaha Negara.
(2) Jika suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak
mengeluarkan keputusan yang dimohon, sedangkan jangka waktu
sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
dimaksud telah lewat, maka Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
tersebut dianggap telah menolak mengeluarkan keputusan yang
dimaksud.
(3) Dalam hal peraturan perundang-undangan yang bersangkutan
tidak menentukan jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
maka setelah lewat jangka waktu empat bulan sejak diterimanya
permohonan, Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang
bersangkutan dianggap telah mengeluarkan keputusan penolakan.

KEWENANGAN PENGADILAN
• Bahwa pada Pasal 47 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara yang menyatakan Pengadilan bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara juncto
Pasal 1 angka (9) Undang-Undang Nomor 51 tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara mendefinisikan Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan
tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat Tata Usaha Negara yang
berisi tindakan hukum yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, yang bersifat konkret, individual dan final yang membawa akibat hukum
bagi seseorang atau badan hukum perdata;
• Bahwa untuk lingkungan peradilan tata usaha negara berdasarkan Undang-
Undang nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
ADHI MAHARDIKA AND PARTNER
Jalan Rumah Sakit Islam Faisal IX Nomor : 38 A, RT. 003 RW 002
Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan
No:081223472501 Email:adhimahardika@gmail.com

sebagaimana diubah dengan Undang-Undang nomor 9 tahun 2004 tentang


Perubahan Atas Undang-Undang nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara dalam Pasal 47 mengatur tentang kompetensi PTUN dalam
sistem peradilan di Indonesia yaitu bertugas dan berwenang memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usaha Negara.
• Bahwa sesuai Pasal 1 angka 9, Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009
Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, menjelaskan :
“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi
tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan
perundang undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan
final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata.”
Dan pada Pasal 1 angka 10, Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, menjelaskan :
“Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam
bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata
dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di
daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara,
termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.”
• Bahwa oleh karena objek gugatan adalah suatu keputusan Tata Usaha Negara
yang dilakukan oleh badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, maka sesuai
dengan ketentuan Pasal 50 UU No. 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara yang menyebutkan :
“Pengadilan Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara ditingkat
pertama”;
Selanjutnya TERGUGAT berkedudukan di Jalan berkedudukan di Jalan
Sawerigading, Kelurahan Sabe, Kecamatan Belopa Utara, Belopa Kabupaten
Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, oleh karenanya masuk dalam wilayah daerah
ADHI MAHARDIKA AND PARTNER
Jalan Rumah Sakit Islam Faisal IX Nomor : 38 A, RT. 003 RW 002
Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan
No:081223472501 Email:adhimahardika@gmail.com

hukumnya Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar, Pengadilan Tata Usaha


Negara Makassar berwenang untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan
sengketa Tata Usaha Negara ini;

Kepentingan yang dirugikan:


• Bahwa pada point 1 (pertama) penggugat menyatakan dengan jelas penggugat
merasa dirugikan karena sebagai pemenang lelang pengadaan proyek
Pengerjaan Penimbunan Pasar Keppe, Kecamatan Larompong, Kabupaten
Luwu pada Kegiatan Pengelolaan dan Pembangunan Sarana Perdagangan
sesuai Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ) Nomor :
029/SPPBJ/PPK/Keppe/Disdag/DAU/VII/2021, tanggal 27 Juli 2021, oleh
sebab itu tergugat memberikan pengertian dalam sebuah adagium yang
berbunyi “Ignorantia excusatur non juris sed facti” artinya ketidaktahuan akan
fakta-fakta dapat dimaafkan, tapi tidak demikian halnya ketidaktahuan akan
hukum. Pada hal ini tergugat mengerti dengan pasti bahwa penggugat
merupakan pemenang pertama dalam lelang, namun tergugat juga mengerti
apabila pemenang lelang harus memenuhi seluruh syarat dan ketentuan dalam
pelelangan.
• Bahwa pada point ke 2 (dua) dalam gugatan penggugat menyebutkan bahwa
tergugat melakukan mal administrasi dan melakukan tindak pidana korupsi
dengan dampak merugikan negara tidak hanya itu penggugat juga menuduh
tergugat bersekongkol dengan pemenang lelang urutan 3 (tiga), setelah itu
penggugat juga menyatakan bahwa tergugat memutus kontrak dengan alasan
pemalsuan yang dilakukan oleh penggugat. Sesuai dengan aturan Pasal 53
Undang-Undang PTUN Nomor 9 tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara yang berbunyi:
(1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan
oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis
kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata
Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan
atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi.
Penggugat memiliki hak untuk mengajukan gugatannya kepada tergugat,
namun ada kekeliruan dalam argumen yang disampaikan penggugat,
ADHI MAHARDIKA AND PARTNER
Jalan Rumah Sakit Islam Faisal IX Nomor : 38 A, RT. 003 RW 002
Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan
No:081223472501 Email:adhimahardika@gmail.com

dikarenakan yang mewakili pihak yang dirugikan bukan dari terdampak yang
merugi, karena penggugat tidak mewakili CV Halwa Artha Konstruksi dengan
tidak ditemukannya surat kuasa khusus dari direksinya ataupun bukan direksi
CV Halwa Artha Konstruksi tersebut.
• berdasarkan pada pasal 53 ayat (2) Undang-Undang Nomor 9 tahun 2004
tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi:
Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
asas-asas umum pemerintahan yang baik.
Penggugat mendalilkan bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat
bertentangan dengan undang-undang dan bertentangan dengan asas-asas
pemerintahan yang baik, sehingga layak dianggap tidak sah. Dengan adanya
dalil tersebut menurut Tergugat hal tersebut sangat bertentangan dengan fakta-
fakta yang ada, hal tersebut dibuktikan dengan
1. Penerbitan Surat Pemutusan Kontrak K3 merupakan hal yang wajar, bahwa
wajib dilakukan oleh Tergugat apabila dalam suatu perjanjian diketahui
adanya kecurangan maka berdasarkan Pasal Pasal 1338 ayat (1) KUH
Perdata yang memberikan kebebasan bagi para pihak untuk:
a. Membuat atau tidak membuat perjanjian;
b. Mengadakan perjanjian dengan siapa pun;
c. Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya; dan
d. Menentukan bentuk perjanjian, yaitu tertulis atau lisan. Bahwasanya
perlu diketahui pengaturan mengenai perikatan dan perjanjian
sebagaimana diatur dalam Buku III KUHPerdata menganut sistem
terbuka (open system). Artinya setiap orang bebas mengadakan
perjanjian, baik yang diatur maupun yang belum diatur di dalam undang-
undang. Dengan dalil tersebut para pihak yang melakukan perjanjian dan
perikatan dapat mengenyampingkan Pasal 1266 KUH Perdata tentang
pembatalan harus dimintakan kepada Pengadilan, sehingga Tergugat
ADHI MAHARDIKA AND PARTNER
Jalan Rumah Sakit Islam Faisal IX Nomor : 38 A, RT. 003 RW 002
Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan
No:081223472501 Email:adhimahardika@gmail.com

diperbolehkan untuk memberikan Surat Keputusan Pembatalan secara


sepihak terhadap Penggugat yang melakukan “kecurangan”.
2. Penerbitan Surat Pemutusan Kontrak K3 yang dilakukan oleh tergugat juga
tidak menyelisihi asas-asas umum pemerintahan yang baik, karena dalam
AAUPB terdapat salah satunya asas keterbukaan berdasarkan Penjelasan
Pasal 10 ayat (1) huruf f UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan yang menyebutkan bahwa Asas keterbukaan adalah asas
yang melayani masyarakat untuk mendapatkan akses dan memperoleh
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif dalam penyelenggaraan
pemerintahan dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi
pribadi, golongan, dan rahasia negara. Oleh sebab itu Tergugat memiliki
kewajiban untuk membuka sejelas-jelasnya makna pihak yang sanggup
melaksanakan tender dengan memenuhi syarat dan ketentuan yang telah
disepakati, dan pada hal nya Tergugat menemukan bahwa Penggugat
melakukan “kecurangan” sehingga perlu adanya pemutusan kontrak.

DALAM EKSEPSI:
1. Bahwa Tergugat dengan ini menyatakan menolak dalil-dalil gugatan Penggugat
seluruhnya sepanjang menyatakan, bermaksud dan atau bermakna perbuatan
Tergugat yang menerbitkan obyek sengketa sebagai perbuatan yang tidak sah dan
atau melanggar hukum;
2. Bahwa Akta Perseroan Komanditer CV. Halwa Artha Konstruksi Nomor 25 Tanggal
24 Mei 2017, Akta Perubahan Perseroan Komanditer CV. Halwa Artha Konstruksi
Nomor 18 Tanggal 21 Desember 2017, Akta Nomor 4 Tanggall 3 Agustus 2021
Kuasa Direktur Perusahaan Komanditer CV. Halwa Artha Konstruksi, Surat Kuasa
Direktris Nomor 03/SK-HAK-VIII/2021 Tertanggal 27 Agustus 2021 dan Surat
Keputusan Nomor 01/SK-I I AK-V/2021 Tertanggal 3 Mei 2021 seluruhnya, tidak
ada satupun yang memberi kewenangan kepada Penggugat untuk mewakili CV.
Halwa Artha Konstruksi bertindak mengajukan gugatan ke pengadilan in casu
perkara a quo;
3. Bahwa Penggugat tidak mempunyai/tidak memiliki legal standing/kedudukan
hukum untuk bertindak mewakili/atas nama CV. Halwa Artha Konstruksi
ADHI MAHARDIKA AND PARTNER
Jalan Rumah Sakit Islam Faisal IX Nomor : 38 A, RT. 003 RW 002
Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan
No:081223472501 Email:adhimahardika@gmail.com

mengajukan gugatan a quo ke Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar atas


terbitnya obyek sengketa oleh Tergugat.
a. karena Penggugat tidak ada namanya tercantum dalam akta pendirian CV.
Halwa Artha Konstruksi sebagai Komisaris/ Direksi;
b. karena Penggugat tidak ada surat kuasa khusus dari Komisaris/Direksi untuk
mewakili CV. Halwa Artha Konstruksi mengajukan gugatan di Pengadilan Tata
Usaha Negara atas terbitnya obyek sengketa;
c. karena secara hukum, Penggugat tidak dirugikan dengan terbitnya obyek
sengketa oleh Tergugat.
4. Bahwa Penggugat tidak mempunyai legal standing/kedudukan hukum untuk
mewakili CV. Halwa Artha Konstruksi menandatangani/ memberikan surat kuasa
khusus tertanggal 12 Oktober 2021 untuk mengajukan gugatan dalam perkara a
quo karenanya surat kuasa khusus a quo tidak benar dan atau cacat hukum;
5. Bahwa tidak benar, tidak berdasar dan tidak beralasan hukum dalil gugatan
Penggugat pada halaman 1 yang menyatakan bahwa, “… Surat Keputusan Nomor
: 01/SK-HAK.V/2021 tertanggal 3 Mei 2021, memberikan kuasa sepenuhnya untuk
menjalankan segala kepentingan hukum kepada Nisa Afianti Sapati” karena
sesuai/berdasarkan fakta hukum yang menandatangani semua/segala dokumen
lelang/kontrak adalah Direktris CV. Halwa Artha Konstruksi yaitu saudari Jasnia
Lebu, S.E; Berdasarkan alasan hukum di atas gugatan Penggugat haruslah
dinyatakan tidak dapat diterima.

DALAM POKOK PERKARA


1. Bahwa hal-hal yang sudah dikemukakan Tergugat pada bagian eksepsi di atas
adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan secara mutatis mutandis termuat
dalam jawaban pokok perkara dibawah ini;
2. Bahwa karena Penggugat tidak mempunyai legal standing mewakili CV. Halwa
Artha Konstruksi maka, Tergugat menyebutkan secara terpisah Penggugat dengan
CV. Halwa Artha Konstruksi dan langsung kepada masing-masing yang
bersangkutan;
3. Bahwa sudah benar dan tepat menurut hukum tindakan Tergugat menerbitkan
Surat Pemutusan Kontrak Nomor : 45/PK/P-Keppe/DAU/VIII/2021 tanggal 26
ADHI MAHARDIKA AND PARTNER
Jalan Rumah Sakit Islam Faisal IX Nomor : 38 A, RT. 003 RW 002
Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan
No:081223472501 Email:adhimahardika@gmail.com

Agustus 2021 sebab Penggugat dalam mengikuti lelang telah melakukan,


“kecurangan”;
4. Bahwa sudah tepat dan benar, tidak melanggar hukum perbuatan Tergugat
menerbitkan obyek sengketa terhadap Surat Perjanjian Kontrak Harga Satuan
Penimbunan Pasar Keppe Kecamatan Larompong Nomor : 032/Kont/P-
Keppe/Disdag/DAU/VII/2021 tanggal 29 Juli 2021 Nomor 44, poin 44.1, huruf a
yang menyatakan :
Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses
pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; Bahwa CV. Halwa
Artha Konstruksi sebagai peserta lelang proyek penimbunan pasar Keppe telah
melakukan perbuatan “curang” untuk menang yaitu dengan cara merekayasa data
dan atau dokumen lelang terkait ahli muda K3 konstruksi atas nama Talitha Alfreda,
S.T. yaitu :
1). Memasukkan Daftar Riwayat Hidup Talitha Alfreda,S.T. tanpa seizin dan tanpa
sepengetahuan yang bersangkutan;
2). Tanda tangan Talitha Alfreda,S.T. dalam Daftar Riwayat Hidup tersebut
dipalsukan;
3). Talitha Alfreda,S.T. tidak pernah menyerahkan asli sertifikat Ahli Muda K3
Konstruksi miliknya kepada CV. Halwa Artha Konstruksi untuk digunakan dalam
rangka klarifikasi terkait proyek penimbunan pasar Keppe;
4). Talitha Alfreda,S.T. keberatan atas penggunaan sertifikat Ahli Muda K3
Konstruksi miliknya oleh CV. Halwa Artha Konstruksi dan menarik segala
bentuk dokumen yang berkaitan dengan dirinya, vide Surat Pernyataan Talitha
Alfreda,S.T. tanggal 4 Agustus 2021; Bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut
dokumen yang dimasukkan/di upload ke system LPSE CV. Halwa Artha
Konstruksi dalam rangka mengikuti lelang penimbunan pasar Keppe tersebut
batal demi hukum dan atau cacat hukum;
5). Bahwa tidak benar, tidak berdasar dan tidak beralasan hukum dalil gugatan
Penggugat pada hal. 8 Nomor 8 dan hal. 9 Nomor 12 mengenai tindakan
Tergugat yang menetapkan pemenang ketiga sebagai pelaksana proyek
penimbunan pasar Keppe dan tidak melakukan lelang/tender ulang karena
secara hukum selain lelang ulang penetapan pemenang cadangan juga
diperbolehkan oleh hukum sehingga apabila pemenang pertama gugur,
ADHI MAHARDIKA AND PARTNER
Jalan Rumah Sakit Islam Faisal IX Nomor : 38 A, RT. 003 RW 002
Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan
No:081223472501 Email:adhimahardika@gmail.com

dibatalkan, diputuskan karena satu dan lain maka, dilakukan penilaian ulang
terhadap pemenang tender berikutnya sama seperti yang terjadi dalam proyek
a quo. Bahwa terhadap pemenang kedua kondisi riil pada waktu dilakukan
penilaian ulang tidak boleh lagi mendapat paket pekerjaan karena sudah
memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP) yaitu batas maksimal proyek yang
dapat dikerjakan dalam 5 tahun terakhir sehingga oleh karena itu pemenang
ketiga yang memenuhi syarat menurut ketentuan hukum peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk mengerjakan proyek penimbunan pasar Keppe
tersebut;
6). Bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat selain dan selebihnya Tergugat menolak
dan membantah seluruhnya sebagai dalil yang tidak benar, tidak berdasar dan
tidak beralasan hukum;
Berdasarkan uraian fakta-fakta dan alasan hukum di atas Tergugat, mohon
kepada Ketua dan Majelis Hakim Anggota yang terhormat yang memeriksa dan
mengadili perkara ini menjatuhkan putusan sebagai berikut :
1. Menyatakan, menerima dan mengabulkan eksepsi dan atau jawaban
Tergugat;
2. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya, setidaknya menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima;
3. Menghukum Penggugat membayar segala dan seluruh biaya yang timbul
dalam perkara ini
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil adilnya (ex aequo
et bono).
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Tergugat

( Samuel Adhi Nugroho, S.H., M.H.) ( Aura Nanda Mahardika, S.H., M.H.)

Anda mungkin juga menyukai