LP KDP Gangguan Rasa Aman Nyaman
LP KDP Gangguan Rasa Aman Nyaman
OLEH :
NIM : 01.3.21.00493
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Keamanan adalah suatu kondisi aman, dan tentram, bebas dari cedera
fisik dan psikologis serta suatu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi.
Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa
juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2013).
1.1.2 Etiologi
1. Gejala penyakit
2. kurang pengendalian situasional/ lingkungan
3. kedidakadekuatan sumber daya (misalnya dukungan finansial, sosial dan
pengetahuan
4. kurangnya privasi
5. gangguan stimulus lingkungan
6. Efek samping terapi
7. Gangguan adaptasi kehamilan
1.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan
a. Emosi
Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan
b. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran menurun
memudahkan terjadinya resiko injury
d. Keadaan imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga
mudah terserang penyakit
e. Tingkat kesadaran
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan
1.1.4 Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada rasa aman dan
nyaman
a. Jatuh
Jatuh merupakan 90% jenis kecelakaan dilaporkan dari seluruh kecelakaan
yang terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar dialami pasien lansia
b. Oksigen
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen akan
mempengaruhi keamanan pasien
c. Pencahayaan
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan publik yang penting. Tata
pencahayaan dalam ruang rawat inap dapat mempengaruhi kenyamanan
pasien rawat inap
2.1 Pengkajian
1) Nutrisi
2) Eliminasi
1) Rambut
Inspeksi: Warna( hitam, merah), jumlah(banyak, sedikit), alopecia
atau tidak, kebersihan rambut.
2) Kepala
3) Mata
4) Hidung
5) Mulut
Inspeksi: Mulut bersih, gigi ada karies atau tidak, bentuk gigi
normal, mukosa bibir kering, bibir pecah- pecah.
6) Telinga
7) Leher
1) Kulit
Inspeksi: Kulit sawo matang, tidak ada lesi, kulit bersih
Palpasi: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit <2
detik, tidak ada oedema, kulit kasar.
2) Kuku
1) Payudara
2) Ketiak
1) Thorax
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, fokal freminuts
kanan dan kiri simetris.
2) Paru
Perkusi: Sonor
5. Pemeriksaan Jantung
6. Pemeriksaan Abdomen
1) Genetalia
2) Anus
8. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Reflek patella : + / +
GCS : 4 – 5 – 6
Kategori psikologis
Subkategori Nyeri dan kenyamanan
Definisi : perasaan kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik,
psikospiritual, lingkungan dan social
Penyebab :
1. Gejala penyakit
2. Kurang pengendalian situasional/lingkungan
3. Ketidak adekuatan sumber daya (mis. Dukungan finasial,sosial dan
pengetahuan)
4. Kurangnya privasi
5. Gangguan stimulus lingkungan
6. Efek samping terapi (mis. Medikasi, radiasi, kemoterapi)
7. Gangguan adaptasi kehamilan
Gejala dan Tanda Mayor Objektif
Subjektif 1. Gelisah
1. Mengeluh tidak nyaman
Gejala dan Tanda Minor Objektif
Subjektif 1. Menunjukan gejala distress
2. Tampak merintih/menangis
1. Mengeluh sulit tidur 3. Pola eliminasi berubah
2. Tidak mampu rileks 4. Postur tubuh berubah
3. Mengeluh kedinginan/ 5. Iribilitas
kepanasan
4. Merasa gatal
5. Mengeluh mual
6. Mengeluh lelah
Kondisis Klinis Terkait
1. Penyakit kronis
2. Keganasan
3. Distress psikologis
4. Kehamilan
Intervensi Utama
1. Manajemen Nyeri 3. Terapi relaksasi
2. Pengaturan posisi
Definisi : keseluruhan rasa nyaman dan aman secara fisik, psikologis ,spiritual,sosial
budaya dan lingkungan
Ekspektasi meningkat
Kriteria Hasil
Kesejahteraan fisik 1 2 3 4 5
Kesejahteraan 1 2 3 4 5
psikologis
Dukungan sosial 1 2 3 4 5
dari keluarga
Dukungan sosial 1 2 4 5
dari teman
Perawatan sesuai 1 2 3 4 5
kenyakinan budaya
Perawatan sesuai 1 2 3 4 5
kebutuhan
Kebebasan 1 2 3 4 5
melakukan ibadah
Rileks 1 2 3 4 5
Keluhan tidak 1 2 3 4 5
nyaman
Gelisah 1 2 3 4 5
Kebisingan 1 2 3 4 5
Keluhan 1 2 3 4 5
kedinginan
Keluhan kepanasan 1 2 3 4 5
Gatal 1 2 3 4 5
Mual 1 2 3 4 5
Lelah 1 2 3 4 5
Merintih 1 2 3 4 5
Menangis 1 2 3 4 5
Iritabilitas 1 2 3 4 5
Menyalahkan diri 1 2 3 4 5
sendiri
Konfusi 1 2 3 4 5
konsumsi alcohol 1 2 3 4 5
Penggunaan zat 1 2 3 4 5
Percobaan bunuh 1 2 3 4 5
diri
Suhu ruangan 1 2 3 4 5
Pola eliminasi 1 2 3 4 5
Postur tunbuh 1 2 3 4 5
Kewaspadaan 1 2 3 4 5
Pola hidup 1 2 3 4 5
Pola tidur 1 2 3 4 5
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
Manajemen Nyeri 1.08238
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat dan konstan.
Tindakan
Obeservasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respons nyeri non verbal
- Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor efek smaping penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresur, terapi usik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
2. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri.
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Definisi
Menempatkan bagian tubuh untuk meningkatkan kesehatan fisiologis dan/ psikologis
Tindakan
Obeservasi
1. Identifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau
gejala lain yang mengganggu kemampuan kognitif
Terapeutik
1. Tempatkan pada matras/tempat tidur terapeutik yang tepat
2. Tempatkan pada posisi yang terapeutik
3. Tempatkan bel atau lampu panggilan dalam jangkauan
4. Atur posisi tidur yang disukai
5. Atur posisi untuk mengurangi sesak (Misalnya semi Fowler)
6. Posisikan pada kesejajaran tubuh yang tepat
7. Berikan bantal yang tepat pada leher
8. Motivasi melakukan ROM Aktif atau pasif
9. Motivasi terlibat dalam perubahan posisi, sesuai kebutuhan
10. Ubah posisi setiap 2 jam
Edukasi
1. Informasikan pada saat akan dilakukan perubahan posisi
Kolaborasi
1. Kolaaberasi dalam pemberian premidasi sebelum mengubah posisi, jiks perlu
Definisi
Menggunakan teknik peregangan untuk mengurangi tanda dan gejala
ketidaknyamanan seperti nyeri, ketegangan otot atau kecemasan.
Tindakan
Obeservasi
1. Identifikasi penurunan tingkat energi, ketdakmampuan berkonsentrasi atau
gejala lain yang mengganggu kemampuan kognitif
2. Identifikasi teknik relaksasi yang efektif digunakan
3. Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Terapeutik
1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pecahayaan dan suhu
ruangan nyaman, jika memungkinkan
2. Gunakan suara lembut pada pasien
Edukasi
1. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis relaksasi yang tersedia ( mis:
Musik meditasi, napas dalam, relaksasi otot progresif)
2. Anjurkan mengambil posisi yang nyaman
3. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relakssi
2. Nyeri Akut
Nyeri Akut kemungkinan penyebab dengan agen pencedera fisiologis
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
Manajemen Nyeri 1.08242
Definisi
Mengumpulkan dan menganalisi data nyeri
Tindakan
Observasi :
1. Identifikasi faktor pecentus dan pereda nyeri
2. Monitor kualitas nyeri (Mis. Terasa tajam, tumpul, diremas-remas, ditempa
beban berat)
3. Monitor lokasi dan penyebaran nyeri
4. Monitor itensitas nyeri dengan menggunakan skala
5. Monitor durasi dan frekuensi nyeri
Terapeutik :
1. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
2. Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantuan
2. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
2.3 Evaluasi
Rencana tindakan efektif atau tidak dengan tindakan yang dilakukan sehinggga
mengetahui apakah rasa aman nyaman (nyeri) bekurang atau tidak.
Daftar Pustaka
Potter & Ferry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC
Wilkinson J.M & Ahern N.R. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi
9. Jakarta: EGC