Anda di halaman 1dari 16

SPESIFIKASI TEKNIS

untuk
Pengadaan Jasa Konstruksi

Kegiatan : Penyelenggaraan Bangunan Gedung di Wilayah


Daerah Kabupaten/Kota, Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan
Gedung

Sub Kegiatan : Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung Daerah


Kabupaten/Kota

Pekerjaan : Pemeliharaan dan/atau Perawatan Mesjid Miftahul Ihsan


Kota Banjarmasin (lanjutan)

Sumber dana : APBD Kota Banjarmasin

Lokasi : Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Pekapuran Raya, Kec.


Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan
70234

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin


Tahun Anggaran 2022
PENDAHULUAN

Spesifikasi Teknis sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Lembaga Kebijakan


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia yang memuat :
a. spesifikasi bahan bangunan konstruksi;
b. spesifikasi peralatan konstruksi dan peralatan bangunan;
c. spesifikasi proses/kegiatan;
d. spesifikasi metode konstruksi/metode pelaksanaan/ metode kerja; dan
e. spesifikasi jabatan kerja konstruksi.

Spesifikasi Teknis sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V (MDP) Peraturan


Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia disusun berdasarkan spesifikasi teknis yang
ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sesuai jenis pekerjaan yang
akan ditenderkan, dengan ketentuan:
1. Dapat menyebutkan merk dan tipe serta sedapat mungkin menggunakan
produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional (SNI);
3. Metode pelaksanaan harus logis, realistis dan dapat dilaksanakan;
4. Jangka waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metode pelaksanaan;
5. Mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama
minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
7. Mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang
diinginkan;
9. Mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran
SPESIFIKASI TEKNIS

a. Ketentuan Umum
Spesifikasi Teknis ini disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2022 Tentang
Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, di mana secara umum Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2022
Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat ini memuat tentang Lingkup
pekerjaan konstruksi bangunan gedung terdiri atas level tertinggi atau level 1
hingga level terkecil yang disebut Task. Deskripsi lingkup pekerjaan
konstruksi disebut Struktur Rincian Kerja atau Work Breakdown Structure
(WBS).

Uraian spesifikasi teknis ini disusun dan ditetapkan sesuai jenis pekerjaan
yang akan ditenderkan, yaitu :
Nama Paket Pekerjaan : Pemeliharaan dan/atau Perawatan Mesjid
Miftahul Ihsan Kota Banjarmasin (lanjutan)
Lokasi : Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Pekapuran
Raya, Kec. Banjarmasin Timur, Kota
Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70234
Nama Kegiatan : Penyelenggaraan Bangunan Gedung di
Wilayah Daerah Kabupaten/Kota, Pemberian
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat
Laik Fungsi Bangunan Gedung
Nama Sub Kegiatan : Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Gedung Daerah Kabupaten/Kota
Sumber Dana : APBD Kota Banjarmasin Tahun 2022, melalui
DPA-SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Banjarmasin Tahun
Anggaran 2022 Nomor:
DPA/A.1/1.03.0.00.0.00.01.0000/001/2022
Tanggal 3 Januari 2022.
Harga Perkiraan Sendiri : Rp. 1.829.292.000,00
Masa Pelaksanaan : 150 hari kalender

Pemeliharaan dan/atau Perawatan Mesjid Miftahul Ihsan Kota Banjarmasin


(lanjutan) berupa pekerjaan kontruksi rehabilitasi fasilitas Masjid dengan
uraian pekerjaan sebagai berikut :

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pembersihan lahan , pengukuran & pemasangan bouwplank &
2. Papan nama kegiatan
3. Biaya K3 (Kesehatan & keselamatan kerja)
4. Pekerjaan Bongkaran Beton
5. Pekerjaan Bongkaran Dinding Bata
6. Pekerjaan pemulihan kondisi halaman setelah konstruksi

II. PEKERJAAN STRUKTUR SEKRETARIAT DAN TOILET


1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
2. Pekerjaan Pancang Galam
3. Pekerjaan Balok Lantai Dasar 25/30
4. Pekerjaan Pondasi Batu Gunung
5. Pekerjaan Plat Pondasi 120x120x30
6. Pekerjaan Kolom 30/30
7. Pekerjaan Balok 25/30
8. Pekerjaan Ring Balok 10/15
9. Pekerjaan Plat Lantai 1
10. Pekerjaan Plat Lantai 2
11. Plat Kanopi Teras

III. PEKERJAAN ARSITEKTUR SEKRETARIAT DAN TOILET


1. Pasangan Dinding Bata Ringan
2. Kolom Praktis
3. Plesteran tebal 15 mm
4. Acian Dinding
5. Cat Tembok/ Dinding dan Plafond
6. Rooster Keramik
7. Kuda-kuda baja ringan
8. Penutup Atap Genteng Bitumen Bergelombang / Ondoline
9. Bubungan Genteng Bitumen
10. Pasangan Keramik Lantai 60x60
11. Pasangan Keramik Dinding 25x40
12. Kusen Pintu dan Jendela (aluminium)
13. Kusen Kayu Ulin 4/8
14. Pintu WC (kayu ulin pabrikasi)
15. Frame Pintu dan Jendela (aluminium)
16. Frame Ornamen GRC
17. GRC Krawang (depan WC/Udhu)
18. Pasangan Kaca Rayban 5 mm
19. Ventelasi Kaca WC
20. Engsel pintu
21. Engsel Jendela
22. Kunci slot
23. Grendel
24. Kunci Tanam 2 slag
25. Rangka Plafond Hollow 20.40.2 mm
26. Plafond Kalsiboard
27. Pagar/ Railing Balkon (Stainlessteel)
28. Kubah Galvalum diameter 1,25 mtr
IV. PEKERJAAN SANITAIR DAN ELEKTRIKAL
a. Sanitair
1. Galian tanah untuk Bio septick dan saluran drainase
2. Pengadaan dan Pemasangan Bio Septick 2 m3
3. Closet Duduk
4. Closet Jongkok
5. Floor Drain stainles Steel
6. Kran Stainles Steel
7. Shower spray toilet
8. Bak air fiber glass 250 ltr
9. Pipa saluran air kotor
10. Pipa saluran air bersih
b. Elektrikal
1. Pasang Titik Lampu
2. Pasang Stop Kontak
3. Pasang Saklar Tunggal
4. Pasang Saklar Ganda
5. Pasang Lampu LED 12 Watt
6. Pasang MCB

V. PEKERJAAN GAPURA
a. Gapura Timur
b. Gapura Barat
c. Gapura Utara
d. Base Plat 35x35, T= 15 mm
e. Pasangan Batu Tempel Hitam/ Batu Alam (finishing)
f. Letter : MESJID MIFTAHUL IHSAN (bahan acrilic include Lampu)

VI. PEKERJAAN PENGECATAN BANGUNAN MESJID


a. Pekerjaan Pengikisan/ Pengerokan Tembok
b. Pekerjaan Pengecatan Dinding Eksterior
c. Pengecatan Kuzen, pintu dan jendela

VII. PEKERJAAN JALAN AKSES SEKRETARIAT


a. Kolom Baja WF 300.150.6,5.9 (zicromate)
b. Balok Baja WF 250.150.6,5.9 (zincromate)
c. Balok Baja WF 150.75.5.7 (zincromate)
d. Base Plate 20 mm (zincromate)
e. Plat besi anak tangga, tebal = 2 mm
f. Besi siku 5x5 anak tangga, tebal = 4 mm
g. Baut 3/4"
h. Angkur M 16 - 500 mm
i. Plat Strip lebar 6,5 cm. T =5 mm(zincromate)
j. Plat Bondex 0,75 mm (Sisi bawah di cat zincromet)
k. Galian Tanah
l. Pancangan Galam P = 7 mtr Ø 10-12
m. Plat Pondasi
n. Kolom (40x40)
o. Plat Lantai Beton
p. Pagar/ Railing (Stainlessteel)
q. Pasangan Keramik Lantai 60x60

Dengan demikian maka seluruh standar rujukan, persyaratan bahan,


peralatan yang digunakan, metode pelaksanaan pekerjaan, pengendalian
mutu dan pengujian di lapangan, serta pengukuran dan pembayaran harus
berpedoman pada :
a. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;
c. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.12 Tahun 2021 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
e. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/PRT/M/2008 tanggal
30 Desember 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor :
14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor :
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10
Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 1
Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat.
n. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
o. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor: 11/KPTS/2000
tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di
Perkotaan;
p. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:
11/SE/M/2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi;
q. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 14 Tahun 2009 Tentang
Bangunan Panggung;
r. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2021 Tanggal 28 Desember 2021
Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Banjarmasin
Tahun Anggaran 2022;
s. Peraturan-peraturan dan petunjuk-petunjuk lain yang diberikan oleh
pihak pemberi tugas.

b. spesifikasi bahan bangunan konstruksi;


Spesifikasi bahan bangunan kosntruksi adalah sebagai berikut :

Nama
No. Barang/Mata Uraian Spesifikasi Teknis Keterangan
Pembayaran
1. Pekerjaan Pancang 1. Panc. Galam 10-12, P =6 M (untuk plat
Galam pondasi)
2. Panc. Galam 10-12, P =4 M (untuk bawah
pondasi batu gunung)
2. Pekerjaan Pondasi Bahan batu adalah sejenis batu keras, liat,
Batu Gunung berat serta berwarna Putih Kekuning-
kuningan Bahan asal adalah batu besar yang
kemudian dibelah/dipecah menjadi ukuran
normal (maksimal 25 cm). Material batu
kali/belah yang keras, bermutu baik dan
tidak cacat dan tidak retak
3. Pas Dinding Bata Bata Ringan ukuran 7,5x20x60 merk
Axel/Citicon
4. Pekerjaan 1. Plywood t = 12 mm untuk Bekisting Beton
Begisting Biasa (Non Ekspose)
2. Plywood; untuk dinding, balok dan
kolom persegi, tebal 18 mm untuk
Bekisting Beton Ekspose
5. Beton mutu f’c = Cor beton bertulang Beton mutu f’c = 21,7
21,7 Mpa Mpa.

a. Selama pengecoran beton harus selalu


dibuat benda-benda uji. Setiap 5 m3
adukan beton dibuat 1 buah benda uji.
Pengambilan benda uji memakai aturan
dari PBI 1971 atau ACI.
b. Pengujian silinder percobaan harus
dilakukan di laboratorium yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas dan Tim
Teknis.

6. Pembesian a. Besi beton harus bebas dari karat, sisik


dan lain-lain lapisan yang dapat
mengurangi lekatnya pada beton.
Besi Beton yang digunakan dalam
pekerjaan ini meliputi :
1) Pilecap atau Plat Pondasi digunakan
besi mutu BJTS-420, S 13 mm.
2) Tulangan Utama Balok dan Kolom
Nama
No. Barang/Mata Uraian Spesifikasi Teknis Keterangan
Pembayaran
digunakan besi mutu BJTS-420, S 13
mm.
3) Tulangan Sengkang digunakan besi
mutu BJTP-280, P 8 mm.
4) Plat Lantai digunakan besi mutu
BJTP-280, P 12 mm.
b. Perlengkapan besi beton, meliputi semua
peralatan yang diperlukan untuk
mengatur jarak tulangan/besi beton dan
mengikat tulangan-tulangan pada
tempatnya.
c. Untuk mendapatkan jaminan akan
kualitas besi yang diminta, maka
disamping adanya sertifikat dari pabrik,
juga harus ada/dimintakan sertifikat dari
laboratorium baik pada saat pemesanan
maupun secara periodik minimum
masing-masing 2 (dua) contoh percobaan
(stresstrain) dan pelengkungan untuk
setiap 20 ton besi. Pengetesan dilakukan
pada laboratorium yang disetujui
Konsultan Pengawas.
7. Pekerjaan Baja 1. Semua material untuk konstruksi baja
harus menggunakan baja yang baru dan
merupakan "Hot Rolled Structural Steel"
dan memenuhi mutu baja BJ 37 (PPBBI-
83) atau ASTM A36 atau SS41 (JIS.U
3101 - 1970)
2. Pengawas berhak meninjau bengkel dan
memeriksa pekerjaan fabrikasi Kontraktor
yaitu baja dengan tegangan leleh
minumum y = 2.400 kg/cm2.
3. Kawat las yang dipakai adalah harus
merk "Kobesteel".
8. Pekerjaan Bondek  Tebal TCT (Total Coating Thickness)
adalah 0,75 mm
 Bahan dasar Structural Steel grade.320
 Minimum yeal strenght MPA 320
 lebar efektif bubar mm 870
 Tinggi profil mm 45
 Standart teknis JIS G 3302-98;ASTM A
653 grd 50;AS 1397 G300-G3550
9. Pekerjaan 1. Pengecatan baja :
Pengecatan  Cat dasar pertama adalah cat
zinchromat primer 2 (dua) kali di
Workshop dengan menggunakan
kuas (brush). Cat dasar ini setebal 2
(dua) kali 50 mikron.
 Cat finish dilakukan 2 (dua) kali di
lapangan setebal 30 mikron, setelah
semua konstruksi selesai terpasang
Nama
No. Barang/Mata Uraian Spesifikasi Teknis Keterangan
Pembayaran
dengan menggunakan kuas (brush).
 Cat dasar yang rusak pada waktu
perakitan harus segera dicat ulang
sesuai dengan persyaratan cat yang
digunakan.
 Untuk saluran sisi dalam talang
tengah t = 2 mm dipakai Flink Coat
dilapis 2 (dua) kali dan sisi luar
dipakai Prime Coat setebal 50 mikron
2 (dua) kali dan Finish Coat setebal 35
mikron 2 (dua) kali.
10. Pekerjaan Portland Cement : ASTM C150 type V dan
Pasangan NI-8 jenis semen dari merk Gresik / Tiga
Roda
11. Pekerjaan Kuzen,  Dari bahan alumunium framming
Pintu, system buatan Alexindo dengan
Jendela, Kaca Ukuran 4” (4,4x10,2 cm),tebal 1,3 mm.
Dan Alat  Bahan kaca adalah Clear glass, merk
Penggantung Asahi Mas, tebal disesuaikan dengan
gambar.
 Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu:
- Lockcase : Merk Dekkson
- Cylinder : Merk Dekkson
- Handle : Merk Dekkson
- Back Plat : Merk Dekkson
- Engsel (Butt Hinges) :Merk Dekkson
- Engsel Lantai (Floor Hinges) :
Merk Dekkson
- Door Closer, Door Stopper :
Merk Dekkson
 Pegangan pintu masuk utama dipakai
handle merk Dekkson
12. Pekerjaan Plafond  Rangka plafond Hollow 20.40.2 mm
 Penggantung plafond dari besi beton /
siku yang tertanam pada plat / balok
beton .
 Plafond Kalsiboard tebal 6 mm
13. Pekerjaan Penutup  Penutup atap dari bahan bitumen merk
Atap Ondoline.
 Rangka atap baja ringan 75.75

14. Pekerjaan Listrik  Sakelar tunggal dan ganda menggunakan


merk Broco
 Stop Kontak menggunakan merk Broco
15. Pekerjaan Cat- 1. Pekerjaan Cat Langit-langit : Cat yang
Catan digunakan merk Danapaint jenis Danacryl
Vinyl Acrylic
2. Pekerjaan Cat Dinding Eksterior : Cat
yang digunakan merk Jotun
16. Pekerjaan Sanitair  Closet duduk keramik merk Toto
 Closet jongkok keramik merk Toto
Nama
No. Barang/Mata Uraian Spesifikasi Teknis Keterangan
Pembayaran
 Kran air Stainles Steel merk Onda
Pekerjaan  Tebal GRC Clading/ GRC Krawang
Pasangan Grc berkisar 2 – 3 cm. dan pemasangan
dengan menggunakan skrup fisher,
sambungan antar panil menggunakan
flexible joint sealent. Sentuhan akhir
finishing dengan cat warna yang
disepakati bersama direksi/ Owner.

Selain pekerjaan yang disebutkan di atas, spesifikasi teknis pekerjaan juga


mengacu pada Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat Teknis (RKS), DED dan BQ
pekerjaan Pemeliharaan dan/atau Perawatan Mesjid Miftahul Ihsan Kota
Banjarmasin (lanjutan), serta dengan berpedoman pada :
a. SNI 2847-2013 Tentang Persyaratan beton struktural untuk
bangunan gedung.
b. SNI 1726-2012, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.
c. SNI 1727-2013, Tentang Beban Minimum untuk Perancangan
Bangunanan Gedung dan Struktur Lain.
d. SNI 1729-2015, Tentang Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja
Struktural.
e. SNI 03-3990-1995, Tentang Tata Cara Instalasi Penangkal Petir
untuk Bangunan.
f. SNI 2052-2014, Tentang Baja Tulangan Beton.
g. SNI 255-1987, Tentang Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia
1987.
h. SNI 04-0225-2000, Tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000).
i. SNI 03-1736-1989, Tentang Tata Cara Perencanaan Struktur
Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan
Rumah dan Gedung.
j. SNI 03-2410-1989, Tentang Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok
dengan Cat Emulsi.
k. ACI 1983 (Association Concrete International).
l. SII (Standar Industri Indonesia).
m. SKBI-2.3.53.1987.
n. NI-8 (Peraturan Portland Cement Indonesia ) 1972.
o. PPKI 1961 (NI-5).
p. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
q. Peraturan Bangunan Nasional tahun 1987.
r. Standar Besi Beton SII No. 0136 – 84.
s. Petunjuk-Petunjuk dari pihak Direksi dan/atau Konsultan Pengawas.
c. spesifikasi peralatan konstruksi dan peralatan bangunan;
Macam, Jenis, Kapasitas dan Jumlah Peralatan Utama Minimal yang
diperlukan dalam Pelaksanaan Pekerjaan. Peralatan Utama Minimal yang
diperlukan untuk pekerjaan adalah sebagai berikut :

Jumlah
No Jenis Alat Kapasitas Min. Kepemilikan/Status
Min.
1. Pick Up 1400 cc 1 unit Milik Sendiri/ sewa
beli /sewa
2. Concrete 0,3 m3 2 unit Milik Sendiri/ sewa
Mixer/ Beton beli /sewa
Molen
3. Genset 5 kVA 1 unit Milik Sendiri/ sewa
beli /sewa
4. Jack Hammer -- 1 unit Milik Sendiri/ sewa
beli /sewa
5. Welding set -- 1 Set Milik Sendiri/ sewa
beli /sewa
6. Bor Listrik Kecepatan 1 Set Milik Sendiri/ sewa
Putaran Min. beli /sewa
2000 rpm

1) Yang dimaksud dengan peralatan utama adalah peralatan yang


mendukung langsung dan sesuai kebutuhan untuk melaksanakan
pekerjaan utama (major item);
2) Kepemilikan peralatan utama adalah milik sendiri, sewa beli, dan/atau
sewa kepada pihak lain dengan perjanjian Sewa bersyarat (bukan
surat dukungan).
3) Untuk peralatan sewa, selain menyampaikan surat perjanjian sewa
harus disertai dengan bukti kepemilikan/penguasaan terhadap
peralatan dari pemberi sewa.
4) Klarifikasi hanya dilakukan terhadap bukti-bukti kepemilikan
peralatan, tidak terhadap fisik peralatan.

d. spesifikasi proses/kegiatan;
1. Pokja Pemilihan (yang bersertifikat Ahli/petugas K3 Konstruksi atau
dengan melibatkan Ahli K3/Petugas K3 Konstruksi) harus menilai
kesesuaian identifikasi bahaya dari setiap tahapan kegiatan yang sudah
ditetapkan oleh PPK;
2. Setiap proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, system
perlindungan terhadap pekerja, perlengkapan pengaman, dan rambu
rambu peringatan dan kewajiban pekerja menggunakan alat pelindung diri
(APD) yang sesuai dengan potensi bahaya pada proses tersebut;
3. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang berisiko tinggi, atau
pekerjaan yang berisiko tinggi pada keadaan yang berbeda, harus lebih
dulu dilakukan analisis keselamatan pekerjaan (Job Safety Analysis) dan
tindakan pengendaliannya;
4. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja
lebih dulu dari penanggung-jawab proses dan Ahli K3 Konstruksi;
5. Setiap proses dan kegiatan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga
kerja dan/atau operator yang telah terlatih dan telah mempunyai
kompetensi untuk melaksanakan jenis pekerjaan/tugasnya, termasuk
kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja
yang sesuai pada jenis pekerjaan/tugasnya tersebut.

e. Spesifikasi Metode Konstruksi/ Metode Pelaksanaan/Metode Kerja


1) Pekerjaan Beton Bertulang
 Menggunakan beton ready mix dan/atau beton cor setempat
dengan mengajukan Job Mix terlebih dahulu.

2) Pekerjaan Baja
 Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC
specification, baru dapat dilaksanakan dengan seijin pengawas,
dan menggunakan mesin las listrik.
 Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli bersertifikat dan
berpengalaman.
 Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk
konstruksi yang tipis (maksimum 10 mm), boleh memakai mesin
pons. Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak
diperkenankan.

3) Pekerjaan lainnya
 Selain pekerjaan yang disebutkan di atas, Metode Konstruksi/
Metode Pelaksanaan/Metode Kerja mengacu kepada Rencana dan
Syarat-syarat kerja (RKS) pekerjaan Pemeliharaan dan/atau
Perawatan Mesjid Miftahul Ihsan Kota Banjarmasin (lanjutan).

f. Kriteria Kinerja Produk (Output performance) yang diinginkan


Mengacu pada standar dan pedoman sebagai berikut :
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/PRT/M/2008 tanggal
30 Desember 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2017 tentang
Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10
Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 1
Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat.
g. SNI 2847-2013 Tentang Persyaratan beton struktural untuk bangunan
gedung.
h. SNI 1726-2012, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.
i. SNI 1727-2013, Tentang Beban Minimum untuk Perancangan
Bangunanan Gedung dan Struktur Lain.
j. SNI 1729-2015, Tentang Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja
Struktural.
k. SNI 03-3990-1995, Tentang Tata Cara Instalasi Penangkal Petir untuk
Bangunan.
l. SNI 2052-2014, Tentang Baja Tulangan Beton.
m. SNI 255-1987, Tentang Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia
1987.
n. SNI 04-0225-2000, Tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000).
o. SNI 03-1736-1989, Tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan
untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan
Gedung.
p. SNI 03-2410-1989, Tentang Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok
dengan Cat Emulsi.
q. ACI 1983 (Association Concrete International).
r. SII (Standar Industri Indonesia).
s. SKBI-2.3.53.1987.
t. NI-8 (Peraturan Portland Cement Indonesia ) 1972.
u. PPKI 1961 (NI-5).
v. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
w. Peraturan Bangunan Nasional tahun 1987.
x. Standar Besi Beton SII No. 0136 – 84.
y. Petunjuk-Petunjuk dari pihak Direksi dan/atau Konsultan Pengawas.

g. Tata Cara Pengukuran dan Tata Cara Pembayaran


Mengacu pada standar dan pedoman sebagai berikut :
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/PRT/M/2008 tanggal
30 Desember 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2017 tentang
Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10
Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 1
Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat.
g. SNI 2847-2013 Tentang Persyaratan beton struktural untuk bangunan
gedung.
h. SNI 1726-2012, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.
i. SNI 1727-2013, Tentang Beban Minimum untuk Perancangan
Bangunanan Gedung dan Struktur Lain.
j. SNI 1729-2015, Tentang Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja
Struktural.
k. SNI 03-3990-1995, Tentang Tata Cara Instalasi Penangkal Petir untuk
Bangunan.
l. SNI 2052-2014, Tentang Baja Tulangan Beton.
m. SNI 255-1987, Tentang Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia
1987.
n. SNI 04-0225-2000, Tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000).
o. SNI 03-1736-1989, Tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan
untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan
Gedung.
p. SNI 03-2410-1989, Tentang Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok
dengan Cat Emulsi.
q. ACI 1983 (Association Concrete International).
r. SII (Standar Industri Indonesia).
s. SKBI-2.3.53.1987.
t. NI-8 (Peraturan Portland Cement Indonesia ) 1972.
u. PPKI 1961 (NI-5).
v. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
w. Peraturan Bangunan Nasional tahun 1987.
x. Standar Besi Beton SII No. 0136 – 84.
y. Petunjuk-Petunjuk dari pihak Direksi dan/atau Konsultan Pengawas.

h. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi


Untuk pekerjaan kualifikasi usaha menengah dan besar personel manajerial
meliputi :

Pengalaman
Jabatan dalam
Kerja Sertifikat Kompetensi
No pekerjaan yang
Profesional Kerja
akan dilaksanakan
(tahun)
1. Pelaksana - 1 (satu) 2 Thn SKT Pelaksana
orang Bangunan Gedung /
Pekerjaan Gedung (TA-
022 atau TS-051)
2. Petugas 0 Thn Sertifikat Pelatihan K3
Keselamatan Konstruksi atau Ahli
Konstruksi - 1 Muda K3 Konstruksi
(satu) orang
Catatan:
1) Dalam hal peserta menawarkan Personel Manajerial atau Ahli K3
Konstruksi dengan pengalaman lebih dari yang disyaratkan, maka tidak
digugurkan.
2) Dalam hal disyaratkan jabatan petugas keselamatan konstruksi untuk
pekerjaan yang memiliki tingkat risiko kecil, peserta dapat menawarkan
personil dengan jabatan Ahli K3 Konstruksi.
3) Sertifikat Kompetensi Kerja dibuktikan saat rapat persiapan penunjukan
penyedia.
4) Kompetensi personel manajerial meliputi lama pengalaman bekerja.
5) Pengalaman kerja dihitung berdasarkan daftar riwayat pengalaman
kerja atau referensi kerja dari pengguna jasa.
6) Pengalaman yang disampaikan tanpa melampirkan daftar riwayat
pengalaman kerja atau referensi maka tidak dapat dihitung sebagai
pengalaman.
7) Bidang pengalaman kerja yang dihitung adalah pengalaman sesuai
dengan keterampilan/ keahlian yang disyaratkan, bukan berdasarkan
jabatan yang disyaratkan.
8) Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya
pelaksanaan konstruksi (dihitung berdasarkan Tahun Anggaran).
9) Pengalaman kerja yang dinilai adalah pengalaman kerja setelah personel
lulus pendidikan minimal sesuai persyaratan untuk memperoleh
SKA/SKTK sesuai yang disyaratkan dalam LDP.

Setiap kegiatan/pekerjaan perancangan, perencanaan, perhitungan dan


gambar-gambar konstruksi, penetapan spesifikasi dan prosedur teknis serta
metode pelaksanaan/ konstruksi/kerja harus dilakukan oleh tenaga ahli
yang mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan, baik pekerjaan arsitektur,
struktur/sipil, mekanikal, elektrikal, plumbing dan penataan lingkungan
maupun interior dan jenis pekerjaan lain yang terkait;

Setiap tenaga ahli tersebut pada di atas harus mempunyai kemampuan


untuk melakukan proses manajemen risiko (identifikasi bahaya, penilaian
risiko dan pengendalian risiko) yang terkait dengan disiplin ilmu dan
pengalaman profesionalnya, dan dapat memastikan bahwa semua potensi
bahaya dan risiko yang terkait pada bentuk rancangan, spesifikasi teknis dan
metode kerja/konstruksi tersebut telah diidentifikasi dan telah dikendalikan
pada tingkat yang dapat diterima sesuai dengan standar teknik dan standar
K3 yang berlaku;

Setiap kegiatan/pekerjaan pelaksanaan, pemasangan, pembongkaran,


pemindahan, pengangkutan, pengangkatan, penyimpanan, perletakan,
pengambilan, pembuangan, pembongkaran dsb., harus dilakukan oleh
tenaga ahli dan tenaga terampil yang berkompeten berdasarkan gambar
gambar, spesifikasi teknis, manual, pedoman dan standar serta rujukan yang
benar dan sah atau telah disetujui oleh tenaga ahli yang terkait;
Setiap tenaga ahli dan tenaga terampil dibidang K3 Konstruksi di atas harus
melakukan analisis keselamatan pekerjaan (job safety analysis) setiap
sebelum memulai pekerjaannya, untuk memastikan bahwa potensi bahaya
dan risiko telah diidentifikasi dan diberikan tindakan pencegahan terhadap
kecelakaan kerja dan/atau penyakit di tempat kerja;

Banjarmasin, Mei 2022


Pejabat Pembuat Komitmen,

SUYATNO, ST, MS.


NIP. 19680803 200003 1 008

Anda mungkin juga menyukai