MUHAM
NIM : 3232121002
KELAS : A PENDIDIKAN SEJARAH 2023
Sejarah struktural memiliki nilai penting dalam memberikan eksplanasi yang tuntas tentang
proses-proses sosial. Studi kelas menengah pada periode tertentu menunjukkan peran penting
golongan ini dalam perubahan politik, di mana sebagai golongan marginal, mereka dapat
memperoleh kebebasan untuk mengemban ideologi baru dan memegang peranan utama
dalam bidang politik.
Meskipun sejarah struktural menarik, sejarah bukanlah sejarah tanpa cerita tentang
bagaimana terjadinya. Sejarah prosesual dan struktural harus dicampurkan untuk memberikan
gambaran yang lebih lengkap. Struktur sendiri mengalami perubahan, dan proses perubahan
struktur menunjukkan garis perkembangan yang mengikuti arah tertentu. Studi sejarah
struktural memiliki potensi prediktif, membantu perencanaan, pengambilan keputusan, dan
kebijaksanaan praktis, namun peristiwa sejarah tidak berulang, hanya aspek strukturalnya
yang berulang.
Dalam konteks peristiwa unik, keunikan peristiwa hanya dapat dipahami dalam konteks
struktural tertentu. Pendekatan kontekstual diperlukan untuk mengungkapkan makna
peristiwa, dan tindakan seorang tokoh perlu dianalisis dalam konteks situasional yang
melibatkan faktor-faktor psikologis, ekonomis, sosial, politik, dan kultural. Sejarah yang baik
menggabungkan baik aspek prosesual maupun struktural untuk memberikan pemahaman
yang lebih mendalam.
Pada abad ke-18 dan ke-19, pengaruh positivisme menyebabkan ilmu kemanusiaan
dianggap bukan ilmu karena tidak memenuhi kriteria pembuatan hukum atau norma. Kaum
neo-Kantianis kemudian mengusulkan dikhotomi antara ilmu alam dan ilmu kemanusiaan,
masing-masing dengan ciri-ciri yang membedakannya.
Ilmu alam cenderung nomothetis, melakukan generalisasi, deskriptif-analitis, eksplanasi,
kuantitatif, dan objektif. Sementara itu, ilmu kemanusiaan cenderung idiografis, fokus pada
keunikan, deskriptif-naratif, interpretasi, kualitatif, dan subjektif. Perbedaan ini menunjukkan
esensialitas keduanya, sehingga satu tidak dapat dijadikan norma untuk yang lain.
Rapproachement antara ilmu sosial dan sejarah terutama tercermin dalam perubahan
metodologi. Metodologi sejarah, terutama dalam sejarah politik, sosial, dan kultural,
menggabungkan alat-alat analitis ilmu sosial untuk meningkatkan kemampuan analisisnya.
Metodologi ini memberikan harapan besar bagi perkembangan sejarah karena meningkatkan
produktivitasnya tanpa meleburkan diri dalam ilmu sosial.