Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI III

UJI SENIVITAS REBUSAN DAUN PEPAYA TERHADAP E.COLI

DENGAN METODE KILBY BAUER (SUMURAN)

DISUSUN OLEH:
NAMA : DILA SAFUTRI

NIM : B1D120110
KELAS : 2020 C
KELOMPOK : 6 (ENAM)

PROGRAM STUDI D IV TEKNOLOGI LABORATORIUM


MEDIS FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Judul praktikum : uji Angka lempeng total (ALT)

Nama : Dila safutri

Hari/Tanggal : Kamis , 28 Juli- 5 agustus 2022

Kelompok : 6 (Enam)

Rekan kerja : 1. Khairunnisa Hasanudin

2. Hajar Aswad

3. Falya Nayla Az-Zahra

4. Dharna Khairunnisa

5. Hasri Ninis

Penilaian :

Makassar, 14 juni 2022


Disetujui oleh:
Asisten Dosen Praktikan

Habibah Gali S.Tr.Kes Dila safutri


Nim: B1D120138

Dosen Pembimbing

Nirmawati Angria S.Si, M.Kes


NIDN: 091 8068 702
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. WAKTU PRATIKUM

Hari/Tanggal : Kamis, 14 juli 2022

Waktu : 13.00 – 15.00 WITA

Tempat : DIV TLM lantai 1 gedung D UNIVERSITAS MEGAREZKY

B. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

a. Cawan petri

b. Tabung reaksi

c. Elmeyer

d. Gelas ukur

e. Bunsen

f. Autolave

g. Kaki tiga

h. Batang pengaduk

i. Standar kekeruhan 0,5%

j. Pingset

k. Cawan porselin

l. Pipet tetes

m. Sendk tandu

n. Mortal

o. Yeloow tip
p. Mikropipet 40ul

2. Bahan

a. Kertas

b. Biakan

c. Nacl

d. Swab steril

e. Almunium oil

f. Spritus

g. Kapas

h. Aquadest

i. Media MHA

j. Disc paper blank

k. Rebusan daun pepaya

l. Sumuran / pipet pelastik

m. Antibiotik CIP

C. PRINSIP KERJA

tes kepekaan terhadap antimikroba adalah penentuan terhadap bakteri

penyebab penyakit yang kemungkinan menunjukkan resistensi terhadap

suatu antimikroba atau kemampuan suatu antimikroba untuk menghambat

pertumbuhan bakteri yang tumbuh in vitro, sehingga dapat dipilih sebagai

antimikroba yang berpotensi untuk pengobatan. (RH Pratiwi,2017)


D. CARA KERJA

1. Pembuatan Media

a. Dihitung volume media yang akan ditimbang dengan menggunakan

rumus perhitungan media sebagai berikut:

1) Media MHA 12 X 20 : 240

240 x 38 = 9,12 g

1000

b. Ditimbang media yang telah dihitung semua volume yang dibutuhkan

yaitu: media MHA 9,12 grm

c. Dicampurkan media dengan aquades 240ml pada tabung erlenmeyer

d. Dipanaskan media yang telah dicampur aquades pada tabung

erlenmeyer diatas api bunsen hingga menjadi jernih

e. Didinginkan media yang telah dipanaskan dan diautoklaf pada suhu

121°C selama 15 menit

f. Dituangkan media MHA pada cawan petri

g. Untuk lapisan pertama di tuang sebanyak 1ml media dan biarkan

mengeras

h. Lapisan ke dua di masukkan sumuran sebanyak 4 dan di berjarak

15mm dan di biarkan hingga mengeras

i. Setelah itu sumuran di lepas

j. Media dimasukkan kedalam inkubator pada suhu 35°C


2. Pembuatan suspensi biakan

a. Di masukkan sebanyak 3cc NaCl ke dalam tabung lalu di ambil

biakan dan di masukkan ke dalam tabung yang telah terisi NaCl

b. Di liat perbandingan menggunakan standar keruh jika sedian belum

sama atau belum mieip dengan standar keruh bisa di tambahkan

NaCl

c. Hinggal sampel mirip dengan standar keruh

3. Pnggoresan pada media MHA

a. Di masukkan swab steril ke dalam sediaan yang telah di buat lalu di

tekan -tekan di tabung guna nya agar tidak terlalu banjir saat

penggoresaan

b. Di goreskan pada permukaan media MHA sampai seluruh

permukaan tertutup rapat dengan goresan, bisannya di ulang

sebanyak 3x goresan pertama plate di putar 90oC, sedangkan goresan

ke dua ke goresan ke 3 plate di putar 45oC

c. Dibiarkan selama 5 – 15 menit agar suspensi meresap

4. Pembuatan antibiotik pada rebusan daun papaya

a. Di pipet rebusan daun pepaya sebanyak yang telalh di tentukan dan

di beri label pada setiap cawan porselin dengan kosentrasi yang

berbeda

b. Lalu di tamnbahkan aquadest sebanyak 5 ml di setiap kosentrasi

c. Pada antibiotik CIP (ciprofloxacin) tablet, antibiotik tersebut di


gerus dengan menggunka mortal hingga halus lalu di tambahkan

aquadest 5ml. cip tablet guna untuk pembandung positif (+)

5. Pengisian sumuran pada media MHA

a. Rbusaan daun pepaya yang telah di buat kosentrasi nya di pipet

menggunakan mikroppet sebanyak 40ul lalu di isi di dalam sumur

b. Setelah pada sumuran negatif (-) di pipet kan aquadest sebanyak

40ul

c. Untuk sumuran positif (+) di pipet kan antibiotik cip yang telah di

larutkan dengan aquadest sebanyak 40ul

d. Pemipetan tersebut di lakukan dengan hati-hati dan idak melebihi

sumuran tersebut

e. Di masukkan ke dalam inkubator dengan suhu 37c

6. Pembacaan/pengukuran diameter zona hambat

a. Di ukur zona hambat menggunakan penggaris

b. Dia meter zona hambat yaitu jernih di sekitar disc, di ukur dari ujung

uang satu ke ujung yang satu melewati tengah-tengah obat.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil uji sensitivitas

NO Kosentrasi (mm) Ket

30% 35% 40% 50%

Resbusan daun - - - - Resisten

pepaya

(+) cip 40mm 55mm Sensitif

(-) aquadest 0mm 0mm Resisten

Kosentasi 40% dan 50% kosentasi 30% dan 35%

B. Pembahasan
Hasil pemeriksaan pada antibiotik di media 1 CIP/ + (ciprofloxacin) di

dapatkannya hasil zona tersebut 40mm yang artinya antibiotik CIP sensitif, pada

(-) di dapatkan nya hasil 0mm yang artinya antibiotik resisten ,ada pun pada
antibiotik rebusan koentrasi 30% zona tersebut 0mm yang artinya resisten pada

bakteri, dan pada antibiotik rebusan kosentrasi 35% zona tersebut 0mm resisten

terhadap bakteri pada hasil media 2 antibiotik CIP/ + zona 55mm hasil sensitif,

pada (-) di dapatkan nya hasil 0mm yang artinya antibiotik resisten ada pun pada

antibiotik rebusan kosntrasi 40% zona 0mm resisten, antibiotik rebusan kosentrasi

50% hasil zona 0mm hasil resisten.

Nilai rata - rata pada media 1 setiap antibiotik yaitu pada antibiotik CIP/ +

(ciprofloxacin) rata -rata nilai tersebut adalah 40mm atau di sebut sensitif ,

antibiotik rebusan kosentrasi 30% rata - rata nilai 0mm atau resisten , antibiotik

rebusan 35% rata-rata nilai 0 atau resisten , (-) rata-rata nilai 0 atau di sebut juga

resisten. Nilai rata - rata pada media 2 setiap antibiotik yaitu pada antibiotik CIP/

+ (ciprofloxacin) rata -rata nilai tersebut adalah 55mm atau di sebut sensitif ,

antibiotik rebuan kosentrasi 40% rata -rata nilai 0 atau resisten , antibiotik rebusan

50% rata-rata nilai 0 atau resisten , (-) rata-rata nilai 0 atau di sebut juga resisten

(+ dan -) hanya sebagi pembanding dalam pemeriksaan sensivitas antibiotik.

Ada pun antibiotik merupakan bahan yang di hasilkan oleh MO yang

mempunyai kemampuan menghambat atau mematikan MO lain. Menurut

Benedict dan Langlyke, antibiotik merupakan suatu senyawa kimia yang di

turunkan dari atau produksi olej MO organisme hidup yang dalam konsentrasi

kecil mempunyai kemmpuan untuk menghimbisi MO lain.


Uji sensitivitas antibiotik merupakan tes yang digunakan untuk menguji

kepekaan suatu bakteri terhadap suatu antibiotik. Uji sensitivitas bertujuan untuk

mengetahui efektifitas dari suatu antibiotic Resistensi antibiotik adalah

kemampuan bakteri untuk bertahan hidup dari efek serangan antibiotik. Hal ini

dapat terjadi apabila bakteri mengubah dirinya, sehingga efektivitas obat, bahan

kimia, atau bahan lain yang dirancang untuk membunuh bakteri punberkurang.

Anda mungkin juga menyukai